Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS JURNAL

DI HEMATO ONKOLOGI ANAK


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ULIN BANJARMASIN

OLEH :

Kelompok 1

Ahmad Rif’at Naufal Azmi, S. Kep


Pani Azhari, S. Kep
Rezky Adhayani, S. Kep
Siti Patimah, S. Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

2021/2022
1. Pendahuluan
Demam dapat terjadi pada semua tingkatan umur manusia dari bayi hingga orang lanjut
usia sekalipun. Hal ini tak lepas dari berbagai kemungkinan masuknya bibit penyakit ke
dalam tubuh. Panas tinggi atau demam pada dasarnya bukan penyakit tapi gejala suatu
penyakit yaitu proses alamiah yang timbul akibat perlawanan tubuh terhadap masuknya
bibit penyakit (Davis, 2012). Demam pada bayi dan anak balita merupakan salah satu
kasus yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Demam pada balita membutuhkan
penanganan tersendiri yang sangat jauh berbeda bila dibandingkan dengan orang dewasa.
Perlakuan dan penanganan yang salah, lambat, dan tidak tepat akan mengakibatkan
terganggunya pertumbuhan dan perkembangan tubuh balita, bahkan dapat
membahayakan keselamatan jiwanya (Cahyaningrum & Siwi, 2018).

Dikatakan demam bila suhu tubuh anak mencapai kenaikan suhu sekitar 0,8˚C sampai
1,1˚C yaitu lebih dari suhu 38˚C (diatas suhu tubuh normal seseorang). Demam yaitu
respon normal tubuh terhadap adanya infeksi. Infeksi merupakan keadaan dimana
mikroorganisme (bakteri, virus, parasit dan jamur) masuk kedalam tubuh. Demam pada
anak dapat disebabkan karena infeksi virus, paparan panas yang berlebihan
(overheating), kekurangan cairan (dehidrasi), alergi dan gangguan sistem imun. Demam
secara umum tidak berbahaya namun dapat membahayakan anak jika demamnya tinggi.
Jika demam tidak ditangani dengan cepat dan tepat maka demam dapat membahayakan
keselamatan dan dapat memberikan dampak yang negatif yang bisa membahayakan anak
seperti dehidrasi, kekurangan oksigen, kerusakan neurologis dan kejang demam (febrile
convulsions). Untuk meminimalisir dampak negatif maka demam harus ditangani dengan
benar (Cahyaningrum & Siwi, 2018).

Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan jumlah kasus demam di seluruh Dunia
mencapai 16 – 33 juta dengan 500 – 600 ribu kematian tiap tahunnya. Data kunjungan ke
fasilitas kesehatan pediatrik di Brazil terdapat sekitar 19% sampai 30% anak diperiksa
karena menderita demam (Setyowati dalam Wardiyah, 2016). Di Indonesia dilaporkan
bahwa angka kejadian kejang demam 3-5% dari anak yang berusia 6 bulan–5 pada tahun
2017-2018. angka tersebut terus bertambah menjadi 6% pada tahun 2019
(Sulystowati,2019). Di Jawa Timur terdapat 2-3% dari 100 anak pada tahun 2014-2015
anak yang mengalami demam (Prastyo, 2017)

2. Kasus
Anak Z umur 16 tahun dengan diagnosa susp. Osteosarcoma datang ke RSUD Ulin
Banjarmasin tanggal 12 januari 2021 untuk menjalani perawatan.
Saat dilaukan pengkajian pada 27 Januari 2021 pukul 09.00 pasien mengatakan masih
merasakan nyeri pada kaki sebelah kiri P: nyeri timbul saat mau bergerak
Q: tajam/ditusuk- tusuk R: kaki sebelah kiri S:7 – 8 T: hilang timbul.

Keadaan umum : Pasien tampak pucat dan akral teraba hangat


Kesadaran : Composmentis (E: 4 V: 5 M: 6)
Tanda – tanda vital :
rabu, 27 Januari 2021
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Denyut nadi :104 x / menit
Suhu : 38,1o C Pernapasan: 32x/ menit
Berat Badan: 30 Kg dan Tinggi Badan: 155 cm

3. Rumusan Masalah
Pengaruh Kompres Hangat Dengan Warm water bags Terhadap Perubahan Suhu
Tubuh Pada Anak Demam Di RSUD Kota Mataram

(Patient, population Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 30 responden


or problem) menunjukkan bahwa suhu tubuh responden sebelum kompres
hangat berkisar antara 37,0C – 38,4 0C dengan rata-rata 37,8 0C
dan standar deviasi 0,21. Sedangkan suhu tubuh responden
setelah diberikan intervensi kompres hangat berkisar antara 37,1
0
C – 37,8 0C dengan rata-rata 37,3 0C dan standar deviasi 0,20.
(Intervention) Kompres Hangat Dengan Warm water bags
(Comparasion or Kompres Air Suhu Hangat Dengan Kompres Plester
Intervention)
(Outcome) Hasil uji statistik menggunakan simple paired t-test diperoleh
mean sebesar -0,54 dengan nilai p value = 0,00 atau p < α=0,05
yang berarti ada pengaruh kompres hangat dengan warm water
bags terhadap perubahan suhu tubuh pada anak demam di ruang
IRNA III A RSUD Kota Mataram.

Keyword: Kompres hangat; Warm water bags; Demam; Anak


Efektivitas Kompres Air Suhu Hangat Dengan Kompres Plester Terhadap
Penurunan Suhu Tubuh Anak Demam Usia Pra-Sekolah Di Ruang Anak Rs
Bethesda Gmim Tomohon
(Patient, population Demam,
or problem) 34 sampel, pada masingmasing kelompok berjumlah 17 sampel.
(Intervention) kompres air suhu hangat dan kompres plester,
(Comparasion or Kompres Hangat Dengan Warm water bags
Intervention)
(Outcome) Demam berkurang

Keyword: Kompres hangat, kompres plester, penurunan suhu

4. Metode/Strategi Penelusuran Bukti


Jurnal pertama:
Judul : Pengaruh Kompres Hangat Dengan Warm water bags Terhadap
Perubahan Suhu Tubuh Pada Anak Demam Di RSUD Kota
Mataram
Alamat jurnal : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Mataram, Indonesia,
Vol. 3 No. 1 (2021); APRIL,
http://jkt.poltekkesmataram.ac.id/index.php/home/article/view/1
90
Waktu penelitian : 2021

jurnal kedua :
Judul : Efektivitas Kompres Air Suhu Hangat Dengan Kompres Plester
Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Anak Demam Usia Pra-
Sekolah Di Ruang Anak Rs Bethesda Gmim Tomohon
Alamat jurnal : e-Journel Kperawatan (eKp). Volume 5, Nomor 2, November
2017
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/viewFile/
17872/17393
Waktu penelitian : 2017

5. Hasil Penelitian

No Judul Jurnal Validity Important Applicable


1 Pengaruh Metode Penelitian: Berdasarkan penelitian Pemberian kompres
Kompres Hangat Desain penelitian ini yang dilakukan pada 30 hangat merupakan
Dengan Warm adalah pre responden menunjukkan tindakan mandiri perawat
water bags eksperimental dengan bahwa suhu tubuh yang bertujuan
Terhadap rancangan one group responden sebelum menurunkan suhu tubuh,
Perubahan Suhu pre-posttest. Sampel kompres hangat berkisar memberi kenyamanan
Tubuh Pada diambil dari populasi antara 37,60C – 38,40C dan mencegah terjadinya
Anak Demam Di menggunakan teknik dengan rata-rata 37,80C kejang demam (Kusyati
RSUD Kota purposive sampling. dan standar deviasi 0,21. dkk, 2013).
Mataram Sampel: Sedangkan suhu tubuh Pemberiannya sering
Jumlah sampel adalah responden setelah dilakukan di daerah vena
30 orang pasien anak diberikan intervensi besar seperti axilla dan
yang keseluruhan kompres hangat berkisar daerah abdomen.
menjadi kelompok antara 37,10C – 37,80C Kompres hangat di
intervensi, tanpa dengan rata-rata 37,30C daerah axilla cukup
kelompok control. dan standar deviasi 0,20. efektif karena adanya
Hasil uji statistik proses vasodilatasi.
menggunakan simple Pemberian kompres
paired t-test diperoleh hangat di daerah
mean sebesar -0,54 dengan abdomen adalah lebih
nilai p value = 0,00 atau p baik karena reseptor yang
< α=0,05 yang berarti ada memberi sinyal ke
pengaruh kompres hangat hipothalamus lebih
dengan warm water bags banyak (Guyton, 2002).
terhadap perubahan suhu Evaluasi hasil kompres
tubuh pada anak demam di hangat dengan mengukur
ruang IRNA III A RSUD suhu tubuh pasien dapat
Kota Mataram. dilakukan setelah 15 - 20
menit (setelah
pengompresan).
(Kusyati, 2006)
2 Efektivitas Metode Penelitian: Hasil analisis Uji kompres air hangat
Kompres Air Suhu Design :
Parametrik Paired T-Test adalah melapisi
Hangat Dengan desain penelitian
untuk menguji evektifitas permukaan kulit dengan
Kompres Plester
Quasi Eksperimen
Terhadap kompres air suhu hangat handuk yang telah
Penurunan Suhu yang termasuk dalam
terhadap penurunan suhu dibasahi air hangat.
Tubuh Anak jenis penelitian
tubuh anak demam karena
Demam Usia Pra-
Eksperimen, dengan plester kompres, dimana
Sekolah Di Ruang pada uji normalitas
jenis penelitian Pretest plester ini dibuat dari
Anak Rs Bethesda Shapiro Wilk di dapat bahan hydrogel yang
Gmim Tomohon Postest Control mengandung hydrogel on
hasil p > 0.05.
Group. Teknik polyacrylate-basis
Kelompok kompres air dengan kandungan
pengambilan sampel paraben dan menthol
suhu hangat sebelum
menggunakan rumus yang dapat menurunkan
dilakukan kompres suhu tubuh melalui
sampel eksperiment. evaporasi .
diperoleh Mean±SD
Pada penelitian
(38.205±0.581) dan
eksperiment untuk
sesudah dilakukan
mengantisipasi
kompres diperoleh
hilangnya unit
Mean±SD (37.258±0.623)
eksperimen dilakukan
dan dengan didapatkan p-
koreksi dengan 1/(1 –
value pada uji Paired
f) dimana f adalah
sample t-test 0.001 <0.05
proporsi unit
yang artinya ada pengaruh
eksperimen yang
anak demam sebelum
hilang atau
dilakukan kompres
mengundurkan diri
atau drop out diperoleh
Mean±SD (38.158±0.471)
Populasi dan
dan sesudah dilakukan
sampel : Sampel
kompres diperoleh
untuk penelitian ini
Mean±SD (37.705±0.622)
berjumlah 34 sampel,
dengan didapatkan p-value
pada masingmasing
pada uji paired t-test 0.001
kelompok berjumlah
<0.05, yang artinya ada
17 sampel.
pengaruh pemberian
kompres plester terhadap
penurunan suhu tubuh
anak demam

Terdapat perbedaan suhu


tubuh sebelum dan suhu
tubuh sesudah kompres air
hangat dan kompres
plester Rerata suhu badan
sebelum kompres air
hangat adalah 38.20 dan
sesudah kompres air suhu
hangat 37.25

Rerata suhu badan


sebelum kompres plester
adalah 38.15 dan sesudah
kompres pleter adalah
37.70

6. Diskusi
Kedua intervensi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama yaitu:
Kelebihan:
 Warm water bag mudah di dapat
 bisa di gunakan secara berulang
 dilengkapi tutup agar air hangat tida tumpah
Kekurangan:
 Kompres plester hanya bisa satu kali di gunakan
 Memiliki batasan umur dalam penggunaannya
 Ada batas penggunaan (exp)

7. Kesimpulan
kedua metode yakni Terapi kompres dengan warm water bag dan kompres air suhu
hangat dengan kompres plester keduanya terbukti efektif mengurangi demam. namun,
alasan memilih kompres dengan warm water bag adalah lebih efektif untuk mengurangi
demam karena lebih mudah dilakukan oleh pasien dan Warm water bag mudah di dapat
serta bisa di gunakan secara berulang, tidak ada efek samping apapun dapat menekan
biaya pengobatan.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. (2015). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.

Harold. S Kopelwich. (2015). Penyakit Anak Diagnosa dan Penanganannya. Jakarta: Gramedia

Lestari, Titik. (2016). Asuhan Keperawatan Anak. Yogyakarta: Nuha Medika

Mariana, Etal. 2017. Efektivitas Kompres Air Suhu Hangat Dengan Kompres Plester Terhadap
Penurunan Suhu Tubuh Anak Demam Usia Pra-Sekolah Di Ruang Anak Rs Bethesda
Gmim Tomohon. E-Journel Kperawatan (Ekp). Universitas Kedokteran Sam Ratulangi

Nurarif, A.H & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis dan Nanda NIC-NOC. Edisi Revisi Jilid 1. Yogyakarta: Mediaction

Wijayanti, etal. 2021. Pengaruh Kompres Hangat Dengan Warm water bags Terhadap
Perubahan Suhu Tubuh Pada Anak Demam Di RSUD Kota Mataram. Jurnal
keperawatan terpadu. Poltekkes Kemenkes Mataram, Indonesia
Banjarmasin, 07 februari 2022

Perseptor Akademik Preseptor Klinik

Muhsinin, Ns., M. Kep., SP. Anak Ayu Susanti, S.K ep., Ns

Anda mungkin juga menyukai