Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN PENDAHULUAN DAN KONSEP ASKEP

KEPERAWATAN MATERNITAS ANTENATAL CARE ( ANC )

Disusun Oleh :

ARDIE FRATAMA

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
JAKARTA 2022
ANTENATAL CARE (ANC)

1. TINJAUAN TEORI
A. Defenisi
Antenatal care (ANC) merupakan pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk
memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi
terhadap penyimpangan yang ditemukan.
Antenatal care (ANC) merupakan perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu
manajemen kehamilan dimana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik.

B. Tujuan Pelayanan Antenatal Care


Secara umum antenatal care bertujuan untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa
kehamilan, persalinan, dan nifas dengan baik dan selamat serta menghasilkan bayi yang
sehat. Secara rinci tujuan antenatal care adalah:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang janin
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu.

3. Mengenali dan mengurangi sedini mungkin adanya penyulit/komplikasi yang dapat


muncul selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan
dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup builan dan persalinan yang aman dengan trauma
seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan dengan normal dan mempersipkan ibu agar
dapat memberi asi secara eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agar
tumbuh kembang secara normal
7. Mengurangi angka kematian bayi prematur, kelahirran mati dan kematian neonatal.

C. Standar pelayanan antenatal (ANC)


Pelayanan antenatal mengacu pada konsep 7T yaitu:
 Timbang badan dan ukur badan.
Tujuannya adalah untuk mengetahui sesuai tidaknya berat badan ibu.Pemeriksaan
berat badan dilakukan setiap berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan. Selama
triwulan I berat badan ibu harus naik 0,5 sampai dengan 0,75 kg setiap bulan, pada
triwulan ketiga harus naik 0,25 kg setiap minggunya. Dan pada trisemester III
berat badan ibu harus naik sekitar 0,5 kg setiap minggunya, atau secara umum
berat badan meningkat sekitar 8 kg selama kehamilan.
 Ukur tekanan darah.
Tujuannya untuk mendeteksi apakah tekanan darah normal atau tidak.Pemeriksaan
ini juga dilakukan pada setiap kunjungan.Tekanan darah yang tinggi dapat
membuat ibu keracunan kehamilan, baik ringan maupun berat bahkan sampai
kejang- kejang.Sementara tekanan darah yang rendah menyebabkn pusing dan
lemah.
 Skrining status imunisasi Tetanus Toxoid (TT).
Tujuannya untuk melindungi ibu dan bayi yang dilahirkan nanti dari tenanus
neonatorum. Imunisasi TT diberikan pada kunjungan antenatal I, TT2 deberikan
empat minggu setelah TT1, TT3 diberikan setelah enam bulan TT2, TT4 diberikan
1 Tahun setelah TT3, dan TT5 diberikan setelah setahun TT4
 Ukur tinggi fundus uteri.
Tujuannya untuk melihat pembesaran rahim, dilakukan dengan cera meraba perut
dari luar, selain itu untuk mengetahui presentasi janin, serta mengetahui posisi
janin dalam rahim.Pada pemeriksaan ini juga dilakukan pngukuran tinggi puncak
rahim untuk kemudian disesuaikan dengan umur kehamilan.Jika diperolehbesarnya
rahim tidak sesuai dengan umur kehamilan maka direncanakan pemeriksaan
lanjutan.
 Pemberian tablet besi (90 Tablet) selama kehamilan.
Pemberian tablet besi diberikan sesuai dengan kebijakan nasional yang berlaku
diseluruh puskesmas di Indonesia. Pemberian satu tablet besi sehari sesegera
mungkin setelah rasa mual hilang pada awal kehamilan
 Temu wicara/ pemberian komunikasi interpersonal atau konseling.
Untuk menghindari kesalahan penanganan kehamilan, komunikasi dengan suami
dan keluarga diperlukan gunan mempersiapkan rujukan nantinya. Dengan
manajemen rujukan yang benar, cepat, dan tepat maka ibu dan janin akan
memperoleh pelayanan persalinan dan kelahiran yang benar sehingga membantu
menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Program ini lebih diutamakan pada
tempat pelayanan kesehatan terpencil dan jauh dari akses transfortasi yang
memadai
 Test laboratorium sederhana (Hb,Protein, dan Urine) berdasarkan indikasi
(HbsAg, sifilis, HIV, malaria, tuberkulosis paru (TBC) , PMS).
Wanita yang sedang hamil merupakan kelompok dengan risiko tinggi terhadap
penyakit menular seksual yang dapat menimbulkan kematian pada ibu dan janin
yang dikandungnya.
D. Tanda dan Gejala Kehamilan
1. Tanda presumsi
a. Subyektif
 Amenorrhea, dapat disebabkan oleh: gangguan endokrin, abnormalitas sistem
saraf, penyakit infeksi, anemia, obstruksi servikal, atau ketegangan emosi
 Kelemahan/dan keletihan, dapat diakibatkan karena anemia atau infeksi.

 Mual dan muntah (morning sickness), merupakan respon awal tubuh terhadap
tingginya kadar progesteron, dapat disebabkan karena gangguan pada saluran
cerna atau alergi. Terjadi antara minggu ke-2-6 danmenghilang pada minggu
ke-12.
 Perubahan payudara, terasa penuh dan nyeri, hiperpigmentasi areola mammae,
perubahan nipple, sekresi kolostrum, pelebaran vena.
 Peningkatan sekresi berkemih, kongesti darah pada organ-organ pelvik
meningkatkan sensitivitas jaringan, tekanan karena pembesaran uterus
menstimulasi saraf dan mentrigger keinginan untuk berkemih selama hamil.
Dapat pula disebabkan oleh penyakit infeksi saluran kencing, trauma dan
pertumbuhan tumor vesika urinaria.
 Perubahan mood: letih, pusing, sakit kepala.

 Leukorea Quickening, Sensasi adanya gerakan dapat dirasakan pada minggu


ke- 22 pada primipara dan minggu ke-20 pada multipara.

b. Obyektif (probabilitas)
 Perubahan fisiologi dan anatomi
 Peningkatan temperatur basal tubuh (basal body temperature)
 Perubahan kulit: Striae gravidarum dan pigmentasi (kloasma, linea nigra)
 Perubahan payudara
 Pembesaran abdomen
 Perubahan rahim dan vagina

2. Tanda kemungkinan hamil


Merupakan tanda-tanda yang dapat diobservasi oleh pemeriksa.Bila digabung
dengan tanda dan gejala presumsi, maka tanda kemungkinan memberi dugaan
kuat adanya kehamilan. Tandanya meliputi:
 Pembesaran rahim
 Uterin shouffle adalah goyangan, desiran nadi yang terdengar di atas uterus
ibu hamil.
 Kontraksi Braxton Hicks
 Ballotement, pantulan yang terjadi ketika bayi pemeriksa mengetuk janin yang
mengapung dalam uterus, menyebabkan janin berenang menjauh dan
kemudian kemudian kembali ke posisinya semula.
 Hegar sign : melunaknya segmen bawah rahim
 Goodell sign : melunaknya serviks.
 Test kehamilan positif.

3. Tanda positif kehamilan (absolut)


 Terlihat bentuk tubuh janin melalui USG dan rangka janin pada X-Ray
 Terdengar detak jantung janin
 Teraba bagian-bagian janin
 Teraba gerakan janin.

E. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur dari indung telur, kemudian terjadi
peningkatan hormon estrogen sehingga selaput lendir mulai menebal dan terjadi proses
ovulasi (keluarnya sel telur dari indung telur). Kehamilan terjadibila senggama (koitus)
dilakukan pada sekitar saat ovulasi (14 hari atau 2 minggu
setelah haid). Apabila tidak terjadi pembuahan, maka sel telur akan berdegenerasi dan sel
telur akan keluar bersama-sama dengan darah haid. Apabila terjadi pembuahan
(bertemunya sel telur dan sel sperma), terjadi penyatuan kedua pronuklei yang disebut
dengan zigot, kemudian akan mengalami pembelahan (mitosis).
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.Blastula
diselubungi oleh suatu simpai, disebut trofoblas, yang mampu menghancurkan dan
mencairkan jaringan.Ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan endometrium
berada dalam masa sekresi (blastolisis).Kemudian terbentuk plasenta pada bagian luar,
dan membentuk embrio yang kemudian menjadi janin pada bagian dalam.Pembentukan
plasenta menyebabkan peningkatan hormon estrogen dan progesteron yang dapat
menyebabkan banyak perubahan fisik pada ibu sehingga ibu mengalami
ketidaknyamanan dan terjadi perubahan pola seksualitas.Selain itu, juga mempengaruhi
sistem urinarius, sistem pernapasan, sistem pencernaan dan sistem kardiovaskuler.
Perubahan pada sistem urinarius, terjadi dilatasi, pemanjangan dan penekukan
ureter.Penumpukan urin dalam ureter bagian bawah dan penurunan tonus kandung kemih
menyebabkan pengosongan kandung kemih tidak tuntas dapat menyebabkan resiko tinggi
infeksi traktus urinarius. Semakin bertambahnya usia kehamilan, maka besar uterus juga
dapat menyebabkan penekanan pada traktus urinarius sehingga bladder tidak dapat
menampung urine secara maksimal dan frekuensi BAK menjadi lebih sering.
Pada sistem pernapasan, terjadi pergeseran diafragma karena paru-paru terdesak oleh
pembesaran uterus.Hal ini menyebabkan sesak napas sehingga terjadi ketidakefektifan
pola napas.
Pada sistem pencernaan, terjadi penurunan peristaltik usus dan penekanan uterus
sehingga menyebabkan konstipasi.Selain itu, terjadi perubahan hormon-hormon
dalam tubuh yang menyebabkan mual dan/atau muntah.Keadaan ini dapat mempengaruhi
status nutrisi menjadi berkurang dari kebutuhan tubuh dan beresiko defisit volume cairan
dan elektrolit.
Proses kehamilan juga berpengaruh pada sistem kardiovaskuler yaitu terjadi
hemodilusi yang mengakibatkan penurunan kadar Hemoglobin dalam darah ibu. Ibu
menjadi mudah lelah dan apabila tekanan darah juga ikut menurun, dapat menyebabkan
pingsan (hipotensi ortostatik) sehingga beresiko cidera dan dapat mengganggu aktivitas.

Fathway ANC
F. Penatalaksanaan ibu hamil
Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi komponen-komponen sebagai
berikut:
1. Informasi yang dapat diberikan
 Kegiatan fisik dapat dilakukan dalam batas normal.

 Kebersihan pribadi khususnya daerah genitalia harus lebih dijaga karena


selamakehamilan terjadi peningkatan sekret vagina.
 Pemilihan makanan sebaiknya yang bergizi dan tinggi serat.

 Pemakian obat harus dikonsultasikan dahulu dengan dokter atau tenaga medis lainnya.

 Wanita perokok atau peminum alkohol harus menghentikan kebiasaannya.


Suami perludiberi pengertian tentang keadaan istrinya yang sedang hamil.

2. Anamnesis
 Pada wanita dengan haid terlambat dan diduga hamil. Ditanyakan hari pertama haid
terakhir (HPHT). Taksiran partus dapat ditentukan bila HPHT diketahui dan siklus
haidnya teratur + 28 hari dengan menggunakan rumus Naegele.
 Bila ibu lupa HPHT, tanyakan tentang hal lain seperti gerakan janin. Untuk
primigravida gerakan janin terasa pada kehamilan 18 minggu, sedangkan
multigravida 16 minggu. Nausea biasanya hilang pada kehamilannya 12-14 mingggu.
 Tanyakan riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas sebelumnya serta berat bayi
yang pernah dilahirkan. Demikian pula riwayat penyakit yang pernah diderita
seperti penyakit jantung, paru, ginjal, diabetes melitus. Selain itu ditanyakan riwayat
menstruasi, kesehatan, keluarga, sosial, obstetri, kontrasepsi, dan faktor risiko yang
mungkin ada pada ibu.

3. Pemeriksaan umum
Pada ibu hamil yang datang pertama kali lakukan penilaian keadaan umum, status
gizi dantanda vital.Pada mata dinilai ada tidaknya konjungtiva pucat, sklera ikterik,
edema kelopak mata, dan kloasma gravidarum.Periksa gigi untuk melihat adanya
infeksi lokal.Periksa pula jantung, paru, mammae, abdomen, anggota gerak secara
lengkap.
4. Pemeriksaan Obstetri
Terdiri dari pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam.Sebelum pemeriksaan
kosongkan kandung kemih.Kemudian ibu diminta berbaring terlentang dan
pemeriksaan dilakukan di sisi kanan ibu.

5. Pemeriksaan luar
 Lihat apakah uterus berkontraksi atau tidak. Bila berkontraksi, harus ditunggu
sampaidinding perut lemas agar dapat diperiksa dengan teliti. Agar tidak terjadi
kontraksi dinding perut akibat perbedaan suhu dengan tangan pemeriksa,
sebelum palpasi kedua tangan pemeriksa digosokkan dahulu.
 Cara pemeriksaan yang umum digunakan cara Leopold yang dibagi dalam 4
tahap. Pada pemeriksaan Leopold I, II, dan III pemeriksa menghadap ke arah
muka ibu, sedangkan pada Leopold IV ke arah kaki. Pemeriksaan Leopold I
untuk menentukan tinggi fundus uteri, sehingga usia kehamilan dapat diketahui.
Selain secara anatomi, tinggi fundus uteri dapat ditentukan dengan pita
pengukur. Bandingkan usia kehamilan yang didapat dengan hari pertama haid
terakhir. Selain itu, tentukan pula bagian janin pada fundus uteri: Kepala teraba
sebagai benda keras dan bulat, sedangkan bokong lunak dan tidak bulat. Dengan
pemeriksaan Leopold II ditentukan batas samping uterus dan posisi punggung
pada bayi letak memanjang. Pada letak lintang ditentukan kepala. Pemeriksaan
Leopold III menentukan bagian janin yang berada di bawah. Leopold IV selain
menentukan bagian janin yang berada di bawah, juga bagian kepala yang telah
masuk pintu atas panggul (PAP). Bila kepala belum masuk PAP teraba
balotemen kepala.
 Dengarkan DJJ pada daerah punggung janin dengan stetoskop monoaural atau
doppler. Dengan stetoskop monoaural BJJ terdengar pada kehamilan 18-20
minggu, sedangkan dengan Doppler terdengar pada kehamilan 12 minggu.
 Dari pemeriksaan luar diperoleh data berupa usia kehamilan, letak janin,
persentase janin, kondisi janin, serta taksiran berat janin.
Taksiran berat janin ditentukan berdasarkan rumus Johnson
Toshack.Perhitungan pentingsebagai pertimbangan memutuskan rencana
persalinan pervaginam secara spontan. Rumus tersebut:
Taksiran Berat Janin (TBJ) = (Tinggi fundus uteri (dalam cm) –
N) X 155.N = 13 bila kepala belum melewati PAP
N = 12 bila kepala masih berada di atas spina iskiadika

N = 11 bila kepala masih berada di bawah spina iskiadika.

6. Pemeriksaan dalam
 Siapkan ibu dalam posisi-litotomi lalu bersihkan daerah vulva dan perineum
dengan larutan antiseptik. Inspeksi vulva dan vagina apakah terdapat luka,
varises, radang, atau tumor. Selanjutnya lakukan pemeriksaan inspekulo. Lihat
ukuran dan warna porsio, dinding, dan sekret vagina. Lakukan pemeriksaan
colok vagina dengan memasukan telunjuk dan jari tengah. Raba adanya tumor
atau pembesaran kelenjar di liang vagina. Periksa adanya massa di adneksa dan
parametrium. Perhatikan letak, bentuk, dan ukuran uterus serta periksa
konsistensi, arah, panjang, porsio, dan pembukaan servik. Pemeriksaan dalam
ini harus dilakukan dengan cara palpasi bimanual.
 Ukuran uterus wanita yang tidak hamil kira-kira sebesar telur ayam. Pada
kehamilan8 minggu sebesar telur bebek, 12 minggu sebesar telur angsa, dan 16
minggu sebesar kepala bayi atau tinju orang dewasa.

7. Pemeriksaan panggul
Lakukan penilaian akomodasi panggul bila usia kehamilan 36 minggu karena
jaringan dalam rongga panggul lebih lunak, sehingga tidak menimbulkan rasa
sakit. Masukkan telunjuk dan jari tengah ke dalam liang vagina. Arahkan ujung
kedua jari ke promontorium, coba untuk merabanya.Bila teraba, tentukan panjang
konjugata diagonalis.Dengan ujung jari menelusuri linea inominata kiri dan kanan
sejauh mungkin, tentukan bagian yang teraba.Raba lengkung sakrum dan tentukan
apakah spina iskiadika kiri dan kanan menonjol ke dalam.Raba dinding pelvik,
apakah luruh atau konvergen ke
bawah dan tentukan panjang distansia interspinarum.Arahkan bagian palmar jari-
jaritangan ke dalam simfisis dan tentukan besar sudut yang dibentuk antara os
pubis kiri dan kanan.

8. Pemeriksaan laboratorium
Pada kunjungan pertama diperiksa kadar hemoglobin darah, hematokrit, dan hitung
leukosit. Dari urin diperiksa beta-hCG, protein, dan glukosa.
Frekuensi kunjungan
 Kunjungan I (12-24 minggu)
Anamnesis lengkap, pemeriksaan fisik & obstetri, pemeriksaan laboratorium,
antopometri, penilaian resiko kehamilan, KIE
 Kunjungan II (28-32 minggu)
Anamnesis, USG, penilaian resiko kehamilan, nasehat perawatan payudara dan
senam hamil), vaksin TT I
 Kunjungan III (34 mgg)
Anamnesis, pemeriksaan ulang laboratorium, vaksin TT II
 Kunjungan IV, V, VII & VIII ( 36-42 mgg) Anamnesis , perawatan payudara
dan persiapan persalinan

9. Pemeriksaan penunjang

Pada pemeriksaan kehamilan ada beberapa pemeriksaan penjunjang yang dilakukan :


a. Laboratorium

 Darah (Hb, Golongan darah, Glukosa, VDRL)

 Urine (Tes kehamilan, protein, glukosa, analisis)

 Pemeriksaan Swab (Lendir vagina dan servik)

b. USG
 Jenis kelamin

 Taksiran kelahiran, taksiran berat janin, jumlah cairan amnion


KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian ANC
Anamnesa
 Anamnesa identitas istri dan suami
 Anamnesa umum : keluhan kehamilan (mual,muntah, sakit kepala, nyeri ulu hati), nafsu
makan, tidur, miksi, defekasi, perkawinan
 Tentang kehamilan, persalinan, keguguran dan kehamilan ektopik atau kehamilan mola
sebelumnya

Pemeriksaan fisik diagnostik


 Keadaan umum
Dengan inspeksi, dapat diperoleh gambaran mengenai keadaan panggul. Adanya
kesempitan atau kelainan panggul, dapat diduga bila terlihat jalannya ibu tidak normal,
misalnya pincang, ibu sangat pendek, adanya kelainan panggul (kifosis, skoliosis),
kelainan belah ketupat dari michealis (tidak simetris).
 Tinggi badan
Tinggi badan kurang dari rata-rata merupakan faktor risiko untuk ibu hamil atau ibu
bersalin. Jika tinggi badan kurang dari 145 cm dimungkinkan sang ibu memiliki panggul
sempit.
 Berat badan
Pertambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 0,3-0,5 kg/minggu. Bila dikaitkan
dengan usia kehamilan, kenaikan berat badan selama hamil muda 5 kg, selanjutnya tiap
trimester (II dan III) masing-masing bertambah 5 kg. Pada akhir kehamilan, pertambahan
berat badan total adalah 9-12 kg.Bila terdapat BB yang berlebihan, perlu dipikirkan
adanya risiko bengkak, kehamilan kembar, hidroamnion, dan anak besar.
 Lingkar lengan atas (LILA)
LILA kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi yang kurang/buruk.
Ibu beresiko untuk melahirkan anak dengan BBLR.
Tanda-tanda vital
 Tekanan darah
TD yang tinggi (lebih dari 140/90 mmHg) merupakan resiko dalam kehamilan.
Penanganan yang kurang tepat, TD sistolik 30 mmHg atau lebih, dan/atau diastolik 15
mmHg atau lebih dapat berlanjut menjadi preeklamsi dan eklamsi.
 Denyut nadi
Jumlah denyut nadi normal adalah sekitar 80 kali/menit.
 Suhu
Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,5oC dikatakan demam, hal ini kemungkinan ada
infeksi dalam kehamilan.
 Pernapasan
Frekuensi napas normal orang dewasa adalah 16-20 kali/menit. Bila ibu mengalami
peningkatan frekuensi napas, ibu akan mudah lelah atau kemungkinan dicurigai
mempunyai penyakit jantung.

Pemeriksaan fisik
1. Kepala dan Leher
 Memeriksa apakah terdapat edema pada wajah

 Memeriksa apakah kelopak mata bagian bawah tampak pucat, berwarna kuning/jaundice
pada sclera
 Memeriksa apakah rahang pucat dan periksa juga keadaan gigi
 Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui pembesaran kelenjar tiroid, pembesaran
pembuluh limfe dan pembesaran vena jugularis

2. Payudara
 Amati bentuk, ukuran dan kesimetrisannya; payudara normal melingkar, agak simetris,
dan dapat dideskripsikan kecil, sedang, dan besar
 Puting payudara menonjol atau masuk ke dalam
 Adanya kolostrum atau cairan lain, misalnya ulkus
 Retraksi akibat adanya lesi
 Masa atau pembesaran pembuluh limfe
3. Abdomen
 Memeriksa apakah ada bekas luka operasi
 Mengukur tinggi fundus uteri menggunakan tangan bila usia kehamilan > 12 minggu,
atau pita ukuran bila usia kehamilan > 22 minggu
 Melakukan palpasi untuk mengetahui letak presentasi, posisi, dan penurunan kepala janin
kalau lebih dari 36 minggu

4. Tangan dan kaki


 Memeriksa apakah tangan dan kaki edema atau pucat pada kuku jari
 Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui adanya varises
 Memeriksa refleks patela untuk melihat apakah terjadi gerakan hipo atau hiper

5. Pemeriksaan panggul
 Panggul : genital luar
a) Memeriksa labia mayora dan minora, klitoris, lubang uretra, introitus vagina untuk
melihat adanya tukak atau luka, varises, cairan yang ada (warna, konsistensi, jumlah,
bau)
b) Melakukan palpasi pada kelenjar bartolini untuk mengetahui adanya pembengkakan
masa atau cairan kista

 Panggul : menggunakan speculum


a) Memeriksa serviks untuk melihat adanya cairan/darah, luka/lesi, apakah serviks sudah
membuka atau belum
b) Memeriksa dinding vagina untuk melihat adanya cairan/darah dan luka

 Panggul : pemeriksaan bimanual


a) Mencari letak serviks dan merasakan untuk mengetahui pembukaan (dilatasi) dan
rasa nyeri karena gerakan (nyeri tekan atau nyeri goyang)
b) Menggunakan dua tangan, satu tangan di atas abdomen, dua jari di dalam vagina
untuk palpasi uterus. Ukuran, bentuk dan posisi, mobilitas, rasa nyeri, serta adanya
masa.
Auskultasi untuk mendengar denyut jantung janin (DJJ) :
1. Dari Janin :
 Djj pada bulan ke 4-5
 Bising tali pusat
 Gerakan dan tendangan janin

2. Dari ibu :
 Bising rahim
 Bising aorta
 Peristaltik usus

Pemeriksaan Leopold :
Leopold I :
 Pemeriksaan menghadap kemuka ibu hamil
 Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus
 Konsistensi uterus

Leopold II :
 Menentukan batas samping rahim kanan-kiri
 Menentukan letak punggung janin
 Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin

Leopold III :
 Menentukan bagian terbawah janin
 Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk/ masih goyang

Leopold IV :

 Pemeriksa menghadap kea rah kaki ibu hamil


 Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh sudah masuk PAP
Pemeriksaan Dalam
a. Vaginal Toucher (VT)
b. Rectal Toucher
(RT) Dapat dinilai :
 Pembukaan serviks : berapa cm/ jari
 Bagian anak paling bawah : kepala, bokong serta posisinya
 Turunnya bagian terbawah menurut bidang Hodge

Diagnosa keperawatan
1. Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
perubahan napsu makan, mual dan muntah
2. Resiko tinggi defisit volume cairan berhubungan dengan perubahan napsu makan, mual
dan muntah
3. Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan pergeseran diagfragma sekunder
kehamilan
4. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh hormonal
5. Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan perubahan struktur tubuh dan
ketidaknyamanan
6. Risti konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltik, penekanan uterus

Intervensi keperawatan
Diagnosa 1. Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan perubahan napsu makan, mual dan muntah
Intervensi
 Tentukan asupan nutrisi per 24 jam
 Kaji tentang pengetahuan kebutuhan diet
 Berikan informasi tertulis diet prenatal & suplemen
 Tanyakan keyakinan diet sesuai budaya
 Timbang BB & kaji BB pregravida
 Berikan ? BB selama TM I yang optimal
 Tinjau tentang mual & muntah
 Ukur pembesaran uterus
 Kolaborasi : program diet ibu hamil

Diagnosa 2. Resiko tinggi defisit volume cairan berhubungan dengan perubahannapsu makan,
mual dan muntah
Intervensi :
 Auskultasi DJJ
 Tentukan beratnya mual/muntah
 Tinjau riwayat (gastritis, kolesistiasis)
 Anjurkan mempertahankan asupan cairan
 Kaji suhu, turgor kulit, membran mukosa, TD, intake & output, Timbang BB

Diagnosa 3. Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan pergeserandiagfragma


sekunder kehamilan
Intervensi :
 Kaji status pernapasan
 Pantau riwayat medis (alergi, rinitis, asma, TBC)
 Kaji kadar HB à tekankan pentingnya vit.
 Anjurkan istirahat & latihan berimbang

Diagnosa 4. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh


hormonal Intervensi :
 Catat derajat rasa tidak nyaman minor
 Evaluasi derajat rasa tidak nyaman selama pemeriksaan lanjutan
 Anjurkan pemakaian korset uterus
 Tekankan menghindari stimulasi putting
 Kaji adanya haemoroid
 Intruksikan penggunaan kompres dingin & intake tinggi serat pada haemoroid
 Kaji tingkat kelelahan dengan aktifitas dalam keluarga
 Kolaborasi : suplemen kalsium
Diagnosa 5. Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan perubahan strukturtubuh dan
ketidaknyamanan
Intervensi :
 Kaji pola aktivitas seksual pasangan
 Kaji dampak kehamilan terhadap Seksualitas
 Anjurkan pilihan posisi koitus selama kehamilan

 Informasikan tindakan yang dapat Meningkatkan kontraksi (stimulasi puting susu,


orgasme pd wanita, sperma)

Diagnosa 6. Risti konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltik, penekananuterus


Intervensi :
 Tentukan kebiasaan eliminasi sebelum hamil & perhatikan perubahan selama hamil
 Kaji adanya haemoroid
 Informasikan diet : buah, sayur, serat & intake cairan adekuat
 Anjurkan latihan ringan

Implementasi
Implementasi merupakan pelaksanaan dari intervensi diatas
Evaluasi
1. Nutrisi terpenuhi secara adekuat
2. Cairan terpenuhi secara adekuat
3. Pola napas efektif
4. Rasa nyaman terpenuhi
5. Seksualitas terpenuhi tanpa mengganggu kehamilan
6. BAB lancar.
DAFTAR PUSTAKA

Donges, RE.(2001). Rencana Perawatan Maternal / Bayi Edisi 2. Jakarta:

EGC. Haen Forer. (1999). Perawatan Maternitas Edisi 2: Jakarta: EGC.

Israr, Yayan, dkk. 2009. Makalah Antenatal Care dan Preeklampsia.

Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & KB untuk
Pendidikan Bidan. http://books.google.co.id.

Manuaba. (2001). Kapita selekta penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta:
EGC.

Muchtar Rustam.(1998). Sinopsis Obstetri fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2. Jakarta: EGC.

Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan
Kriteria Hasil NOC. Diterjemahkan oleh: Widyawati, dkk. Jakarta. EGC.
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
(STIKes PERTAMEDIKA)
Jl. Bintaro Raya No.10, Tanah Kusir, Kebayoran Lama Utara – Jakarta Selatan 12240
Telp. 7234122, 7207181 , Fax.7234126
Website: http://www.stikes-pertamedika.ac.id Email: stikespertamedika@gmail.com

PROGRAM PROFESI NERS


KEPERAWATAN MATERNITAS

PENGKAJIAN PRENATAL

Nama mahasiswa : ARDIE FRATAMA Program : PROFESI NERS


NIM : 21221093
A. PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 12 Januari 2022 Jam masuk : 07.00
RS : RB Cintaku Ruang : Teratai
Tgl Pengkajian : 12 Januari 2022 Jam : 09.00
Diagnosa medis :

1. Identitas
Nama klien : Ny. H Nama suami : Tn. A
Umur : 34 Tahun Umur : 36 Tahun
Suku /Bangsa : Sunda Suku/Bangsa : Sunda
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Pedagang
Status perkawinan : Kawin Alamat/telp : SDA
Alamat /telp : Jl.Andong Raya no.10, Kota Bambu Selatan, Jakarta Barat

2. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan Utama (saat ini) :
Ny. H usia 34 tahun, datang tgl 12 Januari 2022 untuk kontrol kehamilan di RB Cintaku. Klien mengeluh
sering kencing siang dan malam hari, sehingga tidurnya terganggu. Konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik,
tampak
sekret keluar dari hidung, punggung terasa pegal, kalau tidur terlentang sering sesak nafas dan kaki bengkak.
Klien mengatakan sudah sebulan ini susah BAB, BAB tiga hari sekali dan fesesnya keras. Klien mengatakan
cemas dengan kehamilannya karena riwayat keguguran sebelumnya

b. Riwayat Kehamilan dan Persalinan Yang lalu

Tahun Jenis Persalinan Penolong Jenis Keadaan Bayi Masalah


NO Kelamin waktu lahir kehamilan
25 th Spontan Bidan Laki- laki Nangis nafas spontan Tidak ada
1 tidak ada kelianan
Bb 3400gr
28 th Spontan Bidan Laki laki Lahir spontan , Tidak ada
2 nangis tidak ada
kelainan
Bb 3300gr

1
3 31 th Kuretasi Bidan - Keguguran saat usia Tidak ada
kehamilan 11 mgg
akibat perdarahan
4

c. Riwayat kehamilan saat ini


HPHT : HPHT 24 April 2021
Taksiran persalinan : 3 Februari 2022
Usia kehamilan saat ini : 33 Minggu
d. Riwayat obstetri : G 4, P 2, A 1, H Minggu

Anak Kehamilan Persalinan Komplikasi Anak


ke Umur Penyulit Jenis Penolong Penyulit Nifas Jenis BB PB Keadaan
kehamilan & umur
sekarang
Tidak ada Spontan Bidan Tidak ada Tidak ada L 3400 Sehat / 9 th
gr

Tidak ada Spontan Bidan Tidak ada Tidak ada L 3300 Sehat /6 th
gr

11 Minggu Tidak ada Kuretasi Dokter Tidak ada Tidak ada

e. Riwayat Ginekologi
Masalah Ginekologi : Klien mengatakan tahun 2018 pernah operasi kita ovarium
f. Riwayat Keluarga Berencana (KB)
Melaksanakan KB : ( √ ) Ya ( ) Tidak
Bila ya, jenis kontrasepsi apa yang digunakan : ( ) IUD ( ) Pil (√ ) Suntik
( ) Implant ( ) Lain-lain ; sebutkan
Sejak kapan menggunakan kontrasepsi : Tahun 2018
Masalah yang terjadi : Tidak ada
Rencana yang akan datang : Tidak ada

g. Riwayat imunisasi TT : ya/ tidak, Bila ya : Ya


Berapa kali diberikan : 2 Kali
Usia kehamilan pemberian imunisasi : 14 dan 16 Minggu

h. Riwayat Penyakit lalu


Hamil ketiga keguguran saat usia kehamilan 11 minggu 3 tahun yang lalu. Klien mengatakan tahun 2018
pernah operasi kita ovarium

i. Riwayat penyakit keluarga

(- ) Diabetes melitus
(-) Jantung
(- ) Hipertensi

2
(-) Lain- lain, sebutkan Tidak ada

Riwayat kesehatan saat ini


Keadaan umum: Tenang Kesadaran : Composmetis
BB/ TB : 63 Kg/ 155 cm
TTV : TD 120/80 mmHg , Nadi 84x/mnt, Suhu 36,4ºC
Pernapasan 20x/menit
1) Pola nutrisi/ cairan
Frekuensi makan : 2 x sehari
Jenis makanan : Nasi, Sayur dan lauk pauk
Nafsu makan : Baik ( ) (√ ) Tidak nafsu makan, alasan : Mual
Mual/muntah : Ya (√ ) ( ) Tidak
Keluhan di perut : Ya ( ) (√ ) Tidak, bila ya sebutkan :
Alergi/ toleransi makanan : ada ( ) (√ ) Tidak ada, bila ada sebutkan

Masalah mengunyah/ menelan : ya ( ) (√ ) tidak, bila ya


Sebutkan : Tidak ada
Pantangan makanan : Ya ( ) ( √ ) Tidak, bila Ya, sebutkan
BB sebelum hamil : Kg TB ; Cm
BB saat ini : 63Kg TB : 155 Cm

2) Pola eliminasi
a). BAB
Frekuensi : 3 x/hari
Karakteristik feses : Keras Defekasi terakhir : 3 hari yang lalu
Hemoroid : Tidak ada
Diare : Tidak ada
Penggunaan laksatif : Tidak ada
Keluhan : Pasien mengeluh fesesnya keras
b). BAK
Frekuensi : Sering x/hari
Karakteristik urine : Jernih
Keluhan : Pasien mengeluh sering kencing siang dan malam
Riwayat penyakit ginjal / kandung kemih : Tidak ada
Penggunaan diuretik : Tidak ada
3
3) Pola aktifitas /istirahat dan tidur
Jenis pekerjaan : Tidak ada
Waktu bekerja : ( ) Pagi ( ) Sore ( ) Malam
Lama bekerja :
Pembatasan karena kehamilan/ kondisi :
Keluhan dalam beraktifitas : Tidak ada
Aktifitas kehidupan sehari- hari : ( √ ) Mandiri ( ) Tergantung
Tidur siang : Tiap hari
Lama tidur : 1 sampai 2 jam
Keluhan/ masalah tidur : Sering terbangun karena sering kencing
Kebiasaan sebelum tidur : Tidak ada
4) Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
a). Merokok : ( ) Ya ( √ ) Tidak
Frekuensi :
Jumlah :
Lama Pemakaian :
b). Minuman keras : ( ) Ya (√ )Tidak
Frekuensi :
Jumlah :
Lama pemakaian :
c). Ketergantungan obat : ( ) Ya ( √ ) Tidak
Frekuensi :
Jumlah :
Lama pemakaian :
Alasan/keluhan :
5) Pola seksualitas
Masalah seksualitas : ( ) Ya (√ ) Tidak, bila ya sebutkan :

j. Riwayat psikososial
Perencanaan kehamilan : 3 tahun sekali
Perasan pasien & keluarga tentang kehamilan : Senang dan bahagia
Kesiapan mental menjadi Ibu : Pasien sudah merasa siap
Cara mengatasi stress : Pasien beribadah dan berserah diri pada yang kuasa
4
Tinggal dengan : Suami dan anak
Peran dalam struktur keluarga : Pasien sudah menjadi Ibu rumah tangga yang baik
Kesanggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi : Sudah ada pengalaman
sebelumnya

Harapan dari kehamilan/ perawatan ini : Pasien berharap anaknya bisa lahir dalam
keadaan sehat
Factor kebudayaan yang mempengaruhi kesehatan : Tidak ada
Masalah khusus : Tidak ada

3. Pengkajian fisik

KEPALA :

Kepala :
Rambut lurus dan hitam tidak ada gangguan kulit kepala

Mata :
Mata bulat , konjungtiva anemis , sklera tidak ikterik

Hidung :
Hidung mancung bentuk hidung tidak ada kelainan tulang, tampaksekret keluar dari hidung

Mulut :
Bibir pucat, gigi baik tidak ada yang carrie dan bolong, tidak ada sariawan

Telinga :
Telinga sedikit caplang , bersih

Leher :
Jenjang tidak tampak luka atau perubahan warna kulit

Masalah yang ditemukan :


Resiko tinggi terhadap perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan nafsu makan,mual atau
muntah

5
DADA :

Jantung :
Bunyi Jantung normal,tidak ada bunyi jantung tambahan, Tekanan darah 120/80 mmhg, Nadi 84 xmenit

Paru
Suara Nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan, respirasi rate 20 x/menit

Payudara
Bentuk Payudara simetris

Pengeluaran ASI
Pasien masih trimester 2

Putting susu
Puting susu exverted/ menonjol, tampak kotor, areola hiperpigmentasi

Masalah yang ditemukan


Tidak ada

ABDOMEN :

 Uterus
Tinggi Fundus uteri : 33 cm Kontraksi : Ya/ Tidak
Leopold I : Kepala/ bokong/ kosong
Leopold II : Kanan: punggung/ bagian kecil/ bokong/ kepala
Leopold III : Kepala/ bokong/ kosong
Penurunan kepala :Sudah/ belum
Leopold IV : Bagian masuk PAP
DJJ : 148 x/menit
 Pigmentasi

Linea nigra/ alba


Ada

Striae gravidarum
Ada

 Fungsi pencernaan
Pasien mengeluh BAB 3 hari sekali

Masalah yang ditemukan :


Konstipasi

6
 Perineum dan Genetalia
Vagina : Varises : Ya/Tidak
Kebersihan : Baik, bersih,tidak ada masalah
Leukorhea/ keputihan : Tidak ada
Jenis/warna :
Konsistensi :
Bau :

Hemorrhoid :
Tidak ada
Derajat :
Berapa lama :

Masalah yang ditemukan :


Tidak ada

 Ekstremitas
 Ekstremitas Atas:
Edema : Ya/
tidak
Inspeksi :
Palpasi : Varises

 Ekstremitas Bawah
Inspeksi : Kaki pasien tampak bengkak/ edema
Palpasi ; Varises Tidak ada
Reflek patela : +/-, Jika ada: +1/+2/+3/+4

Masalah yang ditemukan :


Edema tungkai bawah

7
4. Persiapan persalinan
( ) Senam hamil
(√ ) Rencana tempat melahirkan
(√ ) Perlengkapan kebutuhan bayi dan
ibu

(√ ) Kesiapan mental Ibu dan keluarga

( √) Pengetahuan tentang tanda- tanda melahirkan, cara menangani nyeri,


proses Persalinan
( ) Perawatan payudara

5. Pemeriksaaan penunjang
Leukosit 9800/mm3 HB 10,5gr/%

6. Penatalaksanaan
SF 1x1 tablet, kalk 1x1 tablet

8
7. RESUME ( ditulis mulai dari pasien masuk rumah sakit sampai ditemukan masalah
keperawatan utama, tindakan keperawatan/medis yang sudah diberikan, evaluasi
secara umum)
Ny. H usia 34 tahun, saat ini (12 Januari 2022) sedang kontrol kehamilan di RB
Cintaku. Klien mengatakan HPHT 24 April 2021, anak pertama laki-laki usia 9 tahun
lahir spontan BBL 3400 gram, anak kedua laki-laki usia 6 tahun lahir spontan BBL
3300 gram, hamil ketiga keguguran saat usia kehamilan 11 minggu 3 tahun yang lalu.
Klien mengatakan tahun 2018 pernah operasi kita ovarium. Klien memakai kontrasepsi
suntik 3 bulanan, pernah imunisasi TT dua kali pada kehamilan ini yaitu usia
kehamilan 14 minggu dan 16 minggu. Pada pengkajian fisik diperoleh data BB 63 Kg,
TB 155 cm, nadi 84 x/menit, TD 120/80 mmHg, suhu 36,4◦C, RR 20 x/menit. Klien
mengeluh sering kencing siang dan malam hari, sehingga tidurnya terganggu.
Konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, tampak sekret keluar dari hidung, punggung
terasa pegal, kalau tidur terlentang sering sesak nafas dan kaki bengkak. Klien
mengatakan sudah sebulan ini susah BAB, BAB tiga hari sekali dan fesesnya keras.
Klien mengatakan cemas dengan kehamilannya karena riwayat keguguran
sebelumnya. Leopold I: TFU 33 cm, teraba bokong, Leopold II, punggung kanan,
ekstremitas kiri, Leopold III: presentasi kepala, Leopold IV: belum masuk PAP, DJJ
148x/menit. Ada linea nigra, ada striae gravidarum, tampak bekas garukan. Puting
susu exverted/ menonjol, tampak kotor, areola hiperpigmentasi, reflek patela positif 2.
Lab: Leukosit 9800/mm3, Hb 10,5 gr/%. Klien tidak pernah mengikuti senam hamil.
Klien diberikan tablet SF 1x1 tablet, kalk 1x1 tablet. Rencana kunjungan rumah untuk
memberikan penyuluhan kesehatan tentang adaptasi fisik dan psikologis pada
kehamilan trimester ketiga dan persiapan persalinan.

Masalah keperawatan utama Resiko tinggi terhadap perubahan kebutuhan nutrisi


kurang dari kebutuhan, intervensi memberikan informasi tertulis atau verbal yang tepat
tentang diet antenatal dan suplemen vitamin atau zat besi setiap hari.pasien kooperatif
dan mengikuti anjuran yang sudah diberikan.

Rencana Kunjungan rumah


Rencana kunjungan rumah untuk memberikan penyuluhan kesehatan tentang
adaptasi fisik dan psikologis pada kehamilan trimester ketiga dan persiapan persalinan.

9
1. Data Fokus

Data Subyektif Data Obyektif


 Klien mengatakan tidak nafsu makan  Leopold I: TFU 33 cm, teraba bokong,
 Klien mengatakan Mual  Leopold II, punggung kanan, ekstremitas
 Klien mengatakan sudah sebulan ini kiri
susah BAB,  Leopold III: presentasi kepala,
 Klien mengatakan BAB tiga hari  Leopold IV: belum masuk PAP, DJJ
sekali dan fesesnya keras. 148x/menit.
 Klien mengatakan cemas dengan  Terdapat linea nigra, ada striae
kehamilannya karena riwayat gravidarum, tampak bekas garukan.
keguguran sebelumnya.  Tampak Puting susu exverted/ menonjol,
 Klien mengeluh sering kencing pada tampak kotor, areola hiperpigmentasi,
siang dan malam hari, sehingga  Edema pada kedua kaki reflek patela
tidurnya terganggu positif 2.
 Klien mengatakan punggung terasa  Lab: Leukosit 9800/mm3, Hb 10,5 gr/%.
pegal,  Klien diberikan tablet SF 1x1 tablet, kalk
 klien mengatakan kalau tidur 1x1 tablet
terlentang sering sesak nafas  Klien tampak lemas
 Klien mengatakan kaki bengkak.  Klien tampak sering bertanya tanya
 Klien tidak pernah mengikuti senam mengenai kehamilan di karenakan
hamil pengalaman kehamlan ke 3nya keguguran
 Hemodinamik : TD 120/80mmhg, Nadi
84x/mnt , T 36,4c, Nafas 20x/mnt

10
2. Analisa Data

No. Data Masalah Etiologi


1 DS : Resiko tinggi terhadap Kurangnya nafsu makan
 Klien mengeluh perubahan kebutuhan nutrisi karena mual/muntah
mengatakan tidak nafsu kurang dari kebutuhan
makan
 Klien mengeluh Mual

DO:
 Klien makan 2 x/hari
 Klien tampak lemas
 Hb 10,5 gr/%
 Konjungtiva anemis
 Klien diberikan tablet SF
1x1 tablet, kalk 1x1 tablet

2 DS: Gangguan Pola tidur Perubahan pada tingkat


 Klien mengeluh sering aktifitas, stres, psikologi,
kencing pada siang dan ketidakmampuan untuk
malam hari, sehingga mempertahankan
tidurnya terganggu kenyamanan
 Klien mengatakan
punggung terasa pegal,
 klien mengatakan kalau
tidur terlentang sering
sesak nafas

DO:
 Klien tampak menagntuk
dan tidak fresh
 Klien tampak lelah
 Saat kontrol pasien
tampak mondar mandir ke
kamar mandi
 TD 120/80mmhg Hr
84x/mnt T 36,4c Rr
20x/mnt

3 DS Ketidaknyamanan Perubahan fisik dan


 Klien mengatakan hormonal
punggung terasa pegal,
 klien mengatakan kalau
tidur terlentang sering
sesak nafas
 Klien mengatakan kaki
bengkak.
DO;
 Terdapat linea nigra, ada
striae gravidarum, tampak
11
bekas garukan.
 Tampak Puting susu
exverted/ menonjol,
tampak kotor, areola
hiperpigmentasi,
 Udem pada kedua kaki
reflek patela positif 2
 Klien tampak terlihat
leleah
 TD 120/80 mmhg HR
84x/mnt T 36,4 C, RR
20x/mnt

12
A. DIAGNOSA KEPERAWATAN (Sesuai Prioritas)

Tanggal Tanggal Nama


No. Diagnosa Keperawatan (P&E) Ditemukan Teratasi Jelas
1 Resiko tinggi terhadap perubahan Tanggal 12 Ardie fratama
kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan Januari 2022
berhubungan dengan Kurangnya nafsu
makan karena mual/muntah

2 Ketidaknyamanan b.d perubahan fisik dan Tanggal 12 Ardie fratama


hormonal Januari 2022

3 Gangguan pola tidur b.d perubahan pada Tanggal 12 Ardie fratama


tingkat aktifitas, stres, psikologi, Januari 2022
ketidakmampuan untuk mempertahankan
kenyamanan

13
B. RENCANA KEPERAWATAN
(Meliputi tindakan keperawatan independen dan interdependen)
Paraf &
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria
Tgl. No. Rencana Tindakan Rasional Nama
(PES) Hasil Jelas
12 Januari 1 Resiko tinggi terhadap Setelah dilakukan Tindakan Intervnsi: Ardie fratama
2022 perubahan kebutuhan nutrisi 2x24 jam nafsu makan 1. Tentukan keadekuatan
kurang dari kebutuhan meningkat dan mual hilang. kebiasaan asupan nutrisi dulu
berhubungan dengan Kriteria hasil: atau sekarang dengan
mengunakan batasan 24 jam.
Kurangnya nafsu makan  Klien Menjelaskan
komponen diet seimbang 2. Berikan informasi tertulis atau
karena mual/muntah verbal yang tepat tentang diet
prenatal
 Mengikuti diet yang prenatal an suplemen vitamin
dianjurkan atau zat besi setiap hari
 Mengkonsumsi suplemen 3. Tanyakan keyakinan berkenaan
zat besi atau vitamin dengan diet sesuai budaya dan
sesuai resep hal-hal yang tabu selama
 Menunjukkan penambahan kehamilan
yang sesuai 4. Timbang BB klien pastikan BB
pregravida biasanya
5. Tinjau ulang frekuensi dan
beratnya mual dan muntah
6. Pantau kadar HB atau HL
7. Tes urin aleton, albumin dan
glukosa
8. Ukur pembesaran uterus

Setelah diberikan asuhan 1. kaji secara terus-menerus Ardie fratama


Ketidaknyamanan b.d
2 ketidaknyamanan klien dan
perubahan fisik dan hormonal keperawatan, klien merasa
nyaman. metoda untuk
Kriteria hasil yang mengatasinya
diharapkan : 2. kaji satatus pernapasan
 melakukan aktivitas klien
perawatan diri dengan 3. perhatikan adanya keluhan
tepat untuk ketegangan pada punggung
mengurangi dan perubahan cara jalan.
ketidaknyamanan. Anjurkan penggunaan
sepatu hak rendah, latihan
 melaporkan pelvicrock, girdle
ketidaknyamanan maternitas, penggunaan
dapat diminimalkan/ kompres panas, sentuhan
dikontro terapeutik atau stimulasi
 mencari pertolongan saraf elektrikal transkutan
medis dengan tepat dengan tepat
4. perhatikan adanya kram
pada kaki. Anjurkan klien
untuk meluruskan kaki dan
mengangkat telapak kaki
bagian dalam keposisi
dorsofleksi, menurunkan
masukan susu, sering
mengganti posisi, dan
menghindari berdiri/ duduk
lama
5. kaji adanya/ frekuensi
kontraksi braxton Hick.
Berikan informasi
mengenai fisiologi aktifitas
uterus
6. perhatikan keluhan
aktifitas BAK dan tekanan
pada kandung kemih
7. kaji adanya konstipasi dan
hemoroid
8. kaji adanya pirosis (nyeri
ulu hati). Tinjau
pembatasan diet
9. perhatikan adanya leukorea
dan pruritus. Anjurkan
klien untuk sering mandi,
menggunakan celana
dalam katun, pakaian
longgar dan menghindari
duduk untuk waktu yang
lama
10. berikan suplemen kalsium
dengan tepat. Anjurkan
penggunaan jel aluminium
hidroksida sesuai
kebutuhan
3 Gangguan pola tidur b.d Setelah di lakukan tindakan 1. Tinjau ulang kebutuhan Ardie fratama
perubahan pada tingkat keperawatan 2x 8jam klien
peubahan tidur normal
aktifitas, stres, psikologi, tidak mengalamai masalah
ketidakmampuan untuk pola tidur dengan
berkenaan dengan
mempertahankan kenyamanan kriteria hasil : kehamilan dan tentukan
 perbaikan tidur atau pola tidur saat ini.
istirahat
 Peningkatan sejahtera dan 2. Evaluasi tingkat kelelahan
perasaan sehat
 Mengungkapakn 3. Kaji terhadap kejadian
pemahaman tentang insomniadan respon klien
kondisi klien terhadap penurunan,
 Mengidentifikasi cara anjurkan alat bantu untuk
caramencegah stsis tidur seperti teknik
urinarius dan udema relaksasi, mandi air
jaringan hangat, dan penurunan
aktifitas sebelum istirahat

4. Perhatikan kesulitan
bernafas karena posisi,
anjurkan ibu posisi miring
ke kiri ke kanan dan semi
fowler

57
A. IMPLEMENTASI ( CATATAN KEPERAWATAN )

Tgl./ No. Paraf dan


Tindakan Keperawatan dan Hasil
Waktu DK. Nama Jelas
12 Januari 1 1. Mentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu Ardie fratama
2022 atau sekarang dengan mengunakan batasan 24 jam.

2. Memberikan informasi tertulis atau verbal yang tepat


tentang diet prenatal an suplemen vitamin atau zat besi
setiap hari.
Hasil: pasien mendapatkan suplemen Nutrisi tablet SF
1x1 tablet, kalk 1x1 tablet

3. Menanyakan keyakinan berkenaan dengan diet sesuai


budaya dan hal-hal yang tabu selama kehamilan.
Hasil : Tidak ada kepercayaan khusus dari keluarga

4. Menimbang BB klien pastikan BB pregravida biasanya.


Hasil : BB Pasien 63 kg

5. Meninjau ulang frekuensi dan beratnya mual dan


muntah.
Hasil: Pasien mengatakan sering mual

6. Memantau kadar HB atau HL.


Hasil: Hb 10,5 gr/%

2 1. Mengkaji secara terus-menerus ketidaknyamanan klien Ardie fratama


dan metoda untuk mengatasinya.
Hasil: Pasien menyebutkan sering kencing, kurang tidur
punggung pegal, bab 3 hari sekali dan keras, kaki
bengkak

2. Mengkaji satatus pernapasan klien.


Hasil: RR 20x/menit

3. Memperhatikan adanya kram pada kaki. Anjurkan klien


untuk meluruskan kaki dan mengangkat telapak kaki
bagian dalam keposisi dorsofleksi, sering mengganti
posisi, dan menghindari berdiri/ duduk lama.
Hasil : Pasien mengerti info yang sudah diberikan

4. Memperhatikan keluhan aktifitas BAK dan tekanan


pada kandung kemih.
Hasil: Pasien mengatakan sering BAK

5. berikan suplemen kalsium dengan tepat. Anjurkan


penggunaan jel aluminium hidroksida sesuai kebutuhan
Hasil: Pasien mendapatkan suplemen Kalk 1 x 1 tablet.
5
3 1. Meninjau ulang kebutuhan peubahan tidur normal Ardie fratama
berkenaan dengan kehamilan dan tentukan pola tidur
saat ini.
Hasil: sering terbangun karena BAK

2. Mengevaluasi tingkat kelelahan.


Hasil: Pasien tampak Lelah bila beraktifitas

3. Memperhatikan kesulitan bernafas karena posisi,


anjurkan ibu posisi miring ke kiri ke kanan dan semi
fowler.
Hasil : Pasien mengerti Info yang sudah diberikan

5
B. E V A L U A S I ( CATATAN PERKEMBANGAN )

No. Hari/Tgl./ Evaluasi Hasil (SOAP) Paraf dan


DK. Jam (Mengacu pada tujuan) Nama Jelas
1 13 Januari 2022 S: Ardie fratama
Pasien mengatakan nafsu makan masih kurang

O:
Kesadaran CM,akral hangat,pasien masih tampak
lemas,frekuensi makan masih 2xhari,pasien
mengkonsumsi SF 1X1 Tablet.
TD 110/80 mmhg,HR 78x/menit,RR 18xmenit,SPO2
100%

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan Intervensi Keperawatan

2 S: Ardie fratama
Pasien mengatakan punggung terasa pegal,

O:
Kesadaran CM,Akral hangat, pasien tampak lelah, Saat
kontrol pasien tampak mondar mandir ke kamar mandi,
TD 110/80 mmhg,HR 78x/menit,RR 18xmenit,SPO2
100%.

A: Masalah belum teratasi

P: lanjutkan Intervensi Keperawatan.

3 Ardie fratama
S:
Klien mengeluh sering kencing pada siang dan malam
hari, sehingga tidurnya terganggu

O:
Kesadaran CM,Akral hangat, Pasien tampak mengantuk
dan tidak fresh, pasien tampak lemas. TD 110/80
mmhg,HR 78x/menit,RR 18xmenit,SPO2 100%.

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan Intervensi Keperawatan

6
61

Anda mungkin juga menyukai