Disusun Oleh :
ARDIE FRATAMA
1. TINJAUAN TEORI
A. Defenisi
Antenatal care (ANC) merupakan pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk
memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi
terhadap penyimpangan yang ditemukan.
Antenatal care (ANC) merupakan perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu
manajemen kehamilan dimana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik.
Mual dan muntah (morning sickness), merupakan respon awal tubuh terhadap
tingginya kadar progesteron, dapat disebabkan karena gangguan pada saluran
cerna atau alergi. Terjadi antara minggu ke-2-6 danmenghilang pada minggu
ke-12.
Perubahan payudara, terasa penuh dan nyeri, hiperpigmentasi areola mammae,
perubahan nipple, sekresi kolostrum, pelebaran vena.
Peningkatan sekresi berkemih, kongesti darah pada organ-organ pelvik
meningkatkan sensitivitas jaringan, tekanan karena pembesaran uterus
menstimulasi saraf dan mentrigger keinginan untuk berkemih selama hamil.
Dapat pula disebabkan oleh penyakit infeksi saluran kencing, trauma dan
pertumbuhan tumor vesika urinaria.
Perubahan mood: letih, pusing, sakit kepala.
b. Obyektif (probabilitas)
Perubahan fisiologi dan anatomi
Peningkatan temperatur basal tubuh (basal body temperature)
Perubahan kulit: Striae gravidarum dan pigmentasi (kloasma, linea nigra)
Perubahan payudara
Pembesaran abdomen
Perubahan rahim dan vagina
E. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur dari indung telur, kemudian terjadi
peningkatan hormon estrogen sehingga selaput lendir mulai menebal dan terjadi proses
ovulasi (keluarnya sel telur dari indung telur). Kehamilan terjadibila senggama (koitus)
dilakukan pada sekitar saat ovulasi (14 hari atau 2 minggu
setelah haid). Apabila tidak terjadi pembuahan, maka sel telur akan berdegenerasi dan sel
telur akan keluar bersama-sama dengan darah haid. Apabila terjadi pembuahan
(bertemunya sel telur dan sel sperma), terjadi penyatuan kedua pronuklei yang disebut
dengan zigot, kemudian akan mengalami pembelahan (mitosis).
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.Blastula
diselubungi oleh suatu simpai, disebut trofoblas, yang mampu menghancurkan dan
mencairkan jaringan.Ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan endometrium
berada dalam masa sekresi (blastolisis).Kemudian terbentuk plasenta pada bagian luar,
dan membentuk embrio yang kemudian menjadi janin pada bagian dalam.Pembentukan
plasenta menyebabkan peningkatan hormon estrogen dan progesteron yang dapat
menyebabkan banyak perubahan fisik pada ibu sehingga ibu mengalami
ketidaknyamanan dan terjadi perubahan pola seksualitas.Selain itu, juga mempengaruhi
sistem urinarius, sistem pernapasan, sistem pencernaan dan sistem kardiovaskuler.
Perubahan pada sistem urinarius, terjadi dilatasi, pemanjangan dan penekukan
ureter.Penumpukan urin dalam ureter bagian bawah dan penurunan tonus kandung kemih
menyebabkan pengosongan kandung kemih tidak tuntas dapat menyebabkan resiko tinggi
infeksi traktus urinarius. Semakin bertambahnya usia kehamilan, maka besar uterus juga
dapat menyebabkan penekanan pada traktus urinarius sehingga bladder tidak dapat
menampung urine secara maksimal dan frekuensi BAK menjadi lebih sering.
Pada sistem pernapasan, terjadi pergeseran diafragma karena paru-paru terdesak oleh
pembesaran uterus.Hal ini menyebabkan sesak napas sehingga terjadi ketidakefektifan
pola napas.
Pada sistem pencernaan, terjadi penurunan peristaltik usus dan penekanan uterus
sehingga menyebabkan konstipasi.Selain itu, terjadi perubahan hormon-hormon
dalam tubuh yang menyebabkan mual dan/atau muntah.Keadaan ini dapat mempengaruhi
status nutrisi menjadi berkurang dari kebutuhan tubuh dan beresiko defisit volume cairan
dan elektrolit.
Proses kehamilan juga berpengaruh pada sistem kardiovaskuler yaitu terjadi
hemodilusi yang mengakibatkan penurunan kadar Hemoglobin dalam darah ibu. Ibu
menjadi mudah lelah dan apabila tekanan darah juga ikut menurun, dapat menyebabkan
pingsan (hipotensi ortostatik) sehingga beresiko cidera dan dapat mengganggu aktivitas.
Fathway ANC
F. Penatalaksanaan ibu hamil
Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi komponen-komponen sebagai
berikut:
1. Informasi yang dapat diberikan
Kegiatan fisik dapat dilakukan dalam batas normal.
Pemakian obat harus dikonsultasikan dahulu dengan dokter atau tenaga medis lainnya.
2. Anamnesis
Pada wanita dengan haid terlambat dan diduga hamil. Ditanyakan hari pertama haid
terakhir (HPHT). Taksiran partus dapat ditentukan bila HPHT diketahui dan siklus
haidnya teratur + 28 hari dengan menggunakan rumus Naegele.
Bila ibu lupa HPHT, tanyakan tentang hal lain seperti gerakan janin. Untuk
primigravida gerakan janin terasa pada kehamilan 18 minggu, sedangkan
multigravida 16 minggu. Nausea biasanya hilang pada kehamilannya 12-14 mingggu.
Tanyakan riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas sebelumnya serta berat bayi
yang pernah dilahirkan. Demikian pula riwayat penyakit yang pernah diderita
seperti penyakit jantung, paru, ginjal, diabetes melitus. Selain itu ditanyakan riwayat
menstruasi, kesehatan, keluarga, sosial, obstetri, kontrasepsi, dan faktor risiko yang
mungkin ada pada ibu.
3. Pemeriksaan umum
Pada ibu hamil yang datang pertama kali lakukan penilaian keadaan umum, status
gizi dantanda vital.Pada mata dinilai ada tidaknya konjungtiva pucat, sklera ikterik,
edema kelopak mata, dan kloasma gravidarum.Periksa gigi untuk melihat adanya
infeksi lokal.Periksa pula jantung, paru, mammae, abdomen, anggota gerak secara
lengkap.
4. Pemeriksaan Obstetri
Terdiri dari pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam.Sebelum pemeriksaan
kosongkan kandung kemih.Kemudian ibu diminta berbaring terlentang dan
pemeriksaan dilakukan di sisi kanan ibu.
5. Pemeriksaan luar
Lihat apakah uterus berkontraksi atau tidak. Bila berkontraksi, harus ditunggu
sampaidinding perut lemas agar dapat diperiksa dengan teliti. Agar tidak terjadi
kontraksi dinding perut akibat perbedaan suhu dengan tangan pemeriksa,
sebelum palpasi kedua tangan pemeriksa digosokkan dahulu.
Cara pemeriksaan yang umum digunakan cara Leopold yang dibagi dalam 4
tahap. Pada pemeriksaan Leopold I, II, dan III pemeriksa menghadap ke arah
muka ibu, sedangkan pada Leopold IV ke arah kaki. Pemeriksaan Leopold I
untuk menentukan tinggi fundus uteri, sehingga usia kehamilan dapat diketahui.
Selain secara anatomi, tinggi fundus uteri dapat ditentukan dengan pita
pengukur. Bandingkan usia kehamilan yang didapat dengan hari pertama haid
terakhir. Selain itu, tentukan pula bagian janin pada fundus uteri: Kepala teraba
sebagai benda keras dan bulat, sedangkan bokong lunak dan tidak bulat. Dengan
pemeriksaan Leopold II ditentukan batas samping uterus dan posisi punggung
pada bayi letak memanjang. Pada letak lintang ditentukan kepala. Pemeriksaan
Leopold III menentukan bagian janin yang berada di bawah. Leopold IV selain
menentukan bagian janin yang berada di bawah, juga bagian kepala yang telah
masuk pintu atas panggul (PAP). Bila kepala belum masuk PAP teraba
balotemen kepala.
Dengarkan DJJ pada daerah punggung janin dengan stetoskop monoaural atau
doppler. Dengan stetoskop monoaural BJJ terdengar pada kehamilan 18-20
minggu, sedangkan dengan Doppler terdengar pada kehamilan 12 minggu.
Dari pemeriksaan luar diperoleh data berupa usia kehamilan, letak janin,
persentase janin, kondisi janin, serta taksiran berat janin.
Taksiran berat janin ditentukan berdasarkan rumus Johnson
Toshack.Perhitungan pentingsebagai pertimbangan memutuskan rencana
persalinan pervaginam secara spontan. Rumus tersebut:
Taksiran Berat Janin (TBJ) = (Tinggi fundus uteri (dalam cm) –
N) X 155.N = 13 bila kepala belum melewati PAP
N = 12 bila kepala masih berada di atas spina iskiadika
6. Pemeriksaan dalam
Siapkan ibu dalam posisi-litotomi lalu bersihkan daerah vulva dan perineum
dengan larutan antiseptik. Inspeksi vulva dan vagina apakah terdapat luka,
varises, radang, atau tumor. Selanjutnya lakukan pemeriksaan inspekulo. Lihat
ukuran dan warna porsio, dinding, dan sekret vagina. Lakukan pemeriksaan
colok vagina dengan memasukan telunjuk dan jari tengah. Raba adanya tumor
atau pembesaran kelenjar di liang vagina. Periksa adanya massa di adneksa dan
parametrium. Perhatikan letak, bentuk, dan ukuran uterus serta periksa
konsistensi, arah, panjang, porsio, dan pembukaan servik. Pemeriksaan dalam
ini harus dilakukan dengan cara palpasi bimanual.
Ukuran uterus wanita yang tidak hamil kira-kira sebesar telur ayam. Pada
kehamilan8 minggu sebesar telur bebek, 12 minggu sebesar telur angsa, dan 16
minggu sebesar kepala bayi atau tinju orang dewasa.
7. Pemeriksaan panggul
Lakukan penilaian akomodasi panggul bila usia kehamilan 36 minggu karena
jaringan dalam rongga panggul lebih lunak, sehingga tidak menimbulkan rasa
sakit. Masukkan telunjuk dan jari tengah ke dalam liang vagina. Arahkan ujung
kedua jari ke promontorium, coba untuk merabanya.Bila teraba, tentukan panjang
konjugata diagonalis.Dengan ujung jari menelusuri linea inominata kiri dan kanan
sejauh mungkin, tentukan bagian yang teraba.Raba lengkung sakrum dan tentukan
apakah spina iskiadika kiri dan kanan menonjol ke dalam.Raba dinding pelvik,
apakah luruh atau konvergen ke
bawah dan tentukan panjang distansia interspinarum.Arahkan bagian palmar jari-
jaritangan ke dalam simfisis dan tentukan besar sudut yang dibentuk antara os
pubis kiri dan kanan.
8. Pemeriksaan laboratorium
Pada kunjungan pertama diperiksa kadar hemoglobin darah, hematokrit, dan hitung
leukosit. Dari urin diperiksa beta-hCG, protein, dan glukosa.
Frekuensi kunjungan
Kunjungan I (12-24 minggu)
Anamnesis lengkap, pemeriksaan fisik & obstetri, pemeriksaan laboratorium,
antopometri, penilaian resiko kehamilan, KIE
Kunjungan II (28-32 minggu)
Anamnesis, USG, penilaian resiko kehamilan, nasehat perawatan payudara dan
senam hamil), vaksin TT I
Kunjungan III (34 mgg)
Anamnesis, pemeriksaan ulang laboratorium, vaksin TT II
Kunjungan IV, V, VII & VIII ( 36-42 mgg) Anamnesis , perawatan payudara
dan persiapan persalinan
9. Pemeriksaan penunjang
b. USG
Jenis kelamin
Pengkajian ANC
Anamnesa
Anamnesa identitas istri dan suami
Anamnesa umum : keluhan kehamilan (mual,muntah, sakit kepala, nyeri ulu hati), nafsu
makan, tidur, miksi, defekasi, perkawinan
Tentang kehamilan, persalinan, keguguran dan kehamilan ektopik atau kehamilan mola
sebelumnya
Pemeriksaan fisik
1. Kepala dan Leher
Memeriksa apakah terdapat edema pada wajah
Memeriksa apakah kelopak mata bagian bawah tampak pucat, berwarna kuning/jaundice
pada sclera
Memeriksa apakah rahang pucat dan periksa juga keadaan gigi
Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui pembesaran kelenjar tiroid, pembesaran
pembuluh limfe dan pembesaran vena jugularis
2. Payudara
Amati bentuk, ukuran dan kesimetrisannya; payudara normal melingkar, agak simetris,
dan dapat dideskripsikan kecil, sedang, dan besar
Puting payudara menonjol atau masuk ke dalam
Adanya kolostrum atau cairan lain, misalnya ulkus
Retraksi akibat adanya lesi
Masa atau pembesaran pembuluh limfe
3. Abdomen
Memeriksa apakah ada bekas luka operasi
Mengukur tinggi fundus uteri menggunakan tangan bila usia kehamilan > 12 minggu,
atau pita ukuran bila usia kehamilan > 22 minggu
Melakukan palpasi untuk mengetahui letak presentasi, posisi, dan penurunan kepala janin
kalau lebih dari 36 minggu
5. Pemeriksaan panggul
Panggul : genital luar
a) Memeriksa labia mayora dan minora, klitoris, lubang uretra, introitus vagina untuk
melihat adanya tukak atau luka, varises, cairan yang ada (warna, konsistensi, jumlah,
bau)
b) Melakukan palpasi pada kelenjar bartolini untuk mengetahui adanya pembengkakan
masa atau cairan kista
2. Dari ibu :
Bising rahim
Bising aorta
Peristaltik usus
Pemeriksaan Leopold :
Leopold I :
Pemeriksaan menghadap kemuka ibu hamil
Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus
Konsistensi uterus
Leopold II :
Menentukan batas samping rahim kanan-kiri
Menentukan letak punggung janin
Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin
Leopold III :
Menentukan bagian terbawah janin
Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk/ masih goyang
Leopold IV :
Diagnosa keperawatan
1. Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
perubahan napsu makan, mual dan muntah
2. Resiko tinggi defisit volume cairan berhubungan dengan perubahan napsu makan, mual
dan muntah
3. Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan pergeseran diagfragma sekunder
kehamilan
4. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh hormonal
5. Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan perubahan struktur tubuh dan
ketidaknyamanan
6. Risti konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltik, penekanan uterus
Intervensi keperawatan
Diagnosa 1. Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan perubahan napsu makan, mual dan muntah
Intervensi
Tentukan asupan nutrisi per 24 jam
Kaji tentang pengetahuan kebutuhan diet
Berikan informasi tertulis diet prenatal & suplemen
Tanyakan keyakinan diet sesuai budaya
Timbang BB & kaji BB pregravida
Berikan ? BB selama TM I yang optimal
Tinjau tentang mual & muntah
Ukur pembesaran uterus
Kolaborasi : program diet ibu hamil
Diagnosa 2. Resiko tinggi defisit volume cairan berhubungan dengan perubahannapsu makan,
mual dan muntah
Intervensi :
Auskultasi DJJ
Tentukan beratnya mual/muntah
Tinjau riwayat (gastritis, kolesistiasis)
Anjurkan mempertahankan asupan cairan
Kaji suhu, turgor kulit, membran mukosa, TD, intake & output, Timbang BB
Implementasi
Implementasi merupakan pelaksanaan dari intervensi diatas
Evaluasi
1. Nutrisi terpenuhi secara adekuat
2. Cairan terpenuhi secara adekuat
3. Pola napas efektif
4. Rasa nyaman terpenuhi
5. Seksualitas terpenuhi tanpa mengganggu kehamilan
6. BAB lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & KB untuk
Pendidikan Bidan. http://books.google.co.id.
Manuaba. (2001). Kapita selekta penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta:
EGC.
Muchtar Rustam.(1998). Sinopsis Obstetri fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2. Jakarta: EGC.
Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan
Kriteria Hasil NOC. Diterjemahkan oleh: Widyawati, dkk. Jakarta. EGC.
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
(STIKes PERTAMEDIKA)
Jl. Bintaro Raya No.10, Tanah Kusir, Kebayoran Lama Utara – Jakarta Selatan 12240
Telp. 7234122, 7207181 , Fax.7234126
Website: http://www.stikes-pertamedika.ac.id Email: stikespertamedika@gmail.com
PENGKAJIAN PRENATAL
1. Identitas
Nama klien : Ny. H Nama suami : Tn. A
Umur : 34 Tahun Umur : 36 Tahun
Suku /Bangsa : Sunda Suku/Bangsa : Sunda
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Pedagang
Status perkawinan : Kawin Alamat/telp : SDA
Alamat /telp : Jl.Andong Raya no.10, Kota Bambu Selatan, Jakarta Barat
2. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan Utama (saat ini) :
Ny. H usia 34 tahun, datang tgl 12 Januari 2022 untuk kontrol kehamilan di RB Cintaku. Klien mengeluh
sering kencing siang dan malam hari, sehingga tidurnya terganggu. Konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik,
tampak
sekret keluar dari hidung, punggung terasa pegal, kalau tidur terlentang sering sesak nafas dan kaki bengkak.
Klien mengatakan sudah sebulan ini susah BAB, BAB tiga hari sekali dan fesesnya keras. Klien mengatakan
cemas dengan kehamilannya karena riwayat keguguran sebelumnya
1
3 31 th Kuretasi Bidan - Keguguran saat usia Tidak ada
kehamilan 11 mgg
akibat perdarahan
4
Tidak ada Spontan Bidan Tidak ada Tidak ada L 3300 Sehat /6 th
gr
e. Riwayat Ginekologi
Masalah Ginekologi : Klien mengatakan tahun 2018 pernah operasi kita ovarium
f. Riwayat Keluarga Berencana (KB)
Melaksanakan KB : ( √ ) Ya ( ) Tidak
Bila ya, jenis kontrasepsi apa yang digunakan : ( ) IUD ( ) Pil (√ ) Suntik
( ) Implant ( ) Lain-lain ; sebutkan
Sejak kapan menggunakan kontrasepsi : Tahun 2018
Masalah yang terjadi : Tidak ada
Rencana yang akan datang : Tidak ada
(- ) Diabetes melitus
(-) Jantung
(- ) Hipertensi
2
(-) Lain- lain, sebutkan Tidak ada
2) Pola eliminasi
a). BAB
Frekuensi : 3 x/hari
Karakteristik feses : Keras Defekasi terakhir : 3 hari yang lalu
Hemoroid : Tidak ada
Diare : Tidak ada
Penggunaan laksatif : Tidak ada
Keluhan : Pasien mengeluh fesesnya keras
b). BAK
Frekuensi : Sering x/hari
Karakteristik urine : Jernih
Keluhan : Pasien mengeluh sering kencing siang dan malam
Riwayat penyakit ginjal / kandung kemih : Tidak ada
Penggunaan diuretik : Tidak ada
3
3) Pola aktifitas /istirahat dan tidur
Jenis pekerjaan : Tidak ada
Waktu bekerja : ( ) Pagi ( ) Sore ( ) Malam
Lama bekerja :
Pembatasan karena kehamilan/ kondisi :
Keluhan dalam beraktifitas : Tidak ada
Aktifitas kehidupan sehari- hari : ( √ ) Mandiri ( ) Tergantung
Tidur siang : Tiap hari
Lama tidur : 1 sampai 2 jam
Keluhan/ masalah tidur : Sering terbangun karena sering kencing
Kebiasaan sebelum tidur : Tidak ada
4) Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
a). Merokok : ( ) Ya ( √ ) Tidak
Frekuensi :
Jumlah :
Lama Pemakaian :
b). Minuman keras : ( ) Ya (√ )Tidak
Frekuensi :
Jumlah :
Lama pemakaian :
c). Ketergantungan obat : ( ) Ya ( √ ) Tidak
Frekuensi :
Jumlah :
Lama pemakaian :
Alasan/keluhan :
5) Pola seksualitas
Masalah seksualitas : ( ) Ya (√ ) Tidak, bila ya sebutkan :
j. Riwayat psikososial
Perencanaan kehamilan : 3 tahun sekali
Perasan pasien & keluarga tentang kehamilan : Senang dan bahagia
Kesiapan mental menjadi Ibu : Pasien sudah merasa siap
Cara mengatasi stress : Pasien beribadah dan berserah diri pada yang kuasa
4
Tinggal dengan : Suami dan anak
Peran dalam struktur keluarga : Pasien sudah menjadi Ibu rumah tangga yang baik
Kesanggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi : Sudah ada pengalaman
sebelumnya
Harapan dari kehamilan/ perawatan ini : Pasien berharap anaknya bisa lahir dalam
keadaan sehat
Factor kebudayaan yang mempengaruhi kesehatan : Tidak ada
Masalah khusus : Tidak ada
3. Pengkajian fisik
KEPALA :
Kepala :
Rambut lurus dan hitam tidak ada gangguan kulit kepala
Mata :
Mata bulat , konjungtiva anemis , sklera tidak ikterik
Hidung :
Hidung mancung bentuk hidung tidak ada kelainan tulang, tampaksekret keluar dari hidung
Mulut :
Bibir pucat, gigi baik tidak ada yang carrie dan bolong, tidak ada sariawan
Telinga :
Telinga sedikit caplang , bersih
Leher :
Jenjang tidak tampak luka atau perubahan warna kulit
5
DADA :
Jantung :
Bunyi Jantung normal,tidak ada bunyi jantung tambahan, Tekanan darah 120/80 mmhg, Nadi 84 xmenit
Paru
Suara Nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan, respirasi rate 20 x/menit
Payudara
Bentuk Payudara simetris
Pengeluaran ASI
Pasien masih trimester 2
Putting susu
Puting susu exverted/ menonjol, tampak kotor, areola hiperpigmentasi
ABDOMEN :
Uterus
Tinggi Fundus uteri : 33 cm Kontraksi : Ya/ Tidak
Leopold I : Kepala/ bokong/ kosong
Leopold II : Kanan: punggung/ bagian kecil/ bokong/ kepala
Leopold III : Kepala/ bokong/ kosong
Penurunan kepala :Sudah/ belum
Leopold IV : Bagian masuk PAP
DJJ : 148 x/menit
Pigmentasi
Striae gravidarum
Ada
Fungsi pencernaan
Pasien mengeluh BAB 3 hari sekali
6
Perineum dan Genetalia
Vagina : Varises : Ya/Tidak
Kebersihan : Baik, bersih,tidak ada masalah
Leukorhea/ keputihan : Tidak ada
Jenis/warna :
Konsistensi :
Bau :
Hemorrhoid :
Tidak ada
Derajat :
Berapa lama :
Ekstremitas
Ekstremitas Atas:
Edema : Ya/
tidak
Inspeksi :
Palpasi : Varises
Ekstremitas Bawah
Inspeksi : Kaki pasien tampak bengkak/ edema
Palpasi ; Varises Tidak ada
Reflek patela : +/-, Jika ada: +1/+2/+3/+4
7
4. Persiapan persalinan
( ) Senam hamil
(√ ) Rencana tempat melahirkan
(√ ) Perlengkapan kebutuhan bayi dan
ibu
5. Pemeriksaaan penunjang
Leukosit 9800/mm3 HB 10,5gr/%
6. Penatalaksanaan
SF 1x1 tablet, kalk 1x1 tablet
8
7. RESUME ( ditulis mulai dari pasien masuk rumah sakit sampai ditemukan masalah
keperawatan utama, tindakan keperawatan/medis yang sudah diberikan, evaluasi
secara umum)
Ny. H usia 34 tahun, saat ini (12 Januari 2022) sedang kontrol kehamilan di RB
Cintaku. Klien mengatakan HPHT 24 April 2021, anak pertama laki-laki usia 9 tahun
lahir spontan BBL 3400 gram, anak kedua laki-laki usia 6 tahun lahir spontan BBL
3300 gram, hamil ketiga keguguran saat usia kehamilan 11 minggu 3 tahun yang lalu.
Klien mengatakan tahun 2018 pernah operasi kita ovarium. Klien memakai kontrasepsi
suntik 3 bulanan, pernah imunisasi TT dua kali pada kehamilan ini yaitu usia
kehamilan 14 minggu dan 16 minggu. Pada pengkajian fisik diperoleh data BB 63 Kg,
TB 155 cm, nadi 84 x/menit, TD 120/80 mmHg, suhu 36,4◦C, RR 20 x/menit. Klien
mengeluh sering kencing siang dan malam hari, sehingga tidurnya terganggu.
Konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, tampak sekret keluar dari hidung, punggung
terasa pegal, kalau tidur terlentang sering sesak nafas dan kaki bengkak. Klien
mengatakan sudah sebulan ini susah BAB, BAB tiga hari sekali dan fesesnya keras.
Klien mengatakan cemas dengan kehamilannya karena riwayat keguguran
sebelumnya. Leopold I: TFU 33 cm, teraba bokong, Leopold II, punggung kanan,
ekstremitas kiri, Leopold III: presentasi kepala, Leopold IV: belum masuk PAP, DJJ
148x/menit. Ada linea nigra, ada striae gravidarum, tampak bekas garukan. Puting
susu exverted/ menonjol, tampak kotor, areola hiperpigmentasi, reflek patela positif 2.
Lab: Leukosit 9800/mm3, Hb 10,5 gr/%. Klien tidak pernah mengikuti senam hamil.
Klien diberikan tablet SF 1x1 tablet, kalk 1x1 tablet. Rencana kunjungan rumah untuk
memberikan penyuluhan kesehatan tentang adaptasi fisik dan psikologis pada
kehamilan trimester ketiga dan persiapan persalinan.
9
1. Data Fokus
10
2. Analisa Data
DO:
Klien makan 2 x/hari
Klien tampak lemas
Hb 10,5 gr/%
Konjungtiva anemis
Klien diberikan tablet SF
1x1 tablet, kalk 1x1 tablet
DO:
Klien tampak menagntuk
dan tidak fresh
Klien tampak lelah
Saat kontrol pasien
tampak mondar mandir ke
kamar mandi
TD 120/80mmhg Hr
84x/mnt T 36,4c Rr
20x/mnt
12
A. DIAGNOSA KEPERAWATAN (Sesuai Prioritas)
13
B. RENCANA KEPERAWATAN
(Meliputi tindakan keperawatan independen dan interdependen)
Paraf &
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria
Tgl. No. Rencana Tindakan Rasional Nama
(PES) Hasil Jelas
12 Januari 1 Resiko tinggi terhadap Setelah dilakukan Tindakan Intervnsi: Ardie fratama
2022 perubahan kebutuhan nutrisi 2x24 jam nafsu makan 1. Tentukan keadekuatan
kurang dari kebutuhan meningkat dan mual hilang. kebiasaan asupan nutrisi dulu
berhubungan dengan Kriteria hasil: atau sekarang dengan
mengunakan batasan 24 jam.
Kurangnya nafsu makan Klien Menjelaskan
komponen diet seimbang 2. Berikan informasi tertulis atau
karena mual/muntah verbal yang tepat tentang diet
prenatal
Mengikuti diet yang prenatal an suplemen vitamin
dianjurkan atau zat besi setiap hari
Mengkonsumsi suplemen 3. Tanyakan keyakinan berkenaan
zat besi atau vitamin dengan diet sesuai budaya dan
sesuai resep hal-hal yang tabu selama
Menunjukkan penambahan kehamilan
yang sesuai 4. Timbang BB klien pastikan BB
pregravida biasanya
5. Tinjau ulang frekuensi dan
beratnya mual dan muntah
6. Pantau kadar HB atau HL
7. Tes urin aleton, albumin dan
glukosa
8. Ukur pembesaran uterus
4. Perhatikan kesulitan
bernafas karena posisi,
anjurkan ibu posisi miring
ke kiri ke kanan dan semi
fowler
57
A. IMPLEMENTASI ( CATATAN KEPERAWATAN )
5
B. E V A L U A S I ( CATATAN PERKEMBANGAN )
O:
Kesadaran CM,akral hangat,pasien masih tampak
lemas,frekuensi makan masih 2xhari,pasien
mengkonsumsi SF 1X1 Tablet.
TD 110/80 mmhg,HR 78x/menit,RR 18xmenit,SPO2
100%
2 S: Ardie fratama
Pasien mengatakan punggung terasa pegal,
O:
Kesadaran CM,Akral hangat, pasien tampak lelah, Saat
kontrol pasien tampak mondar mandir ke kamar mandi,
TD 110/80 mmhg,HR 78x/menit,RR 18xmenit,SPO2
100%.
3 Ardie fratama
S:
Klien mengeluh sering kencing pada siang dan malam
hari, sehingga tidurnya terganggu
O:
Kesadaran CM,Akral hangat, Pasien tampak mengantuk
dan tidak fresh, pasien tampak lemas. TD 110/80
mmhg,HR 78x/menit,RR 18xmenit,SPO2 100%.
6
61