ABSTRAK
Pasien dengan asama tentunya akan berdampak pada penurunan SpO2 di
karenakan penyempitan saluran nafas, sehingga perlu tindakan yang tepat salah
satunya terapi nebuliser. Terapi medis nabuliser yaitu ventolin, dimana bersifat
bronchospasme. Tujuan penelitian untuk Menganalisa pengaruh pemberian
nebulizer ventolin terhadap peningkatan SPO2 pada pasien Asma di Instalasi
Gawat Darurat Rumah Sakit Paru Dungus Madiun
Penelitian ini menggunakan metode penelitian pra eksperimen dengan pendekaan
one group pretest-posttest design. Penelitian ini dilakukan dengan cara
memberikan pretest, populasi dalam penelitian ini adalah Pasien asma yang
berkunjung di IGD RS Paru Dungus Madiun dengan sampling purposive dan
didapatkan sampel 30 responden. Variabel independennya nebulizer ventolin dan
dependennya peningkatan SpO2. Dalam penelitian ini menggunakan uji statistic
wilcoxon test dengan α = 0,05
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebelum dilakukan nebuliser 50% (15
responden responden) mengalami hipoksia dengan nilai SpO2 antara 90-94.
Setelah dilakukan tindakan Nebulizer sebagian besar (76,7%) nilai SpO2 antara
95-100% (normal) yaitu 23 responden.
Hasil uji statistic wilcoxon signed ranks test didapatkan ρ value (0,000) < α (0,05)
sehingga ada pengaruh pemberian nebulizer ventolin terhadap peningkatan SPO2
pada pasien Asma di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Paru Dungus Madiun.
Adanya pengaruh, hal ini dapat dikarena sifat nebuliser yang mengubah cairan
menjadi uap dan partikel-partikel kecil serta sifat ventolin yang merupakan
bronchospame sehingga dapat melonggarkan saluran pernafasan dan
meningkatkan SpO2