Anda di halaman 1dari 15

STIKES Mataram

PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK DISTRAKSI VISUAL


DENGAN MEDIA GAMBAR TERHADAP SKALA NYERI
PEMASANGAN INFUS PADA ANAK USIA
PRASEKOLAH DI RUANG IRNA III A
RSUD KOTA MATARAM
Rista Agus Kurdani1, Hadi Suryatno2, Robiatul Adawiyah3, Novi Enis Rosuliana4
1
Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mataram (STIKES) Mataram
2
Staf Pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mataram (STIKES) Mataram
3
Staf Pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mataram (STIKES) Mataram
4
Staf Pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mataram (STIKES) Mataram
Email: Ristaaguskurdani15@gmail.com

ABSTRAK
Latar belakang, tujuan: Penyakit dan hospitalisasi seringkali menjadi
masalah utama yang harus dihadapi oleh seorang anak. Tindakan pemasangan infus
merupakan salah satu prosedur invasif pada anak saat menjalani hospitalisasi dan
dapat menumbulkan rasa nyeri. Nyeri yang tidak diatasi mengakibatkan dampak
kurang baik terhadap fisik dan psikologis anak, sehingga dapat menghambat proses
penyembuhan. Teknik distraksi visual dengan media gambar merupakan salah satu
terapi non farmakologi untuk menguragi nyeri pemasangan infus pada anak usia
prasekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian
teknik distraksi visual dengan media gambar terhadap skala nyeri pemasangan infus
pada anak usia prasekolah di Ruang IRNA III A RSUD Kota Mataram.
Metode: Desain penelitian yang digunakan ialah deskriptif dengan pendekatan
cross sectional design. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Total
Sampling dengan jumlah sampel 24 orang anak usia prasekolah yang diberikan
tindakan pemasangan infus. Metode pengumpulan data yaitu dengan cara observasi
dan wawancara tidak terstruktur. Analisa data dilakukan dengan uji fisher exact test.
Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik fisher exact test, didapatkan nilai Pvelue
sebesar 0,000 yang berarti Pvelue < α (0,05), maka Ha diterima dan H0 ditolak atau
ada pengaruh pemberian teknik distraksi visual dengan media gambar terhadap skala
nyeri pemasangan infus yang ditunjukkan dengan adanya penurunan skala nyeri yang
cukup signifikan pada anak usia prasekolah dengan rata-rata anak merasakan nyeri
yang lebih rendah.
Kesimpulan: Terdapat pengaruh pemberian teknik distraksi visual dengan
media gambar terhadap skala nyeri pemasangan infus pada anak usia prasekolah di
Ruang IRNA III A RSUD Kota Mataram, sehingga teknik distraksi visual dengan
media gambar dapat dijadikan sebagai terapi non farmakologi untuk mengurangi nyeri
pada anak usia prasekolah saat pemasangan infus dan media gambar sesuai digunakan
pada tahap perkembangan anak usia prasekolah.

Kata kunci: Distraksi visual, Gambar, Pemasangan infus, Skala nyeri.


STIKES Mataram

ABSTRACT
THE EFFECT OF GIVING VISUAL DISTRACTION TECHNIQUES
WITH IMAGE MEDIA ON THE SCALE OF PAIN INFUSION IN
PRESCHOOL CHILDREN IN THE IRNA III A ROOM
GENERAL HOSPITAL OF MATARAM CITY

Background, purpose: Disease and hospitalization are often the main


problems that must be faced by a child. The act of infusion is one of the invasive
procedures in children when undergoing hospitalization and can cause pain. Pain that
is not overcome results in adverse effects on the physical and psychological condition
of the child, which can hinder the healing process. Visual distraction technique with
image media is one of the non-pharmacological therapies to reduce the pain of
infusion in preschoolers. The purpose of this study was to determine the effect of
giving visual distraction techniques to the image media on the scale of infusion pain
in preschoolers in the IRNA III A room general hospital of Mataram city.
Methods: The research design used was descriptive with a cross sectional
design approach. The sampling technique in this study was Total Sampling with a
sample of 24 preschoolers who were given infusion procedures. Methods of data
collection are by way of observation and unstructured interviews. Data analysis was
done by testing fisher exact test.
Results: Based on the results of statistical tests fisher exact test, obtained
Pvelue of 0,000 which means Pvelue < α (0.05). then Ha is accepted and H0 is
rejected or there is the effect of giving visual distraction techniques with image media
on the scale of pain infusion indicated by a significant reduction in pain scale in
preschoolers with an average child experiencing lower pain.
Conclusion: There is the effect of giving visual distraction techniques to the
image media to the scale of infusion pain in preschoolers in the IRNA III A room
general hospital of Mataram city, so that visual distraction techniques with image
media can be used as non-pharmacological therapies to reduce pain in preschoolers
when infusion and image media are suitable for use at the stage of development of
preschoolers.

Keywords: Visual distraction, Image, Infusion installation, pain scale.


STIKES Mataram

menggigit, menendang, memukul, atau


PENDAHULUAN
berlari keluar (Nursalam, 2009).
Anak-anak sangat rentan terhadap
Prosedur invasif yang didapatkan
penyakit dan hospitalisasi (Wong, 2009).
oleh anak yang menjalani hospitalisasi yaitu
Hospitalisasi merupakan suatu proses yang
pungsi vena (pungsi vena jugularis, pungsi
karena suatu alasan yang berencana atau
vena femoralis, dan pungsi vena
darurat, mengharuskan anak untuk tinggal
eksremitas), pungsi lumbal, injeksi, dan
dirumah sakit, menjalani terapi dan
pemasangan infus (Wong, 2009). Prosedur
perawatan sampai pemulangannya kembali
terapi melalui jalur intravena tersebut
kerumah (Supartini, 2004). Hal tersebut
menimbulkan kondisi nyeri akut bagi anak
menurut Hidayat (2011) dikarenakan anak
(Sulistiyani, 2009).
memiliki ketahanan fisik yang lebih rentan,
dibandingkan orang dewasa yang memiliki Nyeri akut merupakan suatu
ketahanan fisik lebih baik. pengalaman sensori dan emosional tidak
menyenangkan yang muncul akibat
Selama hospitalisasi anak memiliki
kerusakan jaringan actual atau potensial
stressor yang menjadi krisis pertama yang
atau yang digambarkan sebagai kerusakan
harus dihadapi anak (Wong, 2009). Stresor
(International Association fot the study of
utama dari hospitalisasi pada anak antara
Pain); awitan yang tiba-tiba atau lambat
lain adalah perpisahan, kehilangan kendali,
dari skala ringan hingga berat dengan akhir
cedera tubuh, dan nyeri (Wong, 2009).
yang dapat di antisipasi atau diprediksi
Cummings (1996 dikutip dari James, Ghai,
Sharma, 2012) menyatakan selama masa (NANDA, 2015).

hospitalisasi anak selalu memiliki Pada anak Prasekolah akan bereaksi


pengalaman tidak terduga dan menjalani terhadap tindakan penusukan bahkan
prosedur yang menyebabkan anak merasa mungkin bereaksi untuk menarik diri
nyeri. Prosedur invasif baik yang terhadap jarum karena menimbulkan rasa
menimbulkan nyeri atau tidak, merupakan nyeri yang nyata, yang menyebabkan takut
ancaman bagi anak prasekolah yang konsep terhadap tindakan penusukan (Hockenberry
integritas tubuhnya belum berkembang baik & Wilson, 2007).
(Wong, 2009). Anak akan bereaksi terhadap Penelitian yang dilakukan oleh
rasa nyeri dengan menyeringai wajah, Rennick dkk (2002 dalam Twycross, 2009)
menangis, mengatupkan gigi, mengigit pada 120 pasien di PICU dan bangsal bedah
bibir, membuka mata dengan lebar, atau anak. Menunjukkan dimana 17,5% pasien
melakukan tindakan agresif seperti
STIKES Mataram

menunjukkan ketakutan pada tindakan Berdasarkan penelitian Jacobson


medis 6 bulan setelah keluar dari rumah (1999 dikutip dalam James dkk., 2012),
sakit dan 14% menunjukkan ketakutan pada penggunaan metode nonfarmakologi untuk
tindakan medis yang berkelanjutan 6 bulan mengatasi masalah nyeri pada anak lebih
kemudian. mudah dan dapat dilakukan oleh perawat.
Ada berbagai teknik nonfarmakologi untuk
Salah satu tanggung jawab sebagai
mengatasi nyeri seperti bimbingan
tenaga profesional kesehatan adalah
antisipasi, terapi Es dan panas, TENS,
mempertimbangkan kenyamanan anak baik
imajinasi terbimbing, masase, umpan balik
sebelum, saat, dan sesudah melakukan
biologis, akupunktur, hypnosis, relaksasi,
prosedur medis atau keperawatan (Kolcaba
dan distraksi (Andarmoyo, 2016) salah satu
& Dimarco, 2005 dalam Carter & Simons,
teknik nonfarmakologi yang efektif untuk
2014). Hal tersebut dikarenakan tujuan
mengatasi nyeri sesaat ialah teknik distraksi
utama dari pelayanan yang tidak
(Potter & Perry, 2006).
menimbulkan trauma (atraumatic care) pada
anak adalah bahwa tidak ada yang tersakiti. Distraksi adalah metode atau teknik
yang dapat digunakan untuk mengurangi
Sudah menjadi tugas perawat untuk
nyeri dengan mengalihkan perhatian klien
memilih metode yang tepat dan
dari nyeri (Hidayat, 2012). Distraksi
menciptakan lingkungan yang nyaman
memberi pengaruh paling baik untuk jangka
ketika melakukan tindakan pada pasien
waktu singkat, untuk mengatasi nyeri
(James Dkk., 2012). Terdapat dua cara yang
intensif yang hanya berlangsung beberapa
dapat digunakan dalam manajemen nyeri
menit, misalnya selama pelaksanaan
pada anak yaitu farmakologi dan non
prosedur invasif. (Potter & Perry, 2006).
farmakologi (Wong, 2009).
Salah satu teknik distraksi yang
Penggunaan teknik non farmakologi
dapat dilakukan pada anak dalam
memberikan dampak yang cukup berarti
penatalaksanaan nyeri adalah dengan teknik
dalam manajemen nyeri pada anak (Alex,
distraksi visual: menceritakan gambar atau
2010). Menurut James dkk., (2012), agar
foto (Potter & Perry, 2006).
nyeri lebih dapat di toleransi dan situasi
dapat terkontrol oleh anak, maka dapat Studi pendahuluan yang dilakukan
digunakan metode nonfarmakologi atau di di ruang IRNA III A RSUD Kota Mataram
sertai dengan metode farmakologi. pada tanggal 29 April 2018 didapatkan data
jumlah anak usia prasekolah dari bulan
Januari-Maret (3 bulan terakhir) yang
STIKES Mataram

dirawat dan diberikan infus sebanyak 72 mengalihkan perhatian dengan memberi


anak, sedangkan untuk 1 bulan terakhir tontonan video dengan media handphone,
yaitu bulan maret berjumlah 27 anak. sedangkan teknik distraksi visual berupa
Wawancara yang dilakukan dengan kepala menceritakan gambar masih belum
ruangan IRNA III A RSUD Kota Mataram diterapkan untuk mengurangi nyeri saat
menyatakan tindakan invasive yang sering pemasangan infus pada anak. Media
dilakukan yaitu pemasangan infus, tindakan gambar seperti buku bergambar dan
pemasangan infus termasuk 10 tindakan majalah anak-anak dapat menstimulasi
terbesar yang sering dilakukan di ruang perkembangan kognitif, dan sangat tepat
tersebut dan setiap pasien yang mendapat diberikan pada anak usia prasekolah, karena
terapi infus akan diganti pemasangannya pada usia ini proses berpikir anak mulai
setiap 3 hari sekali baik karena ada berkembang, anak mampu membaca
komplikasi ataupun tidak ada komplikasi beberapa gambar, kemampuan simbolisasi
dengan rata-rata tindakan pemasangan meningkat, dan kosa kata anak diperluas
dalam sehari yaitu 3-5 kali pada semua usia dan dikembangkan selama tahap ini
anak. (Adriana. 2013)

Hasil wawancara peneliti dengan Dari uraian diatas dan melihat


kepala ruangan dan perawat menyatakan fenomena yang terjadi peneliti tertarik
respon nyeri anak saat perawat melakukan untuk melakukan penelitian tentang
pemasangan infus berupa menangis, pengaruh pemberian teknik distraksi visual
berteriak, menarik bagian tubuh yang akan dengan media gambar terhadap skala nyeri
diinfus dan menolak dilakukan pemasangan infus pada anak usia
tindakan/prosedur. Sehingga perawat harus prasekolah di ruang IRNA III A RSUD
menusukkan jarum berulang kali karena Kota Mataram.
anak tersebut menarik bagian tubuh yang BAHAN DAN METODE
akan diinfus.
Desain penelitian yang digunakan
Manajemen nyeri atau tindakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
untuk mengatasi nyeri yang telah dilakukan dengan pendekatan cross sectional dimana
perawat ruangan pada anak yaitu distraksi visual dengan media gambar dan
mengajarkan teknik nafas dalam, skala nyeri pemasanagn infus diukur pada
mengalihkan perhatian anak dengan waktu yang bersamaan pada saat anak
percakapan, mengalihkan perhatian anak diberikan tindakan pemasangan infus.
dengan mengajak anak bermain, Penelitian ini dilakuakan di ruang IRNA III
STIKES Mataram

A RSUD kota Mataram pada tanggal 15 didiminasi oleh umur 4 tahun yaitu
September 2018 s/d 14 Oktober 2018. sebanyak 8 orang (33,3%), Sedangkan data
Populasi dalam penelitian ini adalah anak jenis kelamin paling banyak didominasi
usia prasekolah yang dilakukan oleh responden dengan jenis kelamin laki-
pemasanagan infus sebanyak 24 orang anak laki yaitu sebanyak 13 orang (54,2%).
di ruang IRNA III A RSUD kota Mataram.

Besar sampel dalam penelitian ini B. Data Khusus


sebanyak 24 orang responden dengan 1. Pemberian teknik distraksi visual
menggunakan teknik pengambilan sampel dengan media gambar.
total sampling. Pengumpulan data skala
Tabel 2. Distribusi pemberian teknik
nyeri pemasangan infus menggunakan skala distraksi visual dengan media gambar.
nyeri Wong Baker Faces dan pengumpulan
No. Distraksi Katagori n %
data distraksi visual dengan media gambar
1. Persiapan Baik 24 100,0
menggunakan lembar observasi. kemudian
data dianalisis menggunakan uji Fisher 2. Pelaksanaan Baik 24 100,0

exact test. Baik 19 79,2

HASIL 3. Evaluasi Cukup 3 12,5

A. Data Umum Kurang 2 8,3


1. Karaktristik responden Total 24 100,0

Tabel 1. Distribusi karaktristik responden Data pada tabel 2 menjelaskan


berdasarkan umur dan jenis kelamin.
bahwa pada tahap persiapan terdapat 24
No. Karaktristik n % responden (100%) dalam katagori baik,
3 Tahun 6 25,0 pada tahap pelaksanaan terdapat 24

4 Tahun 8 33,3 responden (100%) dalam katagori baik, dan


1. Umur pada tahap evaluasi, responden dengan
5 Tahun 4 16,7
katagori baik sebanyak 19 orang (79,2),
6 Tahun 6 25,0
responden dengan katagori cukup sebanyak
Laki-laki 13 54,2 3 orang (12,5), dan responden dengan
Jenis
2.
kelamin
Perempuan 11 45,8 katagori kurang sebanyak 2 orang (8,3%).

Total 24 100,0 2. Skala nyeri pemasangan infus

Data pada tabel 1 menjelaskan Tabel 3. Distribusi skala nyeri


bahwa kelompok umur paling banyak pemasangan infus
STIKES Mataram

No. Skala nyeri n %


pada tahap nilai PValue
persiapan terdapat didapatkan sebesar
1. Tidak nyeri 0 0,0
24 responden 0,000, karena nilai
2. Sedikit nyeri 18 75,0
(100%) dalam PValue < α (0,05),
3. Sedikit lebih nyeri 4 16,7 katagori baik, pada maka Ha diterimah
4. Lebih nyeri 2 8,3 tahap pelaksanaan dan H0 ditolak
terdapat 24 atau terdapat
5. Sangat nyeri 0 0,0
responden (100%) pengaruh
6. Nyeri sangat hebat 0 0,0
dalam katagori pemberian teknik
Total 24 100,0 baik, dan pada distraksi dengan
Data pada tabel 3 menjelaskan tahap evaluasi, media gambar
bahwa anak usia prasekolah yang responden dengan terhadap skala
dipasangkan infus paling banyak merasakan katagori kurang nyeri pemasanagn
skala nyeri sedikit nyeri yaitu sebanyak 18 merasakan skala infus pada anak
responden (75,0%). nyeri lebih nyeri usia prasekolah di
sebanyak 2 orang Ruang IRNA III A
3. Analisa pengaruh pemberian teknik
(8,3%), responden RSUD Kota
distraksi visual dengan media gambar
dengan katagori Mataram. `
terhadap skala nyeri pemasangan infus
cukup merasakan
pada anak usia prasekolah di ruang PEMBAHASAN
skala nyeri sedikit
IRNA III A RSUD kota Mataram. A. Pemberian
lebih nyeri
Tabel 4. Analisa uji Fisher exact test teknik
sebanyak 3 orang
distraksi
Skala Nyeri (12,5%),
Sedikit visual dengan
Tidak Sedikit Lebih Sangat responden dengan
Lebih Sangat
Nyeri Nyeri Nyeri Nyeri media
Nyeri katagori baik
n % n % n % n % n % gambar.
rsiapan Baik 0 0,0 18 75,0 4 16,7 2 8,3 0 0,0 0 merasakan skala
aksanaan Baik 0 0,0 18 75,0 4 16,7 2 8,3 0 0,0 0 nyeri sedikit nyeri Hasil pada
valuasi Kurang 0 0,0 0 0,0 0 0,0 2 8,3 0 0,0 0
sebanyak 18 orang tabel 2
Cukup 0 0,0 0 0,0 3 12,5 0 0,0 0 0,0 0
Baik 0 0,0 18 75,0 1 4,2 0 0,0 0 0,0 0 (75,0%) dan menunjukkan
Total 0 0,0 18 75,0 4 16,7 2 8,3 0 0,0 0
merasakan skala bahwa pada saat
nyeri sedikit lebih persiapan dan
Data tabel teknik distraksi nyeri sebanyak 1 pelaksanaan,
4 menjelaskan visual dengan orang (4,2%). semua anak
bahwa pemberian media gambar Sedangkan untuk menerima
STIKES Mataram

pemberian teknik menggeliatkan banyaknya memberikan


distraksi visual badan dan tungkai modalitas sensori distraksi visual
dengan media yang tidak tenang yang dipakai, dan dengan media
gambar sesuai seperti minat individu gambar adalah ibu
dengan prosedur menendang. dalam stimulus. responden, karena
atau pedoman Menurut pendapat ibu mempunyai
Berdasarka
yang telah Sarfika (2015) kedekatan dengan
n data tabel 1
ditetapkan, bahwa Keefektifan anak. Menurut
dapat dilihat
sedangkan pada suatu distraksi Wijirahayu, dkk
bahwa terdapat
saat evaluasi, dapat diketahui (2016) ibu
reaksi atau respon
terdapat 19 anak melalui berbagai mempunyai
berbeda-beda yang
dengan katagori respon atau kedekatan dengan
ditunjukkan oleh
baik yang perilaku yang anak. Anak lebih
masing-masing
ditunjukkan ditunjukkan oleh percaya dan dapat
anak yang
dengan respon atau masing-masing menerima apa
diberikan
perilaku tidak individu itu yang disampaikan
perlakuan yang
menangis, tungkai sendiri. Sedangkan oleh ibu dibanding
sama. Menurut
tampak tenang, menurut Smaltzer dengan orang lain
Alan (2012),
tidak berteriak, dan & Bare (2002) yang tidak
keberhasilan atau
aktivitas tidak bahwa keefektifan dikenalnya, anak
keefektifan
menggeliat atau distraksi juga merasa
distraksi pada
membolak tergantung pada nyaman dan tidak
masing-masing
balikkan badan, kemampuan begitu cemas
individu
kemudian 3 anak seseorang untuk karena ibu berada
dipengaruhi oleh
dengan katagori menerima dan didekatnya.
beberapa faktor
cukup ditunjukkan membangkitkan Gambar yang
yaitu jenis
dengan aktivitas input sensori selain diperlihatkan
distraksi, durasi
yang nyeri, peredaan sesuai dengan
distraksi,
menggeliatkan nyeri secara umum buku gambar yang
kecemasan,
badannya, dan 2 dapat meningkat dipilih oleh anak.
kemampuan
anak dengan dalam hubungan Menurut Windura
konsentrasi, dan
katagori kurang langsung dengan (2008) dalam
lingkungan. Dalam
ditunjukkan partisipasi aktif Sarfika (2015),
penelitian ini, yang
dengan aktivitas individu, bahwa Anak-anak
STIKES Mataram

lebih menyukai hal B. Skala nyeri tampak tegang dan responden ada
yang mengandung pemasangan alis berkerut. Hasil yang berbeda-beda
unsur-unsur seperti infus ini didukung oleh pada tingkatan
gambar, warna, penelitian yang atau skala
Berdasarka
dan cerita. dilakukan oleh nyerinya. Menurut
n data tabel 3
Sedangkan Mariyam (2012) Potter dan Perry
menunjukkan
manfaat pada 28 anak yang (2006)
bahwa terdapat 18
menceritakan diberikan kemampuan
anak yang
gambar-gambar pemasangan infus, seseorang dalam
merasakan skala
menurut Adriana didapatkan hasil mempersepsikan
sedikit nyeri
(2013) adalah bahwa anak paling nyeri dipengaruhi
ditunjukkan
sebagai Sebagai banyak merasakan oleh sejumlah
dengan ekspresi
distraksi terhadap skala nyeri sedikit faktor, dimana
wajah sedikit
rasa nyeri dari nyeri yang faktor-faktor itu
tersenyum,
prosedur khusus ditunjukkan dapat
kemudian terdapat
seperti prosedur dengan ekspresi meningkatkan atau
4 anak yang
invasif, sebagai wajah sedikit menurunkan
merasakan skala
permainan tersenyum dan persepsi nyeri.
nyeri sedikit lebih
edukatif, skala nyeri yang Menurut Rudolph
nyeri ditunjukkan
Memfasilitasi anak paling sedikit (2014), usia adalah
dengan ekspresi
untuk beradaptasi dirasakan oleh salah satu faktor
wajah datar yaitu
dengan lingkungan anak adalah skala penting yang dapat
wajah yang
yang asing, nyeri lebih nyeri mempengaruhi
tampak tidak
Membantu yang ditunjukkan nyeri pada anak.
tersenyum dan
mengurangi stress dengan ekspresi Hal tersebut juga
tidak juga
terhadap wajah meringis. didukung oleh
menangis, dan
perpisahan, dan hasil penelitian
terdapat 2 anak Hasil
membantu anak yang dilakukan
merasakan skala dalam penelitian
untuk merasa lebih oleh Lestiwati
nyeri lebih nyeri ini dapat dilihat
aman dalam (2016), bahwa ada
ditunjukkan bahwa nyeri
lingkungan yang pengaruh usia
dengan ekspresi pemasangan infus
asing. terhadap tingkat
wajah meringis yang dirasakan
nyeri, dimana
yaitu wajah yang masing-masing
semakin
STIKES Mataram

bertambah usia Tingkat mengurangi melakukan


anak maka makin nyeri yang lebih nyerinya yaitu pemasangan infus.
bertambah berat atau tinggi usaha Prosedur
pemahaman membuat anak memfokuskan intrusif, baik yang
tentang nyeri dan tidak kooperatif perhatiannya menimbulkan
bertambah usaha pada saat diberikan kepada selain nyeri maupun yang
untuk pencegahan tindakan nyeri. Menurut tidak merupakan
terhadap nyeri. pemasangan infus. McCaffery dan ancaman bagi anak
Adapun faktor lain Menurut hasil Pasero (1999) prasekolah yang
yang penelitian yang dalam Andarmoyo konsep integritas
mempengaruhi dilakukan oleh (2016) menyatakan tubuhnya belum
nyeri ialah jenis Ramadhan (2018), bahwa tingkat berkembang baik.
kelamin, menurut bahwa gambaran perhatian seorang Menurut Potter &
penelitian yang nyeri yang klien pada nyeri Perry (2006),
dilakukan oleh ditunjukkan oleh dapat menyatakan bahwa
Asriani (2017), anak usia mempengaruhi semakin sering
bahwa tingkat prasekolah pada persepsi nyeri, individu
nyeri pada anak saat pemasangan perhatian yang mengalami nyeri,
perempuan lebih infus berupa meningkat maka semakin
tinggi meringis, dihubungkan takut pula individu
dibandingkan mengerutkan dahi, dengan nyeri yang tersebut terhadap
dengan anak laki- mengatupkan meningkat, peristiwa
laki, anak rahang, dagu sedangkan menyakitkan yang
perempuan secara gemetar. perhatian yang diakibatkan oleh
konsiten dapat menurun
Dalam nyeri tersebut.
melaporkan dihubungkan
penelitian ini Inidividu dengan
intensitas nyeri dengan skala nyeri
responden rata-rata pengalaman nyeri
yang lebih tinggi, yang menurun.
merasakan skala yang berulang
ketidak nyamanan Nyeri yang lebih
nyeri yang lebih dapat mengetahui
dan adanya rasa rendah membuat
rendah. Hal ketakutan
takut dibandingkan anak kooperatif
tersebut karena peningkatan nyeri
dengan anak laki- dan perawat lebih
adanya usaha dan pengobatannya
laki.. mudah saat
responden untuk tidak adekuat.
STIKES Mataram

C. Analisa sedangkan penelitian ini yaitu untuk merangsang


pengaruh berdasarkan hasil pemberian teknik serabut syaraf
pemberian uji Fisher exact distraksi visual besar sehingga
teknik test, didapatkan dengan media menimbulkan
distraksi nilai PValue yang gambar yang inhibitory neuron
dengan media menunjukkan membuat anak dan projection
gambar bahwa ada rata-rata neuron menjadi
terhadap pengaruh merasakan skala aktif. Inhibitory
skala nyeri pemberian teknik nyeri yang lebih neuron ini akan
pemasangan distraksi visual rendah, ini menghambat
infus. dengan media didasarkan pada pengiriman sinyal
gambar terhadap gate kontrol theory ke otak dari
Hasil dari
skala nyeri bahwa, nyeri yang projection neuron,
tabel 4
pemasanagn infus dirasakan sehingga stimulasi
menunjukkan
pada anak usia responden saat nyeri pada otak
bahwa semakin
prasekolah di pemasangan infus ditolak. Hal ini
baik kemampuan
Ruang IRNA III A disebabkan jarum menunjukkan
penerimaan
RSUD Kota infus yang bahwa gerbang
responden pada
Mataram yang menusuk kulit tertutup dan nyeri
distraksi maka
ditunjukkan akan merangsang tidak
semakin berkurang
dengan adanya serabut syaraf ditransmisikan ke
skala nyeri yang
penurunan skala kecil sehingga otak sehingga
dirasakannya dan
nyeri yang cukup inhibitory neuron tidak terjadi
begitupun
signifikan pada tidak aktif. Hal ini persepsi nyeri di
sebaliknya jika
anak usia menyebabkan thalamus (Melzack
semakin kurang
prasekolah dengan gerbang terbuka & Wall, 1965
kemampuan
rata-rata anak dan terasa nyeri Dalam
penerimaan
merasakan nyeri pada area yang Andarmoyo, 2016.
responden pada
yang lebih rendah tertusuk infus. Menurut pendapat
distraksi maka
yaitu pada skala Pada waktu yang Potter & Perry
nyeri yang
nyeri sedikit nyeri. bersamaan, anak (2006) bahwa
dirasakannyapun
diberikan teknik teknik distraksi
akan kurang Berdasarka
distraksi dengan visual dengan
teralihkan, n hasil dalam
media gambar media gambar
STIKES Mataram

adalah sebagai didapatkan hasil kecemasan yaitu atau dialihkan


tindakan bahwa teknik dengan cara sehingga teknik
pengurangan rasa distraksi visual nonfarmakologi distraksi dapat
nyeri dari tindakan dengan media salah satunya membantu dalam
invasif. gambar secara adalah distraksi penatalaksanaan
Andarmoyo (2016) efektif dapat (Wong, 2009). nyeri yang
juga berpendapat menurunkan nyeri Teknik distraksi dirasakan
bahwa distraksi yang disebabkan visual dengan (Tollison, 2002.
visual untuk oleh prosedur media gambar Dalam Sarfika,
mengurangi nyeri tindakan injeksi merupakan salah 2015). Distraksi
dapat dilakukan intrakutan. satu teknik yang bekerja memberi
dengan melihat dianjurkan dan pengaruh paling
Anak yang
gambar yang indah dapat dapat baik untuk jangka
menjalani
atau pemandangan. diterapkan oleh waktu yang
hospitalisasi
perawat untuk singkat, untuk
Hasil memiliki
penatalaksanaan mengatasi nyeri
penelitian ini tidak pengalaman tidak
nyeri intensif hanya
jauh berbeda terduga dan
(Rondonuwo, berlangsung
dengan penelitian menjalani prosedur
2015), karna media beberapa menit,
yang dilakukan yang menyebabkan
gambar merupakan misalnya, selama
oleh Rohmah anak merasakan
alat bermain pelaksanaan
(2007) pada 78 nyeri, salah satu
edukatif atau prosedur invasif
responden yang prosedur yang
mendidik yang seperti diinjeksi
akan diberikan menyebakan nyeri
dapat atau diinfus (Potter
tindakan injeksi adalah prosedur
mengoptimalkan & Perry, 2006).
intrakutan, dengan pemasangan infus,
perkembangan
salah satu Strategi koping Pengurangan nyeri
anak
perlakuan untuk yang dapat merupakan
(Soetjiningsih,
penanganan nyeri membantu kebutuhan dasar
2016).
injeksi intrakutan mengurangi nyeri, dan hak bagi setiap
ialah dengan membuat nyeri Pada anak anak (Wong,
teknik distraksi lebih dapat usia prasekolah, 2009), Saat nyeri
visual dengan ditoleransi, mereka juga sangat yang dirasakan
media gambar, menurunkan mudah didistraksi anak tidak diatasi
STIKES Mataram

dengan baik maka pemberian teknik nyeri. d Diakses pada


akan memberikan distraksi visual Jogjakarta: Ar- tanggal 25
dampak pada fisik dengan media Ruzz media. Januari 2019
dan psikologis gambar terhadap 3. Ardiana, D. 5. Carman, S., &
anak (Twycross, skala nyeri 2013. Tumbuh Terri, K.
2009), pemasangan infus kembang dan (2015). Buku
Pengendalian nyeri pada anak usia terapi bermain Ajar
pada anak prasekolah di pada anak. Keperawatan
merupakan ruang IRNA III A Jakarta: Pediatri, Ed. 2,
prioritas dan harus RSUD kota Salemba Vol, 2. Jakarta:
digaris depankan Mataram. Medika. EGC
oleh tenaga 4. Asriani, N.K., 6. Carter, B dan
DAFTAR
kesehatan Lestiawati, E., Simons, J.
PUSTAKA
profesional ketika & 2014. Stories
1. Alan, Y. 2015.
berhadapan dengan Retnaningsih, of children’s
Pengaruh
anak yang sakit, L.N. 2017. pain lingking
terapi musik
oleh karena itu, Pengaruh evidence to
klasik terhadap
penting bagi kompres dingin practice. Los
intensitas nyeri
petugas kesehatan terhadap Angeles,
pada pasien
untuk memahami tingkat nyeri London, New
post operasi
konsep dan teknik anak Delhi,
fraktur di RSU
pengurangan nyeri usiasekolah Singapore,
PKU
pada anak-anak saat Washington
Muhammadiya
(Sarfika, 2015). pemasangan DC: SAGE.
h Yogyakarta.
infus di 7. James, J. ghai,
KESIMPULAN
http://unisayog
Poliklinik S. sharma, N.
Berdasarka ya.ac.id
persiapan 2012.
n hasil penelitian Diakses pada
rawat inap Effectiveness
yang telah tanggal 25
RSUD of"Animated
dilakukan, Januari 2019
Panembahan Cartoons" as a
didapatkan hasil 2. Andarmoyo, S.
Senopati distraction
yang signifikan 2016. Konsep
Bantul. strategy on
yaitu terdapat dan proses
http://nursingju behavioural
pengaruh keperawatan
rnal.respati.ac.i response to
STIKES Mataram

pain perception pemasangan 13. Ramadhan, 15. Rondonuwo,


among children infus di RSUD M.I. 2018. R. 2015. Studi
undergoing Kota Gambaran pelaksanaan
venipuncture. Semarang. respon nyeri metode
http://medind.n http://jurnal.uni pada anak saat distraksi
ic.in. Diunduh mus.ac.id pemasangan penanganan
pada tanggal diakses pada infus di nyeri pada
15 Desember tanggal 25 instalasi gawat pasien fraktur
2017. Januari 2018. garurat (IGD) oleh perawat di
8. Kusuma, H.W,. 10. NANDA RSUD Dr. IRNA A
2018. International. Moewardi Bawah BLU
Pengaruh 2012. Surakarta. RSUP Prof.
terapi murotal Diagnosis http://eprints.u Dr. R. D.
terhadap Keperawatan ms.ac.id Kandou
tingkat nyeri Defenisi dan diakses pada Manado.
pada anak saat klasifikasi. tanggal 30 https://ejurnal.
pemasangan Jakarta: EGC Januari 2019. poltekkesmana
infus di RSUD 11. Nursalam. 14. Rohma, N. do.ac.id
Dr. Moewardi (2009). Asuhan 2007. Diunduh pada
Surakarta. keperawatan Efektivitas tanggal 15
http://eprints.u bayi dan anak. distraksi visual Desember
ms.ac.id Jakarta: dan pernafasan 2017.
Diakses pada Salemba irama lambat 16. Rudolph, A.M.
tanggal 25 medika.. dalam 2014. Buku
Januari 2019. 12. Potter & Perry, menurunkan ajar pediatric
9. Mariyam. 2006. Buku nyeri akibat Vol. 1. Jakarta:
2012. Ajar injeksi EGC.
Pengaruh Fundamental intrakutan. 17. Sarfika, R,
guided imagery Keperawatan : https://e- ddk. 2015.
terhadap Konsep, journal.unair.a Pengaruh
tingkat nyeri Proses, dan c.id diakses teknik distraksi
anak usia 7-13 Praktik. pada tanggal menonton
tahun saat Jakarta: EGC 30 Januari kartun animasi
dilakuakan 2018. terhadap skala
STIKES Mataram

nyeri anak usia kompres es & Muflikhati,


prasekolah saat batu pada anak I. 2016.
pemasangan usia pra Kelekatan ibu-
infus di sekolah yang anak,
Instalasi rawat dilakukan pertumbuhan
inap anak pemasangan anak, dan
RSUP DR. M. infus di perkembangan
Djamil Padang. RSUPN Dr. social emosi
http://ners.fkep Cipto anak usia
.unand.ac.id. Mangunkusum prasekolah.
Diunduh pada o. http://ipb.ac.id
tanggal 15 http://id.stikes- diakses pada
Desember mataram.ac.id. tanggal 30
2017. Diunduh pada Desember
18. Smaltzer, S.C., tanggal 15 2018.
& Bare, B.G. Desember 24. Wong, Donna
2010. Buku 2017. L. 2009. Buku
ajar 21. Supartini. ajar
keperawatan 2004. Buku keperawatan
medical bedah ajar konsep pediatric.
Brunner & keperawatan Jakarta: EGC.
Suddarth. anak. Jakarta:
(Volume 1 EGC
Edisi 8, Agung 22. Twycross, A,
Waluyo, dkk, Dowden S.J,
penerjemah). and Bruce , E.
Jakarta: EGC. 2009.
19. Soetjiningsih. Managing pain
2016. Tumbuh in children a
kembang anak. clinical guide.
Jakarta: EGC.. USA :
20. Sulistiyani, E. Blackwell.
2009. 23. Wijirahayu, A.,
Pengaruh Krisnatuti, D.,

Anda mungkin juga menyukai