Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol. 4 No.

2 Juli 2020, Halaman 128 – 132 pISSN : 2356-3079


Prodi DIII Keperawatan Universitas Widya Husada Semarang eISSN : 2685-1946

PEMBERIAN JUS BUAH NAGA UNTUK MENGATASI


RISIKO KETIDAKSTABILAN KADAR GLUKOSA DARAH
PADA PENDERITA DIABETES MELITUS

Fransiska Tiya Pramesti1 Niken Sukesi,M.Kep2


1Mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Universitas Widya Husada Semarang
2Dosen Prodi DIII Keperawatan Universitas Widya Husada Semarang

Fransiskapramezty@gmail.com

ABSTRAK

Diabetes melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kadar glukosa darah atau
hiperglikemia. Penyakit diabetes melitus adalah penyakit yang terjadi akibat gangguan pada pankreas yang tidak
dapat menghasilkan insulin sesuai dengan kebutuhan tubuh dan atau ketidakmampuan dalam memecah insulin.
Insulin berfungsi untuk menurunkan kadar glukosa darah yang tinggi, sebagai membuka jalan agar glukosa dapat
masuk kedalam sel untuk menghasilkan energy, menekankan produksi gula kehati dan otot, serta mencegah
pemecahan lemak sebagai sumber energy sehingga dapat memenuhu kebutuhan nutrisi pada pasien diabetic foot.
Tujuan studi kasus ini untuk mengidentifikasi manfaat dari jus buah naga dalam menurunkan kadar glukosa darah.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ini
adalah dua orang pasien yang mengalami diabetes melitus dengan kriteria yang kooperatif. Hasil studi
menunjukkan bahwa ada perubahan dalam kadar gula darah menjadi lebih turunn setelah pemberian jus buah naga.
Rekomendasi perlu konsentrasi perawat dalam melakukan tindakan untuk meningkatkan kesehatan pasiennya.

Kata Kunci : diabetes melitus, jus buah naga, kadar gula darah

GIVING DRAGON FRUIT JUICE TO OVERCOME


RISK OF STABILITY OF BLOOD GLUCOSE
IN DIABETES MELITUS PATIENTS

ABSTRACT

Diabetes mellitus is a group of heterogeneous disorders characterized by blood glucose levels or hyperglycemia.
Diabetes mellitus is a disease that occurs due to disorders of the pancreas that cannot produce insulin according
to the body's needs and / or inability to break down insulin. Insulin serves to reduce high blood glucose levels, as
a way for glucose to enter cells to produce energy, emphasize the production of liver and muscle sugar, and prevent
the breakdown of fat as a source of energy so that it can meet the nutritional needs of diabetic foot patients. The
purpose of this case study is to identify the benefits of dragon fruit juice in reducing blood glucose levels. This
type of research is descriptive using the case study approach method. The subjects of this study were two patients
who had diabetes mellitus with cooperative criteria. The results of the study showed that there was a change in
blood sugar levels to be lower after administration of dragon fruit juice. Recommendations need to concentrate
nurses in taking actions to improve the health of their patients.

Keywords: diabetes mellitus, dragon fruit juice, blood sugar levels

128
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol. 4 No. 2 Juli 2020, Halaman 128 – 132 pISSN : 2356-3079
Prodi DIII Keperawatan Universitas Widya Husada Semarang eISSN : 2685-1946

PENDAHULUAN diabetes melitus tipe 2 pada lansia.


Penyakit yang banyak di derita oleh Menurunnya toleransi glukosa pada usia
masyarakat salah satunya adalah Diabetes lanjut ini berhubungan degan
Melitus suatu sindroma yang ditandai berkurangnya sensitivitas sel perifer
dengan peningkatan kadar glukosa darah terhadap efek insulin (resistensi insulin).
disebabkan oleh penurunan sekresi insulin. Faktor sekunder yaitu perubahan pola
Diabetes melitus adalah suatu keadaan hidup dan timbulnya penyakit lain
ketika tubuh tidak mampu menghasilkan keduanya memang sama-sama di tandai
atau menggunakan insulin hormon yang dengan hiperglikemi, namun dampak
membawa glukosa darah ke sel-sel dan komplikasinya berbeda. Diabetes melitus
menyimpannya sebagai glikogen. merupakan salah satu penyakit yang
Terjadinya hiperglikemi yang disertai pravelensinya terus mengalami
berbagai kelainan metabolik akibat peningkatan di dunia, baik pada negara
gangguan hormonal, melibatkan kelainan maju maupun negara sedang berkembang,
metabolisme karbohidrat, protein, dan sehingga dikatakan bahwa diabetes melitus
lemak serta menimbulkan berbagai sudah menjadi masalah kesehatan/penyakit
komplikasi kronis pada organ tubuh global pada masyarakat (Suiraoka, 2012).
(Mansjoer, dkk., 2000 dalam Aini & Penelitian terakhir yang dilakukan oleh
Aridiana, 2016). WHO menyampaikan Litban Depkes Desember 2008
bahwa Diabetes Melitus merupakan suatu menunjukkan bahwa prevalensi nasional
yang tidak dapat dituangkan dalam satu untuk TGT 10,25% dan diabetes 5,7%
jawaban yang jelas dan singkat tetapi (1,5% terdiri dari pasien diabetes yang
secara umum dapat dikatakan sebagai sudah terdiagnosis sebelumnya, sedangkan
suatu kumpulan problema anatomik dan sisanya 4,2% baru ketahuan diabetes saat
kimiawi yang merupakan akibat dari penelitian). Angka itu diambil dari hasil
sejumlah faktor dimana didapat defisiensi penelitian di seluruh provinsi. Provinsi
insulin absolut atau relatif dan gangguan Kalimantan Barat dan Maluku Utara
fungsi insulin (Soegondo, 2015). Diabetes menduduki peringkat prevalensi diabetes
melitus dibedakan mejadi dua macam yaitu tertinggi tingkat provinsi (Suyono, 2015).
diabetes melitus tipe 1 dan 2. Badan kesehatan WHO memprediksi
Diabetes tipe 1 terjadi jika pankreas telah penderita diabetes melitus tipe 2 di
berhenti memproduksi insulin karena Indonesia meningkat pesat dalam 10 tahun
mengalami kerusakan, diabetes tipe 1 ini terakhir karena pada tahun 2000 ada 8,4
biasanya menyerang anak anak dan remaja juta penderita dan meningkat 21,3 juta
(dibawah usia 20 tahun), yang disebabkan orang pada tahun 2010 (Sutomo, 2016).
oleh kelainan genetika. Diabetes tipe 2 Tingginya angka prevelensi itu
terjadi jika tubuh memproduksi insulin dipengaruhi oleh gaya hidup masyarakat
tetapi jumlahnya tidak mencukupi, seperti banyak mengkonsumsi makanan
diabetes tipe 2 biasanya di alami orang tidak sehat seperti gorengan, makanan
dewasa (Febry, 2014). Diabetes melitus cepat saji, atau makanan lain yang kadar
tipe 2 juga banyak di alami pada usia lanjut glukosanya tinggi. Sementara itu tingkat
menurut (Prof. Reaven & Defronzo, 1992 kepedulian masyarakat Indonesia terhadap
dalam Djokomoeljanto, 2010) adanya pencegahan penyakit diabetes melitus
resistensi insulin perifer yang menandai dirasa masih rendah. Penderita diabetes

129
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol. 4 No. 2 Juli 2020, Halaman 128 – 132 pISSN : 2356-3079
Prodi DIII Keperawatan Universitas Widya Husada Semarang eISSN : 2685-1946

melitus dianjurkan untuk memperhatikan sebelum pemberian jus buah naga 256,
asupan karbohidrat dan serat. 4+43,0 mg/dl dan setelahnya 213,3+38,4
Diabetes sangat erat kaitannya dengan mg/dl, pemberian terapi jus buah naga
makanan, pasien diabetes melitus mampu menurunkan kadar glukosa dan
dianjurkan untuk memperhatikan asupan kolestrol darah secara signifikan.
karbohidrat dan serat karena penting dalam Berdasarkan uraian latar belakang masalah
pengendalian kadar glukosa darah. di atas dapat dilihat bahwa Penyakit
Kegiatan mengonsumsi karbohidrat Diabetes Melitus dengan risiko ketidak
sederhana, seperti gula dan kue-kue yang stabilan kadar glukosa darah yang sangat
manis, secara berlebihan, maka pankreas erat kaitannya dengan makanan. Buah yang
sebagai penghasil insulin akan kelelahan baik untuk penderita diabetes melitus salah
(Febry, 2014). Kadar gula darah supaya satunya adalah buah naga. “Bagaimana
tetap stabil dengan cara diet tinggi penerapan pemberian jus buah naga untukn
karbohidrat, rendah lemak dan tinggi serat. menurunkan kadar glukosa darah pada
Serat terdapat pada tumbuh-tumbuhan, penderita diabetes ?
biji-bijian dan buah-buahan. Buah yang
baik untuk penderita diabetes melitus salah METODE
satunya adalah buah naga. Buah naga atau Metode penelitian ini adalah adalah
yang biasanya disebut dragon fruit penelitian diskriptif. Metode penelitian
memiliki khasiat untuk menurunkan kadar merupakan metode penelitian yang
gula darah dan mengurangi kolestrol. Buah berusaha mengambarkan dan
naga termasuk dalam keluarga tanaman menginterpretasi objek sesuia apa adanya
kaktus ini memiliki kandungan air sangat (Best, 1982 dalam Darmadi, 2011).
tinggi 90% dari berat buah. Buah ini kaya Penelitian dilakukan di puskesmas
akan provitamin A, vitamin B, vitamin C, terhadap penderita diabetes melitus tipe2
vitamin E, kalsium, fosfor, potassium, dan yang akan diberikan pengaruh terapi jus
zat besi. Buah naga juga kaya akan serat buah naga untuk mengatasi risiko ketidak
yang baik untuk saluran pencernaan (Budi, stabilan kadar glukosa darah pada
2016). penderita diabetes melitus. Studi kasus ini
Penelitian menjelaskan buah naga menggunakan penelitian deskriptif , studi
mempunyai efek hipoglekemik sehingga kasus dilakukan dengan desain one grup
baik untuk mengontrol kadar glukosa darah (pre test-post test) rancangan tidak ada
dan pilihan buah naga yang baik untuk kelompok perbandingan (kontrol), tetapi
penderita diabetes melitus. Perannya paling tidak sudah dilakukan observasi
sebagai antioksidan maka buah naga baik pertama (pretest) yang memungkin
merah maupun putih mampu memberi efek menguji perubahan-perubahan yang terjadi
perlindungan terhadap sel-sel pada organ setelah adanya eksperimen. Kriteria inklusi
pankreas dan meningkatkan sensivitas dalam penelitian ini adalah Klien penderita
insulin (Ramayulis, 2015). Hasil penelitian diabetes melitus, Klien kooperatif, klien
Ni Komang Wiardani, dkk (2014) yang bersedia menjadi responden, klien
menunjukkan bahwa ada perbedaan kadar yang kadar gula darah sewaktu >200mg/dl.
glukosa darah sebelum dan setelah Kriteria eksklusi dalam penelitian adalah
pemberian terapi jus. Rata-rata kadar klien yang mengalami gangguan
glukosa darah penderita Diabetes Melitus pendengaran atau tuna rungu, Klien yang

130
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol. 4 No. 2 Juli 2020, Halaman 128 – 132 pISSN : 2356-3079
Prodi DIII Keperawatan Universitas Widya Husada Semarang eISSN : 2685-1946

mengundurkan diri untuk mengikuti darah kedua pasien menjadi turun pasien I
penelitian saat pelaksanaan penelitian gula darahnya menjadi 486 mg/dl dan
berlangsung, maka pemberian jus buah pasien II menjadi 193 mg/dl.
naga akan diberhentikan. Hal tersebut didukung oleh penelitian yang
HASIL DAN PEMBAHASAN dilakukan oleh Ni Komang Wiardani
Tabel 1. Penurunan kadar glukosa darah (2014) menunjukkan terdapat penurunan
Pasien I dan II di Puskesmas Purwoyoso 9 glukosa darah pada sampel. Penurunan
Januari 2019 terjadi pada semua perlakuan dengan
Responden GDS sebelum GDS setelah pemberian jus buah naga dengan 200 gram
pemberian jus pemberian perhari, presentase penurunan kadar
jus
glukosa 9,1-29,1%.
Pasien I 490 mg/dl 486 mg/dl
Pasien II 210 mg/dl 193 mg/dl Terbukti bahwa jus buah naga dapat
menurunkan kadar glukosa darah pada
Berdasarkan evaluasi pada pasien I dan penderita diabetes melitus karna didalam
pasie II yang dilakukan selama 7 hari buah naga mengandung senyawa
didapatkan hasil pasien I lebih banyak antioksidan berupa flavonoid, dimana
penurunannya daripada pasien II terhadap flavoid bersifat proktektif terhadap
pemberian jus buah naga kerusakan sel β sebagai penghasil insulin
Tabel 2. Observasi tanda dan gejala serta dapat meningkatkan sensivitas
hiperglikemia terhadap Pasien I dan Pasien insulin. Antioksidan dapat menekan
II selama penelitian di Rumah 9Januari apoptosis sel beta tanpa mengubah
2019 poliferasi dari sel beta pankreas.
Item Sebelum Setelah Antioksidan dapat meningkatkan radikal
tindakan tindakan bebas, sehingga dapat mengurangi
Pasien I
Banyak kencing 1000 cc 800 cc resistensi insulin (Kristanto, 2014).
(Poliura) Menurut Muaris (2014) buah naga merah
Banyak minum 2000 liter 1800 liter
(Polidipsia)
mengandung gula sederhana sehingga
Banyak makan 3 kali sehari 3 kali sehari sangat bagus dikonsumsi oleh penderita
{Polifagia) dengan porsi dengan porsi diabetes melitus, bahkan para penderita
Penurunan berat sedang sedang
badan 50 50 diabetes melitus dianjurkan untuk sering
Pasien II mengkonsumsi buah naga merah.
Banyak kencing 800 cc 600 cc Hasil evaluasi pada pasien I dan II yang
(Poliura)
dilakukan selama 7 hari di dapatkan hasil
Banyak minum 2000 liter 1600 liter
(Polidipsia) bahwa pada pasien I setelah diberikan jus
Banyak makan 3 kali sehari 3 kali sehari buah naga terdapat penurunan gula darah
(Polifagia) dengan porsi dengan porsi
Penurunan berat sedang sedang dan tanda dan gejala diabetes melitus yaitu
badan 60 60 sebelum diberikan jus buah naga pasien
banyak minum kurang lebih 2000 liter per
Hasil penelitian dari Ny.S dan Ny.P harinya, buang air kecil kurang lebih
didapatkan data bahwa kedua pasien 1000cc/hari, glukosa darah 490 mg/dl.
memiliki gula darah tinggi yaitu pada Setelah diberikan jus buah naga selama 7
pasien I nilai glukosa darahnya 490 mg/dl hari terdapat penurunan tanda dan gejala
dan pada pasien II 210 mg/dl, setelah hiperglikemia yaitu pasien minum air putih
pemberian jus buah naga selama 7 hari gula 1800 liter/hari, buang air kecil 800 cc/ hari,

131
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol. 4 No. 2 Juli 2020, Halaman 128 – 132 pISSN : 2356-3079
Prodi DIII Keperawatan Universitas Widya Husada Semarang eISSN : 2685-1946

glukosa darah turun menjadi 486 mg/dl. Muaris. (2014). Jus Mantap Kaya Gizi.
Sedangkan pasien II sebelum diberikan jus Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
buah naga banyak minum kurang lebih
Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian
2000 liter/hari, buang air kecil 800cc/hari,
Ilmu Keperawatan. Jakarta
glukosa darah 210 mg/dl. Setelah diberikan Selatan. Selemba Medika.
jus buah naga selama 7 hari terdapat
penurunan tanda dan gejala hiperglikemia Ramayulis. (2015). Green Smothie. Jakarta:
yaitu pasien minum air putih 1600 liter, PT. Gramedia Pustaka Utama.
buang air kecil 600cc/hari, glukosa darah
193 mg/dl. Jadi kesimpulan dari kedua Rahayu. (2014). Budidaya Buah Naga.
Jakarta: Infra Hijau.
responden bahwa pemberian jus buah naga
mampu menurunkan glukosa darah yang Sari. (2017). Komposisi Kandungan Gula
berpengaruh terhadap nilai glukosa darah Buah Naga Yang Tumbuh di
dan tanda gejala hiperglikemia. Perkebunan Anorganik Banjar
Baru, Kalimantan Selatan.
DAFTAR PUSTAKA Borneo Jurnal Pharmascientech
Agussalim & Ramaseb. (2016). Volume 01.
Keperawatan Medical Bedah. https://www.researchgate.net/pu
Yogyakarta: Fitramay. blication/326549925_KOMPOS
ISI_KANDUNGAN_GULA_B
Aini&Aridiana. (2016). Asuhan UAH_NAGA_Hylocereus_costa
Keperawatan Pada Sistem ricensis,. diakses tanggal 8
Endokrin dengan Nanda, Nic, november 2018, jam 11.00
Noc. Jakarta: Selemba Medika.
Soegondo. (2015). Pelaksanaan Diabetes
Ajie. (2015). White Dragon Fruit Potential Melitus Terpadu. Jakarta: Balai
AS Diabetes Melitus. J Marjority Penerbit FKUI’.
Volume 4.
Tandra. (2017). Segala Sesuatu yang Anda
Djokomoeljanto. (2010). Geriartri Ilmu Ketahui Tentang Diabetes.
Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta: Jakarta: Gramedia Pustaka
Fakultas Kedokteran Universitas Utama.
Indonesia
Wiardani. (2014). Jus Buah Naga Merah
Febry. (2014). Jus & Infused Water Buah Menurunkan Kadar Gula Darah
Sayuran Ampuh Tumpsh DM Tipe 2. Junal Skala Husada
Penyakit dan Langsing. Jakarta: Volume II. https://poltekkes-
Loveable. denpasar.ac.id/files/JSH/V11N1/
Ni%20Komang%Wiardani1,%2
Hidayat & Alimul aziz. (2016). Metode 0Yenny%20Moviana2,%201%2
Penelitian Kebidanan dan 0G.P.%20Sudita%Puryana3%20
Teknik Analisis Data. Jakarta: j=JHS%20V11N1.pdf,. diakses
Salemba tanggal 8 november 2018, jam
11.20
Kristanto. (2014). Berkebub Buah Naga.
Jakarta: Suwadaya. Wijaya & Putri. (2013). Keperawatan
Medikal Bedah 2. Yogyakarta:
Nuha Mendika

132

Anda mungkin juga menyukai