Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

(KEBUTUHAN GIZI GANGGUAN GINJAL)


DAN PERKEMIHAN

Disusun oleh :
Nama : Ice zulniati
Nim : 200101032
Prodi : S1 keperawatan /Tingkat 2
Dosen pembimbing :
Ns. Elpita Yanti, S.KM, M.Kes

STIKES PIALA SAKTI PARIAMAN


TA:2020/2021

A. SISTEM PERKEMIHAN
Sistem perkemihan atau sistem urinaria, adalah suatu sistem dimana terjadinya
proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan
oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang
tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air
kemih).
Sistem perkemihan atau biasa juga disebut Urinary System adalah suatu
system kerjasama tubuh yang memiliki tujuan utama mempertahankan keseimbangan
internal atau Homeostatis. Fungsi lainnya adalah untuk membuang produk-produk
yang tidak dibutuhkan oleh tubuh.

Sistem Perkemihan terdiri dari:


1. Dua ginjal (ren) yang menghasilkan urin
2. Dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung kemih)
3. Satu vesika urinaria (VU) tempat urin dikumpulkan
4. Satu urethra, urin dikeluarkan dari vesika urinaria
System perkemihan pria meliputi system urinarius, system renalis dan system
genetalia atau organ reproduksi pria yang terdiri dari testis, epididymis, vas deferens,
vesikula seminalis, prostat, dan penis. System perkemihan pada wanita meliputi
system urinarius dan system renalis (Purnomo, 2005; Black & Hawk, 2005).
Adapun gangguan system perkemihan dapat berasal dari system renal atau
urologi. Gangguan renal merupakan kelainan pada fungsi ginjal dan gangguan urologi
kelainan yang mengenai kandung kemih, ureter, uretra dan kelenjar prostat di
samping kelainan struktur ginjal (Macaulay, 1997; Smeltzer dan Bare, 2008).
Gangguan renal misalnya Gangguan Ginjal Akut (GgGA) dan Penyakit Ginjal
Kronis (PGK), sedangkan gangguan pada urologi meliputi gangguan pola berkemih.
Trauma saluran kemih, obstruksi saluran kemih berupa: tumor/kanker prostat,
stricture uretra (Smletzer & Bare, 2008; Sellers, 2006)

B. KEBUTUHAN NUTRISI PADA PENDERITA GAGAL GINJAL


Karbohidrat
Anjuran karbohidrat untuk pasien penyakit gagal ginjal harus cukup untuk
menghindari malnutrisi. Malnutrisi adalah salah satu komplikasi potensial pada
kasus penyakit gagal ginjal. Anjuran asupan karbohidrat untuk pasien penyakit
ginjal adalah 35 kkal/kgBB perhari untuk pasien dewasa dan 30-35 kkal/kgBB
perhari untuk pasien usia lanjut
1. Kalori
Penderita penyakit ginjal sebagian besar diderita orang dewasa. Kebutuhan
kalori pada pasien balita baik laki-laki dan perempuan sekitar 2-6 bulan yaitu
110 kkal. Pada pasien laki-laki dewasa membutuhkan sekitar 50 kkal. Sedangkan
pada pasien wanita dewasa membutuhkan sekitar 42 kkal. Makanan yang perlu
dihindari untuk menjaga asupan kalori adalah makanan seperti telur asin dan
terutama makanan cepat saji.
2. Protein
Kebutuhan protein pada gagal ginjal bergantung pada jenis gagal ginjal yang
dialami dan jenis dialisis yang dilakukan. Pada pasien dewasa dengan gagal ginjal
akut yang tidak menerima dialisis, maka kebutuhan proteinnya 0,6-0,8 gr/kgBB
apabila fungsi ginjal sudah menurun dan tidak menerima dialisis. Sedangkan
apabila fungsi ginjal sudah membaik dan terdapat perlakuan dialisis maka
kebutuhan protein adalah 1,2-1,3 gr/kgBB
3. Lemak
Anjuran asupan lemak pada pasien penyakit ginjal yaitu meliputi 20-30%
total asupan kalori harian, atau antara 0,5-1,5 g/kgBB. Untuk metabolisme berat
dianjurkan 0,8-1,5 g/kgBB.

4. Vitamin
Pasien dengan gagal ginjal sangat riskan untuk defisiensi beberapa
mikronutrient. Pasien dengan dialisis dapat kehilangan vitamin larut air seperti
Thamine, asam folat,pyridoxin, dan asam askorbat (vit c). Akan tetapi penderita
gangguan ginjal akan menyebabkan turunnya ekskresi vitamin A dan
menyebabkan Hypervitaminosis A sehinggan konsumsi vit A perlu mendapat
perhatian. Vit E sangat dibutuhkan sebagai antioxidant sehingga mencegah
asidosis pada pasien. konsumsi vit E sebesar 300-800 IU dapat mencegah
oksidasi pada sel.
Rekomendasi intake vitamin pasien hemodialisis :
a. Thiamin : 1,1-1,2mg/hari
b. Riboflavin : 1,1-1,3mg/hari
c. Niacin : 14-16mg/hari
d. Asam Pantotenat : 5mg/hari
e. Piridoksin : 10mg/hari
f. Sianokobalamin : 2.4mg/hari
g. Biotin : 30mg/hari
h. Asam askorbat : 75-90mg/hari
i. Asam folat : 1mg/hari
j. Zink : 15mg/hari
5. Mineral
a. Fosfat
Ginjal yang rusak tidak lagi mampu untuk membuang fosfat dari darah yang
menyebabkan tingginya kadar fosfat dalam darah. Kadar fosfat yang tinggi
dapat menyebabkan tubuh kehilangan kalsium dari tulang. Untuk mengontrol
kadar fosfat dalam darah, penderita seyogyanya mengkonsumsi makanan yang
mengandung kadar fosfat rendah. Kadar fosfat yang tinggi terdapat di
sebagian besar makanan seperti:
1) produk susu seperti susu, keju, pudding, yogurt,dan ice cream
2) kacang kacangan, selai kacang
3) minuman seperti bir, cola maupun jenis soft drink lainnya.
Progresivitas dari insufisiensi ginjal tampak lebih lambat dengan diet yang
mengandung fosfat kurang dari 600 mg/hari. Dengan mengurangi jenis
makanan yang disebutkan diatas cukup untuk membatasi fosfat.b
b. Kalsium
Pemasukan kalsium sebanyak 1000 mg/hari diperlukan untuk mencegah atau
menunda kemajuan dari osteodistrofi ginjal. Kalsium biasanya terdapat pada
susu, pemasukan susu biasanya dibatasi hanya 1 gelas sehari untuk
mengurangi pemasukan protein dan fosfat
c . Garam
Hindari konsumsi garam yang berlebihan. Dengan mengurangi konsumsi
garam natrium maka akan mengurangi jumlah kalsium yang dikeluarkan oleh
ginjal, sebaiknya ukuran konsumsinya dibatasi antar 2500-3500 mg/hari.
Terlalu banyak garam yang dikonsumsi mengakibatkan banyaknya kalsium
dalam urin yang akan memicu pembentukan batu ginjal
d. Kalium
Merupakan salah satu mineral yang penting bagi tubuh terutama untuk
membantu otot dan jantung bekerja dengan baik. Kadar kalium dengan kadar
yang cukup tinggi banyak ditemukan pada sebagian besar makanan seperti :
1) Beberapa buah dan sayur : pisang, alpukat, melon, jeruk dan kentang
2) Susu dan yogurt
Terlalu banyak kalium atau rendah kalium akan berbahaya bagi tubuh. Tiap
penderita gagal ginjal mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda.

C. DIET PADA GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN


Diet khusus diperlukan bila fungsi ginjal terganggu yaitu pada penyakit-penyakit
seperti : Syndroma Nefrotik, Gagal ginjal akut, dan Gagal Ginjal Kronik. Diet pada
penyakit ginjal ditentukan pada pengontrolan asupan energi, protein, cairan, elektrolit
natrium, kalsium dan fosfor.
1. Diet Sindrom Nefrotik
Sindrom Nefrotik atau Nefrosis adalah kumpulan manifestasi penyakit yang
ditandai oleh ketidakmampuan ginjal untuk memelihara keseimbangan nitrogen
sebagai akibat dari meningkatnya permeabilitas membran kapiler glomerolus.
Kehilangan protein melalui urin yang ditandai oleh proteinuria masif (>3,5g
protein/24 jam) menyebabkan hipoalbuminemia yang diikuti oedema (retensi
cairan), hipertensi, hiperlipidemia, anorexia dan rasa lemah.

Tujuan diet :
a. Mengganti kehilangan protein terutama albumin
b. Mengurangi edema dan menjaga keseimbangan cairan tubuh
c. Memonitor hiperkolesterolemia dan penumpukan trigliserida
d. Mengontrol hipertensi
e. Mengatasi anorexia

Syarat Diet :
a. Energi cukup untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen positif yaitu 35
Kkal/kgBB perhari
b. Protein sedang, yaitu 1,0gr/KgBB atau 0,8gr/KgBB ditambah jumlah protein
yang dikeluarkan melalui urine utamakan penggunaan protein bernilai
biologik tinggi
c. Lemak sedang, yaitu 15-20% dari kebutuhan energi total. Perbandingan lemak
jenuh ganda adalah 1:1:1
d. Karbohidrat sebagai sisa kebutuhan energi. Utamakan penggunaan karbohidrat
kompleks
e. Natrium dibatasi, yaitu 1-4gr sehari, tergantung berat ringannya edema
f. Kolesterol dibatasi <300mg, begitupula gula murni, bila ada trigliserida darah.
g. Cairan disesuaikan dengan banyaknya cairan yang dikeluarkan melalui urine
ditambah 500 ml pengganti cairan yang dikeluarkan melalui kulit dan
pernafasan.

Jenis Diet dan Indikasi Pemberian:


Karena gejala penyakit bersifat sangat individual, diet disusun secara individual
pula dengan menyatakan banyak protein dan natrium yang dibutuhkan didalam
diet.
Contoh : Diet Sindroma Nefrotik, Energi :1750 Kkal, Protein : 50gr dan Na: 2gr

2. Diet Gagal Ginjal Akut


Gagal ginjal akut terjadi karena menurunnya fungsi ginjal secara mendadak.
Penyakit ini disertai dengan oliguria(urine <500ml/24jm) sampai anuria.
Penyebabnya itu karena kekurangan cairan tubuh akibat diare dan/ muntah,
perdarahan hebat, atau trauma pada ginjal akibat kecelakaan, keracunan obat, dan
luka bakar. Pada gagal ginjal akut terjadi katabolisme protein belebihan
(hiperkatabolisme) yang dipengaruhi oleh :
a. Berat ringannya penyakit
b. Gangguan fungsi ginjal
c. Status gizi pasien
d. Jenis terapi yang diberikan

Tujuan diet :
a. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan fungsi ginjal
b. Menurunkan kadar ureum darah
c. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
d. Memperbaiki dan mempertahankan status gizi optimal dan mempercepat
penyembuhan.

Syarat Diet :
a. Energi cukup untuk mencegah katabolisme yaitu 25-35kkal/kg/BB
b. Protein disesuaikan dengan katabolisme protein yaitu 0,6-1,5gr/kgBB. Pada
katabolik ringan kebutuhan protein 0,6-1gr/KgBB, katabolik sedang
kebutuhan protein 0,8-1,2gr/KgBB, katabolik berat kebutuhan protein 1-
1,5gr/KgBB
c. Lemak sedang, yaitu 20-30% dari kebutuhan energi total. Antara
0,5-1,5gr/kgBB untuk katabolisme berat dianjurkan 0,8-1,5gr/kgBB.
d. Karbohidrat sebanyak sisa kebutuhan energi setelah dikurangi jumlah energi
yang diperoleh dari protein dan lemak. Apabila hipertrigliserida batasi
penggunaan karbohidrat sederhana atau gula murni
e. Natrium dan kalium dibatasi, bila ada anuria
f. Cairan sebagai pengganti cairan keluar melalui muntah, diare dan urine
+500ml.
g. Bila ada kemampuan makan rendah, makanan diberikan dalam formula enteral
atau parenteral. Bila diperlukan tambahkan sumplemen asam folat, vit B6, vit
C, vit A dan vit K.

Jenis Diet dan Indikasi Pemberian


Jenis diet yang diberikan disesuaikan dnegan keadaan pasien dan berat ringannya
katabolisme protein. Pada katabolik ringan (keracunan obat) dapat diberikan
makanan peroral dalam bentuk lunak. Pada katabolik sedang (infeksi, peritonitis)
serta katabolik berat (luka bakar atau sepsis) diberikan makanan formula enteral
dan/ parenteral. Jenis diet yang diberikan:
a. Diet gagal ginjal akut lunak
b. Diet gagal ginjal akut cair
Apabila pasien makan peroral, semua bahan makanan boleh diberikan; batasi
penggunaan garam apabila ada hipertensi, edema dan asites serta batasi makanan
sayur dan buah tinggi kalium bila hiperkalemia.

3. Diet Gagal Ginjal Kronis


Tujuan Diet :
a. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan memperhitungkan
sisa fungsi ginjal agar tidak memberatkan kerja ginjal
b. Mencegah dan menurunkan kadar ureum yang tinggi
c. Mengatur keseimbangan cairan elektrolit
d. Mencegah atau mengurangi progresitivitas gagal ginjal dengan memperlambat
penurunan GFR

Syarat Diet :
a. Energi cukup yaitu 35kkal/kg/BB
b. Protein rendah yaitu 0,6-1,5gr/kgBB. Sebagian harus bernilai biologis tinggi
c. Lemak cukup, yaitu 20-30% dari kebutuhan energi total. Diutamakan lemak
tak jenuh ganda
d. Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurang jumlah energi yang
diperoleh dari protein dan lemak.
e. Natrium dibatasi apabila ada hipertensi, edema, asites, oliguri, atau anuria.
Banyak natrium yang diberikan antara 1-3gr
f. Kalium dibatasi (40-70 mEq) apabila ada hiperkalemia (kalium dalam darah
>5,5mEq) oliguria atau anuria.
g. Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urine sehari ditambah pengeluaran
cairan melalui keringat dan pernafasan (±500ml).
h. Vitamin cukup, bila perlu diberikan tambahan suplemen asam folat, vit B6, C
dan D.

Jenis Diet :
Ada tiga jenis diet yang diberikan menurut BB pasien yaitu :
a. Diet protein rendah I : 30gr protein diberikan pada pasien dg BB 50kg
b. Diet protein rendah II : 35gr protein diberikan pada pasien dg BB 60kg
c. Diet protein rendah III : 40gr protein diberikan pada pasien dg BB 65kg
Karena kebutuhan gizi pasien penyakit ginjal kronis sangat bergantung pada
keadaan dan berat badan perorangan maka jumlah protein yang diberikan dapat
lebih tinggi atau rendah dari standar.

(Pertanyaan objektif 1-5)

1. ginjal membuang zat yang tidak diinginkan dengan cara ?


A.Difusi
B.Filtrasi
C.Sekresi
D.Ekstresi
E.Osmosis
Jawabannya adalah : C.filtrasi

2. material yang masuk ke dalam kapsula Bowman disebut ?


A.Filtrasi
B. Filtrat
C.Osmotik air
D.Cairan peritubular
E.Molekul organik
Jawabannya adalah : B.Filtrat

3.proses absorbsi terjadi secara pasif dikenal dengan istilah ?


A. Obligator reabsorbsi
B. Alkalis
C. Aliran darah ginjal
D. Tekanan arteri renal
E .Tekanan Vena renal
Jawabannya adalah : A.Oligator reabsorbsi

4. faktor yang mempengaruhi filtrasi dalam glomelurus adalah seperti kecuali dibawah ini ?
A. Aliran darah ginjal
B. Tekanan filtrasi
C. Luas permukaan filtrasi
D. Permebilitas membran filtrasi
E. Tekanan melawan filtrasi
Jawabannya adalah : C.luas permukaan filtrasi

5. Apabila banyak makan sayur sayuran maka ufin akan bersifat apa ?
A. Asam
B. Netral
C. Basa
D. Alkalis
E. Toksis

Anda mungkin juga menyukai