Anda di halaman 1dari 19

STANDAR OPERASIONAL NO.

SOP :
PROSEDUR
MANAJEMEN KEPERAWATAN SOP – Ners B2
B001
No. Revisi No. Dokumen : Halaman

01 KEP.01.21/05/2015.1 1/2
Tanggal Dibuat Tanggal Berlaku Ditetapkan di :

12 Maret 2015 21 April 2015 Rumah Sakit Jiwa Mandala


PROSEDUR Ditetapkan oleh :
KERJA
Judul
TIMBANG TERIMA Direktur Rumah Sakit Jiwa Mandala
Adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu
Pengertian
(laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
1. Menyampaikan kondisi atau keadaan secara umum klien
(data fokus)
2. Menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan dalam
Tujuan
asuhan keperawatan
3. Menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindaklanjuti
oleh dinas berikutnyA
4. Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya
Unit rekam medis menyediakan SOP sebagai role model
Kebijakan
keperawatan di RSJ. Mandala
1. Persiapan Personil
a. Kedua kelompok shift dalam kedaan sudah siap
b. Shift yang akan menyerahkan dan mengoperkan
perlu mempersiapkan hal-hal apa yang disampaikan
Persiapan
2. Persiapan Alat
a. Alat tulis
b. Rekam medik/catatan perawatan
c. Dokumen lain yang diperlukan
1. Kepala ruangan/ketua tim/ penanggung jawab shift
mengumpulkan seluruh ketua tim/penanggung jawab
pasien
2. Kelompok perawat yang akan bertugas menyiapkan buku
catatan
3. Kepala ruangan/ketua tim/ penanggung jawab shift
membuka acara operan
4. Perawat yang bertanggung jawab/berdinas sebelumnya
menyampaikan kepada ketua tim/perawat yang bertugas
Prosedur Kerja selanjutnya yang selanjutnya meliputi:
a. Kondisi atau keadaan klien secara umum
STANDAR OPERASIONAL NO. SOP :
PROSEDUR
MANAJEMEN KEPERAWATAN SOP – Ners B2
B002
No. Revisi No. Dokumen : Halaman

01 KEP.01.21/05/2015.2 1/2
Tanggal Dibuat Tanggal Berlaku Ditetapkan di :

12 Maret 2015 21 April 2015 Rumah Sakit Jiwa Mandala


PROSEDUR Ditetapkan oleh :
KERJA
Judul
PRE – POST CONFERENCE Direktur Rumah sakit Jiwa Mandala
Conference merupakan pertemuan tim yang dilakukan setiap
hari. Konferensi dilakukan sebelum (pre) atau setelah (post)
Pengertian melakukan operan dinas, sore atau malam sesuai dengan jadwal
dinas perawatan pelaksanaan.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :


1. Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien
2. Merencanakan asuhan dan merencanakan evaluasi hasil
Tujuan
3. Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan
4. Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan
pasien
Kebijakan Role play dalam kelompok di RSJ. Mandala
Menghubungi kepala ruangan dan perawat yang mungkin akan
Persiapan
terlibat dalam pelaksanaan
Prosedur Kerja 1. Ketua tim atau PJ tim membuka acara
2. Berdo’a
3. Ketua tim atau PJ tim menanyakan aspek asuhan
keperawatan yang telah dilakukan oleh perawat dinas
sebelumnya terutama terutama pada pasien/masalah yang
perlu didiskusikan
4. Diskusi yang dipimpin oleh ketua tim atau PJ
5. Ketua tim atau PJ tim menanyakan rencana harian masing-
masing perawat pelaksana
6. Ketua tim atau PJ tim memberikan masukan dan tindak
lanjut terkait dengan asuhan yang diberikan saat itu
7. Ketua tim atau PJ tim memberikan reinforcement
8. Ketua tim atau PJ tim menutup acara
Unit Terkait Prosedur ini berlaku di setiap ruangan keperawatan
STANDAR OPERASIONAL NO. SOP :
PROSEDUR
MANAJEMEN KEPERAWATAN SOP – Ners B2
B003
No. Revisi No. Dokumen : Halaman

01 KEP.01.21/05/2015.3 1/2
Tanggal Dibuat Tanggal Berlaku Ditetapkan di :

12 Maret 2015 21 April 2015 Rumah Sakit Jiwa Mandala


PROSEDUR Ditetapkan oleh :
KERJA
Judul
RONDE KEPERAWATAN Direktur Rumah Sakit Jiwa Mandala
Kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan
Pengertian pasien yang dilaksanakan oleh perawat disamping melibatkan
pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
Tujuan menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berfikir
kritis
Kriteria dilakukan :

Kebijakan  Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi


meskipun sudah dilakukan tindakan keperawatan
 Pasien dengan kasus baru atau langka
Persiapan 1. Penentuan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan
masalah langka)
2. Menentukan tim ronde
3. Mencari sumber literatur
4. Membuat proposal
5. Mempersiapkan pasien : informed consent, data pengkajian
6. Siapkan aspek yang didiskusikan :
 Apa diagnosa keperawatan ?, apa data yang
mendukung?
 Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan ?
 Apa hambatannya ?
7. Alat Bantu :
 Sarana diskusi: buku, pulpen.
 Status/dokumentasi keperawatan pasien.
 Materi yang disampaikan secara lisan.
1. Memberikan salap terapiutik pada klien
2. Menjelaskan tujuan yang akan dilakukan.
3. Pemimpin diskusi (Kepala ruangan/ketua tim/Perawat
penanggung jawab) memberikan penjelasan/meminta
persetujuan kepada pasien untuk dilakukan diskusi di depan
pasien
Prosedur Kerja
4. Pemimpin diskusi menjelaskan tentang kondisi pasien yang
difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana tindakan
yang akan dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu
didiskusikan
5. Pemimpin diskusi meminta masukan kepada anggota yang
terlibat termasuk pasien/keluarga.
Unit Terkait Prosedur ini berlaku di setiap ruangan keperawatan
STANDAR OPERASIONAL NO. SOP :
PROSEDUR
MANAJEMEN KEPERAWATAN SOP – Ners B2
B004
No. Revisi No. Dokumen : Halaman

01 KEP.01.21/05/2015.4 1/2
Tanggal Dibuat Tanggal Berlaku Ditetapkan di :

12 Maret 2015 21 April 2015 Rumah Sakit Jiwa Mandala


PROSEDUR Ditetapkan oleh :
KERJA
Judul
PENERIMAAN PASIEN BARU Direktur Rumah sakit Jiwa Mandala
Penerimaan pasien baru merupakan suatu tata cara ataupun
pedoman dalam menerima pasien baru masuk. Penerimaan
Pengertian pasien baru merupakan suatu prosedur yang dilakukan oleh
perawat ketika ada pasien baru datang ke sebuah ruangan rawat
inap.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah :
1. Mengetahui keadaan pasien dan keluarga
Tujuan 2. Pasien bisa langsung menempati ruang perawatan
3. Mengetahui kondisi dan keadaan klien secara umum
4. Menurunkan tingkat kecemasan pasien saat MRS
Unit rekam medis menyediakan SOP tempat penerimaan pasien
Kebijakan
rawat inap RSJ. Mandala
1. Mengetahui keadaan pasien dan keluarga
2. Pasien bisa langsung menempati ruang perawatan
Persiapan
3. Mengetahui kondisi dan keadaan klien secara umum
4. Menurunkan tingkat kecemasan pasien saat MRS
Prosedur Kerja A. Tahap Pra Penerimaan Pasien Baru
1. Menyiapkan kelengkapan administrasi
2. Menyiapkan kelengkapan kamar sesuai pesanan
3. Menyiapkan format penerimaan pasien baru
4. Menyiapkan buku status pasien dan fornmat pengkajian
keperawatan
5. Menyiapkan inform consent sentralisasi obat
Menyiapkan nursing kids
6. Menyiapkan lembar tata tertib pasien, keluarga dan
pengunjung ruangan
B. Tahap Pelaksanaan Pasien Baru
1. Pasien datang diruangan diterima oleh kepala ruanmgan
atau perawat primer atau perawat yang diberi delegasi
2. Perawat memperkenalkan diri pada klien dan
keluarganya
3. Perawat bersama dengan karyawan lain memindahkan
pasien ke tempat tidur (apabila pasien datang dengan
berangkat atau kursi roda) dan berikan posisi yang
nyaman
4. Perkenalkan pasien baru dengan pasien yang sekamar
5. Setelah pasien tenang dan situasi sudah memungkinkan
perawat memberikan informasi kepada klien dan
keluarga tentang orientasi ruangan. Perawatan
(termasuk perawat yang bertanggung jawab dan
sentralisasi obat), medis (dokter yang bertanggung
jawab dan jadwal visit) dan tata tertib ruangan.
6. Perawat menanyakan kembali tentang kejelas dan
informasi yang telah  disampaikan
7. Perawat melakukan pengkajian terhadap pasien sesuai
dengan format
8. Perawat menunjukkan kamar atau tempat tidur klien
dan mengantarkan ke tempat yang telah ditetapkan.
9. Apabila pasien atau keluarga sudah jelas, maka diminta
untuk menendatangani Inform Consent sentralisasi obat.
Prosedur ini berlaku di Tempat Penerimaan Pasien Rawat Inap
Unit Terkait
(Kamar Terima Rawat Inap dan Unit Gawat Darurat)
STANDAR OPERASIONAL NO. SOP :
PROSEDUR
MANAJEMEN KEPERAWATAN SOP – Ners B2
B005
No. Revisi No. Dokumen : Halaman

01 KEP.01.21/05/2015.5 1/2
Tanggal Dibuat Tanggal Berlaku Ditetapkan di :

12 Maret 2015 21 April 2015 Rumah sakit Jiwa Mandala


PROSEDUR Ditetapkan oleh :
KERJA
Judul
DISCHARGE PLANING Direktur Rumah Sakit Jiwa Mandala
Proses perencanaan sistematik yang dipersiapkan bagi pasien
Pengertian untuk meninggalkan instansi perawatan (rumah sakit) dan untuk
mempertahankan kontinuitas perawatan.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah:

1. Mengkaji kebutuhan rencana pemulangan.


2. Mengidentiikasi masalah pasien.
3. Memprioritaskan masalah pasien yang utama.
Tujuan 4. Membuat pernecanaan pasien pulang, yaitu mengajarkan
pada pasien yang harus dilakukan dan dihindari selama di
rumah.
5. Melakukan evaluasi pada pasien selama diberikan
penyuluhan.
6. Mendokumentasikan.
Unit Rekam medis menyediakan SOP sebagai prosedur
Kebijakan
pemulangan pasien di RSJ. Mandala
Persiapan Persiapan sebelum hari kepulangan pasien
1. Anjurkan cara-cara untuk merubah pengaturan fisik di
rumah sehingga kebutuhan pasien dapa terpenuhi dengan
baik.
2. Berikan informasi tentang sumber –sumber pelayanan di
masyarakat kepada pasien
3. Lakukan pendidikan untuk pasien dan keluarga informasi
tentang pemberian obat yang benar seperti pengaturan diet,
dan hal yang harus di hindari.
Pada hari pemulangan pasien
1. Berikan peluang kepada pasien dan keluarga untuk bertanya
cara perawatan di rumah
2. Periksa order pulang dari dokter tentang resep , perubahan
tindakan pengobatan , atau alat –alat khusus yang di
perlukan .
3. Pastikan kepada pasien untuk transportasi pulang
Prosedur Kerja
4. Tawarkan kepada pasien dan keluaraga untuk minta bantu
jika di butuhkan
5. Periksa semua kamar apakah masih ada barang yang
tertinggal
6. Hubungi kantor keuangan lembaga untuk menentukan
apakah masih ada sisa pembayaran yang harus di lunasi.

Unit Terkait Prosedur ini berlaku di setiap ruangan keperawatan


STANDAR OPERASIONAL NO. SOP :
PROSEDUR
MANAJEMEN KEPERAWATAN SOP – Ners B2
B006
No. Revisi No. Dokumen : Halaman

01 KEP.01.21/05/2015.6 1/3
Tanggal Dibuat Tanggal Berlaku Ditetapkan di :

12 Maret 2015 21 April 2015 Rumah Sakit Jiwa Mandala


PROSEDUR Ditetapkan oleh :
KERJA
Judul
PENGELOLAAN (SENTRALISASI) OBAT Direktur Rumah sakit Jiwa Mandala
Teknik pengelolaan obat kontrol penuh (sentralisasi) adalah
pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan diberikan pada
Pengertian
pasien diserahkan sepenuhnya pada perawat. Pengeluaran dan
pembagian obat sepenuhnya dilakukan oleh perawat.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
1. Menyeragamkan pengelolaan obat
Tujuan 2. Mengamankan obat – obat yang dikelola
3. Mebgupayakan ketepatan pemberian obat dengan tepat
klien, dosis, waktu, cara.
Unit Rekam Medis dan Departemen Farmasi menyediakan SOP
Kebijakan
sebagai prosedur pengelolaan obat pasien di RSJ. Mandala
1. Buku catatan obat
Persiapan 2. Alat tulis
3. Obat yang diindikasin sesuai jaadwal pamberian
Prosedur Kerja 1. Penanggungjawab pengelolaan obat adalah Kepala
Ruangan; yang secara operasional dapat didelegasikan pada
staf yang ditunjuk
2. Keluarga wajib mengetahui dan ikut serta mengontrol
penggunan obat
3. Penerimaan Obat
a. Obat yang telah diresepkan dan telah diambil oleh
keluarga diserahkan kepada perawat dengan menerima
lembar serah terima obat.
b. Perawat menuliskan nama pasien, register, jenis obat,
jumlah dan sediaan (bila perlu) dalam kartu kontrol; dan
diketahui (ditandatangani) oleh keluarga/klien dalam
buku masuk obat. Keluarga atau klien selanjutnya
mendapatkan penjelasan kapan/bilamana obat tersebut
akan habis.
c. Klien/keluarga untuk selanjutnya disimpan oleh perawat
dalam kotak obat.
4. Pembagian Obat
a. Obat yang telah diterima untuk selanjutnya disalin
dalam buku daftar pemberian obat.
b. Obat-obat yang telah disimpan untuk selanjutnya
diberikan oleh perawat dengan memperhatikan alur
yang tercantum dalam buku daftar pemberian obat;
dengan terlebih dahulu dicocokkan dengan terapi di
intruksi dokter dan kartu obat yang ada pada klien.
c. Pada saat pemberian obat, perawat menjelaskan macam
obat, kegunaan obat, jumlah obat, dan efek samping.
Usahakan tempat/wadah obat kembali ke perawat
setelah obat dikonsumsi. Pantau adanya efek samping
pada pasien.
d. Sediaan obat yang ada selanjutnya dicek tiap pagi oleh
kepala ruangan/petugas yang ditunjuk dan
didokumentasikan dalam buku masuk obat. Obat-obat
yang hampir habis akan diinformasikan pada keluarga
dan kemudian dimintakan kepada dokter
penanggungjawab pasien.
5. Penambahan Obat Baru
a. Bilamana terdapat penambahan atau perubahan jenis,
dosis atau perubahan route pemberian obat, maka
informasi ini akan dimasukkan dalam buku masuk obat
dan sekaligus dilakukan perubahan dalam kartu sediaan
obat
b. Pada pemberian obat yang bersifat tidak rutin (sewajtu
saja) maka dokumentasi hanya dilakukan pada Buku
Masuk Obat dan selanjutnya diinformasikan pada
keluarga dengan kartu khusus obat.
6. Obat Khusus
a. Obat disebut khusus apabila : sediaan memiliki harga
yang cukup mahal, menggunakan route pemberian yang
cukup sulit, memiliki efek samping yang cukup besar
atau hanya diberikan dalam waktu tertentu / sewaktu
saja
b. Pemberian obat khusus dilakukan dengan menggunakan
kartu khusus obat, dilaksanakan oleh perawat primer
c. Informasi yang diberikan pada klien/keluarga : nama
obat, kegunaan obat, waktu pemberian, efek samping,
penanggungjawab pemberian, dan wadah obat
sebaiknya diserahkan/ditunjukkan pada keluarga setelah
pemberian. Usahakan terdapat saksi dari keluarga saat
pemberian obat
Unit Terkait Prosedur ini berlaku di setiap ruangan keperawatan
STANDAR OPERASIONAL NO. SOP :
PROSEDUR
MANAJEMEN KEPERAWATAN SOP – Ners B2
B007
No. Revisi No. Dokumen : Halaman

01 KEP.01.21/05/2015.7 1/2
Tanggal Dibuat Tanggal Berlaku Ditetapkan di :

12 Maret 2015 21 April 2015 Rumah Sakit Jiwa Mandala


PROSEDUR Ditetapkan oleh :
KERJA
Judul
SUPERVISI Direktur Rumah sakit Jiwa Mandala
Supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya
adalah mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama.
Pengertian Supervisi Keperawatan adalah suatu proses pemberian sumber-
sumber yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dalam
rangka mencapai tujuan.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pemenuhan
dan peningkatan pelayanan pada pasien dan keluarga yang
Tujuan
berfokus pada kebutuhan, keterampilan, dan kemampuan
perawat dalam melaksanakan tugas.
SOP sebagai prosedur penatalakasanaan supervisi di RSJ.
Kebijakan
Mandala
Kegiatan Kepala Ruangan (supervisor) meliputi: 1) Menyusun
jadwal
Persiapan supervisi, 2) Menyiapkan materi supervisi (format supervisi,
pedoman pendokumentasian). 3) Mensosialisasikan rencana
supervisi kepada perawat pelaksana
Prosedur Kerja
Kegiatan kepala ruangan (supervisor) pada tahap pelaksanaan
supervisi meliputi :

1. Mengucapkan salam pada perawat yang disupervisi,


2. Membuat kontrak waktu supervisi pendokumentasian
dilaksanakan.
3. Bersama perawat mengidentifikasi kelengkapan
pendokumentasian untuk masing-masing tahap,
4. Mendiskusikan pencapaian yang telah diperoleh perawat
dalam pedokumentasian asuhan keperawatan,
5. Mendiskusikan pencapaian yang harus ditingkatkan pada
masing-masing tahap,
6. Memberikan bimbingan / arahan pendokumentasian
asuhan keperawatan,
7. Mencatat hasil supervisi.

Kegiatan kepala ruangan (supervisor) pada tahap evaluasi


meliputi:

Evaluasi 1. Menilai respon perawat terhadap pendokumentasian yang


baru saja di arahkan,
2. Memberikan reinforcement pada perawat,
3. Menyampaikan rencana tindak lanjut supervisi
Unit Terkait Prosedur ini berlaku di setiap ruangan keperawatan
STANDAR OPERASIONAL NO. SOP :
PROSEDUR
MANAJEMEN KEPERAWATAN SOP – Ners B2
B008
No. Revisi No. Dokumen : Halaman

01 KEP.01.21/05/2015.8 1/2
Tanggal Dibuat Tanggal Berlaku Ditetapkan di :

12 Maret 2015 21 April 2015 Rumah Sakit Jiwa Mandala


PROSEDUR Ditetapkan oleh :
KERJA
Judul
PENGKAJIAN DATA PASIEN Direktur Rumah sakit Jiwa Mandala
Pengkajian merupakan tahap awal proses keperawatan dan
merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan
Pengertian
data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan
mengidentifikasi status kesehatan pasien.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :

1. Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan pasien


2. Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan
Tujuan
pasien
3. Untuk menilai keadaan kesehatan pasien
4. Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan
langkah-langkah berikutnya.
Unit Rekam Medis menyediakan SOP sebagai prosedur
Kebijakan
pengkajian pasien di RSJ. Mandala
Mengumpulkan data pasien yang meliputi aspek bio-psiko-
Persiapan
sosial dan spiritual
1. Menggunakan berbagai sumber yang ada relevansinya
dengan masalah pasien dan menggunakan cara-cara
pengumpulan data yang sesuai dengan kebutuha pasien.
2. Dilakukan secara sistematis dan terus menerus
Prosedur Kerja
3. Dicatat dalam catatan keperawatan secara sistematis dan
terus menerus.
4. Dikelompokkan menurut kebutuhan bio-psiko-sosial dan
spiritual.
Unit Terkait Prosedur ini berlaku di setiap ruangan keperawatan
NO. SOP :
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR
SOP – Ners B2
MANAJEMEN KEPERAWATAN
B009
No. Revisi No. Dokumen : Halaman

01 KEP.01.21/05/2015.9 1/2
Tanggal Dibuat Tanggal Berlaku Ditetapkan di :

12 Maret 2015 21 April 2015 Rumah sakit Jiwa Mandala


PROSEDUR Ditetapkan oleh :
KERJA
Judul
AUDIT DOKUMENTASI KEPERAWATAN Direktur Rumah Sakit Jiwa Mandala
Audit dokumentasi keperawatan dilakukan pada rekam medik
yang pulang atau yang sedang dirawat lalu dibuat
Pengertian
rekapitulasinya untuk ruangan serta untuk menganalisa apakah
ada masalah baru yang belum dibuat standar asuhannya.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :

Tujuan 1. Mengevaluasi keefektifan asuhan keperawatan


2. Menetapkan kelengkapan dan keakuratan pencatatan asuhan
keperawatan.
Unit Rekam Medis menyediakan SOP sebagai prosedur Audit
Kebijakan
Dokumentasi Keperawatan di RSJ. Mandala
Persiapan Mengumpulkan data dan rekam medik pasien
1. Tentukan aspek yang akan dievaluasi dan pendekatan yang
akan digunakan.
2. Identifikasi kekurangan dan tentukan langkah perbaikan
3. Tentukan standar dan kriteria
4. Susun instrumen evaluasi
Prosedur Kerja
5. Tentukan jumlah sampel dan lamanya waktu penilaian
6. Kumpulkan data dan susun data serta penilaiannya
7. Analisa data
8. Buat kesimpulan tingkat mutu aspek yang dinilai
9. Identifikasi kekurangan dan tentukan langkah perbaikan
Unit Terkait Prosedur ini berlaku di setiap ruangan keperawatan
NO. SOP :
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR
SOP – Ners B2
MANAJEMEN KEPERAWATAN
B0010
No. Revisi No. Dokumen : Halaman

01 KEP.01.21/05/2015.10 1/2
Tanggal Dibuat Tanggal Berlaku Ditetapkan di :

12 Maret 2015 21 April 2015 Rumah sakit Jiwa Mandala


PROSEDUR Ditetapkan oleh :
KERJA
Judul
PENDELEGASIAN Direktur Rumah Sakit Jiwa Mandala

 Penyelesain suatu pekerjaan melalui orang lain.


Pengertian  Suatu pemberian tugas kepada seseorang atau kelompok
dalam menyelesaikan tujuan organisasi.
1. Memberi tugas, wewenang, dan tanggung jawab kepada
perawat/ bidan secara proporsional
2. Memberi kesempatan kepada perawat/ bidan untuk
Tujuan mengembangkan diri
3. Meningkatkan mekanisme kerjaorganisasi
4. Mendorong perawat/ bidan untuk berorientasi pada target
dan sekaligus kualitas
SOP sebagai prosedur Pendelegasian Keperawatan di RSJ.
Kebijakan
Mandala
1. Sediakan waktu untuk menyusun daftar tugas-tugas.
2. Siapkan laporan yang kontinyu.
Persiapan 3. Menyiapkan jadwal secara berurutan.
4. Memesan alat-alat.
5. Melaksanakan ASKEP dan tugas tekhnis lainnya.
Prosedur Kerja 1. Membuat perencanaan ke depan dan mencegah masalah.
2. Menetapkan tujuan dan sasaran yang realistis
3. Menyetujui standar kerja
4. Menyelaraskan tugas atau kewajiban dengan kemampuan
bawahan
5. Melatih dan mengembangkan staf bawahan dengan
memberikan tugas dan wewenang baik secara tertulis
maupun lisan.
6. Melakukan kontrol dan mengkoordinasikan pekerjaan
bawahan dengan mengukur pencapaian tujuan berdasarkan
standar serta memberikan umpan balik prestasi yang dicapai.
7. Kunjungi bawahan lebih sering dan dengarkan keluhan -
keluhannya.
8. Bantu mereka untuk memecahkan masalahnya dengan
memberikan ide ide baru yang bermanfaat.
9. Memberikan ‘reward’ atas hasil yang dicapai.
10. Jangan mengambil kembali tugas yang sudah didelegasikan.
Unit Terkait Prosedur ini berlaku di setiap ruangan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai