Anda di halaman 1dari 43

PROPOSAL TRAINING OF TRAINER

“TERAPI KOGNITIF SENAM OTAK (BRAIN GYM)”

DI PSTW BUDI MULIA 3 JAKARTA SELATAN

Disusun Oleh :

Alya Rizzia (21118043) Ima Fitria (21118061)


Dicha Sahfitri (21118013) Ineke Yulita. D.S (21118062)
Diny Tri.Y.C.S (21118052) Irma Rosliana (21117107)
Dita Deviyanti (21118053) Murti Anggraeni (21118068)
Dura Prastica.W.W (21118055) Noviliana.J (21118069)
Eres Aprilia (21118057) Ovilia Ayu.K (21118071)
Fitri Aulia (21118019) Riska Audia.K (21118035)
Galih Rini (21118059) Rizqi Amalia Dewi (21118036)
Gapo Endriyanti (21118020) Tya Henarani (21118040)
Gita Nirmala utami (21118021) Ulfi Apriyani (21118079)
Henny Farhana (21118022) Khotimatul. K (21117106)
Ihdina Khorin.N (21118025) Septania Kharisma (21118077)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
JAKARTA
2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan
hidayat-Nya penulisan dan penyusunan makalah yang berjudul “Proposal Training
Of Trainer (Brain Gym)” dapat terselesaikan.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata ajar Keperawatan Gerontik di
STIKes PERTAMEDIKA.Tak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada:
1. Ibu Ria Simanungkalit dan Ibu Alfonsa selaku dosen mata ajar
Keperawatan Gerontik yang telah memberikan tugas dan petunjuk dalam
menyelesaikan makalah ini.
2. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan dukungan baik dalam
bentuk materi dan non materi.
3. Teman-teman yang sudah bersedia membantu.
4. Dan semua pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,
yang telah banyak membantu dalam pembuatan makalah ini.

Makalah ini penulis harapkan dapat menambah pengetahuan tentang bagaimana


menerapkan Keperawatan Gerontik bagi pembacanya. Penulis menyadari dalam
pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan di banyak bagian, untuk itu
penulis sangat berterimakasih bila ada pihak-pihak yang mengkoreksi makalah ini
dan memberikan kritik dan saran supaya penulis dapat memperbaikinya.

Jakarta, 20 Juli

Tim Penulis

2
BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Meningkatnya jumlah lansia sebenarnya adalah indikator yang
menunjukkan semakin sehatnya penduduk Indonesia karena usia harapan
hidup meningkat, meskipun disisi lain produktivitas mereka menurun.
Data menunjukkan bahwa ada kecenderungan angka kesakitan lanjut usia
mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Kondisi ini tentunya harus
mendapatkan perhatian dari berbagai pihak. Karena lanjut usia yang sakit-
sakit anakan menjadi beban bagi keluarga, masyarakat, dan bahkan
pemerintah. Sehingga akan menjadi beban dalam pembangunan.

Menurut Azizah (2011) lanjut usia atau lansia adalah bagian dari proses
tumbuh kembang. Manusia tidak secara tiba-tiba menjadi tua, tetapi
berkembang dari bayi, anak-anak, dewasa dan akhirnya menjadi tua. Hal
ini normal, dengan perubahan fisik dan tingkah laku dapat meramalkan
yang terjadi pada semua orang pada saat mereka mencapai usia tahap
perkembangan kronologis tertentu. Lansia merupakan suatu proses alami
yang ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Semua orang akan
mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup
manusia yang terakhir. Dimasa ini seseorang akan mengalami kemunduran
fisik, mental, dan sosial secara bertahap.

Salah satunya adalah Panti Sosial Tresna werdha budi mulia margaguna 03
yang memiliki kapasitas lansia sebanyak 251 orang dengan 14 ruangan
yang ada didalamnya. Lansia tersebut juga dikategorikan menjadi 3
kategori yaitu, mandiri, setengah renta, dan renta. Setiap lansia yang ada
pada panti ini memiliki latar belakang yang beda-beda, sehingga
penanganannya pun berbeda. Namun secara umum, seperti yang kita
ketahui lansia mengalami berbagai macam perubahan yang mengarah ke
banyak penurunan, seperti perubahan fisik atau anatomis dan perubahan

3
fisiologis maupun psikologis mereka. Perubahan fisiologis dan psikologis
pada lansia menyebabkan penurunan dalam memenuhi kebutuhan
dasarnya.

251 lansia, terdapat 100 lansia yang mengalami masalah kelemahan daya
ingat atau presentase sebanyak 39,8 %. Data ini menjadikan kami untuk
melakukan TOT (Training Of Trainer) untuk melakukan pencegahan
kelemahan daya ingat.

Proses menua dalam perjalanan hidup manusia merupakan suatu hal wajar
dan akan dialami oleh semua orang yang dikaruniai umur panjang, hanya
lambat ceptnya proses tersebut bergantung pada masing-masing individu.
Berdasarkan UU No. 13 Tahun 1998 dikatakan bahwa batasan lanjut usia
adalah pada umur 60 tahun, terjadi proses penuaan secara ilmiah. Hal ini
akan menimbulkan masalah fisik, mental, ekonomi dan spikologis.

Senam otak atau brain gym diciptakan oleh Dr. Paul Dennison dan Gail E.
Dennison pada tahun 1970. Awalnya senam ini dibuat untuk sebagai
metode untuk membantu anak-anak dan orang dewasa yang mengalami
kesulitan belajar. Dalam perkembangannya gerakan-gerakan senam otak
tidak hanya mampu menjadi solusi bagi orang-orang yang sulit belajar,
tetapi juga meningkatkan fungsi otak, fungsi tubuh, dan aplikasi
kinesiology.

Aplikasi kinesiology merupakan aplikasi/penerapan gerakan-gerakan


tubuh yang mempunyai manfaat tertentu. Misalnya pemulihan dan
pencegahan gejala penyakit tertentu. Gerakan-gerakan ini membuat segala
macam pelajaran menjadi lebih mudah, dan terutama sangat bermanfaat
bagi kemampuan akademik.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti Trainning of Trainer (TOT) selama 80 menit,
diharapkan petugas panti mengerti dan memahami tentang langkah-

4
langkah terapi kognitif (brain gym) pada lansia dan dapat diterapkan
bagi lansia di PSTW Budi Mulia 3 Margaguna Jakarta.

2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti TOT, diharapkan petugas panti mampu:
a. Mengetahui pengertian senam otak (Brain Gym) pada lansia
b. Mengetahui tujuan senam otak (Brain Gym) pada lansia
c. Mengetahui manfaat senam otak (Brain Gym) pada lansia
d. Mengetahui indikasi senam otak (Brain Gym) pada lansia
e. Mengetahui macam-macam senam otak (Brain Gym) pada lansia

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Landasan Teori
Dalam kehidupan sehari-hari terapi kognitif merupakan hal yang sangat
penting dan harus diperhatikan karena terapi kognitif akan mempengaruhi
kemampuan daya ingat. Terkadang masalah kesehatan sering diabaikan
padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan
secara umum.
1. Pengertian
Terapi Brain Gym adalah senam otak yang bertujuan untuk memicu
otak agar tidak kehilangan daya intelektualnya dan awareness-nya.

5
Senam otak adalah senam ringan yang dilakukan dengan gerakan
menyilang, agar terjadi harmonisasi dan optimalisasi kinerja otak
kanan dan otak kiri. (Budhi, 2010). Sedangkan Brain gym menurut
Dennison (2008) adalah program pelatihan otak yang dikembangkan
oleh Paul E. Dennison dan Gail E. Dennison sejak tahun 1970.
Program ini awalnya dirancang untuk mengatasi gangguan belajar
pada anak-anak dan orang dewasa.

Paul Dennison, pelopor dalam bidang penelitian otak terapan


menemukan bahwa urutan tertentu dari gerakan-gerakan lengan dan
kaki akan memberikan sinyal pada otak untuk menyeimbangkan
kegiatan-kegiatan belahan otak kanan dan kiri, membantu menguatkan
integrasi dan komunikasi diantara keduanya. Gerakan-gerakan
sederhana latihan senam otak (brain gym) dapat menyeimbangkan
kembali fungsi-fungsi otak dan dapat mengisi ulang tenaga. (Barbara
Prashnig, 2012) .

2. Tujuan
Kegiatan brain gym bertujuan untuk mengintregasikan setiap bagian
otak untuk membuka bagian otak yang sebelumnya tertutup atau
terhambat. Ketidakselarasan kerja otak juga akan mengakibatkan anak
mengalami berbagai hambatan, terutama pada proses
belajar. Gerakan Brain Gymapabila dilakukan secara teratur dapat
menurunkan kecemasan saat menghadapi ujian, mengatasi lupa karena
gugup, dan memberikan rasa tenang dan nyaman bagi anak.

3. Manfaat
Menurut Ayinosa (2009), selain dapat meningkatkan kemampuan
belajar, Brain Gym dapat memberikan beberapa manfaat yaitu berupa:
a. Stress emosional berkurang dan pikiran lebih jernih

6
b. Hubungan antarmanusia dan suasana belajar/kerja lebih relaks
dan senang
c. Kemampuan berbahasa dan daya ingat meningkat
d. Orang menjadi lebih bersemangat, lebih kreatif, dan efisien
e. Orang merasa lebih sehat karena stress berkurang
f. Prestasi belajar dan bekerja meningkat.

Sedangkan menurut Fanny (2009), banyak manfaat yang bisa


diperoleh dengan melakukan Brain Gym. Gerakan-gerakan ringan
dengan permainan melalui olah tangan dan kaki dapat memberikan
rangsangan atau stimulus pada otak. Gerakan yang menghasilkan
stimulus itulah yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif
(kewaspadaan, konsentrasi, kecepatan, persepsi, belajar, memori,
pemecahan masalah, dan kreativitas), menyelaraskan kemampuan
beraktivitas dan berfikir pada saat yang bersamaan, meningkatkan
keseimbangan atau harmonisasi antara kontrol emosi dan logika,
mengoptimalkan fungsi kinerja panca indera, menjaga kelenturan dan
keseimbangan tubuh, meningkatkan daya ingat dan pengulangan
kembali terhadap huruf/angka (dalam waktu 10 minggu),
meningkatkan ketajaman pendengaran dan penglihatan, mengurangi
kesalahan membaca, memori, dan kemampuan komperhensif pada
kelompok dengan gangguan bahasa, hingga mampu meningkatkan
respon terhadap rangsangan visual.

Orang yang sulit belajar, akan berusaha terlalu keras sehingga terjadi
stress di otak sehingga mekanisme integrasi otak melemah sehingga
bagian-bagian otak tertentu kurang berfungsi. Mengatasi hal diatas
dapat dilakukan dengan tes otot dan Brain Gym. Test otot berguna
untuk mengetahui hambatan-hambatan di dalam tubuh yang
berpengaruh pada kemampuan belajar dan daya tangkap. Brain
Gym membuka bagian-bagian otak yang sebelumnya tertutup atau
terhambat sehingga kegiatan belajar atau bekerja dapat menggunakan
seluruh otak atau whole brain learning(Ayinosa, 2009).

7
Brain Gym dapat mengaktifkan otak sehingga mampu berfungsi
dengan lebih baik. Brain Gym telah diakui sebagai salah satu teknik
belajar yang paling baik oleh “National Learning Foundation USA”
(Ayinosa, 2009) karena Brain Gym ini memberikan keuntungan yaitu :
(a) Memungkinkan belajar dan bekerja tanpa stress; (b) Dapat
dilakukan dalam waktu singkat yaitu kurang dari 5 menit; (c) Tidak
memerlukan bahan atau tempat yang khusus; (d) Dapat dipakai dalam
semua situasi belajar/bekerja juga dalam kehidupan sehari-hari; (e)
Meningkatkan kepercayaan diri; (f) Menunjukkan hasil dengan
segera; (g) Sangat efektif dalam penanganan seorang yang mengalami
hambatan dan stress belajar; (h) Memandirikan seorang dalam belajar
dan mengaktifkan seluruh potensi dan keterampilan yang dimiliki oleh
seseorang.

4. Indikasi
Brain gym ini juga dapat dilakukan pada lansia yang mengalami
penurunan daya ingat atau demensia, juga pada lansia yang
mengalami penyakit Alzheimer. Brain gym dapat dilakukan oleh siapa
saja, dimana saja, dan kapan saja. Brain gym dapat dilakukan pada
anak-anak usia sekolah yang mengalami kesulitan dalam menghapal
angka/numerik/matematika.

5. Perencanaan Pelaksanaan
a. Brain gym dapat digabung atau dihantarkan dengan musik yang
menyenangkan, berirama tenang atau disukai anak, sehingga
membuat anak lebih rileks.
b. Membuat situasi ruangan yang menyenangkan dan nyaman untuk
anak
c. Gunakan baju yang nyaman untuk bergerak.
d. Karena tubuh kita 70% lebih mengandung air, maka minum air
putih sebagai langkah pendahuluan sangat disarankan.

8
e. Pemimpin kelompok/orangtua harus dalam keadaan rileks dan
menyenangkan saat memberikan pelatihan kepada anak.
f. Mintalah agar semua peserta duduk dalam lingkaran sehingga
mereka bisa saling berhadapan, diatas lantai, atau kursi.
Kemudian, pemimpin kelompok memulai proses yang akan
menjadi ritual.

6. Prosedure Pelaksanaan
a. Waktu yang Dibutuhkan dalam Brain Gym
Brain gym juga sangat praktis, karena bisa dilakukan di mana saja,
kapan saja oleh siapa saja. Porsi latihan yang tepat adalah sekitar
10-15 menit, sebanyak 2-3 kali dalam sehari.
b. Batasan Usia dalam Brain Gym
Brain gym tidak saja berguna untuk anak-anak, juga dapat
dilakukan oleh segala umur baik lansia, dewasa, maupun remaja.
c. Aturan dalam Brain Gym
Menurut Ag Masykur & Fathani (2008), sebelum memulai brain
gymharus menjalani PACE. PACE adalah empat keadaan yang
diperlukan, untuk dapat belajar dan berpikir dengan menggunakan
seluruh otak. PACE merupakan singkatan dari positif, aktif, clear
(jelas), dan energetis. Untuk menjalankan PACE ini, harus
memulainya dengan energetis (minum air), clear (melakukan pijat
saklar otak), aktif (melakukan gerakan silang), positif (melakukan
kiat rileks), dan dilanjutkan dengan gerakan-gerakan senam yang
lain.

7. Macam-macam gerakkan Brain Gym


Menuurut Denisson (2008,) otak dibagi ke dalam 3 ( tiga ) fungsi
yaitu :
1. Dimensi Lateralis
a. Gerakan Silang (Cross Crawl)

9
Cara melakukan gerakan : Menggerakkan tangan kanan
bersamaan dengan kaki kiri dan kaki kiri dengan tangan kanan.
Bergerak ke depan, ke samping, ke belakang, atau jalan di
tempat. Untuk menyeberang garis tengah sebaiknya tangan
menyentuh lutut yang berlawanan.

Fungsinya : Meningkatkan koordinasi kiri/kanan, memperbaiki


pernafasan dan stamina, memperbaiki koordinasi dan
kesadaran tentang ruang dan gerak, dan memperbaiki
pendengaran dan penglihatan.

Gerakan Silang (Cross Crawl)

b. Delapan Tidur (Lazy 8)


Cara melakukan gerakan : Gerakan dengan membuat angka
delapan tidur di udara, tangan mengepal dan jari jempol ke
atas, dimulai dengan menggerakkan kepalan ke sebelah kiri
atas dan membentuk angka delapan tidur. Diikuti dengan
gerakan mata melihat ke ujung jari jempol. Buatlah angka 8
tidur 3 kali setiap tangan dan dilanjutkan 3 kali dengan kedua
tangan.

10
Fungsinya : melepaskan ketegangan mata, tengkuk, dan bahu
pada waktu memusatkan perhatian dan meningkatkan
kedalaman persepsi, meningkatkan pemusatan, keseimbangan,
dan koordinasi.

Gambar 8 Tidur (Lazy 8)

c. Coretan Ganda (Double doodle)


Cara melakukan gerakan : Menggambar dengan kedua tangan
pada saat yang sama, ke dalam, ke luar, ke atas dan ke bawah.
Coretan ganda dalam bentuk nyata seperti : lingkaran, segitiga,
bintang, hati, dan sebagainya. Lakukan dengan kedua tangan.

Fungsinya : kesadaran akan kiri dan kanan, memperbaiki


penglihatan perifer, kesadaran akan tubuh, koordinasi, serta
keterampilan khusus tangan dan mata, memperbaiki
kemampuan olahraga, dan keterampilan gerakan.

11
Gambar (coretan ganda)

2. Dimensi Pemfokusan
a. Burung Hantu (The Owl)
Cara melakukan gerakan : Urutlah otot bahu kiri dan kanan.
Tarik napas saat kepala berada di posisi tengah, kemudian
hembuskan napas ke samping atau ke otot yang tegang sambil
relaks. Ulangi gerakan dengan tangan kiri.

Fungsinya : melepaskan ketegangan tengkuk dan bahu yang


timbul karena stress, menyeimbangkan otot leher dan tengkuk
(mengurangi sikap tubuh yang terlalu condong ke depan), dan
menegakkan kepala (membantu mengurangi kebiasaan
memiringkan kepala atau bersandar pada siku).

12
Gambar Burung Hantu (the Owl)

b. Mengaktifkan Tangan (The Active Arm)


Cara melakukan gerakan : luruskan satu tangan ke atas, tangan
yang lain ke samping kuping memegang tangan yang ke atas.
Buang napas pelan, sementara otot-otot diaktifkan dengan
mendorong tangan keempat jurusan (depan, belakang, dalam,
dan luar), sementara tangan yang satu menahan dorongan
tersebut.

Fungsinya : peningkatan fokus dan konsentrasi tanpa fokus


berlebihan, pernafasan lebih lancar dan sikap lebih santai, dan
peningkatan energi pada tangan dan jari

Gambar Mengaktifkan Tangan (The Active Arm)

c. Lambaian Kaki (The Footflex)


Cara melakukan gerakan : cengkeram tempat-tempat yang
terasa sakit di pergelangan kaki, betis dan belakang lutut, satu
persatu, sambil pelan-pelan kaki dilambaikan atau digerakkan
ke atas dan ke bawah.

13
Fungsinya : sikap tubuh yang lebih tegak dan relaks, lutut tidak
kaku lagi, dan kemampuan berkomunikasi dan memberi respon
meningkat.

Gambar Lambaian Kaki (The Footflex)

d. Luncuran Gravitasi (The Gravitational glider)


Cara melakukan gerakan: Duduk di kursi dan silangkan kaki.
Tundukkan badan dengan tangan ke depan bawah, buang napas
waktu turun dan ambil napas waktu naik. Ulangi 3 x, kemudian
ganti kaki.
Fungsinya : merelaksasikan daerah pinggang, pinggul dan
sekitarnya, tubuh atas dan bawah bergerak sebagai satu
kesatuan.

Gambar Luncuran Gravitasi (The Gravitational glider)

14
e. Pasang kuda-Kuda (Grounder)
Cara melakukan gerakan : Mulai dengan kaki terbuka. Arahkan
kaki kanan ke kanan, dan kaki kiri tetap lurus ke depan. Tekuk
lutut kanan sambil buang napas, lalu ambil napas waktu lutut
kanan diluruskan kembali. Pinggul ditarik ke atas. Gerakan ini
untuk menguatkan otot pinggul (bisa dirasakan di kaki yang
lurus) dan membantu kestabilan punggung. Ulangi 3x,
kemudian ganti dengan kaki kiri.

Fungsinya : keseimbangan dan kestabilan lebih besar,


konsentrasi dan perhatian meningkat, dan sikap lebih mantap
dan relaks.

Gambar Pasang kuda-Kuda (Grounder)

3. Dimensi Pemusatan
a. Air (Water)
Air merupakan pembawa energi listrik yang sangat baik. Dua
per tiga tubuh manusia terdiri dari air. Air dapat mengaktifkan
otak untuk hubungan elektro kimiawi yang efisien antara otak
dan sistem saraf, menyimpan, dan menggunakan kembali
informasi secara efisien. Minum air yang cukup sangat
bermanfaat sebelum menghadapi test atau kegiatan lain yang
menimbulkan stress. Kebutuhan air adalah kira-kira 2 % dari
berat badan per hari.

15
Fungsinya : konsentrasi meningkat (mengurangi kelelahan
mental), melepaskan stres, meningkatkan konsentrasi dan
keterampilan sosial, kemampuan bergerak dan berpartisipasi
meningkat, koordinasi mental dan fisik meningkat
(mengurangi berbagai kesulitan yang berhubungan dengan
perubahan neurologis).

Gambar air

b. Sakelar Otak (Brain Buttons)


Cara melakukan gerakan : Sakelar otak (jaringan lunak di
bawah tulang selangka di kiri dan kanan tulang dada), dipijat
dengan satu tangan, sementara tangan yang lain memegang
pusar.

Fungsinya: keseimbangan tubuh kanan dan kiri, tingkat energi


lebih baik, memperbaiki kerjasama kedua mata (bisa
meringankan stres visual, juling atau panoangan yang terus-
menerus), dan otot tengkuk dan bahu lebih relaks.

16
Gambar Sakelar otak (brain button)

c. Tombol Bumi (Earth Buttons)


Cara melakukan gerakan : Letakkan dua jari dibawah bibir dan
tangan yang lain di pusar dengan jari menunjuk ke bawah.
Ikutilah dengan mata satu garis dari lantai ke loteng dan
kembali sambil bernapas dalam-dalam. Napaskan energi ke
atas dan ke tengah-tengah badan.

Fungsinya : kesiagaan mental (Mengurangi kelelahan mental),


kepala tegak (tidak membungkuk), dan pasang kuda-kuda dan
koordinasi seluruh tubuh.

17
Gambar Tombol Bumi (Earth Buttons)

d. Tombol imbang (Balance Buttons)


Cara melakukan gerakan : Sentuhkan 2 jari ke belakang
telinga, di lekukan tulang bawah tengkorak dan letakkan
tangan satunya di pusar. Kepala sebaiknya lurus ke depan,
sambil nafas dengan baik selama 1 menit. Kemudian sentuh
belakang kuping yang lain.

Fungsinya : perasaan enak dan nyaman, mata, telinga, dan


kepala lebih tegak lurus pada bahu, dan mengurangi fokus
berlebihan pada sikap tubuh.

Gambar Tombol imbang (Balance Buttons)

e. Tombol Angkasa (Space Buttons)


Cara melakukan gerakan : Letakkan 2 jari di atas bibir dan
tangan lain pada tulang ekor selama 1 menit, nafaskan energi
ke arah atas tulang punggung.

Fungsinya : kemampuan untuk relaks, kemampuan untuk


duduk dengan nyaman, lamanya perhatian meningkat.

18
Gambar Tombol Angkasa (Space Buttons)

f. Pasang Telinga (The Tinking Cap)


Cara melakukan gerakan: Pijit daun telinga pelan-pelan, dari
atas sampai ke bawah 3x sampai dengan 5x.
Fungsinya : energi dan nafas lebih baik, otot wajah, lidah dan
rahang relaks, fokus perhatian meningkat, dan keseimbangan
lebih baik.

Gambar Pasang telinga (the tinking cap)

g. Kait relaks (Hook-Ups)


Cara melakukan gerakan : Pertama, letakkan kaki kiri di atas
kaki kanan, dan tangan kiri di atas tangan kanan dengan posisi
jempol ke bawa, jari-jari kedua tangan saling menggenggam,
kemudian tarik kedua tangan ke arah pusat dan terus ke depan
dada. Tutuplah mata dan pada saat menarik napas lidah
ditempelkan di langit-langit mulut dan dilepaskan lagi pada
saat menghembuskan napas. Tahap kedua, buka silangan kaki,
dan ujung-ujung jari kedua tangan saling bersentuhan secara
halus, di dada atau dipangkuan, sambil bernapas dalam 1 menit
lagi.

19
Fungsinya : keseimbangan dan koordinasi meningkat, perasaan
nyaman terhadap lingkungan sekitar (Mengurangi kepekaan
yang berlebihan), dan pernafasan lebih dalam.

Gambar Kait relaks (hook ups

h. Titik Positif (Positive Point)


Cara melakukan gerakan: Sentuhlah titik positif dengan kedua
ujung jari tangan selama 30 detik sampai dengan 30 menit.

Fungsinya : mengaktifkan bagian depan otak guna


menyeimbangkan stres yang berhubungan dengan ingatan
tertentu, situasi, orang, tempat, dan ketrampilan,
menghilangkan refleks.

Gambar Titik positif (positive point)

20
BAB III
RANCANGAN KEGIATAN

A. Sasaran
Pramuwisma PSTW :
1. Kriteria Inklusi
Semua pramusosial.
2. Kriteria Eksklusi
Pramusosual yang tidak hadir pada jadwal kerja.

B. Pengorganisasian
1. Nama Kegiatan : Training of Trainer
2. Pokok Bahasa : Senam otak (Brain Gym)
3. Sasaran : Staf PSTW Budi Mulia 3 Jakarta Selatan
4. Hari, tanggal : Jumat, 20-07-2018
5. Waktu : 13.00 – Selesai WIB
6. Tempat : Aula utama PSTW Budi Mulia 3

C. Perencanaan
a. Leader : Henny Farhana
Uraian Tugas :
1) Membuka presentasi
2) Presentasi mengenai
b. Co-leader : Galih Rini A. D
Uraian Tugas :
1) Mengambil alih posisi leader jika kegiatan menyimpang
2) Mengingatkan leader tentang waktu

21
c. Pembawa Acara : Ovilia Ayu Kartika
Uraian Tugas :
1) Mengatur acara selama acara pelaksanaan TOT senam otak (Brain
Gym)
2) Membuka dan menutup kegiatan TOT senam otak (Brain Gym)

d. Moderator : Ulfi Apriyani


Uraian Tugas :
1) Mengatur jalannya presentasi

e. Penyaji : Septania K.P


Uraian Tugas :
1) Memaparkan materi

f. Observer :
- Ihdina K. N
- Murti Anggraeni
Uraian tugas :
1) Mencatat hasil dari diskusi dan Tanya jawab
2) Mencatat hasil kegiatan secara menyeluruh
3) Mengamati jalannya kegiatan

g. Fasilitator :
Fasilitator 1 (Instruktur)
- Riska Audia Karima
- Gita Nirmala Utami
- Siti Khotimatul
- Diny Tri Yulia C. S
- Dita Deviyanti

Fasilitator 2 (Konsumsi)
- Rizqy Amalia Dewi
- Dicha Sahfitri
- Ineke Yulita
- Dura Prastica W.W
- Irma Rosliana

Fasilitator 3 (Koordinasi Lapangan)


- Alya Rizzia
- Gapo Endriyanti
- Tya Henarani
- Fitri Aulia
- Eres Aprilia

22
Uraian tugas:
1) Memfasilitasi peserta untuk mengungkapkan pendapat dalam diskusi
dan Tanya jawab
2) Memfasilitasi peserta yang kurang aktif
3) Mempersiapkan alat pendukung lain untuk kegiatan.

h. Dokumentasi :
- Noviliana Juwarningsih
- Ima Fitria
Uraian tugas : Mendokumentasikan acara TOT.

D. Metode, Media, dan Instrumen

1. Metode yang di gunakan :


a. Ceramah dan Tanya jawab
b. Demonstrasi dan redemonstrasi

2. Media
a. Laptop
b. LCD
c. Handout
d. Sound System
e. Soal Pre dan Post

3. Setting tempat
a. Fase orientasi

Layar
Penyaji

Operato
r
peserta peserta peserta peserta

peserta peserta peserta peserta

peserta peserta peserta peserta

Instruktur Observer Fasilitator

23
b. Fase demontrasi dan redemontrasi

Instruktur
Pasien Fasilitator

Peserta

Peserta

Peserta

Peserta
Observer

24
E. Susunan Acara

NO WAKTU SUSUNAN ACARA

1. 10.00-10.05 (5 menit) Pembukaan

2. 10.05-10.10 Sambutan Ketua Pelaksana “Training of Trainee”


oleh Henny Farhana
(5 menit)

3. 10.10-10.15 (5 menit) Sambutan Dosen STIKes PERTAMEDIKA

10.15-10.20 (5 menit) Sambutan Ketua Panti Sosial Tresna Werdha Budi


Mulia 3

10.20-10.25 (5 menit) Pre-Test Senam Taichi

10.25-10.35 Presentasi Materi tentang Senam Taichi pada Lansia


dengan Hipertensi di PSTW Budi Mulia 3
(10 menit)

10.35-10.50 (15 menit) Skill Station Senam Taichi

10.50-10.55 (5 menit) Post-Test Senam Taichi

10.55-11.00 (5 menit) Sesi Diskusi

Review

CHANGING

(PERGANTIAN KELOMPOK)
12. 11.05-11.10 (5 menit) Pre-Test Brain Gym

13. 11.10-11.15 (5 menit) Presentasi Materi tentang Terapi Kognitif Brain Gym
(Senam Otak)

14. 11.15-11.25 (10 menit) Skill Station Brain Gym

15. 11.25-11.30 (5 menit) Post-Test Brain Gym

16. 11.30-11.35 (5 menit) Sesi Diskusi

17. Review

25
CHANGING

(SEMUA KELOMPOK BERKUMPUL DI AULA)


18. 11.35-11.40 (5 menit) Penutup

19. 11.40-11.45 (5 menit) Doa

20. 11.45-Selesai Foto Bersama

26
F. Proses Pelaksana

NO Waktu Kegiatan

1 110 Pelaksanaan
menit
 Pre Test
“Baiklah sebelum penyampaian materi, kita akan
memberikan pre test terlebih dahulu kepada teman-teman
semua. Untuk mengetahui sejauh mana teman-teman sudah
mengerti atau memahami tentang senam otak (Brain Gym).
Waktu mengerjakan pre test hanya 10 menit. Silahkan
fasilitator untuk membagikan lembar soal pre test-nya.”
“Waktu mengerjakan pre test sudah selesai silahkan
fasilitator untuk mengumpulkan lembar pre testnya”
 Penyampaiann Materi
“Baiklah acara selanjutnya adalah penyampaian materi
TOT tentang senam otak (Brain Gym) pada lansia yang
berlangsung dengan waktun ± 15 menit, dimohon untuk
tetap tenang dan memeperhatikan. Kepada penyaji yaitu
Septania, dipersilahkan untuk menyampaikan materi.”
 Demonstrasi
“Terimakasih kepada saudari Septania atas presentasinya
tentang senam otak (Brain Gym). Selanjutnya adalah
demonstrasi atau peragaan senam otak (Brain Gym).
Sebelum demonstrasi dilkakukan, kami akan membagi
teman-teman ke dalam kelompok, di mana nanti kelompok
akan difasilitasi oleh satu orang instruktur. Instruktur
tersebut antara lain riska, gita, siti , diny dan dita. Kepada
para instruktur kami persilahkan.”
 Skill Station
“Selanjutnya adalah skill station yaitu kegiatan dimana
teman-teman diberi kesempatan untuk memperagakan ulang
atau re-demonstrasi langkah-langkah senam otak (Brain

27
Gym) yang akan dibantu oleh teman-teman instruktur.
Kepada semua instruktur silahkan dibantu.”
 Sesi Diskusi dan Tanya Jawab
“Penyampaian materi, demontrasi dan skill station telah
selesai. Selanjutnya kita masuk ke sesi diskusi dan tanya
jawab yang akan dipandu oleh Ulfi apriyani. Sesi diskusi
dan tanya jawab ini berlangsung 10 menit untuk 1-3
pertanyaan.”
 Post test dan Kuisioner
“Baiklah sebelum kita ke acara selanjutnya, kami akan
memberikan lembar soal post test mengenai materi senam
\kkotak (Brain Gym) yang telah disampaikan. Post test ini
bertujuan untuk menilai sejauh mana penyampaian materi
yang telah disampaikan dapat dipahami dan dimengerti oleh
teman-teman. Pengisian post test dilakukan 10 menit”
“Waktu untuk pengisian post test dan kuesioner telah habis,
untuk fasilitator dibantu untuk mengumpulkannya.”
 Kesan dan Pesan
“Selanjutnya kita masuk ke sesi kesan dan pesan. Kami
meminta kesediaan teman-teman yang telah mengikuti
kegiatan ini untuk maju dan memberikan kesan dan pesan
selama mengikuti kegiatan TOT ini.”
 Reward Post Test
“Selanjutnya kita masuk ke sesi yang ditunggu-tunggu yaitu
reward post test bagi peserta yang mampu menjawab soal
post test dengan nilai terbaik.”
5 menit Penutupan

 Doa Penutup
“Baiklah selanjutnya adalah acara doa penutup yang akan
dipimpin oleh saudara Rahmat Hidayat. Kepada saudara
Rahmat Hidayat kami persilahkan.”

“Terima kasih atas partisipasi para peserta dan kami

28
mengucapkan wassalamualaikum wr.wb...”

29
G. Skenario Kegiatan

No Waktu Kegiatan

1 15 menit Pembukaan

- Memberikan salam pembukaan dan memperkenalkan diri


“Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat siang dan salam
sejahtera bagi kita semua. Pertama-tama mari kita
panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan berkah sehat dan selamat pada hari ini di
mana kita dapat berkumpul di ruang serbaguna di PSTW
Budi Mulia 3 Margaguna, Jakarta.’’

“Terimakasih kami sampaikan kepada Bapak Drs.Marjito


M,Si. Selaku pimpinan panti yang telah berkenan dalam
kegiatan TOT ini beserta para staf, Kepada ibu
pembimbing dari STIKES PERTAMEDIKA dan kepada
peserta TOT’’.

- Memperkenalkan Diri
“Perkenalkan kami adalah mahasiswa/i dari STIKes
Pertamedika Studi Profesi yang akan mengadakan
kegiatan Training Of Trainer. Kegiatan ini kami tujukan
kepada pramu sosial di panti ini.”
“Sebelumnya kami akan bacakan susunan acara pada
acara siang hari ini, yaitu:
1. Pembukaan
2. Pembacaan doa
3. Sambutan-Sambutan
4. Pre-test
5. Presentasi Materi
6. Skill Station
7. Sesi Diskusi dan Tanya Jawab
8. Kesan dan Pesan
9. Reward Post test
10. Penutup”

30
- Kontrak Waktu
“Kegiatan TOT ini akan kita lakukan selama ± 2 jam, kita
bersama-sama mempelajari tentang Perawatan Luka”.

- Menjelaskan Tujuan Yang Ingin Dicapai Pada Akhir


Pelatihan
“Kegiatan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan
teman-teman pramu social dalam memberikan intervensi
dengan tindakan senam otak (Brain Gym)”

- Menjelaskan Tata Cara Dalam Acara


“Agar acara ini dapat berjalan dengan baik, maka saya
perlu menginformasikan tata tertib pelatihan antara lain :
1. Peserta diharapkan mengikuti seluruh acara dari awal
hingga akhir
2. Peserta diharap tidak meninggalkan ruangan bila
acara belom selesai, terkecuali diizinkan oleh petugas
3. Selama Acara TOT berlangsung, diharapkan untuk
tertib”

- Doa Pembuka
“Baiklah sebelum acara dimulai mari kita semua berdoa
terlebih dahulu agar acara kegiatan TOT ini berjalan
dengan lancar. Doa akan dipimpin oleh saudara Rahmad
Hidayat, kepada saudara Rahmad Hidayat kami
persilahkan”.

- Sambutan-Sambutan
“Terima kasih kepada saudara Rahmad Hidayat yang
telah memimpin doa-nya. Baiklah selanjutnya kita akan
mendengarkan sambutan dari ketua pelaksana kegiatan
Training Of Trainer, saudari Henny Farhana. Kepada
Saudari henny kami persilahkan”.

“Terima Kasih kepada saudari henny., selanjutnya


sambutan dari ketua koordinator keperawatan gerontik

31
yaitu Ibu Maryati., S.Sos., MARS. Kepada Ibu Maryati
kami persilahkan”.

“Terima Kasih kepada Ibu Maryati atas sambutannya,


selanjutnya adalah sambutan dari Kepala panti Drs.
Mardjito M.Si sekaligus membuka acara TOT ini, kepada
Bapak Mardjito kami persilahkan”.
“Terimakasih kepada Drs. Mardjito M.Si yang telah
memberikan sambutannya sekaligus membuka acara
TOT”.
2 110 Pelaksanaan
Menit
- Pre Test
“Baiklah sebelum penyampaian materi, kami akan
memberikan pre test terlebih dahulu kepada para peserta
TOT. untuk mengetahui sejauh mana para peserta
mengenali atau memahami tentang senam otak (Brain
Gym). Waktu mengerjakan pre test hanya 10 menit.
Silakan fasilitator untuk memberikan lembar soal pre test
nya.”

“Waktu mengerjakan pre test sudah selesai. Silakan


fasilitator untuk mengumpulkan lembar pre test nya.”
- Penyampaian materi
“Baiklah, acara selanjutnya adalah penyampaian materi
TOT tentang senam otak (Brain Gym) yang berlangsung
dengan waktu ± 40 menit, dimohon untuk tetap tenang dan
memperhatikan. Setelah presentasi selesai, diberikan
kesempatan untuk 3 orang penyangga. Kepada presenter
yaitu saudari Septania kami persilakan.

- Demonstrasi
“Terima kasih kepada saudari Septania atas pemaparan
materi tentang senam otak (Brain Gym). Selanjutnya
adalah demonstrasi atau peragaan dari senam otak (Brain

32
Gym) yang akan dicontohkan oleh instruktur kami, yaitu
saudari ….. Kepada para instruktur kami persilakan.”

- Skill Station
“Selanjutnya adalah skill station yaitu kegiatan di mana
para peserta melakukan secara bergantian usai
pemeragaan senam otak (Brain Gym) yang akan dibantu
oleh para instruktur. Kepada para instruktur silakan
dibantu.”

- Sesi diskusi dan tanya jawab


“Penyampaian materi dan demonstrasi telah selesai.
Selanjutnya kita masuk ke sesi diskusi dan tanya jawab
yang akan dibantu oleh Ulfi Apriyani. Sesi diskusi dan
tanya jawab ini berlangsung selama 10 menit. Untuk 3
pertanyaan.”
- Post test dan kuisioner
“Baiklah, sebelum kita ke acara selanjutnya, kami akan
memberikan lembar soal post test yang terkait dengan
penyampaian materi senam otak (Brain Gym) yang telah
disampaikan. Post test ini bertujuan apakah penyampaian
materi yang telah disampaikan dapat dipahami dan
dimengerti oleh para peserta. Pengisian post test
dilakukan 10 menit.”
“Waktu untuk pengisian post test dan kuisioner telah
habis, untuk para fasilitator dimohon untuk membantu
pengumpulan kuisioner post test.”

- Kesan dan Pesan


“Selanjutnya, sebelum menutup acara kegiatan TOT ini
kita akan mendengarkan kesan dan pesan. Bagi para
peserta atau bapak ibu sekalian kami mempersilahkan
untuk maju dan memberikan kesan dan pesan terhadap
kegiatan TOT kita hari ini.”

33
- Reward Post test
“Selanjutnya kita masuk ke sesi yang ditunggu-tunggu
yaitu reward post test bagi peserta yang mampu menjawab
soal post test dengan nilai terbaik.”

3 5 menit Penutup

- Doa penutup
“Baiklah selanjutnya adalah acara doa penutup yang
akan di pimpin oleh Ervan, kepada saudara Rahmad
hidayat kami persilahkan”.

“Untuk mengingatkan kembali tentang materi kita, saya


menyimpulkan bahwa intervensi senam otak (Brain Gym)
pada lansia sangat bermanfaat bagi kita semua”
“Terimakasih atas partisipasi para peserta kurang
lebihnya kami mohon maaf wabillahi taufik wal hidayah
wassalamualaikum wr.wb.”

H. Rencana Evaluassi

1. Evaluasi input
a. Tim berjumlah 26 orang yang terdiri dari seorang leader, 4 orang
instruktur, 4 orang fasilitator, 5 orang observer, dan Nikmatul
Hidayah dan Novi Tasyatul Hijah sebagai notulen.
b. Lingkungan tenang dan epat waktu
c. Peralatan : Lcd, Laptop, Sound system, Hand Out, Soal Pre Dan Post
Test.

2. Evaluasi proses
a. Minimal 75% peserta dapat meningikuti dari awal sampai berakhirnya
kegiatan.
b. Minimal 75% peserta aktif mengikuti kegiat an.
c. Maksimal 25% peserta yang keluar dari kegiatan.

34
3. Evaluasi out put
a. Minimal 50% peserta mampu mendemonstrasikan perawatan luka
b. Pelaksanaan kegiatan tepat waktu

35
DAFTAR PUSTAKA

Ag Masykur & Fathani, A. B. (2008). Mathematical intellegience. Yogjakarta: Ar-


ruz Media Group.
Ayinosa. (2009). Brain Gym (Senam Otak), diakses dari http://bookstore.co.id
pada 15 Juli 2018.
Budhi (2010). Fisioterapi pada Lansia; EGC, Jakarta.
Dennison. (2008). Brain Gym (senam Otak) Edisi Bahasa Indonesia (Cetakan ke
X) Ahli Bahasa : Ruslan dan Rahayu M. Jakarta : Grasindo
Fanny, R. (2009). Brain Gym Tingkatkan Potensi Seseorang. Diakses dari
http://kiatsehat.com/2009 pada 15 Juli 2018.
Prashnig, Barbara. (2012). The Power Of Learning Styles : Memacu Anak
Melejitkan Prestasi dengan Mengenal Gaya Belajarnya. Kaifa: Bandung.
Lampiran 1

37
38
LAMPIRAN 2

39
40
41
LAMPIRAN 3

42
43

Anda mungkin juga menyukai