Disusun Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan
hidayat-Nya penulisan dan penyusunan makalah yang berjudul “Proposal Training
Of Trainer (Brain Gym)” dapat terselesaikan.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata ajar Keperawatan Gerontik di
STIKes PERTAMEDIKA.Tak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada:
1. Ibu Ria Simanungkalit dan Ibu Alfonsa selaku dosen mata ajar
Keperawatan Gerontik yang telah memberikan tugas dan petunjuk dalam
menyelesaikan makalah ini.
2. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan dukungan baik dalam
bentuk materi dan non materi.
3. Teman-teman yang sudah bersedia membantu.
4. Dan semua pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,
yang telah banyak membantu dalam pembuatan makalah ini.
Jakarta, 20 Juli
Tim Penulis
2
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Meningkatnya jumlah lansia sebenarnya adalah indikator yang
menunjukkan semakin sehatnya penduduk Indonesia karena usia harapan
hidup meningkat, meskipun disisi lain produktivitas mereka menurun.
Data menunjukkan bahwa ada kecenderungan angka kesakitan lanjut usia
mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Kondisi ini tentunya harus
mendapatkan perhatian dari berbagai pihak. Karena lanjut usia yang sakit-
sakit anakan menjadi beban bagi keluarga, masyarakat, dan bahkan
pemerintah. Sehingga akan menjadi beban dalam pembangunan.
Menurut Azizah (2011) lanjut usia atau lansia adalah bagian dari proses
tumbuh kembang. Manusia tidak secara tiba-tiba menjadi tua, tetapi
berkembang dari bayi, anak-anak, dewasa dan akhirnya menjadi tua. Hal
ini normal, dengan perubahan fisik dan tingkah laku dapat meramalkan
yang terjadi pada semua orang pada saat mereka mencapai usia tahap
perkembangan kronologis tertentu. Lansia merupakan suatu proses alami
yang ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Semua orang akan
mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup
manusia yang terakhir. Dimasa ini seseorang akan mengalami kemunduran
fisik, mental, dan sosial secara bertahap.
Salah satunya adalah Panti Sosial Tresna werdha budi mulia margaguna 03
yang memiliki kapasitas lansia sebanyak 251 orang dengan 14 ruangan
yang ada didalamnya. Lansia tersebut juga dikategorikan menjadi 3
kategori yaitu, mandiri, setengah renta, dan renta. Setiap lansia yang ada
pada panti ini memiliki latar belakang yang beda-beda, sehingga
penanganannya pun berbeda. Namun secara umum, seperti yang kita
ketahui lansia mengalami berbagai macam perubahan yang mengarah ke
banyak penurunan, seperti perubahan fisik atau anatomis dan perubahan
3
fisiologis maupun psikologis mereka. Perubahan fisiologis dan psikologis
pada lansia menyebabkan penurunan dalam memenuhi kebutuhan
dasarnya.
251 lansia, terdapat 100 lansia yang mengalami masalah kelemahan daya
ingat atau presentase sebanyak 39,8 %. Data ini menjadikan kami untuk
melakukan TOT (Training Of Trainer) untuk melakukan pencegahan
kelemahan daya ingat.
Proses menua dalam perjalanan hidup manusia merupakan suatu hal wajar
dan akan dialami oleh semua orang yang dikaruniai umur panjang, hanya
lambat ceptnya proses tersebut bergantung pada masing-masing individu.
Berdasarkan UU No. 13 Tahun 1998 dikatakan bahwa batasan lanjut usia
adalah pada umur 60 tahun, terjadi proses penuaan secara ilmiah. Hal ini
akan menimbulkan masalah fisik, mental, ekonomi dan spikologis.
Senam otak atau brain gym diciptakan oleh Dr. Paul Dennison dan Gail E.
Dennison pada tahun 1970. Awalnya senam ini dibuat untuk sebagai
metode untuk membantu anak-anak dan orang dewasa yang mengalami
kesulitan belajar. Dalam perkembangannya gerakan-gerakan senam otak
tidak hanya mampu menjadi solusi bagi orang-orang yang sulit belajar,
tetapi juga meningkatkan fungsi otak, fungsi tubuh, dan aplikasi
kinesiology.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti Trainning of Trainer (TOT) selama 80 menit,
diharapkan petugas panti mengerti dan memahami tentang langkah-
4
langkah terapi kognitif (brain gym) pada lansia dan dapat diterapkan
bagi lansia di PSTW Budi Mulia 3 Margaguna Jakarta.
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti TOT, diharapkan petugas panti mampu:
a. Mengetahui pengertian senam otak (Brain Gym) pada lansia
b. Mengetahui tujuan senam otak (Brain Gym) pada lansia
c. Mengetahui manfaat senam otak (Brain Gym) pada lansia
d. Mengetahui indikasi senam otak (Brain Gym) pada lansia
e. Mengetahui macam-macam senam otak (Brain Gym) pada lansia
A. Landasan Teori
Dalam kehidupan sehari-hari terapi kognitif merupakan hal yang sangat
penting dan harus diperhatikan karena terapi kognitif akan mempengaruhi
kemampuan daya ingat. Terkadang masalah kesehatan sering diabaikan
padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan
secara umum.
1. Pengertian
Terapi Brain Gym adalah senam otak yang bertujuan untuk memicu
otak agar tidak kehilangan daya intelektualnya dan awareness-nya.
5
Senam otak adalah senam ringan yang dilakukan dengan gerakan
menyilang, agar terjadi harmonisasi dan optimalisasi kinerja otak
kanan dan otak kiri. (Budhi, 2010). Sedangkan Brain gym menurut
Dennison (2008) adalah program pelatihan otak yang dikembangkan
oleh Paul E. Dennison dan Gail E. Dennison sejak tahun 1970.
Program ini awalnya dirancang untuk mengatasi gangguan belajar
pada anak-anak dan orang dewasa.
2. Tujuan
Kegiatan brain gym bertujuan untuk mengintregasikan setiap bagian
otak untuk membuka bagian otak yang sebelumnya tertutup atau
terhambat. Ketidakselarasan kerja otak juga akan mengakibatkan anak
mengalami berbagai hambatan, terutama pada proses
belajar. Gerakan Brain Gymapabila dilakukan secara teratur dapat
menurunkan kecemasan saat menghadapi ujian, mengatasi lupa karena
gugup, dan memberikan rasa tenang dan nyaman bagi anak.
3. Manfaat
Menurut Ayinosa (2009), selain dapat meningkatkan kemampuan
belajar, Brain Gym dapat memberikan beberapa manfaat yaitu berupa:
a. Stress emosional berkurang dan pikiran lebih jernih
6
b. Hubungan antarmanusia dan suasana belajar/kerja lebih relaks
dan senang
c. Kemampuan berbahasa dan daya ingat meningkat
d. Orang menjadi lebih bersemangat, lebih kreatif, dan efisien
e. Orang merasa lebih sehat karena stress berkurang
f. Prestasi belajar dan bekerja meningkat.
Orang yang sulit belajar, akan berusaha terlalu keras sehingga terjadi
stress di otak sehingga mekanisme integrasi otak melemah sehingga
bagian-bagian otak tertentu kurang berfungsi. Mengatasi hal diatas
dapat dilakukan dengan tes otot dan Brain Gym. Test otot berguna
untuk mengetahui hambatan-hambatan di dalam tubuh yang
berpengaruh pada kemampuan belajar dan daya tangkap. Brain
Gym membuka bagian-bagian otak yang sebelumnya tertutup atau
terhambat sehingga kegiatan belajar atau bekerja dapat menggunakan
seluruh otak atau whole brain learning(Ayinosa, 2009).
7
Brain Gym dapat mengaktifkan otak sehingga mampu berfungsi
dengan lebih baik. Brain Gym telah diakui sebagai salah satu teknik
belajar yang paling baik oleh “National Learning Foundation USA”
(Ayinosa, 2009) karena Brain Gym ini memberikan keuntungan yaitu :
(a) Memungkinkan belajar dan bekerja tanpa stress; (b) Dapat
dilakukan dalam waktu singkat yaitu kurang dari 5 menit; (c) Tidak
memerlukan bahan atau tempat yang khusus; (d) Dapat dipakai dalam
semua situasi belajar/bekerja juga dalam kehidupan sehari-hari; (e)
Meningkatkan kepercayaan diri; (f) Menunjukkan hasil dengan
segera; (g) Sangat efektif dalam penanganan seorang yang mengalami
hambatan dan stress belajar; (h) Memandirikan seorang dalam belajar
dan mengaktifkan seluruh potensi dan keterampilan yang dimiliki oleh
seseorang.
4. Indikasi
Brain gym ini juga dapat dilakukan pada lansia yang mengalami
penurunan daya ingat atau demensia, juga pada lansia yang
mengalami penyakit Alzheimer. Brain gym dapat dilakukan oleh siapa
saja, dimana saja, dan kapan saja. Brain gym dapat dilakukan pada
anak-anak usia sekolah yang mengalami kesulitan dalam menghapal
angka/numerik/matematika.
5. Perencanaan Pelaksanaan
a. Brain gym dapat digabung atau dihantarkan dengan musik yang
menyenangkan, berirama tenang atau disukai anak, sehingga
membuat anak lebih rileks.
b. Membuat situasi ruangan yang menyenangkan dan nyaman untuk
anak
c. Gunakan baju yang nyaman untuk bergerak.
d. Karena tubuh kita 70% lebih mengandung air, maka minum air
putih sebagai langkah pendahuluan sangat disarankan.
8
e. Pemimpin kelompok/orangtua harus dalam keadaan rileks dan
menyenangkan saat memberikan pelatihan kepada anak.
f. Mintalah agar semua peserta duduk dalam lingkaran sehingga
mereka bisa saling berhadapan, diatas lantai, atau kursi.
Kemudian, pemimpin kelompok memulai proses yang akan
menjadi ritual.
6. Prosedure Pelaksanaan
a. Waktu yang Dibutuhkan dalam Brain Gym
Brain gym juga sangat praktis, karena bisa dilakukan di mana saja,
kapan saja oleh siapa saja. Porsi latihan yang tepat adalah sekitar
10-15 menit, sebanyak 2-3 kali dalam sehari.
b. Batasan Usia dalam Brain Gym
Brain gym tidak saja berguna untuk anak-anak, juga dapat
dilakukan oleh segala umur baik lansia, dewasa, maupun remaja.
c. Aturan dalam Brain Gym
Menurut Ag Masykur & Fathani (2008), sebelum memulai brain
gymharus menjalani PACE. PACE adalah empat keadaan yang
diperlukan, untuk dapat belajar dan berpikir dengan menggunakan
seluruh otak. PACE merupakan singkatan dari positif, aktif, clear
(jelas), dan energetis. Untuk menjalankan PACE ini, harus
memulainya dengan energetis (minum air), clear (melakukan pijat
saklar otak), aktif (melakukan gerakan silang), positif (melakukan
kiat rileks), dan dilanjutkan dengan gerakan-gerakan senam yang
lain.
9
Cara melakukan gerakan : Menggerakkan tangan kanan
bersamaan dengan kaki kiri dan kaki kiri dengan tangan kanan.
Bergerak ke depan, ke samping, ke belakang, atau jalan di
tempat. Untuk menyeberang garis tengah sebaiknya tangan
menyentuh lutut yang berlawanan.
10
Fungsinya : melepaskan ketegangan mata, tengkuk, dan bahu
pada waktu memusatkan perhatian dan meningkatkan
kedalaman persepsi, meningkatkan pemusatan, keseimbangan,
dan koordinasi.
11
Gambar (coretan ganda)
2. Dimensi Pemfokusan
a. Burung Hantu (The Owl)
Cara melakukan gerakan : Urutlah otot bahu kiri dan kanan.
Tarik napas saat kepala berada di posisi tengah, kemudian
hembuskan napas ke samping atau ke otot yang tegang sambil
relaks. Ulangi gerakan dengan tangan kiri.
12
Gambar Burung Hantu (the Owl)
13
Fungsinya : sikap tubuh yang lebih tegak dan relaks, lutut tidak
kaku lagi, dan kemampuan berkomunikasi dan memberi respon
meningkat.
14
e. Pasang kuda-Kuda (Grounder)
Cara melakukan gerakan : Mulai dengan kaki terbuka. Arahkan
kaki kanan ke kanan, dan kaki kiri tetap lurus ke depan. Tekuk
lutut kanan sambil buang napas, lalu ambil napas waktu lutut
kanan diluruskan kembali. Pinggul ditarik ke atas. Gerakan ini
untuk menguatkan otot pinggul (bisa dirasakan di kaki yang
lurus) dan membantu kestabilan punggung. Ulangi 3x,
kemudian ganti dengan kaki kiri.
3. Dimensi Pemusatan
a. Air (Water)
Air merupakan pembawa energi listrik yang sangat baik. Dua
per tiga tubuh manusia terdiri dari air. Air dapat mengaktifkan
otak untuk hubungan elektro kimiawi yang efisien antara otak
dan sistem saraf, menyimpan, dan menggunakan kembali
informasi secara efisien. Minum air yang cukup sangat
bermanfaat sebelum menghadapi test atau kegiatan lain yang
menimbulkan stress. Kebutuhan air adalah kira-kira 2 % dari
berat badan per hari.
15
Fungsinya : konsentrasi meningkat (mengurangi kelelahan
mental), melepaskan stres, meningkatkan konsentrasi dan
keterampilan sosial, kemampuan bergerak dan berpartisipasi
meningkat, koordinasi mental dan fisik meningkat
(mengurangi berbagai kesulitan yang berhubungan dengan
perubahan neurologis).
Gambar air
16
Gambar Sakelar otak (brain button)
17
Gambar Tombol Bumi (Earth Buttons)
18
Gambar Tombol Angkasa (Space Buttons)
19
Fungsinya : keseimbangan dan koordinasi meningkat, perasaan
nyaman terhadap lingkungan sekitar (Mengurangi kepekaan
yang berlebihan), dan pernafasan lebih dalam.
20
BAB III
RANCANGAN KEGIATAN
A. Sasaran
Pramuwisma PSTW :
1. Kriteria Inklusi
Semua pramusosial.
2. Kriteria Eksklusi
Pramusosual yang tidak hadir pada jadwal kerja.
B. Pengorganisasian
1. Nama Kegiatan : Training of Trainer
2. Pokok Bahasa : Senam otak (Brain Gym)
3. Sasaran : Staf PSTW Budi Mulia 3 Jakarta Selatan
4. Hari, tanggal : Jumat, 20-07-2018
5. Waktu : 13.00 – Selesai WIB
6. Tempat : Aula utama PSTW Budi Mulia 3
C. Perencanaan
a. Leader : Henny Farhana
Uraian Tugas :
1) Membuka presentasi
2) Presentasi mengenai
b. Co-leader : Galih Rini A. D
Uraian Tugas :
1) Mengambil alih posisi leader jika kegiatan menyimpang
2) Mengingatkan leader tentang waktu
21
c. Pembawa Acara : Ovilia Ayu Kartika
Uraian Tugas :
1) Mengatur acara selama acara pelaksanaan TOT senam otak (Brain
Gym)
2) Membuka dan menutup kegiatan TOT senam otak (Brain Gym)
f. Observer :
- Ihdina K. N
- Murti Anggraeni
Uraian tugas :
1) Mencatat hasil dari diskusi dan Tanya jawab
2) Mencatat hasil kegiatan secara menyeluruh
3) Mengamati jalannya kegiatan
g. Fasilitator :
Fasilitator 1 (Instruktur)
- Riska Audia Karima
- Gita Nirmala Utami
- Siti Khotimatul
- Diny Tri Yulia C. S
- Dita Deviyanti
Fasilitator 2 (Konsumsi)
- Rizqy Amalia Dewi
- Dicha Sahfitri
- Ineke Yulita
- Dura Prastica W.W
- Irma Rosliana
22
Uraian tugas:
1) Memfasilitasi peserta untuk mengungkapkan pendapat dalam diskusi
dan Tanya jawab
2) Memfasilitasi peserta yang kurang aktif
3) Mempersiapkan alat pendukung lain untuk kegiatan.
h. Dokumentasi :
- Noviliana Juwarningsih
- Ima Fitria
Uraian tugas : Mendokumentasikan acara TOT.
2. Media
a. Laptop
b. LCD
c. Handout
d. Sound System
e. Soal Pre dan Post
3. Setting tempat
a. Fase orientasi
Layar
Penyaji
Operato
r
peserta peserta peserta peserta
23
b. Fase demontrasi dan redemontrasi
Instruktur
Pasien Fasilitator
Peserta
Peserta
Peserta
Peserta
Observer
24
E. Susunan Acara
Review
CHANGING
(PERGANTIAN KELOMPOK)
12. 11.05-11.10 (5 menit) Pre-Test Brain Gym
13. 11.10-11.15 (5 menit) Presentasi Materi tentang Terapi Kognitif Brain Gym
(Senam Otak)
17. Review
25
CHANGING
26
F. Proses Pelaksana
NO Waktu Kegiatan
1 110 Pelaksanaan
menit
Pre Test
“Baiklah sebelum penyampaian materi, kita akan
memberikan pre test terlebih dahulu kepada teman-teman
semua. Untuk mengetahui sejauh mana teman-teman sudah
mengerti atau memahami tentang senam otak (Brain Gym).
Waktu mengerjakan pre test hanya 10 menit. Silahkan
fasilitator untuk membagikan lembar soal pre test-nya.”
“Waktu mengerjakan pre test sudah selesai silahkan
fasilitator untuk mengumpulkan lembar pre testnya”
Penyampaiann Materi
“Baiklah acara selanjutnya adalah penyampaian materi
TOT tentang senam otak (Brain Gym) pada lansia yang
berlangsung dengan waktun ± 15 menit, dimohon untuk
tetap tenang dan memeperhatikan. Kepada penyaji yaitu
Septania, dipersilahkan untuk menyampaikan materi.”
Demonstrasi
“Terimakasih kepada saudari Septania atas presentasinya
tentang senam otak (Brain Gym). Selanjutnya adalah
demonstrasi atau peragaan senam otak (Brain Gym).
Sebelum demonstrasi dilkakukan, kami akan membagi
teman-teman ke dalam kelompok, di mana nanti kelompok
akan difasilitasi oleh satu orang instruktur. Instruktur
tersebut antara lain riska, gita, siti , diny dan dita. Kepada
para instruktur kami persilahkan.”
Skill Station
“Selanjutnya adalah skill station yaitu kegiatan dimana
teman-teman diberi kesempatan untuk memperagakan ulang
atau re-demonstrasi langkah-langkah senam otak (Brain
27
Gym) yang akan dibantu oleh teman-teman instruktur.
Kepada semua instruktur silahkan dibantu.”
Sesi Diskusi dan Tanya Jawab
“Penyampaian materi, demontrasi dan skill station telah
selesai. Selanjutnya kita masuk ke sesi diskusi dan tanya
jawab yang akan dipandu oleh Ulfi apriyani. Sesi diskusi
dan tanya jawab ini berlangsung 10 menit untuk 1-3
pertanyaan.”
Post test dan Kuisioner
“Baiklah sebelum kita ke acara selanjutnya, kami akan
memberikan lembar soal post test mengenai materi senam
\kkotak (Brain Gym) yang telah disampaikan. Post test ini
bertujuan untuk menilai sejauh mana penyampaian materi
yang telah disampaikan dapat dipahami dan dimengerti oleh
teman-teman. Pengisian post test dilakukan 10 menit”
“Waktu untuk pengisian post test dan kuesioner telah habis,
untuk fasilitator dibantu untuk mengumpulkannya.”
Kesan dan Pesan
“Selanjutnya kita masuk ke sesi kesan dan pesan. Kami
meminta kesediaan teman-teman yang telah mengikuti
kegiatan ini untuk maju dan memberikan kesan dan pesan
selama mengikuti kegiatan TOT ini.”
Reward Post Test
“Selanjutnya kita masuk ke sesi yang ditunggu-tunggu yaitu
reward post test bagi peserta yang mampu menjawab soal
post test dengan nilai terbaik.”
5 menit Penutupan
Doa Penutup
“Baiklah selanjutnya adalah acara doa penutup yang akan
dipimpin oleh saudara Rahmat Hidayat. Kepada saudara
Rahmat Hidayat kami persilahkan.”
28
mengucapkan wassalamualaikum wr.wb...”
29
G. Skenario Kegiatan
No Waktu Kegiatan
1 15 menit Pembukaan
- Memperkenalkan Diri
“Perkenalkan kami adalah mahasiswa/i dari STIKes
Pertamedika Studi Profesi yang akan mengadakan
kegiatan Training Of Trainer. Kegiatan ini kami tujukan
kepada pramu sosial di panti ini.”
“Sebelumnya kami akan bacakan susunan acara pada
acara siang hari ini, yaitu:
1. Pembukaan
2. Pembacaan doa
3. Sambutan-Sambutan
4. Pre-test
5. Presentasi Materi
6. Skill Station
7. Sesi Diskusi dan Tanya Jawab
8. Kesan dan Pesan
9. Reward Post test
10. Penutup”
30
- Kontrak Waktu
“Kegiatan TOT ini akan kita lakukan selama ± 2 jam, kita
bersama-sama mempelajari tentang Perawatan Luka”.
- Doa Pembuka
“Baiklah sebelum acara dimulai mari kita semua berdoa
terlebih dahulu agar acara kegiatan TOT ini berjalan
dengan lancar. Doa akan dipimpin oleh saudara Rahmad
Hidayat, kepada saudara Rahmad Hidayat kami
persilahkan”.
- Sambutan-Sambutan
“Terima kasih kepada saudara Rahmad Hidayat yang
telah memimpin doa-nya. Baiklah selanjutnya kita akan
mendengarkan sambutan dari ketua pelaksana kegiatan
Training Of Trainer, saudari Henny Farhana. Kepada
Saudari henny kami persilahkan”.
31
yaitu Ibu Maryati., S.Sos., MARS. Kepada Ibu Maryati
kami persilahkan”.
- Demonstrasi
“Terima kasih kepada saudari Septania atas pemaparan
materi tentang senam otak (Brain Gym). Selanjutnya
adalah demonstrasi atau peragaan dari senam otak (Brain
32
Gym) yang akan dicontohkan oleh instruktur kami, yaitu
saudari ….. Kepada para instruktur kami persilakan.”
- Skill Station
“Selanjutnya adalah skill station yaitu kegiatan di mana
para peserta melakukan secara bergantian usai
pemeragaan senam otak (Brain Gym) yang akan dibantu
oleh para instruktur. Kepada para instruktur silakan
dibantu.”
33
- Reward Post test
“Selanjutnya kita masuk ke sesi yang ditunggu-tunggu
yaitu reward post test bagi peserta yang mampu menjawab
soal post test dengan nilai terbaik.”
3 5 menit Penutup
- Doa penutup
“Baiklah selanjutnya adalah acara doa penutup yang
akan di pimpin oleh Ervan, kepada saudara Rahmad
hidayat kami persilahkan”.
H. Rencana Evaluassi
1. Evaluasi input
a. Tim berjumlah 26 orang yang terdiri dari seorang leader, 4 orang
instruktur, 4 orang fasilitator, 5 orang observer, dan Nikmatul
Hidayah dan Novi Tasyatul Hijah sebagai notulen.
b. Lingkungan tenang dan epat waktu
c. Peralatan : Lcd, Laptop, Sound system, Hand Out, Soal Pre Dan Post
Test.
2. Evaluasi proses
a. Minimal 75% peserta dapat meningikuti dari awal sampai berakhirnya
kegiatan.
b. Minimal 75% peserta aktif mengikuti kegiat an.
c. Maksimal 25% peserta yang keluar dari kegiatan.
34
3. Evaluasi out put
a. Minimal 50% peserta mampu mendemonstrasikan perawatan luka
b. Pelaksanaan kegiatan tepat waktu
35
DAFTAR PUSTAKA
37
38
LAMPIRAN 2
39
40
41
LAMPIRAN 3
42
43