Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KEPERAWATAN GERONTIK II

“TELAAH LITERATUR INTERVENSI KEPERAWATAN LATIHAN FISIK


UNTUK LANSIA”

OLEH :

KELOMPOK 2 VII.C KEPERWATAN

1. Samalina Elizabeth Manetde (C1118072)


2. Ni Komang Sri Meliyani (C1118082)
3. Ni Wayan Rika Sukma Dewi (C1118083)
4. Ni Ketut Dwi Laksmiani (C1118090)
5. Ayu Ria Widiadnyani (C1118091)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BINA USADA BALI

2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan hidayah-Nya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Intervensi
keperawatan latihan fisik untuk lansia”.
Dalam penyusunan makalah ini,kami telah mengalami berbagai hal baik suka
maupun duka. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak akan selesai
dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan,dorongan, serta bimbingan dari
berbagai pihak. Sebagai rasa syukur atas terselesainya maklah ini, maka dengan tulus
kami sampaikan terimakasi kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam
penyusunan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan baik padaa
teknik penulisan penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
dapat diterapkam dalam,menyelesaikan suatu permasalahan yang berhubungan
dengan judul makalah ini.
Badung, 29 November 2021
Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menua adalah keadaan yang terjadi didalam kehidupan manusia. Proses menua
bukanlah suatu penyakit. Menua merupakan proses menghilangnya secara perlahan
kemampuan jaringan tubuh untuk mempertahankan struktur dan fungsi normal, (Boedhi,
2014). Salah satu perubahan anatomi pada sistem muskloskeletal yang terjadi pada proses
menua adalah berkurangnya massa otot, degenerasi miofibril, tendon mengerut dan atrofi
serabut otot (Panti, Omega and Indriati, 2012). Perubahan anatomi tersebut berdampak
pada penurunan kekuatan otot. Kekuatan otot merupakan komponen, utama dari
keseimbangan tubuh (Guccione, 2000 dalam Kusnanto 2007). Proses ini ditandai dengan
terjadinya kehilangan jaringan pada susunan saraf, otot, dan jaringan lain secara perlahan
sehingga tubuh mati sedikit demi sedikit (Maryam et al., 2008). Lansia adalah seseorang
yang berusia 60 tahun ke atas baik pria maupun wanita, yang masih aktif beraktifitas dan
bekerja ataupun mereka yang tidak sehingga bergantung kepada orang lain untuk
menghidupi dirinya (Potter & Perry, 2006).
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemandirian lansia dalam melakukan
aktivitas sehari-hari seperti umur dan status perkembangan kesehatan fisiologis, fungsi
kognitif, fungsi psikososial, tingkat stres, ritme blog, status mental, pelayanan kesehatan.
Permasalahan kesehatan lansia dapat di atasi dengan beberapa metode salah satunya
metode non farmakologi, pemberian terapi non farmakologi pada lansia ini bertujuan
untuk membantu lansia dalam meringankan beberapa permasalahan lansia serta utuk
meningkatkan kebugaran lansia agar lansia tidak terlalu banyak diam. intervensi non
farmakologi yang bisa diberikan pada lansia berupa terapi suportif, salah satu terapi
suportif yang sering di implementasikan pada lansia adalan latihan senam yoga.
Yoga dapat dilakukan oleh semua kalangan dari anak-anak hingga lanjut usia.
Yoga sangat mudah dilakukan dan bukan latihan yang terkait dengan agama tertentu
(Panti, Omega and Indriati, 2012) menyebutkan bahwa yoga bukan merupakan agama
dan setiap orang sesungguhnya melakukan yoga. Yoga yaitu aktifitas gerakan oleh tubuh
dan juga pikiran yang sangat fokus pada kekuatan dan pernapasan untuk meningkatkan
kualitas mental dan fisik postur, rangkaian gerakan pernapasan adalah komponen utama
yoga. Manfaat Yoga yaitu melatih keseimbangan, melancarkan fungsi organ,
meningkatkan konsentrasi dan kecerdasan, menyiagakan tubuh dan mengurangi depresi
stress. Keseimbangan yaitu kemampuan untuk mempertahankan proyeksi pusat tubuh
pada landasan penunjang baik saat berdiri, duduk, transit, dan berjalan (Winner, 1995
dalam Howe, et al, 2008). Keseimbangan juga merupakan bereaksi secara cepat dan
efisien untuk menjaga stabilitas postual seperti, sebelum, selama, dan setelah pergerakan
serta dalam berespon terhadap gangguan eksternal.

B. Rumusan Masalah

1. Apa terapi yang dapat di intervensikan pada lansia?

2. Mengapa terapi senam yoga cocok diintervensikan pada lansia?

3. Apa saja permasalahan lansia yang dapat di berikan intervensi senam yoga?

C. Tujuan

1. Mengetahui apa terapi yang dapat di intervensikan pada lansia.

2. Mengetahui mengapa terapi senam yoga cocok diintervensikan pada lansia.

3. Mengetahui apa saja permasalahan lansia yang dapat di berikan intervensi


senam yoga.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Senam Yoga


Yoga adalah sistem kesehatan menyeluruh (holistik) yang terbentuk dari
kebudayaan India kuno sejak 3000 SM. Yoga atau Yuj dalam bahasa Sansekerta kuno
berarti union atau penyatuan. Intinya melalui senam ini seseorang akan lebih baik
mengenal tubuh, pikiran dan jiwanya. Semakin ia mengenal seluruh aspek dirinya
semakin dekat pula ia dengan Sang Pencipta. Banyak penyakit dan gangguan tubuh yang
dapat dilepaskan melalui berbagai posisi tubuh tertentu. Yoga dapat dilakukan oleh
semua kalangan tanpa memandang usia, ukuran, kelenturan ataupun kesehatan (Lalvani,
2010 dalam Chrisnina, 2014). Yoga sangat bagus dalam meningkatkan konsentrasi,
membawa kesadaran diri, menajamkan pikiran, menjauhkan seseorang dari emosi dan
pikiran negatif.
Yoga memiliki peran yang sangat penting dalam peningkatan asupan oksigen ke
dalam otak, menghilangkan kepenatan, meningkatkan energi dan vitalitas, menambah
kelenturan dan stamina, menstimulasi kelenjar hormonal dalam tubuh dan membuatnya
stabil. Gerakan-gerakan yoga juga dapat memperlancar sirkulasi darah. Selain itu juga
dapat meningkatkan kekebalan tubuh (Shindu, 2006 dalam Dinata, 2015). Yoga
merupakan suatu teknik untuk mengenal dirinya lebih dalam, sehingga dapat
menganalisis lebih lanjut tentang pikiran dan tindakan yang sudah dilakukan. Latihan
dilakukan melalui sikap tubuh (asana), pernafasan (pranayama) dan teknik relaksasi
sehingga dapat mengembangkan kecerdasan intuisi alamiah dan membantu pikiran agar
dapat terpusat dan pada akhirnya dapat membuat perubahan berupa ketenangan pikiran
dan terpusatnya perhatian (Worby, 2007 dalam Sari et al, 2017). Senam Yoga merupakan
suatu bentuk latihan yang mengkombinasi-kan antara teknik bernafas, relaksasi, meditasi
dan peregangan. Sebuah aktivitas dimana seseorang memusatkan pikiran untuk
mengontrol panca indra dan tubuh secara keseluruhan (Sari dan Netty, 2018)
B. Manfaat Senam Yoga
Melakukan yoga secara teratur menurut Sindhu (2006) dalam Chrisnina et al, (2014)
dapat memberikan manfaat yang besar bagi tubuh, antara lain sebagai berikut:
1) Meningkatkan kualitas tidur.
2) Meningkatkan fungsi kerja dari hormonal dalam tubuh.
3) Meningkatkan sirkulasi darah ke otak dan seluruh tubuh.
4) Membentuk postur tubuh yang lebih tegap, serta otot yang lebih lentur
dan kuat.
5) Meningkatkan kapasitas paru-paru saat bernapas.
6) Membuang racun dalam tubuh (detoksifikasi).
7) Meremajakan sel-sel tubuh dan memperlambat proses penuaan.
8) Memurnikan saraf pusat yang terdapat di tulang punggung.
9) Menurunkan ketegangan tubuh, pikiran, mental, serta membuatnya lebih kuat saat
menghadapi stres.
10) Memberikan kesempatan untuk merasakan relaksasi yang mendalam.
11) Meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan.
12) Meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan untuk berfikir positif.

C. Analisis terapi senam yoga dalam mengatasi beberapa permaslahan pada lansia
1. Jurnal 1
a. Judul Penelitian : Pengaruh Latihan Kapha Yoga terhadap Penurunan Tekanan
Darah dan Peningkatan Kebugaran Lansia
b. Nama Peneliti : Moch. Arif Romadlon , Eka Nugraha & Hamidie Ronald D
c. Metode Penelitian : Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kausal
komparatif disebut juga sebagai penelitian ex post facto. Yang membandingkan dua
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampling yaitu
sampling purposive.
d. Hasil Penelitian : Terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan Kapha Yoga
terhadap penurunan tekanan darah pada lansia. Artinya, bahwa penerapan latihan
metode dengan Kapha Yoga sangat bermanfaat, karena yoga dirancang untuk
membawa keseimbangan bagi individu dengan memperhatikan empat aspek
sekaligus, yaitu kesehatan fisik, mental, emosional, dan spiritual. Maka dari itu kapha
yoga baik untuk siapa saja khususnya pada lansia.
2. Jurnal 2
a. Judul Penelitian : Pengaruh senam yoga terhadap kualitas tidur lansia di Karang
Werdha Prasojo Desa Popoh Kecamatan Selopuro
b. Nama Peneliti : Rizkiana Adriani
c. Metode Penelitian : Desain penelitian ini menggunakan pretest-postest with
control group. Sampel sebanyak 30 responden. Metode sampling menggunakan
simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisioner.
d. Hasil Penelitian : Kualitas tidur sebelum dilakukan senam yoga pada kelompok
perlakuan, didapatkan rata-rata lansia mengalami peningkatan nilai kualitas tidur.
Kualitas tidur setelah dilakukan senam yoga pada kelompok perlakuan,
didapatkan nilai kualitas tidur semakin membaik
3. Jurnal 3
a. Judul Penelitian : Pengaruh Latihan Yoga Terhadap Peningkatan Keseimbangan
Dinamis Pada Lanjut Usia
b. Nama Peneliti : Ega Doviana Akbar, Totok Budi Santoso, Maskun Pudjianto
c. Metode Penelitian : Jenis penelitian quasi eksperiment dengan pre dan post test
control groups design. dengan membandingkan keseimbangan dengan time up
and go test antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol yang dilakkan
selama 4 minggu dengan besar sampel 24 responden. Teknik analisa data
menggunakan uji Wilcoxon untuk uji pengaruh dan Mann Whitney untuk uji beda
pengaruh.
d. Hasil Penelitian : Ada pengaruh positif latihan Yoga terhadap peningkatan
keseimbangan dinamis pada lansia

4. Jurnal 4
a) Judul Penelitian : Yoga Lansia Perspektif Ayurweda Di Taman Jepun Denpasar
b) Nama Peneliti : Anak Agung Eza Laksmi Dewi, Sang Ayu Made Yuliari, Ida
Bagus Wiryanatha
c) Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah kualitatif yang didapatkan melalui
teknik pengumpulan data dengan metode purposive sampling, data diperoleh
dengan cara melakukan wawancara kepada 15 (lima belas) orang responden
lansia.
d) Hasil Penelitian : Latihan yoga di Taman Jepun Denpasar mampu
menyeimbangkan tubuh dan pikiran, tubuh dilatih dengan beberapa gerak asanas
yang sesuai dengan usia lansia, lebih dalam dengan melatih pranayama serta
pikiran yang dilatih melalui meditasi, serta tempat latihan yang nyaman menarik
hati para lansia untuk mengikuti latihan yoga. Jenis dan tata cara pelaksanaan
yoga lansia di Taman Jepun Denpasar yaitu 3 (tiga) jenis yoga yaitu Yoga
Tertawa, Yoga Suryanamaskara, dan Yoga Jagadhita adapun tata cara latihan
yoga diawali dengan salam pembuka, pranayama, pemanasan, latihan Yoga
Tertawa, Yoga Suryanamaskara, Yoga Jagadhita, Meditasi dan doa penutup.
Manfaat yang dirasakan lansia setelah mengikuti latihan yoga, antara lain: dapat
mengatasi keluhan yang dialami, dapat tetap menjaga kebugaran tubuh, kualitas
tidur menjadi lebih baik, meningkatkan ketenangan dalam diri, terjaganya
keseimbangan tubuh dengan baik, metabolisme tubuh semakin baik,
meningkatkan energi sehingga lebih aktif dalam melaksanakan aktivitas sehari -
hari, lebih sehat, bahagia, tenang dan damai.
5. Jurnal 5
a) Judul Penelitian : Latihan Senam Yoga Pada Lansia Untuk Mencegah Depresi
Pada Penderita Diabetes Melitus Di Posyandu Lansia Desa Sooko Kecamatan
Sooko Kabupaten Mojokerto
b) Nama Peneliti : Riska Aprilia Wardani, Dian Fitra Arismawati, Bety Mayasari
c) Metode Penelitian : Sosialisasi mengenai Senam Yoga dan Diabetes Melitus.
d) Hasil Penelitian : Adanya peningkatan kepatuhan masyarakat sebagai mitra
pengabdian masyarakat dalam melakukan senam Yoga yang baik dan benar sesuai
dengan yang disampaikan oleh tenaga kesehatan sebagai salah satu bentuk
pencegahan Depresi pada Lansia yang menderita dan mempunyai riwayat
Diabetes mellitus, Peningkatan kemampuan yang dimiliki oleh mitra pengabdian
masyarakat untuk melaksanakan senam Yoga secara mandiri, Berkurangnya
tingkat depresi pada lansia, terutama yang menderita diabetes mellitus karena
secara rutin melakukan senam Yoga.
6. Jurnal 6
a) Judul Penelitian : Pengaruh latihan yoga terhadap kecemasan pada lanjut usia di
Sanggar Senam RM7
b) Nama Peneliti : Khairunnisa
c) Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan pendekatan pre experiment
dengan bentuk penelitian berupa pre-post group design. Sampel diambil dengan
cara purposive sampling. Instrumen pengukuran penelitian ini menggunakan
Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A). Penelitian ini dilaksanakan di
sanggar senam RM7, latihan yoga dilakukan secara rutin 2 kali seminggu selama
4 minggu dengan durasi 45 menit per sesi dipimpin oleh instruktur dari sanggar
senam RM7.
d) Hasil Penelitian : Pengaruh latihan yoga terhadap penurunan skor kecemasan
pada lansia.
7. Jurnal 7
a) Judul Penelitian : Pengaruh hatha yoga terhadap tekanan darah pada lansia
dengan hipertensi di wilayah Puskesmas II Denpasar Selatan
b) Nama Peneliti : I Dewa Gede Dwija Yasa, Abdul Azis, I Made Widastra
c) Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan rancangan quasi eksperimen
dengan desain penelitian pre-test dan post-test one group design, yang dilakukan
terhadap 30 sampel yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Metode
observasi dengan mengukur tekanan darah menggunakan sphygmomanometer
digital sesuai dengan prosedur dilakukan untuk pengumpulan data.
d) Hasil Penelitian : Terdapat pengaruh hatha yoga terhadap tekanan darah pada
lansia dengan hipertensi di wilayah Puskesmas II Denpasar Selatan.
8. Jurnal 8
a) Judul Penelitian : Pengaruh pemberian senam yoga terhadap keseimbangan statis
lansia di puskesmas Tigo Baleh Bukittinggi
b) Nama Peneliti : Siti Munawarah, Yunda Triariani
c) Metode Penelitian : Desain penelitian ini adalah Quasi eksperiment desaign one
grup Pre Test-Post Test. Menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test, teknik
pengambilan sampel purposive sampling dengan sampel 30 responden dengan
alat ukur tinetti sebelum dan sesudah 6 kali perlakuan pada tanggal 25
Mei sampai 22 Juni 2019
d) Hasil Penelitian : Pemberian Senam Yoga dapat meningkatkan keseimbangan
statis pada lansia. Dan disarankan kepada lansia untuk menerapkan latihan senam
yoga untuk mempertahankan keseimbangan.
9. Jurnal 9
a) Judul Penelitian : Pengaruh senam yoga terhadap kualitas tidur dan fungsi
kognitif pada lansia
b) Nama Peneliti : Auditya Agnesia,Damajanty H. C. Pangemanan,Hedison Polii
c) Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian yang sifatnya literature
review
d) Hasil Penelitian : Senam yoga yang dilakukan secara rutin baik dalam jangka
panjang maupun pendek dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas tidur
lansia selain itu senam yoga juga dapat mempertahankan fungsi kognitif lansia
dan mencegah lansia dari penyakit demensia dan alzheimer.
10. Jurnal 10
a) Judul Penelitian : Pengaruh Latihan Yoga terhadap Tekanan Darah pada Lansia
Penderita Hipertensi di Dusun Niten Nogotirto Gamping Sleman
b) Nama Peneliti : Anis Ovianasari, Wantonoro
c) Metode Penelitian : Rancangan penelitian ini menggunakan metode penelitian
pre eksperimen dengan desain ( One Group Pretest Postest ). Penelitian ini
dilakukan bulan Februari 2015. Jumlah sampel 17 responden dengan pengambilan
sampel menggunakan teknik Non Random Sampling. Latihan dilakukan selama 7
hari berturut-turut. Tekanan darah diukur pada sebelum dilakukan yoga dan
setelah dilakukan yoga yang berlangsun dari hari pertama sampai dengan hari ke
tujuh setelah latihan, diukur menggunakan sphygmomanometer. Uji normalitas,
menggunakan Shapiro Wilk dan analisa data menggunakan Paired T-Test.
d) Hasil Penelitian : Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa dilihat dari perbedaan hasil pengukuran tekanan darah sebelum dan
sesudah diberikan latihan yoga terhadap perubahan pada tekanan darah lansia
terdapat nilai yang signifikan. Perubahan tekanan darah itu ditandai dengan
adanya penurunan tekanan darah pada hari pertama sampai hari ketujuh dengan
dilakukanya latihan yoga
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Hasil penelitian dan teori di atas peneliti beranalisis bahwa ternyata memang ada
pengaruh dari latihan Senam Yoga sebelum dilakukan dan sesudah dilakukan. Dengan
demikian peneliti melihat hasil yang didapatkan yaitu bahwa penerapan latihan metode
Yoga sangat bermanfaat, karena yoga dirancang untuk membawa keseimbangan bagi
individu dengan memperhatikan empat aspek sekaligus, yaitu kesehatan fisik, mental,
emosional, dan spiritual. Maka dari itu yoga baik untuk siapa saja khususnya pada lansia.

3.2 SARAN
1. Bagi Pendidikan Keperawatan
Penelitian ini dapat menjadi bahan acuan dan refrensi serta pengembangan
ilmu khususnya di bidang keperawatan komunitas (gerontik) dan menambah
pengetahuan mahasiswa tentang hubungan Senam Yoga dengan empat aspek
sekaligus, yaitu kesehatan fisik, mental, emosional, dan spiritual pada lansia.
2. Bagi Pelayanan Pusat Kesehatan
Penelitian ini dapat menjadi acuan dalam meningkatkan pelayanan pusat
kesehatan sebab semakin sering Senam Yoga aktif maka semakin tinggi juga
kesehatan fisik, mental, emosional, dan spiritual pada lansia.
DAFTAR PUSTAKA

Afriani, T., Yurnalis, Arlina, F., & Putra, D. E. (2019). Warta Pengabdian Andalas. Warta
Pengamdian Andalas, 26(1), 16–22.
Agnesia, A., Pangemanan, D. H. C., & Polii, H. (2021). Pengaruh Senam Yoga terhadap Kualitas
Tidur dan Fungsi Kognitif pada Lansia. Jurnal E-Biomedik, 9(2), 192–200.
https://doi.org/10.35790/ebm.v9i2.31795
Dinata, W. (2015). Menurunkan Tekanan Darah Pada Lansiamelalui Senam Yoga. Jurnal
Olahraga Prestasi, 11(2), 115083. https://doi.org/10.21831/jorpres.v11i2.5730
Dwipayana, I. M. P., Kusumawati, A. A. I. P., & Prapti, N. K. G. (2017). Hubungan aktivitas
menyelam dengan kapasitas vital paru pada penyelam di Desa Les, Kecamatan Tejakula,
Kabupaten Buleleng. COPING (Community of Publishing in Nursing), 5(1), 44–55.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/coping/article/view/41210
Ega Doviana Akbar, Totok Budi Santoso, M. P. (2016). Pengaruh Latihan Yoga Terhadap
Peningkatan Keseimbangan Dinamis Pada Lanjut Usia. Publikasi Ilmiah, 13-1(May), 31–
48.
Florida, N., López, C., & Pocomucha, V. (2012). CORE View metadata, citation and similar
papers at core.ac.uk. 2(2), 35–43.
Khairunnisa. (2018). Pengaruh Latihan Yoga Terhadap Kecemasan Pada Lansia Di Sanggar
Senam Rm7. Universitas Muhammadiyah Surakararta.
Kinasih, A. S. (2010). Pengaruh Latihan Yoga Terhadap. Pengaruh Latihan Yoga Terhadap
Peningkatan Kualitas Hidup, 18(1), 1–12.
Laksmi Dewi, A. A. E., Yuliari, S. A. M., & Wiryanatha, I. B. (2020). Yoga Lansia Perspektif
Ayurweda Di Taman Jepun Denpasar. Widya Kesehatan, 2(2), 7–12.
https://doi.org/10.32795/widyakesehatan.v2i2.959
Munawarah, S. (2019). Pengaruh Pemberian Senam Yoga Terhadap Keseimbangan Statis Pada
Lansia 2019. Human Care Journal, 4(2), 101. https://doi.org/10.32883/hcj.v4i2.465
Romadlon, M. A., Nugraha, E., & Daniel, H. R. (2019). Pengaruh Latihan Kapha Yoga terhadap
Penurunan Tekanan Darah dan Peningkatan Kebugaran Lansia. Jurnal Penelitian
Pendidikan, 19(1), 68–73. https://doi.org/10.17509/jpp.v19i1.17142
Wardani, R. A., Arismawati, D. F., & Mayasari, B. (2021). Latihan Senam Yoga Pada Lansia
Untuk Mencegah Depresi Pada Penderita Diabetes Melitus Di Posyandu Lansia Desa
Sooko Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto. 4(1), 132–137.

Anda mungkin juga menyukai