Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KEPERAWATAN KRITIS

“MERINGKAS KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN


DENGAN VENTILASI MEKANIK”

OLEH :

SAMALINA ELIZABETH MANEDE

C1118072

VII.C KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAHTINGGIILMUKESEHATAN
BINA USADA BALI
2021
A. Ventilasi Mekanik adalah alat bantu mekanis untuk membantu otot-otot
pernapasan dan membantu peningkatan pertukaran gas, ventulator adalah suatu alay
napas secara mekanik yang di desain untuk menggantikan fungsi pernafasan.
B. Tujuan Dari Pemasangan Ventilator yaitu memperbaiki pertukaran gas
(pneumotorak, pneumonia), mengatasi distress nafas (sepsis, penyakit jantung),
memperbaiki ketidakseimbangan (fibrosis paru).
C. Keuntungan Pemasangan Ventilator adalah dapat menurunkan kebutuhan O2,
memperingan kerja jantung dan menurunkan tekanan intrakranial, TIK dipengaruhi
oleh volume masa otak, cairan serebrospinal, volume darah.
D. Indikasi Pemasangan Ventilator : gangguan ventilasi (gangguan fungsi otot-otot
pernafasan, gangguan pusat pernafasan), gangguan oksigenasi (hipoksemia dan
dibutuhkan PEEP)
E. Ventilasi Paru : inspirasi (kontraksi otot interkostalis eksterna, iga terangkat),
kontraksi diafragma (diafragma bergerak inferior) dan ekspirasi (relaksasi otot
interkostalis eksterna, iga ke posisi semula), relaksasi diafragma : diafragma
bergerak ke posisi semula)
F. Airway Resistensi (RAW) : membatasi jumlah gas yang mengalir melawati jalan
napas(obstruksi jalan napas), ditentukan oleh besarnya diameter jalan napas,
penyebab airway resistance yaitu bronkokonstriksi (histamin), obstruksi
(mukus/sekret)
G. Variabel Penting Dalam Ventilasi Mekanik : FiO2 (fraksi konsentrasi O2
inspirasi yang diberikan 21-100%, tidal volume (V1) (jumlah gas yang diberilakan
selama inspirasi 6-10 ml/kgbb), flow rate (kecepatan aliran gas yang dihantarkan
liter/menit), respiratory rate (jumlah frekuensi pernapasan dalam 1 menit 12-
20x/menit).
H. Metode Pemberian Ventilasi Mekanik : non invasive mecahnical ventilation
(nasal CPAP, CPAP mask), invasive mechanical ventilation (ETT, teacheal canule)
I. Klasifikasi Mode Pada Ventilasi Mekanik

1
1. CMV/PCV : indikasinya sering kali untuk pasien yang fighting terhadap
ventilator dan pasien tetanus/kejang, parameter yang sering di setting : respirasi
rate, PEEP, FiO2, komplikasi : pasien total tergantung dari ventilator
2. ACV : volume sudah ditentukan, ventilator memberikan jumlah volume sesuai
setting, indikasi : proses weaning, komplikasi : hiperventilasi bisa menyebabkan
alkalosis pada cedera kepala sering menyebabkan hiperventilasi
3. SIMV mode : parameter yang di setting yaitu tidal volume, peak flow, PEEP
4.PS : parameter yang di setting (PEEP, FiO2), memberikan tekanan pada saat
pasien bernapas spontan setelah trigger, ventilator memberikan flow untuk
mencapai setting pressure yang ditentukan saat napas spontan pasien
5.CPAP : memberikan PEEP pada napas spontan, parameter yang di setting (PEEP,
FiO2)
J. Perbedaan Mode Ventilator : Volume ventilator yaitu volume yang diberikan
ventilator (konstan), tekanan yang terbentuk saat inspirasi (bervariasi), inspiratory
flow (konstan) sedangkan pressure ventilator yaitu volume diberikan oleh ventilator
(bervariasi), tekanan saat inspirasi (konstan), inspirasi flow (bervariasi)
Efek penggunaan ventilasi mekanik : tekanan positif di rongga thoraks, aliran
balik ke jantung terhambat sehingga venous retum dan CO menurun. Pemantauan
Pasien Dengan Pemasangan Ventilator : komunikasi (ekspresi wajah, gerakan,
tulisan), periksa setting dan mode, suction. Bundle VAP yaitu hand hygiene,
adekuat endotrakeal, head up.
Kompetensi Perawat yaitu observasi status fsiologis pasien, kapasitas
kemampuan yang dapat ditangani perawat dan dokter, kemampuan berkomunikasi
efektif pada situasi yang membutuhkan penanganan segera, dan support fisiologis
dan emosional pasien.
K. Askep Pasien Dengan Ventilator :
a. ETT : posisi (tertekuk, kedalaman), secret (suction closed), tekanan cuff
ETT/TC (25-30 cmH₂ O)
b. Pasien : tidak terjadi penolakan, posisi tidur/mobilisasi, oral hygiene

2
c. Ventilator dan Sirkuit : sumber listrik, sumber O2, air compressor,
penampungan uap air pada sirkuit, sirkuit tidak kingking, posisi sirkuit lebih
rendah dari ETT, tidak ada kesalahan pemasangan antar sirkuit inspirasi dan
ekspirasi serta diganti tiang 3 hari
L. Pemasalahan Pada Penggunaan Ventilator dan Intervensinya :
1. Ventilator tidak berfungsi (pastikan sitem alarm ventilator aktif)
2. Airway tidak berfungsi (adanya secret yang kental)
3. Mal sungsi GI (bleeding, distension, stress ulcer)
4. Trauma jaringan trachea
5. Penurunan mobilitas dan trauma psikologi
M. Asuhan Keperawatan : pengkajian B6 breathing (sistem pernapasan), blood
(sistem kardiovaskuler), brain (sistem neurologi), bladder (sistem urogental), bowel
(sistem gastrointestinal), bone (sistem musculoskeletal)
N. Diagnosa Keperawatan : bersihan jalan napas tidak efektif, gangguan pertukaran
gas, gangguan komunikasi verbal, gangguan penyampihan ventilator dan resiko
infeksi
O. Luaran Keperawatan : bersihan jalan nafas meningkat, pertukaran gas membaik,
komunikasi verbal meningkat, penyapihan ventilator meningkat, curah jantung
meningkat, tingkat infeksi menurun
P. Evaluasi : lihat kriteria hasil yang sudah ditetapkan

Anda mungkin juga menyukai