Macam CVP
Satu lumen (single)
Vena antekubital,
Vena subklavia,
Vena brakialis.
CVP Dengan Transducer ( 1 mm Hg = 1.3 cm
H2O)
CVP Dengan Manometer (1 cm H2O = 0.7 mmHg)
CVP (Central Venous Pressure)
Kontraindikasi Pemasangan CVP
Komplikasi Pemasangan
CVP :
Bakteriemi
Emboli udara
Hematoma lokal
Pneumotoraks
Sepsis
Disritmia
Tamponade perikard
CVP (Central Venous Pressure)
Peranan Perawat
1. Sebelum Pemasangan
- Siapkan alat untuk penusukan dan alat-alat untuk
pemantauan
- Mempersiapkan pasien; memberikan penjelasan,
tujuan pemantauan, dan mengatur posisi sesuai dg
daerah pemasangan
2. Saat Pemasangan
APRILIANI SIBURIAN
STIKES TARUMANAGARA
Pendahuluan
Ventilasi mekanik sangat berguna bagi pasien yang tidak mampu
mempertahankan ventilasi yang berfungsi dalam pertukaran gas.
Ventilasi mekanik diindikasikan pada pasien dengan perubahan
fisiologis (memburuknya parenkim paru), kondisi penyakit,
prosedur medis/medah, trauma kepala, overdosis obat, kegagalan
ventilasi/kegagalan oksigenasi
DEFINISI
Ventilasi mekanik merupakan proses penggunaan suatu
peralatan dalam memfasilitasi transport O2 dan CO2 antara
atmosfer dan alveoli untuk tujuan meningkatkan pertukaran gas
paru-paru (Urden, Stacy, Lough, 2010).
Ventilator merupakan alat pernafasan bertekanan negatif atau
positif yang dapat mempertahankan ventilasi dan pemberian
oksigen untuk periode waktu yang lama (Smeltzer, Bare, Hinkle,
Cheever, 2008).
Ventilator merupakan suatu alat yang mampu membantu
sebagaian atau mengambil alih seluruh fungsi pertukaran gas
paru untuk mempertahankan hidup
GAGAL NAFAS
Merupakan ketidakmampuan sistem pernapasan dalam
memasukkan O2 dan atau emgeluarkan CO2 yang dapat
terjadi secara tiba tiba dimana dapat mengakibatkan
gangguan pada kehidupan.
Kondisi Klinis yang Mengakibatkan Resistensi Jalan Napas
Indikasi Ventilasi Mekanik
Untuk alasan fisiologis dan klinis (Urden,Stacy, Lough, 2010).
Ketika modalitas manajemen noninvasif gagal untuk memberikan
bantuan oksigenasi dan/atau ventilasi yang adekuat.
Ketidakmampuan pasien (secara klinis) mempertahankan CO2
dan status asam-basa pada tingkat yang dapat diterima yang
menunjukkan terjadinya kegagalan pernafasan (Chulay & Burns,
2006).
Tujuan Ventilasi Mekanik
1) Untuk mempertahankan ventilasi alveolar yang tepat untuk
kebutuhan metabolik pasien dan untuk memperbaiki hipoksemia
dan memaksimalkan transpor oksigen (Hudak & Gallo, 2010).
2) Membantu pertukaran gas kardio-pulmonal (ventilasi alveolar
dan oksigenasi arteri), meningkatkan volume paru-paru (inflasi
paru akhir ekspirasi dan kapasitas residu fungsional), dan
mengurangi kerja pernafasan (tujuan fisiologis)
Tujuan Ventilasi Mekanik
Untuk mengatasi hipoksemia dan asidosis respiratori
akut, mengurangi distress pernafasan, mencegah atau
mengatasi atelektasis dan kelelahan otot pernafasan,
memberikan sedasi dan blokade neuromuskular,
menurunkan konsumsi oksigen, mengurangi tekanan
intrakranial, dan menstabilkan dinding dada (Urden,
Stacy, Lough, 2010) tujuan klinis
Jenis-jenis Ventilasi Mekanik
Time-Cycled
Volume-Cycled
Pressure-Cycled
Bila tekanan praset dicapai, inspirasi diakhiri. Pada titik tekanan ini, katup
inspirasi tertutup dan ekshalasi terjadi dengan pasif. Ini berarti bahwa bila
komplain atau tahanan paru pasien terhadap perubahan aliran, volume udara
yang diberikan berubah (Hudak & Gallo, 2010).
Secara klinis saat paru pasien menjadi lebih kaku, volume udara yang
diberikan ke pasien menurun-kadang secara drastis (Hudak & Gallo, 2010).
Volume udara atau oksigen bisa bervariasi karena dipengaruhi resistansi
jalan nafas dan perubahan komplain paru, sehingga volume tidal yang
dihantarkan tidak konsisten
Pressure-Cycled
Perawat harus sering memonitor tekanan inspirasi, kecepatan, dan
volume tidal (VT) ekshalasi untuk meyakinkan ventilasi menit
yang adekuat dan untuk mendeteksi berbagai perubahan pada
komplain dan tahanan paru.
Pada pasien yang status parunya tak stabil, penggunaan ventilator
tekanan tidak dianjurkan. Namun pada pasien komplain parunya
sangat stabil, ventilator tekanan adekuat dan dapat digunakan
sebagai alat penyapihan pada pasien terpilih (Hudak & Gallo,
2010).
Time-Cycled
Prinsip kerjanya bahwa bila pada waktu praset selesai,
inspirasi diakhiri. Waktu ekspirasi ditentukan oleh waktu
dan kecepatan inspirasi (jumlah nafas per menit).
Ventilator ini digunakan pada bayi baru lahir dan infant
(Smeltzer, Bare, Hinkle, Cheever, 2008).
Volume-Cycled
Bila volume udara yang ditujukan diberikan pada pasien,
inspirasi diakhiri. Ini mendorong volume sebelum penetapan
(VT) ke paru pasien pada kecepatan pengesetan.
Keuntungan ventilator volume adalah perubahan pada komplain
paru pasien, memberikan VT konsisten (Hudak & Gallo, 2010).
Volume udara yang dihantarkan oleh ventilator dari satu
pernafasan ke pernafasan berikutnya relatif konstan, sehingga
pernafasan adekuat walaupun tekanan jalan nafas bervariasi
Mode-Mode Ventilasi Mekanik
Ventilator
Selang
Oksigen
Pemantauan dan Perawatan
Faktor mekanik
Pemasangan Ventilator
Pemantauan dan Perawatan Pasien
Masalah Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola napas
2. Bersihan jalan napas tidak efektif
3. Gangguan pertukaran gas
4. Resiko trauma
5. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
6. Resiko infeksi pulmonal
7. Ansietas
8. Gangguan mobilitas fisik
9. Gangguan komunikasi
Pemantauan Pasien
Pemeriksaan fisik
Foto Thoraks
Saturasi Oksigen
Analisa Gas Darah
Suction berkala
Perhatikan komplikasi
Noninvasive Positive Pressure
Ventilation (NPPV)
Adalah bantuan ventilasi positif berupa BiPAP dan
CPAP yang diberikan kepada :
Pasien COPD
Sleep disorders
Pasien DNR
Neuromuscular disorders
Noninvasive Positive Pressure
Ventilation (NPPV)
Lebih sedikit trauma
Lebih tidak bergantung
Sedikit resiko pneumonia, aritmia, hipotensi dan
aspirasi
Resiko rendah untuk kesulitan menelan setelah
pemasangan
Noninvasive Positive Pressure Ventilation
(NPPV)
BiPAP (Bilevel Positive CPAP (Continous Positive
Airway Pressure) Airway Pressure)
Mengantarkan dua siklus Tekanan positive diantarkan
tekanan negative, lebih tinggi selama siklus pernafasan
pada inhalasi kemudian
exhalasi
Tindakan Perawat
• Memonitor saturasi oksigen
• Memonitor Analisa gas darah
• Respon terhadap treatment jika terindikasi
adanya oeningkatan HR, penurunan RR dan
penggunaan otot bantu pernafasan
• Suara nafas meningkat dan cemas berkurang
• Membantu pasien untuk beradaptasi dan
memberikan penjelasan tentang alat yang
digunakan
• Menggunakan ukuran masker yang benar
pada pasien
Referensi
Chang,D. (2014).Clinical Application of Mechanical Ventilation, 4rd Edition. Delmar Cengage Learning.
Chulay, M. and S. M. Burns (2006). Essensial Of Critical Care Nursing. United States of America, The
McGraw-Hill Companies.
Kamayani, M. (2016).Asuhan Keperawatan Pasien dengan Ventilasi Mekanik. Universitas Udayana
Smeltzer, S.C., Bare, B.G., Hinkle, J.L., Cheever, K.H. (2008). Brunner & Suddarth’s Textbook of Medical
Surgical Nursing. Philadelphia, Lippincott Williams & Wilkins.
Urden, L. D., Stacy, K.M., Lough, M.E. et al. (2010). Critical Care Nursing. USA, Mosby Elsevier.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_dir/9bd02509924860fdf23626d0f09a6c6e.pdf
Klabunde, Richard E. (2007). Cardiovaskular physiology concept. Diambil pada tanggal 23 Juli 2010
dari http://www.cvphysiology.com/Blood%20Pressure/BP020.htm.
Scibd. (2008). Central venous pressure (CVP). Diambil pada tanggal 23 Juli 2010 dari
http://www.scribd.com/doc/3438819/CENTRAL-VENOUSE-PRESSURE-CVP.
Shergill. (2007). Central venous pressure. Diambil pada tanggal 23 Juli 2010 dari
http://healthmad.com/nursing/central-venous-pressure/.
Shikan. (2009). Asuhan keperawatan dengan pasien dengan pemasangan cvp. Diambil pada tanggal
4 juli 2010 dari
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/pathology/1917441-asuhan-keperawatan-pada-pasien-denga
n/
.
Thelan, Lynne A. (1998). Critical Care Nursing Diagnosis and Management 3 rd ed. Missouri : Mosby
Inc.