Disusun oleh :
I. PENGKAJIAN
Tanggal masuk RS : 4 Januari 2018
A. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata Pasien
a. Nama : Tn. A
b. No. Rekam Medis : C462160
c. Umur : 32 tahun
d. Jenis Kelamin : laki-laki
e. Agama : Islam
f. Pendidikan : SMA
g. Pekerjaan : Tidak bekerja
h. Suku : Jawa
i. Bahasa : Jawa-Indonesia
j. Alamat : Purwosari Semarang
k. Pembiayaan Kesehatan : JKN Non PBI
2. Penanggung Jawab
a. Nama : Siti Rohmah
b. Umur : 32 tahun
c. Pekerjaan : swasta
d. Suku : Jawa
e. Hubungan dg Klien : Istri
f. Bahasa : Jawa-Indonesia
g. Alamat : Purwosari Perbalan
Semarang
B. KELUHAN UTAMA
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien datang rujukan dari RST Bakti Wiratamtama Semarang
periksa dengan keluhan nyeri di kaki sebelah kiri daerah pemasangan
OREF. Diketahui dari hasil rontgen foto cruris sinistra AP lateral masih
tampak multiple lesi litik sklerotik pada 1/3 tengah hingga distal os
tibia kiri disertai reaksi periosteal bentuk solid, relative sama dibanding
sebelumnya sehingga dapat disimpulkan gambaran osteomyelitis. Klien
mendapatkan terapi medis Ciprofloxacin 500 mg, Asam Mefenamat
500 mg. Kemudian klien di rujuk di RS Dr. Kariadi Semarang.
Klien dirawat di RS Dr. Kariadi Semarang tanggal 4 Januari
2018 dengan keluhan nyeri dengan karakteristik (P : Klien mengatakan
nyeri timbul ketika klien mencoba menggerakkan kaki kiri, Q : Klien
mengatakan nyeri tertusuk, R : Klien mengatakan nyeri pada area kaki
kiri bawah (os tibia, os fibula), S : skala nyeri 5, T : nyeri hilang
timbul). Klien mengalami penundaan operasi yang awalnya akan
dilakukan tanggal 24 januari 2018 ditunda menjadi tanggal 26 januari
2018 karena belum tersedianya alat OREF yang baru dan kemudian
ditunda lagi rencana akan dilakukan tanggal 29 januari 2018
dikarenakan penjadwalan ulang operasi.
I--------
II---------
III--------
Keterangan :
: Laki-laki/Perempuan meninggal
: Laki-laki
: Perempuan
: Menikah
: Anak
: Pasien
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Klien
b. Kesadaran : composmentis
e. RR : 20 x/ menit
f. HR : 86 x/menit
g. S : 37,20 C
h. TB :175 cm
i. BB : 70 kg
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
b. Mata
c. Leher
d. Hidung
f. Telinga
nyeri tekan.
h. Jantung
i. Abdomen
j. Punggung
Kulit klien berwarna putih, lembab, tidak ada lesi. Tidak terdapat
edema di kulit kaki kanan maupun kiri. Tidak ada sianosis. Kapileri
refil < 2 detik, tekstur kulit halus, tugor sangat elastis. Tidak ada
nyeri di kuku, kuku tampak bersih.
m. Ekstremitas atas
tidak tampak adanya udem, klien tidak terpasang infus, warna kulit
lengan dan tangan sama rata dengan bagian tubuh lainnya.
Kebersihan tangan klien terjaga. Jumlah jari tangan klien normal
yaitu 10, akral teraba hangat, turgor kulit elastis, CRT < 2 detik,
kondisi kuku bersih. Pergerakan kedua tangan normal, derajat
kekuatan otot 5
n. Ekstremitas bawah
Kaki dan kuku bersih, nampak ada luka pada daerah yang
menghitam, jumlah jari kaki 10, akral teraba hangat, turgor kulit
elastis, Pergerakan kaki kanan normal, dapat di tekuk dan diluruskan
dengan baik, derajat kekuatan otot 5. Pada kaki kiri terbatas karena
klien tampak post FSE Cruris sinistra, terdapat nanah dan cairan
yang keluar dari celah- celah OREF saat perban dibuka, nampak
tulang yang menonjol keluar di bagian 1/3 distal tulang tibia. Klien
menggunakan alat bantu kurk saat berjalan dan beraktivitas.
Kanan Kiri
5 5
5 3
Pergerakan
Kanan Kiri
+ +
+ -
Derajat/nilai Keterangan
0 (0%) Paralise, tidak ada kontraksi otot
1 (10%) Kontraksi otot yang terjadi hanya berupa perubahan
dari tonus otot yang dapat diketahui dengan paralise
dan tidak menggerakkan sendi.
2 (25%) Otot hanya mampu menggerakkan persendian tetapi
gerakannya tidak mampu melawan gravitasi
3 (50%) Dapat menggerakkan sendi, otot juga dapatmelawan
pengaruh gravitasi tetapi tidak kuat dengan tahanan.
4 (75%) Kekuatan otot seperti pada derajat 3 disertai dengan
kemampuan otot terhadap tahanan yang ringan.
5 (100%) Kekuatan otot normal.
2. Nutrisi-Metabolik
a. Nutrisi
3. Eliminasi
BAK
BAB
Index 0 1 2 3 Keterangan
Makan,Minum √ 0 : Tidak mampu
1 : Dibantu
2 : Mandiri
Mandi √ 0 : Tergantung orang lain
1 : Mandiri
Perawatan diri (grooming) √ 0 : Tergantung orang lain
1 : Mandiri
Berpakaian (dressing) √ 0 : Tidak mampu
1 : Dibantu
2 : Mandiri
BAB (bowel) √ 0 : Inkontinensia
(tidak teratur/ perlu enema)
1 : Kadang inkontinensia
(sekali seminggu)
2 : Kontinensia (teratur)
BAK (bladder) √ 0 : Inkontinensia
(pakai kateter/terkontrol)
1 : Kadang inkontinensia
(maks 1 x 24 jam)
2 : Kontinensia (teratur)
Transfer √ 0 : Tidak mampu
1 : Butuh bantuan alat dan 2 orang
2 : Butuh bantuan kecil
3 : Mandiri
Mobilitas √ 0 : Imobile
1 : Menggunakan kursi roda
2 : Berjalan dengan bantuan 1 orang
3 : Mandiri
Penggunaan toilet √ 0 : Tergantung bantuan orang lain
1 : Membutuhkan bantuan tapi
beberapa hal dilakukan sendiri
2 : Mandiri
Naik turun tangga √ 0 : Tidak mampu
1 : Membutuhkan bantuan
2 : Mandiri
Total Score 0 4 1 0 14 (Ketergantungan ringan)
0
Interpretasi hasil Barthel Index :
20 : Mandiri
12 – 19 : Ketergantungan ringan
9 – 11 : Ketergantungan sedang
Keterangan :
Resiko tinggi = skor 45 atau lebih
Resiko sedang = 25 sampai 44
Resiko rendah = 0 sampai 24
Kesimpulan :
Dilihat dari penilaian resiko jatuh, Tn. A tergolong pada resiko
jatuh tinggi
Indra Fungsi
Penglihatan Klien dapat melihat jelas dan tidak
menggunakan alat bantu penglihatan
Pendengaran Klien dapat mendengar pembicaraan dengan
baik
Penciuman Klien dapat membedakan bau dengan benar
Pengecap Klien dapat membedakan rasa dengan baik
Peraba Indra peraba klien normal, klien dapat
merasakan rangsang sentuhan benda halus
dan kasar
b. Neurosensori
Neurosensori Keterangan
Orientasi Klien sadar dan tahu bahwa sekarang klien
berada di rumah sakit
Penampilan Penampilan klien baik dan rapi
Memori Klien dapat mengingat jangka pendek dan
panjang
Perilaku Perilaku klien selama di RS baik
Komunikasi Klien dapat berkomunikasi dengan orang
lain secara lancar
Konsentrasi Ketika diajak bicara klien berkonsentrasi
penuh
c. Nyeri
Pre operasi
d. Kognitif
Klien mampu mengeluhkan apa yang dirasakan namun klien tidak
mengetahui kondisi kesehatan klien yang sebenarnya. Klien
mengatakan tidak memahami kondisi sakitnya sekarang dan
tindakan apa yang akan dilakukan apakah dapat membantu
kesembuhannya.
6. Tidur-Istirahat
8. Peran-Hubungan
Klien mengatakan, bahwa dirinya adalah seorang kepala rumah tangga,
harapan ke depan klien adalah bisa sembuh dari penyakitnya. Klien
mengatakan selama ini tidak ada masalah dengan istri atau keluarga,
hubungan dengan tetangga juga baik.
9. Seksualitas-Reproduksi
Penilaian :
11. Nilai-kepercayaan
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
Partial
Tromboplastine time
(PTTK)
Waktu 41.0 Detik 27.7-40.2 H
Tromboplastine 32.2 Detik
APTT Kontrol
2. Keperawatan
a. Pain Management
Tanggal 22 januari 2018
1) Memantau kondisi umum dan tanda vital klien
2) Mengajarkan tehnik relaksasi untuk mengurangi nyeri
dengan
b. Wound Care
1) Melakukan perawatan luka dang anti balut 3 hari sekali
2) Memberikan edukasi mengenai prosedur perawatan luka
yang benar
c. Infecton Control
1) Mengajarkan klien cuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan aktivitas dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Gosok tangan dengan posisi telapak tangan pada
telapak tangan
b) Telapak kanan di atas punggung tangan kiri dengan
jari-jari saling menjalin dan sebaliknya
c) Telapak pada telapak dengan jari-jari saling
menjalin
d) Punggung jari-jari pada telapak tangan berlawanan
dengan jari-jari saling mengunci
e) Gosok memutar dengan ibu jari tangan kanan
mengunci pada telapak kiri dan sebaliknya
f) Gosok memutar, ke arah belakang dan kearah depan
dengan jari-jari tangan kanan mengunci pada telapak
tangan kiri dan sebaliknya
II. ANALISIS DATA
NAMA KLIEN : Tn. A
Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisik : post FSE cruris
1. 22 Januari 2018 26 Januari 2018
sinistra, osteomyelitis (000132)
Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan prosedur bedah,
2. 22 Januari 2018 -
kurang pengetahuan tentang pemeliharaan integritas jaringan (00044)
Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invansif (post FSE
3. 22 Januari 2018 -
cruris sinistra) (00004)
4 Kesiapan meningkatkan harapan (00185) 22 Januari 2018 -
IV. RENCANA KEPERAWATAN
NAMA KLIEN : Tn. A
No.
Hari/ Tanggal Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
No Dx
1. Senin, 22 1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pain Management (1400)
Januari 2018 selam 3x24jam, nyeri akut dapat teratasi
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk
dengan kriteria hasil :
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
Pain control (1605)
presipitasi
1. Klien mampu mengontrol nyeri 2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
(klien tahu penyebab nyeri, mampu 3. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
menggunakan teknik nonfarmakologi pengalaman nyeri pasien
napas dalam untuk mengurangi 4. Kontrol faktor lingkungan yang mempengaruhi nyeri seperti
nyeri) kebisingan
2. Klien melaporkan bahwa nyeri 5. Ajarkan teknik non farmakologi : tehnik relaksasi sesuai
berkurang dengan menggunakan jurnal Suhartini, 2013 dengan judul Pengaruh Teknik
teknik nonfarmakologi napas dalam Relaksasi terhadap Intensitas Nyeri pada Pasien Post
3. Klien melakukan tehnik relaksasi Operasi Fraktur di Ruang Irnina A BLU RSU Prof Dr. R.d
nafas dalam ketika nyeri Kandou Manado.
6. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
Pain level (2102)
7. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi
1. Skala nyeri hilang atau ringan (skala farmakologi
1-3)
2. Ekspresi wajah klien terhadap nyeri :
secara obyektif klien tidak mendesis,
menyeringai kesakitan
2. Senin, 22 2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan NIC :
Januari 2018 selam 7 x24jam, kerusakan integritas Wound care (3660)
jaringan klien dapat teratasi dengan - Angkat balutan dan plester perekat
- Monitor karakteristik luka, warna, ukuran dan bau
kriteria hasil :
- Bersihkan dengan normal saline
NOC: - Berikan rawatan insisi pada luka yang diperlukan
1. Tissue integrity : skin and - Berikan balutan yang sesuai dengan jenis luka
mucous membranes - Pertahankan teknik balutan steril ketika melakukan
2. Wound healing : primary and perawatan luka dengan tepat
secondary intention - Periksa luka setiap perubahan balutan
-Tidak ada tanda-tanda infeksi - Anjurkan pasien atau anggota keluarga pada prosedur
-Ketebalan dan tekstur jaringan perawatan luka
normal - Anjurkan pasien dan keluarga untuk mengenal tanda dan
-Menunjukkan pemahaman gejala infeksi
dalam proses perbaikan kulit dan
mencegah terjadinya cidera
berulang
-Menunjukkan terjadinya proses
penyembuhan luka
3. Senin, 22 3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan Infection control (6540)
Januari 2018 selama 3x24 jam diharapkan infeksi
1. Batasi pengunjung bila perlu
tidak terjadi dengan kriteria hasil : 2. Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat
Risk control : infectious process (1924)
berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien
1. Klien bebas dari tanda dan 3. Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan
gejala infeksi 4. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan
2. Jumlah leukosit dalam batas 5. Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
6. Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat
normal 3,6-11 103/uL
Infection protection (6550)
1. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
2. Monitor hitung granulosit, WBC
3. Batasi pengunjung
4. Partahankan teknik aspesis pada pasien
5. Ispeksi kondisi luka / insisi bedah
6. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
7. Ajarkan cara menghindari infeksi
8. Dorong masukkan nutrisi yang cukup
9. Dorong masukan cairan
10. Dorong istirahat
11. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi
farmakologi (antibiotik)
12. Instruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai resep
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NAMA KLIEN : Tn. A
22/01/2018 1 07.45 - Mengajarkan teknik non farmakologi : S: Klien mengatakan mau diajarkan
tehnik relaksasi sesuai jurnal Suhartini, tehnik relaksasi nafas dalam untuk
2013 dengan judul Pengaruh Teknik mengurangi rasa nyeri
Relaksasi terhadap Intensitas Nyeri pada
O:
Pasien Post Operasi Fraktur di Ruang Navy
Irnina A BLU RSU Prof Dr. R.d Kandou - Klien kooperatif
Manado. - Klien mempraktekkan nafas
- Mengevaluasi keefektifan kontrol nyeri dalam
26/1/2018 2 20.00 S:
- Klien mengatakan cairan yang keluar dari luka
berwarna kuning jernih
- Klien mengatakan luka sudah tidak gatal setelah
dirawat luka dang anti balutan
- Klien mengatakan memahami prosedur rawat luka Navy
dengan benar
O:
- Tampak jaringan berwarna kemerahan di sekitar area
OREF
- Tidak ada nanah, tidak panas dan bengkak disekitar
luka
-
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Pertahankan intervensi
- Monitor perawatan luka
- Ganti balutan 3 hari sekali
19/01/2018 3 20.00 S:
- klien mengatakan tanda dari infeksi itu bisa berupa
panas, kemerahan, adanya nanah/ cairan, bengkak dan
nyeri pada daerah luka
- klien mengatakan mengontrol infeksi dengan cara cuci
tangan bisa menggunakan sabun atau antiseptic
O:
- klien tampak mendemonstrasikan cara cuci tangan
- urutan klien saat cuci tangan terbalik pada langkah no
2 dan 3
A: Masalah teratasi sebagian
Navy
P: lanjutkan intervensi
- Monitor tanda dan gejala infeksi
VII. PEMBAHASAN
DS :
R : Klien mengatakan nyeri pada area kaki kiri bawah (os tibia, os
fibula)
S : skala nyeri 5
DO :
Pada Tn. A mengalami nyeri akut pada bagian daerah 1/3 distal os
tibia dan os fibula dikarenakan adanya luka post OREF dengan komplikasi
osteomyelitis. Berdasarkan penelitian Suhartini, 2013 dengan judul
Pengaruh Teknik Relaksasi terhadap Intensitas Nyeri pada Pasien Post
Operasi Fraktur di Ruang Irnina A BLU RSU Prof Dr. R.d Kandou
Manado manajemen nyeri dapat dilakukan dengan tehnik nonfarmakologi
diantaranya dengan menggunakan tehnik relaksasi. Intervensi keperawatan
untuk mengurangi nyeri selain terapi farmakologis dapat berupa tehnik
relaksasi nafas dalam dimana tindakan tersebut dapat merangsang tubuh
mengeluarkan opioid endogen yaitu endhorpien dan enkefalin yang
memiliki sifat seperti morfin yaitu untuk mengurangi nyeri (Ernawati,
2010).
Tehnik relaksasi akan efektif dilakukan selama 15 kali selama 15
menit kemudian diukur 10 menit setelah intervensi untuk tehnik relaksasi
nafas dalam.
Adapun langkah- langkah nafas dalam yang dapat dilakukan sebagai
berikut:
DS :
DO :
- Tampak tulang kecil di 1/3 distal tulang tibia yang menonjol keluar
kulit
- Klien tampak terpasang OREF
- Luka tampak basah, keluar cairan
DS :
DO :
DAFTAR PUSTAKA