Disusun oleh :
A. Ilustrasi Kasus
Judul Artikel: Studi kasus: Pengaruh posisi dan pijat bayi dapat meningkatkan berat
badan bayi berat lahir rendah di ruang Perinatologi RSUD Arifin Achmad Propinsi Riau
(Irva et al., 2016)
Bayi (Laki-kaki) berusia 13 hari dengan diagnosa NKB (34-36 minggu) KMK +
BBLR (1650 gram). Bayi dirawat di ruang special care neonatus (SCN 1),
mendapatkan nutrisi asi dan pasi. Bayi ini juga mendapatkan satu kali nutrisi parenteral
di hari pertama observasi (pemijatan).
B. Resume Artikel
1. Pengaruh pijat bayi terhadap kenaikan BBLR di RSUD Dr Doris Sylvanus
Palangkaraya (Natalina, 2019)
Sampel
Sampel terdiri dari 59 bayi dengan BBLR yang terdiri dari 27 bayi laki-
laki dan 32 bayi perempuan, sebanyak 29 bayi (49,2) diberikan terapi pijat bayi dan
sebanyak 30(50,8%) bayi BBLR tidak diberikan terapi pijat.
Hasil
Terdapat pengaruh yang bermakna antara terapi pijat yang dilakukan pada
bayi berat lahir rendah (BBLR) dengan kenaikan berat badan bayi BBLR.
2. Efektifitas pijat bayi terhadap peningkatan berat badan pada bayi usia 0-3 bulan
(Elya, Ridwan, & Anggraeni, 2018)
Nama jurnal : Jurnal kesehatan metro Sai Wawai
Volume : 11
Nomor :1
Halaman : 15-19
Tahun : 2018
Penulis : Dersy Elya, M. Ridwan, dan Yetty Anggraeni
Latar belakang
Salah satu masalah yang sering dijumpai pada ibu menyusui ialah mereka
merasa berat badan anaknya tidak naik-naik atau begitu-begitu saja. Masalah ini bisa
muncul kapan saja selama periode pemberian ASI. Ketika orang tua mengalami
kondisi tersebut, biasanya mereka mengambil jalan pintas dengan cara memberi
makanan tambahan kepada anaknya seperti susu formula karena merasa bahwa
pemberian ASI yang ia lakukan tidak mampu meningkatkan berat badan anaknya.
Berat badan lahir merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor melalui suatu
proses yang berlangsung selama berada dalam kandungan.
Pijat bayi memiliki banyak sekali manfaat salah satunya adalah
meningkatkan berat badan bayi, hal itu dikarenakan pada bayi yang dipijat akan
mengalami peningkatan tonus nervus vagus (saraf otak ke-10) yang akan
menyebabkan peningkatan kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin, dengan
demikian penyerapan makanan akan menjadi lebih baik itulah sebabnya mengapa
berat badan bayi yang dipijat akan meningkat lebih banyak dari pada yang tidak di
pijat.
Metodologi
3. Pengaruh pijat bayi terhadap stabilitas kenaikan berat badan BBLR (Mariyani &
Winarsih, 2018).
Nama jurnal : Jurnal Antara Kebidanan
Volume :1
Nomor :1
Halaman : 29-35
Tahun : 2018
Penulis : Mariyani dan Wiwik Winarsih
Latar belakang
Sejak hari pertama kelahirannya bayi sebenarnya sudah mulai
melaksanakan tugas perkembangannya. Stimulasi perkembangan anak adalah
kegiatan merangsang kemampuan dasar anak 0-6 tahun agar berkembang secara
optimal. Pijat bayi adalah terapi sentuh tertua dan terpopuler yang dikenal manusia.
Pijat bayi disebut juga sebagai stimulus touch atau terapi sentuh. Dikatakan terapi
sentuh karena melalui pijat bayi inilah terjadi komunikasi yang nyaman dan aman
antara ibu dan buah hatinya. Pijat bayi ini perlu diketahui oleh seorang ibu karena
dengan sentuhan dan pandangan mata antara orang tua dan bayi pada saat pemijatan
akan mampu mengalirkan kekuatan jalinan kasih sayang antara keduanya yang
merupakan dasar komunikasi untuk menumpuk cinta kasih secara timbal balik,
mengurangi kecemasan, meningkatkan kemampuan fisik serta rasa percaya diri.
Pemijatan akan meningkatkan aktivitas neurotransmiter serotonin, yaitu
meningkatkan kapasitas sel reseptor yang berfungsi mengikat glucocorticoid
(adrenalin, suatu hormon stres). Proses ini akan menyebabkan terjadinya penurunan
kadar hormon adrenalin (hormon stress). Penurunan kadar hormon stress ini akan
meningkatkan daya tahan tubuh, terutama IgG dan IgM.
Metodologi
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pijat bayi
terhadap stabilitas kenaikan berat badan BBLR
Sampel
Penelitian ini menggunakan teknik total sampling dengan jumlah
responden sebanyak 30 yang berusia 1 sampai 12 bulan.
Hasil
Dari hasil analisis yang dilakukan, ditemukan terdaat pengaruh pijat bayi
terhadap kenaikan berat badan bayi usia 1- 12 bulan di Klinik Pratama Prawira di
Jakarta Pusat
Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan
antara pijat bayi dengan kenaikan berat badan bayi di Klinik Pratama Mangku
Prawira.
C. Pembahasan
Intervensi pemijatan pada bayi merupakan sarana pemenuhan kebutuhan
stimulasi dalam merangsang sistem kerja sensorik dan motoriknya serta
meningkatkan frekuensi asupan nutrisi yang buktikan dengan rata-rata bayi yang
dilakukan stimulasi pijat bayi mengalami peningkatan berat badan dalam waktu 15
hari pemijatan. Pemijatan sedini mungkin dapat menunjang pertumbuhan dan
perkembangan bayi secara optimal terutama kasus bayi dengan BBLR (Ulfa,
Munir, & Kholisotin, 2019). Bayi yang di pijat mengalami peningkatan tonus
Nervus Vagus (saraf otak 10), ini membuat kadar enzim pada penyerapan gastrin
dan insulin naik sehingga penyerapan makanan lebih baik. Penyerapan makanan
yang lebih baik akan menyebabkan bayi cepat lapar dan karena itu lebih sering
menyusu, akibatnya produksi ASI meningkat lebih banyak dan berat badan bayi
naik (Roesli, 2001).
Pemijtan juga akan meningkatkan aktivitas Neurotransmiter serotonin,
yaitu meningkatnya sel reseptor yang berfungsi mengikat glucocoticoid
(adrenalin,suatu hormon stress) proses ini akan menyebabkan penurunan kadar
hormon stress.Penurunan kadar hormon stress akan meningkatkan daya tahan tubuh.
Pijat bayi juga akan mengubah gelombang otak,perubahan terjadi dengan cara
menurunkan gelombang Alpha dan meningkatkan gelombang beta serta tetha,yang
membuat bayi tidur lelap dan meningkatkan kesiagaan. Semua bayi bayi akan
mengalami kenaikan berat badan, tetapi bayi yang di pijat dengan sistematis dan
teratur dengan frekuensi 2-3 kali dalam 1 minggu selama 1 bulan akan mengalami
kenaikan berat badan yang lebih signifikan, hal ini dikarenakan adanya teori Nervus
Vagus. sedangkan pada bayi yang tidak mengalami kenaikan berat badan bayi
secara signifikan dapat disebabkan karena bayi tidak mendapatkan pijatan yang
sistematis dan teratur (Mariyani & Winarsih, 2018).
D. Prosedur pelaksanaan pijat bayi
E. Waktu Pemijatan
Hal-hal Yang Dianjurkan : Ciptakan suasana yang tenang atau lembut selama
pemijatan (Akademi kebidanan Griya Husada, 2013)
1. Memandang mata bayi selama pemijatan dengan disertai pancaran kasih sayang
2. Melakukan sentuhan ringan pada awal pemijatan, kemudian secara bertahap
tambahkanlah tekanan pada sentuhan tersebut.
3. Sesering mungkin lumurkan minyak atau baby oil sebelum dan selama
pemijatan
4. Melakukan gerakan pembukaan berupa sentuhan ringan disepanjang sisi muka
bayi atau mengusap rambutnya dengan mengajak bicara
5. Dianjurkan melakukan gerakan urutan dari bagian kaki, karena umumnya bayi
lebih menerima apabila dipijat pada daerah kaki
6. Tanggap dengan isyarat atau respon yang diberikan oleh bayi pada saat
pemijatan
7. Hindarkan mata bayi dari percikan atau lelehan minyak atau baby oil
8. Memandikan bayi segera pemijatan agar merasa segar dan bersih.
Hal-hal Yang Tidak Dianjurkan Selama Pemijata Bayi (Akademi kebidanan Griya
Husada, 2013)
1. Memijat bayi langsung setelah makan. Waktu terbaik pemijatan adalah 2 jam
setelah makan makanan padat. Pada jam tersebut diasumsikan bayi tidak dalam
kondisi terlalu lapar ataupun kelewat kenyang
2. Membangunkan bayi khusus untuk pemijatan
3. Memijat bayi pada saat bayi dalam keadaan tidak sehat
4. Memijat bayi pada saat bayi tidak mau dipijat
5. Memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi
Daftara Pustaka
Akademi kebidanan Griya Husada. (2013). Modul ketrampilan klinik pijat bayi.
Surabaya.
Elya, D., Ridwan, M., & Anggraeni, Y. (2018). Efektifitas Pijat Bayi terhadap
Peningkatan Berat Badan pada Bayi Usia 0 – 3 Bulan. Jurnal Kesehatan Metro Sai
Wawai, 11(1), 15. https://doi.org/10.26630/jkm.v11i1.1763
Irva, T. S., Hasanah, O., Ginting, R., Studi, P., Keperawatan, I., & Riau, U. (2016).
Studi kasus : Pengaruh posisi dan pijat bayi dapat meningkatkan berat badan bayi
berat lahir rendah. Jurnal Ners Indonesia, 6(1), 1–8.
Mariyani, & Winarsih, W. (2018). Pengaruh pijat bayi terhadap stabilitas kenaikan berat
badan bblr. Antara Kebidanan, 1(1), 29–35.
Natalina, R. (2019). Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kenaikan Bblr Di Rsud Dr Doris
Sylvanus Palangkaraya. Mahakam Midwifery Journal (MMJ), 4(2), 51–66.
https://doi.org/10.35963/midwifery.v4i2.129
Rad, Z., Haghshenas, M., Javadian, Y., Hajiahmadi, M., & Kazemian, F. (2016). The
effect of massage on weight gain in very low birth weight neonates. Journal of
Clinical Neonatology, 5(2), 96. https://doi.org/10.4103/2249-4847.179900
Roesli, U. (2001). Pedoman pijat bayi prematur dan bayi 0-3 bulan (Ketiga). Jakarta:
PT Trubus.
Ulfa, R. B., Munir, Z., & Kholisotin, K. (2019). Efektifitas stimulasi pijat bayi terhadap
peningkatan berat badan bayi usia 0-4 bulan dengan riwayat BBLR. Jurnal Ilmiah
STIKES Citra Delima Bangka Belitung, 3(2), 155–162.
LAMPIRAN-LAMPIRAN