Oleh:
Muhammad Yusuf Wahyudi 190070300111024
Renda Avista Dinny Saputri 190070300111029
Anis Sholiha 190070300111052
Merita Sari 190070300111014
PSIK A 2019
Oleh :
KELOMPOK 2
NIP. NIP.
SATUAN ACARA BERMAIN
1. Latar Belakang
Dunia anak adalah dunia bermain dan dunia untuk mengembangkan diri serta untuk
mengenal dunia sekitarnya. Dalam bermain anak-anak tidak hanya sekedar unttuk mengisi
waktu yang ada, tetapi kegiatan tersebut sangat penting bagi anak-anak seperti kebutuhan
anak anak yang lainseperti:makan, minum, perawatan, cinta kasih dari orang tua. Anak
memerlukan berbagai variasi dalam bermain untuk menjaga kesehatannya baik fisik, mental
dan perkembangan emosinya. Melalui bermain anak tidak hanya menstimuli otot, otak dan
pergaulannya dengan sesama.
Dalam keadaan sakit dan dirawat di RS, bermain diperlukan untuk melanjutkan
pertumbuhan dan perkembangannya, dengan bermain anak dapat tetap mengembangkan
kreativitas serta supaya anak dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress.
Untuk memfasilitasi kebutuhan anak tersebut diperlukan peran dari perawat untuk
memberikan aktifitas bermain yang tepat pada anak sesuai dengan tahap perkembangan dan
tetap memperhatikan prinsip-prinsip bermain di rumah sakit.
2. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan terapi bermain selama kurang lebih 30 menit diharapkan kreativitas
anak-anak berkembang baik dan dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan atau
ketakutan yang dirasakan oleh anak-anak akibat hospitalisasi dengan membuat kreasi dari
bahan stik es krim.
b. Tujuan Instruksional Khusus
a. Klien dapat membuat bingkai foto
b. Kognitif Klien berkembang
c. Klien dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik
d. Klien lebih ceria dan merasa senang di rumah sakit
e. Klien dapat mengurangi stress atau kecemasan akibat pengobatan dan perawatan di
rumah sakit
3. Sasaran
Yang menjadi sasaran dalam terapi bermain adalah anak yang sedang menjalani perawatan di
ruang 7B khususnya di kelas III RSSA Malang, dengan kriteria :
Dimulai dari anak usia prasekolah
Anak laki-laki maupun perempuan
Tidak sedang menjalani bedrest
Tidak menderita penyakit menular
Kondisi cukup baik
4. Metode Bermain
Pelaksanaan terapi bermain ini dilakukan selama kurang lebih 30 menit dan dibagi dalam
3 fase yaitu :
Fase Perkenalan (5 menit)
Pada fase ini setelah anak-anak terkumpul, terlebih dahulu terapis memperkenalkan diri
pada anggota yang dilanjutkan dengan perkenalan oleh para anggota.
Fase Kerja (20 menit)
Leader membantu membuka dan menutup terapi kreativitas
Fasilitator memberi pengarahan dan mempraktekkan cara bermain di depan anak-
anak.
Cara Bermain:
Menentukan besar bingkai yang akan dibuat dan juga ukuran gambar yang akan
dimasukkan ke dalam bingkai.
Menentukkan model atau bentuk bingkai yang akan dibuat memberikan aksesoris
lalinnya, agar bingkai terlihat menarik.
Menyatukan stik ice cream dengan menggunakan lem kayu agar terbentuk menjadi
bingkai yang sesuai.
Melakukan pengecekan pada bingkai, apakah posisi sudah sesuai dan terbentuk seperti
yang diinginkan dan apakah lem sudah merekat dengan sempurna atau kuat.
Permainan selesai sesuai dengan batas waktu yang ditentukan.
Masing-masing anak diberi reward berupa hadiah.
Fase Terminasi
Pada fase ini terapis menanyakan bagaimana perasaan anak setelah kegiatan bermain
selesai. Kemudian sebagai penghargaan masing – masing anak baik yang menyelesaikan
permainan atau tidak diberikan hadiah yang sama. Kemudian acara ditutup dengan
berjabat tangan antar perserta lalu dengan terapis. Setelah acara bermain selesai terapis
membawa kembali peserta kepada keluarga dan mengucapkan terima kasih.
5. Media
Stik es krim
Lem
Kertas manila
6. Kriteria Evaluasi
Kemampuan untuk memperkenalkan diri dengan terbuka tanpa rasa malu
Kemampuan peserta dalam berinteraksi denga teman sebayanya dan terapis saat bermain
Kemampuan peserta untuk mengikuti aturan selama permainan berlangsung
Perasaan peserta setelah terapi bermain selesai
F F
F F
Keterangan :
Leader : Mahasiswa Universitas Brawijaya
Fasilitator : Mahasiswa Universitas Brawijaya
Observer : Mahasiswa Universitas Brawijaya
MATERI BERMAIN STIK ES KRIM
A. Pengertian Bermain
Bermain adalah suatu aktivitas yang langsung, spontan, dimana seorang anak berorientasi
dengan orang lain, bendabenda di sekitarnya, dilakukan dengan senang (gembira), atas inisiatif
sendiri, menggunakan daya khayal (imajinasi), menggunakan panca indera dan seluruh anggota
tubuhnya. (materi orientasi teknis Pembelajaran PAUD Tingkat Provinsi Tahun 2012) Bermain
adalah kegiatan yang dilakukan anak secara spontan karena disenangi, dan tanpa tujuan tertentu.
Bermain merupakan salah satu kebutuhan bagi anak, dengan bermain anak akan dapat
memuaskan tentunya sesuai dengan kebutuhan perkembangan dimensi motorik, kognitif,
kreatifitas, bahasa, emosi, sosial emosional, nilai-nilai agama.dengan ini melalui bermain dapat
berlatih menggunakan kemampuan kognitifnya, untuk memecahkan masalah, mengenal warna,
mengelompokkan, membandingkan, mengukur, dan sebagainya Untuk itu dengan permainan
anak akan merasa tertarik, terispon dan mudah menerimanya. Dengan bermain anak
memungkinkan akan meneliti lingkungan, mempelajari segala sesuatu dan memecahkan masalah
yang di hadapinya.
B. Macam-macam Bermain
Macam-macam bermain menurut Hidayat (2009), macam-macam bermain diantaranya adalah:
a. Bermain afektif sosial
Bermain ini menunjukkan adanya perasaan senang dalam berhubungan dengan
orang lain. Sifat dari permainan ini adalah orang lain yang berperan aktif dan anak
hanya berespon terhadap stimulasi sehingga akan memberikan kesenangan dan
kepuasan bagi anak.
b. Bermain bersenang-senang
Bermain ini hanya memberikan kesenangan pada anak melalui objek yang ada
sehingga anak merasa senang dan bergembira tanpa adanya kehadiran orang lain.
Sifat bermain ini adalah tergantung dari stimulasi yang diberikan pada anak.
c. Bermain ketrampilan
Bermain ini dengan menggunakan objek yang dapat melihat kemampuan
ketrampilan anak yang diharapkan mampu untuk berkreatif dan trampil dalam segala
hal. Sifat dari permainan ini adalah bersifat aktif dimana anak selalu ingin mencoba
kemampuan dalam ketrampilan tertentu.
d. Bermain dramatik
Macam bermain ini dapat dilakukan anak dengan mencoba melakukan berpura-
pura dalam berperilaku. Sifat dari permainan ini adalah anak dituntut aktif dalam
memerankan sesuatu. Permainan dramatik dapat dilakukan apabila anak sudah
mampu berkomunikasi dan mengenal kehidupan sosial.
e. Bermain menyelidiki
Bermain ini dengan memberikan sentuhan pada anak untuk berperan dalam
menyelidiki sesuatu atau memeriksa dari alat permainan, permainan ini bersifat aktif
pada anak dan dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan kecerdasan
pada anak. Sifat permainan tersebut harus selalu diberikan stimulasi dari orang lain
agar
selalu bertambah dalam kemampuan kecerdasan anak.
f. Bermain konstruksi
Bermain ini bertujuan untuk menyusun sesuatu objek permainan agar menjadi sebuah
konstruksi yang benar. Sifat dari permainan ini adalah aktif dimana anak menjadi
selalu ingin menyelesaikan tugas-tugas yang ada dalam permainan dan akan dapat
b. Memperluas pengetahuan Anak akan belajar banyak hal, warna, bentuk, ukuran.
Pengetahuan yang di peroleh dari cara ini biasanya mengesankan bagi anak di bandingkan yang
di hafalkan, anak dapat belajar konsep dasar berhitung. Jadi alat peraga atau media yang
digunakan diusahakan dalam bentuk asli. Misalnya media stik eskrim untuk membuat bingkai.
Cara Membuat Bingkai Foto Dari Stik Es Krim
a. Tentukan besar bingkai yang akan dibuat dan juga ukuran gambar yang akan
dimasukkan ke dalam bingkai.
b. Tentukkan model atau bentuk bingkai yang akan dibuat dan berikan pita sebagai
aksesoris atau memberikan aksesoris lalinnya, agar bingkai terlihat menarik.
c. Satukan stik ice cream dengan menggunakan lem kayu agar terbentuk menjadi
bingkai yang sesuai.
d. Lakukan pengecekan pada bingkai, apakah posisi sudah sesuai dan terbentuk seperti
yang diinginkan dan apakah lem sudah merekat dengan sempurna atau kuat.
DAFTAR PUSTAKA
Soetjiningsih. (2007). Buku Ajar Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta:
Sagung Seto.
Supartini, Y. (2008). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC
Wong, L. Donna. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Vol.1. Edisi 6. Jakarta:EGC.
Whaley & Wong, (2009). Psikologi Pekembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja
rosdakarya.
Yuliana, N. (2007). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Negeri
Jakarta.