OLEH:
1. Ady Pratama
2. Dody Kurniawan
3. Egar Samudera
4. Rendra Kurniawan
5. Minarti
6. Idho Qodri
7. Jefryansyah Riduan
8. Rahmad Gani
9. Rio Bagus Pratama
B. LATAR BELAKANG
Terapi kreatifitas merupakan suatu cara untuk melatih kemampuan klien agar bisa
mandiri dan memiliki kreatifitas setelah klien keluar dan memulai bergabung
dengan masyarakat yang ada dilingkungannya. Terapi ini sangat bermanfaat bagi
klien agar klien merasa mempunyai kemampuan yang bisa diterapkan dalam
masyarakat dan kehidupan sehari-hari, kreatifitas ini akan dilakukan sekelompok
pasien bersama-sama dengan pengarahan mahasiswa dan berdiskusi satu sama lain.
Klien yang dirawat di rumah sakit jiwa atau klinik jiwa umumnya dengan keluhan
tidak dapat diatur di rumah. Misalnya mengamuk, diam di rumah, tidak mandi,
keluyuran, mengganggu orang lain. Setelah berada dirumah sakit, hal yang sama
sering terjadi banyak klien yang berdiam diri, menyendiri tanpa kegiatan. Hari –
hari perawatan dilalui dengan makan, minum obat, dan tidur.
Terapi aktifitas merupakan salah satu tindakan keperawatan untuk gangguan jiwa.
Terapi ini adalah terapi kreatifitas yang mengandung makna sosialisasi, penyaluran
energi, stimulasi sensori dan orientasi realitas. Keterampilan ini penting dalam
keberhasilan pengobatan kolektif penyakit mental.
Menciptakan karya seni adalah salah satu cara untuk memerangi penyakit mental
dan saat ini sudah banyak orang yang merasakan manfaatnya. Beberapa tahun
terakhir praktik terapi seni sudah banyak berkembang luas dan sudah diterapkan
pada pasien sakit jiwa.
C. PENGERTIAN
Terapi aktifitas kelompok adalah salah satu upaya untuk memfasilitasi psikoterapis
terhadap sejumlah klien pada waktu yang sama untuk memantau dan meningkatkan
hubungan antar anggota.
Terapi aktifitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas dilakukan perawat
kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama.
Aktifitas digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target asuhan.
(Keliat, 2006)
E. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti terapi modalitas terapi membuat telur asin ini klien
mampu beradaptasi terhadap situasi, lebih aktif dan lebih mandiri.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti terapi modalitas membuat bantalan telur asin selama 45
menit diharapkan klien dapat meningkatkan interaksi sosial dengan orang lain,
meningkatkan rasa kasih sayang terhadap seseorang.
a. Merasa nyaman, mengurangi stress, menurunkan depresi dan kecemasan
b. Mengekspresikan perasaan dan melepaskan tekanan emosi yang dihadapi
c. Meningkatkan kontrol diri dan perasaan berharga
d. Mengubah prilaku
e. Mengembangkan kreatifitas
f. Hiburan atau kegiatan yang menyenangkan
F. KLIEN
1. Karakteristik klien
Dilakukan pada pasien dengan kondisi:
a) Pasien yang bisa bergerak dan sehat secara fisik
b) Defisit fungsional pada fisik,psikologis atau fungsional mental
c) Marah besar dan kesepian
d) Gangguan emosi dan perilaku
e) Stress dan kecemasan
f) Gangguan kepribadian
2. Proses seleksi
Setelah dilakukan oleh terapi selama pengkajian dan observasi serta wawancara
dengan menggunakan pedoman pengkajian fisik psikososial, masalah
emosional, spiritual.
3. Data klien
a.
b.
c.
d.
e.
f.
G. PENGORGANISASIAN
1. Waktu Pelaksanaan
Hari : Minggu
Tanggal : 24 November 2018
Jam : 10.00 s.d 10.45 WIB
H. ANTISIPASI MASALAH
1. Peragaan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktifitas, fasilitator mengikuti
kegiatan.
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin, fasilitator rmenyelesaikan terapi.
3. Bila klien lain ingin ikut
I. LANGKAH KEGIATAN
1. Fase persiapan
Klien diatur bentuk melingkar
3. Anda bisa memilih untuk mengamplasnya atau tidak. Cara ini dilakukan
agar garam dapat lebih mudah meresap karena pori-pori telur terbuka.
Keringkan telur.
4. Campurkan abu dengan air. Aduk rata. Jangan sampi encer. Bentuk hingga
seperti pasta.
6. Lumuri telur dengan Abu gosok yg sudah jadi sampai menggumpal. Kira-
kira hingga ketebalan mencapai 3 cm.
8. Taburi lagi telur yang sudah dilumuri Abu gosok dengan Abu gosok lagi
secukupnya.
9. Diamkan selama 14 hari.
10. Setelah proses selesai. Rebus telur dengan api kecil. Jangan sampai air
mendidih agar tidak merusak telur. Rebus selama 1 jam.
11. Bisa juga dengan cara dikukus dengan waktu yang sama.