SASARAN : Ny.I
WAKTU : 13.00
A. LATAR BELAKANG
Rematik, pegal linu, nyeri otot dan sendi, merupakan penyakit -
penyakit yang tidak asing dalam kehidupan kita sehari-hari. Dan
kebanyakan pada masyarakat lansia (lanjut usia) yang memang dekat
dengan gangguan rematik yang merupakan salah satu dari
penyakit degeneratif ( FKUI/RSCM, 2009 ).
Penyakit gangguan persendian merupakan salah satu penyebab
utama terjadinya disabilitas pada lansia.Pada sinovial sendi terjadi
perubahan berupa tidak ratanya permukaan sendi, fibrilasi dan
pembentukan celah dan lekukan di permukaan tulang rawan (Stockslager
& Schaeffer 2007).Gangguan persendian yaitu rematik mempunyai tanda
nyeri sendi ataupun tulang belakang.Penyakit ini menyerang sendi dan
struktur jaringan penunjang disekitar sendi sehingga menimbulkan rasa
nyeri.
Rematik adalah penyakit yang sifatnya menahun dan menghambat
aktivitas penderitanya. Karena itu lingkup gerak sendi harus
dipertahankan sehingga gerakan kita akan terpelihara. Dengan senam
rematik, hal itu bisa dicapai. Pada orang yang normal, karena kita
bergerak aktif, maka gerakan kita akan terpelihara.Pada penderita
rematik, mereka sulit menggerakkan tubuhnya karena nyeri. Bila tidak
digerakkan, lama-lama sendi akan lengket dan benar-benar tidak bisa
digerakkan. Ini yang kita cegah dengan melakukan olah fisik.
Senam rematik ditujukan untuk orang yang sehat maupun pasien
rematik yang dalam fase remisi atau penyakitnya tidak kambuh. Senam
rematik terdiri dari delapan komponen gerak, yaitu menjaga postur tubuh,
peregangan otot, latihan lingkup gerak sendi, latihan penguatan otot,
penguatan kerja jantung dan paru, latihan keseimbangan, koordinasi,
serta ketahanan otot. Inti dari senam rematik adalah mempertahankan
lingkup gerak sendi secara maksimal. Misalnya tangan mampu membuka,
mengepal, kaki menekuk atau leher bisa menoleh.
B. TUJUAN
1.Tujuan Umum
Lansia dapat memahami dan memperagakan kembali senam
rematik untuk penderita rematik.
2.Tujuan Khusus
a. Lansia mampu memahami dan menjelaskan pengertian senam
rematik
b. Lansia mampu memahami dan menjelaskan tujuan senam rematik.
c. Lansia mampu memperagakan senam rematik
C. SASARAN
Sasaran dari penyuluhan senam rematik adalah lansia yang
memiliki riwayat rematik diatas dan tidak memiliki hambatan dalam
melakukan kegiatan
D. METODE
1. Ceramah
2. Demonstrasi
E. MEDIA DAN ALAT
1. Leaflet
G. PENYULUH
Mahasiswa/i Profesi Ners STIKes A. Yani Cimahi
H. SETTING TEMPAT
PENYULUH PESERTA
LAMPIRAN MATERIAL
1. Pengertian
Senam adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah
serta terencana yang dilakukan secara tersendiri atau berkelompok.
senam rematik adalah suatu gerakan yang dilakukan secara teratur
dan terorganisasi bagi penderita rematik yang bertujuan untuk
mengurangi nyeri. (Santosa,1994).
2. Tujuan
a. Mengurangi nyeri pada penderita rematik
b. menjaga kesehatan jasmani menjadi lebih baik
c. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
d. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha
e. Mengatasi keterbatasan gerak sendi
SendiLeher
Tegakkan kepala Anda. Putar kepala ke
kanan perlahan lahan hingga kembali ke
posisi awal. Lanjutkan dengan memutar
kepala ke kiri secara perlahan-lahan
hingga kembali ke posisi awal. Lakukan
secara berulang.
Sendi Bahu
Berbaringlah dengan nyaman dengan
posisi lengan rileks di samping tubuh
Anda. Angkat lengan kanan secara
perlahan ke arah samping menjauhi
tubuh Anda, kemudian kembalikan pada
posisi semula. Ulangi gerakan yang
sama untuk lengan kiri Anda. Lakukan
secara bergantian antara lengan kiri dan
kanan.
Sendi Pinggul
Berbaringlah dengan nyaman dengan
posisi ujung tumit menempel. Jauhkan
kaki kanan Anda secara perlahan dari
tubuh, lalu kembalikkan ke posisi awal.
Lakukan secara bergantian antara kaki
kanan dan kiri.
Pergelangan Kaki
Putar pergelangan kaki kanan searah
jarum jam secara perlahan kemudian
lakukan arah sebaliknya (berlawanan
jarum jam). Lakukan secara bergantian
antara pergelangan kaki kanan dan kiri
.
Pergelangan Tangan
Tekuk jari–jari tangan Anda, putar
pergelangan tangan Anda searah jarum
jam dan kemudian berlawanan dengan
jarum jam
Ruas Jari
Sentuh tiap jari-jari tangan Anda dengan
ibu jari. Ulangi hingga 5 kali
Manjoer A, dkk, 1999, Kapita Selekta kedokteran Jilid 1 Edisi 3, Jakarta: Media
Aesculapius FK UI
Prince S.A., & Wilson L.M., 1995, Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit Buku 2 Edisi 4, Jakarta: EGC
Smeltzer S.C., & Bare B.G., 2001, Buku Ajar: Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth Edisi 8 Volume 3, Jakarta: EGC
Wahyudi Nugroho. (2000). Asuhan Keperawatan Gerontik. Jakarta : EGC.