PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. Penggunaan Headset/Earphone
Kebiasaan menggunakan headset / earphone saat mendengarkan musik ternyata
memiliki dampak negatif bagi pendengaran manusia, apalagi jika digunakan dengan
volume yang berlebihan. Berikut merupakan beberapa efek negatif yang diakibatkan
oleh penggunaan headset / earphone yang berlebihan, yaitu : (1) kerusakan permanen
pada telinga. Hal ini terjadi bila telinga sudah tidak kuat lagi menanggung beban
suara keras dari earphone yang langsung terhubung dengan lubang telinga, biasanya
hal ini terjadi pada mereka yang masih berusia muda atau remaja. (2) “
mendengarkan pemutar musik personal secara reguler dalam volume tinggi ketika
muda sering kali tidka berdampak pada pendengaran, namun kelak kemampuan
mendengar bisa menghilang ”jelas seorang peneliti pada International Herald
Tribune. Pernyataan itu diberikan sembilan peneliti dari Committee on Emerging and
Newly Identified Helat Risks. Bahkan mereka juga menyatakan bahwa risiko
kehilangan pendengaran akan didapatkan dipertengahan usia 20-an. Bagaimanapun
mendengarkan musik melalui media portabel juga menimbulkan dampak lain. Musik
bisa mengisolasi pendengaran dari khalayak ramai. (3) ambang pendengaran,
paparan musik dengan esrphone / headset dapat mempengaruhi ambang pendengaran
4
manusia, terutama bila dilakukan dengan volume keras dan dlaam jangka waktu lama.
Secara perlahan efek ini akan mengarah pada gangguan pendengaran secara
permanen.
5
Dr. Darwan M. Purba, SpM dari JEC.menjelaskan, “Sebagian besar katarak
terjadi karena proses degeneratif atau penuaan, oleh karena itu katarak kebanyakan
dialami oleh orang berusia 60 tahun keatas. Katarak menyerang secara perlahan-lahan
sehingga banyak orang tidak menyadari telah mengalami gangguan katarak. Jika kita
merasa ada yang salah dengan penglihatan, apalagi jika penglihatan mulai terganggu
segeralah periksakan diri.”
Selain faktor pertambahan usia, katarak juga dapat disebabkan oleh paparan
sinar ultraviolet dalam jangka waktu yang lama, penggunaan obat-obat tertentu,
penderita miopia/rabun jauh dengan minus tinggi (-12) dan penyakit seperti diabetes.
Katarak yang bukan disebabkan oleh proses degeneratif terdiri dari secondary –
katarak yang terjadi setelah operasi mata akibat penyakit mata lain seperti glaukoma
dan yang diakibatkan karena gangguan kesehatan lain seperti diabetes atau kadang
dihubungkan dengan penggunaan steroid; traumatic – katarak akibat trauma atau
kecelakaan pada mata; congenital – katarak yang menyerang bayi sejak lahir atau
pada tahun-tahun pertama hidup seorang anak.;
Bagi sebagian masyarakat Indonesia katarak masih menjadi momok, padahal
penderita katarak termasuk yang telah mengalami kebutaan akibat katarak memiliki
kesempatan untuk sembuh total melalui operasi karena pada dasarnya yang terserang
hanya lensa mata, sementara bagian mata lain masih berfungsi dengan baik. Salah
satu teknik pembedahan terkini adalah Femtosecond Cataract Surgery, dimana
operasi penggantian lensa mata dilakukan tanpa sayatan dari pisau bedah melainkan
dengan menggunakan laser. Melalui teknik ini, sayatan akan jauh lebih akurat, luka
sayatan sangat minimal 1,8 - 2,0 mm dan proses operasi dapat dilakukan lebih cepat.
Selain itu masa penyembuhan hanya memerlukan waktu 1-2 hari.
Jakarta Eye Center (JEC) sebagai pusat layanan kesehatan mata terkemuka di
Indonesia kini menyediakan alat dengan teknologi terbaru Femtosecond Cataract
Surgery untuk operasi katarak. Untuk saat ini, JEC merupakan pusat kesehatan
pertama di Indonesia dan kedua di Asia yang memiliki alat tersebut. Alat ini
merupakan laser Femtosecond Cataract Surgery pertama yang diakui oleh Food and
6
Drug Administration (FDA) untuk operasi katarak. Dengan menggunakan platform
operasi 3D, alat tersebut memberikan visualisasi 3D, sayatan kornea dan fragmentasi
lensa dapat dilakukan dalam satu langkah. Layar sentuh intuitifnya dengan interface
grafis mempermudah prosedur operasi serta pencitraan yang dihasilkan
memungkinkan dokter untuk memperhitungkan ukuran, bentuk dan lokasi setiap
sayatan dengan lebih tepat.
Selain alat laser baru untuk operasi katarak, JEC juga menyediakan alat dengan
teknologi Laser Excimer terkini untuk mengkoreksi gangguan mata seperti rabun jauh
(myopia), rabun dekat (hypermetropia) dan silinder (astigmatisme).
“Alat ini memungkinkan operasi dilakukan tanpa alat harus menyentuh mata
atau yang disebut dengan no-touch procedure/treatment. Setelah mata diberikan obat
bius tetes, alat akan diarahkan ke arah kornea mata dan sinar laser dari alat tersebut
akan diaplikasikan ke kornea mata untuk melakukan koreksi. Dengan teknologi 6
dimensi, alat tersebut dapat mengikuti gerakan mata dari segala arah sehingga tingkat
akurasi jauh lebih tinggi. Luka sayatan yang dihasilkan laser excimer terbaru tersebut
sangat kecil yaitu 0,54 mm dan proses operasi hanya membutuhkan waktu sekitar 10
menit untuk kedua mata.,” tambah Prof. Dr. Istiantoro, SpM dari JEC.
Salah satu isu mengenai gangguan sistem sensori persepsi adalah : cara
menyembuhkan buta warna partsial. Buta warna didefinisikan sebagai kelainan atau
gangguan dalam melihat warna. Paling sering ditemui adalah gangguan melihat
warna merah-hijau. Gangguan warna biru-kuning lebih jarang. Sedangkan buta warna
total, yaitu tidak dapat melihat warna sama sekali, lebih jarang lagi. Untuk buta warna
ini tidak hanya dialami oleh orang dewasa, anak-anak pun banyak yang mengalami
gangguan ini.
Namun apakah buta warna dapat disembuhkan? Menurut beberapa ahli, buta
warna masih bisa disembuhkan dan itu ada beberapa tahapannya. Buta warna
disebabkan oleh dua hal, yaitu karena turunan dan karena dapatan (acquired). Buta
8
warna turunan terjadi akibat kurang atau tidak adanya sel konus. Fungsi sel ini adalah
'menangkap" warna. Ada tiga jenis sel konus, yaitu yang sensitive terhadap warna
merah, hijau, dan biru. Warna yang kita lihat merupakan perbaduan dari ketiganya.
Jika hanya satu atau dua jenis sel konus yang jumlahnya kurang atau tidak ada,
disebut buta warna sebagian. Artinya, penderita masih mampu melihat warna tertentu.
Sedangkan jika ketiganya tidak ada atau tidak berfungsi sama sekali, maka penderita
akan melihat dunia ini hitam, putih, dan abu-abu. Jenis yang terakhir ini dinamakan
buta warna total.
Sampai saat ini, belum ditemukan cara untuk menyembuhkan buta warna
turunan. Walaupun demikian, tersedia beberapa cara untuk membantu penderitanya.
Cara tersebut antara lain adalah:
Lain halnya dengan buta warna dapatan. Beberapa diantaranya masih dapat
disembuhkan. Misalnya, buta warna akibat katarak. Dengan mengoperasi kataraknya,
buta warnanya akan sembuh. Demikian pula dengan buta warna akibat efek samping
obat. Dengan menghentikan obat yang menjadi biang penyebab, penglihatan akan
normal kembali.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Trend adalah sesuatu yang sedang dibicarakan oleh banyak orang saat ini dan
kejadiannya berdasarkan fakta. Isu adalah sesuatu yang sedang hangat dibicarakan
oleh khalayak ramai namun masih belum pasti kebenarannya dan hanya hasil dari
pendapat seseorang.
Gangguan persepsi sensorik adalah perubahan jumlah pola dari stimulus yang
masuk, disertai dengan respon yang berkurang, berlebihan, terdistorsi, atau
menganggu rangsangan tersebut.
Kebutuhan persepsi sensori merupakan kebutuhan manusia dimana merupakan
proses memilih,menafsirkan yang membutuhkan alat indra yang meliputi
pengelihatan,pendengaran,perabaan dan perasaan.pemenuhan kebutuhan persepsi
sensorik sangat dibutuhkan untuk berbagai hal dianjtaranya yaitu dalam komunikasi
antara perawat dengan pasien.adanya gangguan pada alat indra mempengarui persepsi
sensori seseorang dan persepsi setiap orang berbeda-beda yang dipengarui oleh
beberapa hal diantaranya lingkungan,pengalaman sebelumnya,gaya hidup,penyakit
dan jenis pengobatan seseorang.
3.2 SARAN
Sebagai mahasiswa kita harus peka terhadap semua perkembangan alat maupun
teknologi yang berpengaruh pada dunia kesehatan apalagi kita sebagai mahasiswa
tenaga keperawatan. Tren-tren dan isu-isu perlu kita pahami sebagai acuan untuk
menentukan tindakan dalam keperawatan apakah itu bisa kita jadikan pedoman atau
tidaknya, karena tidka bisa dipungkiri bahwa perkembangan zaman sangatlah
dibutuhkan, namun kita harus dapat menyaringnya.
10