Disusun oleh :
Silvy Shaffana Fathi
XI MIPA 1
NIP : 196811251994121001
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
BAB I
BAB II
BAB III
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................7
KATA PENGANTAR
Puji syukur pada Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan untuk
dapat menyelesaikan karya ilmiah berjudul “Pengaruh sinar handphone terhadap
mata” ini sesuai dengan waktu yang ditentukan. Tanpa adanya berkat dan rahmat
Allah SWT tidak mungkin rasanya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya.
Tujuan dari penyusunan karya ilmiah ini adalah untuk pemenuhan tugas Bahasa
Indonesia yang diberikan oleh Ibu Swi Bundariani. Tak lupa Penulis juga
mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan saran beliau, sehingga penulis
dapat menyelesaikan karya imiah ini.
Dalam karya ilmiah ini memaparkan pengaruh sinar handphone atau biasa disebut
sinar biru berdampak bagi kesehatan mata. Dengan penuh kesadaran, penulis
menyadari bahwa karya tulis ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Maka dari
itu kritik dan saran sebagai masukan bagi penulis ke depan dalam pembuatan
karya ilmiah sangatlah berarti. Akhir kata penulis mengucapkan mohon maaf bila
ada kata-kata dalam penyampaian yang kurang berkenan. Sekian dan terima kasih.
Penulis
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tidak aneh jika sekarang banyak orang menghabiskan waktu berkutat dengan
ponsel, laptop, perangkat digital lainnya untuk mendapatkan informasi atau
sekedar mencari hiburan. Meskipun mendapatkan suatu informasi semua
perangkat digital termasuk gadget juga memiliki dampak buruk bagi kesehatan
terutama dari efek sinar biru (blue light) yang terpancar dari gadget.
1.3 Tujuan
1
1.4 Manfaat
2
BAB II
Kebiasaan terlalu lama menatap layar radiasi termasuk ponsel bisa menyebabkan
gangguan anatomi pada mata. Hal tersebut bisa menimbulkan penglihatan yang
kabur, entah itu saat melihat sesuatu jarak dekat maupun jarak jauh. Untuk
diketahui, anak-anak usia di bawah 18 tahun masih sangat rentan terhadap
perubahan anatomi mata dan menyebabkan penglihatan yang kabur. Tetapi, rata-
rata untuk usia seseorang yang sudah berada di atas 18 tahun, anatomi pada mata
tidak banyak berubah. Perubahan anatomi mata bisa juga menyebabkan perubahan
ukuran kacamata yang akan digunakan. Memainkan dan menatap layar ponsel
terutama pada keadaan gelap dapat merubah anatomi mata, dan gangguan mata
akan mulai muncul. Radiasi cahaya yang memang terbukti memberikan pengaruh
terhadap gangguan pada mata adalah sinar ultraviolet dari matahari.
Sinar matahari terdiri dari cahaya merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila dan
ungu. Ketika digabungkan, itu menjadi cahaya putih yang kita lihat. Masing-
masing memiliki energi dan panjang gelombang yang berbeda. Sinar di ujung
merah memiliki panjang gelombang yang lebih panjang dan lebih sedikit energi.
Di ujung lain, sinar biru memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dan lebih
banyak energi. Cahaya yang terlihat putih dapat memiliki komponen biru besar,
yang dapat memaparkan mata ke jumlah panjang gelombang yang lebih tinggi dari
ujung biru spektrum.
3
Dapat menyebabkan kerusakan mata permanen yang dapat berujung pada
kehilangan penglihatan
Hampir semua cahaya biru yang terlihat melewati kornea dan lensa dan mencapai
retina. Cahaya ini dapat mempengaruhi penglihatan dan bisa menua usia dini.
Penelitian awal menunjukkan bahwa terlalu banyak paparan cahaya biru dapat
menyebabkan:
Mata lelah digital: Cahaya biru dari layar komputer dan perangkat digital dapat
mengurangi kontras yang mengarah ke mata digital. Kelelahan, mata kering,
pencahayaan yang buruk, atau bagaimana Anda duduk di depan komputer dapat
menyebabkan kelelahan mata. Gejala mata lelah termasuk mata yang sakit atau
iritasi dan kesulitan untuk fokus.
Kerusakan retina: Studi menunjukkan bahwa paparan terus cahaya biru dari waktu
ke waktu dapat menyebabkan sel-sel retina yang rusak. Ini dapat menyebabkan
masalah penglihatan seperti degenerasi makula terkait usia. Maka dari itu dr.
Rahul Khurana, MD, juru bicara American Academy of Ophthalmology
mengatakan hasil penelitiannya menunjukan bahwa usia diatas 6 – 12 tahun
diperbolehkan hanya 2 jam dalam sehari dalam menggunakan handphone atau
menatap layar digital. Terapkan waktu ini secara konsisten pada anak agar disiplin
juga demi kebaikan mata anak.
4
bertambahnya usia. Namun, akan terjadi lebih cepat salah satunya karena sinar
biru dari smartphone, leptop, atau perangkat digital lainnya.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Handphone memiliki sinar yang bernama blue light. Jika mata kita sering
bertatapan dengan blue light maka akan berdampak negatif bagi kesehatan mata.
Blue light dapat merusak retina yang berakibat fatal. Oleh karena itu, anak-anak
pada usia di atas 6 – 12 tahun hanya diperbolehkan menggunakan handphone atau
menatap layar digital selama 2 jam dalam sehari.
3.2 Saran
Handphone menjadi barang yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-
hari. Oleh karena itu, kita sebaiknya bijak dalam menggunakannya. Langkah bijak
yang dapat kita lakukan yaitu dengan mengurangi penggunaan handphone supaya
tidak selalu bertatap dengan blue light yang dapat merusak kesehatan mata dan
anak-anak dianjurkan untuk bermain ponsel hanya dalam waktu singkat.
6
DAFTAR PUSTAKA
Fitria Yusti Ningrum, Nafi’atun Nashriyah. Pengaruh Radiasi Sinar Biru Gadget
yang dapat Menimbulkan Terjadinya Degenerasi Makula (Macular Degenaration)
pada Usia Muda. https://osf.io/mquwy/download/?format=pdf. 28 Maret