Anda di halaman 1dari 12

MEMBUAT ARTIKEL

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah pendalaman Ipa SD

Dosen Pengampuh :Ibu puji Ayurachmawati,M.Pd

NAMA : MEGA SANTI


NIM : 2020143251
KELAS : 4D PGSD

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEMESTER GENAP 2021/2022


Pengaruh Radiasi Sinar biru layar Android terhadap
perkembangan sistem indra Mata Anak Usia SD

Sabtu,16 April 2022

Pendahuluan

Tidak bisa dipungkiri bahwa tingkat ketergantungan masyarakat pada piranti telekomunikasi
canggih ukuran genggaman atau yang biasa disebut dengan istilah gadget seperti smartphone dan
tablet kini sudah sangat tinggi. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sudah semakin
cepat sehingga tanpa disadari sudah mempengaruhi setiap aspek kehidupan manusia. Karena dengan
seiring arus globalisasi tuntutan kebutuhan pertukaran informasi yang cepat menyebabkan peranan
teknologi komunikasi menjadi sangat penting. Penggunaan gadget di kalangan pelajar dan mahasiswa
masa kini merupakan sebuah keharusan untuk memilikinya, misalnya seperti handphone, tablet,
laptop, dan berbagai macam gadget lainnya. Gadget dapat merubah makna suasana “kesendirian”
menjadi suatu suasana yang lebih ramai dan hidup. Dengan gadget yang canggih dapat digunakan
untuk mendengarkan musik, bermain games, internet, foto-foto, menonton video, dan lain-lain
meskipun sedang berada dalam satu ruangan sendirian tanpa ada apapun.
Tidak aneh jika sekarang banyak orang menghabiskan waktu berkutat dengan ponsel, laptop,
perangkat digital lainnya untuk mendapatkan informasi atau sekedar mencari hiburan. Meskipun
mendapatkan suatu informasi semua perangkat digital termasuk gadget juga memiliki dampak buruk
bagi kesehatan terutama dari efek sinar biru (blue light) yang terpancar dari gadget.
Kita tentu sudah sering mendengar tentang bahaya dari sinar UV yang dapat menyebabkan kerusakan
pada mata dan kulit. Sinar UV tidak dapat terlihat oleh mata kita karena termasuk golongan cahaya
tidak tampak (Invisible light), sumber terbesarnya adalah matahari. Mata manusia hanya mampu
melihat cahaya dengan panjang gelombang 400 nm-760nm yang disebut dengan cahaya tampak
(Visible Light). Visible Light sangat di perlukan oleh mata kita dalam proses penglihatan sehingga kita
dapat mengenali berbagai macam warna benda. Sumbernya bisa dari matahari langsung ataupun
pencahayaan buatan seperti lampu neon, LED, monitor computer, smartphone, tablet, monitor laptop
dan sebagainya. Meskipun memberikan banyak manfaat bagi proses penglihatan, ternyata Visible light
juga mempunyai efek samping yang buruk khususnya sinar biru yang mempunyai panjang
gelombang 415 nm – 455 nm. Akumulasi dari paparan sinar biru yang masuk ke mata, jangka
panjangnya dapat mempercepat terjadinya Degenerasi Makula.
Apa itu Sinar Biru (BLUE LIGHT) ?

Sinar biru adalah sinar dengan panjang gelombang 400-500 nm (nanometer). Sinar biru bisa
berasal dari sinar matahari yang kuat, layar televisi, lampu neon, atau layar computer dan barang
elektronik lainnya.Retina adalah selapis tipis sel yang terletak pada bagian belakang bola mata
vertebrata dan cephalopoda. Retina merupakan bagian mata yang mengubah cahaya menjadi sinyal
syaraf. Retina memiliki sel fotoreseptor (“rods” dan “cones”) yang menerima cahaya. Sinyal yang
dihasilkan kemudian mengalami proses rumit yang dilakukan oleh neuron retina yang lain, dan diubah
menjadi potensial aksi pada sel ganglion retina. Retina tidak hanya mendeteksi cahaya, melainkan
juga memainkan peran penting dalam persepsi visual.
Sinar biru adalah sinar yang dapat merusak retina pada mata manusia. Risiko kerusakan terjadi
tergantung dari panjang cahaya, intensitas serta durasi paparan. Misalnya jika seorang anak terlalu
lama nonton televisi dari jarak yang dekat maka risiko kerusakannya tentu lebih besar.
Pada mata bayi yang baru lahir, lensa mata yang jernih dan bening belum bisa menghambat datangnya
paparan sinar biru. karena secara alami lensa mata akan berubah dengan sendirinya menjadi kuning,
dan perubahan warna ini dapat menghambat sinar biru yang melalui lensa mata.
Pada anak-anak, sinar biru ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan, seperti rabun jauh (myopia).
Jika hal ini terjadi pada anak ketika ia mulai bersekolah, tentunya ia akan mengalami kesulitan
membaca.Pada bayi usia 0-2 tahun persentase masuknya sinar biru sampai pada retina mata sekitar
70-80%, sedangkan pada usia 2-10 tahun, bisa mencapai 60-70%. Ini merupakan resiko terbesar
kerusakan mata akibat sinar biru yang sering dialami anak- anak usia dini.
Dampak dari sinar biru ini mempunyai efek jangka panjang dan jangka pendek. dampak jangka
panjang yakni ketika anak memasuki usia dewasa, pandangan tengahnya akan kabur dan berkurang
kemampuannya untuk melihat detil-detil halus, walaupun ini tidak akan menyebabkan kebutaan total.
Sedang efek jangka pendeknya adalah retina anak akan terganggu, sehingga proses pembelajaran anak
melalui mata akan terhambat.
Perlindungan terhadap bahaya sinar biru harus dilakukan sedini mungkin. Anda bisa mulai
melindungi mata si kecil, misalnya dengan mengurangi jatah nonton televisi dan menjaga jarak
pandangnya agar tidak terlalu dekat.
Pencegahan Terhadap Sinar Biru
Cara mencegah sinar biru ini cukuplah mudah, dengan memenuhi kebutuhan gizi dan minimalkan
paparan anak terhadap asal sinar biru. Dengan cara memberi asupan makanan yang kandungannya
dapat melindungi mata. Salah satu zat yang berfungsi untuk melindungi mata adalah lutein. Lutein
adalah caretenoid alami yang terdapat pada ASI, sayuran dan buah-buahan. Namun karena tubuh tidak
dapat mensintesakan lutein, maka sebaiknya kebutuhan lutein juga dibantu dengan asupan dari luar.
Lutein dapat ditemukan di semua buah-buahan yang berwarna merah, oranye dan kuning. Misalnya
tomat, wortel, juga bayam.
Sumber Referensi : https://www.zonakacamata.com/bahaya-sinar-biru-blue-light-pada-mata/
Adakah Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Mata Anak?

“Gadget memang mampu meningkatkan kemampuan berbahasa anak. Selain itu, gadget mampu
meningkatkan kreativitas anak lewat permainan yang ada di dalamnya. Namun, jika waktu
penggunaannya tidak dibatasi, akan ada bahaya yang menghampiri. Salah satu dampak gadget
adalah penurunan kesehatan mata anak.”
gadget saat ini menjadi salah satu “sahabat’ terbaik manusia. Melalui benda kecil tersebut, seseorang
dapat mendapat informasi seluas-luasnya, sedalam-dalamnya. Di masa pandemi seperti sekarang ini,
anak-anak pun harus menggunakan benda kecil tersebut sebagai alat komunikasi, mengingat sekolah
pun hingga kini masih dilakukan di rumah secara daring. Selain menunjang proses pendidikan, gadget
juga dapat menjadi sarana edukasi, hiburan, dan komunikasi. Meski memiliki banyak sekali manfaat,
dampak gadget akibat penggunaan yang berlebihan tidak boleh disepelekan begitu saja. Salah satu
dampak gadget yang dapat memengaruhi kesehatan mata. Hal tersebut dapat terjadi jika dalam sehari
anak menghabiskan waktu lebih dari 3 jam dalam bermain gadget.

Jika terus-menerus terjadi dalam jangka waktu yang lama, berikut ini dampak gadget bagi kesehatan
mata anak:

1. Sindrom Penglihatan Komputer

Sindrom penglihatan komputer, atau yang bisa juga disebut dengan digital eye strain merupakan
sejumlah gangguan kesehatan pada mata akibat paparan layar digital dalam waktu lama. Kondisi ini
berisiko dialami anak yang terlalu lama menatap layar gadget, terutama dalam posisi yang salah dan
pencahayaan minim. Hal tersebut terjadi akibat LED pada perangkat gadget memancarkan cahaya
biru dalam intensitas tinggi. Cahaya biru tersebut yang berbahaya bagi kesehatan mata anak.

2. Rabun Jauh
Anak-anak yang menghabiskan terlalu banyak waktu untuk melihat layar gadget (Terkena sinar biru),
berisiko mengalami rabun jauh di kemudian hari. Rabun jauh merupakan kondisi yang terjadi akibat
mata tidak dapat memfokuskan cahaya pada retina mata. Akibatnya, pengidap kondisi ini tidak dapat
melihat benda-benda yang letaknya jauh, seperti tulisan di papan tulis, rambu lalu lintas, atau marka
jalan.

3. Penyakit Mata Kering


Peningkatan frekuensi penggunaan gadget dan perangkat digital lainnya meningkatkan risiko penyakit
mata kering pada anak. Hal tersebut dipicu oleh penurunan tingkat kedipan selama penggunaan
gadget. Akibatnya, mata kekurangan pelumas, sehingga memicu mata kering yang gatal.
Selain itu, kedipan yang tidak sempurna (ketika kelopak mata atas tidak menyentuh kelopak mata
bawah) membuat penyebaran lapisan air mata tidak merata ke seluruh permukaan mata. Hal tersebut
juga bisa menjadi penyebab mata kering.

4. Kelelahan Mata
Ketika asyik bermain gadget, anak-anak biasanya akan lupa waktu. Padahal, mata membutuhkan
waktu istirahat yang cukup, karena cahaya biru dari layar gadget memicu efek silau dan ketegangan
pada mata. Jika terpapar dalam waktu yang lama, rasa lelah pada mata pun tidak dapat dihindari.
Selain itu, mata dapat kehilangan fokusnya.

Sumber referensi : https://www.halodoc.com/artikel/adakah-pengaruh-penggunaan-gadget-terhadap-


mata-anak (Diakses pada tanggal 14 april 2022 )

Meski Sepele, Kebiasaan Ini Bisa Merusak Mata


Mata menjadi salah satu indera dengan fungsi yang penting bagi seseorang untuk melihat.
Karenanya, menjaga kesehatan mata harus menjadi hal yang penting dilakukan, dan menjauhi
kebiasan yang bisa merusak kesehatan mata pun sepatutnya dihindari.Komputer dan gadget,
termasuk handphone, sekarang telah menjadi sarana hidup pokok manusia mulai balita sampai
lansia, karena tiada kehidupan yang tidak melalui sarana komunikasi lewat komputer dan gadget,
terlebih di era pandemi corona saat ini. Padahal, radiasi komputer/gadget bisa mengakibatkan
gangguan penglihatan.Tanpa sadar, berbagai kebiasaan yang dilakukan oleh banyak orang
ternyata beberapa di antaranya memiliki risiko bagi kesehatan mata. Sebelum terlambat,
sebaiknya Anda pun mengetahui kebiasaan apa saja yang bisa mempengaruhi kesehatan mata.

Terlalu sering bermain gadget.Menatap layar gadget untuk waktu yang lama kerap kali
membuat banyak orang merasa tidak nyaman. Hal ini biasa disebut dengan istilah digital eye
strain. Penggunaan smartphone atau gadget lain dalam waktu yang lama dapat membuat
seseorang terpapar cahaya biru dari layar.Hal itu pun menyebabkan mata lelah dan sakit kepala,
karena pada saat melihat layar gadget, otot mata akan bekerja ekstra. Karenanya, seseorang yang
sering membaca, melihat layar monitor, atau menonton terlalu dekat lebih mudah terkena rabun
jauh (miopi). Sehingga sebenarnya kondisi inilah yang dapat memperburuk kondisi mata minus,
apalagi jika penggunaan gadget dilakukan dalam kondisi gelap, maka akan menambah kerja otot
mata.

Sumber referensi : https://rsinamira.com/meski-sepele-kebiasaan-ini-bisa-merusak-mata/

PERANCANGAN BOARD GAME MENGENAI BAHAYA RADIASI GADGET TERHADAP ANAK

Vincent Jonathan S., DR. Prayanto W.H., M.Sn., Hen Dian Yudani, S.T.,M.Ds

Banyaknya anak yang menggunakan gadget ini ada hubungannya dengan perhatian orang tua. Selain
kurangnya perhatian dan batasan pada anak yang bermain gadget, orangtua berpikir bahwa stimulasi
dari aplikasi-aplikasi mutakhir, permainanpermainan yang edukatif,bisa membuat anak semakin
pintar. Gadget juga menjadi cara ampuh membuat anak-anak duduk tenang.Memang paradigma
orangtua yang berpikir bahwa variasi dari permainanpermainan yang edukatif bisa membuat anak
mereka semakin pintar, itu tidak salah, namun ada baiknya juga sebagai orangtua yang bijak harus
bisa menentukan dan memberikan batasan yang tegas dan jelas bagi anak-anaknya pada saat bermain
gadget. Misalnya diberikan batasan waktu dalam bermain, dan batasan-batasan lainnya. Karena
disamping kecanggihan berbagai gadget yang ada saat ini, terdapat hal yang hampir dilupakan oleh
semua orang, termasuk para orang tua, yaitudampak radiasi yang dihasilkan dari alat tersebut (Bahaya
Radiasi Gadget).

Definisi tentang Board Game Board game dalam bahasa Indonesia berarti papan permainan. Jika
ditinjau dari Cambridge Advanced Dictionary, definisi Board game dalam bahasa inggris ialah "a
game played on a specially designed board". atau dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai "sebuah
permainan khusus yang dirancang dan dimainkan di atas papan permainan khusus." Board game
adalah jenis permainan di mana alat-alat atau bagian-bagian permainan ditempatkan, dipindahkan,
atau digerakkan pada permukaan yang telah ditandai atau dibagi-bagi menurut seperangkat
aturan.Permainan mungkin didasarkan pada strategi murni, kesempatan atau campuran dari keduanya
dan biasanya memiliki tujuan yang harus dicapai seseorang.Board game versi awal merepresentasikan
pertempuran antara dua pasukan dan board game terbaru masih didasarkan pada tujuan untuk
mengalahkan pemain lawan dalam hal jumlah, posisi menang atau poin tertinggi (sering
direpresentasikan dalam mata uang dalam game).
Pengaruh Radiasi Sinar Biru Gadget yang dapat Menimbulkan Terjadinya Degenerasi
Makula (Macular Degenaration) pada Usia Muda

“Apakah sinar biru dari Gadget dapat menimbulkan terjadinya degenerasi makula pada usia
muda?”
Penggunaan gadget di kalangan pelajar dan mahasiswa masa kini merupakan sebuah keharusan untuk
memilikinya, misalnya seperti handphone, tablet, laptop, dan berbagai macam gadget lainnya. Angka
penggunaan telepon dengan teknologi canggih (smartphone) di Indonesia terus meningkat dan
Indonesia sudah menempati urutan kelima dalam daftar pengguna smartphone terbesar di dunia,
setelah Cina, Amerika Serikat, India, dan Brazil. Penggunaan gadget yang terlalu sering juga
memiliki dampak buruk bagi kesehatan terutama dari efek sinar biru (blue light) yang terpancar dari
gadget. Paparan sinar biru yang terlalu lama bisa memicu sel-sel fotoreseptor (peka cahaya) pada
mata untuk menghasilkan molekul beracun yang membahayakan mata, sinar biru yang masuk ke
mata, lensa dan retina tidak dapat memblokir atau memantulkannya sehingga mengenai dan merusak
sel fotoreseptor. Rusaknya sel fotoreseptor bisa menyebabkan degenerasi makula (macular
degeneration). Degenerasi makula yaitu penyebab kebutaan yang paling sering terjadi pada orang
berusia 50 tahun atau lebih. Makula atau organ kecil dekat pusat retina yang mempertajam objek ini
dapat rusak seiring bertambahnya usia. Namun, akan terjadi lebih cepat salah satunya karena sinar
biru dari smartphone, leptop, atau perangkat digital lainnya.
 Definisi
1) Degenerasi Makula (macular degeneration)
Degenerasi makula menyebakan kerusakan penglihatan yang berat, misalnya kehilangan kemampuan
untuk membaca dan mengemudi tetapi jarang menyebabkan kebutaan total. Penglihatan pada tepi luar
dari lapang pandang dan kemampuan untuk melihat biasanya tidak terpengaruh, yang terkena hanya
penglihatan pada pusat lapang pandang (Lim,2008).
2) Mata
Mata adalah suatu organ fotosensitif yang sangat berkembang dan rumit, yang menganalisis bentuk,
intensitas, dan warna cahaya yang dipantulkan objek dan menimbulkan sensasi penglihatan. Mata
terletak dalam struktur bertulang yang protektif di tengkorak, yaitu rongga orbita, yang juga
mengandung bantalan jaringan adiposa (Mescher,2011).
3) Gadget
Gadget merupakan objek teknologi sebagai perangkat atau alat yang memiliki fungsi tertentu dan
sering dianggap hal baru. Gadget merupakan alat mekanis yang menarik karena selalu baru sehingga
menimbulkan kesenangan baru kepada penggunanya. Menurut kamus Oxford kata gadget pertama
kali muncul pada abad ke 19. Awalnya gadget digunakan sebagai nama tempat untuk menyimpan
item teknis tertentu dimana orang tidak dapat mengingat nama tersebut (Anonim,2011).

 Fisiologi Penglihatan
Agar dapat melihat, mata harus menangkap pola pencahayaan di lingkungan sebagai
“gambar/bayangan optis” di suatu lapisan sel peka sinar, retina, seperti kamera nondigital menangkap
bayangan dari film. Seperti film yang dapat diproses menjadi salinan visual dari bayangan asli, citra
tersandi di retina disalurkan melalui serangkaian tahap pemrosesan visual yang semakin rumit hingga
akhirnya secara sadar dipersepsikan sebagai kemiripan visual dari bayangan asli (Sherwood,2009).
Sama seperti pembentukan bayangan oleh lensa kaca pada secarik kertas, sistem lensa mata juga dapat
membentuk bayangan di retina. Bayangan ini terbalik dari benda aslinya. Namun, demikian persepsi
otak terhadap benda tetap dalam keadaan tegak, tidak terbalik seperti bayangan yang terjadi di retina,
karena otak sudah dilatih menangkap cahaya yang terbalik itu sebagai keadaan normal (Guyton,2006).
Mata mengubah energi dari spektrum yang dapat terlihat menjadi potensial aksi di saraf optikus.
Panjang gelombang cahaya yang dapat terlihat berkisar dari 397- 723 nm. Bayangan suatu benda di
dalam lingkungan di fokuskan di retina. Berkas cahaya yang mencapai retina akan mencetuskan
potensial di dalam sel kerucut dan batang. Impuls yang timbul di retina dihantarkan ke korteks serebri,
tempat impuls tersebut menimbulkan sensasi penglihatan (Ganong,2005).
Berkas cahaya akan berbelok (mengalami pembiasan) apabila berjalan dari satu medium dengan
kepadatan tertentu ke medium lain dengan kepadatan yang berbeda, kecuali apabila berkas tersebut
jatuh tegak lurus terhadap permukaan (Ganong,2005). Ketika masuk ke suatu medium dengan
densitas tinggi , berkas cahaya melambat (yang sebaliknya juga berlaku). Berkas cahaya sejajar yang
jatuh ke lensa bikonveks akan mengalami pembiasan ke titik (fokus utama) di belakang lensa. Fokus
utama terletak pada garis yang berjalan melintasi pusat kelengkungan lensa, sumbu utama. Untuk
keperluan praktis, berkas cahaya dari benda yang jatuh di lensa dengan jarak lebih dari 20 ft (6m)
dianggap sejajar. Berkas cahaya dari benda yang terletak lebih dekat dari 6 m akan menyebar
sehingga jatuh ke fokus yang lebih ke belakang di sumbu utama daripada fokus utama. Lensa
bikonkaf menyebabkan berkas cahaya mengalami divergensi (Sherwood,2009).
Semakin besar kelengkungan lensa, semakin kuat daya biasnya. Daya bias suatu lensa biasanya
diukur dalam dioptri. Mata manusia memiliki daya bias sekitar 60 dioptri pada saat istirahat
(Ganong,2005). Kemampuan menyesuaikan kekuatan lensa dikenal sebagai akomodasi. Kekuatan
lensa bergantung pada bentuknya yang selanjutnya dikendalikan oleh otot siliaris (Sherwood,2009).
pada keadaan istirahat, lensa dipertahankan berada dalam keadaan tegang oleh ligamentum lensa.
Karna bahan lensa bersifat lentur dan kapsul lensa memiliki elastisitas yang tinggi, lensa tertarik
menjadi gepeng. Apabila pandangan diarahkan ke benda yang dekat, otototot siliaris akan
berkontraksi (Ganong,2005). Pada anak-anak, daya bias lensa mata dapat ditingkatkan dari 20 dioptri
menjadi kira-kira 34 dioptri, ini berarti terjadi akomodasi sebesar 14 dioptri. Untuk mencapai ini,
bentuk lensa diubah dari yang tadinya konveks-sedang menjadi lensa yang sangat konveks. Bila
berada dalam keadaan relaksasi tanpa tarikan tehadap kapsulnya, lensa dianggap berbentuk hampir
sferis, terutama akibat refraksi elastik dari kapsul lensa (Guyton,2006).

Pembahasan
Makula adalah bagian dari retina yang berfungsi sebagai penglihatan tengah, penderita
degenerasi makula akan mengalami gangguan pada penglihatan sentralnya karena sel pada makulanya
sudah rusak akibat paparan sinar UV dan sinar biru. Saat sinar biru masuk ke mata, lensa dan retina
tidak dapat memblokir atau memantulkannya sehingga mengenai dan merusak sel fotoreseptor.
Rusaknya sel fotoreseptor bisa menyebabkan degenerasi makula (macular degeneration), yaitu
penyebab kebutaan yang paling sering terjadi pada orang berusia 50 tahun atau lebih.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Toledo di Amerika Serikat, mengungkapkan
bahwa paparan sinar biru yang terlalu lama bisa memicu sel-sel fotoreseptor (peka cahaya) pada mata
untuk menghasilkan molekul beracun yang membahayakan mata. Molekul yang disebut sebagai
retinal ini awalnya berfungsi untuk membantu sel fotoreseptor dalam menangkap cahaya dan
menyalurkan sinyal ke otak. Namun, adanya sinar biru bisa mengubah retinal menjadi molekul yang
berbahaya untuk sel fotoreseptor karena bisa melarutkan membran sel fotoreseptor.
Degenerasi makula memang tidak menyebabkan orang buta secara total. Namun, Penglihatan akan
jadi kabur atau tidak seterang penglihatan normal. Sayangnya penyakit ini belum bisa disembuhkan
dan merupakan penyebab kebutaan. Sinar biru ada dimana-mana disekitar kita, semua orang beresiko
untuk terpapar sinar biru. Salah satu sumber sinar biru yang patut diwaspadai bersumber dari televisi,
smartphone, dan ponsel lainnya. Anak usia di bawah 10 tahun dan orang diatas 45 tahun adalah
kelompok orang yang paling rentan terhadap radiasi sinar biru ini.
A. Penyebab Degenerasi Makula
Terdapat 2 jenis degenerasi makula yaitu:
1) Degenerasi Makula bentuk kering, dimana terjadi endapan kuning pada makula yang
dapat bertambah jumlahnya sehingga menyebabkan penglihatan buram.
2) Degenerasi makula bentuk basah, yang ditandai dengan pertumbuhan pembuluh darah
abnormal dari lapisan koroid yang kaya akan pembuluh darah dibawah makula.
Pembuluh darah abnormal ini akan membocorkan darah dan cairan ke retina
menyebabkan penglihatan terhadap garis lurus menjadi bergelombang dan hilangnya
penglihatan sentral. Pembuluh darah abnormal ini pada akhirnya membentuk jaringan
parut dan menyebabkan hilangnya penglihatan sentral permanen.
B. Gejala Degenerasi Makula
Tidak semua orang mengalami gejala yang sama. Beberapa orang mengalami gejala
kehilangan penglihatan lebih lambat dibandingkan dengan orang lain. Degenerasi makula
merupakan penyakit mata yang dianggap progresif dan biasanya semakin memburuk
seiring waktu.
 Gejala Dini
Hilangnya penglihatan pada awal degenerasi makula sangat bertahap sehingga
kebanyakan orang bahkan tidak menyadarinya. Saat penyakit berkembang, ada
kehilangan penglihatan yang sangat besar pada penglihatan sentral, sementara
penglihatan tepi tetap tidak berubah sama.
Pada awalnya, gambar yang biasanya tampak jernih dan tajam menjadi kabur.
Ketika penyakit ini berkembang mereka bisa menjadi terdistorsi, membesar, berawan,
gelap atau tidak terlihat. Beberapa gangguan penglihatan tahap awal dari degenerasi
makula:
1) Garis lurus tampak bengkok
2) Pengurangan penglihatan sentral di satu atau kedua mata
3) Kebutuhan cahaya yang lebih terang saat membaca atau melakukan pekerjaan
dekat
4) Kesulitan beradaptasi dengan tingkat cahaya rendah, seperti ketika memasuki
ruangan yang remang-remang
5) Penglihatan kabur saat membaca
6) Penglihatan terhadap kecerahan warna menurun
7) Kesulitan mengenali wajah
Cara Mencegah Bahaya Radiasi Sinar Biru dari Gadget

Cara Mencegah Bahaya Radiasi Sinar Biru: Pakai kacamata

Pancaran sinar biru (blue light radiation) tergolong dalam jenis High Energy Visible (HEV)
yaitu cahaya tampak dengan tingkat energi yang besar. Karakteristik sinar tersebut memiliki
panjang gelombang pendek sekitar 380-500 nanometer dengan tingkat energi yang besar
seperti sinar ultraviolet yang berbahaya bagi penglihatan manusia

Paparan sinar biru dalam jangka panjang juga bisa mempengaruhi kesehatan mata dan
kualitas penglihatan kita.Selain itu, paparan sinar biru juga dapat membuat kulit di sekitar
mata kita lebih cepat mengalami tanda penuaan seperti kantung hitam dan kerutan.Oleh sebab
itu, kamu bisa menggunakan kacamata dengan lensa yang dapat menyaring sinar biru untuk
mengurangi pengaruh radiasinya.

1. Gunakan Screen Protector


Pilih jenis lapisan pelindung (screen protector) untuk layar/monitor LED yang tidak
hanya melindungi layar anda dari debu, kotoran dan goresan tetapi juga pancaran
sinar radiasi, terutama blue light dan ultraviolet. Jika anda menggunakan kacamata,
pilih jenis lensa yang juga dapat menghalau/ filtrasi jenis cahaya tersebut (anti blue
light and UV lens).
2. Atur Brightness dan Contras yang Cukup
Lakukan pengkondisian cahaya ruangan serta pengaturan tingkat kecerahan layar
(brightness dan contras) yang sesuai dimana tingkat kecerahan layar tidak melebihi
kondisi pencahayaan lingkungan anda bekerja. Ruangan yang terlalu redup/gelap
dapat menyebabkan kecerahan dan kontas layar yang berlebihan sehingga mata
menjadi cepat lelah. Gunakan setelan Dark Mode pada operating system serta
berbagai aplikasi atau dengan memilih tema gelap untuk mengurangi kecerahan dan
radiasi layar.
3. Jarak Layar Sekitar 30-40 Centimeter
Lakukan pengaturan jarak pengelihatan antara mata dengan layar, disarankan dalam
jarak sekitar 30-40 centimeter. Usahakan agar posisi gawai/perangkat notebook dan
smartphone lebih rendah dari mata, yaitu dengan membentuk sudut lebih sekitar 15
derajat. Hindari menatap layar dalam kondisi berbaring karena dapat menyebabkan
cedera punggung dan gangguan tulang belakang.
4. 20-30 Menit Menatap Layar Selingi Lihat Obyek Lain
Hindari melakukan pekerjaan dengan menatap layar dalam jarak dekat dengan terus
menerus. Setiap 20-30 menit menatap layar, selingi dengan aktivitas melihat jauh atau
palingkan pengelihatan ke arah lain seperti pojok-pojok ruangan atau melihat ke luar
jendela ruangan. Lakukan juga pemijitan ringan di sekitar mata untuk melancarkan
aliran darah. Hal tersebut dilakukan untuk mengistirahatkan dan mengurangi
ketegangan pada otot mata. Pada saat tersebut lakukan juga senam ringan untuk
peregangan otot bahu dan leher utuk mencegah terjadinya computer vision syndrom,”
ujarnya.
5. Berkedip Secara Sadar dan Teratur
Ketika bekerja dengan layar maka secara tidak sadar akan terjadi penurunan intensitas
berkedip. Hal tersebut menyebabkan mata menjadi kering. Lakukan kegiatan berkedip
secara sadar dan teratur agar bola mata dapat tetap terbasahi dengan baik. Dapat juga
menggunakan cairan tetes mata (artificial tears) jika diperlukan. Perbanyak konsumi
buah dan sayuran untuk menjaga kesehatan mata
Kesimpulan

penggunaan gadget pada anak tidak dilarang, mengingat fungsinya yang sangat penting saat ini, yaitu
menunjang proses belajar mengajar. Namun, penggunaannya harus dibatasi, agar tidak menimbulkan
sejumlah dampak gadget seperti yang telah disebutkan di atas. Makula adalah bagian dari retina yang
berfungsi sebagai penglihatan tengah, penderita degenerasi makula akan mengalami gangguan pada
penglihatan sentralnya karena sel pada makulanya sudah rusak akibat paparan sinar UV dan sinar
biru. Saat sinar biru masuk ke mata, lensa dan retina tidak dapat memblokir atau memantulkannya
sehingga mengenai dan merusak sel fotoreseptor.
Paparan sinar biru yang terlalu lama bisa memicu sel-sel fotoreseptor (peka cahaya) pada
mata untuk menghasilkan molekul beracun yang membahayakan mata. Molekul yang disebut sebagai
retinal ini awalnya berfungsi untuk membantu sel fotoreseptor dalam menangkap cahaya dan
menyalurkan sinyal ke otak. Namun, adanya sinar biru bisa mengubah retinal menjadi molekul yang
berbahaya untuk sel fotoreseptor karena bisa melarutkan membran sel fotoreseptor. Salah satu sumber
sinar biru yang patut diwaspadai bersumber dari televisi, smartphone, dan ponsel lainnya.

“ Jika artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-
temanmu.” Terimakasih !
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Referensi :
https://www.zonakacamata.com/bahaya-sinar-biru-blue-light-pada-mata/
https://www.halodoc.com/artikel/adakah-pengaruh-penggunaan-gadget-terhadap-mata-anak
Lim, Jenifer. 2008. Age Related Macular Degeneration Second Edition. Now York: Informa Healthcare
USA,Inc.
Mascher, Anthony L. Histologi Dasar JUNQUEIRA Teks & Atlas. Edisi 12. 2011. Jakarta: EGC.
Anonim. Generasi Muda Kecanduan Blackberry. 2011. Available from:
http//www.tempointeraktif.com/hg/it/2011/04/20/brk,20110420-
Sherwood, L. Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem. Edisi 11. 2009. Jakarta: EGC.
Gyuton, AC., & Hall, JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. 2006. Jakarta: EGC.
Ganong, WF. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. 2005. Jakarta: EGC.
Sugianto, V. J., Prayanto, W. H., & Yudani, H. D. (2015). Perancangan board game mengenai bahaya radiasi
gadget terhadap anak. Jurnal DKV Adiwarna, 1(6), 15.

Sumber referensi : http://eprints.unm.ac.id/18184/1/PDF%20JURNAL.pdf

Mila ,pada Usia, Terjadinya Degenerasi Makula Macular Degenaration. "Pengaruh Radiasi Sinar Biru Gadget
yang dapat Menimbulkan Terjadinya Degenerasi Makula (Macular Degenaration) pada Usia Muda."

https://www.kalderanews.com/2020/05/5-tip-meminimalisir-dampak-radiasi-pancaran-blue-light-layar-gawai/

Anda mungkin juga menyukai