PROPOSAL
OLEH
FAKULTAS KEPERAWATAN
T.A 2020/2021
BAB 1
PENDAHULUAN
urusan manusia. Berbagai macam jenis teknologi yang tidak terhitung jumlahnya
dapat dijumpai di zaman modern ini. Salah satu contoh teknologi yang sangat popular
adalah gadget, setiap orang menggunakan gadget dengan teknologi yang modern
seperti televisi, telepon genggam, laptop, komputer, tablet, smartphone dan lain-lain
(Subarkah,2019).
Pada era globalisasi seperti ini, media interaksi seseorang untuk melakukan
antar satu dengan yang lainnya tidaklah susah, hanya dengan menggunakan gadget
yang dapat menyajikan berbagai media berita, jejaring sosial, hobi, bahkan hiburan.
Barang canggih ini tidak hanya sekedar dijadikan media hiburan semata tapi dengan
aplikasi yang terus diperbaharui gadget wajib digunakan oleh orang-orang yang
memiliki kepentingan bisnis, atau pengerjaan tugas kuliah dan kantor, akan tetapi
pada faktanya gadget tak hanya digunakan oleh orang dewasa atau lanjut usia (22
tahun ke atas), remaja (12-21 tahun), tapi pada anak-anak (7-11 tahun), dan lebih
ironisnya lagi gadget dugunakan untuk anak usia (3-6 tahun), yang seharusnya belum
Tampilan tulisan pada layar gadget saat ini ukurannya lebih kecil daripada
tulisan yang tertera pada buku. Hal ini membuat para pengguna gadget membaca
tulisan dalam jarak yang cukup dekat, sehingga dapat menimbulkan gejala-gejala
gangguan pada penglihatan seperti mata lelah, penglihatan buram, penglihatan ganda,
pusing, mata kering serta ketidaknyamanan pada mata saat melihat sesuatu objek baik
penyakit mata dengan ditemukan jumlah penduduk yang menderita kelainan refraksi
hampir 25% populasi penduduk atau sekitar 55 juta jiwa. Angka kelainan refraksi di
Indonesia mencapai 22,1% yang diantaranya dialami oleh anak usia sekolah sebanyak
10% (Pertiwi,2019)
mengenai keadaan kebutaan dan gangguan penglihatan di suatu wilayah atau Negara
melalui metode survey yang dapat diandalkan. Secara global, diperkirakan sekitar 1,3
miliar orang hidup dengan beberapa bentuk gangguan penglihatan. Berkenaan dengan
penglihatan jarak, 188,5 juta orang memiliki gangguan penglihatan ringan, 217 juta
memiliki gangguan penglihatan sedang hingga berat, dan 36 juta orang buta,
sehubungan dengan penglihatan dekat, 826 juta orang hidup dengan gangguan
Perhitungan jumlah penduduk dengan kebutaan dan Severe Low Vision Tahun
Papua (0,1%) diikuti Nusa Tenggara Barat dan di Yogyakarta (masing-masing 0,2%).
Prevalensi severe low vision penduduk umur 6 tahun ke atas secara nasional sebesar
0,9 persen. Prevalensi severe low vision tertinggi terdapat di Lampung (1,7%) diikuti
Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Barat (masing-masing 1,6%). Provinsi dengan
prevalensi severe low vision terendah adalah di Yogyakarta (0,3%) diikuti oleh Papua
Barat dab Papua (masing-masing 0,4%) (Kemenkes RI, dalam Nur Khalid,2019).
2014-2019 yang direkomedasikan oleh WHO diperoleh data pada tahun 2016 di
Anak merupakan buah hati orang tua yang sangat berharga. Orang tua akan
merasa bangga dengan kebiasaan anak duduk di barisan bangku terdepan yang identik
dengan anak yang rajin dan antusiasme belajar tinggi, tentunya ini hal baik bagi orang
tua. Akan tetapi, bisa saja kebiasaan baik itu terjadi karena penglihatan si anak yang
dan berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar. Pada tahap ini anak-anak suka
dengan hal-hal baru yang tidak didapatkan dari bermain dengan teman sebayanya.
Sering juga untuk menjelajahi dan mencari jawaban atas rasa penasaran mereka
memanfaatkan aplikasi gadget untuk mencari jawabannya. Selain itu karna gadget
adalah hal baru dan menarik dengan adanya aplikasi game online sehingga lebih
senang menghabiskan waktu dengan bermain game online. Seyogyanya anak di usia
sangat menentukan kualitas anak dikemudian hari. Masalah kesehatan yang sering
terjadi pada anak usia sekolah seperti kurangnya pelaksanaan Prilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) misalnya sepert cara menggosok gigi yang tidak benar, cara
mencuci tangan yang tidak benar, terdapatnya karies gigi, kecacingan, masalah gizi,
Beraneka ragam jenis gadget seperti smartphone, notebook dan tablet yang beredar
dipasaran merupakan bukan barang mewah lagi karena harganya terjangkau. Bahkan
ada orang tua yang memfasilitasi anaknya menggunakan gadget. Padahal dampak
dari hal ini membuat anak tidak mau berbaur dengan temannya, anak cenderung lebih
Anak yang tidak memperhatikan durasi dan frekuensi penggunaan gadget akan
berdampak mengakibatkan mata kering, iritasi mata dan sulit untuk focus sementara
membedakan bagian-bagian yang sangat spesifik baik objek atau suatu permukaan.
Kelainan pada ketajaman penglihatan merupakan gejala yang paling umum
dikeluhkan oleh orang yang mengalami gangguan penglihatan. Pada anak usia
sekolah, hal ini merupakan salah satu masalah yang paling sering terjadi terhadap
didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk melihat suatu objek yang menjadi
Menurut hasil wawancara survey awal yang telah dilakukan pada hari Senin
11 Januari 2021 dengan 7 sampel responden anak kelas 5 Sekolah Dasar Negeri
responden bermain game selama 5 jam per hari namun tidak secara terus menerus.
Responden juga mengeluh setelah bermain game mereka merasakan mata pedih dan
lelah.
Nilai Visus Mata Pada Anak Sekolah Dasar Negeri 118253 Londut”.
1. Bagi responden
Siswa mengetahui apa saja dampak buruk dari penggunaan gadget secara
Membatasi dan mengontrol para siswa agar tidak membawa gadget pada saat
sekolah. Dan menindak tegas bagi siswa yang menggunakan gadget di luar
kewenangannya.
3. Bagi kampus
mata.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Gadget adalah sebuah istilah dalam bahasa Inggris yang mengartikan sebuah
alat elektronik kecil dengan berbagai macam fungsi khusus. Gadget (Bahasa
Indonesia: acang) adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa Inggris untuk merujuk
pada suatu peranti atau instrument yang memiliki tujuan dan fungsi praktis spesifik
yang berguna yang umumnya diberikan terhadap sesuatu yang baru. Gadget dalam
pengertian umum dianggap sebagai suatu perangkat elektronik yang memiliki fungsi
manusia masa kini dan merupakan barang yang akrab dengan masyarakat. Ada
berbagai jenis gadget seperti notebook, tablet PC, smartphone, handphone, video
gadget, audio gadget, game gadget dan beragam jenis gadget lainnya dengan
1. Komunikasi
Pengetahuan manusia semakin luas dan maju. Jika zaman dahulu manusia
menggunakan handphone.
2. Sosial
Gadget memiliki banyak fitur dan aplikasi yang tepat untuk kita dapat berbagi
menambah teman dan menjalin hubungan kerabat yang jauh tanpa harus
3. Pendidikan
Dampak yang diberikan gadget tergolong menjadi dua, yaitu dampak positif
1. Dampak positif
a. Mempermudah komunikasi
Dalam hal ini gadget dapat mempermudah komunikasi dengan orang lain
yang berada jauh dari kita dengan cara sms, telepon atau dengan semua
b. Menambah pengetahuan
Dalam hal pengetahuan kita dapat dengan mudah mengakses atau mencari
c. Menambah teman
dapat dengan mudah menambah teman melalui jejaring sosial yang ada
materi yang abstrak karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa
dibuat abstrak.
2. Dampak negatif
a. Merusak mata
Jika anda pernah merasa mata lelah dan perih saat melihat ponsel, tidak
pada benda kecil mata akan kering dan di tingkat paling ekstrim bisa
menderita infeksi.
b. Mengubah postur tubuh
ponsel dalam durasi lama. Hal ini akan membuat kulit menurun
kualitasnya”.
d. Mengganggu pendengaran
akan turun membuat tidur jadi terganggu. Sebuah riset dari mayo Clinic di
Saat beristirahat ada baiknya ponsel dalam keadaan silent atau jauhkan dari
tempat tidur.
Penggunaan gadget memberikan dampak terhadap penggunanya. Kemudahan
dalam bidang teknologi membuat pengguna mempunyai pendapat yang berada dalam
(meningkatkan semangat belajar anak) tetapi juga ada dampak negatifnya (berdampak
anak-anak.
dalam bentuk partikel energi atau gelombang elektromagnettik. Lamanya radiasi yang
menyinari tubuh khususnya mata walaupun dengan intensitas rendah akan tetapi
dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan gangguan fisiologis (Ningsih, 2017).
Suatu sinar yang disebut high energy visible atau heV atau dikenal sebagai
blue light adalah salah satu bagian dari spektrum cahaya yang berada diantara biru
dan violet adalah cahaya yang sangat kuat dan dihasilkan oleh peralatan elektronik
modern bahkan bohlam fluoresens. Cahaya ini menjadi salah satu penyebab masalah
penglihatan, yaitu katarak dan amD (Age-related macular degeneration). Mata yang
terekspos terlampau lama oleh heV akan berdampak pada retina, heV penetrasi ke
pigmen macula pada mata dan menyebabkan kerusakan perlindungan mata sehingga
mata akan lebih rentan terhadap paparan heV dan degenerasi sel (Penambunan
dkk,2019).
2.2 Konsep Kesehatan Mata
Optik merupakan alat bantu penglihatan yang penting dalam kehidupan, salah
satunya adalah mata. Mata merupakan indra penglihatan yang dapat menangkap
berkas cahaya yang dipantulkan dari sebuah benda. Jika lensa yang dilalui cahaya
menjadi sangat kecil sehingga ukurannya mendekati panjang gelombang dari cahaya
Mata adalah salah satu organ yang sangat kompleks, terdiri dari berbagai
struktur yang saling bekerja sama untuk memberikan suatu indera penglihatan. Mata
merupakan organ yang sangat penting dan berfungsi dalam menganalisis secara
cermat dari sebuah bentuk, intensitas cahaya, serta warna yang dipantulkan oleh suatu
informasi visual dalam melakukan berbagai aktivitas sehari-hari (Randy Richter dkk,
2018).
Alat tambahan pada mata terdiri dari alis, palpebral atau kelopak mata, bulu
a. Alis mata, adalah rambut kasar yang terdapat di atas mata secara melintang
dan tersususn rapi, alis mata ini berfungsi untuk memperindah dan
b. Kelopak mata, adalah bagian mata yang dapat di gerakkan untuk membuka
dan menutup mata. Kelopak mata ini ada bagian atas dan bagian bawah.
Kelopak mata bagian atas mempunyai otot yang disebut levator palpebrae
yang dapat menarik mata untuk terbuka, sedang kelopak mata bawah
c. Bulu mata, ialah bulu yang terletak pada ujung kelopak mata yang
konjungtiva kelopak mata atas. Air mata ini berfungsi untuk membasahi
penyebaran air mata. Sebagian air mata akan menguap dan sebagian lagi
masuk kedalam punkta lakrimalis di kelopak mata atas dan bawah disudut
dalam mata. Air mata ini mengalir ke kanalis lakrimalis dan bermuara di
2. Bola mata
Bola mata manusia berbentuk bulat dan agak pipih dari atas ke bawah. Hal ini
disebabkan oleh selama berhubungan sejak bayi bola mata selalu tertekan oleh
kelopak mata atas dan bawah. Bola mata mempunyai diameter 24-25 mm, 5/6
bagiannya terbenam dalam rongga mata dan hanya 1/6 bagian yang tampak dari luar.
Bola mata dilindungi oleh pelupuk mata atas dan bawah. Untuk melihat mata
dapat terbuka dan bila tidur mata akan menutup. Bola mata ini dapat bergerak ke kiri,
padat tidak tembus cahaya dan berfungsi untuk penyokong bola mata yang
di sebut sclera.
Bola mata dibagi dua oleh suatu sumbu yang disebut sumbu Anatomis
(Anatomical Axis). Bila suatu cahaya masuk ke bola mata, cahaya tersebut tidak
mengikuti sumbu anatomis, melainkan mengikuti suatu sumbu yang jatuh tepat pada
bintik kuning. Sumbu tersebut dinamakan sumbu penglihatan (Visual axis). Sumbu
membentuk sudut penglihatan sebesar 1’ (satu menit) dan disebut sumbu penglihatan
Minimal. Pada mata normal dengan sudut 1’ seseorang mempunyai sudut penglihatan
secara jelas.
a. Selaput tanduk (kornea) yaitu selaput bening dibagian depan bola mata
b. Selaput pelangi (iris) adalah bagian mata yang mengandung zat warna
c. Anak mata (pupil) yaitu lubang pada bagian tengah iris yang berguna
d. Lensa mata, dapat menjadi cembung atau pipih berguna dalam mengatur
pembentukan bayangan.
e. Selaput keras (sclera) yaitu bagian terluar dari bola mata yang berguna
f. Selaput koroid yaitu bagian tengah bola mata yang berupa selaput tipis, di
Selaput jala (retina) yaitu bagian terdalam dari bola mata, berguna untuk
menangkap bayangan.
g. Bintik kuning yaitu daerah yang sangat mudah menerima cahaya yang
masuk.
terdiri dari dua bagian yaitu : 1) bagian depan disebut kornea yang tembus
cahaya, dan 2) bagian belakang disebut sclera yang tidak tembus cahaya.
melanjutkan diri sebagai iris dan korpus siliare yang mengandung otot
yang dinamakan pupil yang berfungsi sebagai diafragma pada alat kamera
utnuk mengattur banyaknya kamera yang masuk kedalam bola mata. Dari
corpus ciliaris kita dapatkan batang jaringan ikat yang dinamakan zomula
Merupakan lapisan yang penting terdiri dari jaringan saraf. Didalamnya ada
Kedua ini terletak dalam suatu lapisan yang dinamakan retina. Lapisan
retina terbentang dari bahagian depan tepat pada corpus ciliaris yang
dinamakan ota serata dank e arah belakang akan keluar dari bola mata
cepat.
berfungsi untuk melihat. Nama lain dari bintik buta adalah papilla
Sebab-sebab bola mata selalu mempunyai bentuk yang bulat karena di dalam
bola mata berisi cairan yang selalu konstan atau tetap volumenya (7 cc).
Cairan ini jernih dan encer seperti air disebut juga dengan “humor aqueus
atau HA” yang selama produksinya selalu konstan. Bila suatu hal produksi
dari sekresi ini terganggu maka HA akan tertimbun dalam bola mata
“Gloucoma”.
Cairan yang disebut corpus vitreum ini jernih tapi konsistensinya atau
kepekatannya seperti agar-agar. Agar cahaya atau benda yang dilihat dapat
sampai ke retina (bintik kuning) maka cahaya tadi harus melalui : “Cornea
tembus cahaya ini disebut media refraksi. Homur aqueus atau cairan yang
“Cannal of schleman”.
Nervus opticus dari mata kanan dan mata kiri setelah keluar dari bola mata
akan saling bersilangan pada suatu tempat yang dinamakan “Chiasma Opticus”.
Persilangannya bersifat parsial crossing, hanya nervus opticus bagian tengah yang
sebagai traktus opticus. Secara anatomi fisiologi traktus optikus berbeda dengan
nervus opticus.
Kalau nervus opticus unsur-unsur sarafnya hanya berasal dari satu bola mata
bila ini megalami kerusakan, maka hanya satu bola mata yang mengalami kerusakan.
Sedangkan traktus opticus unsur-unsur sarafnya berasal dari kedua bola mata. Bila ini
Traktus opticus akan berganti saraf pada cospus geniculatum (CGL), dari
CGL akan keluar suatu saraf yang menyebar berbentuk kipas yang dinamakan
“Radiatio Optical Gratiolet (ROG)”. ROG akan berakhir di otak pada cortex cerebi
penglihatan sampai pada pusat ini maka kita akan sadar dengan apa yang kita lihat.
a. Kelainan fisiologis
sehingga tidak dapat melihat dekat. Hal ini disebabkan oleh lensa
b. Kelainan fatologis
Kelainan ini tidak selalu terjadi pada setiap orang. Adapun kelainannya
1) Myopia (terang dekat), pada kasus ini sinar sejajar yang berasal dari
tempat yang tak terhingga, oleh lensa dibiaskan langsung jatuh di depan
Bila indeks bias dari lensa mata lebih kuat, sedangkan sumbu mata
Pada keadaan ini sinar sejajar yang di terima dibiaskan oleh lensa ke
padahal indeks bias dari lensa mata normal bayangannya jatuh pada
retina (hipermetropia axis). Jika indeks bias dari lensa mata terlalu
3) Astigmatisme
bola mata. Fisiologisnya terdapat pada semua orang namun hal ini tidak
Bola mata dapat digerakkan ke segala arah sesuai dengan keinginan kita
dalam mata.
dalam bawah.
luar bawah.
luar atas.
c. Nervus VI : adalah Abducen
luar atau samping. Pada mata normal ketiga otot penggerak bola mata ini akan
Gangguan gerakan otot bola mata terjadi bila otot tersebut lumpuh yang
disebabkan oleh rusaknya saraf, atau kekuatan ototnya berkurang yang dinamakan
Gerakan bola mata terbatas, terjadi strabesinus (juling), penglihatan kembar (ptosis),
Kelainan dari otot penggerak bola mata :Kelainan bersifat manifest, Kelainan bersifat
latent.
Gejalanya : mata pada saat istirahat maupun bergerak bola mata kelihatan
troklearis.
2. Kelainan yang bersifat latent adalah disebabkan oleh kekuatan ototnya yang
berkurang.
Gejalanya: pada waktu istirahat mata kelihatan normal, gejala juling baru
Kelainanya :
2.3.1 Definisi
melihat suatu benda dengan jelas atau detail dari suatu benda yang dilihat. Ketajaman
minimal dari retina, kemampuan retina untuk melihat dua titik terdekat sebagai dua
Nilainya : 1
Visus =
SPM
SPM 1 menit : visusnya mencapai 6/6 atau optimal, ini berarti ketajaman
penglihatannya normal.
penglihatan X, agar benda A dan B pada jarak Y akan nampak jelas, maka ukuran
bendanya harus diperbesar yaitu A’ dan B’, jadi sudut penglihatan minimal yang
Snellent Chart yang dikerjakan pada orang dewasa atau anak-anak yang telah dapat
Di dalam klinik maupun di dalam laboratorium visus diperiksa dari Opto type
Snellen (Snellen chart). Dasar dari optotype ini adalah SPM. Optotype terdiri dari
huruf balok dengan warna hitam di atas dasar putih yang makin ke bawah makin kecil
ukurannya. Huruf dibuat sedemikian rupa sehingga detail huruf pada jarak 6 meter,
membentuk SPM satu menit dan secara keseluruhan huruf tadi membentuk SPM 5
menit.
Optotype terdiri atas 8 deretan huruf, tiap deretan mempunyai huruf dengan
urutan tertentu yang oleh mata normal huruf tadi dapat dilihat dengan jelas pada jarak
Cara pemeriksaan : orang percobaan duduk 5 – 6 meter (20 feet) dari Snellen
chart, digunakan jarak 5 – 6 meter karena jarak tadi dianggap tidak terhingga jadi
sinar yang datang pada mata adalah sinar sejajar. Jarak pemeriksaan 5 – 6 meter
disebut “Distange (d)”. orang percobaan harus membawa sebanyak mungkin baris-
baris huruf mulai yang pertama atau yang paling atas (M Iswari & Nurhastuti, 2018).
Visus dinyatakan sebagai pecahan dimana pembilang adalah jarak pemeriksaan meter
Optal Noscup adalah pengetesan ditempat yang gelap. Penyebut adalah dalam meter
atau feet dari huruf yang dapat dilihat oleh mata normal.
Rumus :
d
V =
D
Contoh :
V = 6/6, artinya orang percobaan dapat membaca huruf pada jarak pemeriksaan 6
meter (dan) yang pada mata normal huruf tadi dapat dibaca pada jarak 6 meter.
V = 6/60, artinya orang itu dapat melihat deretan huruf secara jelas pada jarak 6
meter (dan) yang pada mata normal huruf tadi dapat dibaca pada jarak 60 meter
(deretan pertama).
Nilai dari versus tidak boleh diringkas, seseorang dengan mata normal akan
Bila seseorang mempunyai versus menurun, misalnya 6/12 atau 6/20 kemungkinan
tidak terlihat pada jarak 6 meter maka pemeriksaan dengan dilakukan dengan cara
lain, yaitu :
1) Cincin lamdalt
1. Intensitas penerangan
menyebabkan mata mudah lelah. Ini membuat jarak gadget dengan mata
semakin dekat. Saat berbaring, tubuh tidak bisa relaks karena otot mata akan
menarik bola mata kearah bawah, mengikuti letak gadget yang sedang dibaca.
Mata yang sering terakomodasi dalam waktu lama akan cepat menurunkan
Menatap layar gadget dalam waktu yang lama dapat memberikan tekanan
tambahan pada mata dan susunan sarafnya saat melihat gadget dalam waktu
kering. Dalam hal ini, air mata memiliki fungsi yang sangat penting. Air mata
masuk ke mata dari atmosfer, nutrisi (glukosa, elektrolit, enzim, protein) serta
Ketika melihat gadget dengan jarak yang jauh maupun dengan jarak yang
dekat mata akan berakomodasi. Kegiatan akomodasi yang dilakukan oleh otot
ukuran, warna, maupun kedudukan suatu objek. Fungsi mata sangat penting bagi
penglihatan. Tajam penglihatan atau visus adalah suatu kemampuan mata atau daya
refraksi mata untuk melihat suatu objek. Tajam penglihatan normal adalah
kemampuan mata atau daya refraksi mata untuk membedakan dua titik secara terpisah
dengan membentuk sudut satu menit pada jarak enam meter (Santosa & Sundari,
2018).
berkaitan dengan lama penggunaan gadget serta jarak pandang terhadap gadget
(Randy Richter,dkk, 2018). Kebiasaan bermain video game membuat anak lebih
beresiko mengalami stress, repetitive strain injury, gangguan pada mata dan maag.
Mata yang terlalu lama terpapar pencahayaaan layar computer berpotensi mengalami
Efek paparan radiasi dari penggunaan gadget juga didapatkan dari cahaya
biru. Paparan cahaya biru dapat mengakibatkan pelepasan dopamin pada retina yang
Saat seseorang bekerja melihat objek bercahaya di atas dasar warna pada jarak
dekat secara terus-menerus dalam jangka waktu tertentu, menyebabkan mata harus
berakomodasi dalam jangka waktu yang panjang sehingga daya akomodasi menurun.
Akomodasi melibatkan kerja otot-otot indra dan ekstra okuler yang menyebabkan
posisi bola mata. Waktu kontraksi yang lama dapat menimbulkan spasme otot-otot
tersebut dan akan mengakibatkan rasa nyeri. Oleh karena itu, keluhaan kelelahan
mata pada pengguna computer dapat dihubungkan dengan jarak pandang mata
(Insani, 2018).
peningkatan akomodasi mata. Mata akan bekerja keras dalam berakomodasi untuk
benda dekat dengan jelas. Pencembungan lensa secara kronis dapat menyebabkan
gangguan focus pada retina perifer dan sentral. Gangguan ini menyebabkan bayangan
jatuh dibelakang retina sehingga merangsang penipisan koroid dan rangsang retina
ini dapat menyebabkan rangsangan pada mata untuk tumbuh memanjang sehingga
dapat menyesuaikan focus untuk melihat benda dengan jelas. Ukuran aksial bola mata
yang terlalu panjang ini dapat menyebabkan penurunan tajam penglihatan, yaitu
dimana sekalipun tengah melihat objek dekat mata akan menyesuaikan diri untuk
tetap dapat melihat secara pokus. Namun bila hal ini di lakukan secara berulang dan
terus-menerus tubuh sendiri akan memunculkan sinyal kimiawi yang akan memacu
perubahan arah pertumbuhan struktur bola mata. Efeknya dinding bola mata anak
menjadi lebih lemah dan akhirnya mudah memanjan. Bila ini terjadi anak akan rentan
Pada saat berinteraksi dengan gadget, mata akan melihat focus pada satu
penggunaan gadget yang terlalu lama biasanya diikuti dengan mata kering, mata
perih, mata berair hingga dapat menyebabkan kepala pusing. Penggunaan gadget
yang salah, seperti frekuensi penggunaan yang berlebihan dapat berdampak terhadap
(konsep), definisi yang berguna untuk melihat fenomena secara sistematik melalui
Paparan radiasi(blue
light) Akomodasi lensa mata
Menstimulasi pertumbuhan
Kemampuan akomodasi
panjang aksial bola mata
lensa mata
Merangsang penipisan
koroid dan merangsang
retina bergerak kebelakang
yang akan di ukur atau diamati melalui penelitian (I Masturoh & N Anggita T,2018).
1. Intensitas penerangan
2. Posisi menggunakan gadget
3. Durasi penggunaan gadget
4. Jarak mata saat melihat gadget
Gadget
Macam-macam gadget
1. Notebook
2. Tablet PC
Penurunan ketajaman
3. Smartphone
nilai visus mata
4. Handphone
5. Video game
6. Audio game Dampak gadget
7. Game gadget Dampak postif
a. Mempermudah komunikasi
b. Menambah pengetahuan
c. Menambah teman
d. Munculnya metode-metode baru
Dampak negatif
a. Merusak mata
b. Mengubah postur tubuh
c. Kulit wajah kendur
d. Mengganggu pendengaran
e. Mengganggu istirahat
: Tidak Diteliti
: Diteliti
2.7 Hipotesis
Hopotesis berasal dari kata hupo dan thesis, hupo artinya sementara
kebenarannya dan thesis artinya pernyataan atau teori. Jadi hipotesis adalah
jawaban sementara berdasarkan pada teori yang belum dibuktikan demgan data atau
fakta.( I Masturoh & N Anggita T, 2018). Pada penelitian ini hipotesis yang di ambil
adalah :
H1 : Ada hubungan penggunaan gadget dengan ketajaman nilai visus mata pada anak
METODE PENELITIAN
aturan yang harus dipenuhi dalam seluruh proses penelitian (I Masturoh & N Anggita
antara paparan atau factor resiko (independen) dengan akibat atau efek
satu waktu antara factor resiko dengan efeknya (point time approach), artinya semua
variabel baik variabel independen maupun variabel dependen di observasi pada waktu
3.3.1 Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Anggita T,2018).
orang di Sekolah Dasar Negeri 118253 Londut Kabupaten Labuhan Batu Utara.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi yang secara nyata diteliti dan ditarik kesimpulan. Penelitian dengan
menghemat biaya, waktu dan tenaga. Dalam menentukan sampel, langkah awal yang
harus ditempuh adalah membatasi jenis populasi atau menentukan populasi target
Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah siswa-siswi kelas V dan
VI di SDN 118253 Londut Kabupaten Labuhan Batu Utara. Cara menentukan besar
Rumus :
N
n =
1+N (d ) 2
Keterangan :
N : Jumlah populasi
n : Jumlah sampel
N
n=
1+ N (d)2
38
n=
1+38 (0,05)2
38
n=
1+38 (0,0025)
38
n=
1+0,095
38
n=
1,095
n = 35 Anak
Kriteria sampel penelitian ini terdiri dari kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.
1. Kriteria Inklusi
2. Kriteria Eksklusi
gadget.
3.4 Teknik Sampling
metode Simple Random Sampling. Pemilihan sampel dengan cara ini merupakan
probabilitas yang paling sederhana. Dengan pemilihan sampel ini bahwa setiap subjek
dalam populasi memiliki kesempatan untuk terpilih atau tidak terpilih sebagai sampel
penelitian. Pada penelitian ini mengumpulkan nama siswa-siswi kelas V dan VI yang
2. Variabel tak bebas (dependent variabel), adalah variabel yang secara struktur
objek penelitian (Hardani dkk, 2020). Variabel terikat dalam penelitian ini
pelaksanaan pengumpulan dan dan pengolahan serta analisi data (I Masturoh & N
Anggita T,2018). Definisi operasional pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.6.
mengumpulkan data (Hardani dkk,2020). Intsrumen yang dipakai dalam penelitian ini
1. Uji Validitas
Uji validitas merupakan derajat ketetapan antara data yang terjadi pada objek
penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Hardiani dkk, 2020).
dimana uji validitas sangat diperlukan dalam menentukan apakah intstrumen bisa
digunakan untuk mengukur apa yang akan diukur, uji validitas ini berdasarkan data
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata reliability, reliable yang artinya dapat dipercaya,
tersebut menunjukkan ketetapan. Artinya, jika peserta didik diberikan tes yang sama
pada waktu yang berlaianan maka setiap siswa akan tetap berada pada urutan yang
yang berpedoman kepada instrument penelitian yang telah disiapkan oleh peneliti
terlebih dahulu yang dipandu dengan pedoman mengisi lembar persetujuan menjadi
responden dan melakukan observasi tentang hubungan penggunaan gadget dengan
ketajaman nilai visus mata responden. Dalam melakukan penelitian, tahapan yang
1. Mengurus surat ijin penelitian dari Institut Kesehatan Deli Husada Delitua
yang di ajukan kepada kepala sekolah Sekolah Dasar Negeri 118253 Londut.
6. Setelah data yang dibutuhkan terkumpul peniliti melakukan tabulasi dan yang
Pengolahan data adalah bagian dari penelitian setelah pengumpulan data. Pada
tahap ini data mentah atau row data yang telah dikumpul dan di olah atau dianalisis
1. Editing
Editing atau penyuntingan data adalah tahapan dimana data yang sudah
2. Coding
Coding adalah membuat lembaran kode yang terdiri dari tabel dibuat sesuai
dengan data yang diambil dari alat ukur yang digunakan. Pengkodean yang
1. Data umum
a. Data responden
Responden 1 kode R1
Responden 2 kode R2
Responden 3 kode R3
Dan seterusnya
b. Jenis kelamin
Laki-laki kode G1
Perempuan kode G2
2. Data khusus
Jarang kode D1
Sering kode D2
Selalu kode D3
Duduk kode P1
Tidur kode P2
Normal kode K1
Buta kode K3
3. Scoring
4. Tabulation
Menyususn data yang telah lengkap sesuai dengan variabel yang dibutuhkan
1. Univariat
(Hardani dkk, 2020). Analisis univariat dalam penelitian bertujuan untuk menjelaskan
ketajaman nilai visus mata. Nilai visus mata diukur dengan menggunakan Snellen
Chart.
2. Bivariat
satu sama lain, singga dapat ditarik kesimpulan (Hardani dkk, 2020). Penelitian ini
bertujuan untuk mengalisis hubungan penggunaan. Analisis bivariat dalam penelitian
ini untuk mengetahui apakah ada hubungan penggunaan gadget dengan ketajaman
nilai visus mata pada anak sekolah dasar. Pada penelitian ini menggunakan uji
inferesial non parametric yaitu Uji Chi Square. Uji Chi Square bekerja dengan data
nominal. Jika x2 hitung > x2 tabel maka Ho ditolak artinya signifikan, ada hubungan
penggunaan gadget dengan ketajaman nilai visus mata pada anak Sekolah Dasar
Negeri 118253 Londut. Jika x2 hitung < x2 tabel maka Ho diterima artinya tidak
signifikan, tidak ada hubungan penggunaan gadget dengan ketajaman nilai visus mata
Etika penelitian membantu peneliti untuk melihat secara kritis moralitas dari
sisi subjek penelitian. Etika juga membantu untuk merumuskan pedoman etis yang
lebih kuat dalam norma-norma baru yang dibutuhkan karena adanya perubahan yang
dinamis dalam suatu penelitian etika penilitian diantaranya (I Masturoh & N Anggita
T, 2018) :
consent aadalah proses dimana seorang subjek penelitian secara sukarela memberikan
dilakukan persetujuan dengan mendokumentasikan tanda tangan atau cap jempol dari
nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar
3. Jaminan kerahasiaan
Dr. Drs. Ismail Nurdin, M. S. (2019). Metodologi Penelitian Sosial. (S. Lutfiah, Ed.)
2019, 1, 29-43.
Li, S. M. (2017). Near Work Related Parameters and Myopia in Chinese, 1-13.
MATA. 1-9.
1-26.
Read, S. A. (2018). Ocular and Evironmental factors associated with eye growth in
2020 , 107-113.