Diajukan untuk memenuhi tugas stase mata kuliah Profesi Keperawatan Gerontik
oleh
Nikmatul Khoiriyah, S.Kep.
NIM 122311101075
dimanfaatkan untuk membuat dan menghasilkan karya dari hal-hal yang sudah
disediakan. Contoh terapi okupasi ialah membuat bingkai foto, membuat kipas, membuat
sulak, membuat bunga, menjahit, merajut, dan lain-lain.
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi
Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Jember pada tanggal 19 Maret
2018 terhadap Tn.M dengan risiko kesepian di UPT PSTW Bondowoso diketahui bahwa
klien merasa ingin pulang, tidak memiliki teman untuk bercerita dan mengalami kesulitan
dalam bersosialisasi. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mempermudah belajar
fungsi dan keahlian yang dibutuhkan dalam proses penyesuaian diri dengan lingkungan
pada lansia yaitu dengan terapi okupasi: membuat kerajinan.
2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Kegiatan terapi okupasi: membuat bingkai foto ini bertujuan untuk meningkatkan
fungsi kreatif pada lansia, meningkatkan kemampuan interaksi dan kepekaan secara
individual di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Kabupaten Bondowoso.
1.2 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari kegiatan terapi okupasi antara lain:
1. Menciptakan kondisi tertentu sehingga Tn.M dapat mengembangkan
kemampuan untuk dapat berhubungan dengan orang lain dan masyarakat
sekitarnya,
2. Membantu melepaskan dorongan emosi secara wajar,
3. Mengarahkan minat dan hobi untuk dapat digunakan setelah Tn.M kembali di
lingkungan masyarakat.
LPJ P2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember
Lansia mengalami penurunan fungsi tubuh dalam segi kognitif, afektif, dan psikomotor
4.2 Sasaran
Tn.M penghuni wisma melati
: Sasaran
: Pemateri
dilakukanoleh tangan dan memiliki fungsi pakai atau keindahan sehingga memiliki
nilai jual. Kerajinan tangan yang memiliki kualitas tinggi tentu harganya akan mahal
dan dapat menjadi suatu usaha yang menjanjikan. Tn. M sangat kooperatif selama
proses membuat bingkai foto. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan
tentang terapi okupasi pada Tn.M dapat meningkatkan aktivitas positif klien dan
menambah keterampilan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan mental lansia
dan pencegahan terjadinya masalah kesehatan mental yang sering terjadi pada usia
lansia.
6.2 Saran
6.2.1 Bagi Sasaran:
a. Lansia diharapkan nmampu membuat keputusan untuk mengisi waktu luang
dengan kegiatan yang bermanfaat
b. Pihak UPT PSTW diharapkan mampu melatih lansia untuk memanfaatkan
waktu luang untuk mencegah kebosanan pada lansia dan mengusir rasa
kesepian yang kerap di rasakan lansia.
6.2.2 Bagi Masyarakat
Lansia yang berada di wisma melati dapat mengajari lansia satu wisma
ataupun wisma lain untuk membuat bingkai foto bersama
6.2.3 Bagi Tenaga Kesehatan:
a. Bagi tenaga kesehatan setempat khususnya pada perawat atau kader di UPT
PSTW diharapkan lebih aktif dalam kegiatan maupun program untuk
kesehatan jiwa maupun mental lansia.
b. Tenaga kesehatan yang ada di lingkungan UPT PSTW seperti Puskesmas
setempat mampu melakukan posyandu lansia untuk kesehatan lansia
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI. 2016. Situasi Lanjut Usia (Lansia) di Indonesia. Kementerian Kesehatan
RI Pusat Data dan Informasi. https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2
&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiolMaG44DYAhUITY8KHTV_A6sQ
FggtMAE&url=http%3A%2F%2Fwww.depkes.go.id%2Fdownload.php% 3Ffile
%3Ddownload%2Fpusdatin%2Finfodatin%2Finfodatin%2520lansia
%25202016.pdf&usg=AOvVaw0zV4TG2xXvjfCN0pa2wHO0
Martono, Hadi dan Kris Pranarka. 2010. Buku Ajar Boedhi-Darmojo Geriatri (Ilmu
Kesehatan Usia Lanjut). Edisi IV. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Maryam, R.Siti. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta : Salemba
Medika
Stanley, M. dan P. G. Beare. 2006. Buku Ajar Keperawatan Edisi 2. EGC: Jakarta
Daftar Lampiran
Lampiran 1 : Berita acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : Satuan Operasional Prosedur (SOP) jika ada
Lampiran 5 : Materi
Lampiran 6 : Media (Leaflet)
Lampiran 7 : Dokumentasi
BERITA ACARA
Pada hari ini, tanggal 27 Bulan Maret tahun 2018 jam 09.00 s/d 09.15 WIB bertempat di
Wisma Melati UPT PSTW Kabupaten Bondowoso. telah dilaksanakan Kegiatan terapi
okupasi; membuat kerajinan (bingkai foto) oleh Mahasiswa Program Profesi Ners
Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh 4 orang (daftar hadir terlampir)
DAFTAR HADIR
Kegiatan terapi okupasi ; membuat kerajinan (bingkai foto) oleh Mahasiswa Program
Profesi Ners Universitas Jember. Pada hari ini, tanggal 27 Bulan Maret tahun 2018 jam
09.00 s/d 09.15 WIB bertempat di Wisma Melati UPT PSTW Kabupaten Bondowoso
Lampiran 3: SAP
1. Standar Kompetensi
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan dan demonstrasi, peserta diharapkan
dapat memahami mengenai Terapi Okupasi (membuat bingkai foto)
2. Kompetensi Dasar
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan dan demonstrasi, lansia diharapkan
dapat:
1. Tn.M dapat menemukan kemampuan kerja yang sesuai dengan bakat dan
keadaannya,
2. Tn.M dapat mengembalikan fungsi fisik, meningkatkan ruang gerak sendi,
kekuatan otot dan koordinasi gerakan.
3. Tn.M mampu meningkatkan toleransi kerja, memelihara, dan meningkatkan
kemampuan yang masih ada,
4. Membantu Tn.M untuk menerima kenyataan dan menggunakan waktu luang
dengan berguna
5. Meningkatkan interaksi sosial antar lansia.
3. Pokok Bahasan
Terapi Okupasi (Membuat bingkai foto)
4. Subpokok Bahasan
a. Pengertian terapi okupasi (Membuat bingkai foto)
b. Tujuan dan manfaat terapi okupasi (Membuat bingkai foto)
5. Waktu
1 x 15 menit
7. Model Pembelajaran
a. Jenis Model Pembelajaran : Demonstrasi
b. Landasan Teori : Kontruktivisme
c. Landasan Pokok :
1. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
2. Mengajukan masalah
3. Mengidentifikasi pilihan tindakan
4. Memberi komentar
LPJ P2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember
8. Persiapan
Penyuluh mencari referensi terakit konsep dasar tentang terapi okupasi; menjahit,
mulai dari pengertian, tujuan, manfaat dengan melakukan latihan pada lansia
10. Evaluasi
Jawablah pertanyaan ini dengan tepat
a. Apakah pengertian Terapi Okupasi ; Membuat bingkai foto?
b. Apakah tujuan dan manfaat Terapi Okupasi ; Membuat bingkai foto?
LPJ P2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember
Lampiran 4: SOP
TERAPI OKUPASI:
MEMBUAT KERAJINAN TANGAN
(BINGKAI FOTO)
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
Lampiran 5 : Materi
Terapi okupasi merupakan terapi yang terarah dan bertujuan dimana tidak ada waktu
luang yang percuma tetapi semua waktu yang ada kita manfaatkan untuk suatu kegiatan
yang berguna bagi diri kita. Terapi okupasi adalah usaha penyembuhan melalui kesibukan
atau pekerjaan tertentu. Terapi okupasi adalah salah satu jenis terapi kesehatan yang
merupakan bagian dari rehabilitas medis dan keperawatan. Terapi okupasi adalah ilmu
dan seni untuk mengarahkan partisipasi seseorang dalam melaksanakan suatu tugas
terpilih yang telah ditentukan dengan maksud mempermudah belajar fungsi dan keahlian
yang dibutuhkan dalam proses penyesuaian diri dengan lingkungan. Prinsip : Pasien tidak
merasa dipaksa, tetapi memahami kegiatan ini sebagai suatu kebutuhan dan akhir suatu
keahlian yang dapat dijadikan bekal hidup. Sehingga lansia dapat memakai waktu
luangnya / pensiunannya untuk berkreasi dan beraktivitas.
LPJ P2N Stase Keperawatan Gerontik – F.Kep Universitas 2018
Jember
Lampiran 7 : Dokumentasi
Gambar 1. Kegiatan Membuat Bingkai Foto pada Tn.M di Wisma Melati UPT Pelayanan
Sosial Tresna Werdha Kabupaten Bondowoso pada tanggal 27 Maret 2018 oleh Nikmatul
Khoiriyah, S.Kep Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Fakultas Keperawatan Universitas Jember
Gambar 2. Kegiatan Membuat Bingkai Foto pada Tn.M di Wisma Melati UPT Pelayanan
Sosial Tresna Werdha Kabupaten Bondowoso pada tanggal 27 Maret 2018 oleh Nikmatul
Khoiriyah, S.Kep Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Fakultas Keperawatan Universitas Jember