Anda di halaman 1dari 57

MODUL

PENDIDIKAN PROFESI NERS


KEPERAWATAN KELUARGA DAN KOMUNITAS

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
TIM PENYUSUN

Ns. Martina Pakpahan, S.Kep., M.K.M


Ns. Deborah Siregar, S.Kep., M.K.M
Ns. Evanny Indah, S.Kep., M.Kep.
Ian Ruddy Mambu, BSN., M.P.H
Yenni F. Sitanggang, BN., MSN-Palliative Care
Dr. Ni Gusti Ayu Eka
Marianna R.G Tompunu, BSN., M.P.H

Berdasarkan Kurikulum Operasional Progdi Pendidikan Profesi Ners 2020


i
KATA PENGANTAR

Pendidikan profesi keperawatan bertujuan untuk menyiapkan peserta didik untuk mampu
melaksanakan fungsi dan peran sebagai ners. Sistim pendidikan ners terintegrasi dengan
pendidikan tahap akademik melalui penerapan model internship (graduate nurse residency)
dengan pola bimbingan preseptorship, serta sistem uji kompetensi bagi peserta didik sebelum
dinyatakan lulus sebagai ners.
Program pendidikan profesi ners merupakan tahapan proses adaptasi profesi untuk dapat
menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan
professional, memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien,
membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan
dengan keperawatan.
Pembelajaran pada pendidikan profesi Ners mengacu pada Kurikulum Operasional Tahun 2020
Program Studi Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan dan menggunakan berbagai
metoda pembelajaran dan evaluasi yang berfokus pada peserta didik (Student Centered
Learning/ SCL). Salah satu persyaratan pelaksanaan praktik profesi adalah tersedianya modul
pada setiap stase pelaksanaan praktik.
Oleh karena itu dengan mengacu pada Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 dan Kurikulum
Operasional Tahun 2020 Program Studi Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan
Universitas Pelita Harapan, modul praktik profesi Ners untuk stase Keperawatan Keluarga dan
Komunitas ini disusun sebagai panduan praktik profesi yang akan dijalankan oleh peserta didik,
sehingga diharapkan peserta didik akan menjadi Ners yang kompeten, berbelas kasih,
berkomitmen, dan berkarakter, serta mampu memperlihatkan kinerja yang dapat diakui oleh
pihak pengguna. Semoga Modul Praktik Profesi Ners Keperawatan Keluarga dan Komunitas
ini bermanfaat bagi peserta didik dan para pembimbing.

Tangerang, September 2020


Hormat kami

Tim Penyusun

Berdasarkan Kurikulum Operasional Progdi Pendidikan Profesi Ners 2020


ii
DAFTAR ISI

TIM PENYUSUN ........................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ...................................................................................................ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB I ............................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Visi Universitas Pelita Harapan ....................................................................... 1
1.2 Visi Program Studi Pendidikan Profesi Ners ................................................... 1
1.3 Misi Program Studi Pendidikan Profesi Ners .................................................. 1
1.4 Tujuan Program Studi Pendidikan Profesi Ners .............................................. 1
BAB II............................................................................................................................ 3
PENJELASAN MATA KULIAH.................................................................................. 3
KEPERAWATAN KELUARGA DAN KOMUNITAS ............................................... 3
2. 1 Deskripsi Mata Kuliah ........................................................................................ 3
2.2 Capaian Pembelajaran Lulusan ............................................................................ 3
2.3 Capaian Pembelajaran Mata Kuliah ..................................................................... 6
2.4 Ruang Lingkup Pembelajaran .............................................................................. 7
BAB III…………………………………………………………………………….... 16
PROSES PEMBELAJARAN KLINIK ....................................................................... 16
3.1 Pembelajaran Klinik ........................................................................................... 16
3.2 Evaluasi Pembelajaran ....................................................................................... 16
3.3 Pelaksanaan Praktik Profesi ............................................................................... 17
3.4 Tata Tertib .......................................................................................................... 19
BAB IV ........................................................................................................................ 22
PENUTUP.................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA MATA KULIAH
LAMPIRAN

Berdasarkan Kurikulum Operasional Progdi Pendidikan Profesi Ners 2020


iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Visi Universitas Pelita Harapan


Menjadi Universitas yang berpusat pada Kristus, yang dibangun dan dikembangkan di atas
dasar pengetahuan sejati, iman dalam Kristus, dan karakter ilahi, dengan tujuan
menghasilkan pemimpin masa depan yang takut akan Tuhan, kompeten, dan profesional
melalui pendidikan yang unggul, holistis dan transformasional.

1.2 Visi Program Studi Pendidikan Profesi Ners


Visi dari Program Studi Ners UPH adalah menjadi komunitas pembelajar yang berpusat
pada Kristus yang menghasilkan perawat yang kompeten, profesional yang dilengkapi
dengan pengetahuan sejati, yang dipandu oleh iman kepada Kristus dan
mendemonstrasikan karakter yang ilahi. Perawat yang dilengkapi dengan kualitas tersebut
akan menjadi perawat yang sangat siap untuk menghadapi kebutuhan keperawatan
kesehatan global yang berubah cepat, baik di tatanan nasional maupun internasional.
Komunitas pembelajar akan dikembangkan melalui pendidikan yang unggul, holistik dan
transformasional.

1.3 Misi Program Studi Pendidikan Profesi Ners


1. Memberikan pembelajaran yang holistik yang secara kuat dibangun atas dasar
kebenaran Alkitab dan memberikan eksplorasi yang kritis dan menyeluruh dari disiplin
keperawatan dan ilmu-ilmu, teori dan praktik terkait.
2. Memberikan kontribusi kepada kemajuan pengetahuan keperawatan dan budaya yang
dipandu oleh pandangan Kristen sesuai dengan Alkitab. Hal ini termasuk partisipasi dalam
penelitian keperawatan, pengembangan ilmu keperawatan, pengabdian masyarakat dan
pertemuan-pertemuan ilmiah.
3. Partisipasi dalam pengembangan individu, keluarga, masyarakat dan publik dengan
memberikan pelayanan keperawatan yang holistik yang dituntun oleh cara pandang
Kristiani yang sesuai dengan Alkitab.

1.4 Tujuan Program Studi Pendidikan Profesi Ners


1. Mendemonstrasikan kompetensi professional dengan:

Berdasarkan Kurikulum Operasional Progdi Pendidikan Profesi Ners 2020


1
a. memberikan kontribusi pada pengetahuan keperawatan yang mencakup ilmu
keperawatan, teknologi dan mencakup keunggulan dalam pengajaran/pembelajaran.
b. berpartisipasi dalam penelitian untuk meningkatkan pengetahuan dan budaya.
c. berpartisipasi dalam pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan harkat hidup
individu dan masyarakat sesuai dengan rancangan Tuhan.
d. menyediakan kepemimpinan dalam keperawatan dan bidang kesehatan lainnya, dan
e. mendemonstrasikan kompetensi budaya, yang mencakup kemampuan untuk
memberikan kompetensi asuhan keperawatan bagi perorangan, keluarga, masyarakat
dan publik.
2. Memberikan asuhan keperawatan yang berbelas kasih di berbagai tatanan, termasuk di
komunitas, klinik dan rumah sakit, dengan mendemonstrasikan layanan yang berpusat
pada Kristus dan meneladani kasih Yesus Kristus.
3. Mendemonstrasikan komitmen untuk melayani Yesus Kristus dengan melayani orang
lain dengan sikap melayani, dalam meresponi Kasih Karunia Tuhan.
4. Mendemonstrasikan karakter dan kehidupan yang ilahi dengan tunduk kepada Tuhan
dan mengkomunikasikan kebenaran Tuhan, kesehatan dan penyembuhan melalui kata-
kata, perbuatan dan sikap. Hal ini termasuk mendemonstrasikan perilaku yang beretika
dalam pengajaran, penelitian, asuhan keperawatan, dan pengabdian kepada masyarakat.

Berdasarkan Kurikulum Operasional Progdi Pendidikan Profesi Ners 2020


2
BAB II
PENJELASAN MATA KULIAH
KEPERAWATAN KELUARGA DAN KOMUNITAS

2. 1 Deskripsi Mata Kuliah

Mengacu pada Kurikulum Operasional Progdi Pendidikan Profesi Ners 2020, Praktik profesi
keperawatan keluarga dan komunitas merupakan tahapan program profesi yang
menghantarkan peserta didik dalam adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian
kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan untuk pencegahan primer,
sekunder dan tersier kepada individu, keluarga, kelompok, dan komunitas dengan masalah
kesehatan yang bersifat aktual, risiko dan potensial, menjalankan fungsi advokasi, membuat
keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian (evidence based) terkini terkait
dengan keperawatan keluarga dan komunitas serta berfokus kepada kebijakan dan program
pemerintah tentang kesehatan masyarakat, pemberdayaan keluarga dan masyarakat melalui
kerjasama dengan lintas program dan sektoral. Peserta didik diharapkan mampu menguasai
konsep, prinsip, dan tehnik penyuluhan kesehatan sebagai bagian dari upaya pencegahan
penularan penyakit pada level primer, sekunder, dan tertier dengan menggunakan komunikasi
terapeutik serta mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prisnip etis dan peka
budaya sesuai dengan kode etik perawat Indonesia. Fokus praktik adalah keluarga dan
kelompok di komunitas. Lingkup pembahasan mengenai kebutuhan dasar manusia pada semua
rentang usia (bayi sampai lanjut usia). Pelaksanaan praktik keperawatan komunitas dilakukan
peserta didik secara berkelompok yang ditempatkan diwilayah setingkat rukun warga (RW atau
sejenisnya). Beban studi mata kuliah ini adalah sebesar 5 sks yang setara dengan 227 jam,
terdiri dari 210 jam praktek klinik, dan 17 jam belajar mandiri (self study) diluar jam praktek.

2.2 Capaian Pembelajaran Lulusan


Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi yang dibebankan pada Mata Kuliah
Keperawatan Keluarga dan Komunitas meliputi:
A. Aspek Sikap
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religious.
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,
moral, dan etika
3. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik

Berdasarkan Kurikulum Operasional Progdi Pendidikan Profesi Ners 2020


3
4. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta tanggung jawab pada negara dan bangsa
5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta
pendapat atau temuan orisinal orang lain
6. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila
7. Bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat
dan lingkungan
8. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
9. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara
mandiri
10. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan dan kewirausahaan
11. Mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional meliputi kemampuan
menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan profesional sesuai
dengan lingkup praktik di bawah tanggung jawabnya, dan hukum/ peraturan
perundangan
12. Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prisnip etis dan peka budaya
sesuai dengan kode etik perawat Indonesia
13. Memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan martabat
klien, menghormati klien untuk memilih dan menentukan sendiri asuhan
keperawatan dan kesehatan yang diberikan, serta bertanggung jawab atas
kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis, verbal dan elektronik yang diperoleh
dalam kapasitas sesuai dengan lingkup tanggung jawabnya.
B. Aspek Ketrampilan Umum
1. Mampu bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik, dan
memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi kerja
profesinya
2. Mampu membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan
profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif
3. Mampu menyusun laporan atau kertas kerja atau menghasilkan karya desain di
bidang keahliannya berdasarkan kaidah rancangan dan prosedur baku, serta kode
etik profesinya, yang dapat diakses oleh masyarakat akademik
4. Mampu mengomunikasikan pemikiran/argumen atau karya inovasi yang
bermanfaat bagi pengembangan profesi, dan kewirausahaan, yang dapat

Berdasarkan Kurikulum Operasional Progdi Pendidikan Profesi Ners 2020


4
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat
terutama masyarakat profesinya
5. Mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang
dibuat dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh sejawat
6. Mampu meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus melalui
pelatihan dan pengalaman kerja
7. Mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk pengembangan program strategis
organisasi
8. Mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada bidang
profesinya
9. Mampu bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan
masalah pekerjaan bidang profesinya
10. Mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesi
dan kliennya
11. Bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan kode etik
profesinya
12. Mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri
13. Mampu berkontribusi dalam evaluasi atau pengembangan kebijakan nasional dalam
rangka peningkatan mutu pendidikan profesi atau pengembangan kebijakan
nasional pada bidang profesinya
14. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan
menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja
profesinya.
C. Aspek Ketrampilan Khusus
1. Mampu mendemonstrasikan asuhan keperawatan yang holistis dan aman sesuai
standar asuhan keperawatan dalam semua area keperawatan (keperawatan
maternitas, keperawatan anak, keperawatan medical bedah, keperawatan gawat
darurat dan kritis, keperawatan jiwa, keperawatan gerontik, keperawatan palliative,
dan keperawatan keluarga serta komunitas) dengan delegasi dari Perawat
2. Mampu mengintegrasikan sensitivitas budaya, kepedulian dan empati dalam
melaksanakan intervensi keperawatan (observasional, mandiri, kolaborasi, dan
edukasi) sesuai dengan standar asuhan keperawatan dan kode etik keperawatan

Berdasarkan Kurikulum Operasional Progdi Pendidikan Profesi Ners 2020


5
3. Mampu mendemonstrasikan asuhan keperawatan dalam upaya penanganan
bencana sesuai dengan standar prosedur operasional sesuai dengan peran dan
tanggungjawabnya
4. Mampu mengelola sistim pelayanan perawatan pasien dan/atau ruang perawatan
pasien dalam lingkup tanggungjawabnya
5. Mampu menerapkan kolaborasi secara interprofessional dalam memberikan
pelayanan keperawatan yang berkualitas
6. Mampu melaksanakan penelitian dalam bidang keperawatan dan berpartisipasi aktif
dalam pengembangan professional dan penjaminan mutu serta pembelajaran
sepanjang hayat.
D. Aspek Pengetahuan
1. Menguasai teori keperawatan
2. Menguasai komunikasi terapeutik
3. Menguasai konsep, prinsip, dan tehnik penyuluhan kesehatan sebagai bagian dari
upaya pencegahan penularan penyakit pada level primer, sekunder, dan tertier
4. Menguasai tehnik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/praktik keperawatan
yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok, pada bidang keilmuan
keperawatan dasar, keperawatan medical bedah, keperawatan anak, keperawatan
maternitas, keperawatan jiwa, keperawatan gawat darurat dan kritis, keperawatan
paliatif dan keperawatan keluarga-komunitas

2.3 Capaian Pembelajaran Mata Kuliah


Setelah mengikuti praktik profesi Keperawatan Keluarga dan Komunitas, peserta didik
mampu:
1. Mendemonstrasikan komitmen untuk melayani Tuhan, Negara dan Komunitas
2. Mendemonstrasikan asuhan keperawatan yang aman, komprehensif dan holistik
dengan sikap peka budaya dalam memberikan asuhan keperawatan sebab setiap
manusia unik
3. Menerapkan program yang kreatif dan inovatif pada tatanan komunitas dalam
aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif melalui pemberdayaan
masyarakat
4. Mengembangkan pemikiran kritis, penalaran, dan pemecahan masalah yang kreatif
dalam proses asuhan keperawatan
5. Mendemonstrasikan ketrampilan komunikasi terapeutik

Berdasarkan Kurikulum Operasional Progdi Pendidikan Profesi Ners 2020


6
6. Menerapkan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim dengan sikap
jujur dan integritas dalam setiap tindakan
7. Menerapkan penggunaan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan
bertanggung jawab serta mampu mengaplikasikan praktik berbasis bukti dengan
tepat dan menjamin mutu terhadap informasi/data
8. Membangun kolaborasi dengan baik dalam tim interdisiplin untuk memenuhi
kebutuhan pelayanan kesehatan individu, keluarga dan komunitas
9. Menerapkan terapi modalitas/ komplementari sesuai dengan kebutuhan klien

2.4 Ruang Lingkup Pembelajaran

Ruang lingkup pembelajaran Keperawatan Keluarga dan Komunitas menurut Asosiasi Institusi
Pendidikan Ners Indonesia (2015) yang tertuang dalam Kurikulum Operasional Progdi
Pendidikan Profesi Ners 2020, meliputi:

1. Epidemiologi dan Kependudukan

Epidemiologi adalah studi tentang distribusi dan determinan kesehatan serta penyakit
pada populasi manusia (Nies & McEwen, 2015). Dikenal istilah trias Epidemiologi yang
terdiri dari tiga elemen yaitu Agent (Agen), Host (Tuan rumah) dan Environment
(Lingkungan) dimana perkembangan penyakit tergantung pada sejauh mana host terpapar
oleh agent, kekuatan atau virulensi agent, genetik, kerentanan sistem imun dan daya tahan
tubuh dari host (Nies & McEwen, 2015). Model tersebut menjelaskan bahwa tingkat
penyakit akan berubah ketika keseimbangan diantara ketiga faktor ini diubah, dengan
memeriksa masing-masing dari ketiga elemen tersebut. Perawat kesehatan komunitas dapat
menilai masalah kesehatan secara tepat, menentukan faktor pelindung dan mengevaluasi
faktor yang membuat host rentan terhadap penyakit.

2. Asuhan Keperawatan Komunitas

Keperawatan kesehatan komunitas atau perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas)


adalah pelayanan keperawatan profesional yang merupakan perpaduan konsep kesehatan
masyarakat dan konsep keperawatan, yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan
kelompok resiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan dan rehabilitasi dengan

Berdasarkan Kurikulum Operasional Progdi Pendidikan Profesi Ners 2020


7
menjamin keterjangkauan pelayananan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien
(individu, keluarga, kelompok dan komunitas) sebagai mitra dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan (Nies & McEwen, 2015, Sahar et al,
2019). Peran perawat kesehatan komunitas antaralain; penemu kasus, Pendidik kesehatan,
konselor, pemberi layanan keperawatan, manager kasus, advokat, kolaborator dan
berpartisipasi dalam pengembangan kebijakan kesehatan (Allender et all, 2014).

Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia (IPKKI) tahun 2017 merumuskan


asuhan keperawatan komunitas yaitu; (1) Pengkajian, dilakukan melalui survey,
wawancara, diskusi kelompok terfokus, observasi lingkungan komunitas dan studi
dokumen, (2) Perumusan diagnosa, dapat berupa diagnosa aktual (berfokus pada
masalah), risiko (menggambarkan kerentanan) dan promosi kesehatan (menggambarkan
motivasi dan keinginan peningkatan kesejahteraan). Perumusan diagnosa komunitas
berupa problem (masalah) komunitas, dapat menggunakan NANDA sebagai referensi.
Tabel Analisa data dibuat berdasarkan pengelompokkan masalah komunitas. Data
dituliskan sesuai sumber data (lihat pada rubrik). Selanjutnya melakukan prioritas masalah,
dapat menggunakan enam indikator scoring yang dirumuskan stanhope & lancaster (2016).
Tabel scoring terlampir pada rubrik (3) Perencanaan, dalam menyusun rencana
keperawatan komunitas dengan menggunakan Nursing Outcome Classification (NOC)
yang dirumuskan secara SMART (specific, measurable, achievable, relevant and time-
bound) dan Nursing Intervention Classification (NIC) berupa intervensi mandiri,
kolaborasi, (4) Implementasi, fokus untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan. Strategi intervensi keperawatan komunitas dapat berupa proses kelompok,
promosi kesehatan, pemberdayaan dan kemitraan, (5) Evaluasi, proses menilai sejauh
mana tercapainya tujuan (outcome) melalui implementasi yang telah dilakukan. Evaluasi
dibuat dalam evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.

3. Program-Program Kesehatan/ Kebijakan Dalam Menanggulangi Masalah Kesehatan


Utama di Indonesia

Penyakit tidak menular (degeneratif) yang saat ini menjadi masalah Kesehatan global,
penyakit menular dan kasus Covid-19 menjadi perhatian untuk diselesaikan. Tatalaksana
ketiganya diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang
Penanggulangan Penyakit Menular, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Berdasarkan Kurikulum Operasional Progdi Pendidikan Profesi Ners 2020


8
Nomor 71 Tahun 2015 Tentang Penanggulangan Penyakit Tidak Menular dan Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/413/2020 Tentang
Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Peraturan presiden no 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan nasional (SKN)


menjelaskan bahwa upaya kesehatan menjadi salah satu subsistem dari Sistem Kesehatan
Nasional, subsistem lainnya adalah fasilitas pelayanan kesehatan, sumber daya upaya
kesehatan dan pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan. Upaya kesehatan
diselenggarakan secara terpadu, berkesinambungan dan paripurna melalui sistem rujukan
(Kemenkes, 2012). Program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga sebagai program
prioritas kesehatan masyarakat. Tiga pilar utama program indonesia sehat yang
dilaksanakan yaitu; paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan
kesehatanan nasional. Ketiga pilar ini sangat berkaitan dengan SKN yang terdiri dari upaya
kesehatan perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan masyarakat (UKM) (Kemenkes, 2012).
Program pembinaan kesehatan yang dicanangkan pemerintah pada tahun 2018
memiliki 6 program, yaitu pembinaan gizi masyarakat, pembinaan kesehatan keluarga,
pembinaan upaya kesehatan kerja dan keluarga, dukungan manajemen, promosi kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat, dan penyehatan lingkungan (Kemenkes RI, 2017).
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun tahun
2016 Tentang Manajemen Puskesmas menjelaskan bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) adalah fasilitas kesehatan tingkat pertama dalam tingkatan proses rujukan
Republik Indonesia, tanggung jawab Puskesmas adalah kesehatan dari populasi yang
berada di satu kecamatan atau satu wilayah kerja. Peran dan fungsi perawat dalam
pelayanan keperawatan keluarga dan komunitas merupakan unsur penting dalam
mewujudkan masyarakat yang sehat dan mandiri (BPPSDMK, 2017). Dalam prakteknya
pelayanan keperawatan komunitas atau Public Health Nurse (PHN) memiliki peran aktif
mengunjungi masyarakat/keluarga (home visit) dalam rangka pembinaan dan
pemberdayaan masyarakat dan keluarga sehingga masyarakat mampu melakukan
pencegahan dan deteksi dini terhadap masalah-masalah kesehatan tersebut.

4. Isu Dan Trend Dalam Pelayanan Keperawatan Komunitas

Beberapa isu dan trend yang berkembang diarea keperawatan komunitas baik dalam
praktik, pendidikan, penelitian dan keprofesian saat ini antaralain; peningkatan spesialisasi

Berdasarkan Kurikulum Operasional Progdi Pendidikan Profesi Ners 2020


9
keperawatan, berkembangnya praktik perawat di setting komunitas (homecare, praktek
perawat mandiri dll), perluasan peluang kewirausahaan, pertumbuhan Telehealth yang
berkelanjutan, peningkatan kebutuhan pendidikan Doktor keperawatan, pendidikan
lanjutan keperawatan secara daring, kebutuhan pelayanan perawat yang masih tinggi, peran
advokasi perawat, implementasi ‘self care’ dalam keperawatan, keselamatan, dan masalah
kesehatan global.

5. Program Perawatan Di Rumah

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 9 Tahun 2014 tentang klinik
merumuskan standard pelayanan Home Care yang menyatakan bahwa pasien atau klien
yang memperoleh pelayanan keperawatan di rumah dapat merupakan rujukan dan klinik
rawat jalan, unit rawat inap rumah sakit, maupun puskesmas, namun klien dapat langsung
menghubungi agen pelayanan keperawatan di rumah atau praktek keperawatan perorangan
untuk memperoleh pelayanan. Konsep pelayanan Home Care di rumah sakit menurut
(Widyastoeti, 2020) meliputi: (1) Homecare merupakan bentuk pelayanan yang dapat
bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, maka pelayanan ini hanya dapat
dilakukan oleh pemberi layanan yang memiliki kompetensi dan kewenangan, (2) Pelayanan
homecare melibatkan dokter atau dokter gigi yang terikat kepada Undang‐Undang Nomor
29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, (3) Melibatkan tenaga keperawatan tentu akan
terikat kepada Undang‐Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan dan
Undang‐Undang Nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan, (4) Seluruh bentuk
pelayanan kesehatan akan terikat kepada Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan.

6. Asuhan/ Program Usaha Kesehatan Sekolah

Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah segala usaha yang dilakukan untuk
meningkatkan kesehatan peserta didik pada setiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan mulai
dari TK/RA sampai SMA/SMK/MA (Usia 6-21 tahun) (Kemendikbud, 2012). Anak usia
sekolah bersama warga sekolah lainnya (guru, pegawai lainnya disekolah), komite sekolah
dan orangtua siswa berperan dalam meningkatkan kesehatannya dan mewujudkan
lingkungan sekolah yang sehat (Kemenkes, 2016). Komponen program UKS meliputi ;
pendidikan kesehatan, pendidikan jasmani, pelayanan kesehatan, layanan nutrisi, layanan

Berdasarkan Kurikulum Operasional Progdi Pendidikan Profesi Ners 2020


10
konseling, psikologi dan sosial, Lingkungan sekolah yang sehat, Kesehatan untuk staff
sekolah, keterlibatan keluarga dan masyarakat (Nies & McEwen, 2015). Di Indonesia
dikenal Trias Usaha Kesehatan sekolah, yang terdiri dari; pendidikan kesehatan, pelayanan
kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah, dimana Program UKS ini dilakukan sebagai
program bersama dengan Puskesmas setempat, kegiatan meliputi identifikasi masalah,
perencanaan, intervensi, pemantauan dan evaluasi (pelaporan) (Sahar et al., 2019).

7. Asuhan Keperawatan Agregat Dalam Komunitas

Menurut WHO yang termasuk kelompok remaja yaitu yang berusia 10 sampai 19 tahun
dan secara demografis kelompok remaja dibagi menjadi kelompok usia 10-14 tahun, dan
kelompok usia 15-19 tahun. Anak dan remaja merupakan aset dan potensi bangsa di masa
depan. Askep komunitas pada remaja meliputi intervensi yang bersifat promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif, seperti pelayanan kesehatan reproduksi remaja (meliputi infeksi
menular seksual, termasuk seksualitas dan pubertas), pencegahan dan penanggulangan
kehamilan pada remaja, gizi pada remaja, tumbuh kembang remaja, kesehatan jiwa remaja,
pencegahan dan penangglangan NAPZA, deteksi dan penanganan kekerasan pada remaja
(Kemenkes RI, 2013)

Menurut Undang-undang No 13 Tahun 1998, Lanjut Usia (lansia) adalah seseorang


yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Adapun menurut World Health Organization
(2015), lansia diklasifikasikan menjadi : Lanjut usia (eldery) : 60-74 tahun, lanjut usia tua
(old) : 75-90 tahun , usia sangat tua (very old) : >90 tahun. Dalam waktu hampir lima
dekade (1971-2017), persentase lansia Indonesia meningkat sekitar dua kali lipat , yakni
menjadi 8,97 persen (23,4 juta)(Badan Pusat Statistik, 2017). Pada aspek kesehatan, seiring
meningkatnya populasi lansia akibat meningkatnya usia harapan hidup, turut meningkatkan
prevalensi penyakit kronis sebagai dampaknya. Membantu lansia untuk mempertahankan
fungsi dan kemandirian nya adalah fokus utama dari askep pada Lansia.

8. Asuhan Keperawatan Kesehatan Komunitas Populasi Rentan

Populasi rentan (vulnerable population) adalah populasi yang lebih mudah mengalami
masalah kesehatan akibat terpapar risiko atau akibat buruk dari masalah kesehatan, lebih
mengalami kesulitian dalam menjangkau pelayananan kesehatan, dan kemungkinan besar
penghasilan kurang (Stanhope & Lancaster, 2015, Maurer & smith, 2013). Populasi rentan

Berdasarkan Kurikulum Operasional Progdi Pendidikan Profesi Ners 2020


11
antara lain terdiri dari ; tunawisma., kelompok lanjut usia, orang dengan masalah kejiwaan
(ODMK), penderita kecacatan, penyalahguna alkohol dan obat terlarang, korban kekerasan
dalam rumah tangga, penderita penyakit menular, penderita penyakit kronik, penderita
HIV/AIDS, hepatitis B, penyakit seksual dan kelompok etnis minoritas (Allender et al.,
2014). Pelayanan kesehatan termasuk asuhan keperawatan pada populasi rentan dengan
fokus sebagai berikut; ketersediaan fasilitas kesehatan yang terjangkau dan memadai,
tenaga kesehatan yang merata, pelayanan kesehatan berupa promotif (seperti edukasi
kesehatan), preventif (skrining kesehatan, pemeriksaan kesehatan, imunisasi dan vaksin),
kuratif (pengobatan), rehabilitatif, konseling, pembentukan kelompok pendukung (support
system) (Sahar et al, 2019). Strategi intervensi yang dapat digunkan perawat pada populasi
rentan dapat berupa pemberdayaan, bina suasana, advokasi dan kemitraan (Kemenkes,
2011).

9. Asuhan Keperawatan Komunitas Dengan Masalah Kesehatan Populasi: Penyakit


Menular Dan Penyakit Tidak Menular

Peran dan tanggung jawab perawat dalam penanganan penyakit tersebut adalah perawat
diharapkan memiliki pengetahuan terkait penyakit menular maupun tidak menular di
komunitas serta mampu melaporkan kasus kejadian, promosi kesehatan melalui edukasi,
melakukan tindakan pencegahan dan mengontrol penyakit (Nies & McEwen, 2015).
Asuhan Keperawatan komunitas dengan masalah penyakit infeksius dan penyakit kronik
dilakukan dengan memonitor mengkaji klien, mengidentifikasi masalah, manajemen
pengobatan, dan melakukan intervensi yang sesuai serta melakukan kolaborasi bersama
dengan tim medis dalam pemberian terapi.

10. Terapi Komplementer Dalam Keperawatan Komunitas

UU Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan Pasal 30 Ayat 2 menjelaskan bahwa


perawat komunitas mempunyai kewenangan menggunakan terapi komplementer dan
alternatif sebagai intervensi dalam pemberian asuhan keperawatan.

Berikut ini Klasifikasi NCCAM (The National Center for Complementary and Alternative
Medicine) untuk terapi komplementer:

Berdasarkan Kurikulum Operasional Progdi Pendidikan Profesi Ners 2020


12
Klasifikasi Definisi Contoh
Produk natural atau Terapi yang menggunakan bahan-bahan yang Herbal medicine (botanicals),
alami di temukan di alam vitamin, mineral, diet
suplemen, probiotics
Terapi pikiran-tubuh Intervensi menggunakan berbagai macam Imagery, meditasi, yoga,
(Mind–Body) tehnik untuk meningkatkan kemampuan terapimusik, doa, menulis
pikiran (mind) untuk memengaruhi fungsi jurnal, biofeedback, humor,
tubuh dan gejala Tai Chi, art therapy, akupuntur

Terapi berdasarkan Terapi yang berdasarkan manipulasi atau Chiropractic medicine,


manipulasi dan tubuh pergerakan salah satu atau lebih dari bagian pijat/massage, bodywork
(Manipulative and tubuh sepertirolfing
Body- Based)
Terapi energi* Terapi yang berfokus pada penggunaan healing touch, therapeutic
medan energi (energy fields) seperti elektro touch, Reiki, external Qi gong,
magnet dan biofields yang dipercaya ada di magnet
sekitar dan menyerap tubuh
Sistem perawatan* Seluruh sistem perawatan di kembangkan Traditional Chinese
atas teori dan praktik dan sering muncul medicine,Ayurvedic,
sebagai bagian dari dan lebih awal dari naturopathy, and homeopathy.
pengobatan Barat. Setiap perawatan
mempunyai terpai dan praktik sendiri
Penyembuh Penyembuh (Healers) menggunakan metode Penyembuh orang asli/native
tradisional* dari teori, kepercayaan dan pengalaman asli atau dukun
yang diturunkan dari generasi ke generasi
berikutnya
*Dikategorikan oleh NCCAM sebagai praktik lainnya dan bukan sebagai kategori yang berbeda
Sumber: NCAAM (2012); Kramlich, D. (2014). Lindquist et al., (2014)

11. Trend dan isu keperawatan keluarga


Menurut WHO (2000), konteks, konsep dan kurikulum Keperawatan Keluarga juga
mencakup pada: (1) Isu dan trend promosi perkembangan kesehatan anak dan remaja dan
pengaruhnya terhadap keperawatan keluarga: nutrisi, merokok, penggunaan obat terlarang,
kekerasan pada anak, HIV-AIDS, kehamilan pada remaja, dan bunuh diri, (2) Tantangan
penuaan yang normal dan implikasinya terhadap keperawatan keluarga: perubahan
sensoris, depresi, dementia, kehilangan, kemanan, spiritualitas, (3) Kesehatan mental, fakta
terbaru, gejala, faktor yang memengaruhi kesehatan mental seseorang dan inervensi yang
dapat diimplementasikan oleh perawat: kecemasan, maniak, depresi, ide bunuh diri,
somatisasi, delusi penganiayaan, gangguan pemikiran, gangguan perhatian, hiperaktif, dan
stress, (4)Prevalensi penyakit menular dan tidak menular yang relevan terhadap
keperawatan keluarga. Penyakit menular: TB, pneumonia, HIV AIDS, Campak, Polio,
Malaria, DBD, Diare, Thypoid. Penyakit tiak menular: Stroke, Jantung iskemik, DM,
Hipertensi, Kanker, dan Kecelakaan

Berdasarkan Kurikulum Operasional Progdi Pendidikan Profesi Ners 2020


13
12. Keperawatan keluarga
Konsep keperawatan keluarga tertulis dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
908/Menkes/SK/VII/2010 yang menjelaskan bahwa keperawatan keluarga adalah area
kekhususan yang mengaplikasikan berbagai konsep dan teori keluarga dalam keperawatan
yang bersinggungan dengan berbagai spesialisasi keperawatan lain. Tingkatan
kesejahteraan keluarga dibagi menjadi 5 tahapan yaitu keluarga prasejahtera, keluarga
sejahtera I, keluarga sejahtera II, keluarga sejahtera III, dan keluarga sejahter III plus
(BKKBN, 2017).
Menurut Kemenkes (2017) tujuan asuhan keperawatan keluarga adalah meningkatkan
kemampuan keluarga memenuhi lima tugas Kesehatan keluarga): (1) Mengenal masalah
kesehatan keluarga, (2) Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat untuk mengatasi
masalah Kesehatan, (3) Melakukan tindakan keperawatan kesehatan kepada anggota
keluarga yang sakit atau yang membutuhkan bantuan/ asuhan keperawatan, (4)
Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga baik fisik, psikis,
dan social, (5) Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan bagi keluarga seperti
puskesmas.

13. Asuhan keperawatan keluarga sesuai kebutuhan tumbuh kembang


Menurut Duvall (1957) dalam Friedman (2003), tahap perkembangan dibagi atas 8
yaitu:; (1) Keluarga baru menikah, (2) Keluarga dengan anak baru lahir (Tahap ini dimulai
dari kehamilan sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia
30 bulan (2.5 tahun), (3) Keluarga dengan anak pra sekolah (Tahap ini dimulai saat
kelahiran anak berusia 2.5 tahun dan berakhir saat anak berusia 5 tahun), (4) Keluarga
dengan anak usia sekolah (Tahap ini dimulai pada saat anak tertua memasuki usia sekolah
pada usia 6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun), (5) Keluarga dengan anak remaja
(Tahap ini dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir pada usia 19-
20 tahun, saat anak mulai meninggalkan orangtuanya), (6) Keluarga mulai melepas anak
sebagai dewasa (Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir mulai meninggalkan rumah), (7)
Keluarga usia pertengahan (Tahapan ini dimulai saat anak terakhir meninggalkan rumah
dan berakhir saat pensiun atau salah satu meninggal), (8) Keluarga lansia (Tahap ini
dimulai saat salah satu pasangan pensiun berlanjut salah satu pasangan meninggal dunia.

Berdasarkan Kurikulum Operasional Progdi Pendidikan Profesi Ners 2020


14
14. Asuhan keperawatan keluarga dengan masalah kesehatan yang lazim di Indonesia.
Menurut Friedman (2010) askep pada keluarga terdiri dari ; (1) Pengkajian, meliputi
mengidentifikasi data sosial budaya, data lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga
dan tress dan strategi koping keluarga. (2) Perumusan Diagnosa, dalam merumuskan
diagnosa terlebih dahulu dilakukan analisis data. Tabel analisis data terdiri dari (a) Data:
Data subjektif dan Data objektif (b) Masalah keperawatan keluarga, (c) Etiologi
berdasarkan 5 tugas kesehatan keluarga. Pada penulisan diagnosis keperawatan keluarga
menggunakan pernyataan Problem (NANDA) yang berhubungan dengan Etiologi (sesuai
5 tugas keluarga di bidang kesehatan). Diagnosa keperawatan sejahtera tidak
menambahkan etiologi. Setelah diagnosa dirumuskan selanjutnya menentukan prioritas
masalah berdasarkan hasil scoring. Scoring keluarga dapat menggunakan indikator scoring
Bailon & Maglaya tahun1978. Table scoring terlampir pada rubrik. (3) Perencanaan, dalam
menuliskan tujuan dibedakan menjadi Tujuan jangka panjang mengacu pada Problem,
Tujuan jangka pendek mengacu pada Etiologi. Tentukan kriteria hasil meliputi kognitif,
afektif, dan psikomotor/ tindakan. Intervensi keperawatan keluarga dalam lingkup
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative, (4) Implementasi, meliputi pencatatan yang
lengkap dan akurat terhadap intervensi keperawatan yang dilakukan, (5) Evaluasi, pada
tahap ini akan dilakukan penilaian untuk mengetahui keberhasilan tindakan keperawatan
yang sudah dilakukan dengan metode SOAP.

Berdasarkan Kurikulum Operasional Progdi Pendidikan Profesi Ners 2020


15
BAB III
PROSES PEMBELAJARAN KLINIK

3.1 Pembelajaran Klinik


Metode pembelajaran klinik yang digunakan adalah supervisi klinik oleh preseptor dan
pembimbing klinik, penugasan tertulis, dan pendelegasian kewenangan bertahap. Level
supervisi yang diberikan kepada peserta didik adalah pada level 3 (dibantu) dan level 4
(disupervisi).
Tabel 1. Level supervisi peserta didik dalam praktik klinik

Tingkat dari bantuan yang


Skala label Skor Standar prosedur Kualitas Penampilan
dibutuhkan
• Aman,
• Akurat, • Mahir
• Tidak butuh bantuan atau
Independen 5 • Mencapai semua hasil yang • Percaya diri
dukungan
diharapkan, • Bijaksana
• Perilaku sesuai dengan konteks
• Aman,
• Akurat, • Mahir
• Sesekali membutuhkan
Disupervisi 4 • Mencapai semua hasil yang • Percaya diri
bantuan atau dukungan
diharapkan, • Cukup bijaksana
• Perilaku sesuai dengan konteks
• Aman,
• Akurat, • Sering membutuhkan
bantuan secara verbal
Dibantu 3 • Mencapai hampir semua hasil • Cukup mahir jika
dan sesekali
yang diharapkan dibantu
membutuhkan bantuan
• Hasil perilaku umumnya sesuai secara fisik
dengan konteks
• Aman hanya dengan • Membutuhkan bantuan
• bimbingan secara verbal terus
• Tidak terampil
Marginal 2 • Tidak sepenuhnya akurat menerus dan sering
• Tidak efisien
• Pencapaian hasil yang membutuhkan bantuan
diharapkan tidak lengkap secara fisik
• Tidak aman
• Tidak terampil
• Tidak dapat menunjukkan
• Tidak dapat untuk • Membutuhkan bantuan
Dependen 1 perilaku yang diharapkan
mendemonstrasikan secara verbal dan fisik
• Kurangnya kesadaran akan perilaku atau terus menerus
perilaku yang sesuai dengan prosedur
konteks
X 0 • Tidak menampilkan perilaku
sesuai yang diharapkan
(Referensi: Bondy K. N. (1983). Criterion-referenced definitions for rating scales in clinical evaluation. Journal of Nursing
Education, 22(9), 376-382.)

3.2 Evaluasi Pembelajaran

Batas nilai kelulusan untuk Pendidikan Profesi Ners adalah 75, atau dengan nilai mutu B atau
bobot nilai 3,00. Target pencapaian dan aspek penilaian selama praktik klinik Keperawatan
Keluarga dan Komunitas adalah sebagai berikut:

Berdasarkan Kurikulum Operasional Progdi Pendidikan Profesi Ners 2020


16
Tabel 2. Target dan evaluasi pencapaian praktik klinik Keperawatan Keluarga dan Komunitas
No Jenis Tugas Bobot Jumlah Due Penilai
1. Pre-test (online) 5% 1 buah H-1 dan Hari Dosen FON
pertama praktek
di Komunitas
2. Pengembangan media dan SAP 20% 1 buah Minggu ke 3-4 Dosen FON dan
implementasi dan Ujian kasus Preceptor Puskesmas
Keluarga
3. Laporan Asuhan Keperawatan 10% 1 buah Hari terakhir Dosen FON
Keluarga Kelolaan Praktek s/d jam
16.00
4. Laporan Asuhan Keperawatan 10% 1 buah Hari terakhir Dosen FON
Keluarga Resume Praktek s/d jam
16.00
5. Implementasi kegiatan UKS, 10% 1 buah Minggu ke 2-4 Dosen FON dan
Posyandu Preseptor Puskesmas
6. Implementasi kegiatan 20% 1 buah Minggu ke 2-5 Dosen FON dan
komunitas (Lokakarya Mini, 3 Preseptor Puskesmas
implementasi sesuai diagnosa
komunitas, dan lokakarya besar)
7. Laporan asuhan keperawatan 20% 1 buah Hari terakhir Dosen FON
komunitas Praktek
s/d Jam 16.00
8. Post Test (online) 5% 1 buah 2 hari terakhir Dosen FON
praktek

3.3 Pelaksanaan Praktik Profesi


Kegiatan praktik profesi Keperawatan Keluarga dan Komunitas berlangsung di area Komunitas
dilakukan selama 5 minggu. Total jam praktik adalah 227 jam yang terdiri dari 210 jam klinik
dan 17 jam belajar mandiri (self study). Peserta didik praktik di komunitas selama 42 jam per
minggu. Praktik keperawatan keluarga terintegrasi dengan keperawatan komunitas. Jadwal
Praktek dari hari Senin s/d Sabtu pada pukul 08.00-15.30. Waktu istirahat selama 30 menit
(tidak termasuk jam praktik).
a. Praktik Keperawatan Keluarga
Peserta didik melakukan Asuhan Keperawatan Keluarga, mulai dari pengkajian,
perumusan diagnosa dan scoring, membuat perencanaan, melakukan implementasi dan
evaluasi untuk meningkatkan kesehatan keluarga dengan mengacu kepada 5 tugas
kesehatan keluarga. Pelaksanaan praktik asuhan keperawatan keluarga dilakukan peserta
didik secara berkelompok (terdiri dari 3-5 peserta didik) dalam mengelola keluarga. Selain
itu tiap peserta didik diharapkan memberikan resume keluarga sesuai kebutuhan keluarga.

Berdasarkan Kurikulum Operasional Progdi Pendidikan Profesi Ners 2020


17
Aktivitas dan capaian praktek terdiri dari:
1. Pre-test
Sebagai persiapan belajar peserta didik secara individu dalam memahami konsep,
proses dan praktek keperawatan keluarga sebelum memulai praktek.
2. Scoring Keluarga
Peserta didik (Group) bersama dengan keluarga merumuskan prioritas masalah dari
data pengkajian yang telah dianalisis.
3. Pengembangan media dan SAP implementasi dan Ujian kasus Keluarga
Praktek salah satu implementasi dari diagnosa keperawatan keluarga yang dikelola.
(1 keluarga dikelola secara group 2-3 orang peserta didik). Peserta didik
mengembangkan SAP dan media pendidikan kesehatan. Materi pendidikan
kesehatan sesuai dengan rencana asuhan keperawatan.
4. Laporan Asuhan Keperawatan Keluarga Kelolaan
Merupakan kinerja group (2-3 peserta didik) dalam melaksanakan asuhan
keperawatan keluarga kelolaan dimulai dari pengkajian, analisa data, diagnosa,
perencanaan, implementasi dan evaluasi yang telah dilakukan untuk meningkatkan
kesehatan keluarga dengan mengacu kepada 5 tugas kesehatan keluarga.
5. Laporan Asuhan Keperawatan Keluarga Resume
Merupakan kinerja individu dalam melaksanakan asuhan keperawatan keluarga
resume dimulai dari pengkajian, analisa data, diagnosa, perencanaan, implementasi
dan evaluasi yang telah dilakukan untuk meningkatkan kesehatan keluarga dengan
mengacu kepada 5 tugas kesehatan keluarga.
6. Post test
Mengevaluasi pemahaman peserta didik secara individu mengenai asuhan
keperawatan keluarga

b. Praktik Keperawatan Komunitas


Peserta didik melakukan Asuhan Keperawatan Komunitas, mulai dari pengkajian,
perumusan diagnosa, membuat perencanaan, melakukan implementasi dan evaluasi.
Pelaksanaan praktik keperawatan komunitas dilakukan peserta didik secara
berkelompok yang ditempatkan di wilayah setingkat rukun warga (RW atau
sejenisnya). Satu kelompok/1 area praktek.

Aktivitas dan capaian praktek terdiri dari:

Berdasarkan Kurikulum Operasional Progdi Pendidikan Profesi Ners 2020


18
1. Pre-test
Sebagai persiapan belajar peserta didik secara individu dalam memahami
konsep, proses dan praktek keperawatan komunitas sebelum memulai praktek.
2. Implementasi kegiatan UKS dan Posyandu
Kegiatan kelompok komunitas sebagai bentuk upaya promosi kesehatan pada
tatanan sekolah dan lingkungan masyarakat.
3. Kegiatan komunitas (Lokakarya Mini/ musyawarah dengan key people).
Kegiatan 3 implementasi dan lokakarya besar
Merupakan bentuk implementasi kelompok komunitas yang dilakukan selama
praktek dikomunitas dengan mengacu kepada asuhan keperawatan komunitas.
Kegiatan dimulai dengan Lokakarya mini berupa musyawarah desa dengan key
people (kader kesehatan, tokoh masyarakat, tokoh agama, perwakilan
puskesmas) untuk mengidentifikasi masalah.
4. Laporan asuhan keperawatan komunitas
Merupakan kinerja kelompok peserta didik sesuai area praktek masing-masing
dalam melaksanakan asuhan keperawatan komunitas dimulai dari pengkajian,
diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi yang telah dilakukan untuk
menjadikan keluarga dan masyarakat berdaya (mandiri) dalam upaya kesehatan
dengan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan rehabilitatif.
5. Post-Test
Mengevaluasi pemahaman peserta didik secara individu mengenai asuhan
keperawatan komunitas.

3.4 Tata Tertib

1. Selama melakukan praktik klinik profesi, peserta didik berada dibawah pengawasan
seorang pembimbing klinik atau preseptor.
2. Peserta didik wajib datang tepat waktu. Jika peserta didik terlambat dalam rentang 1 –
15 menit, maka peserta didik wajib memperpanjang jam praktik selama 1 jam.
Keterlambatan rentang 15 – 30 menit, peserta didik wajib memperpanjang jam praktik
selama 2 jam. Lebih dari 30 menit, peserta didik tidak diperkenankan praktik dan
dianggap absen. Sanksi absen akan berlaku. Jika mengulangi keterlambatan kembali,
maka peserta didik akan mendapatkan Surat Peringatan (SP) berjenjang dari FON.

Berdasarkan Kurikulum Operasional Progdi Pendidikan Profesi Ners 2020


19
3. Peserta didik praktik pada keluarga dan komunitas selama masing-masing 7 jam per
hari (Senin s.d Sabtu) atau 42 jam per minggu, atau pada waktu yang sesuai dengan
kontrak keluarga dan komunitas.
4. Pergantian Jadwal Praktik WAJIB SEIZIN Pembimbing dan Koordinator Mata Kuliah
terkait. Pelanggaran akan mendapatkan Peringatan Verbal s.d Tertulis.
5. Peserta didik dilarang meninggalkan area praktik klinik untuk alasan apapun tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu kepada pembimbing klinik atau preceptor.
6. Peserta didik wajib tampil bersih dan rapi, mengenakan baju praktik komunitas. Kuku
harus bersih, pendek dan tidak menggunakan pewarna kuku. Peserta didik harus
mengenakan sepatu hitam tertutup serta memakai kaos kaki berwarna hitam.
7. Peserta didik laki-laki wajib berambut pendek (dipotong dengan gaya standar) dan
diatas batas kerah baju, tidak berkumis, tidak berjambang dan tidak berjenggot.
8. Peserta didik perempuan wajib berambut rapi; bagi yang berambut panjang harus
mengikat rambutnya dan mengenakan hairnet, poni dijepit dengan menggunakan jepit
rambut berwarna hitam. Rambut harus berwarna asli.
9. Peserta didik wajib hadir 100%. Peserta didik yang berhalangan hadir karena sakit
atau kedukaan anggota keluarga inti wajib memberitahukan kepada Preseptor dan
Koordinator Stase pada hari yang sama, dan wajib mengganti hari praktik sesuai
ketentuan. Izin diluar kedukaan keluarga inti harus melalui dan dengan
persetujuan oleh Head of Clinical Practice and Profession.
10. Peserta didik wajib mengganti jam praktik sesuai dengan jumlah jam yang ditinggalkan
di hari yang lain dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Sakit: wajib mengganti 1 (satu) kali jumlah hari yang ditinggalkan
b. Izin: Untuk kedukaan (hanya keluarga inti: orang tua, suami/ istri/ anak dan saudara
kandung) wajib menggantikan 1 (satu) kali jumlah hari yang ditinggalkan. Izin lainnya
dengan persetujuan fakultas, wajib mengganti 2 (dua) kali jumlah hari yang
ditinggalkan.
c. Alpa (tidak hadir tanpa keterangan): wajib menggantikan 3 (tiga) kali jumlah hari yang
ditinggalkan.
11. Peserta didik yang tidak hadir karena sakit harus memberikan Surat Keterangan Sakit
dari Dokter.
12. Peserta didik diharuskan memiliki nomor telepon pembimbing dan koordinator mata
kuliah.

Berdasarkan Kurikulum Operasional Progdi Pendidikan Profesi Ners 2020


20
13. Peserta didik wajib mematuhi peraturan dan kebijakan yang berlaku dan mengikuti
Standar Prosedur Operasional (SPO) yang berlaku di wahana praktik terkait.
14. Bersikap profesional dan melakukan komunikasi dengan baik pada pasien, teman
sejawat, tenaga kesehatan lainnya atau pembimbing.
15. Peserta didik wajib mengikuti pertemuan klinik sesuai dengan kesepakatan yang
ditetapkan oleh pembimbing klinik masing-masing dan memenuhi semua target
kompetensi dan tugas sesuai ketetapan masing-masing mata kuliah.
16. Peserta didik wajib menyerahkan tugas ke pembimbing akademik tepat waktu.
Keterlambatan penyerahan tugas memiliki konsekuensi pemotongan nilai untuk tugas.
17. Plagiat adalah sesuatu perilaku akademik yang terlarang. Apabila peserta didik
teridentifikasi melakukan tindakan plagiat, maka peserta didik akan dikenakan sanksi
sesuai dengan aturan yang berlaku.
18. Peserta didik diberikan kesempatan untuk mendiskusikan permasalahan dan hambatan
proses pembelajaran klinik dengan Pembimbing FON dan preseptor.
19. Peserta didik dapat menyampaikan ide-ide melalui Pembimbing FON dan preseptor
untuk tujuan kemajuan akademik.
20. Ketentuan sanksi sesuai buku panduan akademik Fakultas Keperawatan UPH, dapat
berupa teguran, pengurangan nilai, tidak lulus mata kuliah sampai dengan dihentikan
dari Pendidikan Profesi Ners.

Berdasarkan Kurikulum Operasional Progdi Pendidikan Profesi Ners 2020


21
BAB IV
PENUTUP

Demikian modul untuk tahap pendidikan profesi Ners untuk mata kuliah Keperawatan
Keluarga dan Komunitas ini disusun, sebagai acuan pembelajaran bagi peserta didik,
pembimbing/ preseptor dan semua pihak yang terkait. Hal-hal yang bersifat teknis dan belum
tercantum dalam buku ini, akan ditentukan kemudian atau didiskusikan pada waktu
pelaksanaan proses pembelajaran melalui mekanisme yang berlaku di Fakultas Keperawatan
Universitas Pelita Harapan.

Berdasarkan Kurikulum Operasional Progdi Pendidikan Profesi Ners 2020


22
DAFTAR PUSTAKA MATA KULIAH

Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia. 2015. Kurikulum inti pendidikan Ners
Indonesia. www.aipni-ainec.com
Allender, J. A., Rector, C. L., & Warner, K. D. (2014). Community health nursing. Wolters
Kluwer Health/Lippincott Williams & Wilkins.
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Keluarga Tahun 2012-2017.
Program Profesi Ners Keperawatan Universitas Pelita Harapan.
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Komunitas Tahun 2012-2017.
Program Profesi Ners Keperawatan Universitas Pelita Harapan.
Badan Pusat statistika. (2017). Statistik Penduduk Lanjut Usia Indonesia tahun 2017.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. (2017). Batasan dan Pengertian
MDK. http://aplikasi.bkkbn.go.id/mdk/BatasanMDK.aspx
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDMK).
(2016). Keperawatan Keluarga dan Komunitas. Cetakan 1. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/08/Keperawatan-Keluarga-dan-Komunitas-
Komprehensif.pdf
Course Outline dan Petunjuk Teknis Praktik Profesi Ners tahun 2018-2020. Program
Profesi Ners Keperawatan Universitas Pelita Harapan.
Friedman, M. M., Bowden, V. R., & Jones E. G. (2003). Buku Ajar Keperawatan Keluarga:
Riset, Teori & Praktik. Edisi 5. Jakarta: EGC
Friedman, M. M., Bowden, V. R., & Jones E. G. (2010). Buku ajar keperawatan keluarga:
Riset, teori & praktik. (Achir Yani S. Hamid, Trans.). EGC. (Original work
published 2003).
Herdman, T.H. (2018). NANDA International Nursing Diagnoses: Definitions and
Classification 2018-2020. Jakarta: EGC.
Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia (IPKKI). (2017). Panduan asuhan
keperawatan: individu, keluarga, kelompok dan komunitas dengan modifikasi
NANDA, ICNP, NOC dan NIC. UI-Press.
Keputusan Menteri Kesehatan RI No 908 Tahun 2010. Pedoman Penyelenggaraaan
Keperawatan Keluarga.

23
https://kesmas.kemkes.go.id/perpu/konten/kmk/keputusan-menteri-kesehatan-
nomor-908-tahun-2010
Kementrian Kesehatan RI. (2011). Promosi Kesehatan didaerah Bermasalah Kesehatan:
Panduan bagi Petugas petugas Kesehatan di Puskesmas. Jakarta : Kemenkes RI
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. (2012). Pedoman Penatalaksanaan UKS,
Dirjen Dikdas : Jakarta.
Kementrian Kesehatan RI. (2012). Sistem Kesehatan nasional. Kementerian Kesehatan RI
: Jakarta
Kementrian Kesehatan RI. (2013). Buku Pedoman Standar Nasional Pelayanan Kesehatan
Peduli Remaja (PKPR). Kementerian Kesehatan RI : Jakarta
Kementrian Kesehatan RI. (2016). Pedoman Akselerasi Pembinaan dan Pelaksanaan UKS.
Kementrian Kesehatan RI (2017). Pendekatan Program Kesehatan Masyarakat Tahun 2018
Kementrian Kesehatan RI (2017). Konsep Keluarga.
http://pispk.kemkes.go.id/id/2017/06/17/konsep-keluarga/
Keputusan Menteri Kesehatan Repunlik Indonesia Nomor HK.01.07/Menkes/413/2020
Tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019
(Covid-19)
Kramlich, D. (2014). Complementary, Alternative, and Traditional Therapies. Critical Care
Nurse, 34(6), 50–56.
Lindquist, R., Snyder, M., & Tracy, M. F. (Ed.). (2014). Complementary & Alternative
Therapies in Nursing Seventh Edition (7th ed.). Springer Publishing Company.
Maurer, F. A., & Smith, C. M. (2013). Community/public health nursing practice: Health
for families and populations. Elsevier Health Sciences.
National Center for Complementary and Alternative Medicine. (2012). What is
complementary and alternative medicine? http://nccam.nih.gov/health/whatiscam
Nies, M. A., & McEwen, M. (2011). Community/ public health nursing: Promoting the
health of the populations. 5nd ed. https://www.elsevier-
elibrary.com/pdfreader/communitypublic-health-nursing-promoting-populations
Nies, M.A., & McEwen, M. (2015). Community/Public Health Nursing: Promoting the
health of Populations. 6th Ed. Elsevier
Pender, N. J., Murdaugh, C. L, & Parsons. (2002). Health promotion in nursing practice.
4th ed. Prentice Hall.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 Tentang Sistem Kesehatan
Nasional.

24
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Penyakit
Menular.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2015 Tentang
Penanggulangan Penyakit Tidak Menular.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 Tentang Klinik
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/413/2020
Tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019
(Covid-19).
Sahar, J., Setiawan, A., & Riasmini, Ni Made. (2019). Keperawatan kesehatan keluarga
dan komunitas. 1st Indonesia edition. Elsevier.
Stanhope, M., & Lancaster, J. (2015). Public health nursing: Population-centered health
care in the community. 10th ed. Elsevier.
Suprajitno. (2003). Asuhan Keperawatan Keluarga :Aplikasi dan Praktik. Jakrta : EGC
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 1998 Tentang Kesejahteraan Lanjut
Usia.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/38782/uu-no-38-tahun-2014
Widyastoeti, Tri Hesty. (2020). Draft Konsep Pengembangan Pelayanan Homecare.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Retrieved from Kemkes.go.id:
https://www.kemkes.go.id/resources/download/info-terkini/Rakernas-2020/02-
Side-
event/SE_05/Draft%20Konsep%20Pengembangan%20Pelayanan%20Home%20C
are%20(Dit.%20Rujukan%20Yankes).pdf
World Health Organization. (2000). The Family Health Nurse: Context, Conceptual,
Framework and Curriculum https://www.euro.who.int/en/health-topics/Health-
systems/nursing-and-midwifery/publications/2000/the-family-health-nurse-
context,-conceptual-framework-and-curriculum
World Health Organization. (2015). World report on ageing and Health.

25
LAMPIRAN

1. Format Pengkajian Keluarga


2. Format Pengkajian Komunitas
3. Panduan Windshield Survey
4. Pedoman Wawancara
5. Format Penulisan Laporan Asuhan Keperawatan Keluarga dan Komunitas
6. Rubrik Penilaian Satuan Acara Pembelajaran (SAP)
7. Rubrik Penilaian Implementasi (Ujian) Kasus Keluarga
8. Rubrik Penilaian Laporan Asuhan Keperawatan Keluarga Kelolaan
9. Rubrik Penilaian Laporan Resume Keperawatan Keluarga
10. Rubrik Penilaian Implementasi Komunitas
11. Rubrik Penilaian Laporan Askep Komunitas
12. Modifikasi Capaian Pembelajaran Daring selama Pandemi COVID-19
13. Rubrik Penilain Poster
14. Rubrik Penilaian Roleplay
15. Rubrik Penilaian Analisis Data Sekunder
16. Format Reflektif Journal
17. Daftar Hadir Praktik Profesi Ners

Keterangan:
Pembagian group dan pengaturan jadwal dilakukan oleh Fakultas dan lahan Praktik

26
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

Puskesmas : Jarak untuk mencapai kesehatan terdekat:


Nama KK : Puskesmas:
Alamat : PUSTU:
Dicapai dengan:

No Nama Hub. L/P Um Pedd Pekerja Aga Kondisi Imun KB B.Indo K


Anggota Keluar ur kn an ma Kesehatan e
Keluarga ga t
1.

2.

3.

4.

1. Tipe keluarga ………………………………………………………………………….


2. Tahap perkembangan keluarga ………………………………………………………..
3. Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi………………………………….……..

BIOLOGIS
4. Keadaan Kesehatan ………………………………………………………………….
5. Kebersihan Keluarga ………………………………………………………………….
6. Penyakit sering Diderita ……………………………………………………………....
7. Penyakit kronis / menular ………………………………………………………………
8. Kecacatan anggota keluarga…………………………………………………………….
9. Pola makan ……………………………………………………………………………..
10. Pola istirahat…………………………………………………………………………….
11. Reproduksi/ aseptor KB ……………………………………………………………......

PSIKOLOGIS KELUARGA
12. Keadaan emosi/mental
13. Koping Keluarga……………………………………………………………………
14. Kebiasaan Buruk……………………………………………………………………
15. Rekreasi……………………………………………………………………………..
16. Pola Komunikasi Keluarga………………………………………………………….
17. Pengambilan Keputusan……………………………………………………………
18. Peran Informasi…………………………………………………………………….

27
SOSIAL EKONOMI KELUARGA
19. Hubungan Dengan Orang Lain…………………………………………………………
20. Kegiatan Organisasi Sosial……………………………………………………………
21. Keadaan Ekonomi…………………………………………………………………….
22. Ketaatan Beribadah…………………………………………………………………….
23. Keyakinan Tentang Kesehatan…………………………………………………………
24. Nilai dan Norma…………………………………………………………………….
25. Alat yang Mempengaruhi Kesehatan………………………………………………

LINGKUNGAN RUMAH
26. Kebersihan dan Kerapihan…………………………………………………………
27. Penerangan………………………………………………………………….……….
28. Ventilasi………………………………………………………….………………….
29. Jamban……………………………………………………………………..……….
30. Sumber Air Minum…………………………………………………………………….
31. Pemanfaatan Halaman…………………………………………………………………
32. Pembuangan Air Kotor………………………………………………………………
33. Pembuangan Sampah………………………………………………………………
34. Sumber Pencemaran…………………………………………………………………….

Kemandirian Keluarga

Catatan status kesehatan Individu (Sejumlah Anggota Keluarga)


I. Identitas
Nama : ………………………………………………………………
Jenis kelamin : ………………………………………………………………
Tanggallahir : ………………………………………………………………
Agama : ………………………………………………………………
Status perkawinan : ………………………………………………………………
Pendidikan terakhir : ………………………………………………………………
Suku/bangsa : ………………………………………………………………
Alamat : ………………………………………………………………
Pekerjaan : ………………………………………………………………

II. Alasan Puskesmas Dikunjungi


………………………………………………………………………………………
III. Riwayat Kesehatan (Pertumbuhan Perkembangan)
A. Masalah kesehatan yang pernah dialami …………………………………….
B. Masalah kesehatan keluarga (keturunan) …………………………………….

IV. Kebiasaan sehari-hari


A. Biologis
1. Pola makan ………………………………………………………………..
2. Pola Minum………………………………………………………………..
3. Pola Tidur………………………………………………………………….
4. BAB/BAK…………………………………………………………………
5. Aktivitas sehari-hari………………………………………………………..
6. Rekreasi…………………………………………………………………….

28
B. Psikologis (keadaan emosi) ……………………………………………………
C. Sosial : ………………………………………………………………………..
1. Hubungan antar keluarga: ………………………………………………
2. Hubungan dengan orang lain: ……………………………………………
D. piritual/kultural
1. Pelaksanaan Ibadah ……………………………………………………………
2. Keyakinan tentang kesehatan………………………………………………..

V. Pemeriksaan
A. Tanda vital
Tinggi badan : cm
Berat badan : kg
Kesadaran umum:
Kesadaran :
Suhu : °C
Nadi : kali/menit
Pernafasan : kali/menit
Tensi : mmHg

B. Pemeriksaan fisik dan kebersihan perorangan


-Pemeriksaan pandang (inspeksi): ………………………………………….…….
-Pemeriksaan raba (palpasi): ……………………………………………………
-Pemeriksaan ketuk (perkusi): …………………………………………….……
-Pemeriksaan dengar (auskultasi): ……………………………………...………

C. Lain-lain: Tidak ada pemeriksaan lain-lain. ……………………………………

VI. Informasi penunjang


Diagnosa medik : ………………………………………………………………
Laboratorium : ……………………………………………………………..

GENOGRAM

DENAH RUMAH

29
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN No. Form :
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
I. DATA DEMOGRAFI
A. Struktur Keluarga
Nama KK :
Suku/Bangsa :

B. Daftar Anggota Keluarga


N BB TB TD Hub Status Keadaan fisik
Nama Umur JK Agama Pend. Pekerjaan Ket
o (kg) (cm) (mmHg) Kel Pernikahan
Sehat Sakit

30
C. Data Ekonomi
a. Penghasilan rata-rata perbulan
1. < Rp 1.000.000 2. Rp 1.000.000-3.000.000 3. > Rp 3.000.000
b. Sumber penghasilan keluarga
1. Suami 2. Istri 3. Anak 4. Gabungan

II. LINGKUNGAN FISIK


A. Perumahan
a. Status Kepemilikan :
1. Sewa 2. Numpang 3. Milik sendiri
b. Tipe Rumah
1. Permanen 2. Semi permanen 3. Tidak permanen
c. Lantai
1. Tanah 2. Papan 3.Keramik 4. Semen
5. Kombinasi, jelaskan ………..
d. Ada jendela di setiap kamar
1. Ya 2. Tidak
e. Ada jendela di setiap rumah
1. Ya 2. Tidak
f. Jika ya, apakah dibuka setiap hari
1. Ya 2. Tidak
g. Pencahayaan dalam rumah di siang hari
1. Terang 2. Remang-remang 3. Gelap
h. Jarak rumah dengan tetangga
1. Berderet 2. Dekat < 5 m 3. Jauh > 5 m
i. Halaman di sekitar rumah
1. Ada 2. Tidak
j. Jika ada, lokasinya
1. Di depan 2. Di samping 3. Di belakang
4. Kombinasi, jelaskan ………………………
k. Pemanfaatan pekarangan
1. Kebun 2. Kolam 3. Kandang 4. Tidak ada
5. Kombinasi, jelaskan ………………
l. Luas bangunan ….. m2

B. Sumber Air
a. Sumber air untuk minum
1. PAM 2. Sumur 3. Air mineral
b. Jika di PAM, sumur
1. Dimasak 2. Tidak
c. Sumber air mandi / mencuci
1. PAM 2. Sumur 3. Sungai 4. Lain-lain, sebutkan
d. Jarak sumber air dengan septic tank
1. < 10 m 2. > 10 m
e. Tempat penampungan air sementara
1. Bak 2. Gentong 3. Ember 4. Lain-lain, sebutkan......
f. Kondisi tempat penampungan air
1. Terbuka 2. Tertutup
g. Kondisi air dalam penampungan air
1. Bersih 2. Kotor
h. Ada jentik dalam penampung
1. Ya 2. Tidak
C. Pembuangan Sampah
a. Dimana keluarga membuang sampah
1. Sungai 2. TPA/TPS 3. Ditimbun 4. Dibakar
5. Sembarang tempat
b. Penampungan sampah sementara di rumah
1. Ada 2. Tidak ada / berserakan
c. Bila ada, keadaannya
1. Terbuka 2. Tertutup
d. Jarak dengan rumah

31
1. Dekat < 5 m 2. Jauh > 5 m
D. Pembuangan Limbah
a. Kebiasaan keluarga BAB dan BAK
1. Jamban / WC 2. Sungai 3. Sembarangan
b. Jenis jamban yang digunakan
1. Cemplung 2. Plengsengan 3. Leher angsa
c. Pembuangan limbah WC
1. Sungai/empang 2. Septic tank
d. Pembuangan air limbah rumah tangga
1. Resapan 2. Got 3. Sembarangan
e. Kondisi saluran pembuangan
1. Lancar 2. Tersumbat / tergenang

E. Hewan Peliharaan
a. Kepemilikan hewan peliharaan
1. Tidak 2. Ya, jenisnya ……….
b. Bila ya, letak kandang
1. Dalam rumah 2. Di luar rumah, jaraknya ………
c. Kondisi hewan peliharaan dan kandang
1. Terawat 2. Tidak terawat

III. KONDISI KESEHATAN UMUM


A. Pelayanan Kesehatan
a. Sarana kesehatan yang digunakan:
1. Rumah sakit 2. Puskesmas 3. Dokter/perawat/Bidan
4. Balai pengobatan 5. Lain-lain, sebutkan.....
b. Kebiasaan keluarga untuk minta tolong bila sakit
1. RS 2. Puskesmas 3. Dokter praktek 4. Perawat
5. Bidan 6. Lain-lain, sebutkan......
c. Kebiasaan keluarga bila ada anggota keluarga yang sakit
1. Beli obat bebas 2. Jamu 3. Resep
d. Sumber dana ke pelayanan kesehatan
1. JKN 2. Tabungan 3. Asuransi privat 4. Tidak ada
e. Sarana transportasi ke pelayanan kesehatan
1. Jalan kaki 2. Becak 3. Angkot 4. Kendaran pribadi
f. Jarak rumah dengan sarana kesehatan
1. < 1 Km 2. 1-2 Km 3. 2-5 Km 4. > 5 Km

B. Masalah Kesehatan khusus


Penyakit yang paling sering di derita keluarga 6 bulan terakhir?
Baik penyakit menular ataupun penyakit tidakmenular (degeneratif)

IV. PASANGAN USIA SUBUR DAN KELUARGA BERENCANA


a. Apakah dalam keluarga ada PUS (Pasangan Usia Subur)?
1. Tidak 2. Ya
b. Bila ya, apakah menjadi akseptor KB
1. Tidak 2. Ya
c. Bila ya, jenis kontrasepsi yang dipakai
1. IUD 2. Suntik 3. Pil 4. Susuk
5. Kondom 6. Tubektomi 7. Vasektomi
8. Lain-lain, sebutkan
d. Bila tidak, alasannya
1. Dilarang suami 2. Agama 3. Lain-lain, sebutkan......
e. Apakah ibu/bapak tahu manfaat KB?
1. Tidak 2. Ya, sebutkan……………………
f. Di mana mendapatkan pelayanan KB?
1. Puskesmas 2. Posyandu 3. Bidan/dokter praktek
4. RB/RS
g. Berapa lama menggunakan alat kontrasepsi, sebutkan ……..

32
V. IBU HAMIL DAN MENYUSUI
A. Ibu Hamil
a. Apakah ada ibu hamil dalam keluarga
1. Tidak 2. Ya
b. Bila ya, umur kehamilan trimester
1. I (0-3 bulan ) 2. II (4-6 Bulan) 3. III (7-9 bulan)
c. Bila ya, kehamilan yang ke
1. 1 2. 2 3.3 4.> 3
d. Berapa usia bumil saat ini
1. < 20 tahun 2. 20-35 tahun 3. > 35 tahun
e. Apakah ibu memeriksakan kehamilannya
1. Tidak 2. Ya
f. Berapa kali periksa kehamilan?
1. Trimester I : …….. kali
2. Trimester II : ……. kali
3. Trimester III : …… kali
g. Bila ya, di mana ibu memeriksakan kehamilan?
1. Puskesmas 2. Posyandu 3. Dokter/bidan praktek
4. RB/RS 5. Dukun/paraji
h. Bila tidak, sebutkan alasannya
1. Tidak ada biaya 2. Tidak tahu 3. Tidak punya waktu
4. Tidak penting
i. Apakah mendapatkan TT
1. Tidak 2. Ya
j. Bila Ya
1. Lengkap (2 kali) 2. Belum lengkap (1 kali) 3. Tidak lengkap
k. Adakah penyakit / keluhan yang dirasakan bumil saat ini
1. Lemah, letih, lesu 2. Pusing 3. Mual & muntah
4. Bengkak di kaki atau tempat lain 5. Lain-lain, sebutkan......
B. Ibu Menyusui
a. Apakah ibu menyusui bayi?
1. Ya 2. Tidak
b. Jika ya, sejak kapan?
1. Segera setelah bayi lahir 2. Setelah ASI banyak keluar
c. Berapa kali ibu menyusui bayinya dalam sehari semalam ?
1. 3 – 5 kali 2. 5 – 7 kali 3. Sebanyak yang diinginkan bayi
d. Apakah ibu mengetahui mengenai ASI eksklusif ?
1. Tahu 2. Tidak tahu
e. Berapa lama rencana ibu menyusui bayinya ?
1. Sampai usia anak < 6 bulan 2. Sampai usia anak 6 bulan
3. Sampai usia anak > 6 bulan
f. Jika tidak menyusui, apa alasannya ?
1. ASI tidak keluar 2. Ibu bekerja 3. Lain-lain, sebutkan…………….
g. Apakah ibu memberikan susu formula pada bayi ?
1. Ya 2. Tidak

VI. BALITA, ANAK, DAN REMAJA


A. Balita
a. Apakah setiap bulan balita dibawa ke posyandu
1. Tidak 2. Ya
b. Bila tidak, alasannya
1. Jauh 2. Tidak ada waktu 3. Lain-lain, sebutkan....
c. Apakah anak ibu sudah diimunisasi
1. Tidak 2. Ya
d. Bila tidak diimunisasi, alasannya
1. Tidak tahu 2. Tidak ada waktu 3. Lain-lain, sebutkan...
e. Apakah anak memiliki KMS
1. Tidak 2. Ya

33
Status Imunisasi
No Nama DPT Polio Hepatitis B KMS (*)
BCG Campak
1 2 3 1 2 3 1 2 3

(*) Ket untuk kolom KMS :


1. Di daerah garis hijau 2. Diatas garis hijau sampai kuning
3. Dibawah garis titik-titik 4. Di bawah garis merah

B. Anak dan remaja


a. Kegiatan anak diluar sekolah
1. Keagamaan, sebutkan...... 2. Karang taruna
3. Olahraga, sebutkan......... 4. Lain-lain, sebutkan.......
b. Upaya yang dilakukan keluarga jika anak dan remaja sakit
1. Berobat ke sarana kesehatan 2. Berobat ke non medis
3. Diobati sendiri 4. Lain-lain, sebutkan......
c. Kebiasaan buruk anak
1. Merokok 2. Alkohol 3. Narkoba
4. Lain-lain, sebutkan.....

VII. USIA LANJUT


a. Upaya yang dilakukan keluarga jika lansia sakit
1. Berobat ke sarana kesehatan 2. Berobat ke non medis
3. Diobati sendiri 4. Lain-lain, sebutkan......
b. Penggunaan waktu senggang pada lansia
1. Berkebun/pekerjaan rumah 2. Jalan-jalan 3. Lain-lain, sebutkan ……………
c. Apakah ada posbindu di daerah tempat tinggal saudara?
1. Tidak ada 2. Ada
d. Jika ada, apakah lansia rutin mengikuti posbindu?
1. Tidak 2. Ya... kali/ bulan
e. Jika tidak, alasannya
1. Tidak tahu 2. Tidak punya waktu 3. Tidak penting

VIII. PERILAKU KESEHATAN


A. Kebiasaan Mandi dan Gosok Gigi
a. Berapa kali anggota keluarga mandi dalam sehari?
1. 1 kali 2. 2 kali 3. > 2 kali 4. Tidak pernah
b. Di mana anggota keluarga mandi?
1. KM sendiri 2. KM umum 3. Pancuran 4. Sungai/empang
c. Apakah menggunakan sabun saat mandi?
1. Tidak 2. Ya
d. Apakah anggota keluarga gosok gigi?
1. Tidak 2. Ya
e. Apakah anggota keluarga menggosok gigi menggunakan pasta gigi?
1. Tidak 2. Ya
f. Berapa kali anggota keluarga menggosok gigi dalam sehari?
1. 1 kali 2. 2 kali 3. > 2 kali 4. Tidak pernah

34
g. Apakah jumlah sikat gigi sama dengan anggota keluarga?
1. Tidak 2. Ya

B. Kebiasaan Ganti Pakaian


a. Berapa kali anggota keluarga mengganti pakaian kerja/sekolah?
1. Setiap hari 2. 2 hari sekali 3. > 2 hari
b. Berapa kali anggota keluarga mengganti pakaian rumah dalam sehari?
1. 1 kali 2. 2 kali 3. > 2 kali

C. Kebersihan Rumah
a. Berapa kali membersihkan rumah dalam sehari?
1. 1 kali 2. 2 kali 3. > 2 kali 4. Tidak teratur
b. Berapa kali membersihkan kamar mandi dalam 1 minggu?
1. 1 kali 2. 2 kali 3. > 2 kali 4. Tidak teratur
c. Berapa kali membersihkan sarang laba-laba?
1. < 1 bulan sekali 2. > 1 bulan sekali 3. Tidak tentu
d. Berapa kali membersihkan tempat penampungan air?
1. 1 minggu sekali 2. 1 bulan sekali 3. Tidak tentu

D. Nutrisi
a. Makanan pokok
1. Nasi 2. Selain nasi
b. Jenis lauk yang dimakan
1. Protein hewani 2. Protein nabati 3. Campuran 4. Tidak ada
c. Apakah ada sayuran dalam menu makanan?
1. Selalu ada 2. Kadang-kadang 3. Tidak ada
d. Apakah keluarga mengkonsumsi buah-buahan?
1. Setiap hari 2. Kadang-kadang 3. Tidak ada
e. Apakah anak dalam keluarga mengkonsumsi susu?
1. Setiap hari 2. Kadang-kadang 3. Tidak pernah
f. Berapa kali kebiasaan makan dalam sehari?
1. 1 kali 2. 2 kali 3. 3 kali 4. Tidak tentu
g. Bagaimana cara menyimpan makanan?
1. Wadah tertutup 2. Wadah terbuka
h. Kebiasaan mencuci sayuran
1. Tidak dicuci 2. Dipotong baru dicuci 3. Dicuci baru dipotong
i. Apakah keluarga menggunakan garam beryodium dalam makanan sehari-hari?
1. Tidak 2. Ya

35
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
PEDOMAN WHINSHIELD SURVEY

1. Batas Wilayah ( RW)


a. Utara : …………………………………………………………………
b. Selatan : ………………………………………………………………… ………
c. Barat : …………………………………………………………………
d. Timur : ………………………………………………………………… ………

Denah Wilayah: …………………………………………………………………………….…………

2. Kondisi Perumahan : …………………………………………………………………………………….


3. Kondisi Lingkungan Perumahan :…………………………………………………………………….
4. Fasilitas Pelayanan Sosial (Taman dan Area Rekreasi) :………………………………………..…
5. Fasilitas Kesehatan :……………………………………………………………………………………….
6. Organisasi/ kegiatan penduduk yang ada dan diselenggarakan secara rutin:…………………………
7. Kelompok penduduk yang paling banyak berkerumun pada waktu-waktu tertentu………………..
a. Pagi :………………………………………………………………………………………….….
b. Siang :…………………………………………………………………………………………….
c. Malam :…………………………………………………………………………………………...…
8. Pasar atau Toko yang ada :……………………………………………………………………………
9. Transportasi :………….. …………………………………………………………………..……
10. Media informasi/komunikasi warga : ……………………………………………………..……………
11. Industri yang ada : ……………………………………………………………………………
12. Suku yang ada : ……………………………………………………………………………
13. Agama yang ada : ………………………………………………………………………..….
14. Kesehatan dan Angka Kesakitan (morbiditas) : …………………………………………………
15. Kondisi Sosioekonomi dan politik : …………………………………………………………………..

36
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
PEDOMAN WAWANCARA
Kelurahan dan RW:
1. Berapa jumlah penduduk di wilayah tersebut?
2. Berapa banyak penduduk asli dan pendatang?
3. Adakah kejadian luar biasa (KLB) atau wabah/bencana yang terjadi di wilayah tersebut dalam satu
tahun terakhir?
4. Bagaimana penanggulangan wabah tersebut dan pemerintah daerah setempat?
5. Masalah kesehatan apa yang paling dirasakan masyarakat di wilayah tersebut?
6. Sumber daya/dana apa yang tersedia dari pihak pemerintah setempat untuk mengatasi masalah
kesehatan masyarakat setempat?
7. Apa faktor penghambat dalam menanggulangi masalah kesehatan masyarakat yang ada?
8. Bagaimana upaya mengatasi hambatan tersebut dalam menanggulangi masalah kesehatan yang
pernah terjadi?

Petugas Puskesmas:
1. Bagaimana presentase 10 jenis penyakit terbesar di daerah tersebut?
2. Apa kejadian kesakitan yang terjadi selama tiga bulan terakhir diwilayah tersebut?
3. Berapa angka kematian bayi dalam satu tahun di wilayah tersebut?
4. Bagaimana upaya petugas Puskesmas untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat?
5. Berapa jumlah akseptor KB di wilayah tersebut?
6. Berapa jumlah pasangan usia subur (PUS) di wilayah tersebut?
7. Bagaimana data tentang kunjungan ANC (Antenatal Care) di Puskesmas khususnya warga di daerah
tersebut?
8. Bagaimana angka kunjungan lansia ke PUskesmas khususnya warga di daerah tersebut?
9. KLB/wabah apa yang terjadi dalam satu tahun terakhir di daerah tersebut?
10. Bagaimana upaya petugas kesehatan dalam menanggulangi KLB/wabah?
11. Apa yang diharapkan oleh pihak Puskesmas kepada kelompok dalam membantu mengatasi masalah
kesehatan di wilayah tersebut?

Pengurus Posyandu/Kader
1. Berapa jumlah kader wilayah tersebut? Berapa jumlah kader yang aktif?
2. Apa motivasi untuk menjadi kader?
3. Pelatihan apa yang pernah diikuti oleh para kader?
4. Apa manfaat yang dirasakan selama menjadi kader?
5. Apa hambatan yang dirasakan selama menjadi kader?
6. Apa harapan dari kader untuk meningkatkan perannnya?

Tingkat Tokoh Masyarakat


1. Jenis masalah apa yang ada di wilayah tersebut?
2. Masalah yang dianggap paling penting dan harus segera ditangani:
3. Sumber daya dan dana untuk mengatasi masalah yang ada berupa:
4. Menurut bapak/ibu siapa orang yang kompeten dalam mengatasi masalah?
5. Factor penghambat apa yang sering memengaruhi dalam penyelesaian masalah?
6. Bagaimana pengalaman sebelumnya dalam menyelesaikan masalah?

Tingkat kelompok organisasi masyarakat


1. Organisasi masayarakat yang ada, sebutkan jenis dan jumlah anggota yang aktif.
2. Apa bentuk kegiatan dari organisasi tersebut?
3. Sumber daya/dana apa yang dimiliki organisasi tersebut?
4. Bagaimana ketertiban dalam penanggulangan masalah kesehatan atau kegiatan yang ada?
5. Apa masalah yang dirasakan oleh organisasi dalam melaksanakan kegiatannya?
6. Apa yang diharapkan oleh organisasi untuk menunjang kegiatan?

37
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
FORMAT PENULISAN LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA dan
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

A. Pengkajian
Tuliskan data keluarga yang teridentifikasi pada hari kunjungan (here and now) sampai dengan
menggali persepsi keluarga tentang lima tugas kesehatan keluarga terkait masalah yang
teridentifikasi. Apabila tidak ditemukan data here and now maka lakukan pengkajian sesuai
fungsi-fungsi keluarga dan struktur keluarga. Data hasil pengkajian komunitas didapatkan dari
angket, whinshield survey, wawancara dan data sekunder. Kelompokkan data yang
sesuai/berkaitan.

B. Diagnosa keperawatan
Diagnosa Keperawatan keluarga Keluarga dibuat berdasarkan rumusan problem (P) dan Etiologi
(E). Etiologi berdasarkan pada 5 tugas keluarga. Pada diagnosa Keperawatan Komunitas, cukup
mencantumkan Promblem (masalah) komunitas sesuai daftar diagnosa. Fokus kepada diagnosa
actual dan risiko.

C. Tujuan khusus
Tujuan khusus: sebutkan secara detail sesuai prinsip SMART
Contoh renpra keluarga: keluarga dapat menjelaskan kembali 3 dari 4 akibat hipertensi bila tidak
dirawat dengan baik yaitu sakit ginjal, sakit jantung, stroke dan penglihatan kabur.

D. Implementasi
Tuliskan secara detail, kegiatan-kegiatan yang dilakukan peserta didik bersama keluarga dan
komunitas untuk mencapai tujuan khusus. Misalnya: memberikan eduskasi kepada keluarga dan
komunitas tentang tatalaksana hipertensi, dijelaskan menggunakan media dan metode apa.

E. Evaluasi
S : Subyektif
O : Objektif
A : Analisa
P : Perencanaan
I : Implementasi
E : Evaluasi
R : Rekomendasi

38
ANALISA DATA KELUARGA
NO DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
1 • Data Subyektif
• Data Obyektif
2 • Data Subyektif
• Data Obyektif
3 • Data Subyektif
• Data Obyektif

ANALISA DATA KOMUNITAS ((IPKKI, 2017)


NO DATA MASALAH KOMUNITAS
1 Data Angket :
Data Whinshield survey:
Hasil wawancara :
Data sekunder (bila ada) :
2 Data Angket :
Data Whinshield survey:
Hasil wawancara :
Data sekunder (bila ada) :
3 Data Angket :
Data Whinshield survey:
Hasil wawancara :
Data sekunder (bila ada) :

SKORING & PRIORITAS MASALAH KELUARGA (Bailon & Maglaya, 1978)


(Sesuaikan dengan jumlah diagnosa keperawatan keluarga)
Diagnosa Keperawatan Keluarga :
KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
Sifat masalah
• Tidak/kurang sehat 3
• Ancaman Kesehatan 2 1
• Krisis / keadaan 1
sejahtera
Kemungkinan masalah untuk
diubah
• Dengan Mudah 2
• Hanya Sebagian 1 2
• Tidak dapat 0
Potensial masalah untuk dicegah
• Tinggi 3
• Cukup 2 1
• Rendah 1
Menonjolnya masalah 1
• Masalah berat, harus 2
segera ditangani
• Ada masalah tetapi tida 1
perlu segera ditangani 0
• Masalah tidak dirasakan
Jumlah

Note: Nilai = Skor yang diperoleh/nilai skor tertinggi X Bobot

39
SCORING KOMUNITAS (Stanhope & Lancaster, 2016)
(Sesuaikan dengan jumlah diagnosa keperawatan komunitas)
Diagnosa Keperawatan Komunitas :
No Kriteria Skor
1 Kesadaran masyarakat akan masalah 1= Rendah, 2=Sedang, 3=Tinggi
2 Motivasi masyarakat untuk menyelesaikan masalah 1= Rendah, 2=Sedang, 3=Tinggi
3 Kemampuan perawat dalam menyelesaikan masalah 1= Rendah, 2=Sedang, 3=Tinggi
4 Ketersediaan ahli/pihak terkait terhadap penyelesaian 1= Rendah, 2=Sedang, 3=Tinggi
masalah
5 Dampak terhadap masyarakat jika masalah tidak 1= Rendah, 2=Sedang, 3=Tinggi
terselesaikan
6 Mempercepat penyelesaian masalah dengan solusi 1= Rendah, 2=Sedang, 3=Tinggi
penyelesaian masalah

DAFTAR DIAGNOSA BERDASARKAN PRIORITAS


1.....................................
2.....................................
3......................................dst

RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA DAN KOMUNITAS


NO Diagnosa Tujuan Tujuan Evaluasi Intervensi Rasional
umum khusus Keperawatan
Kriteria Standar
1
2
3

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KELUARGA


Diagnosa Waktu TUK Implementasi Evaluasi (SOAPIER) Tandatangan
1
2
3

Catatan:1 diagnosa diselesaikan setidaknya dengan 3 implementasi (mengacu pada renpra). Implementasi
dari ke tiga diagnosa dilakukan dihari berbeda

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KOMUNITAS (IPKKI, 2017)


Waktu Diagnosa Tindakan Pelaksanaan Evaluasi Tandatangan
Keperawatan Keperawatan Ya Tidak Sumatif dan Formatif

40
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

RUBRIK PENILAIAN SAP

Nama Peserta didik :


Nama Pembimbing :
Waktu Pelaksanaan :

NO ASPEK YANG DINILAI NILAI


1 2 3 4 5
1 Materi sesuai dengan masalah dan sasaran (menyajikan data
pengkajian sebagai justifikasi)
2 Merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus secara SMART
3 Menuliskan perencanaan implementasi pada tabel rencana
kegiatan secara sistematis dan komprehensif
4 Memilih metode pembelajaran yang tepat sesuai tujuan dan
karakteristik klien
5 Menggunakan media dan alat bantu yang sesuai dengan
kebutuhan klien
6 Rencana implementasi mencakup area kognitif, afektif dan
psikomotor
7 Menuliskan kriteria evaluasi (struktur, proses dan hasil) secara
SMART
8 Lampiran materi lengkap dan sesuai tujuan serta dituliskan
sesuai kaidah penulisan ilmiah.

Keterangan :
1=Tidak ada, 2=Sebagian kecil, 3=Cukup adekuat, 4=Sebagian besar adekuat, 5=Semua ada.

Nilai yang diperoleh: Total nilai/40 x 100% =

Pembimbing

(……………………………)

41
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

RUBRIK PENILAIAN UJIAN KASUS KELUARGA

Nama Peserta didik :


Nama Pembimbing :
Waktu Pelaksanaan :

Objective 1 2 3 4 5 Nilai
Fase Awal Tidak Sebagian Beberapa ada, tetapi Sebagian Semua
ada kecil ada yang kurang besar adekuat ada
adekuat

Teknik Tidak Sebagian Beberapa ada, tetapi Sebagian Semua


Komunikasi ada kecil ada yang kurang besar adekuat ada
adekuat
Ide/kreatifitas Tidak Sebagian Beberapa ada, tetapi Sebagian Semua
ada kecil ada yang kurang besar adekuat ada
adekuat
Pendekatan Tidak Sebagian Beberapa ada, tetapi Sebagian Semua
partnership ada kecil ada yang kurang besar adekuat ada
adekuat

Terminasi Tidak Sebagian Beberapa ada, tetapi Sebagian Semua


ada kecil ada yang kurang besar adekuat ada
adekuat
Jumlah /25

Keterangan:
1. Fase awal
Menyiapkan keluarga dan lingkungan, terbina hubungan saling percaya, memberi salam dan
penghargaan, mendiskusikan kontrak waktu, mengklarifikasi tujuan kunjungan, memperhatikan minat
terhadap masalah sekarang dan saat ini
2. Teknik Komunikasi
Berbicara dengan sikap yang menghargai, mendengar secara aktif, menfasilitasi respon klien,
menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti, mengulang kembali untuk memperjelas serta
memberikan contoh
3. Ide/kreatifitas
Menggunakan metode dan media yang tepat (sesuai masalah dan karakteristik klien) dalam memberikan
intervensi keperawatan. Impelementasi yang dilakukan tidak hanya pada area kognitif namun sampai
dengan psikomotor.
4. Pendekatan partneship
Menyertakan klien dan keluargadalam proses keperawatan, mendorong diskusi, menghargai klien dan
adanya peran serta keluarga
5. Terminasi
Mengklarifikasi kembali hal yang telah didiskusikan, melakukan evaluasi pencapaian tujuan pendidikan
sesuai kriteria yang ditetapkan dan membuat rencana untuk pertemuan berikutnya

Pembimbing

(……………………………)
42
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
RUBRIK PENILAIAN LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
(KELOLAAN)

Nama Peserta didik:

KEGIATAN BOBOT NILAI


A. TAHAP PENGKAJIAN 20
1. Keterampilan mengumpulkan data 6
a. Menggunakan sumber data yang tepat
b. Menggunakan teknik komunikasi yang tepat
c. Menggunakan teknik pengumpulan data yang tepat
2. Kelengkapan sistematika pengkajian 7
3. Kedalaman data pengkajian 7
B. TAHAP DIAGNOSA KEPERAWATAN 20
1. Ketepatan pengelompokan analisa data sesuai dengan 5
masalah yang muncul lalu mengklasifikasikan masalah
keperawatan
2. Menetapkan diagnosa keperawatan keluarga 5
3. Penapisan masalah dengan Pembuatan skoring masalah 5
dari diagnosa keperawatan keluarga yang diangkat
(Problem & Etiologi). Penapisan masalah harus
disepakati dengan keluarga. Etiologi diambil dari 5 tugas
kesehatan keluarga
4. Ketepatan penyusunan prioritas diagnosa keperawatan 5
C. TAHAP PERENCANAAN 20
1. Ketepatan merumuskan tujuan Umum dan Tujuan 5
Khusus
2. Ketepatan menentukan kriteria evaluasi (SMART) 5
3. Menyusun intervensi yang relevan dengan tujuan (s/d 5
psikomotor)
4. Melibatkan (memberdayakan) keluarga 5
D. TAHAP PELAKSANAAN 20
1. Pelaksanaan tindakan sesuai perencanaan 7
2. Melaksanakan fungsi koordinasi dalam penyelesaian 6
masalah
3. Pendokumentasian intervensi keperawatan 7
E. TAHAP EVALUASI 20
1. Mengevaluasi asuhan keperawatan dengan menggunakan 10
kriteria dan standar evaluasi
2. Mendokumentasikan hasil evaluasi 10

Total : A+B+C+D+E =

Pembimbing

(……………………………)

43
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
RUBRIK PENILAIAN LAPORAN RESUME KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Peserta didik:

NO Kriteria Bobot Nilai


1 PENGKAJIAN 20
Menyajikan data Here & Now baik adaptif maupun maladaptif,
fokus terhadap masalah kesehatan keluarga.
Penjajakan tahap 1 : Data Keluarga
Penjajakan tahap 2 : Masalah kesehatan Keluarga
2 DIAGNOSA KEPERAWATAN 20
Melampirkan analisa data dan penentuan diagnosa yang tepat
sesuai data hasil pengkajian
3 RENCANA KEPERAWATAN 20
Penulisan tujuan sesuai kriteria SMART
Membuat kriteria hasil/evaluasi
4 IMPLEMENTASI 20
Memberikan intervensi yang relevan dengan diagnosa dan
SMART
5 EVALUASI 20
Berdasarkan SOAPIER
Jumlah 100

Keterangan :
• Resume merupakan laporan dari 1-2 kali kunjungan. Pada kunjungan langsung fokus kepada diagnosa
aktual (here and now) yang ditemukan. Namun kunjungan keluarga tetap dilakukan sampai masalah
teratasi atau habsi masa praktek.
• Resume keluarga dibuat secara ringkas dengan penulisan laporan 2-3 halaman
• Hasil pengkajian tidak menggunakan format keluarga kelolaan, dituliskan dalam bentuk narasi 1-2
paragraf, tanpa scoring, dan lainnya sesuai rubrik.
• Prioritas mengangkat diagnosa aktual dan risiko dibandingkan potensial.

Pembimbing

(……………………………)

44
RUBRIK PENILAIAN IMPLEMENTASI KOMUNITAS

CHN/FRM-05(3)/REV-00

NO ASPEK PENILAIAN NILAI


1 2 3 4
1 Menyiapkan Satuan Acara Pembelajaran
2 Mempersiapkan pertemuan warga dengan baik
3 Berkomunikasi efektif dalam tim
4 Berkomunikasi secara efektif dengan target komunitas
5 Melibatkan target komunitas dalam kegiatan
6 Anggota kelompok bertugas sesuai dengan peran
masing-masing
7 Melakukan tugas sesuai dengan perencanaan
8 Menghasilkan pekerjaan yang berkualitas
9 Menggunakan metode pembelajaran, media dan alat
bantu yang tepat dan efektif
10 Mencapai Tujuan

Keterangan:
1: Kurang baik
2: Cukup baik
3: Baik
4: Sangat baik

Nilai = total skor/ 40 X 100% =

Pembimbing

(……………………………)

45
RUBRIK PENILAIAN LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEPERAWATAN

CHN/FRM-07/REV-00

No Kriteria Penilaian Bobot Nilai


1 Latar Belakang Masalah dan Tujuan Penulisan: 10
Kemampuan dalam mengidentifikasi
2 Tinjauan Pustaka: Kejelasan Teori dan konsep pendukung 10
3 Pengkajian 15
a. Membina dan memelihara hubungan dengan tokoh masyarakat dan masyarakat
b.Melibatkan masyarakat dalam setiap kegiatan dari perencanaan sampai evaluasi
c. Menggunakan teknik komunikasi yang efektif
d.Mengkaji masalah kesehatan dan sumber daya yang tersedia bersama masyarakat
menggunakan instrument yang tepat sesuai dengan kebutuhan masyarakat
e. Mengorganisasikan data bersama masyarakat secara sistematis, ringkas dan
akurat
f. Menganalisa data menggunakan konsep epidemiologi dan bistatistik
4 Diagnosa 15
a. Menganalisa data dengan masyarakat untuk menetapkan masalah
kesehatan
b. Menetapkan diagnosa
5 Perencanaan 15
a. Menetapkan tujuan umum dan khusus
b. Menetapkan rencana bersama masyarakat: strategi intervensi yang tepat,
sumber daya yang diperlukan, penanggung jawab kegiatan, waktu
c. Menyajikan rencana intervensi
6 Pelaksanaan 15
a. Menggunakan strategi dan teknik organisasi komunitas
b. Menggunakan strategi pendidikan kesehatan
c. Mengembangkan rencana belajar/supervisi untuk kader kesehatan
d. Melibatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor
7 Evaluasi 10
Menguraikan proses evaluasi, hasil asuhan keperawatan serta menyusun
rencana tindak lanjut
8 Sistematika Penulisan: akurat, lengkap, tersusun rapi 10
Jumlah 100
Keterangan:
1: Kurang baik
2: Cukup baik
3: Baik
4: Sangat baik
Pembimbing
Nilai = total skor/ 40 X 100% =

(……………………………)

46
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

RUBRIK PENILAIAN ROLEPLAY

Group : ______________________________ Tanggal: _____________________

Penilai: ______________________________________________

Kriteria Skor

Pembagian peran dan tugas dalam tim sesuai kebutuhan 54321

Ucapan jelas dengan volume dan intonasi yang sesuai 54321

Peran dimainkan dengan cara yang meyakinkan dan konsisten 54321

Sudut pandang yang diekspresikan sesuai peran yang dimainkan 5 4 3 2 1

Media, kostum, alat peraga berfungsi efektif 54321

Role-play dipersiapkan dan dilakukan dengan baik 54321

Role-play menarik minat audience 54321

Kriteria Tambahan:

______________________________________________________________

______________________________________________________________

______________________________________________________________

Komentar:

______________________________________________________________

______________________________________________________________

______________________________________________________________

Nilai : Total skor/35 X 100%=

Pembimbing

(……………………………)

47
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

RUBRIK PENILAIAN MEDIA (POSTER)

Unit Siloam:
Nama Pembimbing:

No Kriteria Bobot Nilai


1. Informasi aplikatif dan relevan (disesuaikan) dengan 3
populasi/peserta didik
2. Informasi memiliki pendekatan preventif dan promotif yang 2
persuasif
3. Menggunakan design dan tampilan yang kreatif dan menarik 2
4. Informasi menggunakan kalimat yang jelas, tidak bertele- 2
tele dan mudah dipahami
5. 9 Menggunakan minimal 3 referensi terpercaya dalam 5 tahun 1
terakhir
Total
1. Nilai

Total score = Total Nilai x 10

Pembimbing
Catatan ;

______________________________________________
______________________________________________
______________________________________________ (……………………………)

48
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

RUBRIK PENILAIAN ANALISIS DATA SEKUNDER

Unit Siloam:
Nama Pembimbing :

No Kriteria Penilaian Bobot Nilai


1 Kemampuan dalam mengidentifikasi masalah dan 25
menganalisa data menggunakan data sekunder dengan konsep
epidemiologi dan biostatistik

2 Kemampuan dalam merumuskan diagnosa komunitas dan 25


menuliskan hasil scoring sesuai konsep dan teori
Keperawatan komunitas

3 Laporan dituliskan dalam kaidah penulisan akademik, 20


sistematika Penulisan akurat, lengkap dan rapih

4. Menggunakan minimal 3 sumber referensi 10

5 Kinerja dan komunikasi dalam Tim 10

6 Berkomunikasi secara aktif dan efektif dengan pembimbing 10

Total 100

Pembimbing
Catatan ;

______________________________________________
______________________________________________
______________________________________________ (……………………………)

49
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

REFLECTIVE JOURNAL

Tanggal:
Area Siloam:
Nama:

Deskripsikan peristiwa penting yang Anda dialami saat praktik ?

_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________

Bagaimana pikiran, perasaan dan respon Anda saat mengalami peristiwa/kejadian tersebut?

_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________

Apa yang Anda pelajari/maknai dari peristiwa tersebut?

_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________

Jelaskan keterkaitan kejadian peristiwa yang Anda alami tersebut dengan salah satu konsep ilmu
dalam keperawatan Komunitas/Keperawatan Keluarga?

_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________

Apa yang akan Anda lakukan dikemudian hari apabila berada pada situasi atau kesempatan yang
sama?
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________

50
TARGET (MODIFIKASI) PRAKTEK PROFESI CFN-GNR
DI MASA PANDEMI COVID-19

TARGET CAPAIAN KOMUNITAS (per area siloam /per pembimbing) TARGET CAPAIAN KELUARGA (Individu dan Kelompok)
Subyek: Data Sekunder Sesuai Pembagian Di Learn Subyek : Keluarga Masing-Masing Peserta didik
NO TARGET ITEM PENILAIAN Duedate/ NO TARGET ITEM PENILAIAN Duedate/
Bobot/Ru Bobot/Rubr
brik ik
1 Pre-test Kuis pada learn uph Minggu 1 1 Pre-test Kuis pada learn uph Minggu 1
(H-1 s/d hari pertama praktek: 10% (H-1 s/d hari pertama praktek: 10%
Minggu jam 00.01 s/d Senin 23.59 Minggu jam 00.01 s/d Senin
WIB) 23.59 WIB)
2 Lokakarya mini ▪ Laporan dan analisa hasil Minggu 2 2 Implementasi ▪ SAP Minggu 3-4
pengkajian 20% keluarga ▪ 1 implementasi dalam bentuk 40%
▪ Roleplay scoring dari 3 diagnosa (group) roleplay dinilai secara live
komunitas yang dirumuskan. Rubrik 1 group terdiri dari 4- oleh pembimbing dengan Rubrik SAP
▪ live by aplikasi zoom atau lainnya Analisis 6 peserta didik. aplikasi zoom atau lainnya. hal 41 dan
disaksikan oleh pembimbing, dijam Data Disepakati keluarga Bila ada kendala teknis dapat Rubrik
praktek selama 20 menit. Bila ada Sekunder mana yang dipilih dibuat bentuk video, Ujian Kasus
kendala teknis dapat dibuat dalam hal 49 dan untuk implementasi disepakati dengan Keluarga hal
bentuk video, disepakati dengan Rubrik pembimbing. 42
pembimbing) Roleplay ▪ Note: Hasil pengkajian
▪ Note : Pelajari 6 indikator Stanhope hal 47 (dituliskan dalam narasi) s/d
& Lancaster pada referensi IPKKI renpra di konsultasikan
dengan pembimbing di week
1&2
3 Implementasi ▪ SAP Minggu 3 3 LK (individu) ▪ Askep keluarga pengkajian s/d Minggu 5
komunitas (prioritas) ▪ Media 20% evaluasi. 40%
▪ Mengangkat 3 diagnosa
Rubrik keluarga dari keluarga Rubrik
SAP hal masing-masing peserta didik Askep
41 dan ▪ Hasil pengkajian dituliskan keluarga
Rubrik dalam bentuk narasi kelolaan hal
Media hal 43
48
51
▪ Hasil pengkajian s/d renpra di
konsultasikan dengan
pembimbing di week 1&2
▪ Dikumpulkan pada hari
terakhir praktek (Jumat week 5
s/d jam 16.00)
4 Media Edukasi ▪ Poster non cetak dengan tema Minggu 4 4 Post-test Kuis pada learn uph Minggu 5
(Poster) besar terkait Pencegahan Covid 19 30% (2 hari terakhir praktek: Kamis 10%
▪ Lihat rubrik penilaian dan jam 00.01 WIB s/d Jumat 23.59
konsultasikan dengan pembimbing Rubrik WIB)
untuk menghasilkan poster yang Media hal
bagus 48
5 Evaluasi Praktek ▪ Reflektif journal (Individu) dari 5 Minggu 5
minggu praktek, baik saat membantu 10%
screening di Siloam dan
mengerjakan target CFN) Format
▪ Template tersedia pada learn. hal 50
▪ Dikumpulkan pada hari terakhir
praktek (Jumat week 5 s/d jam
16.00)
6 Post-test Kuis pada learn uph Minggu 5
(2 hari terakhir praktek : Kamis jam 10 %
00.01 WIB s/d Jumat 23.59 WIB)
CATATAN PENTING:

✓ Modifikasi capaian dan bentuk praktek pada juknis disesuaikan dengan situasi pandemi global saat ini.
✓ Semua peserta didik CFN tidak turun praktek ke area komunitas, namun menggunakan data sekunder. Semua bimbingan dan penilaian dilakukan oleh dosen pembimbing
dari FoN UPH. Dalam mempermudah komunikasi, dapat dibuat WA group dengan pembimbing sesuai area praktek.
✓ Praktek Praktek CFN dengan beban 5 SKS dilakukan selama 5 minggu dengan total jam praktek 210 jam, atau 42 jam/minggu. Terdiri dari: 28 jam/minggu akan
digunakan untuk mencapai target CFN yang telah dimodifikasi dan 14 jam/minggu lainnya digunakan untuk terlibat dalam pelayanan situasi tanggap darurat
pandemi Covid-19 (diluar ruang perawatan). Hari minggu merupakan hari libur mingguan untuk stase CFN.
✓ Semua target CFN (kecuali Pre-test &Post-test) dikonsultasikan 1-2x ke pembimbing sebelum waktu pengumpulan dan penilaian
✓ Pre dan post test diberikan kesempatan 2x24 jam dengan 2 kali attempt. Nilai tertinggi yang akan diambil.
✓ Daftar hadir praktek selama 5 minggu (senin s/d sabtu) diunduh pada learn UPH, diisi oleh seluruh peserta didik dan dikoordinasikan serta disubmit oleh PIC area pada
folder daftar hadir di learn pada hari terakhir praktek s/d H+2 (jumat s/d Minggu week 5). Pastikan sesuai template, lengkap, rapih dan jelas terbaca.
✓ Nilai akhir CFN adalah nilai kumulatif dari capaian target komunitas dan capaian keluarga. NBL 75
52
DAFTAR HADIR PRAKTEK PROFESI NERS KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA BATCH …..
FAKULTAS KEPERAWATAN-UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

Area Praktek :
Week :
No NAMA MAHASISWA Senin, date/month/year Selasa, date/month/yearRabu, date/month/year Kamis, date/month/year Jumat, date/month/year
Time Sign Time Sign Time Sign Time Sign Time Sign Time Sign Time Sign Time Sign Time Sign Time Sign
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

53

Anda mungkin juga menyukai