FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
TIM PENYUSUN
i
KATA PENGANTAR
Pendidikan profesi keperawatan bertujuan untuk menyiapkan peserta didik untuk mampu
melaksanakan fungsi dan peran sebagai ners. Sistim pendidikan ners terintegrasi dengan
pendidikan tahap akademik melalui penerapan model internship (graduate nurse residency)
dengan pola bimbingan preceptorship, serta sistem uji kompetensi bagi peserta didik sebelum
dinyatakan lulus sebagai ners.
Program pendidikan profesi ners merupakan tahapan proses adaptasi profesi untuk dapat
menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan
professional, memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien,
membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan
dengan keperawatan.
Pembelajaran pada pendidikan profesi Ners mengacu pada Kurikulum Operasional Tahun 2020
Program Studi Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Pelita Harapan dan
menggunakan berbagai metoda pembelajaran dan evaluasi yang berfokus pada peserta didik
(Student Centered Learning/ SCL). Salah satu persyaratan pelaksanaan praktik profesi adalah
tersedianya modul pada setiap stase pelaksanaan praktik.
Oleh karena itu dengan mengacu pada Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 dan Kurikulum
Operasional Tahun 2020 Program Studi Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan
Universitas Pelita Harapan, modul praktik profesi Ners untuk stase Keperawatan Gerontik ini
disusun sebagai panduan praktik profesi yang akan dijalankan oleh peserta didik, sehingga
diharapkan peserta didik akan menjadi Ners yang kompeten, berbelas kasih, berkomitmen, dan
berkarakter, serta mampu memperlihatkan kinerja yang dapat diakui oleh pihak pengguna.
Semoga Modul Praktik Profesi Ners Keperawatan Gerontik ini bermanfaat bagi peserta didik
dan para pembimbing.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Konsep Menua
Manusia secara global hidup lebih panjang. Ditahun 2050 diprediksikan bahwa usia
diatas 60 tahun dan lebih berjumlah sekitar 2 milyar orang dan sekitar 80% usia lanjut
hidup di negara dengan pendapatan rendah ke sedang (WHO, 2018). Usia tua juga
ditandai dengan munculnya beberapa kondisi kesehatan kompleks yang cenderung
terjadi dikemudian hari dan tidak termasuk dalam kategori penyakit yang berbeda.
Teori menua didasari oleh beberapa teori seperti Physical theory, sociological theory,
psychological theory dan biological theory. Penjelasan lebih lanjut (Mauk, 2006).
Berdasarkan Kurikulum Operasional Progdi Pendidikan Profesi Ners 2020
6
2. Pengkajian pada Lanjut Usia
Dasar dari rencana keperawatan pad alanjut usia adalah pengkajian komprehensif.
Pengkajian dideskripsikan menjadi landasan dari keperawatan gerontologi dan
bertujuan untuk melakukan pengkajian yang berintegrasi serta sistematik.
Adapun beberapa pengkajian lanjut usia antara lain (Mauk, 2006):
a. Pengkajian Kegiatan sehari-hari (Activity Daily Life [ADl’s])
Pengkajian kegitaan sehari hari dapat dilakukan menggungakan pengkajian yang
dikembangkan oleh Katz, Ford, Mokowitz, Jackson & JAffee (1963) yaitu The
Katz Index of ADL yang mengkaji kemandirian lanjut usia dalam melakukan
kegiatan sehari-hari seperti mandi, berpakaian, toilet, berkemih. Adapun
pengkajian lain yang dapat digunakan untuk mengkaji kemampuan lansia dalam
melakukan kegiatan harian adalah the Barthel index (Mahoney & Barthel, 1965).
Pengkajian ini mengkaji atau mengukur fungsi dari perawatan diri dan mobilitas
seeperti makan, kekamar mandi, pergi ke toilet, berjalan, menaiki anak tangga dan
berkemih.
b. Pengkajian fisik
Pengkajian yang dilakukan dapat merupakan pengkajian berdasarkan sistem
tubuh dengan terlebih dahulu melakukan wawancara dna selanjutnya pemeriksaan
fisik. Adapun pengkajian berdasarkan sistem seperti: fungsi sirkulasi, fungsi
gastrointestinal, fungsi pernafasan, fungsi gentalia, fungsi seksual, fungsi saraf,
fungsi sensori dan fungsi muskuloskeletal, fungsi hematologi dna fungsi endokrin.
c. Pengkajian kognitf
Perubahan fungsi kognitif pada lansia sangat beragam dan sulit untuk dipisahkan
dari komorbiditas. Pengkajian fungsi kognitif meliputi atensi/perhatian,
inagtan/memori, dan keahlian visuospatial. Pengkajian yang umum digunakan
adalah Mini Mental State Examination (MMSE). MMSE digunakan untuk
mengkaji perubahan / penurunan kognitif, akan tetapi tidak bisa dijadikan alat
diagnostik. Hal lainnya adalah pengkajian menggunakan Diagnostik and
Saatistical Manual of Mental disorders (DSM-IV) untuk melakukan pengkajian
pada pasien dementia.
d. Pengkajian Psikososial
Pengkajian psikososial meliputi pengkajian kualitas hidup yang berkaitan dengan
kesejahteraan (Wellbeing). Kualitas hidup pada lansia merupakan hal yang sangat
subjektif dan memiliki ruang lingkup yang multidimensi. Kaulitas hidup pada
Pengertian
Keperawatan gerontic merupakan suatu bentuk pelayanan professional yang
ditujukan kepada klien lanjut usia baik sehat maupun sakit pada tingkat individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan
yang komprehensif terdiri dari bio-psiko-sosio-spiritual dan kultural yang holistic
(UU RI no.38 tahun 2014). Keperawatan gerontic adalah spesialisasi keperawatan
lanjut usia yang dapat menjalankan peranya pada setiap tatanan pelayanan (Nugroho,
2016)
1. Praktik profesi keperawatan gerontik berfokus pada klien usia lanjut dengan
masalah kesehatan yang bersifat aktual akibat proses penuaan dan atau penyakit
2. Klien usia lanjut dengan masalah kesehatan yang risiko
3. Klien usia lanjut dengan masalah kesehatan yang potensial serta untuk
meningkatkan kualitas hidup klien.
d. Coordinator
Keperawatan sebagai tenaga kesehatan terbanyak dan selalu ada disamping pasien
selama 24 jam memegang peranan penting dalam mengkoordinasikan tim
kesehatan yang terlibat dalam perawatan pasien
e. Advocate
Perawat harus mampu sebagai penghubung antara klien dengan tenaga kesehatan
lainya dan memastikan bahwa hak-hak klien terpenuhi. Perawat berperan
memberikan masukan secara proporsional kepada klien dan keluarga sehingga
mereka bisa mengambil keputusan yang tepat.
6. Autonomy
7. Beneficence
Pelayanan pada lansia selalu didasarkan pada keharusan untuk mengerjakan yang
baik atau miliki nilai manfaat yang lebih besar dibandingkan masalah yang bisa
ditimbulkan.
8. Justice
Pelayanan kepada lansia harus memberikan perlakuan yang sama bagi semua.
Kewajiban perawat untuk memperlakukan seseorang klien secara wajar dan tidak
mengadakan perbedaan atas dasar karakteristik yang tidak relevan dan proposional
Pelayanan atau tidakan yang diberikan kepada klien harus menghindari tindakan
yang dapat menambah penderitaan (harm).
Batas nilai kelulusan untuk Pendidikan Profesi Ners adalah 75, atau dengan nilai mutu B atau
bobot nilai 3,00. Target pencapaian dan aspek penilaian selama praktik klinik Keperawatan
Gerontik adalah sebagai berikut:
1. Selama melakukan praktik klinik profesi, peserta didik berada dibawah pengawasan
seorang pembimbing klinik atau preseptor.
2. Peserta didik wajib datang tepat waktu. Jika peserta didik terlambat dalam rentang 1 –
15 menit, maka peserta didik wajib memperpanjang jam praktik selama 1 jam.
Keterlambatan rentang 15 – 30 menit, peserta didik wajib memperpanjang jam praktik
selama 2 jam. Keterlambatan lebih dari 30 menit, peserta didik tidak diperkenankan
praktik dan dianggap absen. Sanksi absen (poin 11 C) akan berlaku. Jika mengulangi
keterlambatan kembali, maka peserta didik akan mendapatkan Surat Peringatan (SP)
berjenjang dari Fakultas.
3. JADWAL DINAS disusun oleh UNIT rumah sakit terkait dan jam dinas mengikuti
aturan yang berada di Unit rumah sakit masing-masing. Shift pagi/ siang masing-
masing 7 jam dan shift malam 10,5 jam diluar jam istirahat.
4. Istirahat: 30 menit (untuk shift pagi/ siang) dan 60 menit (untuk shift malam) diantara
jam praktik dan bukan diakhir praktik. Jam istirahat sesuai kondisi ruangan dan
koordinasi dengan Preseptor/ Incharge Nurse.
5. Pergantian Jadwal Praktik WAJIB SEIZIN Head Nurse, CNE & Koordinator Mata
Kuliah terkait. Pelanggaran akan mendapatkan Peringatan Verbal s.d Tertulis.
6. Peserta didik dilarang meninggalkan ruang praktik klinik untuk alasan apapun tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu kepada pembimbing klinik atau preceptor.
7. Peserta didik wajib tampil bersih dan rapi, mengenakan baju praktik klinik. Untuk
meminimalkan risiko penyebaran infeksi, baju praktik klinik wajib dikenakan di
Berdasarkan Kurikulum Operasional Progdi Pendidikan Profesi Ners 2020
15
wahana praktik (tidak dari rumah) dan menggantinya kembali sebelum meninggalkan
wahana praktik. Kuku harus bersih, pendek dan tidak menggunakan pewarna kuku.
Peserta didik harus mengenakan sepatu hitam tertutup serta memakai kaos kaki
berwarna hitam.
8. Peserta didik laki-laki wajib berambut pendek (dipotong dengan gaya standar) dan
diatas batas kerah baju, tidak berkumis, tidak berjambang dan tidak berjenggot.
9. Peserta didik perempuan wajib berambut rapi; bagi yang berambut panjang harus
mengikat rambutnya dan mengenakan hairnet, poni dijepit dengan menggunakan jepit
rambut berwarna hitam. Rambut harus berwarna asli.
10. Peserta didik wajib hadir 100%. Peserta didik yang berhalangan hadir karena sakit
atau kedukaan anggota keluarga inti wajib memberitahukan kepada CNE, HN dan
Preseptor serta Koordinator Stase pada hari yang sama, dan wajib mengganti hari
praktik sesuai ketentuan. Izin diluar kedukaan keluarga inti harus melalui dan
dengan persetujuan oleh Head of Profession.
11. Peserta didik wajib mengganti shift praktik sesuai dengan jumlah shift yang
ditinggalkan di hari yang lain dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Sakit: wajib mengganti 1 (satu) kali jumlah shift yang ditinggalkan
b. Izin: Untuk kedukaan (hanya keluarga inti: orang tua, suami/ istri/ anak dan saudara
kandung) wajib menggantikan 1 (satu) kali jumlah shift yang ditinggalkan. Izin lainnya
dengan persetujuan fakultas, wajib mengganti 2 (dua) kali jumlah hari yang
ditinggalkan.
c. Absen (tidak hadir tanpa keterangan): wajib menggantikan 3 (tiga) kali jumlah shift yang
ditinggalkan.
12. Peserta didik yang tidak hadir karena sakit harus memberikan Surat Keterangan Sakit
dari Dokter.
13. Peserta didik diharuskan memiliki nomor telepon pembimbing klinik dan koordinator
mata kuliah.
14. Peserta didik wajib mematuhi peraturan dan kebijakan yang berlaku dan mengikuti
Standar Prosedur Operasional (SPO) yang berlaku di wahana praktik terkait.
15. Bersikap profesional dan melakukan komunikasi dengan baik pada pasien, teman
sejawat, tenaga kesehatan lainnya atau pembimbing.
16. Peserta didik wajib mengikuti pertemuan klinik sesuai dengan kesepakatan yang
ditetapkan oleh pembimbing klinik masing-masing dan memenuhi semua target
kompetensi dan tugas sesuai ketetapan masing-masing mata kuliah.
Demikian modul untuk tahap pendidikan profesi Ners untuk mata kuliah Keperawatan
Gerontik ini disusun, sebagai acuan pembelajaran bagi peserta didik, pembimbing/ preseptor
dan semua pihak yang terkait. Hal-hal yang bersifat teknis dan belum tercantum dalam buku
ini, akan ditentukan kemudian atau didiskusikan pada waktu pelaksanaan proses pembelajaran
melalui mekanisme yang berlaku di Fakultas Keperawatan Universitas Pelita Harapan.
Lampiran 1
FORM EVALUASI LAPORAN
PENDAHULUAN
Dosen Pembimbing
( )
Tanggal:
Nama Praktikan Program Profesi :
Dosen Pembimbing
( )
1 BAB I. Pendahuluan 20
Menyajikan latar belakang (urgensi dan novelty,
rumusan masalah, tujuan, manfaat dilakukannya
EBCP
2 BAB II. Desain EBP 15
Menggambarkan metode, strategi pengumpulan
data, etika, pelaksanaan EBCP analisa berdasarkan
artikel
yang dirujuk (minimal 3 artikel)
( )
…………….., ………………
Pembimbing
JURNAL REFLEKSI
Nama : ……………………………………………………….
NIM : ……………………………………………………
Ruangan : ……………………………………………………
a. Deskripsikan secara lengkap kejadian/ fakta yang anda temukan diruangan berkaitan atau
berhubungan dengan perawatan gerontic/ pada pasien lansia
c. Apakah pengalaman itu baik atau buruk? Jelaskan pendapat anda secara pribadi
d. Apa yang anda pelajari dari peristiwa tersebut? Ceritakan hal yang membangun dari peristiwa
tersebut?
e. Apa yang anda lakukan berbeda sebagai perawat geriatrik jika menemukan situasi yang sama
disaat mendatang
f. Bagaimana anda melakukan komunikasi efektif pada pasien di ruangan? Adakah hal yang sulit
yang ditemukan dalam berkomuikasi dengan pasien? Apa yang anda lakukan berbeda untuk
meningkatkan komunikasi efektif terhadap pasien lansia
GER/FRM-08/REV-00
2. Kronologi Keluhan
a. Faktor Pencetus/ penyebab :
b. Timbulnya Keluhan : ( ) Mendadak ( ) Bertahap
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum (tanda vital) :
2. Kepala :
3. Mata :
4. Hidung :
5. Telinga :
6. Mulut dan bibir :
7. Leher :
8. Dada :
9. Abdomen :
10. Genitalia :
11. Ekstremitas :
Pengkajian status fungsional adalah suatu bentuk pengukuran kemampuan seseorang untuk
melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri. Pengkajian ini menggunakan Indeks
Kemandirian Katz untuk aktivitas kehidupan sehari-hari yang berdasarkan pada evaluasi fungsi
mandiri atau tergantung dari klien dalam hal makan, kontinen(defekasi/berkemih), berpindah, ke
kamar kecil, berpakaian dan mandi.
Mandiri : berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang lain kecuali spesifik
akan digambarkan dibawah ini.
Pengkajian ini didasarkan pada kondisi aktual klien dan bukan pada kemampuan. Artinya jika klien
menolak untuk melakukan suatu fungsi, diangap sebagai tidak melakukan fungsi meskipun ia
sebenarnya mampu.
Pengkajian ini menggunakan Skala Depresi Geriatrik bentuk singkat dari Yesavage (1983) yang
instrumennya disusun secara khusus digunakan pada lanjut usia untuk memeriksa depresi.
Jawaban pertanyaan sesuai indikasi dinilai 1. Nilai 5 atau lebih dapat menandakan depresi.
1. Apakah pada dasarnya anda puas dengan kehidupan anda? (Ya /Tidak)
2. Sudahkah anda meninggalkan banyak dari aktivitas dan minat anda? (Ya/ Tidak)
5. Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap waktu? (Ya/ Tidak)
6. Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda? (Ya / Tidak)
9. Apakah anda lebih suka tinggal di rumah pada malam hari daripada pergi keluar dan
melakukan sesuatu yang baru? (Ya / Tidak)
10. Apakah anda merasa bahwa anda mempunyai lebih banyak masalah dengan ingatan
anda daripada yang lainnya? (Ya / Tidak)
11. Apakah anda berpikir hidup sekarang ini sangat menyenangkan? (Ya / Tidak)
12. Apakah anda merasa sangat tidak berharga dalam keadaan anda sekarang? (Ya / Tidak)
14. Apakah anda berpikir bahwa situasi anda tak ada harapan? (Ya / Tidak)
15. Apakah anda berpikir bahwa banyak orang yang lebih baik daripada anda? (Ya / Tidak)
Skor 1 poin untuk setiap jawaban sama dengan jawaban yang dibold
Interpretasi:
Skor 10 -15 : Depresi Berat Skor 6 – 9 : Depresi Sedang Skor 0 – 5 : Depresi Ringan
Ingat: Ini adalah status kuesioner mental umum dan memiliki pertanyaan yang dapat cenderung
memiliki, budaya, dan usia bias pendidikan.
Ajukan pertanyaan 1-10 dalam daftar ini dan mencatat semua jawaban.
1. Tanggal berapa hari ini?
4. Berapakah nomor telepon anda? (Jika mereka memiliki telepon). Jika tidak Tanyakan alamat
nama jalan tempat dia tinggal (rumah)
5. Berapa umur anda?
10. Kurangi 3 dari 20 dan tetap mengurangkan 3 dari setiap nomor baru, semua jalan ke bawah.
Jumlah kesalahan =
Scoring:
* Source: Pfeiffer, E. (1975). A short portable mental status questionnaire for the assessment of
organic brain deficit in elderly patients. Journal of American Geriatrics Society, 23, 433-41.
Berdasarkan Kurikulum Operasional Progdi Pendidikan Profesi Ners 2020
29
MINI MENTAL STATUS EXAMINATION (MMSE)
30 TOTAL
Sumber: Folstein M. F., Folstein, S., E., McHugh, P., R. (1975). Mini-mental state: A practical method for grading
the cognitive state of patients for the clinician. J Psychiatr Res, 12, 189-198
Nama Pasien:
Usia:
Panti/RS:
Tanggal:
Confusion/Disorientation/Impulsivity 4
Bingung/Diorientasi/bertindak secara tiba-tiba
Symptomatic depression 2
Depresi Simptomatik
Altered elimination 1
Perubahan eliminasi
Dizziness/Vertigo 1
Pusing/Vertigo
Gender/(Male) 1
Jenis Kelamin/ (Laki-laki)
Any Administered Antiepileptics (Anticonvulsants): 2
(Carbamazepine, Divalproex Sodium, Ethotoin, Ethosuximide, Felbamate,
Fosphenytoin, Gabapentin, Lamotrigine, Mephenytoin, Methsuximide,
Phenobarbital, Phenytoin, Primidone, Topiramate, Trimethadione,
Valproic Acid) Obat Antiepileptik (Anti Konvulsan): Seperti contoh obat2
diatas
Any Administered Benzodiazepines: 1
(Alprazolam, Chloridiazepoxide, Clonazepam, Clorazepate Dipotassium,
Diazepam, Flurazepam, Halazepam, Lorazepam, Midazolam, Oxazepam,
Temazepam, Triazolam)
Get up and Go Test: “Rising from a chair”
If unable to assess, monitor for change in activity level, assess other risk factors, document both
on patient chart with date and time.
Bangun dan Uji Coba: Berdiri dari bangku/kursi
1.
2.
RENCANA KEPERAWATAN
Seluruh implementasi keperawatan harus disertai jam pelaksanaan tindakan dan respon pasien dari
masing-masing implementasi yang diberikan. SOAP dituliskan diakhir dinas setiap harinya, sertai
jam nya Setiap Catatan perkembangan dibuat per hari dan perdiagnosa keperawatan
Praktik Klinik Hari Tanggal Jam Datang Jam Pulang Total Jam Tanda Tangan Tanda Tangan Preseptor/
Shift: Pagi/Sore/Malam & Menit Mahasiswa HN/ Incharge
SH KUPANG (SHKP)
No GROUP No Nama Mahasiswa GENDER KET
1 1 AGRESION JUVIANI WIE LAWA F
2 2 ALMALONA FEBRIYANI SCHILVIA KAFOLAMAU F
3 3 DANIEL YUNIHARDI PRATAMA M
4 A 4 GLORIA NARWASTI KIHA F
5 5 HENI MARISA TANIA PAH F
6 6 JESSICA ELGA MARYSKENARA F
7 1 YULIANA LODO PE F
8 2 JULYANO ZEVARANO BAITANU M
9 B 3 IVONNY SHERLY SITANAYA F PIC
10 4 MAGDALENA YULIANA NGGOEK F
11 5 MARLIN RUTH BUNGA KOREH F
12 1 PRILI KURNIATI AMALO F
13 2 ZUNITA RUT RABECHA BLEGUR F
14 C 3 SELMA FICTORIA ZACHARIAS F
15 4 FERAWATI LOPO F
Berdasarkan Kurikulum Operasional Progdi Pendidikan Profesi Ners 2020
16 5 WINI RANI AMANDA DURI 41 F
SH LABUAN BAJO (SHLB)
No GROUP No Nama Mahasiswa GENDER KET
1 1 ALMITA ROSA LITAN F
2 2 BONY YUNARIA TANU F
3 A 3 BRIAN VAUSTINO ASPRILA MANABUNG M
4 4 DERWINTO SAKOIKOI M
5 1 FEBRINA RUHULESSIN F PIC
6 2 MARSELA SUSANTI PANDANGO F
7 B 3 ROBYNSON RICHARD JUNINTO MANISA M
8 4 SARINA MAHARANI F
9 1 NOVITA HELMIA PUTU BONLAE F
10 2 SUCHY APRINI ANTONETA JUANED KRESTANTY F
11 C 3 YEDIJA DANIEL ADE SAPUTRA M
12 4 STEVEN MBARADITA M
13 5 Yusup Junaidi (CC) M
SH MAKASSAR (SHMK)
No GROUP No Nama Mahasiswa GENDER KET
1 1 VINNY FLORENSIA KALESARAN F PIC
2 2 APRILIA ENJELINA SUAYONG F
3 3 CHARLES TRI CAHAYA MANGKUHARJA M
4 A 4 MELISSA NANDA TOGAS F
5 5 CINDY TIARA PULUNG F
6 6 EIRENE IVANA BEE F
7 7 RUDI ARDIANO M PIC
8 1 LIDIA TARUK LA'BI F
9 2 LILI JUNIAR F
10 3 MARIA DAMAYANTI SIMARMATA F
11 4 CHRISWAN SETIAWAN LAMPALIU M
12 B 5 NATALIA TANDI PAU F
13 6 NOVIA SURYANI ZAI F
14 7 LIDIA MICHELLA F PIC
15 8 Dhiaz Feby Elsatriya (CC- SHButon) M
16 1 GRACE AZARYA SIRENDEN F
17 2 PUTRI SILVANA PANGALILA F
18 3 RAYMON WATULINGAS M PIC
19 C 4 SURYATI NOVA PRATAMI SUKUIMAN F
20 5 VIKA SAPTARIA F
21 6 ANNA CHANGE SANDA TODING F
22 7 VIOLIN AGNESYA SAPIALA F
SH PURWAKARTA (SHPW)
No GROUP No Nama Mahasiswa GENDER KET
1 1 WINNING GUSTINI DAELI F PIC
2 2 DEBORA LILIAN POLSIARY F
3 3 RAJA SIMANGUNGSONG M
4 4 EPIVANIA BR PANDIANGAN F
5 5 ERVI NOVITA SARI F
6 A 6 ESTER NOVITASARI F
7 7 EVA SRI LESTARI TINAMBUNAN F
8 8 EVI VANYES MUNGKUR F
9 9 FEBRI YANTO LUMELE M
10 10 FENI VITRIANI LAOLI F
11 11 Gilar Wira Dwitama (CC) M
12 1 GARNIS TRI KURNIAWATI F
13 2 GITA PRAMESWARI F
14 3 GRACE KRISDAYANTI LAIA F
15 4 GRESTELINA CHRISTHALIA MOSSE F
16 5 IGNATIA THASSYA YOLANDA F
17 B 6 IMELDA GRACIA F
18 7 INDAH DESSY PUTRI RATNASARI ZEGA F
19 8 INDAH PERMATASARI MEHA F
20 9 IRAWATY SIMANJORANG F PIC
21 10 JUNIVER PIETER SOUMAHU M
22 11 Randy Jian Onsoe (CC) M
23 1 LAMPOS PURBA M
24 2 MARIA NESPITA SIRAIT F
25 3 MARIA SELVIN YOVITA GAA F
26 4 MARINTAN MONIKA SIHOMBING F
27 5 MARTHA YULIANTI KALAMI F
28 C 6 MEIVI WIDARNI LASE F
Berdasarkan Kurikulum Operasional Progdi Pendidikan Profesi Ners 2020
29 7 EGA ADELINGE TRISUS F
47
30 8 SOLAGRATIA GEMACHRISTY LATUMAERISSA F
31 9 THEOFILUS PRASETYA TEJA KHRISNA M PIC
32 10 AYU NITA NGALO F
SH SENTOSA (SHST)
No GROUP No Nama Mahasiswa GENDER KET
1 1 ANGRI STIVER PORMES M
2 2 INGGRID FEBE YUNI F PIC
3 3 IRENE TAMMY GRACIA MONONIMBAR F
4 A 4 JESSICA FABI ELLA F
5 5 JESSYCA VINENSIA LEIWAKABESSY F
6 6 JULIA RHEGIENA MATONDANG F
7 7 KHARISMA DHEA BR PURBA F
8 1 KIREY SIANIPAR F
9 2 KRISTIN GRACE MONIKA NOVITASARI PATA F
10 3 PASCALINO NAZARETH PATTIWAELLAPIA M
11 B 4 LESTARI TAMBA F
12 5 LEYGITA EMASARI F
13 6 LIDIA CHRISTIAN THANY F
14 1 MARGARETHA YAWA F
15 2 MARNITA NDRAHA F PIC
16 3 LEDIDEA MASIHIN F
17 C 4 REYNHARD BENARDON FREDO HALOHO M
18 5 ROWINDA TASIA APRILIA LUMBANRAJA F
19 6 SANTIKA DEWI F
20 7 SANTO ANTONIUS LEFRAND M
SH SURABAYA(SHSB)
No GROUP No Nama Mahasiswa GENDER KET
1 1 ADIEL SEBASTIAN LANGKAHAN M
2 2 AGNES EVA VERENTIKA F
3 A 3 ANASTASIA GERALDINE SAGITADEWI F PIC
4 4 EKA PRASETYANINGSIH F
5 5 EKLESIUS MISERICORDIAS DOMINI M
6 1 GILANG KURNIAWAN M
7 2 ISMA MANDASARI LORENSIA BR BARUS F
8 B 3 LYDIA PUTRI SEPTIANDANI F
9 4 NIA RAHMAWATI F
10 5 ONIDYA WANDA NATALIE F
11 1 RAGIL CAHYA APRILIA F
12 2 TAMARISKA RHEMA PALILI NUGRAHA F
13 C 3 TIRZA RIMBA ARAS F
14 4 YOKEBET ARIDYANINGRUM F
15 5 YOSUA DENIS VERGIAWAN M