Disusun Oleh:
1. ARIS HADI SAPUTRO (01503180027)
2. ELIZABETH PUTRI RIA (01503180089)
3. ESTER APRIANA REFRA (01503180095)
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
a. Tujuan umum
Mendapatkan manfaat terapi masase terhadap pencegahan risiko terjadinya luka tekan
pada lansia.
b. Tujuan khusus
- Tenaga kesehatan mampu memahami terapi masase untuk mencegah risiko terjadi
luka tekan pada lansia.
- Tenaga kesehatan mampu menerapkan terapi masase untuk mencegah risiko
terjadi luka tekan pada lansia.
DESAIN MAKALAH
Penerapan EBCP ini menggunakan metode pre dan post tindakan. Untuk melihat tingkat
keberhasilan EBCP ini, penulis mengobservasi objek dengan membandingkan hasil
sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Dengan mengevaluasi data objektif dan
subjektif lansia.
Pada makalah ini menggunakan dua database untuk mencari artikel yaitu google scholar
dan pubmed menggunakan kata kunci “back massage therapy”, “elderly”, “masase” dan
“luka tekan” dengan kata penghubung “for” dan “and”.
2.3 ETIKA
Dalam pelaksanaan EBCP ini, penulis memperhatikan aspek etik yaitu self-determination,
privacy, anonymity, confidentiality dan protection from discomfort.
Terapi Back Massage ini dilaksanakan pada tanggal 12-15 November 2018 terhadap lansia
di ruang rawat inap lantai 30 MRCCC Siloam Semanggi.
2.5 MATRIKS LITERATUR
KAJIAN LITERATUR
Dari hasil lima kajian literatur yang didapatkan bahwa tindakan masase pada pasien
dengan diagnosa kecemasan, diagnosa stroke dan pasien dengan tirah baring yang lama,
menunjukkan keberhasilan yang berarti. Di mana dapat membantu mencegah terjadinya
luka dekubitus, dan mampu mengurangi kecemasan yang dialami pasien.
BAB IV
PEMBAHASAN
Back masase diintervensikan pada 3 lansia di ruang rawat inap lantai 30 MRCCC
Siloam semanggi. Intervensi dilakukan ketika memenuhi kebutuhan dasar lansia yaitu
memandikan lansia, mengganti baju, mengganti diapers, mengubah posisi lansia pada
tempat tidur dan lain sebagainya. Tindakan ini dapat diintervensikan secara fleksibel
tergantung kebutuhan dan kesediaan lansia. Evaluasi dilakukan dengan mengkaji data
subjektif pasien serta data objektif penulis. Sebelum intervensi dilakukan, lansia pertama
mengatakan bahwa punggungnya pegal karena lama berbaring di tempat tidur. Data
objektif yang didapatkan adalah punggung tidak berwarna kemerahan dan terdapat bekas
tekanan; lansia kedua mengatakan bahwa badannya pegal karena tidur terlentang terlalu
lama dengan data objektif yang di dapatkan warna punggung khas akibat kompresi pada
punggung; keluarga lansia ke tiga mengatakan hal yang serupa bahwa beliau sulit miring
kiri-kanan dengan data objektif pasien tampak lemah, nafas terdengar ronkhi pada kedua
lapang paru.
Sebelum dilakukan back masase pada lansia dengan tirah baring, hasil observasi
menunjukkan bahwa daerah punggung lansia tidak berwarna kemerahan, mengindikasikan
bahwa sirkulasi darah pada jaringan punggung tidak lancar, pasien mengatakan bahwa
bagian punggung terasa pegal. Setelah dilakukan intervensi back massage pada lansia,
hasil observasi menunjukkan bahwa area punggung yang telah dilakukan intervensi back
massage berwarna kemerahan mengindikasikan bahwa sirkulasi darah pada lokasi
intervensi kembali lancar, pasien mengatakan bahwa tubuhnya merasa hangat dan nyaman
setelah dilakukan intervensi. Penggunaan pelumas membantu mengurangi terjadinya
iritasi akibat tirah baring yang lama, juga membantu melembapkan area intervensi.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
5.2 REKOMENDASI
a. Bagi Perawat
b. Bagi Mahasiswa
Sari.N.I (2016) Penerapan Teknik Massage Menggunakan VCO(Virgin Coconut Oil) Untuk
Mencegah Terjadinya Dekubitus Pada Penderita Stroke.
http://elib.stikesmuhgombong.ac.id/528/1/NA%27MAT%20ISLAM%20SARI%20
NIM.%20A01401929.pdf Diakses tanggal 12 November 2018