N Kriteria Bobot/Nilai
o Mahasiswa
Resiko pendarahan b.d efek samping terkait terapi (pemberian produk darah defisiensi trombosit dan kemoterapi)
2 Data Subjekif: 10
Pasien mengatakan sedikit lemas. Pasien mengatakan masuk dengan rencana kemoterapi.
3 Data Objektif: 10
Kondisi umum pasien, kesadaran compos mentis, GCS E4M6V5, pasien tampak. tenang, terpasang infus perifer
pada vena metacarpal sinistra, tetesan lancar, tidak tampak tanda-tanda infeksi, PIVAS = 0, braden score = 22, VTE
= 2, resiko jatuh = 3, EWS = 0, ADL = mandiri. Hasil TTV : TD = 140/90 mmHg, Nadi = 72 x/menit, Pernapasan = 20
x/menit, Suhu = 37,2 C ̊ . Masuk dengan rencana kemoterapi akan dilakukan pemberian unit darah TC. Tidak demam,
tidak tampak pucat.
Hasil lab :
4 Langkah-langkah Tindakan Keperawatan yang dilakukan saat praktik (bukan menurut teori): 10
1. Mengecek tanda-tanda vital pasien dan kaji alergi pasien terhadap pemebrian produk darah TC dan kaji
keluhan pasien
2. Mengambil produk darah TC ke bank darah
3. Menyiapkan alat untuk pemberian transfusi TC (platelet set, Nacl 100 ml, sarung tangan, produk TC)
4. Melihat data-data pasien (diagnosa medis, data subjektif, data objektif, rencana tindakan yang akan dilakukan)
5. Kontrak waktu dengan pasien dan menyampaikan tujuan tindakan yang akan dilakukan
6. Menjaga privasi pasien
Tahap Kerja :
Tahap Terminansi :
5 Dasar Pemikiran: 15
Kanker ovarium merupakan tumor dengan histiogenesis yang beraneka ragam, bisa berasal dari ketiga dermoblast
(ektodermal, endodermal, mesodermal) dengan sifat-sifat histiologis maupun biologis yang beraneka ragam. Kanker
ovarium terjadi pada wanita usia peri menopause kira-kira 60%, dalam masa reproduksi 30%, dan 10% terdapat pada
usia yang jauh lebih muda. Tumor ini bisa jinak (benigna), tidak jelas jinak tapi juga tidak jelas/pasti ganas (borderline
malignancy atau carcinoma of now-maligna potensial) dan jelas ganas (true malignant) (Subagja, 2014). Keganasan
ovarium tidak dapat disembuhkan tuntas hanya dengan operasi, kemoterapi anti kanker merupakan tindakan penting
yang tidak boleh absent dan prinsip terapi gabungan terhadap kanker ovarium, lebih efektif untuk pasien yang sudah
berhasil menjalani operasi sitoreduksi (Ariani, 2015). Efek samping kemoterapi yang umum terjadi adalah mual,
muntah, rambut rontok, kehilangan nafsu makan, dan kelelahan. Anemia, jumlah trombosit yang rendah, dan risiko
infeksi juga umum terjadi karena dampaknya pada sumsum tulang.
Anemia didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin (Hb) yang rendah dalam darah. (WHO,2015). National Institute
of Health (NIH) Amerika 2011 menyatakan bahwa anemia terjadi ketika tubuh tidak memiliki jumlah sel darah merah
yang cukup (Fikawati, Syafiq, & Veretamala, 2017).
Trombositopenia atau defisiensi trombosit, merupakan keadaan dimana trombosit dalam sistim sirkulasi jumlahnya
dibawah normal (150.000-350.000/µl darah) (Guyton dan Hall, 2007). Trombositopenia biasanya dijumpai pada
penderita anemia, leukemia, infeksi virus dan protozoa yang diperantarai oleh sistem imun (Human Infection Virus,
demam berdarah dan malaria). Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi trombositopenia adalah konsumsi obata-
obatan, transfusi darah atau trombosit dan splenektomi.
Transfusi Darah adalah tindakan medik yang bertujuan mengganti komponen darah yang berkurang. Macam –
macam komponen darah yaitu Darah Utuh ( WB), Darah Endap ( PRC), Darah Merah Cuci (Washed Red Cells),
Trombosit Konsentrat (TC), Fresh Frozen Plasma (FFP), Cryoprecipitate. Trombosit adalah komponen dalam darah
yang berperan penting untuk pembekuan darah. Setiap 50-60 ml plasma yang dipisahkan dari WB mengandung
Trombosit minimal 55 x 109, Eritrosit < 1,2 x 109, Leukosit < 0,12 x 109. Indikasi diberikannya TC Apheresis adalah
perdarahan akibat trombositopenia atau gangguan fungsi trombosit, pencegahan perdarahan karena trombositopenia
(gangguan sumsum tulang) kurang dari 10.000 /micro liter, profilaksis perdarahan pada pre operatif dengan trombosit
kurang atau sama dengan 50.000 /microliter, kecuali operasi trepanasi dan cardiovaskuler kurang atau sama dengan
100.000 micro liter
Pasien Ny. S dengan diagnosa medis Ca Ovarium, Anemia dan Thrombositopenia akan dilakukan transfusi darah
dengan jenis darah TC Apheresis dengan Gol. Darah A positif sebanyak 5 unit. Kondisi umum pasien, kesadaran
compos mentis, GCS E4M6V5, pasien tampak. tenang, terpasang infus perifer pada vena metacarpal sinistra, tetesan
lancar, tidak tampak tanda-tanda infeksi, PIVAS = 0, braden score = 22, VTE = 2, resiko jatuh = 3, EWS = 0, ADL =
mandiri. Hasil TTV : TD = 140/90 mmHg, Nadi = 72 x/menit, Pernapasan = 20 x/menit, Suhu = 37,2 C ̊ . Tidak demam,
tidak tampak pucat.
Hasil lab :
Tindakan pemberian transfusi darah TC Apheresis tidaklah cukup untuk menaikkan trombosit pada tubuh pasien.
Perlu kolaborasi pada dokter jika trombosit juga tidak naik seperti pemberian obat kostikosteroid untuk membantu
memperlambat kerusakan yang terjadi pada trombosit.
Hemolitik akut
Infeksi bakteri kontaminan dari alat yang terkontaminasi
TRALI ( Transfusion related acute-lung injury)
TACO (transfusion associated circulatory overload)
Reaksi alergi berat
Anafilaksis
Pencegahan:
O = Kondisi umum pasien, kesadaran compos mentis, GCS E4M6V5, pasien tampak. tenang, terpasang infus perifer
pada vena metacarpal sinistra, tetesan lancar, tidak tampak tanda-tanda infeksi, PIVAS = 0, braden score = 22, VTE
= 2, resiko jatuh = 3, EWS = 0, ADL = mandiri. Hasil TTV : TD = 140/90 mmHg, Nadi = 72 x/menit, Pernapasan = 20
x/menit, Suhu = 37,2 C ̊ . Tidak demam, tidak tampak pucat. Tidak ada reaksi alergi dan anafilaksis. Tidak ada tanda-
tanda perdarahan
A = Tindakan pemberian unit TC Apheresis telah dilakukan. Tidak ada tanda-tanda alergi dan anafilaksis
P = R/ cek lab
9 Evaluasi Diri: 5
Saat melakukan tindakan saya sudah melakukannya sesuai dengan prosedur atau SOP yang ada, namun saya
belum melakukan komunikasi yang efektif kepada pasien. Kedepannya saya akan meningkatkan komunikasi yang
efektif kepada pasien.
Weinstein, R. 2012. Clinical Practice Guide on Red Blood Cell Transfusion. American Society of Hematology
Keliat, Budi Anna, et all. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klarifikasi 2015-2017. Edisi 10. Jakarta:EGC.
Total 100