Anda di halaman 1dari 10

FAKULTAS KEPERAWATAN UPH

PROFESI NERS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


(KMB)
Judul: Analisa Sintesa Tindakan Keperawatan (AST)
Pemberian Novorapid

AST 1
Nama Pasien : NY. B Nama Praktikan : Brian V. A Manabung
Usia : 49 Tahun NIM : 01503200055 Mengetahui,
No. Rekam Medis : SHLB 0-04-39-06 Nama : Riama Marlyn
Diagnosa Medis : Pemfigus Vulgaris, DM tipe II Pembimbing Sihombing

:IPD 1 HALL C6 Preseptor


Nama Ruang
Tanggal Masuk RS : 20 September 2020
Tanggal Tindakan : 22 September 2020

No Kriteria Bobot/Nilai
Mahasiswa

1 Diagnosa Keperawatan (PE): 10

Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d gangguan

keseimbangan glukosa darah d.d hasil GDS 22/10 258 mg/dL, 23/10

121 mg/dl

Sumber : Nanda (2018)


2 Data Subjekif: 10

- Pasien mengatakan ia tidak mengira bisa dapat DM tipe 2


- Pasien mengatakan kadang kaki kesemutan
- Pasien mengatakan kadang setelah makan banyak penglihatan kabur
- Pasien mengatakan telah banyak melakukan pantangan
- Pasien mengatakan baru tahu jika dia sudah memiliki DM pas hari rawat di rumah sakit

3 Data Objektif:
- Pasien terlihat gelisah
- TTV :
- SpO2 : 99%
- TD : 103/59 mmHg
- P : 18 X/menit
- N : 79 X/menit
GDS tanggal 22/10 258, 23/10 121 mg/dl, 23 GDP 117 mg/dl, G2PP 131
Medikasi :
- Methyl Prednisolon IV 62.5 mg BD
- Cefotaxime IV 1 gram TDS
- Mterinodazole IV 500 g TDS
- Novorapid SC 8 U TDS
- PCT 500 mg PO TDS

Pemeriksaan Penunjang :
- Pemeriksaan Hematologi (23/10):
- HB 4.9 g/dl
- HT 19.2 %
- LEU 13.95 10^6/ul
- Neutropil 88.8
- Limfosit 6.7
- Alb 3.0 g/dl
GDS 231
- Kimia Darah :
- SGOT 46 UL
- SGPT 82 UL
- MCV, MCH, MCHC :
- MCV : 56 fl
- MCH : 14.3 pg
- MCHC : 25.5 g/L
- Rdw-CV : 25.6

- Urinalisa

- Warna agak keruh

- Leukosit estrase (+)

- Protein (+)

- Glukosa (+)

- Keton (+)

- Darah (+)
4 Langkah-langkah Tindakan Keperawatan yang dilakukan saat praktik (bukan menurut teori): 10

Menyebutkan tindakan-tindakan yang merupakan critical point

1. Mengecek IMR pasien*


2. Mempersiapkan obat dan mengecek 6 benar pasien*
3. Mempersiapkan alat
4. Evaluasi dan validasi identitas dengan IMR *
5. Menjelaskan nama, fungsi obat, rute pemberian, dosis obat dan waktu makan obat
6. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan bersih*
7. Membuka penutup pen insulin dan mengecek kepatenan jarum
8. Gosok melingkar alkohol swab di area yang akan disuntikan yaitu SC muskulus deltoid sinistra
9. Cubit bagian oto
10. Tusukan pen dan tahan selama 10 detik*
11. Tutup pen menggunakan klem berejepit penutup pen insulin
12. Lepas sarung tangan dan cuci tangan*
13. Merapihkan alat
5 Dasar Pemikiran: 15

Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemi yang berhubungan dengan abnormalitas
metabolisme karbohidrat, lemak, protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitivitas insulin
atau keduanya dan menyebabkan komplikasi kronis mikrovaskular, mikrovaskular dan neuropati. Ada tiga jenis DM, pertama
DM tipe I yang disebabkan oleh destruksi sel beta pulau langerhens akibat proses auto imun. DM tipe II yang disebabkan
kegagalan relatif sel beta dan resistensi insulin. Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang
pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati, selanjutnya DM yang disebkan
oleh kehamilan.
Gejela klinis DM dikaitkan dengan konsekunesi metabolik defisiensi insulin, yaitu kadar glukosa darah puasa tidak normal,
hiperglikemi berat berakibat glukosuria yang akan menjadi dieritik osmosis yang meningkatkan pengeluaran urin dan timbul
rasa haus yang berlebihan, rasa lelah dan mengantuk, kesemutan, gatal mata kabur.

NY. B dengan diagnosa DM tipe II, yang mengakibatkan respon terbatas dari sel beta secara progresif kurang efisien untuk
berespon pada hiperglikemi kronik, pasien mengalami penurunan sensitivitas insulin terhadap kadar glukosa keadaan ini
dinamakan resistensi insulin. Dimana insulin yang dihasilkan dari sel beta pada pulau langerhans tidak berfungsi dengan baik
pada setiap sel di seluruh tubuh, ditambah lagi dengan penurunan kemampuan otot dan lemak dalam pengambilan glukosa.
Disini dapat diidentifikasi setidaknya ada dua etiolgi dasar dari pastofisiologi DM tipe II, pertama penurunan sensivitas
insulin (resistensi insulin), kedua reseptor otot dan lemak atau pada setiap organ/ jaringan tidak berfungsi dalam pengambilan
glukosa. Akibatnya glukosa yang harusnya dikonsumsi oleh sel-sel tidak bisa masuk ke sel itu sendiri dan tertumpuk dalam
darah (hiperglikemi). Didalam upaya untuk menyeimbangkan kadar glukosa darah, ginjal mengeluarkan glukosa secara
berlebih oleh sebab itu hasil lab pada pemeriksaan urin terdapat glukosa (+) di dalam urin pasien

NY.B mengalami peningkatan kadar glukosa darah sewaktu maupun puasa dan baru di diagnosa DM tipe II, keadaan ini
memungkinkan tanda dan gejala yang terjadi telah sesuai dengan teori diatas. Untuk menurunkan kadar glukosa darah secara
cepat, pasien diberikan Novorapid 8 unit via SC sebelum makan tiga kali dalam sehari dan diharapkan gula darah dapat
terkontrol dan mencegah perburukan dari komplikasi DM. Novorapid adalah insulin kerja cepat yang berkerja 20-30 menit
setelah disuntikan dan bertahan 5-8 jam untuk menstabilkan hiperglikemi. Penelitian oleh Ali (2018) persentase distribusi
jumlah resep insulin yang digunakan oleh penderita DM rawat jalan bulan Januari - Desember 2017 di kepulauan flores
terbanyak yaitu novorapid jenis insulin kerja ekstra cepat sebanyak 91 resep dari total sampel penelitian 91 resep dengan
persentase 87,50% dengan dosis yang digunakan adalah flexpen 100 u/mL serta aturan pakainya bervariasi mulai dari 3 kali
sehari 6 unit hingga 24 unit. Hal ini dikarenakan insulin novorapid memiliki onset yang lebih cepat.
6 Analisa Tindakan Keperawatan: 15

Prinsip tindakan yang dilakuka yaitu steril,

Insulin novorapid termasuk jenis ekstra rapid acting insulin analogue (insulin analog kerja ekstra cepat) adalah insulin aspart
yang beraksi cepat untuk mengatasi dengan segera gejolak gula post parandial glukosa dalam darah terutama bagi penderita
diabetes serius yang kadar gula darahnya melonjak dengan drastis terutama setelah makan. Insulin novorapid ini berefek kira-
kira setelah 15 menit dengan efek maksimum 1-3 jam, efek akan berhenti setelah 3-5 jam. (Damayanti, 2015). Berdasarkan
dosis pengobatan DM di RSUD Larantuka ada beberapa pemberian insulin dimulai dengan dosis rendah kemudian dinaikkan
secara bertahap sesuai dengan respons glukosa darah pasien, namun ada juga yang diberikan langsung dengan dosis tinggi
seperti pada dosis 3 kali sehari 24 unit. Hal ini dikarenakan pemberian insulin berdasarkan kadar gula darah pasien.
Berdasarkan kadar gula darah pasien yang meningkat, maka pemberian insulin novorapid ini telah sesuai dengan kondisi
pasien pada saat itu,

Dosis yang didapatkan pasien adalah sebanyak 8 unit. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kristantoro (2014) di RS
“X” Purwodadi, bahwa setiap pasien mendapat dosis insulin berbeda-beda, dosis yang digunakan tergantung pada kondisi
fisiologis pasien yang juga berbeda- beda. Dosis insulin mengacu pada beberapa hal, misalnya: berat badan, umur, riwayat
penyakit pasien. Kadar gula darah pasien akan berpengaruh juga pada dosis insulin yang diberikan, ketika kadar gula darah
pasien sedang tinggi, maka dosis yang diberikan juga akan tinggi dan setelah kadar gula darah kembali normal, maka dosis
insulin juga akan diturunkan perlahan-lahan hingga dosis sesuai dengan kadar glukosa pasien. gula darah pasien pada saat itu
adalah 258 mg/dl maka dosis 8 unit itu telah sesuai untuk diberikan kepasien. Frekuensi tiga kali dalam sehari disesuaikan
dengan jam makan pasien, karena jika pasien ada asupan makanan pasti akan meningkat secara drastis kadar gula darah
pasien, oleh karena itu novorapid diberikan 30 menit sebelum makan.
7 Bahaya yang dapat terjadi? (Komponen Bahaya dan 10

Pencegahan) Bahaya:

Bahaya yang dapat terjadi yaitu ;


- Bahaya yang sangat dapat terjadi yaitu hipoglikemia langsung karena dosis yang tinggi atau karena gula darah pasien
lebih rendah sebelumnya, gejala hipoglikemia adalah berkeringat dingin, bibir kesemutan, jantung berdebar-debar,
merasa lapar, mudah marah, sulit berkonsentrasi, gangguan penglihatan, tampak kebingungan

Pencegahan :
- Untuk mencegah hal tersebut baiknya untuk mengecek GDS sebelum memberikan obat, sehingga dosis dapat
disesuaikan dengan konsulan keprawat kepada dokter
8 Hasil yang di dapat: 10

S : Pasien mengatakan sering merasa cepat lapar, kaki kesemutan

O: Pasien terlihat gelisah, TTV : TD 110/75 mmHg, P : 18, N : 60, S : 36.1 0C, SpO2 : 98%, GDS 121 mg/dl

A: Masalah keperawatan tetatasi

P: intervensi dilanjutkan terapi sesuai IMR

9 Evaluasi Diri: 5

Kelebihan :
Menurut saya kelebihan dalam tindakan ini saya dapat memberikan insulin SC dengan benar sesuai dengan prinsip 6 benar
pemberian obat
Kekurangan :
Kekurangan dari tindakan ini adalah saya lupa memberikan privasi kepada pasien pada saat melakukan tindakan akibatnya
keluarga dan pasien dari bed sebelah ikut menyaksikan pasien ketika sedang memberikan insulin
10 Daftar Pustaka (APA style): 5

Ali, I. (2018). Profil Pengobatan Diabetes Melitus Pada Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Umum Daerah Larantuka
Kabupaten Flores Timur Periode 2017. Kupang : Jurnal Politeknik Kesehatan Kemenkes di kutip tanggal 22
oktober 2020 dari http://repository.poltekeskupang.ac.id/237/

Black, J, M. & Hawks, J, H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 buku 2. Jakarta: Elsevier

Damayanti, Santi. 2015. Diabetes Mellitus dan Penatalaksanaan Keperawatan. Nuha Medika. Yogyakarta. Dikutip tanggal
20 oktober 2020 dari http://libnh.stikesnh.ac.id/index.php?p=show_detail&id=2723

Kristantoro, D. (2014). Evaluasi Cara Penggunaan Injeksi Insulin Pen Pada Pasien Diabets Melitus Di RS “X” Purwodadi.
Surakarta. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadyah Surakarta. Dikutip tanggal 22 oktober 2020 dari
https://core.ac.uk/download/pdf/148602748.pdf

Kusuma, H. & Nurarif, A, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA. Jogjakarta:
Mediaction

Nanda. (2018). Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2018-2020. Pola napas tidak efektif. Jakarta: EGC

Total 100

Anda mungkin juga menyukai