Disusun Oleh:
Trifena Gabriella 01503220321
Vania Naomi Silalahi 01503220326
Vhania Dhominica Bani 01503220329
Ketenagaan:
1). Sumber daya manusia yang tersedia di ruangan IPD samaria SHBG, yakni jumlah perawat
6 orang yang terdiri dari 1 HN(Head nurse),5 perawat primer(ketua tim) yang berperan juga
sebagai perawat pelaksana(PA) namun menyesuaikan dengan situasi yang ada diruangan dan
terdapa 1 HCA(Health Care Assistant.
2). Pembagian shift sebanyak 4 kali yaitu shift pagi, middle, siang dan malam.
3). Berdasarkan tingkat pendidikan di IPD Samaria lantai 2 SHBG memiliki 3 orang lulusan
ners, 3 orang lulusan D3 dan SMK 1 orang(HCA).
4). Berdasarkan jenjang perawat klinis pada ruangan IPD Samaria terdapat 2 perawat PK2, 2
perawat PK1 dan 2 perawat pra-PK.
5). Struktur organisasi ruangan IPD Samaria lantai 2 SHBG yang dipimpin oleh seorang
Head Nurse dibantu oleh perawat primer, yang mengarahkan tugas kewenangan kepada
perawat PA namun juga pada ruangan samaria perawat primer, dapat mengambil bagian
untuk berperan sebagai perawat pelaksana sesuai dengan situasi ruangan. Asuhan
keperawatan dasar juga dibantu oleh HCA namun hanya di shift pagi dan juga dibantu oleh
mahasiswa profesi di lahan praktik IPD samaria lantai 2 SHBG.
6). Jadwal dinas diatur dan diberikan oleh Head Nurse lalu diberikan dan dibagikan sesuai
dengan pembagian dan perawat ruang samaria berhak untuk mengajukan cuti yang disepakati
Bersama dengan Head nurse.
Kebutuhan tenaga:
Dalam satu shift perawat hanya di bagi menjadi 1 tim dimana dalam satu shift perawat primer
dapat sekaligus menjadi perawat associate memegang 5-6 pasien.
Perhitungan jumlah kebutuhan tenaga kerja(metode douglas,1984)
Mandiri Parsial Total Care Jumlah
Pagi
siang
malam
dalam memberikan asuhan keperawatan dalam setiap shift para perawat memegang 5-6
pasien untuk memenuhi kebutuhan pasien tidak hanya secara fisik namun psikologis. Selama
memberikan asuhan keperawatan perawat samaria melakukan komunikasi teraupetik,
menghindari terjadinya kesalahan pemberian obat dan tidakan,berperan dalam mengurangi
resiko infeksi di rumah sakit serta mengurangi resiko cedera pasien akibat jatuh(merendahkan
bed,menaikan bed rel,mendekatkan bel dan memberikan tanda resiko jatuh didepan ruangan
pasien), memastikan pasien discharge sebelum jam 12 dan pemantauan phlebitis. Perawat
akan bertanggung jawab atas pasien dari awal dinas sampai akhir dinas sesuai shift yang telah
diberikan. Asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien merupakan rencana tindak lanjut
yang sudah didiskusikan Bersama dengan dokter spesialis,RMO dan rekan sejawat lalu
setelah dinasberakhir perawat akan melakukan hand over dengan perawat bertugas
selanjutnya.
b. Pendokumentasian
hal-hal yang didokumentasikan mulai dari assessment awal pasien baru di ruangan
samaria(ruangan khusus medical bedah) diisi oleh RMO dan perawat,assessment
perioperative. Semua edvice dan Tindakan yang dilakukan tenaga Kesehatan akan
didokumentasikan ke dalam catatan perkembangan pasien(CPPT),nursing note pada file
perkembangan pasien, pendokumentasian evaluasi NCP pada pasien dan pendokumentasian
pemberian obat selama satu shift .
c. Hand over
serah terima pasien dilakukan pada akhir shift dimana setiap tindakan yang sudah atau yang
belum dilakukan serta yang akan dilakukan didelegasikan kepada perawat shift selanjutnya.
Satu shift terdapat 8 jam, kecuali untuk dinas malam 10-12 jam. Handover dapat dilakukan di
Nurse Station ataupun di setiap lorong ruang perawatan pasien. Setelah melakukan handover
Perawat primer dan perawat pelaksana berkeliling keruangan pasien melihat lingkungan,
kondisi pasien dan memperkenalkan perawat shift selanjutnya.
d. Pengelolaan obat
Sistem pengelolaan obat di ruangan IPD smaria yaitu dengan cara n obat-obatan pasien akan
dicantumkan ke dalam EMR pasien yang ditulis oleh dokter spesialis atau RMO kemudian
dipesankan ke farmasi dengan mengirim scan resep EMR pasien sesuai instruksi dokter ke
farmasi. Obat yang di pesan di antarkan helper farmasi ke CUatau melalui aerocom dan di
letakkan di dalam lemari yang berisi kotak obat pasien dan obat disesuaikan dengan nama
pasien.
e. Infection control
Terdapat handrub yang tergantung dimasing-masing bed pasien, di dekat pintu ruangan
pasien, di nurse station, di lorong dan di CU. Selain itu terdapat watafel dan sabun untuk cuci
tangan disepanjang lorong dan didalam ruang CU.
1. Ruang/kamar
Ruangan IPD Samaria lantai 2 SHBG merupakan salah satu ruang rawat inap yang
menyediakan fasilitas untuk membantu pasien khususmedikal bedah yang menggunakan
asuransi, BPJS ketenagakerjaan dan pasien private atau bayar secara pribadi. Jumlah bed
yang tesedia adalah 12 bed.
2. Inventoris Ruangan
Ruanga IPD Samaria Lantai 2 SHBG belum memiliki ruangan khusus untuk
meletakkan barang barang inventoris ruangan sehingga menggunakan ruangan isolasi dan
juga tidak terdapat ruangan khusus dirty untility(DU), sehingga untuk mensterilkan barang
barang infeksius harus berbagi dengan ruangan bethania yang berdampingan dengan ruangan
samaria di lantai 2 SHBG.
Alat-Alat yang di fasilitasi oleh rumah sakit siloam untuk ruangan IPD Samaria, yaitu
1. tensimeter digital (2)
2. Stetoskop dewasa (3)
3.stetoskop pediatrik (2)
4. oximetry (1)
5. Glucometer (1)
6.kulkas obat(1)
7. tiang infus (4)
8. syring pump (2)
9. infus pump (2)
10. reflek humer (1)
11. Pen light (1)
12.Temperatur (3)
13.troly khusus gv (1)
4. Keuangan
Sumber keuangan staf di ruang IPD samaria lantai 2 SHBG berasal dari Siloam Hospital.
Ruangan samaria memiliki budget tahunan khusus untuk peralatan ruangan dan juga
pelatihan khusus untuk staff. Setiap karyawan mendapatkan gaji pokok sesuai UMR kota
Bogor serta terdapat gaji tambahan yang berasal dari gaji lembur maupun double shift. Dari
observasi yang kami lakukan untuk memenuhi kebutuhan perawat yang kurang setiap harinya
terdapat 2 perawat yang Double shift yaitu shift pagi dan siang.
Analisa SWOT (Strength,weekness,Opportunity,Threath)
SWOT merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu factor yang
tersusun secara sistematis untuk merumuskan suatu strategi didalam suatu organisasi.
Analisis SWOT membantu dan memudahkan suatu organisasi untuk mengembangkan
pertumbuhan suatu perusahan, sehingga suatu masalah atau kelemahan dapat dicari solusinya
dan diselesaikan masalahnya, guna dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas suatu
perusahan. Berikut hasil SWOT di IPD samaria lantai 2 SHBG.
Opportunity(Peluang) Threat(Ancaman)
1. Terdapat mahasiswa keperawatan
untuk membantu pelaksanaan asuhan 1. Terdapat proyek pembangunan
keperawatan diarea rawat inap yang
2. Terdapat desiminasi ilmu selama 1 menimbulkan suara bising yang
bulan 1 kali yang dipimpin oleh menggangu kenyamanan pasien
CNE menggunakan metode Ceramah 2. RS SHBG yang berdampingan
dan diskusi dengan SDH menimbulkan suara
3. Terdapat E-Learing yang dsediakan anak-anak yang terkadang terdengar
oleh Head Office sebagai media sampai ruangan rawat inap.
pembelajaran staff 3. Pengunjung pasien yang tidak taat
4. Terdapat fasilitas training atau aturan dan dating lebih dari2/3
beasiswa untuk penidkan lanjutan orang membuat terganggunya pasien
internal maupun eksternal yang biaya lain,terlebih jika dalam 1 kamar
dan transportasi ditanggung oleh terdapat lebih dari 1 bed.
Rumah sakit
BAB III
Pembahasan
Deskripsi masalah:
Plan of Action
Perencanaan (planning) adalah fungsi dasar (fundamental) manajemen karena perencanaan
diproses oleh perencana (planner), hasilnya menjadi rencana (plan) yang membentuk
organizing, staffing, directing dan controlling.
1. Planning
a. Kelompok melakukan konsultasi dengan kepala ruangan terkait inovasi yang akan dibuat
b. Kelompok mendiskusikan materi edukasi preoperasi,intraoperasi dan postoperasi tentang
fraktur
2. Organizing
a) Menentukan strategi inovasi sesuai dengan masalah yang sudah ditemukan di ruang rawat
inap IPD Samaria lantai 2 SHBG
b) Melakukan pembagian tugas dalam pembuatan materi inovasi media edukasi preopreasi,
intraoperasi dan postoperasi melalui video yang disajikan melalui barcode.
3. Staffing (ketenagaan)
Dalam kelompok terdiri dari 3 orang dimana setiap orang memiliki tugas yang sudah dibagi
dan harus dikerjakan dalam pembuatan inovasi. Pembagian tugas kelompok dibagi dalam
pencarian artikel/literature, dan bagian untuk pembuatan ppt serta video animasi tentang
prioperasi, intraoperaso dan postoperasi.
4. Actuating (pergerakkan/pengarahan)
Kelompok mendapatkan pengarahan dari CNE dan dosen pembimbing dengan diberikan
masukan terkait inovasi yang dituangkan melalui video animasi tentang persiapan preoperasi,
intraoperasi dan postoperasi agar dapat disajikan dengan menarik.
5. Controlling(Pengendalian)
a). memastikan bahwa inovasi kelompok bermanfaat bagi pasien dalam persiapan
preoperasi,intraoprasi dan postoperasi agar menggurangi rasa cemas yang dirasakan pasien
b. memastikan barcode edukasi mudah diakses oleh pasien
c) memastikan desain dalam video edukasi disajikan menarik dan diletakkan ditempat yang
mudah di lihat oleh pasien.
Referensi :
SUKARINI, D. (2020). Pengaruh Pemberian Edukasi Pre Operasi Dengan Media Booklet
Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Dibangsal Cendrawasih 2 RSUP
DR Sardjito Yogyakarta (Doctoral dissertation, Universitas Alma Ata Yogyakarta).
Febriyanti, K. D. (2020). Penerapan Prinsip Etik Keperawatan Dalam Tahapan Pengambilan
Keputusan.
Gunawan, Dedy (2012) Pengaruh Pengembangan Karyawan dan Motivasi Kerja Islami
terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Bank Muamalat Indonesia Cabang
Semarang. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo
Nursalam, D. (2014). Manajemen Keperawatan" Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional.
Konsep Manajemen Keperawatan Setiadi, S.Kep., Ns., M.Kep Dosen Stikes Hang Tuah
Surabaya
Wijaya, I. (2020). Gambaran Fungsi Pengorganisasian Di Rumah Sakit Umum Pku
Muhammadiyah Gubug (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Semarang).
Aisah, S., Ismail, S., & Margawati, A. (2021). Edukasi Kesehatan dengan Media Video
Animasi : Scoping Review. 5(1), 641–655.
Arif, T., Fauziyah, M. N., & Astuti, E. S. (2022). Pengaruh Pemberian Edukasi Persiapan
Pre Operatif Melalui Multimedia Video Terhadap Kecemasan Pasien Pre Operasi
Elektif. 11(November), 174–181.
Sjamsuhidajat, R., & Jong, W. De. (2019). Buku Ajar Ilmu Bedah. Badan Litbangkes
Kementerian Kesehatan RI. https://scholar.google.co.id/citations?view_op=vie
w_citation&hl=en&user=1Pig3qwAAAAJ&citatio
n_for_view=1Pig3qwAAAAJ:9yKSN-GCB0IC
Gunawan, Y., & Kristinawati, W. (2018). Regulasi Emosi Menghadapi Kecemasan Pada
Pasien Pre Operasi Mayor. Jurnal Psikohumanika, 10(1), 42–61.
https://doi.org/10.31001/J.PSI.V10I1.320