Anda di halaman 1dari 19

Maritime Disaster

MARITIME
DISASTERS

BY: Dr. dr. Tri Wahyu Murni, SpB, SpBTKV (K), M.Hkes
dr. Saladdin Tjokronegoro, SpBTKV
The Baltic MaSTER
Amoco Cadiz 1978 Prestige 2002

Maritime Disasters
ITOCI platform spilled 140 million gallons in 1980

North Sea platform oil spills


Castelle Belevue 1982

Erika 1999

Exxon Valdez 1989

Piper Alpha 1988


Argo Merchant 1976

The Baltic MaSTER


Herald of Free Enterprise 1987 IXTOC I Platform 1980
Epidemiologi

•Definisi korban massal maritim adalah bila korban


mencapai 5 orang atau lebih. (United States Coast Guard, USGC)
•Tahun 1983-1993 :
 2.559 kematian dan 15.778 cedera
 50% kematian dan 75% cedera disebabkan kejadian di atas
kapal yang tidak berhubungan dengan pengoperasian kapal
(mis. : terlempar ke laut, crush injury, dan kebakaran)
 Kebanyakan cedera terjadi di atas kapal dengan aktivitas
industrial yang tinggi, misalnya kapal nelayan.

The Baltic MaSTER


Epidemiologi

• Statistik korban di seluruh dunia (1996)


 1.559 orang tewas saat sedang berlayar atau bekerja di atas
kapal
 Sejumlah 180 kapal yang tenggelam berbobot lebih dari 100 ton
 Sebanyak 77% (1200 orang) yang tewas, berasal dari dua kapal
laut

The Baltic MaSTER


Etiologi
• Kegawatdaruratan di atas kapal sangatlah mudah
berkembang menjadi suatu bencana
• Bencana maritim :
 Tabrakan
 Kejadian yang berhubungan dengan cuaca
 Kebakaran
 Penyakit infeksi dan menular

The Baltic MaSTER


Tabrakan / Collision
• Relatif jarang terjadi, namun bila terjadi mengakibatkan
masalah yang spektakuler
• Contoh : Titanic, Exxon Valdez, Andrea Doria
• Penyebab tersering : kombinasi gangguan navigasi – cuaca
buruk
• Terjadi tiba-tiba, tanpa peringatan sebelumnya
• Proses tenggelamnya kapal dapat terjadi secara cepat atau
perlahan
• Korban terbanyak karena cedera traumatik akibat daya yang
timbul pada saat benturan
• Antisipasi : cedera traumatik, hipotermi, dan korban
tenggelam

The Baltic MaSTER


Cuaca
• Badai dan Topan di area tropis; badai salju di belahan
utara & selatan bumi
• Kelemahan struktur kapal dan human error
memperbesar potensi terjadinya bencana yang
diakibatkan oleh cuaca
• Cuaca buruk umumnya dapat diprediksi; dampaknya
terhadap kapal yang tidak dapat diperkirakan.
• Antisipasi : cedera traumatik, hipotermi, dan korban
tenggelam

The Baltic MaSTER


Kebakaran

• Kecuali kapal layar, kapal laut dijalankan oleh mesin


yang mengkonsumsi ribuan/ jutaan liter bahan bakar
• 48,9% kebakaran berawal dari ruang mesin
• Berkembangnya sistem peringatan & penanggulangan
di atas kapal menyebabkan kebakaran lebih cepat
tertanggulangi & tertangani
• Antisipasi : luka bakar, trauma inhalasi, keracunan CO,
dan trauma

The Baltic MaSTER


Penyakit Menular/ Infeksius
• Kapal laut merupakan ruangan terbatas yang potensial untuk
terjadinya bencana medikal
• Berbeda dengan di darat, KLB kecil dapat berakibat bencana
karena keterbatasan fasilitas medis di kapal
• CDC : 1 dari 400 pelayaran terjadi KLB diare yg signifikan (lebih
dari 2-3% kru & penumpang)
• KLB infeksi terjadi dengan onset gradual, dengan adanya
masa inkubasi
• Antisipasi : dehidrasi, gangguan elektrolit, komplikasi GIT & RT

The Baltic MaSTER


Maritime Disaster Planning
• Setiap kapal laut harus memiliki safety plan yang sesuai
dengan International Maritime Organization,
International Safety Management, dan konvensi Safety
of Life at Sea (SOLAS)
• Selain itu juga memiliki SOP & pelatihan reguler
• Tanggung jawab utama Disaster-planning medis :
membentuk dan memelihara sarana medis sekunder
1) Menyiapkan tempat penyimpanan/ locker suplai & perlengkapan
medis yang terpisah dari fasilitas medis utama
2) Menyiapkan fasilitas medis sekunder yang dapat menampung
korban, baik utk triage maupun perawatan; dekat dengan
penyimpanan suplai & perlengkapan medis

The Baltic MaSTER


Maritime Disaster Planning
• Masalah : KOMUNIKASI
• Radio diberikan pada seluruh perwira dan tim medis
dengan channel yg masing-masing berbeda
• Monitoring dilakukan terpusat di anjungan kapal
• Problem :
 Suplai batere
 Pengoperasian dan protokol penggunaannya
• Mobilisasi dan pengorganisasian penumpang dengan
kemampuan medis terlatih (dokter, perawat,
paramedik)
• Drills merupakan bagian dari safety plan & kegiatan rutin
di atas kapal

The Baltic MaSTER


Evakuasi Korban (CASEVAC)
• Ship to Ship, Ship to Air, Ship to Land
• Sangat tergantung pada :
 Status kegawatdaruratan
 Kondisi kapal laut
 Cuaca
 Derajat keparahan korban
 Derajat urgensi secara keseluruhan
• Hanya beberapa korban dapat dilakukan evakuasi;
Evakuasi massal tidak memungkinkan
• Bila kapal dalam kondisi kritis & tidak ada pertolongan
dari luar  sekoci penyelamat dengan suplai makanan,
air, dan obat-obatan yang adekuat  lifeboat drill

The Baltic MaSTER


The Baltic MaSTER
Evakuasi Korban (CASEVAC)
• Bila kapal tidak dalam kondisi berbahaya (mis. Terjadi
KLB)  berbelok ke pelabuhan terdekat yang dianggap
mampu menangani & memiliki sumber daya yg adekuat
• Perlu diperhatikan saat evakuasi korban
 Seluruh tube & lines terfiksir lebih kuat
 Korban tertutup dengan selimut tahan cuaca
 Korban terpasang kartu status korban yang tahan air, dengan
data : nama lengkap, tanggal & waktu evak, usia & sex, tanda
vital, problem (waktu & onset), terapi yg telah diberikan, riw alergi,
pengobatan saat ini, riw medis sebelumnya, waktu makan/minum
terakhir, keluarga terdekat yg bisa dihubungi

The Baltic MaSTER


The Baltic MaSTER
Dampak terhadap UGD di
pelabuhan ?
• Dampaknya ternyata kecil :
 Populasi yang terkena tidak terlalu besar
 Evakuasi udara hanya dapat mengangkut sedikit korban dalam
satu waktu
 Evakuasi dengan kapal atau perahu penolong baru akan datang
dalam beberapa waktu kemudian
 Sistem kesehatan di darat tidak terkena dampak bencana
 Korban dapat didistribusikan secara merata ke sejumlah fasilitas
kesehatan
 Fasilitas & sarana pelayanan UGD di pesisir memiliki
waktu untuk melakukan koordinasi penanganan korban
bencana

The Baltic MaSTER


Kesimpulan
• Kapal kargo, kapal feri, kapal pesiar, atau anjungan
pengeboran lepas pantai merupakan suatu komunitas kecil di
mana sumber daya internal dapat segera habis terpakai dan
terdapat jarak yang perlu diperhitungkan untuk
mendatangkan sumber daya eksternal
• Bencana maritim berbentuk tabrakan, cuaca buruk,
kebakaran, atau penularan penyakit infeksius
• Letak bencana maritim yang umumnya terpencil membuat
sistem UGD yang ada di pesisir memiliki waktu untuk
melakukan segala persiapan dalam menerima & menangani
korban bencana
• Pelatihan, protokol, & perencanaan bencana harus
merupakan suatu bagian dari kegiatan rutin bagi ABK

The Baltic MaSTER


The Baltic MaSTER
The Baltic MaSTER

Anda mungkin juga menyukai