Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Profesi Ners Stase Manajemen
Keperawatan
Disusun Oleh:
Trifena Gabriella 01503220321
Vania Naomi Silalahi 01503220326
Vhania Dominica Bani 01503220329
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Diharapkan mahasiswa dapat membuat perencanaan inovasi teerbaru yang dapat
membantu pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan di ruangan rawat inap samaria
Siloam Hospital Bogor
1.2.2 Tujun khusus
- Mahasiwa dapat menggunakan metode pendekatan analisis SWOT dalam
pemecahan masalah secara efektif
- Memaparkan dan memberikan rencana inovasi terbaru dengan teknologi barcode
yang berisi video yang berupa edukasi pre, intra dan pasca operasi bagi pasien
pasien bedah khususnya dengan pasien fraktur yang ada diruangan Samaria
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Rumah sakit
Masukan yang diberikan dapat digunakan sebagai acuan untuk rumah sakit dalam
meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan yang lebih efektif dengan
menggunakan inovasi inovasi terbaru sesuai dengan perkembangan zaman,
1.3.2 Bagi ruangan
Untuk meningkatkan pelayanan keperawatan yang lebih optimal dan efisien, serta
membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif
1.3.3 Bagi Mahasiswa
Sebagai media pembelajaran mahasiswa khsusunya dalam mempelajari manajemen
dibidang keperawatan.
BAB II
ANALISIS SITUASI
2.1 SWOT Analysis
A. Analisa Situasi Ruangan
Pengumpulan data yang dilakukan di ruangan IPD Samaria lantai 2 SHBG dengan melakukan
wawancara langsung kepada Head Nurse dan pengkajian langsung diruangan samaria.
1. SDM (Sumber Daya Manusia)
Ketenagaan:
Sumber daya manusia yang tersedia di ruangan IPD samaria SHBG, yakni jumlah perawat 6
orang yang terdiri dari 1 HN(Head nurse),5 perawat primer(ketua tim) yang berperan juga
sebagai perawat pelaksana(PA) namun menyesuaikan dengan situasi yang ada diruangan dan
terdapa 1 HCA(Health Care Assistant). Pembagian shift sebanyak 3 kali yaitu shift pagi,siang
dan malam. Berdasarkan tingkat pendidikan di IPD Samaria lantai 2 SHBG memiliki 3 orang
lulusan ners, 3 orang lulusan D3 dan SMK 1 orang(HCA). Berdasarkan jenjang perawat
klinis pada ruangan IPD Samaria terdapat 2 perawat PK2, 2 perawat PK1 dan 2 perawat pra-
PK.
Struktur organisasi ruangan IPD Samaria lantai 2 SHBG yang dipimpin oleh seorang
Head Nurse dibantu oleh perawat primer, yang mengarahkan tugas kewenangan kepada
perawat PA namun juga pada ruangan samaria perawat primer, dapat mengambil bagian
untuk berperan sebagai perawat pelaksana sesuai dengan situasi ruangan. Asuhan
keperawatan dasar juga dibantu oleh HCA namun hanya di shift pagi dan juga dibantu oleh
mahasiswa profesi di lahan praktik IPD samaria lantai 2 SHBG.
Jadwal dinas diatur dan diberikan oleh Head Nurse lalu diberikan dan dibagikan sesuai
dengan pembagian dan perawat ruang samaria berhak untuk mengajukan cuti yang disepakati
Bersama dengan Head nurse.
Kebutuhan tenaga:
Dalam satu shift perawat hanya di bagi menjadi 1 tim dimana dalam satu shift perawat primer
dapat
Jabatan Jumlah Pendidikan Jenjang perawat
klinis
Head Nurse 1.Lisa D3 PK 2
Perawat primer 1.frisela Ners PK2
& Perawat 2.leka D3 PK1
assosiate 3.helda D3 PK1
4.meiva Ners Pra-PK
5.nathan Ners Pra-PK
HCA 1. winda SMK -
sekaligus menjadi perawat associate memegang 5-6 pasien.
dalam memberikan asuhan keperawatan dalam setiap shift para perawat memegang 5-6
pasien untuk memenuhi kebutuhan pasien tidak hanya secara fisik namun psikologis. Selama
memberikan asuhan keperawatan perawat samaria melakukan komunikasi teraupetik,
menghindari terjadinya kesalahan pemberian obat dan tidakan,berperan dalam mengurangi
resiko infeksi di rumah sakit serta mengurangi resiko cedera pasien akibat jatuh(merendahkan
bed,menaikan bed rel,mendekatkan bel dan memberikan tanda resiko jatuh didepan ruangan
pasien), memastikan pasien discharge sebelum jam 12 dan pemantauan phlebitis. Perawat
akan bertanggung jawab atas pasien dari awal dinas sampai akhir dinas sesuai shift yang telah
diberikan. Asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien merupakan rencana tindak lanjut
yang sudah didiskusikan Bersama dengan dokter spesialis,RMO dan rekan sejawat lalu
setelah dinasberakhir perawat akan melakukan hand over dengan perawat bertugas
selanjutnya.
b. pendokumentasian
hal-hal yang didokumentasikan mulai dari assessment awal pasien baru di ruangan
samaria(ruangan khusus medical bedah) diisi oleh RMO dan perawat,assessment
perioperative. Semua edvice dan Tindakan yang dilakukan tenaga Kesehatan akan
didokumentasikan ke dalam catatan perkembangan pasien(CPPT),nursing note pada file
perkembangan pasien, pendokumentasian evaluasi NCP pada pasien dan pendokumentasian
pemberian obat selama satu shift .
c. hand over
serah terima pasien dilakukan pada akhir shift dimana setiap tindakan yang sudah atau yang
belum dilakukan serta yang akan dilakukan didelegasikan kepada perawat shift selanjutnya.
Satu shift terdapat 8 jam, kecuali untuk dinas malam 10-12 jam. Handover dapat dilakukan di
Nurse Station ataupun di setiap lorong ruang perawatan pasien. Setelah melakukan handover
Perawat primer dan perawat pelaksana berkeliling keruangan pasien melihat lingkungan,
kondisi pasien dan memperkenalkan perawat shift selanjutnya.
d. pengelolaan obat
Sistem pengelolaan obat di ruangan IPD smaria yaitu dengan cara n obat-obatan pasien akan
dicantumkan ke dalam EMR pasien yang ditulis oleh dokter spesialis atau RMO kemudian
dipesankan ke farmasi dengan mengirim scan resep EMR pasien sesuai instruksi dokter ke
farmasi. Obat yang di pesan di antarkan helper farmasi ke CUatau melalui aerocom dan di
letakkan di dalam lemari yang berisi kotak obat pasien dan obat disesuaikan dengan nama
pasien.
e. Infection control
Terdapat handrub yang tergantung dimasing-masing bed pasien, di dekat pintu ruangan
pasien, di nurse station, di lorong dan di CU. Selain itu terdapat watafel dan sabun untuk cuci
tangan disepanjang lorong dan didalam ruang CU.
3. Sarana dan Prasarana
1. ruang/kamar
Ruangan IPD Samaria lantai 2 SHBG merupakan salah satu ruang rawat inap yang
menyediakan fasilitas untuk membantu pasien khususmedikal bedah yang menggunakan
asuransi, BPJS ketenagakerjaan dan pasien private atau bayar secara pribadi. Jumlah bed
yang tesedia adalah 12 bed.
2.Inventoris Ruangan
Ruanga IPD Samaria Lantai 2 SHBG belum memiliki ruangan khusus untuk
meletakkan barang barang inventoris ruangan sehingga menggunakan ruangan isolasi dan
juga tidak terdapat ruangan khusus dirty untility(DU), sehingga untuk mensterilkan barang
barang infeksius harus berbagi dengan ruangan bethania yang berdampingan dengan ruangan
samaria di lantai 2 SHBG.
Alat-Alat yang di fasilitasi oleh rumah sakit siloam untuk ruangan IPD Samaria, yaitu
4. oximetry (1)
5. Glucometer (1)
6.kulkas obat(1)
4. Keuangan
Sumber keuangan staf di ruang IPD samaria lantai 2 SHBG berasal dari Siloam Hospital.
Ruangan samaria memiliki budget tahunan khusus untuk peralatan ruangan dan juga
pelatihan khusus untuk staff. Setiap karyawan mendapatkan gaji pokok sesuai UMR kota
Bogor serta terdapat gaji tambahan yang berasal dari gaji lembur maupun double shift. Dari
observasi yang kami lakukan untuk memenuhi kebutuhan perawat yang kurang setiap harinya
terdapat 2 perawat yang Double shift yaitu shift pagi dan siang.
Analisa SWOT (Strength,weekness,Opportunity,Threath)
SWOT merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu factor yang
tersusun secara sistematis untuk merumuskan suatu strategi didalam suatu organisasi.
Analisis SWOT membantu dan memudahkan suatu organisasi untuk mengembangkan
pertumbuhan suatu perusahan, sehingga suatu masalah atau kelemahan dapat dicari solusinya
dan diselesaikan masalahnya, guna dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas suatu
perusahan. Berikut hasil SWOT di IPD samaria lantai 2 SHBG.
Strength (Kekuatan) Weakness
1. Beradasarkan hasil pengkajian 1. Selama observasi 6 hari 5 dari 5
Siloam hospital bogor memiliki perawat tidak mencuci tangan
center of exellent seperti Urologi, sebelum masuk ruangan pasien.
jantung, neurosurgeri, orthopedi 2. Selama observasi selama 6 hari
2. Terdapat aerocom yang berada di perawat tidak melakukan reedukasi
dekat nurse station sehingga dan redemonstrasi 6 langkah cuci
memudahkan perawat untuk tangan.
mengirimkan berkas penting maupun 3. Selama observasi selama 4 hari 2
keperluan ke laboratorium dan dari 5 perawat tidak menggunakan
farmasi. handscone saat Tindakan
3. Nurse station berada di tengah pemasangan iv line.
tengah kamar-kamar pasien sehingga 4. Selama observasi selama 3 hari
memudahkan perawat untuk terdapat 47 file resume medis tidak
menghampiri kamar pasien dan juga lengkap sehingga dikembalikan oleh
memudahkan keluarga pasien untuk pihak medical record.
menghampiri nurse station. 5. Berdasarkan observasu 6 hari di
4. Terdapat air minum extra untuk ruang samaria tidak terdapat trolly
pasien dan keluarga pasien didepan emergency khusus
nurse station sehingga mudah 6. Berdasarkan hasil observasi selama
dijangkau 6 hari 2 dari 5 perawat memiliki
5. Sudah tersedia handscrub di ruangan lulusan S1 keperawatan dengan
pasien dan ruangan jabatannya PraPK telah mengambil
keperawatan(nurse station,CU dan bagian menjadi incharge.
pantry) 7. Berdasarkan observasi tidak terdapat
6. Pada ruangan CU terdapat 3 jenis ruangan untuk untility
pembuangan sampah yaitu, sampah 8. Berdasarkan obervasi tidak terdapat
infeksius, sampah kimia dan sampah ruangan untuk pasien isolasi bagi
non infeksius. Pada pengamatan 6 pasien infeksius.
hari perawat di ruang samaria sudah 9. Berdasarkan hasil pengkajian
membuang sampah sesuai dengan selama 6 hari ditemukan bahwa
jenisnya. tidak ada media edukasi persoapan
7. Sudah terdapat perawat khusus pain preoprasi,intra oprasi dan post
nurse di ruang samaria oprasi
8. Berdasarkan pengkajian selama 3 10. Berdasrkan observasi 6 hari
bulan terakhir tidak ada kejadian pengamatan evaluasi kebersihan dan
tertusuk jarum pada perawat yang kerapihan belum
terjadi di ruang samaria dilakukan ,terkhususnya pada
9. Terdapat barcode untuk feedback bagian lemari di belakang nurse
dan opini pasien di setiap ruangan station.
pasien terkait pelayanan yang 11. Berdasarkan hasil pengkajian
diberikan untuk perbaikan serta terdapat 3 indikator mutu ruangan
perkembangan ruang samaria samaria namun belum ada pendataan
khusus selama 3 bulan ini.
12. Berdasarkan hasil observasi di
ruangan samaria tidak terdapat
pengukur suhu dan kelembapan
pada kulkas obat yang berada
diruangan CU
Opportunity(Peluang) Threat(Ancaman)
1. Terdapat mahasiswa keperawatan
untuk membantu pelaksanaan asuhan 1. Terdapat proyek pembangunan
keperawatan diarea rawat inap yang
2. Terdapat desiminasi ilmu selama 1 menimbulkan suara bising yang
bulan 1 kali yang dipimpin oleh menggangu kenyamanan pasien
CNE menggunakan metode Ceramah 2. RS SHBG yang berdampingan
dan diskusi dengan SDH menimbulkan suara
3. Terdapat E-Learing yang dsediakan anak-anak yang terkadang terdengar
oleh Head Office sebagai media sampai ruangan rawat inap.
pembelajaran staff 3. Pengunjung pasien yang tidak taat
4. Terdapat fasilitas training atau aturan dan dating lebih dari2/3
beasiswa untuk penidkan lanjutan orang membuat terganggunya pasien
internal maupun eksternal yang biaya lain,terlebih jika dalam 1 kamar
dan transportasi ditanggung oleh terdapat lebih dari 1 bed.
Rumah sakit
BAB III
Pembahasan
Deskripsi masalah: