Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENGKAJIAN DAN RENCANA INOVASI DI RUANGAN

RAWAT INAP SAMARIA SILOAM HOSPITAL BOGOR

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Profesi Ners Stase Manajemen
Keperawatan

Disusun Oleh:
Trifena Gabriella 01503220321
Vania Naomi Silalahi 01503220326
Vhania Dominica Bani 01503220329

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
TANGERANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Managemen keperawatan merupakan sebuah proses kerja melalui staf keperawatan


dalam memberi asuhan keperawatan profesional.Proses managemen keperawatan sejalan
dengan proses keperawatan sebagai metode pelaksanaan asuhan keperawatan yang
profesional,sehingga keduanya harus saling mendukung satu sama lain.Adapaun proses
managemen keperawatan meliputi pengumpulan data,identifikasi
masalah,perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi hasil (Nursalam,2014). Manajemen terdiri
dari enam unsur (6M) yaitu: men, money, method, material, machines, dan market yang
bertujuan untuk menunjang terwujudnya tujuan organisasi. ( Gunawan, 2012). Adapun
tugas dari seorang manajer ialah merencanakan,mengatur,mengarah akan dan mengawasi
keuangan yang ada,peralatan dan sumber daya manusia untuk memberikan perawatan
efektif pada pasien ( Setiadi, 2020).
Dalam pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan secara professional dan efektif,
seorang perawat itu harus mengetahui dan menerapkan prinsip etik dalam pelayanan 
keperawatan kepada pasien agar menimbulkan kepuasan kepada pasien,
mempertahankan  hubungan antar perawat, pasien dengan petugas kesehatan lainnya,
sehingga klien merasa yakin  terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan
(Febriyanti,2020). Selain itu pasien merasa lebih aman dan merasa pelayanan  kesehatan
yang diberikan berkualitas. Salah satu penerapan prinsip etik yang harus dilakukan
perawat adalah beneficience
Edukasi merupakan hak yang dapat diterima pasien sejak pasien memasuki fasilitas
layanan kesehatan, selama menjalani perawatan dan sampai pasien dipulangkan (JCI,
2017). Edukasi penting diberikan untuk menurunkan tingkat kecemasan pada pasien,
terkhusunya pada pasien-pasien yang akan menjalani tindakan yang berisiko seperti
tindakan operasi, Tindakan operasi merupakan tindakan pengobatan yang banyak
menimbulkan kecemasan. Dari hasil survey yang telah dilakulkan di ruangan rawat inap
Samaria dari tanggal 13 Febuari-22 febuari 2023 didapatkan data bahwa persiapan pasien
pre operasi dan edukasi sebelum operasi sudah ada dalam standar prosedur operasional
dan instruksi kerja di Instalasi Rawat inap Samaria Siloam Hospital Bogor, namun 8 dari
13 pasien sebelum dioperasi masih mengalami kecemasan. Selain itu 1 dari 13 pasien
mengatakan tidak diedukasi untuk mandi sebelum pelaksanaan operasi. Dari data yang
ditemukan diruangan Samaria juga tidak terdapat media edukasi pre operasi yang dapat
menjadi sarana pasien untuk mnendapatkan informasi lengkap seputar tindakan operasi.
Oleh karena itu diperlukan adanya edukasi pre operasi yang merupakan pemberian
informasi dari perawat ke pasien juga keluarga pasien meliputi berbagai informasi tentang
tindakan operasi, persiapan sebelum operasi sampai dengan perawatan pasca operasi yang
mana edukasi ini diperlukan untuk menurunkan kecemasan pasien yang akan menjalani
tindakan pembedahan ( Sukarini, 2020). Dan dalam memberikan edukasi diperlukan
media untuk membantu perawat menyampaikan informasi sejelas-jelasnya kepada pasien.
Oleh karena itu kelompok mengangkat sebuah rencana inovasi dalam rangka pembuatan
media edukasi modern menggunakan teknologi terbaru yaitu dengan teknologi barcode
yang berisi video yang berupa edukasi pre, intra dan pasca operasi bagi pasien pasien
bedah khususnya dengan pasien fraktur yang ada diruangan Samaria dalam rangka
menurunkan angka kecemasan pada pasien dan sebagai media untuk mempermudah
perawat dalam memberikan edukasi kepada pasien.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Diharapkan mahasiswa dapat membuat perencanaan inovasi teerbaru yang dapat
membantu pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan di ruangan rawat inap samaria
Siloam Hospital Bogor
1.2.2 Tujun khusus
- Mahasiwa dapat menggunakan metode pendekatan analisis SWOT dalam
pemecahan masalah secara efektif
- Memaparkan dan memberikan rencana inovasi terbaru dengan teknologi barcode
yang berisi video yang berupa edukasi pre, intra dan pasca operasi bagi pasien
pasien bedah khususnya dengan pasien fraktur yang ada diruangan Samaria
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Rumah sakit
Masukan yang diberikan dapat digunakan sebagai acuan untuk rumah sakit dalam
meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan yang lebih efektif dengan
menggunakan inovasi inovasi terbaru sesuai dengan perkembangan zaman,
1.3.2 Bagi ruangan
Untuk meningkatkan pelayanan keperawatan yang lebih optimal dan efisien, serta
membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif
1.3.3 Bagi Mahasiswa
Sebagai media pembelajaran mahasiswa khsusunya dalam mempelajari manajemen
dibidang keperawatan.
BAB II
ANALISIS SITUASI
2.1 SWOT Analysis
A. Analisa Situasi Ruangan
Pengumpulan data yang dilakukan di ruangan IPD Samaria lantai 2 SHBG dengan melakukan
wawancara langsung kepada Head Nurse dan pengkajian langsung diruangan samaria.
1. SDM (Sumber Daya Manusia)
Ketenagaan:
Sumber daya manusia yang tersedia di ruangan IPD samaria SHBG, yakni jumlah perawat 6
orang yang terdiri dari 1 HN(Head nurse),5 perawat primer(ketua tim) yang berperan juga
sebagai perawat pelaksana(PA) namun menyesuaikan dengan situasi yang ada diruangan dan
terdapa 1 HCA(Health Care Assistant). Pembagian shift sebanyak 3 kali yaitu shift pagi,siang
dan malam. Berdasarkan tingkat pendidikan di IPD Samaria lantai 2 SHBG memiliki 3 orang
lulusan ners, 3 orang lulusan D3 dan SMK 1 orang(HCA). Berdasarkan jenjang perawat
klinis pada ruangan IPD Samaria terdapat 2 perawat PK2, 2 perawat PK1 dan 2 perawat pra-
PK.
Struktur organisasi ruangan IPD Samaria lantai 2 SHBG yang dipimpin oleh seorang
Head Nurse dibantu oleh perawat primer, yang mengarahkan tugas kewenangan kepada
perawat PA namun juga pada ruangan samaria perawat primer, dapat mengambil bagian
untuk berperan sebagai perawat pelaksana sesuai dengan situasi ruangan. Asuhan
keperawatan dasar juga dibantu oleh HCA namun hanya di shift pagi dan juga dibantu oleh
mahasiswa profesi di lahan praktik IPD samaria lantai 2 SHBG.

Jadwal dinas diatur dan diberikan oleh Head Nurse lalu diberikan dan dibagikan sesuai
dengan pembagian dan perawat ruang samaria berhak untuk mengajukan cuti yang disepakati
Bersama dengan Head nurse.
Kebutuhan tenaga:
Dalam satu shift perawat hanya di bagi menjadi 1 tim dimana dalam satu shift perawat primer
dapat
Jabatan Jumlah Pendidikan Jenjang perawat
klinis
Head Nurse 1.Lisa D3 PK 2
Perawat primer 1.frisela Ners PK2
& Perawat 2.leka D3 PK1
assosiate 3.helda D3 PK1
4.meiva Ners Pra-PK
5.nathan Ners Pra-PK
HCA 1. winda SMK -
sekaligus menjadi perawat associate memegang 5-6 pasien.

Perhitungan jumlah kebutuhan tenaga kerja(metode douglas,1984)


Mandiri Parsial Total Care Jumlah
Pagi
siang
malam
2. Metode Asuhan keperawatan
a. Strategi asuhan keperawatan

dalam memberikan asuhan keperawatan dalam setiap shift para perawat memegang 5-6
pasien untuk memenuhi kebutuhan pasien tidak hanya secara fisik namun psikologis. Selama
memberikan asuhan keperawatan perawat samaria melakukan komunikasi teraupetik,
menghindari terjadinya kesalahan pemberian obat dan tidakan,berperan dalam mengurangi
resiko infeksi di rumah sakit serta mengurangi resiko cedera pasien akibat jatuh(merendahkan
bed,menaikan bed rel,mendekatkan bel dan memberikan tanda resiko jatuh didepan ruangan
pasien), memastikan pasien discharge sebelum jam 12 dan pemantauan phlebitis. Perawat
akan bertanggung jawab atas pasien dari awal dinas sampai akhir dinas sesuai shift yang telah
diberikan. Asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien merupakan rencana tindak lanjut
yang sudah didiskusikan Bersama dengan dokter spesialis,RMO dan rekan sejawat lalu
setelah dinasberakhir perawat akan melakukan hand over dengan perawat bertugas
selanjutnya.

b. pendokumentasian

hal-hal yang didokumentasikan mulai dari assessment awal pasien baru di ruangan
samaria(ruangan khusus medical bedah) diisi oleh RMO dan perawat,assessment
perioperative. Semua edvice dan Tindakan yang dilakukan tenaga Kesehatan akan
didokumentasikan ke dalam catatan perkembangan pasien(CPPT),nursing note pada file
perkembangan pasien, pendokumentasian evaluasi NCP pada pasien dan pendokumentasian
pemberian obat selama satu shift .

c. hand over

serah terima pasien dilakukan pada akhir shift dimana setiap tindakan yang sudah atau yang
belum dilakukan serta yang akan dilakukan didelegasikan kepada perawat shift selanjutnya.
Satu shift terdapat 8 jam, kecuali untuk dinas malam 10-12 jam. Handover dapat dilakukan di
Nurse Station ataupun di setiap lorong ruang perawatan pasien. Setelah melakukan handover
Perawat primer dan perawat pelaksana berkeliling keruangan pasien melihat lingkungan,
kondisi pasien dan memperkenalkan perawat shift selanjutnya.

d. pengelolaan obat

Sistem pengelolaan obat di ruangan IPD smaria yaitu dengan cara n obat-obatan pasien akan
dicantumkan ke dalam EMR pasien yang ditulis oleh dokter spesialis atau RMO kemudian
dipesankan ke farmasi dengan mengirim scan resep EMR pasien sesuai instruksi dokter ke
farmasi. Obat yang di pesan di antarkan helper farmasi ke CUatau melalui aerocom dan di
letakkan di dalam lemari yang berisi kotak obat pasien dan obat disesuaikan dengan nama
pasien.

e. Infection control

Terdapat handrub yang tergantung dimasing-masing bed pasien, di dekat pintu ruangan
pasien, di nurse station, di lorong dan di CU. Selain itu terdapat watafel dan sabun untuk cuci
tangan disepanjang lorong dan didalam ruang CU.
3. Sarana dan Prasarana

1. ruang/kamar

Ruangan IPD Samaria lantai 2 SHBG merupakan salah satu ruang rawat inap yang
menyediakan fasilitas untuk membantu pasien khususmedikal bedah yang menggunakan
asuransi, BPJS ketenagakerjaan dan pasien private atau bayar secara pribadi. Jumlah bed
yang tesedia adalah 12 bed.

2.Inventoris Ruangan

Ruanga IPD Samaria Lantai 2 SHBG belum memiliki ruangan khusus untuk
meletakkan barang barang inventoris ruangan sehingga menggunakan ruangan isolasi dan
juga tidak terdapat ruangan khusus dirty untility(DU), sehingga untuk mensterilkan barang
barang infeksius harus berbagi dengan ruangan bethania yang berdampingan dengan ruangan
samaria di lantai 2 SHBG.

Alat-Alat yang di fasilitasi oleh rumah sakit siloam untuk ruangan IPD Samaria, yaitu

1. tensimeter digital (2)

2. Stetoskop dewasa (3)

3.stetoskop pediatrik (2)

4. oximetry (1)

5. Glucometer (1)

6.kulkas obat(1)

7. tiang infus (4)

8. syring pump (2)


9. infus pump (2)
10. reflek humer (1)
11. Pen light (1)
12.Temperatur (3)
13.troly khusus gv (1)

4. Keuangan
Sumber keuangan staf di ruang IPD samaria lantai 2 SHBG berasal dari Siloam Hospital.
Ruangan samaria memiliki budget tahunan khusus untuk peralatan ruangan dan juga
pelatihan khusus untuk staff. Setiap karyawan mendapatkan gaji pokok sesuai UMR kota
Bogor serta terdapat gaji tambahan yang berasal dari gaji lembur maupun double shift. Dari
observasi yang kami lakukan untuk memenuhi kebutuhan perawat yang kurang setiap harinya
terdapat 2 perawat yang Double shift yaitu shift pagi dan siang.
Analisa SWOT (Strength,weekness,Opportunity,Threath)
SWOT merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu factor yang
tersusun secara sistematis untuk merumuskan suatu strategi didalam suatu organisasi.
Analisis SWOT membantu dan memudahkan suatu organisasi untuk mengembangkan
pertumbuhan suatu perusahan, sehingga suatu masalah atau kelemahan dapat dicari solusinya
dan diselesaikan masalahnya, guna dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas suatu
perusahan. Berikut hasil SWOT di IPD samaria lantai 2 SHBG.
Strength (Kekuatan) Weakness
1. Beradasarkan hasil pengkajian 1. Selama observasi 6 hari 5 dari 5
Siloam hospital bogor memiliki perawat tidak mencuci tangan
center of exellent seperti Urologi, sebelum masuk ruangan pasien.
jantung, neurosurgeri, orthopedi 2. Selama observasi selama 6 hari
2. Terdapat aerocom yang berada di perawat tidak melakukan reedukasi
dekat nurse station sehingga dan redemonstrasi 6 langkah cuci
memudahkan perawat untuk tangan.
mengirimkan berkas penting maupun 3. Selama observasi selama 4 hari 2
keperluan ke laboratorium dan dari 5 perawat tidak menggunakan
farmasi. handscone saat Tindakan
3. Nurse station berada di tengah pemasangan iv line.
tengah kamar-kamar pasien sehingga 4. Selama observasi selama 3 hari
memudahkan perawat untuk terdapat 47 file resume medis tidak
menghampiri kamar pasien dan juga lengkap sehingga dikembalikan oleh
memudahkan keluarga pasien untuk pihak medical record.
menghampiri nurse station. 5. Berdasarkan observasu 6 hari di
4. Terdapat air minum extra untuk ruang samaria tidak terdapat trolly
pasien dan keluarga pasien didepan emergency khusus
nurse station sehingga mudah 6. Berdasarkan hasil observasi selama
dijangkau 6 hari 2 dari 5 perawat memiliki
5. Sudah tersedia handscrub di ruangan lulusan S1 keperawatan dengan
pasien dan ruangan jabatannya PraPK telah mengambil
keperawatan(nurse station,CU dan bagian menjadi incharge.
pantry) 7. Berdasarkan observasi tidak terdapat
6. Pada ruangan CU terdapat 3 jenis ruangan untuk untility
pembuangan sampah yaitu, sampah 8. Berdasarkan obervasi tidak terdapat
infeksius, sampah kimia dan sampah ruangan untuk pasien isolasi bagi
non infeksius. Pada pengamatan 6 pasien infeksius.
hari perawat di ruang samaria sudah 9. Berdasarkan hasil pengkajian
membuang sampah sesuai dengan selama 6 hari ditemukan bahwa
jenisnya. tidak ada media edukasi persoapan
7. Sudah terdapat perawat khusus pain preoprasi,intra oprasi dan post
nurse di ruang samaria oprasi
8. Berdasarkan pengkajian selama 3 10. Berdasrkan observasi 6 hari
bulan terakhir tidak ada kejadian pengamatan evaluasi kebersihan dan
tertusuk jarum pada perawat yang kerapihan belum
terjadi di ruang samaria dilakukan ,terkhususnya pada
9. Terdapat barcode untuk feedback bagian lemari di belakang nurse
dan opini pasien di setiap ruangan station.
pasien terkait pelayanan yang 11. Berdasarkan hasil pengkajian
diberikan untuk perbaikan serta terdapat 3 indikator mutu ruangan
perkembangan ruang samaria samaria namun belum ada pendataan
khusus selama 3 bulan ini.
12. Berdasarkan hasil observasi di
ruangan samaria tidak terdapat
pengukur suhu dan kelembapan
pada kulkas obat yang berada
diruangan CU

Opportunity(Peluang) Threat(Ancaman)
1. Terdapat mahasiswa keperawatan
untuk membantu pelaksanaan asuhan 1. Terdapat proyek pembangunan
keperawatan diarea rawat inap yang
2. Terdapat desiminasi ilmu selama 1 menimbulkan suara bising yang
bulan 1 kali yang dipimpin oleh menggangu kenyamanan pasien
CNE menggunakan metode Ceramah 2. RS SHBG yang berdampingan
dan diskusi dengan SDH menimbulkan suara
3. Terdapat E-Learing yang dsediakan anak-anak yang terkadang terdengar
oleh Head Office sebagai media sampai ruangan rawat inap.
pembelajaran staff 3. Pengunjung pasien yang tidak taat
4. Terdapat fasilitas training atau aturan dan dating lebih dari2/3
beasiswa untuk penidkan lanjutan orang membuat terganggunya pasien
internal maupun eksternal yang biaya lain,terlebih jika dalam 1 kamar
dan transportasi ditanggung oleh terdapat lebih dari 1 bed.
Rumah sakit
BAB III
Pembahasan
Deskripsi masalah:

Tindakan pembedahan merupakan suatu tindakan pengobatan yang menggunakan


prosedur invasif, dimulai dari tahapan membuka bagian tubuh, kemudian menampilkan
bagian tubuh yang akan diberikan tindakan (Sjamsuhidajat & Jong, 2019). Pasien praoperasi
sering memgalami kecemasan sekitar 90 %. Cemas merupakan suatu keadaan tekanan
psikologis yang tidak menyenangkan saat akan menjalani tindakan bedah (Gunawan &
Kristinawati, 2018). Kecemasan itu dapat berakibat pada terganggunya proses persiapan
operasi walaupun operasi sudah direncanakan sebelumnya. Oleh karena itu diperlukan
adanya edukasi yang tepat (Arif et al., 2022). Edukasi yang dapat diberikan pada pasien yang
akan menjalani Tindakan operasi adalah edukasi pre operasi. Edukasi pre operasi berupa
pemberian informasi dari perawat ke pasien juga keluarga pasien meliputi berbagai informasi
tentang tindakan operasi, persiapan sebelum operasi sampai dengan perawatan pasca operasi
yang mana edukasi ini diperlukan untuk menurunkan kecemasan pasien yang akan menjalani
tindakan pembedahan. ( Sukarini, 2020)
Edukasi kesehatan kebanyakan masih menggunakan media yang bersifat konvensional
berupa leaflet,booklet,lembar balik dan powerpoint. Seiring berkembangnya zaman media
konvensional dirasa kurang efektif untuk peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku
Kesehatan(Aisah et al., 2021). Sekarang ini, di era globalisasi teknologi semakin berkembang
pesat. Salah satu kemajuan teknologi tersebut ialah teknologi informasi (TI) yang telah
berkembang keberbagai bidang kehidupan manusia. Salah satu contoh dari perkembangan
teknologi adalah sistem barcode atau QR code. QR code singkatan dari quick response code
yang berisikan barcode 2 dimensi yang dapat meberikan berbagai jenis informasi secara
langsung da untuk mengaksesnya dapat dilakukan dengan scan atau pemindaian via
smartphone. Keunggulan dari QR Code adalah mampu menyimpan informasi (David, 2007).
Saat ini, untuk penggunaan QR Code telah banyak diimplementasikan dalam bentuk aplikasi
QR Code Reader dan QR Code Generator, sehingga seseorang akan sangat mudah untuk
membuat informasi dalam bentuk QR Code dan mendapatkan informasi yang ingin
diketahuinya, hanya dengan melakukan proses scanning dan pemindaian data melalui media
dari kamera handphone (Anastasia, Istiadi, dan Hidayat, 2010) .Terdapat banyak fitur yang
disediakan mulai dari link website, audio, video, teks, kontak, yang mudah diidentifikasi
hanya dengan scan code. Oleh karena itu dengan adanya perkembangan teknologi yang
semakin maju, muncul inovasi untuk membuat media edukasi menggunakan QR code yang
berisikan video dengan informasi yang lengkap. Pendekatan kognitif seperti edukasi melalui
audio visual dapat dijadikan sebagai alternatif dalam mengurangi kecemasan yang melalui
jalur luar. Media video dalam memiliki keunggulan dalam menyampaikan informasi
dibandingkan dengan media lainnya, antara lain media gambar dan suara (audiovisual)
sehingga informasi dapat terserap lebih optimal (Habibzadeh et al., 2018). Selain itu
pengaksesan video melalui QR code dinilai akan jauh lebih efisien.
Hasil studi yang dilakukan Menurut (Aisah et al., 2021) merangkum temuan tentang
video animasi sangat efektif dalam edukasi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan
tentang kesehatan karena menarik dan artistik, mudah dimengerti, serta efektif dan informatif.
Simpulan studi bahwa media video animasi terbukti signifikan dalam meningkatkan
pengetahuan pasien dalam berbagai kelompok usia dan kelompok penyakit. Tenaga
kesehatan penting untuk melihat peluang dari video edukasi kesehatan sebagai intervensi
yang tepat dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan.
Berdasarkan hasil survey yang telah dilakulkan di ruangan rawat inap Samaria dari
tanggal 13 Febuari-22 febuari 2023 didapatkan data bahwa persiapan pasien pre operasi dan
edukasi sebelum operasi sudah ada dalam standar prosedur operasional dan instruksi kerja di
Instalasi Rawat inap Samaria Siloam Hospital Bogor, namun 8 dari 13 pasien sebelum
dioperasi masih mengalami kecemasan. Selain itu 1 dari 13 pasien mengatakan tidak
diedukasi untuk mandi sebelum pelaksanaan operasi. Dari data-data yang ditemukan
diruangan Samaria juga tidak terdapat media edukasi yang dapat menjadi sarana pasien untuk
mnendapatkan informasi lengkap dan jelas seputar tindakan operasi dan edukasi hanya
menggunakan lisan saja. sehingga tingkat kecemasan pasien menjadi tinggi dan membuat
pasien memiliki banyak pertanyaan tentang operasi yang akan dijalankan. Selain itu dari hasil
observasi di ruang IPD Samaria lantai 2 ruangan medical bedah Tindakan operasi yang paling
banyak adalah Tindakan yang berhubungan dengan orthopedi salah satunya adalah fraktur.
Oleh karena itu dengan adanya data-data tersebut diangkat sebuah rencana inovasi dengan
menggunakan teknologi terbaru yaitu scan QR code untuk mengakses informasi berupa video
preoperasi, intraoperasi dan post operasi pada pasien fraktur sebagai media edukasi untuk
menurunkan kecemasan pasien
Plan of Action
Perencanaan (planning) adalah fungsi dasar (fundamental) manajemen karena perencanaan
diproses oleh perencana (planner), hasilnya menjadi rencana (plan) yang membentuk
organizing, staffing, directing dan controlling.
1. Planning
a. Kelompok melakukan konsultasi dengan kepala ruangan terkait inovasi yang akan dibuat
b. Kelompok mendiskusikan materi edukasi preoperasi,intraoperasi dan postoperasi tentang
fraktur
2. Organizing
a) Menentukan strategi inovasi sesuai dengan masalah yang sudah ditemukan di ruang rawat
inap IPD Samaria lantai 2 SHBG
b) Melakukan pembagian tugas dalam pembuatan materi inovasi media edukasi preopreasi,
intraoperasi dan postoperasi melalui video yang disajikan melalui barcode.
3. Staffing (ketenagaan)
Dalam kelompok terdiri dari 3 orang dimana setiap orang memiliki tugas yang sudah dibagi
dan harus dikerjakan dalam pembuatan inovasi. Pembagian tugas kelompok dibagi dalam
pencarian artikel/literature, dan bagian untuk pembuatan ppt serta video animasi tentang
prioperasi, intraoperaso dan postoperasi.
4. Actuating (pergerakkan/pengarahan)
Kelompok mendapatkan pengarahan dari CNE dan dosen pembimbing dengan diberikan
masukan terkait inovasi yang dituangkan melalui video animasi tentang persiapan preoperasi,
intraoperasi dan postoperasi agar dapat disajikan dengan menarik.
5. Controlling(Pengendalian)
a). memastikan bahwa inovasi kelompok bermanfaat bagi pasien dalam persiapan
preoperasi,intraoprasi dan postoperasi agar menggurangi rasa cemas yang dirasakan pasien
b. memastikan barcode edukasi mudah diakses oleh pasien
c) memastikan desain dalam video edukasi disajikan menarik dan diletakkan ditempat yang
mudah di lihat oleh pasien.
Referensi :
SUKARINI, D. (2020). Pengaruh Pemberian Edukasi Pre Operasi Dengan Media Booklet
Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Dibangsal Cendrawasih 2 RSUP
DR Sardjito Yogyakarta (Doctoral dissertation, Universitas Alma Ata Yogyakarta).
Febriyanti, K. D. (2020). Penerapan Prinsip Etik Keperawatan Dalam Tahapan Pengambilan
Keputusan.
Gunawan, Dedy (2012) Pengaruh Pengembangan Karyawan dan Motivasi Kerja Islami
terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Bank Muamalat Indonesia Cabang
Semarang. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo
Nursalam, D. (2014). Manajemen Keperawatan" Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional.
Konsep Manajemen Keperawatan Setiadi, S.Kep., Ns., M.Kep Dosen Stikes Hang Tuah
Surabaya
Wijaya, I. (2020). Gambaran Fungsi Pengorganisasian Di Rumah Sakit Umum Pku
Muhammadiyah Gubug (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Semarang).
Aisah, S., Ismail, S., & Margawati, A. (2021). Edukasi Kesehatan dengan Media Video
Animasi : Scoping Review. 5(1), 641–655.
Arif, T., Fauziyah, M. N., & Astuti, E. S. (2022). Pengaruh Pemberian Edukasi Persiapan
Pre Operatif Melalui Multimedia Video Terhadap Kecemasan Pasien Pre Operasi
Elektif. 11(November), 174–181.
Sjamsuhidajat, R., & Jong, W. De. (2019). Buku Ajar Ilmu Bedah. Badan Litbangkes Kementerian
Kesehatan RI. https://scholar.google.co.id/citations?view_op=vie
w_citation&hl=en&user=1Pig3qwAAAAJ&citatio n_for_view=1Pig3qwAAAAJ:9yKSN-
GCB0IC
Gunawan, Y., & Kristinawati, W. (2018). Regulasi Emosi Menghadapi Kecemasan Pada Pasien Pre
Operasi Mayor. Jurnal Psikohumanika, 10(1), 42–61. https://doi.org/10.31001/J.PSI.V10I1.320

Anda mungkin juga menyukai