Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PELAKSANAAN STASE MANAJEMEN

ROLEPLAY PERAWAT PELAKSANA DI RUANG WIJAYAKUSUMA

RSUD BANYUMAS

Disusun Oleh:

Hauzan Fadhil
2211040132

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 
Manajemen keperawatan di Indonesia dimasa depan perlu
mendapatkan prioritas utama, karena hal tersebut berkaitan dengan tuntutan
profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan perubahan
memerlukan pengelolaan secara profesional, dengan memperhatikan setiap
perubahan yang terjadi di Indonesia. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi kesehatan menuntut perawat sebagai suatu profesi untuk dapat
memberi pelayanan kesehatan yang maksimal.
Manajemen merupakan pendekatan dinamis dan proaktif dalam
menjalankan kegiatan di organisasi, dimana didalamnya mencakup kegiatan
koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana dan prasaraana dalam mencapai
tujuan organisasi. Manajemen keperawatan dapat diartikan sebagai
pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui staf keperawatan untuk
memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman, kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Sumber daya manusia (SDM) perawat diruang rawat terdiri dari kepala
ruangan, ketua tim (perawat primer), dan perawat pelaksana. Perawat harus
mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan kemampuannya sesuai
dengan perkembangan jaman dan tuntutan masyarakat sehingga bisa menjadi
tenaga perawat yang profesional. Pengembangan dalam berbagai aspek
keperawatan bersifat saling berhubungan, saling bergantung, dan saling
mempengaruhi, oleh karena itu inovasi dalam pendidikan keperawatan,
praktek keperawatan, ilmu keperawatan dan kehidupan keprofesian
merupakan fokus utama keperawatan dalam proses kerja yang profesional. 
Perubahan-perubahan yang terjadi akan memberikan dampak yang
positif termasuk meningkatnya mutu pelayanan kesehatan/keperawatan rumah
sakit, sesuainya jenis dan keahlian tenaga kesehatan/keperawatan yang
tersedia sesuai dengan tuntutan masyarakat, dan bertambahnya kesempatan
kerja bagi tenaga kesehatan/keperawatan. Dengan uraian diatas maka dapat
disimpulkan pentingnya manajemen keperawatan dalam  pelayanan di rumah
sakit sehingga pelayanan dapat dikelola secara profesional.
B. Tujuan Menjadi Perawat Pelaksana

1. Meminta asuhan dan petunjuk kepada atasan.


2. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien /keluarga pasien sesuai
kemampuan dan batas kewenangannya.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi Perawat Pelaksana (PP)


Keperawatan primer (primary nursing) adalah sistem pemberian asuhan
keperawatan di tingkat rawat inap yang dapat mempermudah realisasi praktek
keperawatan profesional.
Sistem ini menyediakan asuhan yang berfokus pada pasien yang secara
individual dan komprehensif, berkesinambungan sejak pasien dirawat di rumah
sakit sampai keluar pindah ke institusi lain (Modul pelatihan manajemen bangsal
keperawatan, 2009).
B. Metode Perawat Primer
Metode primer ini ditandai dengan keterkaitan kuat dan terus-menerus antara
pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan, dan
mengkoordinasi asuhan keperawatan selama pasien dirawat.
Metode dengan menggunakan perawat primer/ pelaksana dapat meningkatkan
mutu asuhan keperawatan karena :
1. Hanya ada 1 perawat yang bertanggung jawab dalam perencanaan dan
koordinasi asuhan keperawatan.
2. Jangkauan observasi setiap perawat hanya 4-6 klien.
3. Perawat primer/ pelaksana (PP) bertanggung jawab 24 jam.
4. Rencana pulang klien dapat diberikan lebih awal.
5. Rencana ahuan keperawatan dan rencana medik dapat berjalan paralel.

Perawat primer  pemula adalah perawat lulusan DIII keperawatan dengan


pengalaman minimal 4 tahun dan pada MPKP tingkat I adalah perawat Skep/Ners
dengan pengalaman minimal 1 tahun.
Perawat dapat bertugas pagi, sore atau malam hari, namun sebaiknya perawat
primer (PP) hanya bertugas pagi atau sore saja karena bila bertugas pada malam
hari, perawat primer (PP) akan libur beberapa hari sehingga sulit menilai
perkembangan klien (Sitorus, 2006, hlm. 26).
C. Kelebihan dalam Perawat Primer
Kelebihan dalam keperawatan primer adalah :
1. Bersifat kontinu dan komprehensif.
2. Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil dan
kemungkinan pengembangan diri.
3. Keuntungan antara lain terhadap pasien, perawat dan rumah sakit (Billies,
1998).
Kelebihan yang dirasakan klien adalah merasa dihargai karena
terpenuhinya kebutuhan secara individu, selain itu asuhan yang diberikan bermutu
tinggi dan akan tercapai pelayanan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan,
proteksi dan informasi serta advokasi.
D. Kelemahan dalam Perawat Primer
Kelemahan dari metode ini :
Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan
pengetahuan yang memadai dengan kriteria asertif, self direction, memiliki
kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat, menguasai keperawatan
klinik, akuntabel serta berkolaborasi dengan berbagai disiplin (Suarli, 2009, hlm.
49-50).

E. Konsep Dasar Perawat Primer


Konsep dasar keperawatan primer adalah :
1. Ada tanggung jawab dan tanggung gugat.
2. Ada otonomi
3. Ada keterlibatan pasien dan keluarga.
F. Tugas Pokok
1. Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan proses keperawatan
dengan sentuhan kasih sayang
a. Melaksanakan tindakan keperawatan yang telah disusun.
b. Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah diberikan
c. Mencatat dan melaporkan semua tindakan keperawatan dan respon klien dan
catatan keperawatan.
2. Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung jawab
a. Memberi obat
b. Pemeriksaan laboratorium
c. Persiapan klien yang akan di operasi.
3. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, dan spiritual dari klien
a. Memelihara kebersihan klien dan lingkungan
b. Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa aman, nyaman dan
ketenangan.
4. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi tindakan
perawatan dan pengobatan secara diagnostik
5. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai kemampuan.
6. Memberi pertolongan segera pada klien gawat atau sakaratul maut.
7. Membantu kepala ruang dalam pelaksanaan ruangan secara administratif
a. Menyiapkan data klien baru, pulang atau meninggal dunia.
b. Sensus harian dan formulir
c. Rujukan atau penyuluhan PKMRS
8. Mengantar dan menyiapkan alat-alat yang ada diruangan.
9. Menciptakan dan memelihara kebersihan, keamanan, kenyamanan dan keindahan
ruangan.
10. Melaksanakan tugas dinas pagi, siang atau malam secara bergantian.
11. Memberi penyuluhan kesehatan kepada klien sehubungan dengan penyakitnya.
12. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik lisan maupun tertulis.
13. Membuat laporan harian.
G. Aplikasi Peran sebagai Perawat Primer
1. Membaca rencana keperawatan yang telah ditetapkan oleh ketua tim.
2. Membina hubungan terapeutik dengan klien atau keluarga sebagai lanjutan
kontrak yang telah dilakukan perawat primer (PP).
3. Menerima klien baru bila ada dan melaksanakan orientasi.
4. Melakukan tindakan keperawatan berdasarkan rencana keperawatan.
5. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan
mendokumentasikan.
6. Mengikuti visite dokter.
7. Memeriksa kerapihan dan kelengkapan status keperawatan.
8. Membuat laporan pergantian dinas.
9. Mengkomunikasikan dengan PP atau PJ-shift atau ketua tim, bila menemukan
masalah yang pasien yang perlu diselesaikan.
10. Menyiapkan klien untuk pemeriksaan diagnostik, laborat pengobatan.
11. Berperan serta dalam memberikan pendidikan kesehatan.
12. Membantu tim lainnya yang membutuhkan
BAB III

TINJAUAN TEORI

Wakt Rencana

08.00  Berdoa Bersama

08.15  Mengikuti pre conference bersama kepala ruang, ketua tim, dan

perawat primer lain

 Melaksanakan tugas asuhan keperawatan terhadap pasien yang

menjadi kelolaan ( Manajemen cairan), (pengukuran tanda-tanda vital)

08.30  Melaksanakan pemberian terapi kepada pasien kelolaan sesuai dengan

peranan medis 

10.00  Melanjutkan asuhan keperawatan pasien kelolaan 

 Istirahat siang

12.00  Melaporkan hasil evaluasi asuhan keperawatan kepada ketua tim

13.00  Mengikuti post conference 


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Hasil observasi di ruang Mukaromah memiliki kekurangan dan
kelebihan, kelebihan dari metode ini adalah masing masing perawat
pengetahui kondisi pasien.
B. SARAN
Kepala Tim dan perawat harus rajin melakukan pre-post conference

Anda mungkin juga menyukai