Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PERAWAT ASSOCIATE (PERAWAT PELAKSANA)

Untuk memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Manajemen Keperawatan

Dosen Pengampu : Herwinda,S.Kep, Ners, M.Kep

Disusun Oleh :

Yuliana Felicya Nauli

1440121035

PROGRAM STUDI D-3 KEPERAWATAN

INSTITUT KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG

2024
DAFTAR ISI

PEMBAHASAN

Seorang perawat yang diberikan wewenang dan ditugaskan untuk memberikan pelayanan
keperawatan langsung kepada klien. Dalam menjalankan tugasnya perawat pelaksana di
rawat bertanggung jawabkepada kepala ruangan/instalasi terhadap hal-hal sebagai berikut:

1) Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai standar.


2) Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasikan pelaksanaan asuhan
keperawatan/ kegiatan lain yang dilakukan

Dalam menjalankan tugasnya perawat pelaksana di ruang rawat mempunyai wewenang


sebagai berikut:

1) Meminta informasi dan petunjuk pada atasan


2) Memberikan asuhan keperawatan pada pasien/ keluarga pasien sesuai kemampuan
dan batas kewenangan

Tugas pokok perawat pelaksana:

1) Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan proses keperawatan dengan


sentuhan kasih sayang.
a. Melaksanakan tindakan perawtan yang telah disususun.
b. Mengevalusai tindakan keperawatan yang telah diberikan
c. Mencatat dan melaporkan semua tindakan perawatan dan repons klien pada
catatan perawatan.
2) Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung jawab
a. Pemberian obat.
b. Pemeriksaan laboratorium
c. Persiapan klien yang akan dioperasi.
3) Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik , mental, dan spiritual dari klien
a. Memelihara kebersihan klien dan lingkungan.
b. Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa aman, nyaman dan
ketenangan.
c. Pendekatan dengan komunkasi terapeutik.
4) Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi tindakan perawatan
dan pengobatan serta diagnostik.
5) Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai kemampuannnya.
6) Memberi pertolongan segera pada kien gawat atau sakaratul maut.
7) Membantu kepala ruangan dalam ketatalaksaaan ruangan secara administratif.
a. Menyiapkan data klien baru, pulang atau meninggal.
b. Sensus harian dan formulir.
c. Rujukan atau penyuluhan PKMRS
8) Mengatur dan menyiapkan alat diruangan
9) Menciptakan dan memelihara kebersihan, keamanan, kenyamanan dankeindahan
ruangan.
10) Melaksankan tugas dinas pagi/sore/malam secara bergantian.
11) Memberi penyuluhan kesehatan kepada klien sehubungan dengan penyakitnya.
12) Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik lisan maupun tertulis.
13) Membuat laporan harian.
14) Mengikuti timbang terima.
15) Mengikuti kegiatan ronde keperawatan.
16) Rencana keperawatan yang dibuat oleh perawat primer
17) Berkoordinasi dengan perawat associate yang lain dan perawat primer
18) Melakukan evaluasi formatif.
19) Pendokumentasian tindakan dan catatan perkembangan pasien.
20) Melaporkan segala perubahan yang terjadi atas pasien kepada perawat primer.

Beberapa tugas lain dari perawat associate:

1) Membaca rencana perawatan yang telah ditetapkan PP


2) Membina hubungan terapeutik dengan klien dan keluarga
3) Menerima delegasi peran PP, bila PP tidak ada
4) Melakukan tindakan keperawatan berdasarkan rencana keperawatan
5) Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan mendokumentasikan
6) Memeriksa kerapihan dan kelengkapan status keperawatan
7) Mengkomunikasikan semua masalah kepada PP
8) Menyiapkan klien untuk pemeriksaan diagnostik, lab, pengobatan dan tindakan
keperawatan
9) Berperan serta dalam memberikan pendidikan kesehatan
10) Melakukan inventarisasi fasilitas
11) Membantu tim lain yang membutuhkan
Peran perawat yang utama dan paling banyak disorot dan diketahui oleh masyarakat
adalah sebagai pelaku/pemberi asuhan keperawatan, perawat dapat memberikan pelayanan
keperawatan secara langsung dan tidak langsung kepada klien, menggunakan pendekatan
proses keperawatan yang meliputi : melakukan pengkajian dalam upaya mengumpulkan data
dan informasi yang benar, menegakkan diagnosa keperawatan berdasarkan hasil analisis data,
merencanakan intervensi keperawatan sebagai upaya mengatasi masalah yang muncul dan
membuat langkah/cara pemecahan masalah, melaksanakan tindakan keperawatan sesuai
dengan rencana yang ada dan melakukan evaluasi berdasarkan respon klien terhadap tindakan
keperawatan yang telah dilakukan.

Namun sering kita, sebagai perawat, tidak menyadari bahkan cenderung melupakan,
bahwa Perawat tidak saja bertugas/berperan sebgai pemberi pelayanan asuhan keperawatan
namun masih ada peran/tugas lain yang dimiliki oleh perawat. Pada Pasal 29 ayat 1 UU
Nomor 38 Tahun 2014 dikatakan bahwa dalam menyelenggarakan Praktik Keperawatan,
Perawat bertugas sebagai:

a. Pemberi Asuhan Keperawatan


b. Penyuluh dan konselor bagi Klien
c. Pengelola Pelayanan Keperawatan
d. Peneliti Keperawatan
e. Pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang; dan/atau
f. Pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.

Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang. Hampir dua dekade profesi ini
menyerukan perubahan paradigma. Perawat yang semula tugasnya hanyalah semata – mata
menjalankan perintah dokter kini berupaya meningkatkan perannya sebagai mitra kerja
dokter seperti yang sudah dilakukan di negara – negara maju. Perawat dianggap sebagai salah
satu profesi kesehatan yang harus dilibatkan dalam pencapaian tujuan pembangunan
kesehatan baik di dunia maupun di Indonesia. Sebagai sebuah profesi yang masih berusaha
menunjukkan jati diri, profesi keperawatan dihadapkan pada banyak tantangan. Tantangan ini
bukan hanya dari eksternal tapi juga dari internal profesi ini sendiri. Untuk itu perawat
dituntut memiliki skill yang memadai untuk menjadi seorang perawat profesional.Seiring
dengan berjalannya waktu dan bertambahnya kebutuhan pelayanan kesehatan menuntut
perawat saat ini memiliki pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang. Saat ini perawat
memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit, juga memandang klien secara komprehensif.

Perawat adalah seseorang yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kewenangan


untuk memberikan asuhan keperawatan pada orang lain berdasarkan ilmu dan kiat yang
dimilikinya dalam batas-batas kewenangan yang dimilikinya. (PPNI, 1999; Chitty, 1997).
Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seseorang pada situasi sosial tertentu.

1. Pemberi Asuhan Keperawatan


Sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat membantu klien mendapatkan kembali
kesehatannya melalui proses penyembuhan. Perawat memfokuskan asuhan pada
kebutuhan kesehatan klien secara holistic, meliputi upaya untuk mengembalikan
kesehatan emosi, spiritual dan sosial. Pemberi asuhan memberikan bantuan kepada klien
dan keluarga klien dengan menggunakan energy dan waktu yang minimal. Selain itu,
dalam perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat memberikan perawatan
dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui
pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga
dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan
tindakan yang tepat dan sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat
dievaluasi tingkat perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatannya dilakukan dari
yang sederhana sampai yang kompleks.

2. Membuat Keputusan Klinis

Membuat keputusan klinis adalah inti pada praktik keperawatan. Untuk memberikan
perawatan yang efektif, perawat menggunakan keahliannya berfikir kritis melalui proses
keperawatan. Sebelum mengambil tindakan keperawatan, baik dalam pengkajian kondisi
klien, pemberian perawatan, dan mengevaluasi hasil, perawat menyusun rencana tindakan
dengan menetapkan pendekatan terbaik bagi klien. Perawat membuat keputusan sendiri
atau berkolaborasi dengan klien dan keluarga. Dalam setiap situasi seperti ini, perawat
bekerja sama, dan berkonsultasi dengan pemberi perawatan kesehatan professional
lainnya (Keeling dan Ramos,1995).
3. Pelindung dan Advokat Klien

Sebagai pelindung, perawat membantu mempertahankan lingkungan yang aman bagi


klien dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan serta melindungi
klien dari kemungkinan efek yang tidak diinginkan dari suatu tindakan diagnostic atau
pengobatan. Contoh dari peran perawat sebagai pelindung adalah memastikan bahwa
klien tidak memiliki alergi terhadap obat dan memberikan imunisasi melawat penyakit di
komunitas. Sedangkan peran perawat sebagai advokat, perawat melindungi hak klien
sebagai manusia dan secara hukum, serta membantu klien dalam menyatakan hak-haknya
bila dibutuhkan. Contohnya, perawat memberikan informasi tambahan bagi klien yang
sedang berusaha untuk memutuskan tindakan yang terbaik baginya. Selain itu, perawat
juga melindungi hak-hak klien melalui cara-cara yang umum dengan menolak aturan atau
tindakan yang mungkin membahayakan kesehatan klien atau menentang hak-hak klien.
Peran ini juga dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
menginterpetasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain
khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan
kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien
yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya,
hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti
rugi akibat kelalaian.

4. Manager Kasus

Dalam perannya sebagai manager kasus, perawat mengkoordinasi aktivitas anggota


tim kesehatan lainnya, misalnya ahli gizi dan ahli terapi fisik, ketika mengatur kelompok
yang memberikan perawatan pada klien. Berkembangnya model praktik memberikan
perawat kesempatan untuk membuat pilihan jalur karier yang ingin ditempuhnya.
Dengan berbagai tempat kerja, perawat dapat memilih antara peran sebagai manajer
asuhan keperawatan atau sebagai perawat asosiat yang melaksanakan keputusan manajer
(Manthey, 1990). Sebagai manajer, perawat mengkoordinasikan dan mendelegasikan
tanggung jawab asuhan dan mengawasi tenaga kesehatan lainnya.

5. Rehabilitator
Rehabilitasi adalah proses dimana individu kembali ke tingkat fungsi maksimal
setelah sakit, kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan ketidakberdayaan lainnya.
Seringkali klien mengalami gangguan fisik dan emosi yang mengubah kehidupan mereka.
Disini, perawat berperan sebagai rehabilitator dengan membantu klien beradaptasi
semaksimal mungkin dengan keadaa tersebut.

6. Pemberi Kenyamanan

Perawat klien sebagai seorang manusia, karena asuhan keperawatan harus ditujukan
pada manusia secara utuh bukan sekedar fisiknya saja, maka memberikan kenyamanan
dan dukungan emosi seringkali memberikan kekuatan bagi klien sebagai individu yang
memiliki perasaan dan kebutuhan yang unik. Dalam memberi kenyamanan, sebaiknya
perawat membantu klien untuk mencapai tujuan yang terapeutik bukan memenuhi
ketergantungan emosi dan fisiknya.

7. Komunikator

Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan keluarga, antar sesama perawat
dan profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan komunitas. Dalam memberikan
perawatan yang efektif dan membuat keputusan dengan klien dan keluarga tidak mungkin
dilakukan tanpa komunikasi yang jelas. Kualitas komunikasi merupakan factor yang
menentukan dalam memenuhi kebutuhan individu, keluarga dan komunitas.

8. Penyuluh

Sebagai penyuluh, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan data-data tentang
kesehatan, mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas perawatan diri, menilai apakah
klien memahami hal-hal yang dijelaskan dan mengevaluasi kemajuan dalam
pembelajaran. Perawat menggunakan metode pengajaran yang sesuai dengan kemampuan
dan kebutuhan klien serta melibatkan sumber-sumber yang lain misalnya keluarga dalam
pengajaran yang direncanakannya.

9. Kolaborator
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang
terdiri dari dokter, fisioterapi, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi
pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam
penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.

10. Edukator

Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkatpengetahuan


kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan sehingga terjadi perubahab
perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.

11. Konsultan

Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien
tehadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.

12. Pembaharu

Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan,


kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian
pelayanan keperawatan.

Perbedaan pemahaman sebelum dan setelah pelatihan yang diberikan terhadap perawat
pelaksana pada kelompok eksperimen mengenai penerapan keselamatan pasien dalam
pelayanan keperawatan merupakan peningkatan hasil yang diharapkan melalui pemberian
intervensi berupa pelatihan. Hal ini sejalan pendapat Rivai dan Sagala (2009) yang
menyatakan jika kemampuan peserta pelatihan meningkat secara bermakna, yang artinya
program pelatihan secara aktual bisa menyebabkan terjadi perbedaan kemampuan. Program
pelatihan dapat dikatakan berhasil apabila peningkatan kemampuan dapat memenuhi kriteria
evaluasi dan dapat diubah ke pekerjaan serta mengakibatkan perubahan sikap yang diukur
dengan meningkatkan pelaksanaan pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, 2007, Manajemen keperawatan aplikasi dalam praktik keperawatan profesional,


ed.2, Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam, 2011, Manajemen keperawatan aplikasi dalam praktik keperawatan profesional,


ed.3, Jakarta: Salemba Medika.

Maria Hariyati Oktaviani, Muhamad Rofii. 2019. Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen
Keperawatan 2 (1), 23.

Sri Yulia, Achir Yani S Hamid, Mustikasari Mustikasari. 2012. Jurnal keperawatan indonesia
15 (3), 185-192.

https://dinkes.babelprov.go.id/content/peran-perawat-dalam-pelayanan-
kesehatan#:~:text=Selain%20itu%2C%20dalam%20perannya%20sebagai,keperawatan
%20agar%20bisa%20direncanakan%20dan

Anda mungkin juga menyukai