Disusun Oleh :
1440121035
2024
DAFTAR ISI
PEMBAHASAN
Seorang perawat yang diberikan wewenang dan ditugaskan untuk memberikan pelayanan
keperawatan langsung kepada klien. Dalam menjalankan tugasnya perawat pelaksana di
rawat bertanggung jawabkepada kepala ruangan/instalasi terhadap hal-hal sebagai berikut:
Namun sering kita, sebagai perawat, tidak menyadari bahkan cenderung melupakan,
bahwa Perawat tidak saja bertugas/berperan sebgai pemberi pelayanan asuhan keperawatan
namun masih ada peran/tugas lain yang dimiliki oleh perawat. Pada Pasal 29 ayat 1 UU
Nomor 38 Tahun 2014 dikatakan bahwa dalam menyelenggarakan Praktik Keperawatan,
Perawat bertugas sebagai:
Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang. Hampir dua dekade profesi ini
menyerukan perubahan paradigma. Perawat yang semula tugasnya hanyalah semata – mata
menjalankan perintah dokter kini berupaya meningkatkan perannya sebagai mitra kerja
dokter seperti yang sudah dilakukan di negara – negara maju. Perawat dianggap sebagai salah
satu profesi kesehatan yang harus dilibatkan dalam pencapaian tujuan pembangunan
kesehatan baik di dunia maupun di Indonesia. Sebagai sebuah profesi yang masih berusaha
menunjukkan jati diri, profesi keperawatan dihadapkan pada banyak tantangan. Tantangan ini
bukan hanya dari eksternal tapi juga dari internal profesi ini sendiri. Untuk itu perawat
dituntut memiliki skill yang memadai untuk menjadi seorang perawat profesional.Seiring
dengan berjalannya waktu dan bertambahnya kebutuhan pelayanan kesehatan menuntut
perawat saat ini memiliki pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang. Saat ini perawat
memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit, juga memandang klien secara komprehensif.
Membuat keputusan klinis adalah inti pada praktik keperawatan. Untuk memberikan
perawatan yang efektif, perawat menggunakan keahliannya berfikir kritis melalui proses
keperawatan. Sebelum mengambil tindakan keperawatan, baik dalam pengkajian kondisi
klien, pemberian perawatan, dan mengevaluasi hasil, perawat menyusun rencana tindakan
dengan menetapkan pendekatan terbaik bagi klien. Perawat membuat keputusan sendiri
atau berkolaborasi dengan klien dan keluarga. Dalam setiap situasi seperti ini, perawat
bekerja sama, dan berkonsultasi dengan pemberi perawatan kesehatan professional
lainnya (Keeling dan Ramos,1995).
3. Pelindung dan Advokat Klien
4. Manager Kasus
5. Rehabilitator
Rehabilitasi adalah proses dimana individu kembali ke tingkat fungsi maksimal
setelah sakit, kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan ketidakberdayaan lainnya.
Seringkali klien mengalami gangguan fisik dan emosi yang mengubah kehidupan mereka.
Disini, perawat berperan sebagai rehabilitator dengan membantu klien beradaptasi
semaksimal mungkin dengan keadaa tersebut.
6. Pemberi Kenyamanan
Perawat klien sebagai seorang manusia, karena asuhan keperawatan harus ditujukan
pada manusia secara utuh bukan sekedar fisiknya saja, maka memberikan kenyamanan
dan dukungan emosi seringkali memberikan kekuatan bagi klien sebagai individu yang
memiliki perasaan dan kebutuhan yang unik. Dalam memberi kenyamanan, sebaiknya
perawat membantu klien untuk mencapai tujuan yang terapeutik bukan memenuhi
ketergantungan emosi dan fisiknya.
7. Komunikator
Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan keluarga, antar sesama perawat
dan profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan komunitas. Dalam memberikan
perawatan yang efektif dan membuat keputusan dengan klien dan keluarga tidak mungkin
dilakukan tanpa komunikasi yang jelas. Kualitas komunikasi merupakan factor yang
menentukan dalam memenuhi kebutuhan individu, keluarga dan komunitas.
8. Penyuluh
Sebagai penyuluh, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan data-data tentang
kesehatan, mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas perawatan diri, menilai apakah
klien memahami hal-hal yang dijelaskan dan mengevaluasi kemajuan dalam
pembelajaran. Perawat menggunakan metode pengajaran yang sesuai dengan kemampuan
dan kebutuhan klien serta melibatkan sumber-sumber yang lain misalnya keluarga dalam
pengajaran yang direncanakannya.
9. Kolaborator
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang
terdiri dari dokter, fisioterapi, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi
pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam
penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
10. Edukator
11. Konsultan
Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien
tehadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
12. Pembaharu
Perbedaan pemahaman sebelum dan setelah pelatihan yang diberikan terhadap perawat
pelaksana pada kelompok eksperimen mengenai penerapan keselamatan pasien dalam
pelayanan keperawatan merupakan peningkatan hasil yang diharapkan melalui pemberian
intervensi berupa pelatihan. Hal ini sejalan pendapat Rivai dan Sagala (2009) yang
menyatakan jika kemampuan peserta pelatihan meningkat secara bermakna, yang artinya
program pelatihan secara aktual bisa menyebabkan terjadi perbedaan kemampuan. Program
pelatihan dapat dikatakan berhasil apabila peningkatan kemampuan dapat memenuhi kriteria
evaluasi dan dapat diubah ke pekerjaan serta mengakibatkan perubahan sikap yang diukur
dengan meningkatkan pelaksanaan pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
Maria Hariyati Oktaviani, Muhamad Rofii. 2019. Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen
Keperawatan 2 (1), 23.
Sri Yulia, Achir Yani S Hamid, Mustikasari Mustikasari. 2012. Jurnal keperawatan indonesia
15 (3), 185-192.
https://dinkes.babelprov.go.id/content/peran-perawat-dalam-pelayanan-
kesehatan#:~:text=Selain%20itu%2C%20dalam%20perannya%20sebagai,keperawatan
%20agar%20bisa%20direncanakan%20dan