Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN PERAWAT PELAKSANA DI RUANGAN

SANTA FRANSISKUS

DI SUSUN OLEH :

Daniel Setiawan P ( 032017008 )


Lois Sihombing ( 032017009 )
Jeka Ranita S (032017027 )
Sarah Zega (032017038 )
Putrasyah Halawa (032017055 )
Josua Fransiskus S ( 032017067 )
Dewi Fortuna S ( 032017071 )
Desta Lenta Zebua ( 032017080 )
Cindy Pasaribu ( 032017081 )
Angenia Itoniat Zega ( 032017044 )
Graicia Sihombing ( 032017068 )
Nestariang Laia ( 032017049 )
Uli Delima Simbolon ( 032017109 )

PROGRAM STUDI NERS TAHAP AKADEMIK


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH
MEDAN
1. Pengertian Perawat Pelaksana

Perawat pelaksana adalah tenaga perawat professional yang diberikan kewenangan untuk
melaksanakan pelayanan keperawatan rawat inap.

Pelayanan keperawatan adalah pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat terhadap
individu, keluarga dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan. Pelayanan yang
dibeikan adalah untuk mencapai derajat kesehatan semaksimal mungkin sesuai potensi yang
dimiliki dalam menjalankan kegiatan dibidang promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
dengan menggunakan proses keperawatan sebagai metode ilmiah keperawatan

2. Syarat Perawat Sebagai Pelaksana

Persyaratan untuk menjadi perawat sebagai pelaksana, adalah sebagai berikut :


1. Lulus dari sekolah perawat
Sekolah pada sekolah perawat dan lulus serta mendapat ilmu keperawatan dari
sekolah tersebut adalah syarat utama untuk menjadi perawat pelaksana.
2. Memiliki lisensi sebagai seorang perawat pelaksana
Untuk praktek sebagai perawat, Anda harus memiliki keperawatan lisensi.
3. Mempunyai bakat dan sikap untuk bekerja dengan cinta dan kesabaran
Untuk menjadi perawat pelaksana harus memiliki bakat dan sikap untuk bekerja
dengan cinta dan kesabaran dalam merawat pasien.
4. Bersedia bekerja pada siang atau malam hari
Dalam profesi keperawatan, tidak ada jam kerja tetap. Alasannya dapat dipahami
dengan baik. Seorang perawat harus bekerja baik pada siang hari dan pada malam hari.

3. Tugas Perawat Pelaksana

1. Memberikan pelayanan keperawatan secara langsung berdasarkan proses


keperawatan dengan sentuhan kasih sayang:
a) Menyusun rencana perawatan sesuai dengan masalah pasien;
b) Melaksanakan tindakan perawatan sesuai dengan rencana;
c) Mengevaluasi tindakan perawatan yang telah diberikan;
d) Mencatat atau melaporkan semua tindakan perawatan dan respons pasien
pada catatan perawatan.
2. Melaksanakan program medis dengan penuh tanggung jawab.
a) Pemberian obat.
b) Pemeriksaan laboratorium.
c) Persiapan pasien yang akan operasi.
3. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, mental, sosial, dan spiritual dari
pasien.
a) Memelihara kebersihan pasien dan lingkungan.
b) Mengurangi penderitaan pasien dengan memberi rasa aman, nyaman, dan
ketenangan.
c) Pendekatan dan komunikasi terapeutik.
4. Mempersiapkan pasien secara fisik dan mental untuk menghadapi tindakan
keperawatan dan pengobatan atau diagnosis.
5. Melatih pasien untuk menolong dirinya sendiri sesuai dengan kemampuannya.
6. Memberikan pertolongan segera pada pasien gawat atau sakaratul maut.
7. Membantu kepala ruangan dalam penatalaksanaan ruangan secara administratif.
a) Menyiapkan data pasien baru, pulang, atau meninggal.
b) Sensus harian atau formulir.
c) Rujukan harian atau formulir.
8. Mengatur dan menyiapkan alat-alat yang ada di ruangan menurut fungsinya supaya
siap pakai.
9. Menciptakan dan memelihara kebersihan, keamanan, kenyaman, dan keindahan
ruangan.
10. Melaksanakan tugas dinas pagi, sore, malam, atau hari libur secara bergantian
sesuai jadwal tugas.
11. Memberi penyuluhan kesehatan sehubungan dengan penyakitnya (PKMRS).
12. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan pasien baik secara lisan maupun
tulisan.
13. Membuat laporan harian pasien (Nursalam, 2006)
4. Peran Perawat sebagai Pelaksana

Staff pelaksana adalah posisi pertama tenaga keperawatan terdiri dari semua kategori
lulusan dari pendidikan keperawatan yang memenuhi persyaratan professional. Prakteknya
berpedomanan pada standar praktek umum yang dibuat oleh oranisasi profesi . Kerjasama
dengan tim kesehatan lainnya untuk mencapai sasaran utama keperawatan memberikan asuhan
keperawatan sebaik mungkin dengan klien.

1. Comforter
Yaitu perawat berusaha memberikan kenyamanan dan rasa aman pada klien atau
pasien pasien. Menurut Potter & Perry (2005), peran sebagai pemberi kenyamanan yaitu
memberikan pelayanan keperawatan secara utuh bukan sekedar fisik saja, maka
memberikan kenyamanan dan dukungan emosi sering kali memberikan kekuatan
kepada klien untuk mencapai kesembuhan. Dalam memberikan kenyamanan kepada
klien, perawat dapat mendemonstrasikan dengan klien.
2. Protector dan advocate
Yaitu perawat dapat melindungi dan menjamin agar hak dan kewajiban klien
terlaksana dengan seimbang dalam memperoleh pelayanan kesehatan sebagaimana
mestinya. Menurut Potter & Perry (2005), sebagai pelindung perawat membantu
mempertahankan lingkungan yang aman bagi klien dan mengambil tindakan untuk
mencegah terjadinya kecelakaan dan melindungi klien dari kemungkinan efek yang tidak
diinginkan dari suatu tindakan diagnostik atau pengobatan. Untuk menjalankan tugas
sebagai advokat, perawat melindungi hak dan kewajiban klien sebagai manusia secara
hukum, serta membantu klien dalam menyatakan hak–haknya bila dibutuhkan. Perawat
juga melindungi hak – hak klien melalui cara–cara yang umum dengan penolakan aturan
atau tindakan yang mungkin membahayakan kesehatan klien atau menetang hak – hak
klien.
3. Communicator
Yaitu perawat dapat bertindak sebagai mediator antara klien dengan anggota tim
kesehatan lainnya, hal ini terkait dengan keberadaan perawat yang mendampingi pasien
selama 24 jam untuk memberikan asuhan keperawatan dalam rangka upaya pelayanan
kesehatan di rumah sakit (Praptianingsi, 2006). Menurut Potter & Perry (2005), peran
sebagai komunikator merupakan pusat dari seluruh peran perawat pelaksana yang lain.
Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien, keluarga, antara sesama perawat dan
profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan komunitas. Memberikan perawatan yang
efektif, pembuatan keputusan dengan klien dan keluarga, memberikan perlindungan pada
klien dari ancaman terhadap kesehatannya, mengokordinasi dan mengatur asuhan
keperawatan dan lain–lain tidak mungkin dilakukan tanpa komunikasi yang jelas.
4. Rehabilitator
Yaitu berhubungan erat dengan tujuan pemberian asuhan keperawatan yaitu
mengembalikan fungsi organ atau bagian tubuh agar sembuh dan dapat berfungsi secara
normal. Rehabilitas merupakan proses dimana individu kembali ketingkat fungsi
maksimal setelah sakit, kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan ketidakberdayaan
lainnya. Rentang aktivitas rehabilitas dan restoratif mulai dari mangajar klien berjalan
dengan menggunakan alat pembantu berjalan sampai membantu klien mengatasi
perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan penyakit kronis (Goyena & Fallis, 2019).

Peran perawat pelaksana juga dapat ditunjukkan dengan memberikan pelayanan


kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok atau masyarakat berupa asuhan keperawatan
yang komprehensif meliputi pemberian asuhan pencegahan pada tingkat 1, 2 atau 3 baik direct
maupun indirect.
DAFTAR PUSTAKA

XNursalam. (2006). Manajemen keperawatan. 117.

Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan. Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai