Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian Perawat Pelaksana

Perawat pelaksana adalah seorang tenaga kesehatan yang bertanggung jawab


dan diberikan wewenang untuk memberikan pelayanan keperawatan pada instansi
kesehatan di tempat atau ruang dia bekerja. Perawat sebagai pelaksana juga dapat
diartikan pelaksana peran perawat yang menyangkut pemberian pelayanan kesehatan
kepada individu, keluarga, atau mayarakat berupa asuhan keperawatan yang
komprehensif meliputi asuhan pencegahan pada tingkat satu, dua atau tiga, baik
langsung maupun tidak langsung.

Tindakan langsung berarti tindakan yang ditanagani sendiri oleh perawat yang
menemukan masalah kesehatan klien. Sedangkan tindakan langsung atau yang disebut
juga delegasi tindakannya diserahkan kepada orang lain atau perawat lain yang dapat
dipercaya untuk melakukan tindakan keperawatan klien.

2. Peran Perawat Sebagai Pelaksana

Dalam melaksanakan peran sebagai pelaksana perawat bertindak sebagai :

1. Comforter

Yaitu perawat berusaha memberikan kenyamanan dan rasa aman pada klien atau
pasien pasien (Praptianingsi, 2006). Menurut Potter & Perry (2005), peran
sebagai pemberi kenyamanan yaitu memberikan pelayanan keperawatan secara
utuh bukan sekedar fisik saja, maka memberikan kenyamanan dan dukungan
emosi sering kali memberikan kekuatan kepada klien untuk mencapai
kesembuhan. Dalam memberikan kenyamanan kepada klien, perawat dapat
mendemonstrasikan dengan klien..

2. Protector dan advocat

Yaitu perawat dapat melindungi dan menjamin agar hak dan kewajiban klien
terlaksana dengan seimbang dalam memperoleh pelayanan kesehatan
sebagaimana mestinya. Menurut Potter & Perry (2005), sebagai pelindung
perawat membantu mempertahankan lingkungan yang aman bagi klien dan
mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan melindungi
klien dari kemungkinan efek yang tidak diinginkan dari suatu tindakan
diagnostik atau pengobatan. Untuk menjalankan tugas sebagai advokat, perawat
melindungi hak dan kewajiban klien sebagai manusia secara hukum, serta
membantu klien dalam menyatakan hak–haknya bila dibutuhkan. Perawat juga
melindungi hak – hak klien melalui cara–cara yang umum dengan penolakan
aturan atau tindakan yang mungkin membahayakan kesehatan klien atau
menetang hak – hak klien.

3. Communicator

Yaitu perawat dapat bertindak sebagai mediator antara klien dengan anggota tim
kesehatan lainnya, hal ini terkait dengan keberadaan perawat yang mendampingi
pasien selama 24 jam untuk memberikan asuhan keperawatan dalam rangka
upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit (Praptianingsi, 2006). Menurut Potter
& Perry (2005), peran sebagai komunikator merupakan pusat dari seluruh peran
perawat pelaksana yang lain. Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien,
keluarga, antara sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya, sumber
informasi dan komunitas. Memberikan perawatan yang efektif, pembuatan
keputusan dengan klien dan keluarga, memberikan perlindungan pada klien dari
ancaman terhadap kesehatannya, mengokordinasi dan mengatur asuhan
keperawatan dan lain–lain tidak mungkin dilakukan tanpa komunikasi yang
jelas.

4. Rehabilitator

Yaitu berhubungan erat dengan tujuan pemberian asuhan keperawatan yaitu


mengembalikan fungsi organ atau bagian tubuh agar sembuh dan dapat
berfungsi secara normal. Rehabilitas merupakan proses dimana individu kembali
ketingkat fungsi maksimal setelah sakit, kecelakaan, atau kejadian yang
menimbulkan ketidakberdayaan lainnya. Rentang aktivitas rehabilitas dan
restoratif mulai dari mangajar klien berjalan dengan menggunakan alat
pembantu berjalan sampai membantu klien mengatasi perubahan gaya hidup
yang berkaitan dengan penyakit kronis (Potter & Perry, 2005).

Peran perawat pelaksana juga dapat ditunjukkan dengan memberikan pelayanan


kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok atau masyarakat berupa asuhan
keperawatan yang komprehensif meliputi pemberian asuhan pencegahan pada tingkat 1,
2 atau 3 baik direct maupun indirect.

3. Syarat Perawat sebagai Pelaksana


Persyaratan untuk menjadi perawat sebagai pelaksana, adalah sebagai berikut :
a. Lulus dari sekolah perawat
Sekolah pada sekolah perawat dan lulus serta mendapat ilmu keperawatan dari
sekolah tersebut adalah syarat utama untuk menjadi perawat pelaksana.
b. Memiliki lisensi sebagai seorang perawat pelaksana
Untuk praktek sebagai perawat, Anda harus memiliki keperawatan lisensi.
c. Mempunyai bakat dan sikap untuk bekerja dengan cinta dan kesabaran.
Untuk menjadi perawat pelaksana harus memiliki bakat dan sikap untuk bekerja
dengan cinta dan kesabaran dalam merawat pasien.
d. Bersedia bekerja pada siang atau malam hari
Dalam profesi keperawatan, tidak ada jam kerja tetap. Alasannya dapat dipahami
dengan baik. Seorang perawat harus bekerja baik pada siang hari dan pada
malam hari.

Anda mungkin juga menyukai