Anda di halaman 1dari 10

MODUL KEPERAWATAN JIWA 2

MODUL ke 5
ASUHAN KEPERAWATAN PADA HARGA DIRI RENDAH
DISUSUN OLEH
Ns Diah Sukaesti, M. Kep, Sp. Kep. J

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2020

http://esaunggul.ac.id 0 / 10
SUBTOPIK 5 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH

A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan


Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu :
a. Mempraktekan cara melakukan pengkajian pada pasien dengan harga
diri rendah
b. Mempraktekan cara membuat analisa data
c. Mempraktekan cara merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien
harga diri rendah
d. Merumuskan tujuan Tindakan keperawatan
e. Mempraktekan cara melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan
harga diri rendah
f. Mempraktekan cara melakukan evaluasi tindakan pada klien dengan
harga diri rendah
g. Mempraktekan cara mendokumentasikan hasil asuhan pada klien harga
diri rendah
B. Uraian dan Contoh
1. Mempraktekan pengkajian pada pasien Harga Diri Rendah
a. Pengertian Harga diri rendah kronik
Keadaan dimana individu mengalami evaluasi diri negative mengenai
diri dan kemampuannya dalam waktu lama dan terus menerus
(NANDA,2014). Harga diri rendah adalah evaluasi diri negative yang
berhubungan dengan perasaan yang lemah, tidak berdaya, putus asa,
ketakutan, rentan dan rapuh
Persepsi diri. Persepsi seorang tentang realitas dipilih dan didasarkan
pada pengalaman Konsisten dengan pandangan seseorang saat ini
terhadap dirinya
Citra tubuh adalah jumlah dari sikap sadar dan bawah sadar seseorang
terhadap tubuhnya sendiri. Seseorang yang menerima tubuhnya lebih
mungkin memiliki harga diri yang tinggi daripada orang yang tidak
menyukai tubuhnya.
Ideal diri adalah persepsi seseorang tentang bagaimana perilaku
berdasarkan standar pribadi tertentu. Standar ini mungkin

http://esaunggul.ac.id 1 / 10
mengambarkan tipe seseorang yang diinginkan atau aspirasi. Ideal diri
menimbulkan harapan diri berdasarkan norma-norma masyarakat yang
dicobannya untuk menyesuaikan diri
Harga diri adalah penilaian harga diri pribadi seseorang, berdasarkan
seberapa baik perilakunya cocok dengan orang idolannya.
Empat cara terbaik untuk mempromosikan harga diri anak adalah
sebagai berikut :
1) Memberikan kesempatan untuk sukses
2) Menanamkan ideal
3) Mendorong aspirasi
4) Membantu mengemabngkan pertahanan terhadap serangan
pada persepsi diri

b. Rentang Respon Konsep Diri


Rentang Respon Konsep diri

Respon Adaptif Respon maladaptif


Aktualisasi Konsep diri Harga diri Difusi Disosialisasi
diri positif rendah identitas /dipersonalisasi

c. Pengkajian
Proses terjadinya harga diri rendah pada pasien meliputi stresor dari faktor
predisposisi dan presipitasi.
1) Faktor Predisposisi
Hal-hal yang dapat mempengaruhi terjadinya harga diri rendah,
meliputi:
Faktor biologis harga diri rendah berisiko apabila adanya faktor

herediter anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa, riwayat


penyakit atau trauma kepala.

http://esaunggul.ac.id 2 / 10
Faktor risiko psikologis yang dapat mempengaruhi seseorang terjadinya
harga diri rendah adalah apabila seseorang mengalami pengalaman
masa lalu yang tidak menyenangkan, seperti penolakan, harapan orang
tua yang tidak realistis, kegagalan berulang; kurang mempunyai
tanggungjawab personal; ketergantungan pada orang lain; penilaian
negatif pasien terhadap gambaran diri, krisis identitas, peran yang
terganggu, ideal diri yang tidak realistis; pengaruh penilaian internal
individu.
Pengaruh sosial budaya yang berisiko seseorang akan mengalami
harga diri rendah adalah penilaian negatif dari lingkungan terhadap
pasien yang mempengaruhi penilaian pasien, sosial ekonomi rendah,
riwayat penolakan lingkungan pada tahap tumbuh kembang anak, dan
tingkat pendidikan rendah.

2) FaktorPresipitasi
Faktor presipitasi atau pencetus munculnya masalah harga diri rendah
antara lain:
Trauma: penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan
peristiwa yang mengancam kehidupan.
Ketegangan peran: frustasi terhadap peran atau posisi yang
diharapkan.
a) Transisi peran perkembangan: perubahan normatif yang berkaitan
dengan pertumbuhan.
b) Transisi peran situasi: terjadi dengan bertambah atau berkurangnya
anggota keluarga melalui kelahiran atau kematian.
c) Transisi peran sehat-sakit:sebagai akibat pergeseran dari keadaan
sehat dan keadaan sakit. Transisi ini dapat dicetuskan oleh
kehilangan bagian tubuh; perubahan ukuran, bentuk, penampilan
atau fungsi tubuh; perubahan fisik yang berhubungan dengan
tumbuh kembang normal; prosedur medis dan keperawatan.

http://esaunggul.ac.id 3 / 10
3. Tanda dan Gejala Harga Diri Rendah Kronik
Tanda dan gejala harga diri rendah dapat dinilai dari ungkapan pasien yang
menunjukkan penilaian negatif tentang dirinya dan didukung dengan data
hasil wawancara dan observasi.
a. Data Subjektif:
Pasien mengungkapkan tentang:
1) Hal negatif diri sendiri atau orang lain
2) Perasaan tidak mampu
3) Pandangan hidup yang pesimis
4) Penolakan terhadap kemampuan diri
5) Menilai diri tidak mampu menghadapi situasi
6) Menolak atau merasionalisasi masukan positif tentang diri dan
berlebihan umpan balik negatif tentang diri
7) Ragu-ragu dalam mencoba hal-hal/situasi baru
b. Data Objektif:
1) Penurunan produktivitas
2) Ekpresi malu/bersalah
3) Tidak berani menatap lawan bicara
4) Lebih banyak menundukkan kepala saat berinteraksi
5) Bicara lambat dengan nada suara lemah
Lainnya :
a. Sering gagal dalam pekerjaan atau peristiwa hidup lainnya
b. Terlalu penurut, ketergantungan kepada orang lain
c. Tidak asertif seperti mudah marah/pasif
d. Tidak tegas
e. Terlalu berusaha meyakinkan

2. Mempraktekan cara merumuskan diagnose pada pasien Harga diri rendah


Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien dengan harga diri
rendah :
Diagnosis keperawatan dirumuskan berdasarkan tanda dan gejala harga diri
rendah yang ditemukan. Pada pasien gangguan jiwa, diagnosis keperawatan
yang ditegakkan adalah:

Harga Diri Rendah kronis

http://esaunggul.ac.id 4 / 10
3. Merumuskan Tujuan Tindakan keperawatan
Tujuan: Pasien mampu:
1) Membina hubungan saling percaya
2) Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
3) Menilai kemampuan yang dapat digunakan
4) Menetapkan/ memilih kegiatan yang sesuai kemampuan
5) Melatih kegiatan yang telah dipilih sesuai kemampuan
6) Merencanakan kegiatan yang telah dilatihnya.

4. Mempraktekan cara melakukan asuhan keperawatan pada klien pada


klien dengan Harga diri rendah
Tindakan Keperawatan pada klien
a. Bina hubungan saling percaya, dengan cara:
1) Ucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan pasien.
2) Perkenalkan diri dengan pasien: perkenalkan nama dan nama
panggilanyang Perawat sukai, serta tanyakan nama dan
nama panggilan pasien yang disukai.
3) Tanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini.
4) Buat kontrak asuhan: apa yang Perawat akan lakukan
bersama pasien, berapa lama akan dikerjakan, dan
tempatnya dimana.
5) Jelaskan bahwa Perawat akan merahasiakan informasi yang
diperoleh untuk kepentingan terapi.
6) Tunjukkan sikap empati terhadap pasien.
7) Penuhi kebutuhan dasar pasien bila memungkinkan.

b. Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki pasien.


Tindakan keperawatan yang dilakukan adalah :
1) Identifikasi kemampuan melakukan kegiatan dan aspek positif
pasien (buat daftar kegiatan)
2) Beri pujian yang realistik dan hindarkan memberikan penilaian
yang negatif setiap kali bertemu dengan pasien.

c. Bantu pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan.

http://esaunggul.ac.id 5 / 10
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah :
1) Bantu pasien menilai kegiatan yang dapat dilakukan saat ini (pilih
dari daftar kegiatan): buat daftar kegiatan yang dapat dilakukan
saat ini.
2) Bantu pasien menyebutkannya dan memberi penguatan terhadap
kemampuan diri yang diungkapkan pasien.
d. Bantu pasien dapat memilih/menetapkan kegiatan berdasarkan daftar
kegiatan yang dapat dilakukan.
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah :
1) Diskusikan kegiatan yang akan dipilih untuk dilatih saat
pertemuan.
2) Bantu pasien memberikan alasan terhadap pilihan yang ia
tetapkan.

e. Latih kegiatan yang telah dipilih pasien sesuai kemampuan.


Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah :
1) Latih kegiatan yang dipilih (alat dan cara melakukannya).
2) Bantu pasien memasukkan pada jadual kegiatan untuk latihan
dua kali per hari.
3) Berikan dukungan dan pujian yang nyata setiap kemajuan yang
diperlihatkan pasien.

f. Bantu pasien dapat merencanakan kegiatan sesuai kemampuannya


dan menyusun rencana kegiatan.
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah :
1) Beri kesempatan pada pasien untuk mencoba kegiatan yang
telah dilatihkan.
2) Beri pujian atas aktivitas/kegiatan yang dapat dilakukan pasien
setiap hari.
3) Tingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan
perubahan setiap aktivitas.
4) Susun daftar aktivitas yang sudah dilatihkan bersama pasien
dan keluarga.
5) Beri kesempatan pasien untuk mengungkapkan perasaannya
setelah pelaksanaan kegiatan.

http://esaunggul.ac.id 6 / 10
6) Yakinkan bahwa keluarga mendukung setiap aktivitas yang
dilakukan pasien.

Tindakan Kepada klien dalam kelompok


Terapi Aktivitas kelompok harga diri rendah
a. Sesi 1 : Mengidentifikasi hal positif pada diri
b. Sesi 2 : Melatih hal positif pada diri

Tindakan Pada keluarga


a. Kaji masalah klien yang dirasakan keluarga dalam merawat klien
b. Menjelaskan proses terjadinya harga diri rendah al yang dialami klien
c. Mendiskusikan cara merawat harga diri rendah kronos pada klien dan
memutuskan cara merawat yang sesuai dengan kondisi klien
d. Melatih klien cara merawat klien dengan harga diri rendah
1) Mendiskusikan Aspek positif dan kemampuan yang dimiliki
2) Membimbing klien melakukan aspek positif dan kemampuan
yang dimiliki klien : memilih, melatih, memberi motivasi
3) Memberikan pujian atas keberhasilan klien
e. Melibatkan seluruh anggota keluarga menciptakan suasana lingkungan
yang nyaman, mengurangi kritik, menfasilitasi keberhasilan dan
memberikan pujian
f. Menjelaskan tanda dan gejala harga diri rendah kronik yang
memerlukan rujukan, serta melakukan follow up ke pelayanan
kesehatan yang teratur.

5. Mempraktekan cara melakukan evaluasi tindakan pada klien dengan


harga diri rendah :
Untuk Pasien
a. Pasien menunjukkan tanda dan gejala :
1) Mengungkapkan penerimaan terhadap diri dan keterbatasan dirinya
2) Mempertahankan sikap tubuh yang tegak, mempertahankan kontak
mata
3) Menghormati orang lain
4) Komunikasi terbuka

http://esaunggul.ac.id 7 / 10
5) Percaya diri
6) Menerima pujian dari orang lain
7) Berespon sesuai dengan harapan
8) Merasa diri berharga
b. Mampu
1) Mengungkapkan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
2) Menilai dan memilih kemampuan yang dapat dikerjakan
3) Melatih kemampuan yang dapat dikerjakan
4) Membuat jadual kegiatan harian
5) Melakukan kegiatan sesuai jadual kegiatan harian
6) Merasakan manfaat melakukan kegiatan positif dalam mengatasi
harga diri rendah

6. Mempraktekan cara mendokumentasikan hasil asuhan pada klien dengan


Harga diri rendah
Nama pasien :
No register
Tindakan keperawatan Evaluasi
Tgl dan jam 7/4/2020 Pk 14.00 WIB S : klien merasa ada manfaatnya berlatih
Data subyektif : saya tidak bisa apa-apa dan kegiatan
rasanya malu O : Mampu meredemostrasikan cara cara
Data obyektif : banyak diam, bicara
melakukan kegiatan
seperlunya
Dx Keperawatan : Harga diri rendah kronis

A : harga diri rendah kronis


Tindakan keperawatan :
a. Mengidentifikasi
aspek positif
b. Menilai kemampuan P : latih klien melakukan kegiatan
yang masih bisa TTD
digunakan Diah sukaesti
c. Melatih satu
kemampuan klien
RTL :

http://esaunggul.ac.id 8 / 10
d. Latihan
1. Sebutkan data subyektif dan data obyektif pasien dengan Harga diri
rendah
2. Jelaskan Tindakan yang diberikan pada pasien dengan harga diri rendah
3. Buat strategi komunikasi pertemuan pertama pada pasien dengan harga
diri rendah yang terdiri dari Fase orientasi, Fase kerja dan Fase terminasi.

e. Daftar Pustaka
Stuart, G, W (2013) alih bahasa Keliat, B. A et al (2016) Prinsip dan Praktek
keperawatan kesehatan jiwa, Singapura, Elsiver

Townsend. (2009). Psychiatric Mental Health Nursing Concepts of Care in


Evidence-Based Practice. Sixth

Keliat, B. A., & Akemat. (2010).Management kasus gangguan jiwa Jakarta:


Penerbit Buku Kedokteran EGC

Keliat, B.A.,& Hamid et all(2014) Asuhan keperawatan Jiwa, Jakarta :


penerbit Buku kedokteran, EGC

http://esaunggul.ac.id 9 / 10

Anda mungkin juga menyukai