DisusunOleh:
S-1 KEPERAWATAN
TAHUN 2018/2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
‘’Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Harga Diri Rendah’’, merupakan makalah yang
ditujukan untuk melengkapi persyaratan tugas mata kuliah Kesehatan Jiwa, namun hal ini tidak
lepas dari dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka memberikan
informasi.Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna.Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.Sekiranya makalah
yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya.Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenandan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan artikel
ini di waktu yang akan datang.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan di masyarakat, manusia harus dapat mengembangkan dan
melaksanakan hubungan yang harmonis baik dengan individu lain maupun lingkungan
sosialnya. Tapi dalam kenyataannya banyak individu yang sering mengalami hambatan
bahkan kegagalan yang menyebabkan induvidu tersebut menjadi memiliki konsep diri
yang negative atau harga diri rndah. Harga diri rendah adalah perasaan negative terhadap
diri sediri, hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan (Keliat,
1998). Word Healt Organitation (WHO) tahun 2001 menyatakan paling tidak 1 dari 4 orang
atausekitar 450 juta orang terganggu jiwaanya. Penelitian yang dilakukan WHO di berbagai
Negara menunjukan bahwa sebesar 20-30% pasien yang dating kepelayanan kesehataan
menunju kangejala gangguanjiwa.
Berdasarkan data departemen kesehatan Republik Indonesia tahu 2000 mencapai
2,5juta orang. Berdasarkan data Medical record di rumah sakit jiwa gangguan jiwa kategori
skizofrenia paranoid sebanyak 1.814 pasien rawat inap. Pada studi pendahuluan, peneliti
memperoleh data bahwa jumlah pasien harga dirirendah sebanyak 26 orang dari total 44
orang atausekitar 59,2% oleh karena itu pada lapor aniniakan dibahas tentang harga diri
rendah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan harga diri rendah ?
2. Apa saja tanda gejala harga diri rendah ?
3. Apa saja penyebab harga diri rendah ?
4. Bagaimana asuhan keperawatan pada harga diri rendah ?
4
C. TUJUAN
a. TujuanUmum
Mahasiswa mampu berfikir kritis dan analisis dalam memahami Harga Diri Rendah
(HDR).
b. TujuanKhusus
1) Mahasiswa mampu menjelaskan definisi dari harga diri rendah
2) Mahasiswa mampumenjelaskan penyebab harga diri rendah
3) Mahasiswa mampumenjelaskan tanda dan gejala harga diri rendah
5
BAB II
PEMBAHASAN
Ada beberapa factor predisposisi yang menyebabkan harga diri rendah yaitu :
a. Perkembangan individu yang meliputi :
Adanya penolakan dari orang tua, sehingga anak merasa tidak di cintai
kemudian dampaknya anak gagal mencintai dirinya dan akan gagal pula
untuk mencintai orang lain.
Kurangnya pujian dan kurangnya pengakuan dari orang-orang tuanya atau dekat
dengan individu yang bersangkutan.
Sikap orang tua over protecting, anak merasa tidak berguna, orang tua atau orang
terdekat sering mengkritik serta merevidasi individu.
Anak menjadi frustasi, putus asa merasa tidak berguna dan merasa rendah diri.
b. Ideal diri
Individu selalu dituntut untuk berhasil.
Tidak mempunyai hak untuk gagal dan berbuat salah.
Anak dapat menghakimi dirinya sendiri dan hilangnya rasa percaya diri.
6
2. Faktor presipitasi
Faktor presipitasi atau stressor pencetus dari munculnya harga diri rendah mungkin
ditimbulkan dari sumber internal dan eksternal seperti :
Gangguan fisik dan mental salah satu anggota keluarga merasa malu dan
rendah diri.
Pengalaman traumatic betrulang seperti penganiayaan seksual dan
spikologs atau menyaksikan kejadian yang mengancam kehidupan,
aniayafifik, kecelakaan, bencana alam dan perampokan. Respon terhadap
trauma pada umumnya akan mengubah arti trauma tersebut dan kopingnya
adalah represi.
3. Perilaku
Dalam melakukan pengkajian, perawat dapat memulai dengan
mengobservasi penampilan klien, misalnya kebersihan, dan dananpakaian.
Kemudian perawat mendiskusikan dengan klien tentang gambaran
dirinya.Gangguan perilaku pada gangguan konsep diri dapat dibagi sebagai berikut
:
perilaku berhubungan dengan harga diri rendah. Harga diri yang rendah
merupakan masalah bagi banyak orang dan diekspresikan melalui tingkat
kecemasan yang sedang sampai berat.Umunya disertai oleh evaluasi diri yang
negative membenci diri sendiri dan menolak diri sendiri.
7
Misalnya :saya tidak bisa, saya tidak mampu, saya orang bodoh dan tidak tau apa-
apa
4. Gangguan hubungan sosial, seperti menarik diri. Klien tidak ingin bertemu dengan
orang lain, lebih suka sendiri.
5. Percaya diri kurang.
Klien sukar mengambil keputusan, misalnya tentang memilih alternative tindakan.
6. Mencederai diri
Akibat harga diri yang rendah diserta harapan yang suram, mungkin klien ingin
mengakhiri hidupnya.
D. Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatan tindakan keperawatan klien HDR (Keliat&Akemat 2012)
Tindakan keperawatan
Langkah selanjutnya untuk mengatasi masalah pasien dengan harga diri rendah
adalah menetapkan tindakan keperawatan.
a. Tujuan keperawatan
Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki
Pasien dapat memiliki kemampuan yang dapat digunakan
Pasien dapat memilih kegiatan sesuai dengan kemampuan
Pasien dapat melatih kegiatan yang dapat dipilih sesuai dengan
kemampuan
Pasien dapat melakukan kegiatan yang sudah dilatih sesuai jadwal.
Tindakan keperawatan :
1. Mengidentifikasi kemempuan dan aspek postif yang masih dimiliki pasien. Agar
dapat mengungkapkan kemampuan dan aspek positif yang masih dimilikinya,
perawat dapat :
a. Mendiskusikan sejumlah kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
pasien seperti kegiatan pasien, dirumah, dalam keluarga dan lingkungan
keluarga serta lingkungan terdekat pasien.
8
b. Member pujian yang realistik/nyata dan hindarkan setiap kali bertemu
dengan pasien penilaian negatif.
2. Membantu pasien menilai kemampuan yang dapat digunakan. Untuk tindakan
tersebut, anda dapat :
a. Mendiskusikan dengan pasien kemampuan yang masih dapat dilakukan saat
ini berdasarkan kemampuan yang telah diidentifikasi.
b. Membantu pasien menyebutkannya dan memberi penguatan terhadap
kemampuan diri yang diungkapkan pasien.
c. Memperlihatkan respons yang kondusif dan menjadi pendengar yang aktif.
3. Membantu pasien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih. Tindakan
keperawatan yang dapat dilakukan adalah :
a. Mendiskusikan kemampuan yang masih dapat dilakukan dan memilih
kemampuan yang akan dilatih.
b. Memberikan dukungan dalam memilih kemampuan yang paling mudah
dilakukannya.
c. Membantu pasien memilih kemampuan sesuai dengan kondisi pasien saat
ini.
4. Melatih kemampuan yang dipilih pasien. Untuk tindakan keperawatan tersebut,
Anda dapat melakukan :
a. Memotivasi pasien untuk melatih kemampuan yang dipilih.
b. Mendiskusikan cara melaksanakan kemampuan yang dipilih.
c. Memberi contoh cara melaksanakan kemampuan yang dipilih.
d. Membantu pasien melakukan sendiri kemampuan yang dipilih.
e. Memberikan dukungan dan pujian pada setiap kegiatan yang dapat
dilakukan pasien.
5. Membantu menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang dilatih, untuk
mencapai tujuan tindakan keperawatan tersebut, Anda dapat melakukan hal-hal
berikut :
a. Memberi kesempatan pada pasien untuk mencoba kegiatan yang telah
dilatih secara mandiri.
9
b. Membantu pasien memasukkan kemampuan yang telah dilatih dalam
jadwal kegiatan sehari-hari pasien.
Tindakan keperawatan :
1. Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien
2. Jelaskan kepada keluarga tentang harga diri rendah yang ada pada pasien
3. Diskusikan dengan keluarga kemampuan yang dimiliki pasien dan memuji
pasien atas kemampuannya
4. Jelaskan cara-cara merawat pasien dengan harga diri rendah
5. Demonstrasikan cara merawat pasien dengan harga diri rendah
6. Beri kesempatan kepada keluarga untuk mempraktikkan cara merawat
pasien dengan harga diri rendah seperti yang telah perawat demonstrasikan
sebelumnya
7. Bantu keluarga menyusun rencana kegiatan pasien dirumah
BAB III
PENUTUP
10
A. KESIMPULAN
Berdasarkan diskusi ddapat disimpulkan bahwa harga diri rendah merupakan
semua pemikiran, penilaian, keyakinan dan kepercayaan individu terhadap dirinya dan
mempengaruhi hubungannya dengan orang lain. Tanda dan gejala yang biasa yang muncul
adalah perasaan malu, rasa bersalah, merendahkan martabat, gangguan hubungan sosial,
percaya diri kurang, dan mencederai diri. Penyebab harga diri rendah dibagi menjadi dua
yaitu faktor predisposisi dan faktor presipitasi. Yang termasuk faktor predisposisi adalah
perkembangan individu dan ideal diri yang terganggu, sedangkan faktor presipitasinya
adalah adanya gangguan fisik dan mental serta pengalaman traumatik berulang. Asuhan
keperawatan pada kasus harga diri rendah menggunakan diagnosa harga diri rendah kronik
berhubungan dengan gangguan psikiatrik, isolasi sosial berhubungan dengan perubahan
status mental, dan defisit perawatan diri : mandi berhubungan dengan penurunan motivasi.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/19169678/ASKEP_HARGA_DIRI_RENDAH
https://www.academia.edu/3285952/askep_hdr
https://www.academia.edu/12983959/ASKEP_HARGA_DIRI_RENDAH
https://id.scribd.com/doc/62795520/ASKEP-HARGA-DIRI-RENDAH
https://id.scribd.com/doc/207926414/Makalah-HDR
http://eprints.ums.ac.id/20503/3/3._BAB_I.pdf
12