1. MASALAH UTAMA
RESIKO BUNUH DIRI (RBD)
Berdasarkan jenis - jenis bunuh diri diatas dapat dilihat data - data yang
harus dikaji pada tiap jenisnya.
2. Penyebab
1. HDR ( Harga Diri Rendah )
1. Pengertian
Harga diri rendah merupakan perasaan tidak berharga,
tidak berarti, rendah diri, yang menjadikan evaluasi negatif
terhadap diri sendiri dan kemampuan diri.
(keliat, 2011)
2. Halusinasi
1. Pengertian
Halusinasi adalah kesan, respon dan pengalaman sensori
yang salah.
( Stuart, 2007)
Tahap 1 (comforting)
o Tertawa tidak sesuai dengan situasi
o Menggerakkan bibir tanpa bicara
o Bicara lambat
o Diam dan pikiranya dipenuhi pikiran yang
menyenangkan
Tahap 2 (condemning)
o Cemas
o Konsentrasi menurun
o Ketidakmampuan membedakan realita
Tahap 3
o Pasien cenderung mengikuti halusinasi
o Kesulitan berhubungan dgn orla
o Perhatian dan konsentrasi menurut
o Afek labil
o Kecemasan berat ( berkeringat, gemetar,
tidak mampu mengikuti petunjuk)
Tahap 4 (controlling)
o Pasien mengikuti halusinasi
o Pasien tidak mampu mengendalikan diri
o Tidak mampu mengikuti perintah nyata
o Beresiko menciderai diri sendiri, orang lain
dan lingkungan.
3. Waham
Waham adalah suatu kenyakinan yang dipertahankan secara kuat,
terus menerus, tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
(Budi Anna Keliat, 2006).
4. Akibat
Akibat perilaku bunuh diri adalah cedera atau kematian. Jika perilaku
bunuh diri mengakibatkan kematian maka tindakan yang dilakukan
adalah perawatan jenazah. Cedera yang disebabkan oleh perilaku bunuh
diri sangat dipengauhi oleh cara seseorang melakukan percobaan bunuh
diri, Jika perilaku bunuh diri dilakukan dengan menggantung maka
cedera yang terjadi adalah berupa jejas di leher. Jika minum racun maka
akan terjadi pencederaan di lambung dan saluran pencernaan. Untuk itu
intervensi yang dilakukan juga sangat tergantung dengan cedera yang
terjadi.
6. Penatalaksanaan
1. Farmakologi
1. Obat anti psikosis: Penotizin
2. Obat anti depresi: Amitripilin
3. Obat Anti ansietas: Diasepam, bromozepam,
clobozam
4. Obat anti insomnia: Phneobarbital
2. Terapi modalitas
1. Terapi keluarga
Berfokus pada keluarga dimana keluarga membantu
mengatasi masalah klien dengan memberikan perhatian
BHSP
Jangan memancing emosi klien
Libatkan klien dalam kegiatan yang berhubungan
dengan keluarga
Berikan kesempatan klien mengemukaan pendapat
Dengarkan, bantu dan anjurkan pasien untuk
mengemukakan masalah yang dialaminya
2. Terapi kelompok
Berfokus pada dukungan dan perkembangan, keterampilan
sosial, atau aktivitas lain dengan berdiskusi dan bermain
untuk mengembalikan keadaan klien karena masalah
sebagian orang merupakan persaan dan tingkah laku pada
orang lain.
3. Terapi musik
Dengan musik klien terhibur,rileks dan bermain untuk
mengebalikan kesadaran klien
7. POHON MASALAH
Data obyektif :
6. Merusak diri sendiri
7. Merusak orang lain
8. Menarik diri dari hubungan sosial
9. Tampak mudah tersinggung
10. Tidak mau makan dan tidak tidur
9. Diagnosa Perawatan
Resiko Bunuh diri
DAFTAR PUSTAKA
1. MASALAH UTAMA :
DEFISIT PERAWATAN DIRI
3. Penyebab
Penyebab Defisit Perawatan Diri adalah isolasi sosial. (Budiana K,
Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Jilid 2). Isolasi sosial adalah adalah
opercobaan untuk mengindari interaksi dengan orang lain, menghindari
hubungan dengan orang lain.
Tanda - gejala isolasi social :
4. Akibat
Akibat dari defisit perawatan diri adalah Gangguan Pemeliharaan
Kesehatan (Budiana K, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Jilid 2),
Gangguan pemelihaaan kesehatan ini bentuknya bisa bermacam-macam.
Bisa terjadinya infeksi kulit (scabies, panu, kurap) dan juga gangguan
yang lain seperti gastritis kronis (karena kegagalan dalam makan),
penyebaran penyakit orofecal ( karena hiegene bab/bak sembarangan)
dan lain-lain.
5. Pohon Masalah
BHSP
Jangan memancing emosi klien
Libatkan klien dalam kegiatan yang berhubungan
dengan keluarga
Berikan kesempatan klien mengemukakan pendapat
Dengarkan , bantu dan anjurkan pasien untuk
mengemukakan masalah yang dialaminya
2. Terapi kelompok
Berfokus pada dukungan dan perkembangan, ketrampilan
sosial, atau aktivitas lain dengan berdiskusi dan bermain
untuk mengembalikan keadaan klien karena masalah
sebagian orang merupkan perasaan dan tingkah laku pada
orang lain.
3. Terapi musik
Dengan musik klien terhibur, rileks dan bermain untuk
mengembalikan kesadaran pasien.
8. Diagnosa perawatan
1. Defisit Perawatan Diri
2. Isolasi Sosial
9. Tidakan keperawatan
1. Tindakan keperawatan untuk pasien kurang perawatan
diri.
Tujuan:
Berpakaian
Menyisir rambut
Bercukur
Untuk pasien wanita, membantu meliputi :
Berpakaian
Menyisir rambut
Berhias
6. Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara
mandiri
Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB
dan BAK
Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan
BAK
DAFTAR PUSTAKA
2. Aziz, F,dkk. Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa
Semarang: RSJD Dr. Amino Gondhoutomo.2003
3. Keliat, B.A. 2007. Proses Keperawatan Jiwa. Jakarta:
EGC
4. Perry, Potter.2005. Buku Ajar FundamentalbKeperawatan.
Jakarta:EGC
LAPORAN PENDAHULUAN : HALUSINASI
1. MASALAH UTAMA
PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI
1. Tahap 1 (comforting)
1. Tertawa tidak sesuai dengan situasi
2. Menggerakkan bibir tanpa bicara
3. Bicara lambat
4. Diam dan pikiranya dipenuhi pikiran yang
menyenangkan
2. Tahap 2 (condemning)
1. Cemas
2. Konsentrasi menurun
3. Ketidakmampuan membedakan realita.
3. Tahap 3
1. Pasien cenderung mengikuti halusinasi
2. Kesulitan berhubungan dgn orla
3. Perhatian dan konsentrasi menurut
4. Afek labil
5. Kecemasan berat ( berkeringat, gemetar, tidak
mampu mengikuti petunjuk)
4. Tahap 4 (controlling)
1. Pasien mengikuti halusinasi
2. Pasien tidak mampu mengendalikan diri
3. Tidak mampu mengikuti perintah nyata
4. Beresiko menciderai diri sendiri, orang lain dan
lingkungan.
3. Penyebab
Penyebab perubahan sensori persepsi halusinasi adalah isolasi social.
Isolasi social adalah opercobaan untuk mengindari interaksi dengan
orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain.
Tanda-gejala isolasi social :
4. Akibat
Akibat dari perubahan sensoori persepsi halusinasi adalah resiko
mencederai diri sendiri,orang lain dan lingkungan. Adalah suatu suatu
perilaku maladaptive dalam memanifestasikanperasaan marah yang
dialami oleh sesorang. Perilaku tersebut dapat berupa menciderai diri
sendiri, melalukan penganiayaan terhadap orang lain dan merusak
lingkungan.
Marah sendiri merupakan perasaan jengkel yang timbul sebagai respon
terhadap kecemasan atau kebutuhan yang tidak terpenuhi yang dirasakan
sebagai suatu ancaman ( stuart dan Sundeen,1995). Perasaan marah
sendiri merupakan suatu hal yang wajar sepanjang perilaku yang
dimanifestasikan berada pada rentang adaptif.
6. Penatalaksanaan
1. Farmakologi
1. Obat anti psikosis : Penotizin
2. Obat anti depresi : Amitripilin
3. Obat anti ansietas : Diasepam, Bromozepam,
Clobozam
4. Obat anti insomnia : Phneobarbital
2. Terapi
1. Terapi keluarga
Berfokus pada keluarga dimana keluarga membantu
mengatasi masalah klien dengan memberikan perhatian
BHSP
Jangan memancing emosi klien
Libatkan klien dalam kegiatan yang berhubungan
dengan keluarga
Berikan kesempatan klien mengemukakan pendapat
Dengarkan , bantu dan anjurkan pasien untuk
mengemukakan masalah yang dialaminya
2. Terapi kelompok
Berfokus pada dukungan dan perkembangan, ketrampilan
sosial, atau aktivitas lain dengan berdiskusi dan bermain
untuk mengembalikan keadaan klien karena masalah
sebagian orang merupkan perasaan dan tingkah laku pada
orang lain.
3. Terapi musik
Dengan musik klien terhibur, rileks dan bermain untuk
mengembalikan kesadaran pasien.
7. POHON MASALAH
DAFTAR PUSTAKA
6. Keliat, B.A. 2006. Proses Keperawatan Jiwa. Jakarta:EGC
7. Maramis, W.F.2005. Catatan Ilmu kedokteran Jiwa. Ed.9
Surabaya: Airlangga University Press.
8. Stuart, E.W& Sudden S.J. 2007. Buku Saku Keperawatan
Jiwa (Terjemah). Jakarta:EGC
ORAN PENDAHULUAN : HARGA DIRI RENDAH
1. MASALAH UTAMA :
HARGA DIRI RENDAH
Harga diri rendah merupakan evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau
kemampuan diri yang negative terhadap diri sendiri, hilangnya percaya
diri dan harga diri, merasa gagal dalam mencapai keinginan(Herman,
2011). Gangguan harga diri dapat dijabarkan sebagai perasaan yang
negatif terhadap diri sendiri, yang menjadikan hilangnya rasa percaya
diri seseorang karena merasa tidak mampu dalam mencapai keinginan.
(Fitria, 2009).
2. Klasifikasi
Menurut Fitria (2009), harga diri rendah dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Situasional
Yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misalnya harus operasi,
kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja,
perasaan malu karena sesuatu (korban perkosaan, dituduh KKN,
dipenjara tiba-tiba).
Pada klien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah, karena :
5. Akibat
Harga diri rendah dapat membuat klien menjdai tidak mau maupun tidak
mampu bergaul dengan orang lain dan terjadinya isolasi sosial : menarik
diri. Isolasi sosial menarik diri adalah gangguan kepribadian yang tidak
fleksibel pada tingkah laku yang maladaptive, mengganggu fungsi
seseorang dalam hubungan sosial (DEPKES RI, 1998 : 336).
Tanda dan gejala :
1. Data Subyektif :
1. Mengungkapkan untuk memulai hubungan /
pembicaraan
2. Mengungkapkan perasaan malu untuk berhubungan
dengan orang lain
3. Mengungkapkan kekhawatiran terhadap penolakan
oleh orang lain
2. Data Obyektif :
1. Kurang spontan ketika diajak bicara
2. Apatis
3. Ekspresi wajah kosong
4. Menurun atau tidak adanya komunikasi verbal
5. Bicara dengan suara pelan dan tidak ada kontak
mata saat berbicara
(Budi Anna Keliat, 2001)
6. Penatalaksanaan
1. Farmakologi
1. Obat anti psikosis: Penotizin
2. Obat anti depresi: Amitripilin
3. Obat Anti ansietas: Diasepam, bromozepam,
clobozam
4. Obat anti insomnia: Phneobarbital
2. Terapi modalitas
1. Terapi keluarga
Berfokus pada keluarga dimana keluarga membantu
mengatasi masalah klien dengan memberikan perhatian
BHSP
Jangan memancing emosi klien
Libatkan klien dalam kegiatan yang berhubungan
dengan keluarga
Berikan kesempatan klien mengemukaan pendapat
Dengarkan, bantu dan anjurkan pasien untuk
mengemukakan masalah yang dialaminya
2. Terapi kelompok
Berfokus pada dukungan dan perkembangan, keterampilan
sosial, atau aktivitas lain dengan berdiskusi dan bermain
untuk mengembalikan keadaan klien karena masalah
sebagian orang merupakan persaan dan tingkah laku pada
orang lain.
3. Terapi musik
Dengan musik klien terhibur,rileks dan bermain untuk
mengebalikan kesadaran klien
7. Pohon Masalah
Pohon Masalah Harga Diri Rendah : Gangguan Konsep Diri
8. Diagnosa Keperawatan
1. Harga diri rendah
1. MASALAH UTAMA
ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI
1. PROSES TERJADINYA MASALAH
1. Pengertian
Isolasi sosial adalah suatu sikap dimana individu menghindari dari
interaksi dengan orang lain. Individu marasa dirinya kehilangan
hubungan akrab dan tidak mempunyai kesempatan untuk membagi
perasaan, pikiran prestasi, atau kegagalan . ia kesulian untuk
berhubungan secara spontan dengan orang lain (Balitbang, 2007).
Data obyektif
3. Penyebab
Penyebab dari isolasi sosial adalah harga diri rendah ( HDR ). Harga diri
rendah adalah Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak
berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif
terhadap diri sendiri dan kemampuan diri.
Berikut ini adalah tanda dan gejala harga diri rendah :
4. Akibat
Akibat isolasi sosial adalah resiko perubahan sensori persepsi
halusinasi. Halusinasi adalah suatu keadaan yang merupakan gangguan
pencerapan (persepsi) panca indra tanpa ada rangsangan dari luar yg
dapat meliputi semua system penginderaan pada seseorang dalam
keadaan sadar penuh ( baik ).
Gejala Klinis :
5. POHON MASALAH
Pohon Masalah Isolasi Sosial - Menarik Diri
6. Penatalaksanaan
1. Farmakologi
Obat anti psikosis : Penotizin
Obat anti depresi : Amitripilin
Obat anti ansietas : Diasepam, Bromozepam, Clobozam
Obat anti insomnia : Phneobarbital
2. Terapi
1. Terapi keluarga
Berfokus pada keluarga dimana keluarga membantu
mengatasi masalah klien dengan memberikan perhatian
1. BHSP
2. Jangan memancing emosi klien
3. Libatkan klien dalam kegiatan yang
berhubungan dengan keluarga
4. Berikan kesempatan klien mengemukakan
pendapat
5. Dengarkan , bantu dan anjurkan pasien
untuk mengemukakan masalah yang dialaminya
2. Terapi kelompok
Berfokus pada dukungan dan perkembangan, ketrampilan
sosial, atau aktivitas lain dengan berdiskusi dan bermain
untuk mengembalikan keadaan klien karena masalah
sebagian orang merupkan perasaan dan tingkah laku pada
orang lain.
3. Terapi musik
Dengan musik klien terhibur, rileks dan bermain untuk
mengembalikan kesadaran pasien.
8. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial: Menarik diri
DAFTAR PUSTAKA
6. Fitria, Nita.2010.Prinsip Dasar dan aplikasi penulisan
Laporan Pendahuluan dan Strategi Pelaksanaan Tindakan
keperawatan ( LP dan SP). Jakarta: Salemba Medika
7. Keliat A,Budi Akemat. 2009. Model Keperawatan
Profesional Jiwa, Jakarta
8. Yosep Iyus, 2009. Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika
Aditama.
LAPORAN PENDAHULUAN : WAHAM
1. Masalah Utama
Perubahan isi pikir : waham
2. Penyebab
HDR (Harga Diri Rendah)
1. Pengertian
Harga diri rendah merupakan perasaan tidak berharga, tidak
berarti, rendah diri, yang menjadikan evaluasi negatif terhadap
diri sendiri dan kemampuan diri (keliat, 2011). Harga diri rendah
situasional merupakan perkembangan persepsi negatif tentang
harga diri sebagai respons seseorang terhadap situasi yang sedang
dialami.
(Wilkinson, 2012).
3. Klasifikasi waham
1. Waham agama
Keyakinan klien terhadap sesuatu agama secara berlebihan dan
diucapkan secara berulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
2. Waham kebesaran
Keyakinan klien yang berlebihan terhadap kemampuan yang
disampaikan secara berlebihan dan tidak sesuai dengan
kenyataan
3. Waham somatik
Klien mempunyai keyakinan tentang tubuhnya yang disampaikan
secara berulang yang tidak sesuai dengan kenyataan
6. Waham nihilistik
Klien nyakin bahwa dirinya sudah tidak didunia atau meninggal
yang dismpaikan secara berulang yang tidak sesuai dengan
kenyataan
5. Pohon masalah
Pohon Masalah Perubahan Isi Pikir : Waham
6. Penatalaksanaan
1. Farmakologi
1. Obat anti psikosis: Penotizin
2. Obat anti depresi: Amitripilin
3. Obat Anti ansietas: Diasepam, bromozepam,
clobozam
4. Obat anti insomnia: Phneobarbital
2. Terapi modalitas
1. Terapi keluarga
Berfokus pada keluarga dimana keluarga membantu
mengatasi masalah klien dengan memberikan perhatian
1. BHSP
2. Jangan memancing emosi klien
3. Libatkan klien dalam kegiatan yang
berhubungan dengan keluarga
4. Berikan kesempatan klien mengemukaan
pendapat
5. Dengarkan, bantu dan anjurkan pasien untuk
mengemukakan masalah yang dialaminya
2. Terapi kelompok
Berfokus pada dukungan dan perkembangan, keterampilan
sosial, atau aktivitas lain dengan berdiskusi dan bermain
untuk mengembalikan keadaan klien karena masalah
sebagian orang merupakan persaan dan tingkah laku pada
orang lain.
3. Terapi musik
Dengan musik klien terhibur,rileks dan bermain untuk
mengebalikan kesadaran klien
Data objektif
Mata merah, wajah agak merah, nada suara tinggi dank
eras, bicara menguasai, ekspresi marah, pandangan tajam,
merusak dan melempar barang-barang.
Data objektif
Flight of ideas, kehilangan asosiasi, pengulangan kata-kata
yang didengar dan kontak mata kurang.
Data objektif :
Klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga,
bermusuhan, merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut,
kadang panik, sangat waspada, tidak tepat menilai
lingkungan / realitas, ekspresi wajah klien tegang, mudah
tersinggung.
Data objektif
Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh
memilih alternative tindakan, ingin mencedaerai diri/ ingin
mengakhiri hidup.
8. Diagnosa Keperawatan
Perubahan isi pikir : waham
9. Rencana Keperawatan
Diagnosa I: Perubahan isi pikir : waham
Tujuan umum : Klien tidak terjadi kerusakan komunikasi verbal
Tujuan khusus :
DAFTAR PUSTAKA
7. Aziz, F dkk. Pedoman asuhan keperawatan jiwa.
Semarang: RSJD Dr. Amino Gondoutomo. 2003
8. Keliat B. A, 2006. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa.
Edisi 2 . Jakarta: EGC
9. Santosa, Budi. 2005-2006. Panduan Diagnosa Nanda.
Jakarta : Prima Medika
10. Stuart, G.W, dan Sudden, S.J 2006. Buku Saku
Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC
11. Yosep, iyus, 2009. Keperawatan Jiwa, Edisi Revisi,
Bandung: Refika Aditama.
LAPORAN PENDAHULUAN : PERILAKU KEKERASAN (PK)
1. Masalah Utama :
Perilaku Kekerasaan
1. Pengertian
Perilaku kekerasaan adalah tingkah laku individu yang ditunjukkan
untuk melukai seseorang secara fisik maupun psikolog
(Budi Ana Keliat, 2005)
1. Mata merah
2. Pandangan tajam
3. Otot tegang
4. Nada suara tinggi
5. Suka berdebat
6. Sering memaksakan kehendak
7. Merampas makanan, memukul jika tidak senang
Data subyektif
2. Penyebab
HDR (Harga Diri Rendah)
1. Pengertian
Harga diri rendah merupakan perasaan tidak berharga, tidak
berarti, rendah diri, yang menjadikan evaluasi negatif terhadap
diri sendiri dan kemampuan diri (keliat, 2011). Harga diri rendah
situasional merupakan perkembangan persepsi negatif tentang
harga diri sebagai respons seseorang terhadap situasi yang sedang
dialami.
(Wilkinson, 2012).
3. Akibat
Klien dengan perilaku kekerasan dapat melakukan tindakan – tindakan
berbahaya bagi dirinya, orang lain, dan lingkungan, misalnya
menyerang orang lain, memecahkan perabot, membakar rumah dan lain
– lain. Sehingga pasien dengan perilaku kekerasan beresiko mencederai
diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
4. Penatalaksanaan
1. Farmakologi
Obat anti psikosis: Penotizin
Obat anti depresi: Amitripilin
Obat Anti ansietas: Diasepam, bromozepam, clobozam
Obat anti insomnia: Phneobarbital
2. Terapi modalitas
0. Terapi keluarga
Berfokus pada keluarga dimana keluarga membantu
mengatasi masalah klien dengan memberikan perhatian
BHSP
Jangan memancing emosi klien
Libatkan klien dalam kegiatan yang berhubungan
dengan keluarga
Berikan kesempatan klien mengemukaan pendapat
Dengarkan, bantu dan anjurkan pasien untuk
mengemukakan masalah yang dialaminya
1. Terapi kelompok
Berfokus pada dukungan dan perkembangan, keterampilan
sosial, atau aktivitas lain dengan berdiskusi dan bermain
untuk mengembalikan keadaan klien karena masalah
sebagian orang merupakan persaan dan tingkah laku pada
orang lain.
2. Terapi musik
Dengan musik klien terhibur,rileks dan bermain untuk
mengebalikan kesadaran klien
5. PohonMasalah
Pohon Masalah Perilaku Kekerasan : Amuk
7. DiagnosaKeperawatan
1. Perilaku kekerasan
8. RencanaTindakan
Diagnosa 1: perilaku kekerasan
Tujuan Umum: Klien terhindar dari mencederai diri, orang lain dan
lingkungan.
Tujuan Khusus:
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan:
DAFTAR PUSTAKA