Disusun Oleh :
Yossan Nurdeka A
2212164
I.
Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1. Nama kepala keluarga (KK)
2. Alamat
:
:
Tn. S
Jalakan Rt.001
Pandak Bantul Yogyakarta
Buruh
SD
genogram
No
Nama
Jenis Kelamin
1
2
3
4
5
Tn. S
Ny. L
An. I
An. S
Tn. T
Ny/ T
Hub dengan
Umur
Pekerjaan
Pendidikan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
KK
KK
Ibu
Anak
Anak
kakek
40 tahun
37 tahun
17 tahun
11 tahun
77 tahun
Buruh
IRT
Buruh
SD
SD
SMK
SD
SD
Laki-laki
nenek
75 tahun
Buruh
SD
Genogram :
Keterangan :
: perempuan
: menikah
: laki-laki
: hubungan keluarga
: Pasien
: meninggal
6.
Tipe Keluarga
: Penyakit keturunan
:
7.
Suku bangsa
atau keduanya.
Keluarga Ny. L berasal dari asli suku
Jawa dan dari dulu sudah tinggal di
8.
9.
Agama
Status ekonomi keluarga
:
:
di rumah.
Ny. L mengatakan jarang melakukan
rekreasi.
II.
b. Ny. L
Keadaan umum baik, TD: 120/80 mmHg, mempunyai riwayat
penyakit Diabetus. Ny. L mengatakan mengeluhkan pusing-pusing,
sering haus, sering lapar, sering BAK, tengkuk terasa pegal-pegal,
kaki terasa semutan dan kaku-kaku.
c. An. I
Keadaan umum baik, BB: kg,tidak mempunyai keluhan kesehatan.
d. An. S
KU baik, tidak mengeluhkan kesehatan apapun.
e. Tn. R
Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik rumah
a. Rumah milik sendiri, tipe rumah permanen, lantai rumah
menggunakan lantai semen. Terdapat 1 ruang tamu. 3 kamar tidur, 1
dapur, terdapat 1 kamar mandi dan WC yang berada di dalam rumah,
1 pintu depan utama, penerangan cukup baik, rumah berjendela dan
ventilasi yang baik. Bangunan rumah berbentuk segi empat dengan
keadaan cukup bersih, di depan rumah terdapat kandang sapi.
b. Sumber air berasal dari sumur, kamar mandi menggunakan semen.
Pengelolaan air minum dimasak.
c. Ny.R mengatakan sampah dikumpulkan terlebih dahulu jika sudah
banyak kemudian dibakar.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RT:
Rumah Ny.L terletak di Dusun Jalakan, Pandak, Bantul. Jarak antar
rumah berdekatan 6m, sebagian besar masyarakatnya bermata
pencaharian sebagai buruh.
Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Di antara anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis. Dalam
keluarga Ny. L komunikasi sehari-hari menggunakan bahasa Jawa,
komunikasi antar anggota keluarga lancar. Keluarga Ny. L ketika
menghadapi suatu permasalahan biasanya selalu dilakukan musyawarah
dengan suami.
b. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Ny. L merupakan keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan dua
anak yang diperoleh dari keturunannya.
c. Struktur peran
Pada keluarga Ny.L, Tn. S sebagai pencari nafkah utama sebagai buruh.
An. I dan An. S berperan sebagai anak dari Ny. L yang masih menempuh
pendidikan di bangku SMK dan SD.
d. Nilai dan norma keluarga
Keluarga Ny. L memiliki nilai-nilai dan norma menghormati orang tua di
mana anak yang lebih kecil harus menghormati yang lebih tua.
V.
Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Keluarga Ny. L hidup dengan rukun, memberikan kasih sayang dan
perhatian kepada anggota keluarga yang lain dan Tn. S sebagai kepala
keluarga mampu menjalankan tugas sebagai kepala keluarga dalam
membina hubungan rumah tangga dengan baik.
b. Fungsi sosialisasi
a. Hubungan antar Anggota Keluarga
Hubungan antar anggota keluarga baik dan cukup harmonis.
b. Hubungan dengan Orang Lain
Hubungan dengan tetangga-tetangga baik dan saling tegur sapa bila
berjumpa dan tolong menolong. Jika ada kesempatan Ny. L
berkumpul dengan tetangga untuk sekedar ngobrol.
c. Kegiatan Organisasi Sosial
Keluarga Ny. mengikuti kegiatan di masyarakat seperti pengajian
dan arisan RT. Tn. S dan Tn. R(kakek) mengikuti kegiatan
masyarakat gotong royong. An. I dan An. S aktif bersekolah dan
memiliki banyak teman.
c. Fungsi perawatan kesehatan
a. Kemampuan mengenal masalah :
Keluarga belum mengenal masalah kesehatan yang terjadi pada
anggotanya. Hal ini ditandai dengan Ny. L ketika ditanya apa saja
diit dan senam kaki DM untuk Diabetus, Ny. L dan Tn. S tidak
mengetahui senam kaki dan diitnya.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan :
diderita.
Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor
Keluarga Ny. L mampu berespon dengan stresor tersebut dengan baik
terbukti ketika Ny. L merasakan keluhan pusing, pegal-pegal dan punya
riwayat diabetus Ny. L memeriksakan diri ke puskesmas. Keluarga Ny. L
III.
VII.
Pemeriksaan Fisik
No
1
Jenis
Pemeriksaaan
Keadaan
Umum
Kesadaran
Tanda-Tanda
Vital
Kepala
Tn. S
Ny. L
Baik
Compos Mentis
TD : 160/90
mmHg
Nadi :
80x/menit
Respirasi :
20x/menit
Bentuk kepala
simetris,
kulit
kepala bersih,
pertumbuhan
rambut merata.
Tidak ada luka.
Baik
Compos Mentis
TD : 120/ 80
mmHg
Nadi :
84x/menit
Respirasi :
20x/menit
Bentuk kepala
simetris, kulit
kepala bersih,
pertumbuhan
rambut merata,
rambut hitam
dan
bersih,
semutan,
pusing.
An. I
An. S
Tn. T
Ny T
Baik
Compos Mentis
Nadi : 82x/menit
Respirasi :
20x/menit
S : 36o C
Baik
Baik
Compos Mentis
Compos Mentis
Nadi : 80x/menit
TD : 140/ 90 mmHg
Respirasi : 19x/menit Nadi : 80x/menit
Respirasi :
20x/menit
Cukup
Compos Mentis
TD : 150/ 90 mmHg
Nadi : 80x/menit
Respirasi :
20x/menit
Bentuk
kepala
simetris,
kulit
kepala
bersih,
pertumbuhan
rambut
merata,
rambut berwarna
hitam dan bersih.
Bentuk
kepalaBentuk
kepalaBentuk
kepala
simetris, kulit kepalasimetris, kulit kepalasimetris,
kulit
bersih, pertumbuhanbersih, pertumbuhankepala
bersih,
rambut
merata,rambut
merata,pertumbuhan
rambut
berwarnarambut
berwarnarambut
merata,
hitam dan bersih.
putih bersih karenanrambut
berwarna
ubanan.
putih bersih karenan
ubanan.
No
3
Jenis
Tn. S
Pemeriksaaan
Mata
dan Bentuk wajah
wajah
simetris, tidak
ada
oedema,
tidak ada lecet,
wajah
bersih,
bentuk
mata
simetris, refleks
cahaya
,
konjungtiva
merah
muda,
fungsi
penglihatan
baik,
sklera
tidak ikterik dan
tidak
menggunakan
alat
bantu
penglihatan,
terlihat
bayangan putih
di pinggir bola
mata.
Hidung
Ny. L
Bentuk wajah
simetris, tidak
ada
oedema,
tidak ada lecet,
bentuk
mata
simetris,
ukuran
pupil
normal, refleks
cahaya
,
konjungtiva
tidak anemis,
fungsi
penglihatan
baik,
sklera
tidak
ikterik
dan
tidak
menggunakan
alat
bantu
penglihatan.
An. I
Bentuk
wajah
simetris, tidak ada
oedema, tidak ada
lecet, wajah bersih,
bentuk
mata
simetris,
refleks
cahaya
,
conjungtiva merah
muda,
fungsi
penglihatan baik,
sklera tidak ikterik
dan
tidak
menggunakan alat
bantu penglihatan.
Bentuk
keadaan
An. S
Tn. T
Ny T
Bentuk
wajahBentuk
wajahBentuk
wajah
simetris, tidak adasimetris, tidak adasimetris, tidak ada
oedema, tidak adaoedema, tidak adaoedema, tidak ada
lecet, wajah bersih,lecet, bentuk matalecet, bentuk mata
bentuk mata simetris,simetris,
ukuransimetris,
ukuran
normal,
refleks cahaya ,pupil normal, reflekspupil
cahaya
,
refleks
cahaya
,
conjungtiva merah
muda,
fungsikonjungtiva
tidakkonjungtiva
tidak
penglihatan
baik,anemis,
fungsianemis,
fungsi
sklera tidak ikterikpenglihatan
baik,penglihatan kurang,
dan
tidaksklera tidak ikteriksklera tidak ikterik
menggunakan
alatdan
tidakdan
tidak
bantu penglihatan. menggunakan alatmenggunakan alat
bantu penglihatan. bantu penglihatan.
Riwayat op katarak.
simetris, Bentuk
lubang keadaan
simetris,Bentuk
lubangkeadaan
simetris,Bentuk
lubangkeadaan
simetris,
lubang
No
Jenis
Pemeriksaaan
Tn. S
Ny. L
keadaan lubang
hidung bersih
tidak
ada
sekresi, fungsi
penciuman
baik.
mulut Bentuk mulut
bibir simetris, bibir
gigi lembab,
gigi
lengkap.
hidung
bersih
tidak
ada
sekresi, fungsi
penciuman baik.
Mulut
dan Bentuk
Tenggorokan
simetris,
lembab,
lengkap.
Telinga
Leher
An. S
Tn. T
Ny T
An. I
hidung bersih tidak hidung bersih tidakhidung bersih tidakhidung bersih tidak
ada sekresi, fungsi ada sekresi, fungsiada sekresi, fungsiada sekresi, fungsi
penciuman baik.
penciuman baik.
penciuman
penciuman
Bentuk
mulut
simetris,
bibir
lembab, gigi tdk
berlubang.
Bentuk
mulutBentuk
mulutBentuk
mulut
simetris,
bibirsimetris,
bibirsimetris,
bibir
lembab, gigi tdklembab,
gigilembab,
gigi
berlubang.
sebagian
sebagian
tanggal/ompong
tanggal/ompong
Bentuk telinga Bentuk telinga Bentuk
telinga Bentuk
telingaBentuk
telingaBentuk
telinga
simetris, telinga simetris,
simetris,
telinga simetris,
telingasimetris,
telingasimetris,
telinga
bersih,
fungsi telinga bersih, bersih, , fungsi bersih,
,
fungsibersih,
,
fungsibersih, , fungsi
pendengaran
fungsi
pendengaran baik. pendengaran baik. pendengaran baik pendengaran baik
baik.
pendengaran
baik.
Bentuk simetris, Bentuk
Bentuk
simetris, Bentuk
simetris,Bentuk
simetris,Bentuk
simetris,
tidak
terdapat simetris, tidak tidak
terdapat tidak
terdapattidak
terdapattidak
terdapat
pembesaran
terdapat
pembesaran
pembesaran kelenjarpembesaran kelenjarpembesaran kelenjar
kelenjar tiroid pembesaran
kelenjar tiroid dan tiroid dan kelenjartiroid dan kelenjartiroid dan kelenjar
dan
kelenjar kelenjar tiroid kelenjar
getah getah bening.
getah bening.
getah bening.
getah bening.
dan
kelenjar bening.
getah bening.
No
8
Jenis
Pemeriksaaan
Dada
Perut
10
Genetalia
11
Ekstremitas
Tn. S
Bentuk normal,
warna
kulit
kecoklatan,
bunyi
napas
vesikuler, pola
nafas
teratur,
nyeri tekan (-),
jejas
(-),
bengkak
(-),
perkembangan
paru simetris.
Bentuk
perut
simetris,
kulit
perut
bersih,
tidak
terdapat
oedema, tidak
ada nyeri tekan,
bising
usus
15x/menit.
Tidak terdapat
keluhan.
Ekstremitas Atas
:
Bentuk tangan
simetris, jumlah
Ny. L
Bentuk
dada
normal, warna
kulit
sawo
matang, bunyi
nafas vesikuler,
pola
nafas
teratur,
pengembangan
paru simetris,
pembengkakan
(-), nyeri tekan
(-)
Bentuk perut
simetris, kulit
perut
bersih,
tidak terdapat
oedema, tidak
ada nyeri tekan,
bising
usus
18x/menit.
Tidak terdapat
keluhan.
Ekstremitas
Atas :
Bentuk tangan
simetris,
An. I
Bentuk
normal,
warna kulit sawo
matang,
bunyi
napas
vesikuler,
pola nafas teratur,
nyeri tekan (-),
jejas (-), bengkak
(-)
An. S
Tn. T
Ny T
Bentuk
normal,Bentuk
normal,Bentuk
normal,
warna kulit sawowarna kulit sawowarna kulit sawo
matang, bunyi napasmatang, bunyi napasmatang, bunyi napas
vesikuler, pola nafasvesikuler, pola nafasvesikuler, pola nafas
teratur, nyeri tekanteratur, nyeri tekanteratur, nyeri tekan
(-), jejas (-), bengkak(-), jejas (-), bengkak(-),
jejas
(-),
(-)
(-)
bengkak (-)
Bentuk
perut
simetris, kulit perut
bersih,
tidak
terdapat oedema,
tidak ada nyeri
tekan, bising usus
19x/menit.
Bentuk
perutBentuk
perutBentuk
perut
simetris, kulit perutsimetris, kulit perutsimetris, kulit perut
bersih, tidak terdapatbersih, tidak terdapatbersih,
tidak
oedema, tidak adaoedema, tidak adaterdapat
oedema,
nyeri tekan, bisingnyeri tekan, bisingtidak ada nyeri
usus 17x/menit.
usus 15x/menit
tekan, bising usus
10x/menit
Tidak
terdapat
keluhan.
Ekstremitas Atas :
Bentuk
tangan
simetris,
jumlah
jari lengkap, ROM
Tidak
terdapatTidak
terdapatTidak
terdapat
keluhan.
keluhan.
keluhan.
Ekstremitas Atas : Ekstremitas Atas : Ekstremitas Atas :
Bentuk
tanganBentuk
tanganBentuk
tangan
simetris, jumlah jarisimetris, jumlah jarisimetris, jumlah jari
lengkap, ROM dapatlengkap, ROM dapatlengkap,
ROM
No
Jenis
Pemeriksaaan
Tn. S
Ny. L
jumlah
jari
lengkap, ROM
dapat bergerak
ke segala arah
(aktif),
tidak
ada
oedema,
kulit lembab,
tidak ada nyeri,
Ekstremitas
CRT < 2 detik,
Bawah :
tangan
Bentuk
kaki kesemutan.
simetris, jumlah
jari
kaki Ekstremitas
lengkap, ROM Bawah :
dapat digerakan Bentuk
kaki
ke segala arah simetris,
(aktif),
kulit jumlah jari kaki
lembab, pegal, lengkap, ROM
tidak
ada dapat digerakan
oedema.
ke segala arah
(aktif),
kulit
lembab,
Kekuatan Otot : kehangatan
merata, terasa
pegal
dan
kaku-kaku,
jari
lengkap,
ROM
dapat
bergerak
ke
segala
arah
(aktif),
kulit
lembab, CRT <
2 detik.
An. I
dapat bergerak ke
segala arah (aktif),
tidak ada oedema,
kulit lembab, tidak
ada nyeri, CRT < 2
detik.
An. S
Tn. T
Ny T
bergerak ke segalabergerak ke segaladapat bergerak ke
arah (aktif), tidak adaarah (aktif), tidaksegala arah (aktif),
oedema,
kulitada oedema, kulittidak ada oedema,
lembab, tidak adalembab, tidak adakulit lembab, tidak
nyeri, CRT < 2 detik. nyeri, CRT < 2 detik. ada nyeri, CRT < 2
detik.
Ekstremitas Bawah : Ekstremitas Bawah :
Bentuk kaki simetris,Bentuk
kakiEkstremitas Bawah :
jumlah jari kakisimetris, jumlah jariBentuk
kaki
lengkap, ROM dapatkaki lengkap, ROMsimetris, jumlah jari
digerakan ke segaladapat digerakan kekaki lengkap, ROM
arah (aktif), kulitsegala arah (aktif),dapat digerakan ke
lembab, tidak adakulit lembab, tidaksegala arah (aktif),
nyeri tekan, tidak adaada nyeri tekan,kulit lembab, tidak
oedema.
tidak ada oedema. ada nyeri tekan,
tidak ada oedema.
Ekstremitas Bawah
:
Bentuk
kaki
simetris,
jumlah
jari kaki lengkap,
ROM
dapat
digerakan ke segala
arah (aktif), kulit
lembab, tidak ada
nyeri tekan, tidak
ada oedema.
Kekuatan Otot :
5/5
5/5
Kekuatan Otot :
5/5
5/5
Kekuatan Otot :
5/5
5/5
Kekuatan Otot :
4/4
4/4
No
Jenis
Pemeriksaaan
Tn. S
5/5
5/5
Ny. L
kesemutan,
tidak
ada
oedema.
Kekuatan
Otot :
5/5
5/5
An. I
An. S
Tn. T
Ny T
ANALISA DATA
No
1
Data
Masalah
Etiologi
Defisiensi Pengetahuan ketidaktahuan keluarga
DS:
tentang
masalah
penyakitnya
dan
defisiensi
Ny. L.
- Ny L mengatakan tidak tau
cara merawat kaki yang baik
seperti melakukan senam kaki
DM.
DO: -
DS:
Resiko
ketidak ketidakmampuan
kadar
mengatasi
bulan
resiko
yang
lalu.
Ny.
masalah
ketidakstabilan
mengatakan
mengeluhkan
kadar
kaki
glukosa
darah
pada Ny L
terasa
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. L
Diagnosa
N
Tanggal/jam
o
1
Masalah
Prioritas
16 Maret 2016
Pukul: 11.00
WIB
16 Maret 2016
Pukul: 11.00
WIB
Skor
2/3 x 1 =
2
3
Rasionalisasi
Ny. L mengatakan
hanya mengetahui
bahwa dirinya
menderita penyakit
gula. Tidak
mengetahui dan
menegenal masalah
penyakit yang dapat
menjadi ancaman
kesehatan jika tidak
diatasi.
1/2 x 2 = 1 - Keluarga siap
menerima informasi
kesehatan. Kesiapan
perawat dalam
menyampaikan
materi penyuluhan,
khususnya pada Ny.
L didalam mengenal
masalah kesehatan.
3/3 x 1 = 1 - Ny.L bersedia
bekerjasama dalam
meningkatkan
pengetahuan tentang
penyakit yang
diderita
- Ny. L mau diajak
kerjasama
/kooperatif dalam
penyuluhan dan
penatalaksanaan
4. Menonjolnya masalah
a. Masalah berat dan harus segera ditangani
kesehatan
2/2 x 1 = 1 - Ny.L mengatakan
bahwa dirinya
2
b. Ada masalah, tidak perlu segera
menderita penyakit
gula dan sering
ditangani 1
c. Masalah tidak dirasakan 0
merasa kesemutan
dan pegal-pegal
pada kaki
2
3 3
TOTAL SKOR
PENAPISAN MASALAH
Diagnosa : Resiko ketidak setabilan kadar gula darah pada Ny. L berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga Ny.L dalam mengatasi masalah resiko ketidak
setabilan kadar gula darah pada Ny. L
Kriteria
1. Sifat masalah
a. Aktual (tidak/kurang sejahtera) 3
b. Ancaman kesehatan 2
c. Keadaan sejahtera 1
2. Kemungkinan masalah dapat dirubah
d. Mudah 2
e. Sebagian 1
Skor
Rasionalisasi
2/3 x 1 = 2/3 - Ny.L mengatakan
kakinya sering
1/2 x 2 = 1
kesemutan
- Kemampuan Ny.L
mendengarkan
f. Tidak dapat 0
3. Potensi masalah untuk dicegah
d. Tinggi 3
e. Cukup 2
f. Rendah 1
1/3 x 1 = 1/3
informasi kesehatan
Ny.L mengatakan
sering control
kesehatan ke
Puskesmas dan
mengikuti acara
yang
diselenggarakan
4. Menonjolnya masalah
d. Masalah berat dan harus segera
2/2 x 1 = 1
ditangani 2
e. Ada masalah, tidak perlu segera
ditangani 1
f. Masalah tidak dirasakan 0
TOTAL SKOR
oleh puskesmas
- Ny. M mengatakan
gula darah 200 lebih
saat di cek pertama
kali di puskesmas,
gula darah sempat
juga turun hingga 90
- GDP = 105 mg/dl
- GDS (2 jam PP)= 226
mg/dl
No
1
Diagnosa
melakukan
NIC
Teaching: disease process
tindakan
keluarga
tentang
proses
pemahaman
tentang
penyakit,
pengobatan.
Pasien dan
keluarga
mampu
lanjut.
3. Anjurkan
untuk
secara teratur
4. Jelaskan tentang
minum
obat
patofisiologi
benar.
kondisi klien.
6. Tanya keluhan yang dirasakan
keluarga.
Hyperglikemia Management
1. Monitor GDS sesuai indikasi
Ny. L dengan factor risiko pemantauan Setelah
melakukan
tindakan
2. Pantau
tanda-tanda
gejala
glukosa darah tidak adekuat
keperawatan selama 3 x kunjungan
hiperglikemia: poliuria, polidipsia,
diharapkan
klien
mampu
polifagia, lemah, lesu, malaise, sakit
mengenalikan
maslalah
dengan
kepala.
kriteria hasil:
3. Pantau tekanan darah klien
4. Anjurkan banyak minum
Dapat mengontrol kadar gula darah 5. Memfasilitasi kepatuhan terhadap
(GDS 100-200 mg./dl)
diet dan latihan
Kepatuhan diet sehat diabetes
6. konsultasikan dengan dokter jika
Dapat
memanajemen
dan
tanda gejala hiperglikemia menetap
mencegah penyakit semakin parah.
atau memburuk.
Olahraga teratur
No
1
terhadap penyakitnya
Paraf
2. Bina
hubungan
saling
percaya
perawat
dengan
anggota
keluarga
dalam
keluhan
yang
dirasakan keluarga.
4. Anjurkan untuk minum obat
secara teratur
5. Jelaskan
tentang
dan
gejala
serta
Rabu,
16 Risiko
pusing-pusing,
tidak adekuat
semutan,
sering
lapar,
sering haus.
O: Keadaan umum baik
TD Ny. R: 120/80 mmHg, GDS:
225, Ny. L menunjukkan area
yang dirasakan pegal-pegal. Ada
tanda - tanda hiperglikemia GDS
> 200 mg/dl
A: masalah belum teratasi.
- Risiko ketidakstabilan kadar
glukosa darah
P: lanjutkan intervensi
1. Monitor GDS sesuai indikasi
2. Pantau tanda-tanda gejala
hiperglikemia:
poliuria,
Kamis,
Maret 2016
perawat
dengan
keluarga
dalam
WIB
terhadap penyakitnya
DM,
tanda
dan
menyatakan
tentang
pemahaman
penyakit,
prognosis,
dan
kondisi,
program
pengobatan.
P: lanjutkan intervensi.
1. Bina
hubungan
saling
percaya
perawat
dengan
anggota
keluarga
dalam
keluhan
yang
dirasakan keluarga.
Kamis,
17 Risiko
obat
poliuria,
Jumat,
perawat
dengan
keluarga
dalam
WIB
terhadap penyakitnya
pada
hubungan
saling
perawat
dengan
anggota
keluarga
dalam
Jumat,
18 Risiko
ketidakstabilan
factor
risiko
GDS
sesuai
indikasi
2. Mengajarkan senam kaki
DM