DOSEN PEMBINBING
Di buat oleh:
ILMIATI
NIM 190714901026
PAYAKUMBUH
I. IDENTITAS KLIEN
Umur : 47 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Tidak ada
No. Register :-
Ruangan/Kamar :-
Klien tidak mau mandi, klien tampak kotor dan bau. Keluarga mengatakan klien mudah tersinggung dan
marah dan berpakaian tidak rapi
Klien mengalami gangguan jiwa sudah lama,sudah pernah berobat sembuh tapi sering kambuh .Pat tidak
pernah mengalami aniaya ataupun kekerasan dalam keluarga.Pat tidak pernah mendapat tingakan criminal
dari orang lain. Dalam keluarga selain klien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa.
Masalah Keperawatan :
Gangguan defisit perawatan diri didapatkan karakteristik fisik badan kotor dan berbau, rambut kotor,
kuku panjang dan kotor, mulut bau dan kotor, penampilan tidak rapi
IV. FISIK
A. Keadaan Umum
Composmentis (CM)
B. Tanda-tanda vital
- Suhu tubuh : 36,5
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Nadi : 80 x/i
- Pernafasan : 20 x/i
C. Pemeriksaan
Head to toe
Kepala
a. Bentuk : Bulat, simetris
b. Ubun-ubun : Ada, normal
c. Kulit kepala : Kulit kepala kotor
Rambut
Pemeriksaan integumen
a. Kebersihan : Kotor
b. Kehangatan : Baik
e. Kelembaban : Kering
V. PSIKOSOSIAL
. 1. Genogram
c. Harga diri
Klien mengatakan dirinya sudah tidak berguna dan berarti lagi karena telah gagal menjadi
seorang suami yang baik untuk istrinya.
d. Peran diri
Klien sebagai seorang suami
e. Identitas
Klien merupakan seorang pria tamatan SMP.
F. Keadaan emosional
Keadaan emosional klien tampak labil namun klien kooperatif.
G. Hubungan sosial :
a. Orang yang berarti
Menurut klien orang yang berarti adalah ibu dan istrinya.
H. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien menganut agama islam.
b. Kegiatan ibadah
Klien sering mengikuti kegiatan ibadah.
a. Tingkat kesadaran
Klien sadar penuh (composmentis).
b. Penampilan
Penampilan klien tidak rapi, klien mengatakan malas mandi dan gosok gigi, klien
mengatakan sudah 2 hari tidak ganti baju dan celana, terlihat baju dan celana klien belum
pernah diganti selama pengkajian, klien mengatakan tidak mempunyai peralatan mandi, gigi
kotor, tercium bau badan, kulit kepala berketombe.
c. Pembicaraan
Selama wawancara klien mudah diajak berbicara, namun klien berbicara agak lambat,
menjawab pertanyaan dengan singkat.
d. Alam perasaan
Saat diajak berbincang–bincang klien tampak tidak bergairah dan lesu.
e. Afek
Afek klien tumpul dimana klien berespon jika diberi hal yang menyenangkan atau
menyedihkan.
g. Persepsi
Klien mengatakan tidak mau berinteraksi karena malu terhadap dirinya yang kotor dan bau.
h. Proses pikir
Pembicaraan klien sesuai stimulus/pertanyaan perawat. Masalah keperawatan tidak
ditemukan.
i. Isi pikir
Klien tidak mengalami gangguan daya pikir pada saat berinteraksi dengan perawat.
Masalah keperawatan tidak ditemukan.
j. Waham
Saat dilakukan wawancara klien tampak curiga dengan keadaan sekitar, terlihat dari mata
klien yang suka melihat kesegala arah.
2.Uraian aktivitas ibadah pasien selama dirawat/sakit: Klien sering mengikuti kegiatan ibadah selama
dirawat di Rumah
2. BAK
a) Pola BAK : 3-5 x sehari
b) Kateter urin : tidak memakai kateter urin
c) Nyeri / rasa terbakar : tidak ada nyeri
a. Adaptif
Saat ada masalah klien hanya memendam masalah nya sendiri tanpa menceritakannya
kepada siapa pun.
b. Maladaptif
Klien mengatakan kalau mempunyai masalah klien selalu menghindarinya dan klien
mengatakan lebih baik tidur dari pada memikirkannya.
a. Masalah dengan dukungan kelompok, uraikan : Klien suka menyendiri dan tidak mau bergabung
dengan orang lain.
b. Masalah berhubungan dengan lingkungan, uraikan : Klien tidak pernah menyapa orang di
lingkungan sekitar tempat tingglnya.
1. DS :
klien mengatakan Defisit Diri Perawatan
klien malas untuk
merawat diri.
DO :
a. Klien tampak
tidak
rapi
b.Badannya
kotor dan bau
c. Rambut kotor
d. Berketombe
e.Giginya
terlihat kotor
f. Kuku kotor
2 DS:
klien merasa tidak
berguna dengan
dirinya yang
sekarang Harga Diri Rendah
DO :
a.Tampak
memisahkan diri
b.Terlihat
menyendiri
c.Kontak mata (-)
3 DS: Resiko
Keluarga Perilaku Kekerasan
mengatakan klien
sering marah marah.
DO:
a. Klien terlihat
mudah tersinggung
XII. Masalah
Masalah Keperawatan
Diagnosa Perencanaan
Keperaw Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
atan
melaksanakan
perawatan diri 3. Membantu
3.Bantu pasien
secara klien
memperaktekka
Mandi dalam hal: meningkatkan
n cara menjaga
a. Kebersihan diri harga dirinya.
kebersihan diri.
b. Berdandan
4. Menghindari
4.Anjurkan klien
adanya
memasukkan
perubahan
dalam jadwal
peran akibat
kegiatan harian
perasaan HDR.
SP 2: 1. Untuk
1.Meningkatkan mengetahui
pengetahuan kemajuan
klien tentang klien dalam
tanda-tanda berinteraksi dan
perawatan menilai
diriyang baik. keberhasilan
dalam strategi
pelaksanaan.
3. Membantu 3. Meningkatkan
klien rasa percaya diri
meningkatkan klien.
harga dirinya.
4.Menghindari 4. Menghindari
adanya adanya
perubahan perubahan
peran akibat peran akibat
perasaan HDR. perasaan HDR.
1. Klien dapat 1. Klien mampu SP 1:
Harga Diri mengidentifikasi menyebutkan 1.Identifikasi 1.Aspek sangat
Rendah kemampuan dan aspek positif dan kemampuan dan penting untuk
aspek kemampuan yang aspek positif meningkatkan
positif yang dimiliki yang PD serta harga
dimiliki. klien. dimiliki klien. diri.
2. Klien dapat 2. Klien mampu
menilai menyebutkan 2.Bantu klien 2.Memvalidasi
kemampuan kemampuan yang menilai dan menguatkan
yang dapat dapat kemampuan apa
digunakan. dilaksanakan. klien yang yang sudah
3. Klien dapat 3. Klien mampu masih ada. disampaikan
4.Meningkatkan
4. Latih klien
harga diri serta
sesuai dengan
memancing
Kemampuan
klien untuk
yang dipilih
mengucapkan
5. Beri pujian
yang wajar
SP 2:
1. Evaluasi 1. Untuk
jadwal kegiatan mengetahui
harian klien. kemajuan klien
dalam
berinteraksi dan
menilai
keberhasilan
dalam strategi
pelaksanaan.
2. Menambah
2. Latih
kemampuan/pen
kemampuan
getahuan klien.
kedua yang telah
dipilih oleh
klien.
3. Menghindari
3. Anjurkan
klien adanya
memasukkan ke perubahan
2. Menambah
2. Melatih
kemampuan/pen
kemampuan
getahuan klien.
ketiga.
3. Menghindari
3. Anjurkan
adanya
klien
perubahan
memasukkan ke
peran akibat
dalam jadwal
perasaan HDR.
Membina Sp 1 :
Resiko hubungan saling 1.Membina 1.Kepercayaan
Perilaku percaya, hubungan saling dari klien
Kekerasan mendiskusikan percaya merupakan hal
penyebab yang mutlak
perilaku serta akan
kekerasan yang memudahkan
pernah dalam
dilakukan dan melakukan
perasaannya jika pendekatan dan
dilakukannya tindakan
perilaku keperawatan
kekerasan, klien kepada klien
dapat
mengontrol atau 2.Untuk
2.Mengidentifik
mengendalikan mengetahui
asi penyebab
perilaku penyebab
dari marah
kekerasan yang perilaku
dimilikannya. kekerasan yang
pernah
dilakukan klien
3.Diskusikan
3.Untuk
pada klien
mengetahui
perilaku
perilaku
kekerasan yang
kekerasan yang
biasa dilakukan
pernah
klien.
dilakukan klien.
4.Diskusikan 4.Membantu
bersama klien klien melihat
akibat dari dampak yang di
perilaku timbulkan akibat
kekerasan yang perilaku
pernah kekerasan yang
dilakukannya dilakukan klien.
XV. IMPLEMENTASI dan EVALUASI
SP 2 S:
Rabu/17 Juni 1. Mengevaluasi jadwal Klien dapat
2020 kegiatan harian menyebutkan dan
klien. memperaktekkan cara
2. Menjelaskan cara berdandan yang benar.
berdandan. A:
3. Membantu klien - Tujuan tercapai.
memperaktekkan cara - Klien mulai bersih
II berdandan. dan mulai mau
4. Menganjurkan klien berdandan
memasukan P: Memutuskan
Kedalam jadwal kegiatan hubungan.
harian.
SP 1:
1. Mengidentifikasi
kemampuan dan
III
aspek positif yang
dimiliki klien.
2. Membantu klien
menilai kemampuan
klien yang masih dapat
digunakan.
3. Membantu klien
memilih kegiatan
yang akan dilatih sesuai
dengan
kemampuan klien ( 1
kemampuan).
4. Melatih klien sesuai
dengan kemampuan yang
dipilih.
5. Memberi pujian yang
wajar terhadap
kebersihan klien.
6. Menganjurkan klien
memasukkan ke dalam
jadwal kegiatan harian
SP I :
1. Membina hubungan
saling percaya
2. Membantu mengenal
penyebab dari marah
SP I :
3 1. Membina hubungan
saling percaya
2. Membantu mengenal
penyebab dari marah
Hari/Tanggal No. Implementasi Evaluasi (SOAP)
Dx
Jumat/19 Juni 1 SP 1: S:
2020 1. Membina hubungan a. Nama saya Tn.S suka
saling percaya. dipanggil S saja.
2. Menjelaskan b. Klien mengatakan
pentingnya kebersihan sudah mengerti begitu
diri. pentingnya
3. Menjelaskan cara kebersihan pada
menjaga kebersihan dirinya.
diri dan cara mandi. c. Klien mengatakan
3 SP I :
1. Membina hubungan
saling percaya
2. Membantu mengenal
penyebab dari marah