TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian
secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan. Hal
maupun orang lain (Yoseph, 2007). Perilaku kekerasan adalah tingkah laku
maupun psikologis yang diarahkan pada diri sendiri, orang lain dan
lingkungan.
6
2
I---------------I------------------I----------------------I-------------------I
tanpa menyalahkan atau meyakiti orang lain, hal ini dapat menimbulkan
b. Frustasi adalah respon yang terjadi akibat gagal mencapai tujuan karena
3. Faktor Penyebab
a. Faktor Predisposisi
1. Teori Biologik
terhadap perilaku:
a. Neurobiologik
b. Biokimia
c. Genetik
d. Gangguan Otak
2. Teori Psikologik
a. Teori Psikoanalitik
b. Teori Pembelajaran
setelah dewasa.
c. Teori Sosiokultural
individu.
b. Faktor Presipitasi
sosial ekonomi.
berikut:
a. Fisik
Muka klien tampak merah dan tegang, mata melotot atau pandangan
tajam, tangan mengepal, rahang mengatup, postur tubuh kaku dan jalan
mondar-mandir.
b. Verbal
Klien berbicara kasar, suara tinggi dan keras, membentak atau berteriak,
kotor
c. Perilaku
d. Emosi
Tidak adekuat, tidak aman dan nyaman, rasa terganggu, dendam dan
e. Intelektual
f. Spiritual
g. Sosial
sindiran.
h. Perhatian
a. Faktor predisposisi
meliputi:
1) Faktor biologis
2) Faktor psikologis
berperilaku destruktif.
3) Faktor sosiokultural
masalah.
b. Faktor Presipitasi
setiap individu bersifat unik, berbeda satu orang dengan orang lainnya.
10
sosial/kerja/sekolah.
pada individu. Perasaan marah normal bagi tiap individu. Namun, pada
2008).
6. Mekanisme Koping
7. Penatalaksanaan
depresi
13
kekerasan adalah:
Pasien mampu:
Tindakan keperawatan
rasa marah yang menyebabkan perilaku kekerasan saat ini dan yang
lalu.
a) Verbal
d) Terhadap lingkungan
mengungkapkan perasaan
1. Pengkajian
a. Identitas
b. Alasan Masuk
berjam-jam
16
c. Faktor Predisposisi
keluarga.
c. Faktor herediter.
d. Fisik
e. Psikososial
f. Status Mental
2. Pembicaraan
3. Aktifitas motorik
17
4. Alam perasaan
5. Afek
6. Interaksi
7. Persepsi
8. Proses pikir
9. Isi pikir
10.Tingkat kesadaran
11.Memori
13.Kemampuan penilaian
pertolongan.
1) Makanan
2) BAB/BAK
3) Mandi
sekali
4) Berpakaian
5) Istirahat/tidur
6) Pemeliharaan kesehatan
19
7) Aktivitas
2. Daftar Masalah
2. Perilaku kekerasan
3. Pohon Masalah
b. Perilaku kekerasan
5. Rencana Keperawatan
(Terlampir)
6. Implementasi
21
7. Evaluasi
respons klien pada tujuan khusus dan umum yang telah ditentukan.
pola pikir
6. Klien dapat mengontrol perilaku diminum (nama, warna, dan besarnya), waktu
kekerasan dengan cara minum obat minum obat (jika 3 kali pukul 07.00; 13.00; dan
19.00), dosis dan cara minum obat
7. Menjelaskan obat yang dikonsumsi
klien 11. Diskusikan dengan klien manfaat minum obat
secara teratur
12. Diskusikan proses minum obat
13. Susun jadwal minum obat bersama klien
14. Klien mengevaluasi pelaksanaan minum obat
dengan mengisi jadwal kegiatan harian
15. Validasi pelaksaan minum obat klien
16. Beri pujian atas keberhasilan klien
17. Tanyakan kepada klien:”Bagaimana perasaan
klien dengan minum obat secara teratur? apakah
keinginan marahnya berkurang??”
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS
Umur : 49 tahun
No. RM : -
Klien mengatakan Pernah masuk Rumah sakit gadut pada 5 tahun yang
tahun yang lalu, karena masalah Perceraian, Klien pernah satu kali
masuk RSJ Prof. HB Sa’anin Padang dan dirawat hanya satu hari,
33
2
2
2
2
2
2
Pengobatan sebelumnya
obat dari puskesmas dan tidak pernah putus, karena klien merasa
2. Trauma
a. Aniaya fisik
b. Aniaya seksual
c. Penolakan
istrinya.
e. Tindakan kriminal
sedih karena sudah lama tidak bertemu dengan anak anaknya. klien
mengatakan sedih dan marah jika diejek dan diremehkan orang lain.
4
4
4
4
4
4
diganggu orang lain. Suatu hari pernah klien mengejar orang sambil
1. Tanda vital
b. Pernapasan : 16 x/menit
c. Suhu : 36,5 0C
d. Nadi : 78 x/menit
2. Ukur TB / BB : 165 cm / 70 kg
Tubuh klien normal, tidak ada tampak adanya gangguan secara fisik
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
5
5
5
5
5
5
Keterangan :
Keterangan genogram :
2. Konsep diri
6
6
6
6
6
6
a. Citra tubuh
satu apapun.
b. Identitas
Klien adalah seorang laki – laki, yang pernah menikah dan punya
2 orang anak.
Saat ini klien tinggal sendiri dirumah adiknya dan bekerja dengan
c. Peran
d. Ideal
e. Harga diri
3. Hubungan sosial
dimasyarakat.
masalah, tetapi jika diganggu oleh orang lain, klien merasa marah
4. Spiritual
b. Kegiatan ibadah
1. Penampilan
klien kurang rapi, rambut panjang dan sedikit beruban. baju terlihat
lusuh, kuku panjang dan kotor, gigi kuning bercaries, gigi depan tidak
lengkap.
2. Pembicaraan
Klien berbicara kurang jelas, cepat, intonasi biasa, dan terkadang klien
3. Aktivitas motorik
9
9
9
9
9
9
4. Alam perasaan
5. Afek
Afek labil, emosi klien cepat berubah. Klien mudah marah.jika merasa
terganggu oleh orang lain. Pada saat pengkajian tampak ekpresi klien
7. Persepsi :
8. Proses pikir
9. Isi pikir
11. Memori
Klien dapat mengingat kejadian yang terjadi lebih dari satu bulan yang
ingat kalau sudah bercerai dengan istrinya 5 tahun yang lalu. Saat
ditanya tentang mantan istri dan anaknya klien menjawab mereka baik
pertanyaan.
jumlah temannya.
urutan kegiatan yang akan dilakukan dipagi hari, klien akan mandi
yang diminum selama ini untuk membuat dirinya tenang dari gejala
1. Makan
2. BAB/BAK
Klien mampu menggunakan toilet untuk sebagai tempat buang air besar
dan buang air kecil dan klien membersihkan kembali setelah buang air
3. Mandi
13
13
13
13
13
13
Klien mampu mandi sendiri, klien mandi kadang 1x/2x sehari. Klien
4. Berpakaian/berhias
5. Istirahat tidur
6. Penggunaan obat
Klien minum obat secara teratur 1 kali sehari, dan minum obat klien
7. Pemeliharaan kesehatan
8. Aktivitas dirumah
makannya klien makan ditempat adiknya yang rumahnya tidak jauh dari
rumahnya.
Koping adaptif klien : klien mengatakan jika merasa kesal dan marah
karena keinginan tidak terpenuhi klien menjadi mudah marah, susah tidur
kesal.
sering dijauhi oleh tetangga karena takut dengan klien yang menurut
Klien mengatakan tidak ada masalah dengan rumahnya. Saat ini klien
hari seperti makannya dibantu oleh adiknya yang rumahnya tidak jauh
hidup sendiri. Anak klien tidak tinggal dengan klien tetapi ikut dengan
mantan istrinya
Saat ini klien berobat dengan kartu BPJS, klien tidak memiliki
DATA DIAGNOSA
DS : Perilaku kekerasan
Klien mengatakan sedih dan
marah jika diejek dan
diremehkan orang lain.
Keluarga mengatakan klien
mudah terpancing
kemarahannya jika diganggu
orang lain. Suatu hari pernah
klien mengejar orang sambil
membawa parang karena di
ejek.
DO :
Afek labil, emosi klien cepat
berubah.
Pandangan mata klien tajam.
Ekpresi klien langsung
berubah jika keinginan tidak
terpenuhi seperti menyuruh
adiknya membuatkan minum
untuk tamu.
DS: Resiko menciderai diri sendiri, orang
Keluarga mengatakan klien lain dan lingkungan
17
17
17
17
17
17
mudah terpancing
kemarahannya jika diganggu
orang lain. Suatu hari pernah
klien mengejar orang sambil
membawa parang karena di
ejek.
Klien mengatakan pernah
melakukan kekerasan kepada
orang lain sekitar 5 tahun yang
lalu.
DS : Defisit Perawatan Diri
Klien mengatakan malas
bercukur
DO :
Penampilan klien kurang rapi,
Baju lusuh
Rambut klien panjang, kuku
panjang dan kotor, gigi kuning
bercaries, gigi depan tidak
lengkap.
DS: Gangguan Proses Pikir
Klien meminta perawat untuk
mengulang kembali
pertanyaan
Klien mengatakan istrinya dan
anaknya baik baik saja
dikampung.
DO:
Konsentrasi / fokus ada,
namun mudah teralihkan
Klien menjawab pertanyaan,
sering berbelit – belit
Klien dapat langsung
menjawab pertanyaan
perawat, namun dengan
18
18
18
18
18
18
1) Perilaku kekerasan
5) Kurang pengetahuan
Kurang Pengetahuan,
Ggn Proses Pikir, Defisit Perawatan Diri
Ketidakberdayaan
1. Perilaku Kekerasan
33
2
2
2
2
2
2
Nama : Tn. A
1 Perilaku 2 September SP 1 PK S:
kekerasan 2020/
- Mengidentifikasi penyebab - Klien mengatakan jika marah, klien
perasaan marah, tanda dan gejala merasa jantung berdebar – debar,
10.15 yang dirasakan kepala panas dan berdenyut –
- Melatih mengontol prilaku denyut, dan merasa ingin memukul
kekerasan dengan tarik nafas orang yang mengganggunya
dalam dan memukul bantal dan - Klien mengatakan sulit mengontrol
kasur emosinya jika sudah marah
- Memberi kesempatan klien untuk - Klien mengatakan mau melakukan
mempraktekan cara mengontrol latihan tarik nafas dalam dan
perilaku kekerasan dengan tarik memukul bantal dan kasur
nafas dalam dan memukul bantal O:
dan kasur
- Ekpresi wajah tegang, ketika
- Menganjurkan klien untuk
menceritakan tentang kejadian waktu
memasukan ke dalam jadwal
33
2
2
2
2
2
2
P: