Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam bentuk teoritis dalam

Kesehatan Jiwa adalah

Perasaan Sehat dan Bahagia serta mampu mengatasi tantangan


hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya serta
mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain.
Masih banyak lagi masalah kesehatan jiwa . Tetapi pada gangguan
jiwa dengan deficit perawatan diri klien tidak dapat melakukan
kegiatan kebersihan diri yang di sebabkan karena adanya gangguan
fungsi motorik dan kognitif sehingga dapat mengubah keadaan diri
pada klien tersebut.
B. TUJUAN PENULISAN
a. Membuat asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan
deficit perawatan diri
b. Melakukan diagnose

keperawatan

pada

klien

deficit

perawatan diri
c. Melakukan tindakan keperawatan untuk pasien deficit
perawatan diri

BAB II
KONSEP TEORITIS

A. PENGERTIAN
Defisit perawatan diri merupakan suatu keadaan dalam seseorang
mangalami gangguan dalam maupan luar /melakukan ataupun
menyelesaikan aktivitas perawatan dari semua mandiri (towshend,1998).
Defisit perawatan diri adalah suatu keadaan di mana individual
mengalami suatu gangguan fungsi motorik atau fungsi kognitif yang
menyebabkan penurunan kemampuan/melakukan masing-masing dari ke
lima aktifitas perawatan diri (corpenito, 2000).
Factor-faktor yang berhubungan dengan dapat karena reorasi pada
tingkat perkembangan sebelumnya, prilaku retualistik yang berlebihan
dan factor situational (personal lingkungan ) yang berhubungan dengan
deficit perawatan diri di antaranya : defisi kognitif, nyeri, penurunan
motifasi, keletihan, kebingungan, dan ansietas serta ketidak mampuan
data yang diperoleh pada klien dengan gangguan/deficit perawatan diri
antara lain : kurang mandi, meliputi : membasuh seluruh tubuh, menyisir
rambut, menggosok gigi, melakukan perawatan, kuku dan kulit ( serta
menggunakan tata ricis ). Tidak ada keinginan untuk membasuh tubuh
atau bagian-bagian tubuh, tidak mendapatkan sumber air, tidak
mampu/mengerti tentang teknik atau tata kebersihan diri. Akibatnya
akan menyebabkan gatal-gatal, dan penyakit kulit.

Perawatan diri mencakup aktifitas-aktifitas yang dibutuhkan untuk


memenuhi kebutuhan hidup sehai-hari (aktifitas dailif living ) yang
meliputi kebutuhan makan, mandi/hygiene, berpakaian/berhias, toileting
dan kebutuhan instrumental.
B. PSIKOPATOLOGI
Deficit perawatan diri dapat terjadi karena individu mengalami
gangguan fungsi motorik atau kognitif yang menyebabkan penurunan
kemampuan yang melakukan fungsi aktifitas perawatan diri sehingga
masalah perawatan ini dapat muncul pada hampir semua masalah
kejiwaan.
Deficit perawatan diri pada pasien ganggun jiwa terjadi akibat
adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan yang melakukan
aktivitas diri menurun. Deficit perawatan diri tampak dari ketidak
mampuan merawat kebersihan diri, makan secara mandiri, berhias
secara mandiri, dan toileting (BAB/BAK) secara mandiri.
Deficit perawatan diri dapat mengakibatkan individu mengalami
gangguan keseimbangan cairan tubuh, menderita penyakit fisik karena
kurang/tidak bersih, hubungan sosial semakin buruk, tidak berhubungan
dengan orang lain selama tidak melakukan ADL dan pada akhirnya
semakin memperburuk kondisi kepribadian.
C. TANDA DAN GEJALA

1. Gangguan kebersiahan diri meliputi : rambut kotor,gigi kotor, kulit


berdaki dan bau, kuku panjang dan kotor.
2. Ketidak mampuan berhias/berdandan rambut acak-acakan, pakian
kotor dan tak rapi, pakaian tak sesuai, pada pasien laki-laki tak
bercukur, pada pasien wanita tak berdandan.
3. Ketidakmampuan mandiri mengambil makanan sendiri, makan
berceceran dan tidak makan pada temptnya.
4. Ketidakmampuan BAB/BAK secara mandiri BAB/BAK tidak pada
tempatnya , tidak membersihkan diri dengan baik setelah
BAB/BAK.

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN

Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa


terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk
melakukan aktivitas perawatan diri menurun.kurang perawatan diri
tampak dari ketidakmampuan merawat kebersihan diri ,makan secara
mandiri,berhias

diri

secara

mandiri,dan

toileting

(Buang

Air

Besar(BAB)/Buang Air kecil(BAK) secara mandiri.


Untuk mengetahui apakah pasien

mengalami masalah kurang

perawatan diri maka tanda dan gejala dapat diperoleh melalui observasi
pada pasien yaitu:
1. Gangguan kebersihan diri ,ditandai dengan rambut kotor ,gigi
kotor,kulit berdaki dan bau,kuku panjang dan kotor.
2. Ketidak mampuan berhias /berdandan,ditandai dengan rambut
acak -acakan ,pakaian kotor dan tidak rapi,pakaian tidak sesuai,
pada pasien laki-laki tidak bercukur,pada pasien wanita tidak
berdandan.
3. Ketidakmampuan makan secara mandiri,ditandai dengan
ketidakmampuan mengambil makan sendiri,makan berceceran, dan
makan tidak pada tempatnya .
4. Ketidakmampuan BAB/BAK secara mandiri,ditandai dengan
BAB/BAK tidak pada tempatnya,tidak membersihkan diri dengan
baik setelah BAB/BAK.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan data yang di dapat di tetapkan diagnose keperawatan :
Kurang Perawatan Diri :
Kebersihan Diri

Berdandan
Makan
BAB/BAK
C. PERENCANAAN & TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
Untuk melatih pasien dalam menjaga kebersihan diri saudara
dapat melekukan tahapan tindakan meliputi :
a) Menjelasakan pentingnya menjaga kebersihan diri.
b) Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri.
c) Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri.
d) Melatih pasien memperaktekkan cara kebersihan diri.

Tujuan :
Klien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
2. Melatih pasien berdandan / berhias
Untuk pasien laki-laki latihannya meliputi :
Berpakaian
Menyisir rambut
Bercukur
Untuk pasien wanita
Berpakaian
Menyisir rambut
Berhias
Tujuan :

Klien mampu melakukan berhias / berdandan secara baik


3. Melatih pasien makan sendiri
Untuk melatih makan pasien kita dapat melekukan tahapan
sebagai berikut :
a) Menjelaskan cara mempersiapakan makan
b) Menjelaskan cara makan yang tertib
c) Menjelaskan cara merapikan peralatan makan setelah
makan
d) Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik
Tujuan :
Klien mampu makan dengan baik
4. Mengajarkan pasien melekukan BAB/BAK secara mandiri
Kita dapat melatih pasien untuk BAB/BAK mandiri sesuai
tahapan berikut :
a) Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
b) Menjelsakan cara membersihkan diri setelah BAB/BAK
c) Menjelsakan cara menbersihkan tempat BAB/BAK
Tujuan :
Klien melakukan BAB/BAK secara mandiri

Peran Serta Keluarga Dalam merawat Klien Dengan Defisit Perawatan


Diri

1. Meningkatkan kesadaran dan percaya diri klien


Bina hubungan saling percaya
Bicarakan tentang pentingnyakebersihan diri
Kuatkan kemampuan klien merawat diri
2. Membimbing dan mendorong klien merawat diri
Bantu klien merawat diri, ajarkan keterampilan secara
bertahap
Buat jadwal kegiatan setiap hari
Ingatkan kegiatan harian
3. Beri pujian tiap kegiatan yang positif
D. EVALUASI
1. Klien mampu menyebutkan arti kebersihan diri
2. Klien dapat menyebutkan tujuan kebersihan diri
3. Klien dapat menilai kebersihan dirinya sendiri
4. Klien dapat melakukan perawatan diri secara mandiri dengan
benar.

BAB IV
PEMBAHASAN
Defisit perawatan diri merupakan suatu keadaan dalam seseorang
mangalami gangguan dalam maupan luar /melakukan ataupun
menyelesaikan aktivitas perawatan dari semua mandiri (towshend,1998).

Defisit perawatan diri adalah suatu keadaan di mana individual


mengalami suatu gangguan fungsi motorik atau fungsi kognitif yang
menyebabkan penurunan kemampuan/melakukan masing-masing dari ke
lima aktifitas perawatan diri (corpenito, 2000).
Jadi, disini deficit perawatan diri di simpulkan bahwa suatu
keadaan seseorang yang mengalami gangguan fungsi motorik/kognitif
yang dapat mengganggu penurunan untuk melakukan aktifitas perawatan
diri. Misalnya : mandi, makan, berhias/berdandan, dan toileting.
Deficit perawatan diri pada pasien ganggun jiwa terjadi akibat
adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan yang melakukan
aktivitas diri menurun. Deficit perawatan diri tampak dari ketidak
mampuan merawat kebersihan diri, makan secara mandiri, berhias secara
mandiri, dan toileting (BAB/BAK) secara mandiri.
Deficit perawatan diri dapat mengakibatkan individu mengalami
gangguan keseimbangan cairan tubuh, menderita penyakit fisik karena
kurang/tidak bersih, hubungan sosial semakin buruk, tidak berhubungan
dengan orang lain selama tidak melakukan ADL dan pada akhirnya
semakin memperburuk kondisi kepribadian.
A. PENGKAJIAN
Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa
terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan
untuk melakukan aktivitas perawatan diri menurun.kurang perawatan

diri tampak dari ketidakmampuan merawat kebersihan diri. Sehingga


pada pengkajian di dapatkan :
1. Gangguan kebersihan diri ,ditandai dengan rambut kotor ,gigi
kotor,kulit berdaki dan bau,kuku panjang dan kotor.
2. Ketidak mampuan berhias /berdandan,ditandai dengan rambut
acak -acakan ,pakaian kotor dan tidak rapi,pakaian tidak sesuai,
pada pasien laki-laki tidak bercukur,pada pasien wanita tidak
berdandan.
3. Ketidakmampuan makan secara mandiri,ditandai dengan
ketidakmampuan mengambil makan sendiri,makan berceceran, dan
makan tidak pada tempatnya .
4. Ketidakmampuan BAB/BAK secara mandiri,ditandai dengan
BAB/BAK tidak pada tempatnya,tidak membersihkan diri dengan
baik setelah BAB/BAK.
B. DIAGNOSA
Pada diagnose di dapatkan bahwa kurang perawatan diri
meliputi :
1. Kebersihan diri
2. Makan
3. Berdandan/berhias
4. Toileting
C. PERENCANAAN & TINDAKAN KEPERAWATAN
Kita melakukan latihan pada klien deficit perawatan diri :
1. Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
2. Melatih pasien berdandan / berhias
3. Melatih pasien makan sendiri
4. Mengajarkan pasien melekukan BAB/BAK secara mandiri
D. EVALUASI

Klien telah dapat mengetahui arti kebersihan diri dan tujuannya.


Klien juga dapat menilai kebersihan dirinya sendiri dan telah dapat
melakukannya secara mandiri.

BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Defisit perawatan diri adalah keadaan dimana seseorang tidak
dapat melakukan kegiatan seperti kebersihan diri yang di pengaruhi
dengan fungsi motorik dan kognitif.
Deficit perawatan diri meliputi ketidakmampuan klien dalam :
1. Kebersihan diri
2. Makan
3. Bedandan/berhias
4. toileting

Anda mungkin juga menyukai