Anda di halaman 1dari 5

GAMBARAN POLA DIET NY.

J YANG MENDERITA GASTRITIS


DI PUSKESMAS MOJOLANGU

Di Puskesmas Mojolangu Malang Tahun 2015

STUDI KASUS

Oleh :
RABIYATUL JANNAH
(NIM : 201310300511052)

PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
Nama Mahasiswa : Rabiyatul Jannash

NIM : 201310300511052

Pembimbing 1 : Erma Wahyu M,S. Kep. Ns, M.Si

Pembimbing 2 : Edi Purwanto, MNg

Judul : Gambaran Pola Diet Ny.J Yang Menderita Gastritis Di


Puskesmas Mojolangu

Tempat Pengambilan Kasus : Puskesmas Mojolangu

Tanggal Pengambilan Kasus : 20 November 2015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Saat ini semakin canggih dan maju zaman maka semakin tinggi pula tingkat
penyakit yang di derita oleh manusia, di tambah pula dengan gaya hidup serta pola
makan yang tidak baik yang membuat tingginya penyakit maag (Gastritis). Secara
sederhana gastritis itu sendiri merupakan proses inflamasi pada mukosa dan
submukosa lambung. Gastritis merupakan salah satu masalah kesehatan saluran
pencernaan yang paling sering terjadi. Gastritis adalah inflamasi mukosa lambung
yang disebabkan oleh, diet yang sembarangan dan pola makan yang tidak tepat.
Biasanya individu akan makan terlalu banyak, terlalu cepat, atau yang terlalu
berbumbu seperti terlalu pedas dan asam. (Ardiansyah, 2012)

Berdasarkan penelitian World Health Organization (WHO) terhadap beberapa


negara di dunia mendapati bahwa jumlah penderita gastritis di Negara Inggris 22%,
China 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35% dan Perancis 29,5% (WHO, 2010). Badan
penelitian kesehatan dunia WHO juga mengadakan tinjauan terhadap beberapa
Negara dunia. Di dunia, insiden gastritis terjadi sekitar 1,8-2,1 juta dari jumlah
penduduk setiap tahun. Insiden terjadinya gastritis di Asia Tenggara sekitar 583.635
dari jumlah penduduk setiap tahunnya. Prevalensi gastritis yang dikonfirmasi melalui
endoskopi pada populasi di Shanghai sekitar 17,2% yang secara substantial lebih
tinggi daripada populasi di barat yang berkisar 4,1% dan bersifat asimptomatik.
Gastritis biasanya dianggap sebagai suatu hal yang remeh namun gastritis merupakan
awal dari sebuah penyakit yang dapat menyusahkan kita. Persentase dari angka
kejadian gastritis di Indonesia menurut WHO adalah 40,8%. Angka kejadian gastritis
pada beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi 274,396 kasus dari
238,452,952 jiwa penduduk. Menurut (Maulidiyah, 2006) di Kota Surabaya angka
kejadian Gastritis sebesar 31,2%, Denpasar 46%, sedangkan di Medan angka kejadian
cukup tinggi sebesar 91,6%. Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2011,
gastritis merupakan salah satu penyakit di dalam sepuluh penyakit terbanyak pada
pasien rawat inap di rumah sakit di Indonesia dengan jumlah 30.154 kasus (4,9%)
(Depkes, 2010)

Gastritis merupakan penyakit radang lambung yang dikenal sebagai penyakit


lambung. Lambung itu sendiri adalah sebagai organ cerna dimana berfungsi untuk
menyimpan makanan dan mencernakan kembali makanan menjadi partikel yang lebih
kecil untuk diteruskan ke duodenum. Beberapa hal yang dapat menyebabkan
timbulnya gastritis adalah pengeluaran asam lambung yang berlebihan, pertahanan
dinding lambung yang lemah, Infeksi bakteri helicobacter pylori (sejenis bakteri yang
hidup didalam lambung dalam jumlah yang kecil) ketika asam lambung yang
dihasilkan lebih banyak kemudian pertahanan dinding lambung menjadi lemah,
bakteri ini bisa bertambah banyak jumlahnya apalagi disertai kebersihan makanan
yang kurang, gangguan gerakan saluaran cerna dan stress psikologis
(Misnadiarly,2009 : 11-12). Adapun faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejadian gastritis adalah stress, pola makan, mengkonsumsi alkohol, dan merokok.
Manusia dengan segala aktivitasnya tidak pernah terlepas dari yang namanya stress.
Stress Adalah reaksi alami dari dalam tubuh dan jiwa kita, ketika menghadapi teknan
atau perubahan, secara tidak langsung dapat menyebabkan iritasi pada lambung
(Harlina Pribadi, april 2011 : 59) Pola makan adalah meberikan pada tubuh makanan
dan cairan secukupnya yang tidak memberatkan lambung serta mencegah dan
menetralkan sekresi asam lambung yang berlebihan. Pola makan yang tidak teratur
dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan enzim pencernaan dilambung
(Sunita Almatsier, 2010 : 109). Alkohol adalah bahan memabukkan yang diperoleh
dari peragian biji-bijian dan umbi-umbian. Alkohol merupakan minuman yang panas
dan dapat memicu terjadinya gastritis (Harlina Pribadi, 2011 : 97). Merokok
menyebabkan gangguan pada perut yang dimulai dengan rasa perih pada perut karna
lapar yang diakibatkan terlalu banyak mengisap rokok. Jadi menghentikan aliran
getah perut dan fungsi-fungsi lainnya dalam perut. Hal ini dapat menyebabkan
timbulnya penyakut gastritis (Hung Zhao Guang dan Vivienne Lewis, Agustus 2012 :
104).

Dari berbagai sumber diatas, maka dapat saya simpulkan bahwa timbulnya
penyakit gastritis ini disebabkan karna asupan pola makan yang tidak teratur, adanya
masalah-masalah psikologi yang membuat individu stress dan gaya hidup individu
yang tidak sehat dan kebiasaan merokok. Penyakit gastritis dapat terjadi pada
siapapun baik pada anak-anak, dewasa maupun lansia. Peyakit gastritis timbul karna
faktor-faktor yang kadang disepelekan oleh individu namun berdampak negative bagi
kesehatannya. Untuk itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang faktor makanan
seperti diet pasien yang banyak di spelekan oleh masyarakat mengenai pentingnya
diet untuk mencegah terjadinya gastritis.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas maka rumusan masalah yang dapat di ambil adalah
“Bagaimanakah gambaran pola diet dan kebiasaan pola makan Ny.J yang menderita
penyakit gastritis ?
1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Ingin menggali dan mengetahui bagaimana pola diet Ny.J sehari-hari yang
menderita penyakit gastritis.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengidentifikasi pola diet Ny. J sehari-hari

2. Untuk mengidentifikasi kebiasaan makan Ny. J

3. Untuk mengidentifikasi frekuensi kekambuhan gastritis pada Ny. J

1. 4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Praktisi

1. Bagi Responden

Mendapatkan informasi mengenai pentingnya pola diet dan makan


tepat waktu agar tidak terjadi kekambuhan penyakit gastrirtis.

2. Bagi Puskesmas

Sebagai bahan masukan dalam memberikan pelayanan kesehatan


khususnya pada penderita gastritis dan memberikan edukasi mengenai
pola diet dan makan yang efektif serta memberikan informasi kepada
penderita gastritis.

3. Bagi Peneliti

Dapat mengetahui bagaimanakah gambaran pola diet pada penderitas


gastritis.

Anda mungkin juga menyukai