Anda di halaman 1dari 5

NO

1.

DIAGNOSA
KEPERAWATAN

TANGGAL &
WAKTU

Gangguan perfusi jaringan b/d 19 januari 2015


melemahnya atau menurunnya 14.00 WIB
aliran darah kedaerah gangrene
akibat adanya obstruksi
14.25 WIB
pembuluh darah
14.40 WIB

IMPLEMENTASI
1. BHSP
2. Observasi TTV
3. Observasi sensorik dan motoric
4. Mengajari Ny. S cara meningkatkan aliran
darah (meninggikan kaki)

14.50 WIB

5. Mengajari Ny. S untuk sering bergerak

15.00 WIB

6. Memberi pendidikan akan penyakit DM +


Gangren

15.03 WIB

7. Memberi motivasi untuk selalu mengikuti


tindakan perawatan agar mempercepat
penyembuhann

Minum obat
setelah makan :
Pagi : 07.30
Siang : 12.30
Sore : 05.30

8. Kolaborasi pemberian chephaflox 2x1,


pumpicel 2x1, trovensis 2x1, antrain
3x1,dipenhidramin 2x1

EVALUASI
S : 1. Ny. S mengatakan
kulit pada tarsal,
metatarsal, dan phalang
tidak terasa sakit
2. Ny. S mengatakan
bahwa tubuhnya terasa
panas dan gatal
O : 1. TD = 100/60
mmHg,
S/N = 37/80, RR = 20
2. Keadaan umum pasien
membaik sudah mampu
jalan-jalan , berfungsi
untuk meningkatkan aliran
darah
3. Ny. S sudah sedikit aktif
ketika ada tindakan
keperawatan
4. Ny. S merasa mual
muntah ketika hendak
disuruh makan
A : Tujuan teratasi
sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
no 1,2,3,7,8
Evaluasi Dx no. 1
dilakukan pada

tanggal 20 januari
2015 (10.00)
2.

Gangguan integritas jaringan


b/d adanya gangrene pada
ekstremitas

19 januari 2015
17.00 WIB

1. BHSP
2. Evaluasi luas luka dan keadaan luka Ny. S

17.05 WIB

3. Mengajarkan cara pencegahan infeksi kepada


Ny. S dan keluarganya (suami), seperti
memotong kuku ,dll

17.15 WIB

4. Mengajarkan alur tindakan perawatan luka


yang dilakukan oleh tim khusus dan mahasiswa
agar tidak tegang saat perawatan luka

17.20 WIB

5. Dan tidak lupa motivasi selalu diberikan


kepada Ny. S agar lebih aktif kepada setiap
tindakan (termasuk perawatan luka) guna
tujuan perawatan terpenuhi

16.30 WIB

6. Perawatan luka masih dikakukan tim khusus


RSI Siti Hajar, untuk kami akan melakukan
perawatan hari berikutnya (tgl . 24 januari
2015, 13.00 WIB)

24.00 WIB

7. Kolaborasi dalam pemberian insulin levemir


(sc) long acting

15.05 WIB

8. Cek GDA
9. Pemberian antibiotic
10. Pemberian mycostatin
11. Pemberiaan diet khusus
a) 3 besar : 07.00, 12.00, 17.00 WIB
Jenis : nasi, bubur kasar

S : Suami Ny. S
mengatakan bahwa
istrinya sedikit aktif dalam
proses penyembuhan dari
personal hygiene sampai
perawatan luka dan
pemberian obat-obatan
O : 1. Luas luka kering
menjadi basah tambah
meluas, adanya luka di
mulut bertambah buruk
hingga di luka gangrene
ada gas keton yang belum
di keluarkan
2. GDA = 80 mg/dl
3. Pemberian gizi
membantu akan tetapi
perawatan yang masih
kurang sesuai dengan
kondisi lukanya
A : Tujuan teratasi
sebagian
P : intervensi dilanjutkan
no 1,2,5,6,8,9,10,11
Evaluasi Dx no. 2

3.

Keterbatasan mobilitas fisik


b/d adanya gangren

20 januari 2015
14.00 WIB

3 kecil : snack dan jelly


b) Kolaborasi dengan ahli gizi kebutuhan
Ny. S dengan DM =1950 kkal
1. BHSP
2. Observasi tingkat kekuatan otot pada Ny. S dan
di dokumentasikan

14.15 WIB

3. Menyuruh Ny. S untuk menggerakkan dan


mengangkat ekstremitas bawah dan atas sesuat
kemampuan

15.30 WIB

4. Memberi tahu Ny. S untuk sering


(duduk,berdiri, dan jalan kaki) serta memberi
tahu ketika BAK untuk jalan kaki ke kamar
mandi di dampingi suami Ny. S

15.40 WIB

5. Memberi tahu Ny. S ketika jadwal makan


khusus agar bangun dari tempat tidur secara
mandiri , akan tetapi di awal jika tidak kuat
dibantu suaminya

15.50 WIB

6. Memberi pendidikan kesehatan kepada Ny. S


dan suami nya tentang manfaat tindakan
mobilisasi

15.55 WIB

7. Memberi penjelasan singkat tentang mobilisasi


yang di terapkan kepada Ny. S terhadap
penyembuhan luka gangrene (agar aliran darah
mengalir lancar)

16.02 WIB

8. Memberi motivasi kepada Ny. S untuk sering


melakukan gerakan tubuh walaupun minimal
tapi kalau bisa sesuai kemampuan yang optimal

S : 1. Ny. S mengatakan
bahwa tubuhnya sedikit
enakan setelah sering
BAK jalan kekamar mandi
2. Suami Ny. S
mengatakan Ny. S tampak
lebih semangat untuk di
ajak jalan-jalan melihat
pemandanagn di luar
kamar lantai 2
O : 1. Kekiatan tonus otot
meningkat
5

2. Nutrisi yang diberikan


kepada Ny. S cukup
adekuat (1950 kkal)
A : Tujuan tercapai
sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
no 1,2,3,4,8,10
Evaluasi Dx no. 3
dilaksanakan pada

4.

Ansietas b/d kurangnya


pengetahuan tentang
penyakitnya

16.10 WIB

9. Memberi motivasi kepada suami Ny. S agar


selalu mendukung latihan fisik pada Ny. S agar
lebih punya motivasi dan percaya diri 5 kali
lipat

17.00 WIB

10. Dan untuk kolaborasi kami dengan ahli gizi


RSI Siti Hajar Sidoarjo untuk pemenuhan
nutrisi selama melakukan tindakan latihan fisik
pada Ny. S
1. BHSP
2. Mengkaji tingkat kecemasan pada Ny. S

20 januari 2015
19.30 WIB
19.35 WIB

3. Menyuruh dan membujuk Ny. S untuk


mengungkapkan rasa cemasnya

19.40 WIB

4. Memberikan informasi tentang proses penyakit


Ny. S dan keikutsertaan Ny. S dan keluarga
(suami) dalam tindakan yang dapat mengurangi
beban pikiran

19.42 WIB

5. Memberikan keyakinan pada Ny. S bahwa


perawat dan tim kesehatan lain akan selalu
memberikan perawatan terbaik untuk Ny. S

19.46 WIB

6. Memberikan kesempatan pada keluarga Ny. S


untuk selalu mendampingi di dekat pasien agar
tidak cemas

19.50 WIB

7. Menciptakan lingkungan aman dan nyaman


(udara bebas mudah masuk dan adanya wangiwangian)

tanggal 22 januari
2015 (08.45 WIB)

S : 1. Ny. S mengatakan
bahwa dirinya selalu
nyaman dan tenang ketika
berdzikir dan mengingat
Allah S.W.T
2. Suami Ny. S
mengatakan bahwa
istrinya sudah merasa
nyaman disbanding
sebelumnya
O : 1. Ny. S tampak lebih
aktif dan merespon ketika
ada tindakan keperawatan
2. kecemasan Ny. S sudah
tidak ada
A : Tujuan Tercapai
semua
P : Intervensi di hentikan
Evaluasi Dx no. 4
dilaksanakan pada

19.55 WIB

8. Memotivasi Ny. S agar selalu mendekatkan diri


kepada Allah S.W.T

tanggal 21 januari
2015 (08.30)

Anda mungkin juga menyukai