Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Pokok Bahasan : gangguan organ reproduksi pria


Sub Pokok Bahasan : Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
Hari/Tanggal : Sabtu, 04 Januari 2020
Waktu : 13.00 - selesai
Tempat : Ruang Mawar RSUD Jombang
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien

A. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan maka audien mampu mengerti
gambaran penyakit BPH
Tujuan Khusus
1. Mengeahui kelenjar prostat
2. Mengetahui BPH
3. Mengetahui penyebab BPH
5. Mengetahui gejala BPH
6. Mengetahui komplikasi BPH
7. Mengetahui metode operasi untuk BPH

B. Sasaran dan Target


Sasaran dan target yaitu pasien dan keluarga pasien di ruang rawat inap Pav.
Mawar RSUD Jombang

C. Strategi Pelaksanaan
Pendidikan kesehatan dilakukan pada hari Sabtu, 04 Januari 2020.

D. Metode
- Ceramah
- Tanya jawab
E. Materi (terlampir)
1. Pengertian prostat
2. Pengertian BPH
3. Penyebab BPH
4. Gejala BPH
5. Komplikasi BPH
6. Metode operasi untuk BPH.

F. Media
- Leaflet

G. Pengorganisasian
1. Moderator : Nanda Izky
2. Penyaji : Nanda Izky
3. Notulis : Tina Oktafiana
4. Fasilitator : Tina Oktafiana
5. Observer : Andika Putra

Uraian Tugas

1. Moderator bertugas menjalankan jalannya acara penyuluhan dari awal


hingga akhir penutupan acara
2. Penyaji bertugas menyampaikan materi penyuluhan yang telah disiapkan
3. Notulen bertugas mencatat sebuah ringkasan tentang data yang telah
disampaikan oleh moderator, penyaji ,atau peserta yang bersifat ringkas,
padat, sistematis, dan secara menyeluruh.
4. Fasilitator bertugas menciptakan suasana penyuluhan yang nyaman dan
memotifasi peserta untuk bertanya
5. Observer bertugas mengamati jalannya acara penyuluhan
H. Setting Tempat

Keterangan:

= Moderator = Peserta

= Pemateri = Fasilitator

= Pembimbing = Observer
I. TahapKegiatan

N Waktu Kegiatan Peserta


o
1. 5 menit Kegiatan membuka
penyuluhan a. Menjawab salam
a. Mengucap salam b. Mengenal petugas
b. Memperkenalkan diri penyuluhan
c. Menjelaskan tujuan yang c. Menyimak dengan
akan dicapai berkaitan saksama
dengan materi penyuluhan
yang akan disampaikan
2. 15 Kegiatan inti
menit a. Pengertian prostat a. Mendengar dengan
saksama
b. Pengertian BPH b. Mendengar dengan
seksama
c. Penyebab BPH c. Mendengar dengan
seksama
d. Gejala BPH d. Mendengar dengan
seksama
e. Komplikasi BPH e. Mendengar dengan
seksama
f. Metode operasi untuk BPH f. Mendengar dengan
seksama
3. 10 Kegiatan menutup
menit penyuluhan a. Menjawab
a. Mengajukan pertanyaan yang
pertanyaan sebagai diberikan
evaluasi b. Menjawab salam
b. Mengucapkan salam
penutup

J. Kriteria Evaluasi
 Evaluasi Proses
 Sasaran mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal hingga akhir
acara penyuluhan
 Penyaji dapat memberi materi dan menjawab pertanyaan
masyarakat dengan baik
 Penyuluhan dapat berjalan sesuai dengan waktu yang ditentukan
 Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan baik dan lancar
 Evaluasi Hasil
 Sasaran tahu dan memahami sehingga menerapkan dalam
praktiknya individu maupun kelompok seperti yang telah
disampaikan dalam penyuluhan
 Sasaran membagikan pengetahuannya yang telah di dapat dalam
penyuluhan kepada masyarakat yang lainnya.
K. Lampiran

MATERI PENYULUHAN

BPH
Pembesaran prostat jinak atau benign prostatic hyperplasia (BPH) adalah
kondisi ketika kelenjar prostat membesar. Akibatnya, aliran urine menjadi tidak lancar
dan buang air kecil terasa tidak tuntas. Kelenjar prostat hanya dimiliki oleh pria.
Oleh karena itu, penyakit ini hanya dialami oleh pria. Hampir semua pria
mengalami pembesaran prostat, terutama pada usia 60 tahun ke atas. Meski
begitu, tingkat keparahan gejalanya bisa berbeda pada tiap penderita, dan tidak
semua pembesaran prostat menimbulkan masalah.

PENYEBAB BPH

Belum diketahui apa yang menyebabkan pembesaran prostat jinak. Akan tetapi,
kondisi ini diduga terkait dengan perubahan pada keseimbangan kadar hormon
seksual seiring pertambahan usia pria.

Pada sebagian besar pria, prostat akan terus tumbuh seumur hidup. Ketika
ukurannya cukup besar, prostat akan menghimpit uretra, yaitu saluran yang
mengalirkan urine dari kandung kemih ke lubang kencing. Kondisi inilah yang
menyebabkan munculnya gejala-gejala di atas.

Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena pembesaran
prostat jinak, yaitu:

 Berusia di atas 60 tahun


 Kurang berolahraga
 Memiliki berat badan berlebih
 Menderita penyakit jantung atau diabetes
 Rutin mengonsumsi obat hipertensi jenis penghambat beta
 Memiliki keluarga yang mengalami gangguan prostat
GEJALA BPH

Tingkat keparahan gejala pembesaran prostat jinak bisa berbeda pada tiap
penderita, tetapi umumnya akan memburuk seiring waktu. Gejala utama
penderita benign prostatic hyperplasia (BPH) adalah gangguan saat buang air
kecil, yang bisa berupa:

 Urine sulit keluar di awal buang air kecil.


 Perlu mengejan saat buang air kecil.
 Aliran urine lemah atau tersendat-sendat.
 Urine menetes di akhir buang air kecil.
 Buang air kecil terasa tidak tuntas.
 Buang air kecil di malam hari menjadi lebih sering.
 Beser atau inkontinensia urine.

OPERASI UNTUK BPH

Ada sejumlah metode operasi prostat yang bisa digunakan dokter urologi untuk


mengatasi pembesaran prostat jinak, di antaranya:

Transurethral resection of the prostate (TURP)

TURP merupakan metode operasi yang paling sering dilakukan untuk


mengangkat kelebihan jaringan prostat. Dalam prosedur ini, jaringan prostat yang
menyumbat diangkat sedikit demi sedikit, menggunakan alat khusus yang
dimasukkan melalui lubang kencing.

Transurethral incision of the prostate (TUIP)

TUIP tidak mengangkat jaringan prostat, namun membuat irisan kecil pada
prostat agar aliran urine menjadi lancar. Prosedur ini dilakukan pada pembesaran
prostat yang ukurannya kecil hingga sedang.
KOMPLIKASI

Pembesaran prostat jinak yang tidak ditangani dapat menyebabkan sejumlah


komplikasi serius, yaitu:

 Infeksi saluran kemih


 Penyakit batu kandung kemih
 Tidak bisa buang air kecil
 Kerusakan kandung kemih dan ginjal

Anda mungkin juga menyukai