Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Mata Ajaran : KMB


Pokok Bahasan : Sistem Urinaria
SUB pokok Bahasan : BPH (benigna Prostat Hiperplasia
Sasaran : Pasien penderita BPH
Waktu : 20 Menit
Tempat : Ruang Pasien BPH

I.Tujuan Intruksional Umum (TIU)


Setelah menyelesaikan penyuluhan kali ini diharapkan Klien/keluarga klien dapat
memahami tentang BPH.

II. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan ini klien / keluarga klien di harapkan dapat :
1) Memahami tentang pengertian BPH
2) Menyebutkan Etiologi dari BPH
3) Menyebutkan Tanda dan gejala BPH
4) Menyebutkan Pencegahan BPH
III. Abnalisa Tugas
a. Ciri : klien harus sudah memahami tentang stroke
b. Komponen yang di perlukan
 Kognitif : Pengajar harus mampu menjelaskan tentang BPH dan
harus mampu mengevaluasi.
 Afektif : Pengajar harus bisa mengendalikan emosi dan harus
bisa bersikap tegas.
Pengajar harus memberikan kesempatan terhadap
klien/keluarga untuk ikut berpartisipasi

1
 Psikomotor : Pengajar harus bisa menguasai ruangan dan klien

IV. Sasaran penyuluhan


a. Kognitif : klien harus mampu memahami materi yang di sampaikan dan
mampu memberikan respon terhadap evaluasi yang di berikan.
b. Afektif : keluarga harus menerima dan menghargai pengajar, Klien di
harapkan bersikap aktif
c. Psikomotor: Klien / keluarga harus memperhatikan pengajar
Klien/keluarga harus manmpu mengutarakan pendapatnya

V. Sub-sub Pokok Bahasan


1. Definisi BPH
2. Etiologi BPH secara umum
3. Cara penanganan pada pasien BPH

VI. Alokasi Waktu


a. Pembukaan: 5 Menit
b. Isi : 10 Menit
c. Penutup : 5 Menit

VII. Materi
Terlampir

VIII. Strategi Pengajaran


Dengan lokasi duduk pengajar berhadapan dengan klien BPH dan keloarga pasien .

2
IX. Kegiatan Belajar Mengajar
No Tahap Pengajar Peserta Media
1. Pendahuluan a) Mengucapkan Salam a) Menjawab salam
b) Menjelaskan b) Mendengar dan
Cakupan Materi memperhatikan
c) Menjelaskan c) Mendengar dan
kompetensi dalam memperhatikan
TIU dan TIK

2. Penyajian a) Menjelaskan tentang a) Mendengar dan


pengertian BPH memperhatikan
b) Etiologi BPH secara b) Mendengar dan
umum memperhatikan
c) Cara penanganan c) Mendengar dan
pada pasien BPH memperhatikan Leaflet
d) Menyebutkan d) Mendengar dan
Pencegahan BPH memperhatikan

3 Penutup a) Memberikan a) Bertanya


Kesempatan untuk
bertanya b) Menjawab Tanya
b) Evaluasi mahasiswa c) Memberi saran Jawab
c) Memberi saran dan dan kritik
kritik d) Menjawab salam

3
d) Menjawab salam

X. Media dan Alat pengajaran


a) Media
 Liflet
b) Alat
 Kertas

XI. Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah, praktek dan Tanya jawab

XII. Penilaian / Evaluasi


Klien dan keluarga bisa menyebutkan gambaran secara umum tentang BPH.

LAMPIRAN MATERI
“ BPH”
A. Definisi
Benigna Prostat Hiperplasi ( BPH ) adalah pembesaran jinak kelenjar prostat,
disebabkan oleh karena hiperplasi beberapa atau semua komponen prostat meliputi
jaringan kelenjar / jaringan fibromuskuler yang menyebabkan penyumbatan uretra

4
pars prostatika ( Lab / UPF Ilmu Bedah RSUD dr. Sutomo, 1994 : 193 ).

B. Penyebab BPH
1) Dihydrotestosteron
Peningkatan 5 alfa reduktase dan reseptor androgen menyebabkan epitel
dan stroma dari kelenjar prostat mengalami hiperplasi .
2) Perubahan keseimbangan hormon estrogen - testoteron
Pada proses penuaan pada pria terjadi peningkatan hormon estrogen dan
penurunan testosteron yang mengakibatkan hiperplasi stroma.
3) Interaksi stroma - epitel
Peningkatan epidermal gorwth factor atau fibroblast growth factor dan
penurunan transforming growth factor beta menyebabkan hiperplasi stroma dan
epitel.
4) Berkurangnya sel yang mati
Estrogen yang meningkat menyebabkan peningkatan lama hidup stroma
dan epitel dari kelenjar prostat.
5) Teori sel stem
Sel stem yang meningkat mengakibatkan proliferasi sel transit ( Roger Kirby,
1994 : 38 ).

Secara umum penyebab BPH belum jelas, tetapi factor umur dapat
mempengaruhi (lansia dan terjadi pada pria)

5
6

C. Gejala Benigne Prostat Hyperplasia


Gejala klinis yang ditimbulkan oleh Benigne Prostat Hyperplasia disebut sebagai
Syndroma Prostatisme. Syndroma Prostatisme dibagi menjadi dua yaitu :

1. Gejala Obstruktif yaitu :


a. Hesitansi yaitu memulai kencing yang lama dan seringkali disertai dengan
mengejan yang disebabkan oleh karena otot destrussor buli-buli memerlukan
waktu beberapa lama meningkatkan tekanan intravesikal guna mengatasi adanya
tekanan dalam uretra prostatika.
b. Intermitency yaitu terputus-putusnya aliran kencing yang disebabkan karena
ketidakmampuan otot destrussor dalam pempertahankan tekanan intra vesika
sampai berakhirnya miksi.
c.Terminal dribling yaitu menetesnya urine pada akhir kencing.
d. Pancaran lemah : kelemahan kekuatan dan kaliber pancaran destrussor
memerlukan waktu untuk dapat melampaui tekanan di uretra.
e. Rasa tidak puas setelah berakhirnya buang air kecil dan terasa belum puas.

2. Gejala Iritasi yaitu :


a. Urgency yaitu perasaan ingin buang air kecil yang sulit ditahan.
b. Frekuensi yaitu penderita miksi lebih sering dari biasanya dapat terjadi pada
malam hari (Nocturia) dan pada siang hari.
c.Disuria yaitu nyeri pada waktu kencing.

D. Pencegahan BPH

1. Perbanyak istirahat
2. Perbanyak minum
3. Jangan terlalu sering duduk
4. Jangan di biasakan menahan kencing

Anda mungkin juga menyukai