Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat  Allah SWT, yang telah yang memberikan Rahmat 
Nikmat kesehatan dan kekuatan sehingga penulisan makalah yang berjudul
Epidemiologi Kesehatan Lingkungan Pengelolaan Sampah dapat
terselesaikan.
Makalah ini disusun sebagai tugas pada mata kuliah IKM II Epidemiologi.
Olehnya itu, penulis menyampaikan terimakasih juga kepada dosen kami karena
telah memberi waktu dan kesempatan dalam menyusun makalah ini.
Kemudian bila dalam pembahasan yang dijelaskan tentunya mungkin
masih jauh dari kesempurnaan, maka kritikan dan saran sangat diharapkan dari
semua pihak  yang sifatnya membangun guna kesempurnaan makalah ini
selanjutnya. Semoga makalah ini membawa manfaat bagi kita semua.
Demikian makalah ini dibuat dan atas segala kritikan dan saran yang
diberikan, diucapkan banyak terima kasih.

Tasikmalaya,  Februari 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................... 1
1.2. Tujuan................................................................................... 1
1.3 Manfaat Penulisan................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sampah................................................................ 3
2.2 Jenis-jenis Sampah................................................................ 3
2.3 Sumber Sampah..................................................................... 5
2.4 Sifat Sampah......................................................................... 7
2.5 Pengelolaan Sampah............................................................. 7
2.6 Manfaat Pengelolaan Sampah............................................... 13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................... 15
3.2 Saran ..................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penanganan sampah merupakan hal yang sangat kompleks karena tidak
saja menyangkut masalah teknis tetapi juga masalah kelembagaan, dukungan
biaya, dukungan pemerintah, dan peran serta masyarakat yang terkait erat satu
dengan lainnya.Berangkat dari hal tersebut di atas, untuk menyelesaikan problem
tersebut harus dilakukan melalui peran serta masyarakat secara aktif.Daerah
perkotaan menghasilkan sampah dengan karakteristik tertentu. Sampah perkotaan
mempunyai ciri yang didominasi sampah organik, namun demikian bukan berarti
tidak ada sampah anorganik.
Sistem manajemen persampahan yang dikembangkan harus merupakan
sistem manajemen yang berbasis pada masyarakat yang dimulai dari pengelolaan
sampah di tingkat rumah tangga.
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan , pengangkutan , pemrosesan ,
pendaur-ulangan , atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya
mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya
dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau
keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya
alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif
dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.

1.2. Tujuan
Kita adalah penghasil sampah. Dalam aktivitas kehidupan manusia baik
langsung maupun tidak langsung memberikan kontribusi yang besar terhadap
persoalan sampah. Pemahaman di masyarakat yang selama ini ada ialah mereka
hanya berkewajiban membayar retribusi sampah, untuk itu mereka berhak
mendapatkan kompensasi atas retribusi yang telah mereka bayar.

1
1.3 Manfaat Penulisan
1. Penulisan makalah ini dapat membuka wawasan kita tentang kondisi
lingkungan di sekitar kita.
2. Menambah pengetahuan bagi peneliti dan pembaca serta memperkenalkan
manfaat pengolahan sampah.                                       
3. Makalah ini diharapkan menjadi sumbangan bagi mahasiswa mengenai
latar belakang pengolahan sampah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sampah


Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan didefinisikan oleh manusia menurut
derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep
sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama
proses alam tersebut berlangsung.Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia
didefinisikan konsep lingkungan maka Sampah dapat dibagi menurut jenis-
jenisnya.
Menurut kamus istilah lingkungan hidup, sampah mempunyai definisi
sebagai bahan yang tidak mempunyai nilai, bahan yang tidak berharga untuk
maksud biasa, pemakaian bahan rusak, barang yang cacat dalam pembuatan
manufaktur, materi berkelebihan, atau bahan yang ditolak.
Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, dipakai, tidak disenangi,
atau sesuatu yang berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan
sendirinya.
Dari batasan diatas sampah adalah hasil suatu kegiatan manusia yang
dibuang karena sudah tidak berguna.

2.2 Jenis-jenis Sampah


Berdasarkan sumbernya
1. Sampah alam
2. Sampah manusia
3. Sampah konsumsi
4. Sampah nuklir
5. Sampah industri

3
Berdasarkan sifatnya
1. Sampah organik - dapat diurai (degradable)
2. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)
Berdasarkan bentuknya
1.      Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine
dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah
kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini
dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik
Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan
organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari
peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu
pembersihan kebun dan sebagainya.
2.      Sampah Cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak
diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
 Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini
mengandung patogen yang berbahaya.
 Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar
mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
3.      Sampah alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses
daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi
tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah,
misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.
4.      Sampah manusia
Sampah manusia adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil
pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi
bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana
perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu
perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan

4
penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi.
Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing).
Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem
urinoir tanpa air.
5.      Sampah Konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia)
pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke
tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun
demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan
sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.
6.      Limbah radioaktif
Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang
menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan
hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat
yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju
biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih
dilakukan).

2.3 Sumber Sampah


Sumber sampah dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut :
1)  Sampah yang berasal dari pemukiman (domestic waste)
Sampah ini terdiri dari bahan-bahan padat sebagai hasil kegiatan rumah
tangga yang sudah dipakai dan dibuang, seperti : sisa-sisa makanan baik
yang sudah dimasak atau yang belum, bekas pembungkus berupa kertas,
plastik, daun, dan sebagainya, pakaian-pakaian bekas, bahan-bahan
bacaan, perabot rumah tangga, daun-daun dari kebun atau taman.
2)   Sampah yang berasal dari tempat-tempat umum
Sampah ini berasal dari tempat-tempat umum, seperti : pasar, tempat-
tempat hiburan, terminal bus, stasiun kereta api, dan sebagainya. Sampah
ini berupa : kertas, plastik, botol, daun dan sebagainya.

5
3)   Sampah yang berasal dari perkantoran
Sampah dari perkantoran baik perkantoran pendidikan, perdagangan,
departemen, perusahaan dan sebagainya.umumnya sampah ini bersifat
kering, dan mudah terbakar (rabbish).
4)   Sampah yang berasal dari Jalan raya
Sampah ini berasal dari pembersihan jalan, yang umumnya terdiri dari :
kertas-kertas, kardus-kardus, debu, batu-batuan, pasir, sobekan ban,
onderdil-onderdil kendaraan yang jatuh, daun-daunan dan sebagainya.
5)   Sampah yang berasal dari Industri (industrial waste)
Sampah ini berasal dari kawasan industri, termasuk sampah yang berasal
dari pembangunan industri, dan segala sampah yang berasal dari proses
produksi, misalnya : sampah-sampah pengepakan barang, logam, plastic,
kayu, potongan tekstil, kaleng dan sebagainya.
6)   Sampah yang berasal dari Pertanian / perkebunan
Sampah ini sebagai hasil dari perkebunan / pertanian, misalnya : jerami,
sisa sayur mayor, batang padi, batang jagung, ranting kayu yang patah, dan
sebagainya.
7)   Sampah yang berasal dari Pertambangan
Sampah ini berasal dari daerah pertambangan, dan jenisnya tergantung
dari jenis usaha pertambangan itu sendiri, misalnya : batu-batuan, tanah /
cadas, pasir, sisa-sisa pembakaran (arang), dan sebagainya.
8)   Sampah yang berasal dari Peternakan dan perikanan
Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan ini berupa : kotoran-
kotoran ternak, sisa-sisa makanan, bangkai binatang, dan sebagainya.
Sedangkan menurut Wibowo. Arianto dan Djajawinata. T. Darwin, (2007)
membagi sampah menjadi dua kelompok yaitu
a)   Sampah domestik
Adalah sampah yang dihasilkan oleh kegiatan manusia secara
langsung, contohnya sampah rumah tangga, pasar, sekolah dan
sebagainya.

6
b)   Sampah non domestic
Adalah sampah yang dihasilkan oleh kegiatan manusia secara tidak
langsung, contohnya sampah pabrik, industri dan pertanian.

2.4 Sifat Sampah


Berdasarkan sifat pokoknya, sampah dibagi menjadi dua yaitu :
1)   Sampah yang bersifat Degradable
Sampah dari jenis ini adalah yang mempunyai sifat secara alami dapat atau
mudah diuraikan oleh jasad hidup (khususnya mikroorganisme). Pada
umumnya jenis sampah organik termasuk ke dalam sampah yang bersifat
degradable.
2)   Sampah yang bersifat Non degradable
Sampah jenis ini adalah sampah yang secara alami sukar atau sangat sulit
diuraikan oleh jasad renik. Pada umumnya sampah anorganik termasuk ke
dalam kelompok sampah yang bersifat non degradabel. Sebenarnya
hampir semua sampah, baik sampah organic maupun anorganik dapat
diuraikan oleh mikroba. Misalnya kaca, besi, atau benda-benda anorganik
lainnya dapat diuraikan oleh jasad hidup. Hanya waktu yang dibutuhkan
oleh penguraiannya ini lama atau sangat lama.

2.5 Pengelolaan Sampah.


Pengelolaan sampah adalah pengumpulan , pengangkutan , pemrosesan ,
pendaur-ulangan , atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya
mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya
dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau
keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya
alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif
dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.

7
Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan:
 mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis
 mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi
lingkungan hidup.

Teknis pengelolaan sampah


1.      Pemilahan sampah organik dan anorganik
Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan oleh mikroba
atau yang dapat membusuk (daun, sisa makanan, sayuran dll) sedangkan
sampah anorganik adalah sampah yang sukar diuraikan (plastik, karet,
dll).Setiap rumah tangga diwajibkan memilih sampah sebelum dibuang ke
tempat pembuangan sampah sementara (TPS). Dan setiap TPS harus
menyediakan tempat sampah yang berbeda untuk sampah organik dan sampah
anorganik dengan warna yang berbeda pula.
Untuk sampah anorganik, berupa plastik dan kertas, dapat dijual kiloan
ke pengepul atau diolah menjadi barang kerajinan tangan. Yang penulis
lakukan di lingkungan tempat tinggal, pengumpulan sampah plastik melalui
jalur PKK, setiap pertemuan PKK yang diadakan setiap bulan, penulis
mewajibkan ibu-ibu untuk membawa sampah plastik sebanyak-banyaknya dan
untuk memberi motivasi, penulis mengganti semua sampah plastik tersebut
dengan uang sepuluh ribu rupiah yang masuk ke kas PKK. Selanjutnya
sampah plastik penulis berikan ke pemulung.
2.      Menggunakan teknologi murah meriah yang mudah dilakukan oleh
masyarakat
Untuk sampah organik dapat dibuat kompos.Metode komposting
merupakan langkah sederhana yang tidak menimbulkan efek samping bagi
lingkungan, tetapi memberi nilai tambah bagi sampah.Pengelolaan sampah
dengan komposting merupakan alternatif terbaik. Dengan adanya pengolahan
sampah di tingkat rumah tangga akan mengurangi volume sampah yang ada di
tempat pembuangan akhir (TPA) yang berarti pula mengurangi anggaran
pemerintah kota dalam menangani masalah sampah. Ini diperlukan kerjasama

8
yang baik antara masyarakat dengan pemerintah, sehingga sampah dapat
ditangani dengan baik.
3.      Membudayakan hidup bersih dan tertib bisa menjadi kunci penyelesaian
masalah sampah. Budaya bersih dan tertib harus diajarkan sedini mungkin
dalam keluarga yang akhirnya akan berpengaruh pada masyarakat luas.

Metoda Pengelolaan Sampah


a)      Metoda Pembuang
·         Penimbunan darat
Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yg ditinggalkan ,
lubang bekas pertambangan , atau lubang lubang dalam. Sebuah situs
penimbunan darat yg di desain dan di kelola dengan baik akan menjadi
tempat penimbunan sampah yang hiegenis dan murah. Sedangkan
penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan
menyebabkan berbagai masalah lingkungan , diantaranya angin berbau
sampah , menarik berkumpulnya Hama , dan adanya genangan air sampah.
·         Pembakaran/pengkremasian
Pembakaran adalah metode yang melibatkan pembakaran zat
sampah. Pengkremasian dan pengelolaan sampah lain yg melibatkan
temperatur tinggi baisa disebut "Perlakuan panas". kremasi merubah
sampah menjadi panas, gas, uap dan abu.Pengkremasian dilakukan oleh
perorangan atau oleh industri dalam skala besar. Hal ini bsia dilakukan
untuk sampah padat , cari maupun gas. Pengkremasian dikenal sebagai
cara yang praktis untuk membuang beberapa jenis sampah berbahaya,
contohnya sampah medis (sampah biologis). Pengkremasian adalah
metode yang kontroversial karena menghasilkan polusi udara.

9
b)      Metode Daur-ulang
Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah
untuk digunakan kembali disebut sebagai daur ulang.Ada beberapa cara daur
ulang pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau
mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar untuk membangkitkan listik.
·         Pengolahan kembali secara fisik
Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang , yaitu
mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang ,
contohnya botol bekas pakai yang dikumpulkan kembali untuk digunakan
kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan
dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah
yang sudah tercampur.
Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum ,
kaleng baja makanan/minuman, Botol HDPE dan PET , botol kaca , kertas
karton, koran, majalah, dan kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE,
PP, dan PS) juga bisa di daur ulang.Daur ulang dari produk yang komplek
seperti komputer atau mobil lebih susah, karena harus bagian bagiannya
harus diurai dan dikelompokan menurut jenis bahannya.
·         Pengolahan biologis
Material sampah organik , seperti zat tanaman , sisa makanan atau
kertas , bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos,
atau dikenal dengan istilah pengkomposan.Hasilnya adalah kompos yang
bisa digunakan sebagi pupuk dan gas methana yang bisa digunakan untuk
membangkitkan listrik.
Contoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik
pengkomposan adalah Green Bin Program (program tong hijau) di
Toronto, Kanada, dimana sampah organik rumah tangga , seperti sampah
dapur dan potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk di
komposkan.

10
·         Pemulihan energy
Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil
langsung dengan cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak
langsung dengan cara mengolahnya menajdi bahan bakar tipe lain. Daur-
ulang melalui cara "perlakuan panas" bervariasi mulai dari
menggunakannya sebagai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai
menggunakannya untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan uap dan
listrik dari turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi adalah dua bentuk
perlakukan panas yang berhubungan , dimana sampah dipanaskan pada
suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan
di wadah tertutup pada Tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat
mengubah sampah menjadi produk berzat padat , gas, dan cair. Produk cair
dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi
produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk
seperti karbon aktif. Gasifikasi dan Gasifikasi busur plasma yang canggih
digunakan untuk mengkonversi material organik langsung menjadi Gas
sintetis (campuran antara karbon monoksida dan hidrogen). Gas ini
kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik dan uap.
c)      Metode penghindaran dan pengurangan
Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah
pencegahan zat sampah terbentuk , atau dikenal juga dengan "pengurangan
sampah". Metode pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas
pakai , memperbaiki barang yang rusak , mendesain produk supaya bisa diisi
ulang atau bisa digunakan kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas
plastik ), mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang sekali
pakai (contohnya kertas tissue) ,dan mendesain produk yang menggunakan
bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama (contoh, pengurangan bobot
kaleng minuman).

11
Manfaat pengelolaan sampah
1. Penghematan sumber daya alam
2. Penghematan energi
3. Penghematan lahan TPA
4. Lingkungan asri (bersih, sehat, nyaman)

Bencana sampah yang tidak dikelola dengan baik


1. Longsor tumpukan sampah
2. Sumber penyakit
3. Pencemaran lingkungan

Pendidikan dan Kesadaran


Pendidikan dan kesadaran di bidang pengelolaan limbah dan sampah yang
semakin penting dari perspektif global dari manajemen sumber daya. Pernyataan
yang Talloires merupakan deklarasi untuk kesinambungan khawatir dengan skala
dan belum pernah terjadi sebelumnya kecepatan dan degradasi lingkungan, dan
penipisan sumber daya alam. Lokal, regional, dan global polusi udara; akumulasi
dan distribusi limbah beracun, penipisan dan kerusakan hutan, tanah, dan air; dari
penipisan lapisan ozon dan emisi dari "rumah hijau" gas mengancam
kelangsungan hidup manusia dan ribuan lainnya hidup spesies, integritas bumi
dan keanekaragaman hayati, keamanan negara, dan warisan dari generasi masa
depan. Beberapa perguruan tinggi telah menerapkan Talloires oleh Deklarasi
pembentukan pengelolaan lingkungan hidup dan program pengelolaan sampah,
misalnya pengelolaan sampah di universitas proyek. Universitas pendidikan
kejuruan dan dipromosikan oleh berbagai organisasi, misalnya WAMITAB
Chartered dan Lembaga Manajemen dari limbah.

12
2.6 Manfaat Pengelolaan Sampah
Sampah apapun jenis dan sifatnya mengandung senyawa kimia yang
diperlukan oleh manusia secara langsung atau secara tidak langsung. Dalam hal
ini yang penting sampai berapa jauh manusia dapat menggunakan dan
memanfaatkannya. Penggunaan dan pemanfaatan sampah untuk manusia sudah
sejak lama telah dilakukan, antara lain :
1)   Pengisi tanah
Sudah bukan aneh lagi bila kota-kota besar sekarang tumbuh tempat-tempat
pemukiman baru, rumah toko, kompleks perbelanjaan baru yang asalnya dari
rawa-rawa atau tempat tanah berair lainnya atau bahkan dari tempat-tempat
pembuangan sampah.
2)   Sumber pupuk organik
Kompos adalah sejenis pupuk organik yang sangat dibutuhkan khususnya oleh
petani sayuran. Kompos banyak dibuat dari sampah, walaupun akhir-akhir ini
kehadiran plastik merupakan masalah yang belum sepenuhnya teratasi.
3)   Sumber humus
Kehadiran senyawa organic dalam bentuk humus didalam tanah dapat
mempertahankan sifat fisik tanah, dengan sifat fisik yang baik, maka
kemampuan tanah menyerap dan mempertahankan air dapat terjadi dengan
baik.
4)   Media penanaman jamur
Sampah dapat juga digunakan sebagai media penanaman jamur, penggunaan
media ini ternyata telah memberikan hasil yang memuaskan. Misalnya, media
jamur merang, jamur shitake, dan jamur tiram putih tumbuh dengan baik pada
bahan organic pada kompos.
5)   Penyubur plankton
Plankton adalah makanan utama ikan, yang biasanya terdiri dari hewan dan
tanaman bersel tunggal. Kolam ikan yang banyak planktonnya akan sangat
subur. Suburnya plankton ini dapat menyebabkan pertumbuhan yang cepat
pula pada ikan-ikan yang dipelihara, misalnya di kolam-kolam. Suburnya
plankton karena pemasukan bahan-bahan organik dari sampah.

13
6)   Bahan pembuat biogas
Salah satu manfaat sampah adalah membantu program hemat energi dan
dalam pencarian sumber energy baru. Mengingat bahwa sumber energi yang
berbahan baku bahan bakar fosil merupakan sumber daya alam yang terbatas.
Oleh karena itu, sampah dapat dijadikan alternative untuk keperluan tersebut.
7)   Media produksi vitamin
Salah satu jenis mikroorganisme penghasil vitamin (vitamin B12) ternyata
sangat subur pertumbuhannya di dalam media yang dicampur dengan  ekstrak
sampah. Telah banyak lembaga penelitian mencoba meneliti lebih lanjut
peranan sampah sebagai bahan media pertumbuhan jasad renik penghasil
vitamin. 
8)   Bahan makanan ternak
Sampah sebagai bahan makanan ternak secara langsung (yang masih segar)
dan melalui proses fermentasi telah digunakan dimana-mana dengan hasil
yang baik.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh Negara di dunia.
Tidak hanya di Negara-negara berkembang, tetapi juga di Negara-negara maju,
sampah selalu menjadi masalah. Rata-rata setiap harinya kota-kota besar di
Indonesia menghasilkan puluhan ton sampah. Sampah-sampah itu diangkut oleh
truk-truk khusus dan dibuang atau ditumpuk begitu saja di tempat yang sudah
disediakan tanpa diapa-apakan lagi. Dari hari ke hari sampah itu terus menumpuk
dan terjadilah bukit sampah seperti yang sering kita lihat.
Sampah yang menumpuk itu, sudah tentu akan mengganggu penduduk di
sekitarnya. Selain baunya yang tidak sedap, sampah sering dihinggapi lalat. Dan
juga dapat mendatangkan wabah penyakit. Walaupun terbukti sampah itu dapat
merugikan, tetapi ada sisi manfaatnya. Hal ini karena selain dapat mendatangkan
bencana bagi masyarakat, sampah juga dapat diubah menjadi barang yang
bermanfaat. Kemanfaatan sampah ini tidak terlepas dari penggunaan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam menanganinya.

3.2 Saran
Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan
menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan
sampah. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih
menghargai lingkungan, walaupun kadang harus dihadapkan pada mitos tertentu.
Peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan karena jika tidak
maka para perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Aditama,TY. (2009). Pengelolaan sampah. Jakarta : Arcan.


Azwar, A. (2006). Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan . Jakarta : Mutiara
Sumber Widya.
Anonim. (2007). sampah dan Lingkungan Sehat . Jakarta : Ditjen Cipta Karya
Departemen Pekerjaan Umum R.I.
Ditjen PPM dan PL (2002) Pedoman Teknis Pengelolaaan sampah . Jakarta :
Departemen Kesehatan R.I.
Notoatmodjo. (2005). Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.

16

Anda mungkin juga menyukai