Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah yang memberikan Rahmat
Nikmat kesehatan dan kekuatan sehingga penulisan makalah yang berjudul
Epidemiologi Kesehatan Lingkungan Pengelolaan Sampah dapat
terselesaikan.
Makalah ini disusun sebagai tugas pada mata kuliah IKM II Epidemiologi.
Olehnya itu, penulis menyampaikan terimakasih juga kepada dosen kami karena
telah memberi waktu dan kesempatan dalam menyusun makalah ini.
Kemudian bila dalam pembahasan yang dijelaskan tentunya mungkin
masih jauh dari kesempurnaan, maka kritikan dan saran sangat diharapkan dari
semua pihak yang sifatnya membangun guna kesempurnaan makalah ini
selanjutnya. Semoga makalah ini membawa manfaat bagi kita semua.
Demikian makalah ini dibuat dan atas segala kritikan dan saran yang
diberikan, diucapkan banyak terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Kita adalah penghasil sampah. Dalam aktivitas kehidupan manusia baik
langsung maupun tidak langsung memberikan kontribusi yang besar terhadap
persoalan sampah. Pemahaman di masyarakat yang selama ini ada ialah mereka
hanya berkewajiban membayar retribusi sampah, untuk itu mereka berhak
mendapatkan kompensasi atas retribusi yang telah mereka bayar.
1
1.3 Manfaat Penulisan
1. Penulisan makalah ini dapat membuka wawasan kita tentang kondisi
lingkungan di sekitar kita.
2. Menambah pengetahuan bagi peneliti dan pembaca serta memperkenalkan
manfaat pengolahan sampah.
3. Makalah ini diharapkan menjadi sumbangan bagi mahasiswa mengenai
latar belakang pengolahan sampah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Berdasarkan sifatnya
1. Sampah organik - dapat diurai (degradable)
2. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)
Berdasarkan bentuknya
1. Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine
dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah
kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini
dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik
Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan
organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari
peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu
pembersihan kebun dan sebagainya.
2. Sampah Cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak
diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini
mengandung patogen yang berbahaya.
Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar
mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
3. Sampah alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses
daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi
tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah,
misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.
4. Sampah manusia
Sampah manusia adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil
pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi
bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana
perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu
perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan
4
penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi.
Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing).
Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem
urinoir tanpa air.
5. Sampah Konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia)
pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke
tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun
demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan
sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.
6. Limbah radioaktif
Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang
menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan
hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat
yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju
biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih
dilakukan).
5
3) Sampah yang berasal dari perkantoran
Sampah dari perkantoran baik perkantoran pendidikan, perdagangan,
departemen, perusahaan dan sebagainya.umumnya sampah ini bersifat
kering, dan mudah terbakar (rabbish).
4) Sampah yang berasal dari Jalan raya
Sampah ini berasal dari pembersihan jalan, yang umumnya terdiri dari :
kertas-kertas, kardus-kardus, debu, batu-batuan, pasir, sobekan ban,
onderdil-onderdil kendaraan yang jatuh, daun-daunan dan sebagainya.
5) Sampah yang berasal dari Industri (industrial waste)
Sampah ini berasal dari kawasan industri, termasuk sampah yang berasal
dari pembangunan industri, dan segala sampah yang berasal dari proses
produksi, misalnya : sampah-sampah pengepakan barang, logam, plastic,
kayu, potongan tekstil, kaleng dan sebagainya.
6) Sampah yang berasal dari Pertanian / perkebunan
Sampah ini sebagai hasil dari perkebunan / pertanian, misalnya : jerami,
sisa sayur mayor, batang padi, batang jagung, ranting kayu yang patah, dan
sebagainya.
7) Sampah yang berasal dari Pertambangan
Sampah ini berasal dari daerah pertambangan, dan jenisnya tergantung
dari jenis usaha pertambangan itu sendiri, misalnya : batu-batuan, tanah /
cadas, pasir, sisa-sisa pembakaran (arang), dan sebagainya.
8) Sampah yang berasal dari Peternakan dan perikanan
Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan ini berupa : kotoran-
kotoran ternak, sisa-sisa makanan, bangkai binatang, dan sebagainya.
Sedangkan menurut Wibowo. Arianto dan Djajawinata. T. Darwin, (2007)
membagi sampah menjadi dua kelompok yaitu
a) Sampah domestik
Adalah sampah yang dihasilkan oleh kegiatan manusia secara
langsung, contohnya sampah rumah tangga, pasar, sekolah dan
sebagainya.
6
b) Sampah non domestic
Adalah sampah yang dihasilkan oleh kegiatan manusia secara tidak
langsung, contohnya sampah pabrik, industri dan pertanian.
7
Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan:
mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis
mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi
lingkungan hidup.
8
yang baik antara masyarakat dengan pemerintah, sehingga sampah dapat
ditangani dengan baik.
3. Membudayakan hidup bersih dan tertib bisa menjadi kunci penyelesaian
masalah sampah. Budaya bersih dan tertib harus diajarkan sedini mungkin
dalam keluarga yang akhirnya akan berpengaruh pada masyarakat luas.
9
b) Metode Daur-ulang
Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah
untuk digunakan kembali disebut sebagai daur ulang.Ada beberapa cara daur
ulang pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau
mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar untuk membangkitkan listik.
· Pengolahan kembali secara fisik
Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang , yaitu
mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang ,
contohnya botol bekas pakai yang dikumpulkan kembali untuk digunakan
kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan
dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah
yang sudah tercampur.
Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum ,
kaleng baja makanan/minuman, Botol HDPE dan PET , botol kaca , kertas
karton, koran, majalah, dan kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE,
PP, dan PS) juga bisa di daur ulang.Daur ulang dari produk yang komplek
seperti komputer atau mobil lebih susah, karena harus bagian bagiannya
harus diurai dan dikelompokan menurut jenis bahannya.
· Pengolahan biologis
Material sampah organik , seperti zat tanaman , sisa makanan atau
kertas , bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos,
atau dikenal dengan istilah pengkomposan.Hasilnya adalah kompos yang
bisa digunakan sebagi pupuk dan gas methana yang bisa digunakan untuk
membangkitkan listrik.
Contoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik
pengkomposan adalah Green Bin Program (program tong hijau) di
Toronto, Kanada, dimana sampah organik rumah tangga , seperti sampah
dapur dan potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk di
komposkan.
10
· Pemulihan energy
Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil
langsung dengan cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak
langsung dengan cara mengolahnya menajdi bahan bakar tipe lain. Daur-
ulang melalui cara "perlakuan panas" bervariasi mulai dari
menggunakannya sebagai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai
menggunakannya untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan uap dan
listrik dari turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi adalah dua bentuk
perlakukan panas yang berhubungan , dimana sampah dipanaskan pada
suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan
di wadah tertutup pada Tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat
mengubah sampah menjadi produk berzat padat , gas, dan cair. Produk cair
dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi
produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk
seperti karbon aktif. Gasifikasi dan Gasifikasi busur plasma yang canggih
digunakan untuk mengkonversi material organik langsung menjadi Gas
sintetis (campuran antara karbon monoksida dan hidrogen). Gas ini
kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik dan uap.
c) Metode penghindaran dan pengurangan
Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah
pencegahan zat sampah terbentuk , atau dikenal juga dengan "pengurangan
sampah". Metode pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas
pakai , memperbaiki barang yang rusak , mendesain produk supaya bisa diisi
ulang atau bisa digunakan kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas
plastik ), mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang sekali
pakai (contohnya kertas tissue) ,dan mendesain produk yang menggunakan
bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama (contoh, pengurangan bobot
kaleng minuman).
11
Manfaat pengelolaan sampah
1. Penghematan sumber daya alam
2. Penghematan energi
3. Penghematan lahan TPA
4. Lingkungan asri (bersih, sehat, nyaman)
12
2.6 Manfaat Pengelolaan Sampah
Sampah apapun jenis dan sifatnya mengandung senyawa kimia yang
diperlukan oleh manusia secara langsung atau secara tidak langsung. Dalam hal
ini yang penting sampai berapa jauh manusia dapat menggunakan dan
memanfaatkannya. Penggunaan dan pemanfaatan sampah untuk manusia sudah
sejak lama telah dilakukan, antara lain :
1) Pengisi tanah
Sudah bukan aneh lagi bila kota-kota besar sekarang tumbuh tempat-tempat
pemukiman baru, rumah toko, kompleks perbelanjaan baru yang asalnya dari
rawa-rawa atau tempat tanah berair lainnya atau bahkan dari tempat-tempat
pembuangan sampah.
2) Sumber pupuk organik
Kompos adalah sejenis pupuk organik yang sangat dibutuhkan khususnya oleh
petani sayuran. Kompos banyak dibuat dari sampah, walaupun akhir-akhir ini
kehadiran plastik merupakan masalah yang belum sepenuhnya teratasi.
3) Sumber humus
Kehadiran senyawa organic dalam bentuk humus didalam tanah dapat
mempertahankan sifat fisik tanah, dengan sifat fisik yang baik, maka
kemampuan tanah menyerap dan mempertahankan air dapat terjadi dengan
baik.
4) Media penanaman jamur
Sampah dapat juga digunakan sebagai media penanaman jamur, penggunaan
media ini ternyata telah memberikan hasil yang memuaskan. Misalnya, media
jamur merang, jamur shitake, dan jamur tiram putih tumbuh dengan baik pada
bahan organic pada kompos.
5) Penyubur plankton
Plankton adalah makanan utama ikan, yang biasanya terdiri dari hewan dan
tanaman bersel tunggal. Kolam ikan yang banyak planktonnya akan sangat
subur. Suburnya plankton ini dapat menyebabkan pertumbuhan yang cepat
pula pada ikan-ikan yang dipelihara, misalnya di kolam-kolam. Suburnya
plankton karena pemasukan bahan-bahan organik dari sampah.
13
6) Bahan pembuat biogas
Salah satu manfaat sampah adalah membantu program hemat energi dan
dalam pencarian sumber energy baru. Mengingat bahwa sumber energi yang
berbahan baku bahan bakar fosil merupakan sumber daya alam yang terbatas.
Oleh karena itu, sampah dapat dijadikan alternative untuk keperluan tersebut.
7) Media produksi vitamin
Salah satu jenis mikroorganisme penghasil vitamin (vitamin B12) ternyata
sangat subur pertumbuhannya di dalam media yang dicampur dengan ekstrak
sampah. Telah banyak lembaga penelitian mencoba meneliti lebih lanjut
peranan sampah sebagai bahan media pertumbuhan jasad renik penghasil
vitamin.
8) Bahan makanan ternak
Sampah sebagai bahan makanan ternak secara langsung (yang masih segar)
dan melalui proses fermentasi telah digunakan dimana-mana dengan hasil
yang baik.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh Negara di dunia.
Tidak hanya di Negara-negara berkembang, tetapi juga di Negara-negara maju,
sampah selalu menjadi masalah. Rata-rata setiap harinya kota-kota besar di
Indonesia menghasilkan puluhan ton sampah. Sampah-sampah itu diangkut oleh
truk-truk khusus dan dibuang atau ditumpuk begitu saja di tempat yang sudah
disediakan tanpa diapa-apakan lagi. Dari hari ke hari sampah itu terus menumpuk
dan terjadilah bukit sampah seperti yang sering kita lihat.
Sampah yang menumpuk itu, sudah tentu akan mengganggu penduduk di
sekitarnya. Selain baunya yang tidak sedap, sampah sering dihinggapi lalat. Dan
juga dapat mendatangkan wabah penyakit. Walaupun terbukti sampah itu dapat
merugikan, tetapi ada sisi manfaatnya. Hal ini karena selain dapat mendatangkan
bencana bagi masyarakat, sampah juga dapat diubah menjadi barang yang
bermanfaat. Kemanfaatan sampah ini tidak terlepas dari penggunaan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam menanganinya.
3.2 Saran
Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan
menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan
sampah. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih
menghargai lingkungan, walaupun kadang harus dihadapkan pada mitos tertentu.
Peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan karena jika tidak
maka para perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya.
15
DAFTAR PUSTAKA
16