Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH IKM DAN PROMKES

PENGELOLAAN SAMPAH

Disusun oleh :

1. Ayu Nur Wardani (1606067102)


2. Banu Irawan (1606067103)
3. Emil Nur Arifah (1606067104)
4. Endang Sri Wahyuni (1606067105)

AKADEMI FARMASI INDONESIA


YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT atas limpahan

Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas IKM DAN

PROMKES dengan judul “PENGELOLAAN SAMPAH’’ pada waktu yang telah ditentukan.

Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. Sunardi, M.Kes., Apt yang telah membimbing kami dalam mata kuliah IKM

dan Promkes dan memberikan tugas ini.

2. Keluarga dan teman-teman serta pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu

persatu yang telah membantu proses serta memberikan dukungan dalam pembuatan

makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan. Untuk itu

kritik dan saran yang mebangun dari pembaca sangat dibutuhkan demi peningkatan makalah

dimasa yang akan datang.

Yogyakarta, 17 Januari 2019

Kelompok 2C

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I . PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG .................................................................. 4


2. RUMUSAN MASALAH .............................................................. 5
3. TUJUAN PENULISAN................................................................. 5

BAB II. PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN SAMPAH ........................................................... 6


2. JENIS – JENIS SAMPAH ........................................................... 7
3. PENGARUH SAMPAH TERHADAP LINGKUNGAN ............. 10
4. UPAYA PENGELOLAAN SAMPAH ........................................ 12

BAB III. PENUTUP

1. KESIMPULAN ............................................................................. 18
2. SARAN ......................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai

saat ini masih tetap menjadi masalah besar bagi bangsa Indonesia adalah pembuangan

sampah. Sampah-sampah itu diangkut oleh truk-truk khusus dan dibuang atau

ditumpuk begitu saja di tempat yang sudah disediakan tanpa di apa-apakan lagi. Hal

tersebut tentunya sangat berpengaruh terhadap lingkungan sekitar dimana lingkungan

menjadi kotor dan sampah yang membusuk akan menjadi bibit penyakit di kemudian

hari.

Pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup

masyarakat telah meningkatkan jumlah timbulan sampah, jenis, dan keberagaman

karakteristik sampah. Meningkatnya daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis

bahan pokok dan hasil teknologi serta meningkatnya usaha atau kegiatan penunjang

pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga memberikan kontribusi yang besar terhadap

kuantitas dan kualitas sampah yang dihasilkan. Meningkatnya volume timbulan

sampah memerlukan pengelolaan. Pengelolaan sampah yang tidak mempergunakan

metode dan teknik pengelolaan sampah yang ramah lingkungan selain akan dapat

menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan juga akan sangat mengganggu

kelestarian fungsi lingkungan baik lingkungam pemukiman, hutan, persawahan,

sungai dan lautan.

Berdasarkan Undang-Undang No. 18 Tahun 2008, sampah adalah sisa kegiatan

sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Pengelolaan sampah

dimaksudkan adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan

yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Berdasarkan sifat fisik dan

4
kimianya sampah dapat digolongkan menjadi: 1) sampah ada yang mudah membusuk

terdiri atas sampah organik seperti sisa sayuran, sisa daging, daun dan lain-lain; 2)

sampah yang tidak mudah membusuk seperti plastik, kertas, karet, logam, sisa bahan

bangunan dan lain-lain; 3) sampah yang berupa debu/abu; dan 4) sampah yang

berbahaya (B3) bagi kesehatan, seperti sampah berasal dari industri dan rumah sakit

yang mengandung zat-zat kimia dan agen penyakit yang berbahaya.

Apresiasi pemerintah dan masyarakat selalu dituntut untuk melakukan

pengelolaan sampah sehingga pada gilirannya sampah dapat diolah secara mandiri

dan menjadi sumberdaya. Mencermati penomena di atas maka sangat diperlukan

model pengelolaan sampah yang baik dan tepat dalam upaya mewujudkan perkotaan

dan perdesaan yang bersih dan hijau.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah pengertian pencemaran sampah?

2. Apa saja jenis-jenis sampah?

3. Bagaimanakah pengaruh sampah terhadap lingkungan?

4. Bagaimanakah upaya untuk pengelolaan sampah?

C. TUJUAN

1. Dapat memgetahui pengertian dari pencemaran sampah.

2. Dapat mengetahui jenis-jenis sampah.

3. Dapat mengetahui pengaruh sampah terhadap lingkungan.

4. Dapat mengetahui upaya untuk pengelolaan sampah.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENCEMARAN

Pencemaran adalah masuknya makhluk hidup,  zat, energi atau  komponen lain ke

dalam air atau udara, baik yang disengaja maupun yang tida disengaja. Pencemaran

juga dapat dikatakan berubahnya tatanan (komposisi) air atau udaraoleh

kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau

tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Pencemaran terhadap

lingkungan dapat terjadi dimana saja dengan laju yang sangat cepat, dan beban

pencemaran yang semakin berat akibat limbah industri dari berbagai bahan

kimia termasuk logam berat.

Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di sebut polutan, yang

salah satu contohnya adalah sampah. Sampah merupakan material sisa yang tidak

diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia

menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada

konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama

proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia

didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.

Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan

oleh alam (misal gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas

pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan

dikendalikan.

Karena kegiatan manusia, pencemaran lingkungan pasti terjadi. Pencemaran

lingkungan tersebut tidak dapat dihindari, namun yang dapat kita lakukan adalah

mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran

6
dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak mencemari

lingkungan.

B. JENIS-JENIS SAMPAH

1. Berdasarkan Sifat

a) Sampah organic- dapat diurai (degradable)

Sampah organik yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan,

sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih

lanjut menjadi kompos

b) Sampah anorganik – tidak terurai (undegradable)

Sampah anorganik yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik

wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas

minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya.

2. Berdasarkan Sumber

a) Sampah alam

b) Sampah manusia

c) Sampah konsumsi

d) Sampah nuklir

e) Sampah industry

f) Sampah pertambangan

3. Berdasarkan Bentuk

a) Sampah padat

Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan

sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah

kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini

dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah

7
organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung

bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-

potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting,

rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya. Berdasarkan

kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka sampah dapat dibagi

lagi menjadi:

1) Biodegradable yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh

proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti sampah dapur, sisa hewan,

simpah pertanian dan perkeunanan.

2) Non-biodegradable yaitu sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan

tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper,

thermo cial dan lain-lain.

b) Sampah cair

Sampah cair dalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan

kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.

1) Sampah hitam yaitu sampah cair yang dihasulkan dari toilet dan industry.

Sampah ini mengdandung pathogen yang berbahaya.

2) Sampah rumah tangga yaitu sampah cair yang dihadilkan dari dapur,

kamar mandi dan tempat cucuian. Sampah ini mungkin mengandung

pathogen.

Dalam kehidupan manusia, Sampah ini mungkin mengandung patogen.

Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari

aktivitas industry (dikenal juga dengan sebutan limbah)

misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk

industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah

8
yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. Untuk mencegah sampah

cair adalah pabrik pabrik tidak membuang limbah sembarangan misalnya

membuang ke selokan.

c) Sampah alam

Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur

ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai

menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi

masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman

d) Sampah manusia

Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan

terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah

manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan

sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit. Sampah dapat berada pada

setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang

disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi.

Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.

e) Limbah radioaktif

Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang

menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan

hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-

tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat

yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang

namun kadang masih dilakukan)

9
C. PENGARUH SAMPAH TERHADAP LINGKUNGAN

Sampah-sampah yang tidak dikelola dengan baik akan berpengaruh besar

terhadap lingkungan hidup yang berada disekitarnya, dimana sampah

akan  menimbulkan beberapa dampak negatif dan bencana seperti :

1. Dampak terhadap kesehatan

Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan

sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa

organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang

dapat menjangkitkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat

ditimbulkan adalah sebagai berikut :

a) Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang

berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air

minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga

meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang

memadai.

b) Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).

c) Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu

contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita

(taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaaan binatang

ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.

d) Sampah beracun.

Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal

akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg).

Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang

memproduksi baterai dan akumulator.

10
2. Dampak terhadap rusaknya lingkungan

Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan

mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga

beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem

perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan

menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain

berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.

3. Dampak terjadinya banjir

Banjir merupakan peristiwa terbenamnya daratan (yang biasanya kering)

karena volume air yang meningkat. Banjir dapat terjadi karena peluapan air

yang berlebihan di suatu tempat akibat akibat hujan besar dan peluapan air

sungai. Sampah yang dibuang ke dalam  got/saluran air yang menyebabakan

manpat adalah faktor utama yang belum disentuh, berton-ton sampah masuk

aliran sungai dan memampatkan aliran dan menyebabkan polusi sampah di

muara pantai,sungai dan danau.

Banjir dan sampah, keduanya dipandang oleh sebagian golongan  sangat

berhubungan dengan sebab-akibat. Dimana sampah mengakibatkan banjir dan

banjir mengakibatkan sampah. bukan semata masalah perilaku, namun lebih

dalam dari itu adalah masalah kesejahteraan.

Sampah sungai berasal dari sampah rumah tangga dari warga yang

bertempat tinggal dipinggiran sungai, mereka tidak mempunyai tempat

pembuangan sampah resmi yang dikoordinir lingkungannya. Ini berkaitan

juga dengan kebiasaan warga/penduduk yang tidak mempunyai kesadaran

artinya polusi, tenggang rasa serta kebiasaan mau enaknya sendiri. Ini

11
berkaitan budaya masyarakat yang kurang pembinaan tentang artinya

kebersihan lingkungan dan cara mengatasi.

4. Dampak terhadap keadaan social dan ekonomi

a. Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang

kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan

pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana.

b. Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.

c. Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat

kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya

pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan

pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya

produktivitas).

d. Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan

akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan,

jembatan, drainase, dan lain-lain.

e. Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang

tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan

air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang

akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan

jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.

D. UPAYA PENGELOLAAN SAMPAH

Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur-

ulangan, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada

material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk

mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan

12
sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah

bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif dengan metoda dan keahlian

khusus untuk masing masing jenis zat.

Praktek pengelolaan sampah berbeda beda satu Negara ke Negara yang lain

(sesuai budaya yang berkembang) , dan hal ini berbeda juga antara daerah perkotaan

dengan daerah pedesaan , serta rberbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah

industri. Pengelolaan sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area

metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk

sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah

sampah.

Pengelolaan sampah memiliki tujuan untuk menjadi material yang memiliki

nilai ekonomis dan juga untuk mengolah sampah agar menjadi material yang tidak

membahayakan bagi lingkungan hidup. Metode pengelolaan sampah berbeda beda

tergantung banyak hal , diantaranya tipe zat sampah , tanah yg digunakan untuk

mengolah, dan ketersediaan area.

Upaya-upaya dalam pengelolaan sampah, dapat dilakukan dengan menerapkan

beberapa metode  atau cara sebagai berikut :

1. Melakukan metode pembuangan dan penimbunan

Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya

untuk membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di

dunia.  Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yg tidak terpakai,

lubang bekas pertambangan , atau lubang lubang dalam. Sebuah lahan

penimbunan darat yg dirancang dan dikelola dengan baik akan menjadi

tempat penimbunan sampah yang hiegenis dan murah. Sedangkan

penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan

13
menyebabkan berbagai masalah lingkungan , diantaranya angin berbau

sampah , menarik berkumpulnya Hama , dan adanya genangan air sampah.

Efek samping lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang

juga sangat berbahaya.Karakteristik desain dari penimbunan darat yang

modern diantaranya adalah metode pengumpulan air sampah menggunakan

bahan tanah liat atau pelapis plastik. Sampah biasanya dipadatkan untuk

menambah kepadatan dan kestabilannya , dan ditutup untuk tidak menarik

hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan sampah mempunyai sistem

pengekstrasi gas yang dipasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang

terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di

menara pembakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk

membangkitkan listrik.

2. Melakukan metode daur ulang

Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah

untuk digunakan kembali disebut sebagai Daul-ulang. Ada beberapa cara

daur ulang yaitu pengampilan bahan sampah untuk diproses lagi atau

mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar untuk membangkitkan

listrik. Metode baru dari Daur-Ulang yaitu :

a. Pengelolaan kembali secara fisik.

Metode ini adalah aktivitas  paling populer dari daur ulang, yaitu

mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang telah

dibuang contohnya kaleng minum alumunium, kaleg baja

makanan / minuman, botol bekas, kertas karton, koran, majalah dan

kardus . Pengumpulan biasanya dilakukan dari sampah yang sudah

dipisahkan dari awal (kotak sampah / kendaraan sampah khusus),

14
atau dari sampah yang sudah tercampur. Jenis sampah plastik lain

yang dapat digunakan seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa

di daur ulang.Daur ulang dari produk yang komplek seperti

komputer atau mobil lebih susah, karena bagian bagiannya harus

diurai dan dikelompokan menurut jenis bahannya.

b. Pengolahan kembali secara biologis.

Material sampah (organik), seperti zat makanan, sisa makanan /

kertas, bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk

kompos atau dikenal dengan istilah pengkomposan. Hasilnya

adalah kompos yang bisa digunakan sebagai pupuk dan gas yang

bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.

Metode ini menggunakan sistem dasar pendegradasian ba han-

bahan organik secara terkontrol menjadi pupuk dengan

memanfaatkan aktivitas mikroorganisme. Aktivitas

mikroorganisme bisa dioptimalisasi pertumbuhannya dengan

pengkondisian sampah dalam keadaan basah (nitrogen), suhu dan

kelembaban udara (tidak terlalu basah dan atau kering), dan aerasi

yang baik (kandungan oksigen). Secara umum, metode ini bagus

karena menghasilkan pupuk organik yang ekologis (pembenah

lahan) dan tidak merusak lingkungan. Serta sangat memungknkan

melibatkan langsung masyarakat sebagai pengelola (basis komunal)

dengan pola manajemen sentralisasi desentralisasi (se-

Desentralisasi) atau metode Inti (Pemerintah/Swasta)-Plasma

(kelompok usaha di masyarakat). Hal ini pula akan berdampak pasti

terhadap penanggulangan pengangguran. Metode ini yang perlu

15
mendapat perhatian serius/penuh oleh pemerintah daerah

(kab/kota).

Proses pembuatan kompos adalah dengan menggunakan aktivator

EM-4, yaitu proses pengkomposan dengan menggunakan bahan

tambahan berupa mikroorganisme dalam media cair yang berfungsi

untuk mempercepat pengkomposan dan memperkaya mikroba.

Bahan-bahan yang digunakan adalah : Bahan Baku Utama berupa

sampah organik, Kotoran Ternak, EM4, Molase dan Air.

Sedangkan peralatan yang digunakan adalah : Sekop, Cakar,

Gembor, Keranjang, Termometer, Alat pencacah, Mesin giling

kompos dan Ayakan.

Contoh dari pengolahan sampah menggunakan teknik

pengkomposan adalah Green Bin Program (program tong hijau) di

toronto, kanada dimana sampah organik rumah tangga seperti

sampah dapur dn potongan tanaman dikumpulkan di kantong

khusus untuk di komposkan

c. Pemulihan energi

Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil

langsung dengan cara menjadikannya bahan bakar, atau secara

tidak langsung dengan cara mengolahnya menjadi bahan bakar tipe

lain. Daur-ulang melalui cara “perlakuan panas” bervariasi mulai

dari menggunakannya sebagai bahan bakar memasak atau

memanaskan sampai menggunakannya untuk memanaskan borlaer

untuk menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator. Pirolisa

dan Gusifikasi adalah dua bentuk perlakuan panas yang

16
berhubungan, dimana sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan

keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah

tertutup pada tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah

sampah menjadi produk berzat padat, gas dan cair. Produk cair dan

gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan

menjadi produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan

menjadi produk seperti karbon aktif. Gasifikasi busure plasma yang

canggih digunakan untuk mengonversi material organik langsung

menjadi gas sintetis (campuran antara karbon monoksida dan

hidrogen). Gas kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik dan

uap.

3. Melakukan metode penghindaran dan pengurangan.

Sebuah metode yang penting pengelolaan sampah adalah pencegahan zat

sampah bentuk, atau dikenal juga dengan “Penguangan sampah” metode

pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai,

memperbaiki barang yang rusak, mendesain produk supaya bisa diisi ulang

atau bisa digunakan kembali, mengajak konsumen untuk menghindari

penggunaan barang sekali pakai, mendesain produk yang menggunakan

bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama.

17
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pencemaran adalah masuknya mahluk hidup, zat, energi atau  komponen lain ke

dalam air atau udara yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Pencemaran juga

bisa dikatakan berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh

kegiatan manusiadan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau

tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Sampah merupakan

material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.

Jenis-jenis sampah secara umum terbagi menjadi 2, yaitu  sampah organic dan

anorganik. Sampah menimbulkan beberapa masalah terhadap lingkungan hidup

dimana sampah menyebabkan kerusakan lingkungan, munculnya penyakit, terjadinya

banjir, sampai kerugian ekonomi. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi

dampak negatif dari sampah ialah dengan mendaur ulang sampah, melak.ukan

penimbunan sampah, dan tentunya kesadaran dari masing-masing individu

B. SARAN

Di harapkan kepada para mahasiswa dan pembaca makalah ini khususnya

program studi biologi untuk lebih mendalami ilmu tentang upaya-upaya pengelolaan

sampah untuk kelestarian lingkungan hidup. Karena pencemaran oleh sampah sudah

sangat mengkhawatirkan dimana lingkungan yang kita huni ini sudah tercemar oleh

berbagai jenis sampah, baik yang berbahaya maupun tidak, baik yang dapat

dimanfaatkan maupun tidak.

Untuk para mahasiswa yang ingin mengetahui lebih dalam/banyak tentang

makalah ini, di sarankan untuk mencari buku yang lebih khusus di perpustakaan atau

website yang relevan dan terpercaya di internet.

18
DAFTAR PUSTAKA

Agung Suprihatin, S. Pd; Ir. Dwi Prihanto; Dr. Michel Gelbert. 1996. Pengelolaan Sampah.
Malang : PPPGT / VEDC Malang.
Anonim 2012.C. http://carapedia.com/pengertian_definisi_sampah. Diakses tanggal 16
Januari 2019.
Anonim 2012.D. http://soerya.surabaya.go.id. Diakses tanggal 16 Januari 2019
Anonim 2012.E. http://insanutamasdit.wordpress.com. Diakses tanggal 16 Januari 2019.
Apriadji, Wied Harry.1994. Memproses Sampah. Jakarta: Penebar Swadaya.
Ary Nilandari. 2006. Aku Bisa Menghemat Listrik. Jakarta : Dian Rakyat.
Suhadi. 1995. Wiraswasta Sampah. Surabaya: Bina Ilmu.

19

Anda mungkin juga menyukai