Anda di halaman 1dari 15

PENGELOLAAN LIMBAH

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Pendidikan Lingkungan

Dosen Pengampu : Mega Binziriya, M.Pd

Disusun oleh : kelompok 13

1. Ahmad Ferdi Ariyanto ( 2111010004 )


2. Dian Ramadani ( 2111010031 )

Pendidikan Agama Islam


Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas curahan rahmat dan
karunia-Nya, sholawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga. Aamiin.
Makalah kami ini berisi tentang pengolahan limbah yang di susun dalam
rangka memenuhi tugas mata kuliah pendidikan lingkungan. .Penulis
menyadari dalam penulisan makalah ini tentunya masih banyak terdapat
kekurangan dan kesalahan karena keterbatasan kemampuan penulis, untuk
itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung,31 mei 2023

Kelompok

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR .............................................................................................. 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 4
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 5
A. Pengertian Limbah Secara Umum .......................................................... 5
B. Pengolahan Limbah Padat ...................................................................... 5
C. Pengolahan Limbah Cair .......................................................................... 10
D. Pengolahan Limbah B3 ............................................................................ 11
BAB III PENUTUP .................................................................................................. 14
A. Kesimpulan ............................................................................................. 14
B. Kritik dan saran ...................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 15

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Limbah berupakan benda (Padat, Cair, B3) yang tidak diperlukan dan
dibuang, limbah pada umumnya mengandung bahan pencemar dengan konsentrasi
bervariasi. Bila dikembalikan ke alam dalam jumlah besar, limbah ini akan
terakumulasi di alam sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem Alam.
Penumpukan limbah di alam menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem tidak
dikelolah dengan baik. Pengelolahan limbah ini merupakan upaya merencanakan
melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi pendayagunaan limbah, serta
pengendalian dampak yang ditimbulkannya. Upaya pengelolahan limbah tidak mudah
dan memerlukan pengetahuan tentang limbah (Cair, Padat, B3) unsur-unsur yang
terkandung serta penanganan limbah agar tidak mencemari lingkungan selain itu
perlu keterampilan mengelolah limbah menjadi ekonomis dan mengurang jumlah
limbah yang terbuang ke alam.
Makalah ini akan membahas tentang pengelolahan limbah dengan tata
cara yang baik dan benar. Diharapkan dengan dilaksanakan pembelajaran ini dapat
dikembangkan manajemen limbah, khususnya limbah Cair, Padat, serta berbahaya
dan beracun (B3).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian limbah secara umum ?
2. Bagaimana cara mengolah limbah padat ?
3. Bagaimana cara mengolah limbah cair ?
4. Bagaimana cara mengolah limbah B3?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui pengertian limbah secara umum.
2. Mengetahui cara mengolah limbah padat.
3. Mengetahui cara mengolah limbah cair.
4. Mengetahui cara mengolah limbah B3.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian limbah secara umum


Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat
keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah,
yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam
tersebut berlangsung.
Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari
suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri,
pertambangan, dan sebagainya. Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan debu,
cair atau padat. Di antara berbagai jenis limbah ini ada yang bersifat beracun atau
berbahaya dan dikenal sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3).1
Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan
berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak
langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan
kesehatan manusia.Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang
berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan,
tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan
pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu
atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif,
beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan
toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.
B. Pengolahan Limbah Padat
1. Pengertian Sampah Padat
Menurut WHO (World Health Organization) sampah atau limbah padat
adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuartu
yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan
sendirinya. sedangkan menurut Undang-undang Nomor 18 tahun 2008 tentang

1
Riyanto. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Yogyakarta: Deepublish. 2014.

5
pengelolaan sampah, definisi sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia
yang berbentuk padat.
Sampah adalah hasil suatu kegiatan manusia yang dibuang karena tidak
berguna sehingga bukan semua benda padat yang tidak digunakan dan dibuang
disebut sampah, misalnya: benda –benda alam, benda –benda yang keluar dari
bumi akibat dari gunung meletus, banjir, pohon di hutan yang tumbang akibat
angin ribut, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2011).
Sampah juga didefinisikan sebagai semua bentuk limbah berbentuk padat
yang berasal dari kegiatan manusia dan hewan kemudia dibuang karena tidak
bermanfaat atau keberadaanya tidak diinginkan lagi (Tchobanoglus, 1993).
Semakin banyak kegiatan manusia makin semakin besar pula sampah atau barang
sisa yang dihasilkan.
Soemirat (2009) dan Chandra (2000), menyatakan bahwa kualitas dan
kuantitas sampah sangant dipengaruhi oleh berbagai kegiatan dan taraf hidup
masyarakat. Beberapa faktor penting yang mempengaruhi sampah antara lain:
a. Jumlah penduduk
Semakin banyak penduduk maka semakin banyak pula sampah yang
dihasilkan oleh penduduk tersebut. Jumlah penduduk bergantung juga pada
aktifitas dan kepadatan penduduk. Semakin padat penduduk, sampah semakin
menumpuk karena tempat atau ruang untuk menampung sampah kurang.
semakin meningkat aktivitas penduduk maka sampah yang dihasilkan akan
semakin banyak, misalnya pada aktivitas pembangunan, perdagangan,
industri dan lain-lain.
b. Keadaan sosial ekonomi dan budaya
semakin tinggi keadaan sosial ekonomi masyarakat, semakin banyak pula
jumlah perkapita sampah yang dibuang tiap harinya. Kualitas sampahnyapun
semakin banyak yang bersifat non organik atau yang tidak mudah
membusuk. perubahan kualitas sampah ini tergantung pada bahan yang
tersedia, peraturan yang berlaku serta keadaan masyarakat akan persoalan
sampahnya, contohnya adalah taraf hidup, adat-istiadat dan mental
masyarakatnya.
c. Kemajuan teknologi
Kemajuan teknologi akan menambah jumlah maupun kualitas sampah,
karena pemakaian bahan baku yang semakin beragam, cara pengepakan dan

6
produk manufaktur yang semakin beragam dapat mempengaruhi jumlah dan
jenis sampahnya. Contoh plastik, kardus, rongsokan, AC, TV, kulkas dan
sebagainya.
d. Sistem pengumpulan atau pembuangan sampah yang dipakai
sistem pengumpulan sampah yang menggunakan gerobak lebih lambat
jika dibandingkan dengan menggunakan truk.
e. pengambilan bahan-bahan yang ada dalam sampah untuk dipakai kembali
Metode ini dilakukan karena bahan tersebut masih memiliki nilai
ekonomi bagi golongan tertentu. frekuensi pengambilan dipengaruhi oleh
keadaan jika harganya tinggi sampah yang tertinggal sedikit.
f. Faktor geografis
lokasi tempat pembuangan apakah didaerah pegunungan, lembah, pantai,
atau didaerah terendah. Misalnya didaerah pantai sampah yang paling banyak
adalah tulang-tulang ikan atau bangaki hasil laut, sedangkan sampah yang
pling banyak ditemukan di pegunungan adalah sampah sayuran dan buah-
buahan.
g. Faktor waktu
Sampah yang dihasilkan bergantung pada faktor harian, mingguan,
bulanan atau tahunan. Jumlah sampah perhari bervariasi menurut waktu.
Contoh jumlah sampah pada siang hari lebih banyak dari pada jumlah
sampah yang dihasikan pada malam hari.
2. Sumber Sampah
Sampah yang ada dilingkungan kita dapat berasal dari beberapa sumber,
sebagai berikut (Chandra, 2000):
a. Sampah dari pemukiman penduduk (domestic waste)
Sampah ini terdiri dari bahan-bahan padat sebagai hasil kegiatan rumah
tangga yang sudah dipakai dan dibuang seperti sisa-sisa makanan, baik yang
sudah dimasak ataubelum, bekas pembungkus, baik kertas, plastik, daun, dan
sebagainya, pakaian-pakaian bekas, bahan-bahan bacaan,perabot rumah
tangga, daun-daunan dari kebun atau taman.
b. Sampah yang berasal dari tempat-tempat umum.
Sampah ini berasal dari tempat-tempat umum seperti pasar, tempat-
tempat hiburan, terminal bis, stasiun kereta api, dansebagainya. Sampah ini
berupa kertas, plastik, botol, daundan sebagainya.

7
c. Sampah yang berasal dari perkantoran.
Sampah ini dari perkantoran, baik perkantoran pendidikan, perdagangan,
departemen, perusahaan dan sebagainya. Sampah ini berupa kertas-kertas,
plastik, karbon, klip, dan sebagainya. Umumnya sampah ini bersifat kering
dan mudah terbakar (rabbish).
d. Sampah yang berasal dari jalan raya.
Sampah ini berasaldari pembersihan jalan yang umumnya terdiri dari
kertas-kertas, kardus-kardus, debu, batu batuan, pasir, sobekan ban, onderdil-
onderdil kendaraan yang jatuh, daun-daunan,plastik dan sebagainya.
e. Sampah yang berasal dari kawasan industri.
Sampah iniberasal dari kawasan industri, termasuk sampah yangberasal
dari pembangunan industri dan segala sampah yangberasal dari proses
produksi, misalnya sampah-sampahpengepakan barang, logam, plastik, kayu,
potongan tekstil,kaleng dan sebagainya.
f. Sampah yang berasal dari pertanian atau perkebunan.
Sampah ini sebagai hasil dari perkebunan atau pertanianmisalnya jerami,
sisa sayur-mayur, batang padi, batangjagung, ranting kayu yang patah, dan
sebagainya.
g. Sampah yang berasal dari pertambangan.
Sampah iniberasal dari daerah pertambangan dan jenisnya tergantungdari
jenis usaha pertambangan itu sendiri misalnya batubatuan,tanah / cadas,
pasir, sisa-sisa pembakaran (arang), dan sebagainya.
h. Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan.
Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan iniberupa kotoran-
kotoran ternak, sisa-sisa makanan, bangkaibinatang, dan sebagainya.
3. Jenis-jenis Sampah
Sampah dikelompokan menjadi berbagai jenis sampah, penggolongan
jenis limbah padat dapat didasarkan pada komposisi kimia, sifat mengurai,
mudah tidaknya terbakar, berbahaya dan karakteristik. Berdasarkan
karakteristiknya limbah padat dibedakan :
a. Garbage (sampah basah)
Garbage adalah jenis sampah yang terdiri dari sisa-sisa potongan hewan
atau sayur-sayuran hasil dari pengolahan, pembuatan dan penyediaan
makanan yang sebagian besar terdiri dari zat-zat yang mudah membusuk.

8
b. Rubbish (sampah kering)
Rubbish adalah sampah yang dapat terbakar dan tidak dapat terbakar
yang berasal dari rumah-rumah, pusat-pusat perdagangan, kantor-kantor.
Sampah yang mudah terbakar umumnya terdiri dari zat-zat organik seperti
kertas, kardus, plastik dan lain-lain. Sedangkan sampah yang tidak dapat/
sukar terbakar sebagian besar mengandung zat-zat inorganik seperti logam-
logam, kaleng-kaleng dan sisa pembakaran.
c. Abu (Ashes)
Sampah jenis ini adalah sampah yang berasal dari sisa pembakaran dari
jenis zat yang mudah terbakar seperti di rumah, kantor maupun di pabrik-
pabrik industri.
d. Street cleaning (sampah dari jalan)
Sampah jenis ini berasal dari pembersihan jalan dan trotoar baik dengan
tenaga manusia maupun dengan tenaga mesin yang terdiri dari kertas-kertas,
daun-daunan dan lain-lain.
e. Industrial wastes (sampah industri)
Merupakan sampah yang berasal dari industri-industri pengolahan hasil
bumi/ tumbuhan dan industri lain. Sampah industri dapat berupa:
1) Bahan kimia beracun
2) Bahan berbahaya
3) Bahan kimia
4) Mineral
5) Residu dan Organik
6) Residu patologi radiologi
7) Kayu dan kertas
f. Demolition wastes (sampah bangunan)
Merupakan sampah yang bearasal dari perombakan atau penghancuran
gedung/bangunan.
g. Hazardous wastes (sampah berbahaya)
h. Water treatment residu.2

2 Sandra, Lovi, dkk. Proses Pengolahan Limbah. Sumatera Barat: PT. GLOBAL EKSEKUTI TEKNOLOGI. 2022.

9
C. Pengolahan limbah cair
1. Pengertian limbah cair
Sesuai keputusan Menteri Negeri Lingkungan Hidup No.58 tahun
1995 pasal 1 ayat 1, limbah cair adalah semua bahan buangan yang terbentuk cair
yang kemungkinan mengandung mikroorganisme pathogen, bahan kimia
beracun, dan radioaktivitas.
Limbah cair merupakan sisa buangan hasil suatu proses yang sudah tidak
dipergunakan lagi baik berupa sisa industri rumah tangga peternakan pertanian
dan sebagainya komponen utama limbah cair adalah air (99%) sedangkan
komponen lainnya bahan padat yang bergantung asal buangan tersebut.3
2. Pengelolaan limbah cair
teknik-teknik pengolahan limbah cair telah dikembangkan secara umum
yaitu :
a. pengolahan primer ( primary treatmennt )
Tahap pengolahan primer limbah cair sebagai besar adalah berupa proses
pengolahan secara fisika:
1) penyaringan ( screening )
Pertama limbah yang mengalir melalui saluran pembuangan disaring
menggunakan jeruji saring.
2) pengolahan awal ( pretreatment )
Kedua limbah yang telah disaring kemudian disalurkan ke suatu
tangki atau bak yang berfungsi untuk memisahkan pasir dan partikel
padat terus pensi lain yang berukuran relatif besar.
3) pengendapan
Metode pengendapan adalah metode pengolahan utama dan yang
paling banyak digunakan pada proses pengolahan primer limbah cair.
4) pengapungan ( floation )
Metode ini efektif digunakan untuk menyingkirkan polutan berupa
minyak atau lemak.
b. Pengolahan sekunder ( secondary treatment )
Tahap pengolahan sekunder merupakan proses pengolahan secara
biologis yaitu dengan melibatkan mikroorganisme yang dapat mengurangi

3
Azwar, azul.1995. pengantar ilmu kesehatan lingkungan.jakarta: mutiara sumber widya.

10
atau mendegradasi bahan organik. Mikroorganisme yang digunakan
umumnya adalah bakteri aerob. Berikut metode pengelolaan secara biologis
diantara:
1) metode trickling filter
Pada metode ini bakteri aerob yang digunakan untuk mendegradasi
bahan organik melekat dan tumbuh pada suatu lapisan media kasar
Biasanya berupa serpihan batu atau plastik dengan ketebalan kurang
lebih 1- 3 meter.
2) metode activated sludge
Pada metode activated sludge atau lumpur aktif, limbah cair
disalurkan ke sebuah tangki dan di dalamnya limbah dicampur dengan
lumpur yang kaya akan bakteri aerob.
3) metode treatment ponds/lagoon ( kolam perlakuan )
Merupakan metode yang murah namun prosesnya berlangsung relatif
lambat.
c. Pengolahan tersier ( tertiary treatment )
Pengolahan tersier dilakukan jika setelah pengolahan primer dan
sekunder masih terdapat zat tertentu dalam limbah cair yang dapat berbahaya
bagi lingkungan atau masyarakat pengolahan tersier bersifat khusus artinya
pengolahan ini disesuaikan dengan kandungan zat yang tersisa dalam limbah
cair atau air limbah. umumnya zat yang tidak dapat dihilangkan sepenuhnya
melalui proses pengolahan primer maupun sekunder adalah zat-zat anorganik
terlarut seperti nitrat, fosfat dan garam-garaman.
d. Desinfeksi ( desinfection )
Desinfeksi atau pembunuhan kuman bertujuan untuk membunuh atau
mengurangi mikroorganisme patogen yang ada dalam limbah cair.
mekanisme desinfeksi dapat secara kimia yaitu dengan menambahkan
senyawa atau zat tersebut atau dengan perlakuan fisik.
D. Pengolahan Limbah B3
1. Pengertian Limbah B3
berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101
tahun 2014 tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun
pasal 1 ayat 1 bahwa bahan berbahaya dan beracun yang selanjutnya

11
disingkat B3 adalah zat energi atau komponen lain yang karena sifat
konsentrasi dan jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung
dapat mencemarkan dan merusak lingkungan hidup dan membahayakan
lingkungan hidup kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan
makhluk hidup lain.
2. pengolahan limbah B3
jenis-jenis proses pengolahan limbah secara fisika dan kimia :
a. proses pengolahan secara fisika :
1) reduksi-oksidasi.
2) Elektrolisasi.
3) Netralisasi.
4) Presipitasi / pengendapan.
5) Solidifikasi / stabilisasi.
6) Absorpsi.
7) Penukaran ion.
8) Pirolisa.
b. Proses pengolahan limbah secara kimia :
1) Pembersihan gas : elektrostatik presipitator, penyaringan partikel,
wet scrubbing dan adsorpsi dengan kambon aktif.
2) Pemisahan cairan dengan padatan : sentrifungsi, klarifikasi,
koagulasi dan filtrasi.
3) Flokulasi, floatasi, sedimentasi dan thickening.
4) Penyisihan komponen-komponen yang spesifik : adsorpsi,
kristalisasi dan dialisa.
5) Electrodialisa, leaching, reverse osmosis, solvent extraction dan
stripping.
3. Teknologi pengolahan limbah B3
Terdapat banyak metode pengolahan limbah B3 di industry antara
lain :
a. Chemical conditioning
Tujuan utama dari chemical conditioning ialah :

12
1) Menstabilkan senyawa-senyawa organic yang terkandung di dalam
lumpur .
2) Mereduksi volume dengan mengurangi kandungan air dalam
lumpur.
3) Mendestruksi organisme pathogen.
4) Memanfaatkan hasil samping proses chemical conditioning yang
masih memiliki nilai ekonomi seperti gas methane yang dihasilkan
pada proses digestion.
5) Mengkondisikan agar lumpur yang dilepas ke lingkungan dalam
keadaan aman dan dapat diterima lingkungan.
b. Solidification / stabilization
Secara umum stabilisasi dapat didefinisikan sebagai proses
pencapuran limbah dengan bahan tambahan ( aditif ) dengan tujuan
menurunkan laju migrasi bahan pencemar dari limbah serta untuk
mengurangi toksisitas limbah tersebut.
c. Incineration
Teknologi pembakaran ( incineration ) merupakan alternative yang
menarik dalam teknologi pengolahan limbah. Insinerasi mengurangi
volume dan massa limbah hingga sekitar 90 % ( volume ) dan 75 % (
berat ). Teknologi ini sebenernya bukan solusi final dari sistem
pengolahan limbah padat karena pada dasarnya hanya memindahkan
limbah dari bentuk padat yang kasat mata ke bentuk gas yang tidak
kasat mata.4

4
Abdurahman, Deden. Biologi kelompok pertanian dan kesehatan. Bandung: Grafindo Media Pratama. 2008.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Limbah (Cair, Padat, Gas, dan B3 ) dapat dikelola sehingga tidak
mencemari alam (lingkungan) dengan cara berikut:
Limbah Cair dapat dikelolah dengan lima (5) cara yaitu:
1. Pengolahan Primer (Primary Treatment)
2. Pengolahan Sekunder (Secondary Treatment)
3. Pengolahan Tersier (Tertiary Treatment)
4. Desinfeksi (Desinfection)
5. Pengolahan Lumpur (Slude Treatment)
Limbah Padat dapat dikelolah dengan lima (5) cara yaitu:
1. Penimbunan Terbuka
2. Sanitary Landfill
3. Insinerasi
4. Pembuatan kompos padat dan cair
5. Daur Ulang
Limbah Gas dikelolah dengan Dua (2) cara yaitu:
1. Mengontrol Emisi Gas Buang
2. Menghilangkan Materi Partikulat Dari Udara Pembuangan
Limbah B3 dikelolah dengan Dua (2) cara yaitu:
1. Metode pengolahan secara kimia, fisik dan biologi
2. Metode Pembuangan Limbah B3
B. Kritik dan Saran
Kami sebagai penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki
kekurangan yang jauh dari kata sempurna. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki
makalah dengan mengacu kepada sumber yang bias dipertanggung jawabkan
nantinya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran
mengenai pembahasan makalah diatas.

14
DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Deden. Biologi kelompok pertanian dan kesehatan.


Bandung: Grafindo Media Pratama. 2008.

Riyanto. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Yogyakarta:


Deepublish. 2014

Sandra, Lovi, dkk. Proses Pengolahan Limbah. Sumatera Barat: PT.


GLOBAL EKSEKUTI TEKNOLOGI. 2022.

Azwar, azul. Pengantar ilmu kesehatan lingkungan. Jakarta: mutiara


sumber widya. 1995.

15

Anda mungkin juga menyukai