Anda di halaman 1dari 21

PENCEMARAN

LINGKUNGAN

DI KAWASAN PASAR
PANORAMA

GURU PEBIMBING :

Melti Astuti, S,Pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 :


1. NABILAH UMY SOLEHAH
2. YUNITA SARI

PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMA NEGERI 3 KOTA BENGKULU

2023
Alamat : JL. RE. Martadinata NO.41 Kel. Pagar Dewa Kec.Selebar Kota Bengkulu

(38211) Telp. (0736) 51911


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa,
karena begitu besar penyertannya yang telah menghantarkan penulis dalam
penulisan Laporan Penelitian ini yang berjudul "Pencemaran Lingkungan Di
Kawasan TPA Sampah Sebakul” guna untuk menambah ilmu pengetahuan
kami.

Dalam penulisan laporan ini, penulis menghadapi banyak rintangan dan


tantangan, namun atas bantuan dari berbagai pihak akhirnya semua dapat
terselesaikan. Bantuan terutama ibu Melti Astuti, SPd serta teman-teman lain
yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan saran, dan perkerja TPA
Sebakul yang telah membantu penelitian kami ini. Oleh karenanya pada
kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan terima
kasih.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan,


baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini.
Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Akhirnya, harapan penulis, semoga segala bentuk bantuan yang diberikan


oleh berbagai pihak bernilai amal ibadah dan mendapat imbalan yang berlipat
ganda dari Allah SWT.

Bengkulu, November 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ 2

DAFTAR ISI ............................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 4

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 4


B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 5

BAB III METEDEOLOGI PENELITIAN ................................................. 9

A. Lokasi ......................................................................................... 9
B. Prosedur ...................................................................................... 9
C. Hasil Pengamatan Dan Wawancara .......................................... 10

BAB IV ANALISIS DATA ...................................................................... 12

BAB V PENUTUP.................................................................................... 15

A. Kesimpulan ................................................................................ 15
B. Saran ......................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 17

LAMPIRAN .............................................................................................. 18

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sampah adalah suatu bahan yang terbuang dari sumber hasil aktivitas manusia
maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Menurut purwanti 2007 sampah
didefinisikan sebagai buangan yang berasal dari kegiatan manusia dan hewan yang
berbentuk padat yang sudah tidak di inginkan lagi.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka masalah yang kami ambil adalah :
1) Apa dampak yang ditimbulkan dari masalah tersebut?
2) Dari mana saja sampah-sampah tersebut berasal?
3) Bagaimana cara mengatasi masalah penumpukan sampah tersebut?
4) Bagaimana cara mengelolah sampah dengan sampah daur ulang?
5) Siapa saja yang terkena dampak dari masalah tersebut?
C. Tujuan penelitian

Adapupun tujuan penelitian ini adalah pasar panorama yang menggangu


masyarakat sekitaran pasar panorama.
D. Manfaat penelitian

Untuk mengatasi persoalan pencemaran lingkungan disebabkan oleh


sampah-sampah yang sudah sangat menggangu warga sekitar.

4
BAB II

LANDASAN

TEORI

Pengertian lingkungan secara sederhana menurut Bintarto adalah semua


sesuatu yang ada di sekitar kehidupan manusia. Kondisi tersebut seperti benda
atau non benda. Serta mempengaruhi sekaligus dipengaruhi oleh sikap dan
tindakan yang dimiliki oleh manusia.

Persoalan lingkungan hidup merupakan persoalan yang bersifat sistemik,


kompleks, serta memiliki cakupan yang luas. Oleh sebab itu, materi atau isu
yang diangkat dalam penelitian pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh
sampah juga sangat beragam. Sesuai dengan kesepakatan nasional tentang
Pembangunan Berkelanjutan yang ditetapkan dalam Indonesian Summit on
Sustainable Development (ISSD) di Yogyakarta pada tanggal 21 Januari 2004,
telah ditetapkan 3 (tiga) pilar pembangunan berkelanjutan yaitu ekonomi, sosial,
dan lingkungan.

Kehidupan manusia tidak bisa di pisahkan dari lingkungannya. Baik


lingkungan alam maupun lingkungan social. Kita bemapas memerlukan udara
dari lingkungan sekitar kita makan minum menjaga kesehatan semuannya
memerlukan lingkungan. Adapun berdasarkan UU No 23 tahun 1997
lingkungan hidup adalah kesesuaian ruang dengan semua benda dan kesatuan
mahluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang
melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup
lainnya.

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,


keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain. Demikian pengertian lingkungan hidup
sebagaimana dalam Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Sampah adalah tempat mengkarantinakan
sampah atau menimbun sampah yang diangkut dari sumber sampah sehingga
tidak mengganggu lingkungan.

Menurut Azwar, sampah merupakan sebagian dari sesuatu yang tidak


digunakan lagi, tidak disenangi, atau memang harus dibuang. Umumnya

5
sampah dihasilkan dari kegiatan manusia, termasuk produksi industri, namun
bukan berasal dari sesuatu yang bersifat biologis seperti kotoran manusia atau

6
human waste. Sementara itu, Basriyanta berpendapat bahwa sampah merupakan
material yang sudah tidak dibutuhkan dan tidak berguna lagi, sehingga pemilik
membuangnya. Meskipun begitu, sampah masih dapat berguna kembali jika
didaur ulang untuk menghasilkan sesuatu yang baru.

Klasifikasi sampah berdasarkan wujudnya dapat dilihat dari bentuk fisik


material sisa. Ada tiga jenis sampah jika dilihat dari wujudnya, yaitu :

 Sampah padat adalah semua material sisa yang berbentuk padatan dan
sudah dibuang oleh manusia. Ada banyak sekali contoh sampah ini
seperti sampah dapur, pecahan gelas, kaleng bekas, botol, plastik, sampai
kemasan makanan.
 Sampah cair adalah material sisa yang berbentuk cairan. Sampah jenis ini
sering sekali menimbulkan pencemaran pada aliran sungai, selokan,
hingga laut. Beberapa contohnya adalah air sabun, air cucian, dan minyak
goreng.
 Sampah gas adalah material sisa berbentuk gas yang sudah tidak
dibutuhkan manusia. Jenis sampah ini termasuk gas karbon dioksida
(CO2) sebagai hasil pembuangan pernapasan dan karbon monoksida
(CO) sebagai sisa pembakaran.

Jika menggolongkan sampah berdasarkan sifatnya, maka material sisa


tersebut dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

 Sampah Organik (degradable) adalah material sisa yang dihasilkan dari


bahan hayati, sehingga mudah terdegradasi secara alami oleh mikroba.
Sampah jenis ini sangat mudah membusuk dan biasanya berasal dari sisa
makanan, kulit buah, sayur, daun, dan kayu. Material seperti ini banyak
dihasilkan di dapur rumah tangga dan pasar.
 Sampah Anorganik (underadable) adalah material sisa yang dihasilkan
dari bahan non-hayati berupa olahan tambang dan produk sintetik,
sehingga sulit membusuk. Jenis ini tidak mudah terdegradasi oleh
mikroba jadi butuh waktu lama agar dapat terurai. Sampah ini bisa
berbahan plastik, kaca, logam, keramik, dan kertas.

Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari


aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya
pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan

7
menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip
dengan jumlah konsumsi.

Adapun dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah yang tidak


dikelola dengan baik adalah sebagai berikut:

a. Dampak Bagi Kesehatan:

Sampah yang sudah bertumpuk dalam waktu lama akan menjadi sarang
perkembangbiakan organisme penyebab penyakit berbahaya. Tidak hanya itu,
makhluk hidup lain yang menyukai tempat kotor juga akan tertarik untuk
mendatangi tumpukan sampah, seperti virus, bakteri, lalat, belatung, bahkan
anjing dan kucing.

Binatang-binatang tersebut berperan sebagai perantara dan


mengakibatkan penularan penyakit kepada manusia. Apalagi jika tumpukan
sampah tersebut terletak dekat dari tempat tinggal manusia. Ada banyak sekali
penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kotor seperti cacingan, jamur, tifus,
diare, gastroenteritis, hepatitis A, dan kolera.

Terdapat dua jenis cacing yang hidup di tumpukan limbah dan bisa juga
hidup di tubuh manusia, yaitu cacing gelang dan cacing tambang. Apabila
cacing tersebut menginfeksi manusia maka kondisi tersebut dinamakan
cacingan.

Selain itu ada pula parasit Toxoplasma gondii yang terdapat pada kotoran
kucing atau daging mentah. Parasit ini bisa menyerang dan hidup di dalam
tubuh manusia meski masih bisa dilawan oleh sistem imun. Gejala yang
ditimbulkan dari infeksi parasit ini mulai dari flu, demam, hingga
pembengkakan kelenjar getah bening.Timbulan sampah dapat menjadi tempat
pembiakan lalat yang dapat mendorong penularan infeksi dan dapat
menimbulkan penyakit yang terkait dengan tikus.

b. Dampak Bagi Tanah

Material sisa juga banyak dihasilkan dari sektor pertanian dan


perkebunan. Walaupun limbah dari sektor tersebut dianggap tidak
berbahaya,karena bersifat organik sehingga mudah terurai. Akan tetapi pada
kenyataannya saat ini sudah banyak bahan kimia yang digunakan pada sektor
tersebut.

8
Dampaknya sangat besar mempengaruhi tanah dan makhluk yang hidup
di tanah. Akibatnya ekosistem menjadi terganggu. Selain itu banyak pula
aktivitas industri yang menghasilkan zat sisa berupa hujan asam. Hujan tersebut
mempunyai tingkat keasaman yang tinggi, sehingga mampu mengubah pH
tanah.

c. Dampak Bagi Sosial dan Ekonomi

Limbah yang terus bertumpuk dalam waktu lama juga berimbas pada
kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Sebagai contoh penyakit yang
ditimbulkan oleh lingkungan kotor tidak jarang yang membutuhkan penanganan
serius dari tenaga medis. Pada kondisi seperti tentu saja diperlukan biaya yang
lebih besar untuk berobat.

Kegiatan pembersihan limbah pun tidak menghabiskan biaya sedikit.


Diperlukan biaya besar agar kegiatan ini berjalan lancar. Belum lagi kondisi
infrastruktur yang sudah tidak memadai untuk menampung dan mengelola
limbah juga memerlukan perhatian serius. Pasalnya penumpukan sampah juga
tidak lepas dari kinerja infrastruktur tersebut dan itu butuh biaya.

d. Dampak Bencana

Seperti telah disebutkan bahwa masyarakat mempunyai kecenderungan


untuk membuang limbah ke aliran air seperti selokan dan sungai. Kondisi
tersebut jika dibiarkan terus menerus akan mengakibatkan penyumbatan aliran
air. Alih-alih mengalir, air justru akan tertampung dan semakin bertambah
tinggi.

Ketika ketinggian air terus bertambah dan saluran atau sungai sudah tidak
bisa menampungnya lagi, maka air tersebut akan merembes keluar. Pertama-
tama hanya menggenangi kawasan sekitarnya, tetapi lambat laun bisa
menimbulkan banjir terutama pada saat musim penghujan.

9
BAB III

METEDEOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi

Lokasi tempat kami melakukan observasi yaitu bertepatan di pasar


panorama yang dimiliki pemerintah kota ini berlokasi di jalan raya Kelurahan
panorama Kecamatan singaran pati Kota Bengkulu . Observasi tersebut kami
lakukan pada hari minggu, tanggal 19 November 2023.

B. Prosedur

Adapun prosedur yang di lakukan pada saat pengambilan data yaitu dengan cara
sebagai berikut:

a) Teknik observasi (pengamatan): teknik ini di lakukan untuk mendapatkan


hasil deskripsi secara umum mengenai keadaan atau kondisi lokasi yang
di amati.
b) Teknik interview (wawancara): teknik ini di lakukan untuk mendapatkan
data primer maka menggunakan teknik wawancara, wawancara yang
pelaksanaanya di lakukan secara bebas dan menggunakan pertanyaan-
pertanyaan terbuka yang di lakukan sacara porpusive dengan narasumber
atau responden yang dalam hal ini adalah masyarakat sekitaran
pasar panorama.

Pada hari minggu, 19 November 2023 pukul 11.25 WIb kami berkunjung ke
pasar panorama untuk melakukan observasi. kami melakukan observasi dan
wawancara di lokasi tersebut salah satu warga setempat yang bernama ibu Susi
dengan tujuan meminta izin untuk melakukan penelitian dan wawancara dengan
beliau dan masyarakat sekitar.

Pada setiap warga yang kami wawancarai menyambut kami dengan baik
kami mewawancarai warga dengan cara berkunjung di tempat jualan
mereka. Hal pertama yang kami lakukan pada saat wawancara yaitu setiap
anggota kelompok kami berkenalan dengan si penjual bumbu dapur yang kami
kunjungi, pada saat wawancara kami menanyakan nama, umur, jumlah anggota
keluarga dan pekerjaan.

10
Setelah itu kami mulai mewawancarai dan mengajukan beberapa pertanyaan
kepada warga yaitu sesuai dengan instrument pengamatan lapangan yang kami
amati. Setiap pertanyaan yang kami ajukan pada setiap pedagang , hampir
semua jawaban sama dari setiap warga yang kami wawancarai.

Pada saat melakukan wawancara di antara kami melakukan kegiatan lain


yaitu mengambil gambar ketika kami sedang malakukan wawancara kegiatan
tersebut kami lakukan secara bergantian. Setelah melakukan wawancara dan
tinjauan lokasi dengan pedagang kami pulang kembali kerumah masing-masing.

C. Hasil Pengamatan Dan Wawancara


1) Nama : ibu susi
Umur : 45 tahun
Perkerjaan : pedagang bumbu
dapur
Hasil wawancara :
 Dari mana saja sampah-sampah ini berasal bu?

Jawab : sampah rumah tangga dan limbah kebutuhan masyarakat

 Menurut ibu, apa dampak yang ditimbulkan bagi kelangsungan hidup


masyarakat setempat?

Jawab : akibat dari sampah-sampah tersebut jalanan menjadi licin dan


bergelombang yang membuat warga kesulitan melintas dan kenyamanan warga
setempat menjadi terganggu dikarenakan bau yang sangat menyengat

- Siapa saja yang terkena dampak dari


masalah penumpukan sampah?
Jawab : warga sekitaran pasar panorama
 Menurut ibu, bagaimana cara mengatasi masalah penumpukan sampah
yang sudah sangat menumpuk?

Jawab : dengan cara mendaur ulang sampah dan menjadikan kerajinan sehingga
bisa menjadi lapangan perkerjaan untuk para warga

11
 Menurut ibu, bagaimana cara mengelola sampah agar sampah bisa
menjadi sampah yang bisa di daur ulang?

Jawab : memilah milih sampah yang kemungkinan masih bisa di daur ulang

12
BAB IV

ANALISIS DATA

Setelah kami melaksanakan penelitian langsung ke Tempat Pasar


panorama dapat kami lihat sampah-sampah di pasar panorama sudah sangat
memprihatinkan dan termasuk overload, daya tampung pasar panorama tidak
lagi mampu menampung debit sampah yang terus meningkat dan dapat
diketahui sampah-sampah yang berada di pasar panorama sebagian besar
merupakan sampah-sampah rumah tangga dan limbah kebutuhan masyarakat.
Dari hasil wawancara kami kepada warga setempat berpendapat bahwa sampah-
sampah di pasar panorama yang sudah termasuk overload tersebut
mengganggu kenyamanan warga di sekitaran pasar panorama dikarenakan
sampah-sampah tersebut jalanan menjadi bergelombang yang membuat warga
kesulitan melintas serta bau dari sampah-sampah tersebut sangat menyengat.

Upaya yang dapat diterapkan untuk mengurangi permasalahan yang ada


di pasar panorama adalah dengan mengolah sampah-sampah tersebut dengan :

1. Metode Gas Metana

Sampah sebenarnya juga bisa dikelola untuk menghasilkan energi dengan


menerapkan metode gas metana dengan memanfaatkan fermentasi anaerobik.
Pada metode ini sampah dikelompokkan terlebih dahulu menjadi anorganik dan
organik. Hanya sampah organik yang dapat diolah menjadi energi pada metode
ini. sampah tersebut dimasukkan di dalam wadah kedap udara dan dicampur
dengan air selama dua pekan. Hasil dari proses tersebut adalah gasa metana
(CH4) yang bisa dijadikan energi listrik.

2. Mengolah Sampah Menjadi Energi

Masih ada banyak cara untuk mengolah limbah menjadi energi, tidak
hanya dengan metode gas metana. Sebelum itu perlu diketahui bahwa 66%
limbah disumbangkan dari produk organik seperti sisa makanan. Sisanya adalah
sampah anorganik baik yang dapat diadur ulang seperti kertas dan plastik
hingga yang bisa digunakan kembali seperti besi. Pengolahan sampah basah
organik menjadi kompos juga dapat dilakukan dengan terlebih dahulu
mengambil kandungan biogasnya untuk dijadikan energi listrik. Proses ini
disebut Anaerobic Digestioni basah (AD) pada gester. Sisanya yang berwujud
cair atau padat dapat dijadikan pupuk dan pakan ikan.

13
juga dapat diubah menjadi energi listrik dan bahan bakar minyak (BBM)
sintetik. Proses ini berbeda dengan metode gas metana. Adapun teknologi yang
dibutuhkan yaitu Mechanical Heat Treatment atau Autoclaving, Mechanical
Biological Treatment dengan proses AD kering, Hydrothermal, dan gasifikasi
plasma.

3. Metode 3R

Selain beberapa metode yang sudah disebutkan tadi, pengelolaan sampah


di Indonesia juga menggalakkan metode 3R, yaitu reduce atau pengurangan
penggunaan, reuse atau penggunaan kembali, dan recycle atau daur ulang.
Contoh penerapan metode ini telah diterapkan oleh pemerintah Kota Semarang
pada tahun 2008 lalu.

 Reduce

Reduce merupakan upaya pengelolaan sampah dengan cara mengurangi


dan menghentikan penggunaan barang-barang yang berpotensi untuk
menghasilkan material sisa setelah dipakai. Saat ini metode reduce sudah mulai
banyak digalakkan oleh masyarakat Indonesia khususnya dalam penggunaan
barang plastik.

Contoh reduce adalah memakai produk yang kemasannya bisa didaur


ulang, mengurangi pemakaian produk sekali pakai, meminimalisir kegiatan
belanja barang yang tidak dibutuhkan, dan meningkatkan penggunaan produk
isi ulang.

 Reuse

Reuse adalah usaha untuk mengurangi material sampah dengan cara


menggunakan kembali barang yang sudah tidak dipakai, selama barang tersebut
masih bisa difungsikan baik sesuai fungsi aslinya ataupun tidak.

Contoh upaya ini adalah memakai kembali botol plastik atau kaca air
mineral sebagai wadah air minum atau minyak goreng, menggunakan kantong
plastik secara berulang-ulang, dan memanfaatkan kertas kosong tidak terpakai
untuk menulis.

 Recycle

Recycle atau disebut juga daur ulang artinya mengolah material sisa
menjadi produk baru yang mempunyai nilai manfaat. Kegiatan ini tidak hanya
14
mampu menyelamatkan lingkungan, tetapi juga bisa meningkatkan nilai
ekonomi karena produk akhis bisa dijual kembali.

Contoh recycle yaitu membuat kompos sebagai pupuk tanaman yang


terbuat dari sampah organik, membuat kerajinan dari sampah anorganik seperti
rak buku dari kartin ataupun keranjang dari anyaman plastik, serta mengolah
kertas menjadi karton.

15
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia


yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun
tidak langsung. Lingkungan biasa di bedakan menjadi 2, yaitu lingkungan biotik
dan abiotik.

Sampah merupakan sebagian dari sesuatu yang tidak digunakan lagi,


tidak disenangi, tidak dibutuhkan, dan tidak berguna lagi sehingga pemilik
membuangnya. Umumnya sampah dihasilkan dari kegiatan manusia, termasuk
produksi industri, namun bukan berasal dari sesuatu yang bersifat biologis
seperti kotoran manusia atau human waste. Sampah dapat berada pada setiap
fase materi: padat, cair, atau gas. Jika mengolonkan sampah bedasarkan sifatnya
maka material sisa tersebut dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu sampah
organik dan sampah anorganik.

Sampah memiliki banyak dampak negatif bagi kehidupan kita jika kita
tidak menelolahnya dengan baik sampah akan sangat mempengaruhi kehidupan
kita. Oleh karena itu untuk mencegah kita dari dampak negatif kita harus
mengelolanya dengan sebaik mungkin agar sampah tidak menimbulkan dampak
negatif bai kehidupan kita.

Sampah-sampah di pasar panorama sudah sangat memprihatinkan dan


termasuk overload, tidak lagi mampu menampung debit sampah yang terus
meningkat. sampah-sampah di pasar panorama sudah mengganggu kenyamanan
warga setempat.

Upaya yang dapat diterapkan untuk mengurangi permasalahan yang ada


di pasar panorama adalah dengan mengelola sampah-sampah tersebut dengan
metode gas mentana, mengolah sampah menjadi energi, metode 3R (Reduce,
Reuse, Recyle).

16
B. Saran
Dari penelitian yang telah dilakukan, maka penulis dapat memberikan saran
berikut :

 Disarankan kepada masyarakat khususnya masyarakat dikawasan


p a s a r p a n o r a m a Bengkulu untuk mengelola sampah-sampah
tersebut, agar dapat mengurangi pemasalahan penumpukan sampah di
pasar panorama .

17
DAFTAR PUSAKA

 https://rimbakita.com/sampah/
 https://lindungihutan.com/blog/lingkungan- adalah/#:~:text=Otto
%20Soemarwoto%20dalam%20buku%20Ekologi,da lamnya%20yang
%20menempati%20ruang%20tertentu.

18
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai