Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PEMBUANGAN SAMPAH PADAT


diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah kesehatan lingkungan
dosen pengampu: Piyantia Rukmini, M.Eng.

disusun oleh :
1. Amirrudin (2188201037)
2. Febrianto Miharbi (2188201047)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA


INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
NAHDLATUL ULAMA INDRAMAYU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat


rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan sebuah makalah. Makalah ini
dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Lingkungan dengan
judul “Pembuangan Sampah Padat”.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun mendapat masukan dan
bimbingan dari berbagai pihak sehingga makalah ini bisa selesai. Untuk itu, pada
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Akhir
kata, kami berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kami
khususnya dan pembaca pada umumnya. Terima kasih.

Indramayu, 16 April 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1. Latar Belakang……………………………………………………


………1

1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………


……...1

1.3. Tujuan Pembahasan…………………………………………………


……1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2

2.1 Pengertian Sampah Padat……………………………………………… ...2

2.2 Jenis Sampah Padat…………………………………………….…… ……3

2.3 Dampak Sampah Padat Terhadap Lingkungan…………………… ……4

2.3.1. Dampak pada air.....................................................................................4

2.3.2. Dampak pada Daratan............................................................................5

2.4 Pengolahan sampah padat………………………………………… ……...6

BAB III PENUTUP................................................................................................8

3.1 Simpulan……………………………………………………… …….……...8

3.2 Saran…………………………………………………… …………………..8

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang
sampai saat ini masih tetap menjadi masalah besar bagi bangsa Indonesia adalah
pembuangan sampah. Sampah-sampah itudiangkut oleh truk-truk khusus dan
dibuang atau ditumpuk begitu saja ditempat yang sudah disediakan tanpa diapa
apakan lagi. Hal tersebut tentunya sangan berpengaruh terhadap lingkungan
sekitar dimana lingkungan menjadi kotor dan sampah yang membusuk akan
menjadi bibit penyakit di kemudian hari.
Berdasarkan undang-ungang nomer 18 tauhun 2008, sampah adalah sisa
kegitan sehari-hari manusia dan proses alam yang berbentuk padat. Pengelolaan
sampah dimaksudkan kepada kegiatan sistematis menyeluruh, yang
berkesinambungan meliputi pengurangan dan penanganan sampah.

1.2. Rumusan Masalah


a. Apakah pengertian sampah padat?
b. Apa saja jenis-jenis sampah padat?
c. Apa saja dampak sampah padat terhadap kesehatan lingkungan?
d. Bagaimana cara pengelolaan sampah padat?

1.3. Tujuan Pembahasan


a. Dapat mengetahui pengertian sampah padat
b. Dapat mengetahui jenis-jenis sampah padat
c. Dapat mengetahui dampak sampah padat terhadap kesehatan lingkungan
d. Dapat mengetahui cra pengelolaan sampah padat

1
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sampah Padat
Sampah padat merupakan material bahan buangan dari segala aktivitas
manusia yang berwujud padat. Menurut Widyaningrum et al. (2016), sampah
padat adalah bahan buangan yang berwujud padat dapat terdiri dari berbagai
sampah organik, sampah anorganik, dan sampah spesifik (sampah yang
memerlukan pengelolaan khusus karena sifat, konsentrasi, dan volume bahannya).
Sampah padat merupakan salah satu jenis sampah yang dilihat atau
dikelompokkan berdasarkan wujudnya. Sampah padat dapat berupa sampah sisa
kegiatan rumah tangga (tidak termasuk tinja atau urin, kotoran manusia, dan
limbah cair), hasil kegiatan industri, segala aktivitas domestik, dan sebagainya
yang bersifat kering serta tidak dapat berpindah dengan sendirinya kecuali
dipindahkan (Anggreni 2012).
Umumnya masyarakat awam hanya menyebutkan sampah saja, tidak
menyebutkan secara spesifik jenis sampah tersebut. Hal ini karena sampah padat
merupakan salah satu bentuk sampah yang paling sering dijumpai, sehingga
masyarakat beranggapan bahwa yang dikatakan sampah hanyalah sampah
berwujud padat. Sampah padat ini dianggap sebagai salah satu jenis sampah yang
cukup penting dan menjadi perhatian di seluruh dunia karena paling mudah
ditemukan. Sampah padat tidak hanya ditemukan di daratan saja, namun sampah
padat juga dapat ditemukan pada ekosistem perairan.

Menurut Anggreni (2012), sampah padat lebih sering dihasilkan dari aktivitas
rumah tangga seperti sisa sayuran, kulit buah, kertas, plastik, wadah pembungkus
makanan atau minuman, kaleng, dan sebagainya. Komposisi sampah padat yang
dihasilkan berkaitan dengan pola hidup masyarakat. Hal ini didukung oleh
pendapat Leuhery (2011) bahwa, semakin maju pola hidup suatu masyarakat
maka, komposisi sampahnya akan semakin bervariasi.

2
Menurut Fitriana dan Soedirham (2013), jika tidak dikelola dengan baik
sampah padat dapat menimbulkan berbagai permasalahan seperti pencemaran
udara (menimbulkan bau yang tidak sedap, asap–asap beracun, dan asap
pembakaran), pencemaran air (perubahan warna, penurunan kualitas air, dan bau
tidak sedap pada air), serta tempat berkembangbiaknya bakteri dan serangga
pengganggu lain yang dapat menyebabkan penyakit (seperti diare, tifus, kolera,
dan sebagainya). Oleh karena itu, diperlukan penanganan dan kesadaran bersama
dari seluruh lapisan masyarakat agar permasalahan sampah padat yang ada dapat
diminimalisasi.

2.2 Jenis Sampah Padat


Jenis sampah tergantung dari jenis material yang dikonsumsi. Secara umum, jenis
sampah digolongkan menjadi dua yaitu, sampah organik biasa atau disebut
sampah basah dan sampah anorganik disebut sampah kering. Sampah basah
adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup, antara lain serasah dedaunan dan
sampah dapur termasuk sisa makanan. Sampah anorganik tidak dapat terdegradasi
(undegradable), sedangkan sampah organik dapat terdegradasi (degradable) dan
hancur secara alami (Banowati 2012).
A. Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari bahan-bahan hayati
yang dapat didegradasi oleh mikroba. Sampah padat ini mudah diuraikan dengan
proses alami. Sampah padat organik sangat mudah diuraikan secara sempurna
dengan proses biologi baik aerob maupun anaerob. Sampah yang ada di
lingkungan sekitar atau sampah rumah tangga sebagian besar termasuk sampah
padat organik, misalnya sisa makanan, sayuran, kulit buah, sampah dari dapur,
daun, ranting, sisa-sisa hewan, sampah pertanian, dan sampah perkebunan
(Kurniaty et al. 2016). Pasar tradisional dan lingkungan rumah merupakan
penyumbang terbanyak sampah padat organik ini karena sisa makanan, sayuran,
buah dan lainnya yang membusuk atau tidak dapat dijual kembali.
B. Sampah anorganik atau non organik,Sampah ini merupakan sampah padat
yang berasal dari bahan-bahan non hayati yang tidak dapat didegradasi oleh

3
mikroba. Umumnya sampah padat non organik tidak dapat diurai oleh alam atau
mikroorganisme secara sempurna namun ada juga yang dapat diurai dengan waktu
yang lama. Sampah padat non organik ini biasanya berupa produk sintetis atau
hasil dari proses teknologi pengolahan bahan tambang atau pabrik. Sampah padat
non organik ini dibedakan lagi menjadi sampah padat logam dan produk-produk
olahannya seperti plastik, kertas, kaca, keramik, dan detergen (Aprilia et al. 2013).

Selain itu, jenis sampah juga dapat dikelompokkan berdasarkan sifat fisiknya
antara lain:
A. Sampah padat basah, yaitu sampah padat yang mengandung kadar air serta
mudah busuk. Terdiri dari bahan-bahan organik yang mempunyai sifat mudah
membusuk seperti sisa makanan, buah dan sayuran.
B. Padat kering, yaitu sampah padat yang tidak memiliki kadar air dan sifatnya
tidak mudah busuk dimana tersusun dari bahan organik maupun anorganik.
Sampah padat kering ini terdiri atas dua jenis yaitu metalik misalnya pipa besi tua,
kaleng-kaleng bekas sedangkan non metalik seperti kertas, kayu, sisa-sisa kain,
kaca, mika, keramik, dan batu-batuan.
C. Sampah padat lembut atau kecil, yaitu sampah dengan partikel kecil, ringan
dan mudah beterbangan. Sampah padat ini dapat membahayakan dan mengganggu
pernafasan serta mata seperti debu.
D. Sampah padat besar, yaitu sampah padat yang berukuran besar, contohnya
seperti bekas peralatan rumah tangga.
E. Sampah padat B3, sampah padat yang berbahaya dan beracun terhadap
manusia, hewan, serta tanaman sehingga sampah jenis ini memerlukan
penanganan khusus. Sampah padat ini misalnya baterai dan jarum suntik bekas
(Kurniaty et al. 2016).

2.3 Dampak Sampah Padat Terhadap Lingkungan


Sampah padat memberikan banyak dampak negatif yang akan sangat mengganggu
kelestarian fungsi lingkungan baik lingkungan pemukiman, hutan, persawahan,
sungai, dan lautan. Beritut dampak pada air dan daratan diantara lainnya adalah:

4
2.3.1. Dampak pada air
A. Mencemari air
Air sungai yang mulanya bersih dan jernih serta dapat digunakan untuk
kegiatan masyarakat seperti mencuci atau bahkan untuk dikonsumsi dapat
tercemar apabila di dalam sungai tersebut terdapat sampah padat. Air sungai yang
tercemar tidak dapat digunakan oleh masyarakat untuk menunjang kehidupan
manusia seperti mencuci atau bahkan dikonsumsi (Hasibuan 2016).
B. Menimbulkan bau tidak sedap
Sampah padat yang terlalu banyak yang terdapat di Sungai dapat menimbulkan
tidak sedap yang dapat mengganggu lingkungan (Sulistiyorini 2018). Bau-bau
tersebut timbul apabila terdapat tumpukan sampah padat di pinggiran sungai.
C. Menyumbat aliran air sehingga dapat menyebabkan banjir
Sampah padat yang terlalu banyak dapat menyumbat air sungai untuk terus
mengalir. Apabila air sungai tidak mengalir dengan baik dapat menyebabkan
banjir ketika terjadi hujan lebat.
D. Menyebabkan gatal
Air sungai yang berhasil mengalir melewati tumpukan sampah padat sudah
pasti tercemar. Ketika air tersebut digunakan untuk mandi oleh masyarakat, bisa
jadi masyarakat yang menggunakan air tersebut akan merasa gatal.
E. Membahayakan makhluk hidup yang berada di sungai Sunting
Sampah padat yang terdapat di sungai akan terlihat seperti makanan bagi
makhluk hidup yang berada di sungai. Hal tersebut dapat menyebabkan
tersumbatnya saluran pencernaan bahkan menyebabkan kematian.
2.3.2. Dampak pada Daratan
A. Merusak estetika lingkungan
Tumpukkan sampah padat yang menggunung dapat merusak estetika
lingkungan.
B. Mengganggu kesehatan
Sampah padat khususnya sampah plastik sangat mudah terjadi reaksi kimia
pada suhu tinggi. Hal tersebut mengakibatkan senyawa mikroplastik mudah
terlepas ke lingkungan sekitar. Tak hanya itu, sampah padat jika terkena suhu

5
tinggi dapat mempercepat bakteri berkembang biak dan dapat menyebabkan
penyakit diare pada manusia.
Selain itu, Marliani (2014) menyatakan bahwa jika pembakaran sampah plastik
tidak sempurna akan menghasilkan senyawa dioksin yang apabila terhirup
manusia dapat memicu penyakit hepatitis, kanker, gangguan sistem saraf, dan
pembengkakan hati.
C. Menimbulkan bau tidak sedap
Sampah padat yang menumpuk dapat menimbulkan bau tidak sedap jika tidak
dikelola dengan baik.

2.4 Pengolahan sampah padat


A. Pembuatan Kompos
Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-
bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai
macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik
atau anaerobik (Crawford 2003). Kompos akan meningkatkan kesuburan tanah
dan merangsang perakaran yang sehat dan memperbaiki struktur tanah dengan
meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan
kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah.
B. Daur Ulang
Berbagai jenis limbah padat dapat mengalami proses daur ulang menjadi
produk baru. Proses daur ulang sangat berguna untuk mengurangi timbunan
sampah karena bahan buangan diolah menjadi bahan yang dapat digunakan
kembali.
C. Penimbunan (Landfill)
Penimbunan merupakan salah satu proses pengolahan limbah padat atau
sampah dengan mengumpulkan sampah di tempat terbuka yang cukup jauh
dengan aktivitas manusia. Penimbunan sampah dapat dilakukan dengan
menimbun sampah di bawah permukaan tanah agar sampah dapat terdekomposisi
secara alami oleh tanah. Proses penimbunan di bawah tanah memiliki kekurangan

6
yang berdampak kepada lingkungan di sekitarnya yaitu polusi tanah dan
pencemaran kepada air sumur (Fadhillah et al. 2011).
D. Pembakaran (Incineration)
Proses pembakaran limbah padat atau incineration diawali dengan proses
pemisahan limbah padat atau sampah menjadi tiga jenis, yaitu sampah plastik dan
elektrik, sampah kayu, dan sampah lainnya. Sampah yang dapat dibakar
merupakan sampah kayu dan sampah lainnya, sedangkan sampah plastik dan
sampah elektronik diolah dengan cara lain karena mengandung zat yang
berbahaya bagi lingkungan sekitar apabila dilakukan proses pembakaran. Sampah
lainnya dipisahkan kembali antara sampah basah dan kering dengan mendeteksi
kelembaban pada sampah tersebut, agar sampah basah dapat dicampur dengan
sampah kayu untuk memaksimalkan proses pembakaran. Proses pembakaran
dilakukan hingga sampah hancur. Proses pembakaran tersebut menghasilkan tiga
jenis output yaitu energi panas, uap, dan emisi (Straka et al. 2018).

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
Pencemaran adalah masuknya mahluk hidup, zat, energi, atau komponen
lain yang ke dalam air atau udara yang di sengaja ataupun tidak di sengaja
maupun yang tidak disengaja. Pencemaran juga bisa dikatakan berubahnya
tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam.
Jenis-jenis sampah secara umum terbagi menjadi 2, yaitu sampah organic
dan anorganik. Sampah menimbulkan beberapa masalah terhdap lingkungan
hidup. Dimana sampah menyebabkan kerusakan lingkungan , munculnya
penyakit, terjadinya banjir, sampai kerugian ekonomi. Upaya yang dapat
dilakukam untuk mengurangi dampak negatif dari sampah ialah dengan mendaur
ulang sampah, melakukan penimbunan sampah, dan tentunya kesadaran dari
masing-masing individu.

3.2 Saran
Untuk para mahasiswa yang ingin mengetahui lebih dalam atau banyak
tentang makalah ini, di sarankan untuk mencari buku yang lebih khusus di
perpustakaan atau website yang relevan dan terpercaya di internet.

8
DAFTAR PUSTAKA
Apriadji, WH, 1994. Memproses Sampah. Jakarta: Penebar Swadaya.

Agung Suprihatin, S. Pd; Ir. Dwi Prihanto; Dr. Michel Gelbert. 1996.
Pengelolaan Sampah. Malang; PPPGT/ VEDC Malang.

https://id.mwikipedia.org/wiki/Sampah padat

Anda mungkin juga menyukai