Anda di halaman 1dari 20

Mata Kuliah : PENYEHATAN TANAH DAN PENGELOLAAN SAMPAH

Dosen : Rafidah.,SKM.,M.Kes

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN BERAT JENIS SAMPAH,


KOMPOSISI SAMPAH, KADAR AIR DAN
KADAR VOLATIL SAMPAH

Disusun oleh :

ARFADINA NENGSIH

PO714221202004

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PRODI SANITASI LINGKUNGAN

2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena telah


memberikan kesempatan pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan dengan judul
Laporan Praktikum Pengukuran Berat Jenis Sampah, Komposisi Sampah,
Kadar Air Dan Kadar Volatil Sampah.
tepat waktu.
Laporan disusun guna memenuhi tugas bapak Rafidah.,SKM.,M.Kes pada mata
kuliah Penyehatan Tanah dan Pengelolaan Sampah di Poltekkes Kemenkes
Makassar. Selain itu, kami juga berharap agar laporan ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca tentang Laporan Praktikum Pengukuran Berat Jenis
Sampah, Komposisi Sampah, Kadar Air Dan Kadar Volatil Sampah.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu
selaku dosen mata kuliah Penyehatan Tanah dan Pengelolaan Sampah. Tugas
yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak
yang telah membantu proses penyusunan laporan.
Kami menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun kami terima demi kesempurnaan laporan
tersebut.
Mamuju, 7 Oktober 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang......................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................... 1

BAB II DASAR TEORI


A. Definisi Sampah...................................................................................... 2
B. Berat Jenis Sampah................................................................................. 4
C. Komposisi Sampah.................................................................................. 4
D. Kadar Air Sampah................................................................................... 5
E. Kadar Volatile Sampah .......................................................................... 6

BAB III METODE PRAKTIKUM


A. Waktu dan Tempat.................................................................................. 7
B. Alat dan Bahan........................................................................................ 7
C. Saran........................................................................................................ 8

BAB IV HASIL DAN ANALISA HASIL


A. Hasil........................................................................................................ 10
B. Analisa Hasil........................................................................................... 12
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................. 13
B. Saran........................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Istilah sampah pasti sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Jika
mendengar istilah sampah, pasti yang terlintas dalam benak kita adalah
setumpuk limbah yang menimbulkan aroma busuk yang sangat
menyengat. Sampah diartikan sebagai material sisa yang tidak diinginkan
setelah berakhirnya suatu proses yang cenderung merusak lingkungan di
sekitarnya. Dalam proses alam, sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang
ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam
itu berlangsung.
Sampah dapat membawa dampak yang buruk pada kondisi
kesehatan manusia. Bila sampah dibuang secara sembarangan atau
ditumpuk tanpa ada pengelolaan yang baik, maka akan menimbulkan
berbagai dampak kesehatan yang serius. Tumpukan sampah yang
dibiarkan begitu saja akan mendatangkan serangga (lalat, kecoa, kutu, dan
lai-lain) yang membawa kuman penyakit. Akan tetapi manusia tidak
menyadari bahwa setiap hari pasti manusia menghasilkan sampah, baik
sampah organik maupun sampah anorganik.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui berat jenis sampel sampah dari sumber tertentu.
2. Untuk mengetahui komposisi sampel sampah dari sumber tertentu.
3. Untuk mengetahui kadar air sampel sampah dari suatu lokasi sumber
tertentu.
4. Untuk mengetahui kadar volatil sampah yang terkandung pada suatu
sampah.

1
BAB II

DASAR TEORI

A. Definisi Sampah
Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah
adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau
sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi
dengan sendirinya (Chandra, 2006). Undang-Undang Pengelolaan Sampah
Nomor 18 tahun 2008 menyatakan sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari
manusia dan/atau dari proses alam yang berbentuk padat.Para ahli
kesehatan masyarakat Amerika membuat batasan, sampah (waste) adalah
sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu
yang dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi
dengan sendirinya.
Di Indonesia sendiri sampah telah menjadi permasalahan yang tak
kunjung selesai.Pemerintah sudah berupaya seoptimal mungkin dalam
upaya menyelesaikan tentang permasalahan sampah khususnya yang
berada di Indonesia. Pemerintah juga sudah mengeluarkan peraturan dalam
Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang pengolahan sampah dan
larangan larangan bagi setiap orang untuk memasukkan sampah ke dalam
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengimpor sampah,
mencampur sampah dengan limbah berbahaya dan beracun, mengelola
sampah yang menyebabkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan,
membuang sampah tidak pada tempat yang telah ditentukan dan
disediakan, melakukan penanganan sampah dengan pembuangan terbuka
di tempat pemrosesan akhir serta membakar sampah yang tidak sesuai
dengan persyaratan teknis pengelolaan sampah(Amri,S.2008 Masalah
sampah). Tetapi masyarakat seolah-olah tidak peduli akan undang-undang
ini meskipun ada larangan “dilarang membuang sampah sembarangan”
mereka (masyarakat) tidak memperdulikan larangan tersebut dan hanya
dipandang sebelah mata. Bahkan mereka seakan tidak takut akan bahaya

2
yang akan ditimbulkan dari pembuangan sampah secara sembarangan dan
mereka hanya bisa menuntut pemerintah jika masalah sudah terjadi
seperti : banjir, Pencemaran air, Gangguan Estetika bau menyengat yang
ditimbulkan dari sampah,dll.
Sampah adalah semua jenis benda atau barang bangunan/kotoran
manusia, hewan atau tumbuh-tumbuhan atau yang berasal dari aktivitas
kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang dapat
menimbulkan dan atau mengakibatkan pengotoran terhadap air, tanah dan
udara sehingga dapat menimbulkan pengrusakan lingkungan hidup
manusia(R,Soemandi.2008.Sampah).
Berdasarkan komposisi/ asalnya sampah dapat digolongkan
menjadi 2 (dua) yaitu :
1. Sampah organik.
Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan
hayati yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat
biodegradable. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses
alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan
organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa-
sisa makanan, pembungkus (selain ketas, karet dan plastik), tepung,
sayuran, kulit buah, daun dan ranting.
2. Sampah Anorganik (non-organik).
Sampah anorganik yakni sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan
non hayati, baik sebagai produk sintetik maupun hasil pengolahan
teknologi bahan tambang, hasil olahan baan hayati dan sebagainya.
Sampah anorganik dibedakan menjadi :
a. sampah plastik, sampah kertas, sampah kaca dan keramik, sampah
deterjen, dll(Hendry,dkk 2009).
Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diurai oleh
alam/mikroorganisme (unbiodegradable).Sedang sebagian lainnya
hanya dapat diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis ini pada

3
tingkat rumah tangga misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik
dan kaleng.
Berdasarkan sifat fisiknya, sampah digolongkan atas lima kategori,
antara lain :
1. Sampah Basah (Garbage).
Terdiri dari bahan-bahan organik yang mempunyai sifat mudah
membusuk (sisa makanan, buah atau sayuran). Sifat utama dari
sampah basah ini banyak mengandung air dan cepat membusuk
terutama pada daerah tropis seperti Indonesia.
2. Sampah Kering (Rubbish).
Tersusun dari bahan organik maupun anorganik yang sifatnya
lambat atau tidak mudah membusuk. Sampah kering ini terdiri atas
dua golongan:
a. Metalic Rubbish – misalnya pipa besi tua, kaleng-kaleng bekas.
b. Non Metalic Rubbish – misalnya kertas, kayu, sisa-sisa kain,
kaca, mika, keramik, dan batu-batuan(Neolaka,Amus.2010).
B. Berat Jenis Sampah
Berat jenis sampah merupakan perbandingan antara massa suatu
jenis sampah dengan jumlah volume, ukuran ini dipakai bila pemakaian
ukuran belum dapat terpenuhi untuk itu memang di perlukan suatu
penelitian dulu berat jenis sampah untuk volume sampah tertentu.
Pengukuran berat jenis sampah bertujuan untuk menetahui volume
dari sampah, sehingga lebih mudah dalam perencanaan penampungan atau
alat angkut sampah.
Adapun rumus menghitung berat jenis sampah :
BERAT SAMPAH (kg )
Berat Jenis Sampah =  
VOLUME SAMPAH (l)
C. Komposisi Sampah
Komposisi sampah merupakan gambaran dari masing-masing
komponen yang terdapat pada sampah dan distribusinya. Dinyatakan
dalam persentase berat (%berat). Data ini penting untuk mengevaluasi

4
peralatan yang diperlukan, sistem, program, dan rencana manajemen
persampahan suatu kota (jenis perlakuan penanganan sampah yang
berorientasi kepada pemanfaatan, daur ulang, pengomposan, pembakaran
ddan lain-lain). (Yenie, 2011)
Komposisi sampah dikelompokkan atas sampah organik (sisa
makanan, kertas, plastik, kain (tekstil), karet, sampah halaman, kayu, dan
lain-lain) dan sampah anorganik (kaca, kaleng, logam, dan lain-lain).
(Yenie, 2011).
Adapun rumus menghitung komponen sampah :
berat komponensampah
%Komponen = x 100 %
Berat total sampah
D. Kadar Air
Kadar air sampah merupakan salah satu sifat fisis sampah. Kadar
air menunjukkan kandungan air yang ada dalam sampah. Dalam
pengukuran kadar air sampah, metode yang biasa dilakukan adalah metode
pengukuran berat basah dan berat kering. Metode pengukuran berat basah
menyatakan kandungan air sampah sebagai persentase berat basah mateial,
sedangkan metode pengukuran berat kering menyatakan kandungan air
sampah sebagai persentase berat kering mateial.Kadar air sampah
domestik berbeda-beda karena beberapa faktor yang mempengaruhi,
antara lain komposisi sampah, musim tahunan, kelembapan, kondisi cuaca
terutama hujan.Pengukuran kadar air sampah berguna untuk penentuan
desain incinerator dan operasinya, karena kadar air sampah berpengaruh
terhadap nilai kalori dan karakteristik ignition sampah.
Kadar air pada sampah juga tergantung pada komposisi sampah
karena masing-masing komponen sampah memiliki kemampuan mengikat
air yang berbeda-beda.
Adapun rumus menghitung kadar air yaitu :
 Kadar air sampah
berat cawanisi a−berat cawanisi b
x 100 %
berat cawan isi a−berat cawakosong

5
 Kadar kering
100 %−kadar air

E. Kadar volatile sampah


Senyawa volatil adalah senyawa-senyawa kimia organik yang
mempunyai molekul yang kecil dan dapat terdistilasi dengan mudah dalam
tekanan atmosfer. Senyawa volatil dalam sampah berasal dari dekomposisi
zat organik yang terjadi dalam keadaan fakultatif maupun anaerobik oleh
mikroorganisme. Senyawa volatil juga merupakan senyawa organik yang
masih dapat dibakar dan menguap pada temperatur tinggi ( 650 C).
Sehingga kadar volatil sampah menunjukkan jumlah zat organik dalam
sampah yang menguap melalui pemanasan dengan temperatur tinggi. Hasil
pemanasan pada suhu tinggi ini akan meninggalkan abu (ashes) dan
residu. Abu dan residu merupakan material yang lembut, berbentuk
bubuk, dan menunjukkan bagian sampah yang tidak volatil. Sampah yang
komponennya merupakan bahan-bahan kertas, plastik,kain dan material
lain yang dapat terbakar biasa memiliki kadar volatil yang tinggi. Hal ini
juga dapat dibuktikan bahwa dengan proses pembakaran yang besar
(Proper Incinerator) sampah yang demikian secara signifikan terkurangi
dalam hal volume dan berat.

6
BAB III
METODE RAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
1. Pengambilan sampah
Hari/ tanggal : Minggu, 3 Oktober 2021
Waktu : 13.00 WITA
Tempat : Pasar Terong
2. Pengukuran berat jenis sampah, komposisi sampah dan kadar air
sampah
Hari / tanggal : Senin, 4 Oktober 2021
Waktu : 08.00-12.00 WITA
Tempat : Laboratorium Kimia dan Penyehatan Udara
3. Pengukuran kadar volatile sampah
Hari/ tanggal : Selasa, 5 Oktober 2021
Waktu : 08.00- 13.00 WITA
Tempat : Laboratorium Kimia dan Penyehatan Udara
B. Alat dan Bahan
1. Berat jenis dan Komposisi sampah
a. Sampel sampah basah 20 Liter
b. Wadah yang telah diketahui volumenya
c. Timbangan
d. Sekop
e. Hanscoon
f. Masker
g. Plastic (sebagai wadah sampel sampah)
h. Alat tulis menulis
2. Komposisi sampah
a. Sampel sampah yang sudah diketahui berat jenisnya
b. Timbangan
3. Kadar air sampah
a. Sampel sampah dari penetapan sebelumnya

7
b. Timbangan
c. Cawan petri
d. Oven dalam suhu 105°C
e. Penjepit
f. Alat tulis menulis
4. Kadar volatile sampah
a. Timbangan elektrik
b. Furnace 600°C
c. Cawan krus proselin
d. Penjepit
e. Sampel sampah halus yang sudah kering
f. Desicator
g. Alat tulis menulis
C. Prosedur kerja
1. Berat jenis
a. Pertama persiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan
b. Ambil sampah sebanyak ±20 Liter dari suatu lokasi yang sudah di
tentukan(Kondisi lingkungan yang kering, dan sampah yang berserakan)
c. aduk sampah tersebut kemudian masukkan kedalan wadah yang telah di
Siapkan sampai penuh (tanpa pemadatan)
d. Ketuk wadah tersebut ke lantai sebanyak 3 kali
e. Timbang berat sampel dalam wadah (dalam satuan kilogram)
f. Catat hasil yang diperoleh
2. Komposisi sampah
a. Sampel sampah dan penetapan berat jenis, dipilah-pilah berdasarkan
komponennya ( misalnya plastik, organik, logam dll)
b. Setiap komponen hasil pemilahan kemudian ditimbang
3. Kadar air sampah
a. Pertama persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Sampel sampah organik dicacah hingga ukuran lebih kecil diperkirakan
melebihi 100 gram
c. Kemudian sampel sampah dari penetapan komposisi, di campur kembali

8
d. Cawan petri kosong di panaskan di dalam oven dengan suhu 105°C
selama 1 jam, lalu masukkan cawan ke desikator selama 15 menit
e. Timbang cawan petri kosong yang telah dipanaskan di oven dengan suhu
105°C lalu catat hasil yang diperoleh
f. Masukkan 100gr sampel sampah ke dalam cawan petri yang telah di
timbang
g. Timbang kembali cawan petri yang berisi sampel sampah
h. Catat hasil yang di peroleh
i. Masukkan cawan tersebut ke dalam oven 105°C selama 1 x 24 jam
j. Keluarkan cawan petri lalu biarkan agak dingin
k. Masukkan cawan petri kedalam desicator selama 15 menit
l. Keluarkan cawan petri biarkan dingin lalu timbang kembali (catat hasil
yang diperoleh)
m. Lakukan penimbangan sebanyak 3 kali untuk mendapat nilai timbangan
yang konstan
4. Kadar volatile sampah
a. Pertama persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Sampel sampah kering hasil penetapan kadar air
c. Terus sampah ditumbuk sampai halus
d. Timbang cawan krus kosong yang telah dipanaskan selama 1 jam dalam
oven dengan suhu 105°C yang telah dimasukkan kedalam desikator
selama 15 menit lalu catat hasil yang di di peroleh
e. Masukkan sampel sampah ke dalam cawan krus (sampah kering) ±4gr
lalu timbang dan catat hasil yang diperoleh
f. Masukkan cawan krus ke dalam furnace dengan suhu 600°C selama 2
jam, lebihkan ±¼ jam untuk pencapaian temperature 600°C
g. Matikan furnace, biarkan temperature hingga ±80°C, kemudian
keluarkan cawan krus tunggu sampai cawan krus dingin
h. Masukkan ke dalam desicator, lalu timbang cawan krus
i. Catat hasil yang diperoleh

9
BAB IV
HASIL DAN ANALISA HASIL
A. Hasil
1. Berat jenis sampah
Diketahui :
a. Berat wadah kosong : 0.93 kg
b. Berat wadah isi (sampah) : 9.55 kg
c. Volume wadah awal : 24 liter
d. Volume wadah akhir : 26 liter
e. Suhu : 30°C
f. Kelembaban : 60%
Penyelesaian :
Berat jenis sampah = BERAT SAMPAH (kg)
VOLUME SAMPAH (l)
= 9.55 kg - 0.93 kg
26 l
= 0.331 kg/l
Komposisi sampah
a. Berat wadah kosong : 0.93 kg
b. Berat sampah organik : 9.20 kg
c. Berat sampah anorganik : 0.30 kg
Penyelesaian :
Berat isi = berat sampah – berat wadah kosong
a. Sampah anorganik = berat sampah – berat wadah kosong
= 0,30 – 0 = 0,30 kg
b. Sampah organik = berat sampah – berat wadah kosong
= 9.20 – 0,93 = 8,27 kg
berat komponensampah
% Komponen = × 100 %
Berat total sampah
0,30
a. Sampah anorganik = × 100 %
8.57

10
= 3.50%
8.27
b. Sampah organik = × 100 %
8.57
= 96.49%
2. Kadar air sampah
Diketahui :
Berat cawan kosong= 41.3042 gr
Berat cawan isi a = 141.3040 gr
Berat cawan isi b = 55.8132 gr
Berat sampel = 100 gr
Penyelesaian :
berat cawan isi a−berat cawan isi b
Kadar air sampah = ×100 %
berat cawan a−berat cawankosong
141.3040−55.8132
= ×100 %
141.3040−41.3042
85.4908
= ×100 %
100
= 85.49%
Kadar kering = 100% - kadar air
= 100% - 85.49%
= 14,51%
3. Kadar volatil
Diketahui :
Berat cawan kosong = 54.1994 gr
Berat cawan isi a = 58.1994 gr
Berat cawan isi b = 54.5342 gr
Berat sampel = 4 gr
Dit : Kadar volatil ?
Penyelesaian :
berat cawanisi a−berat cawanisi b
Kadar volatil = ×100 %
berat cawan isi a−berat cawankosong
58.1994−54.5342
= ×100 %
58.1994−54.1994

11
3.6652
= ×100 %
4
= 91,63%
• Kadar abu = 100% - 91,63%
= 8,37%
B. Analisis Hasil
Berdasarkan hasil pemeriksaan berat jenis sampah yang di lakukan
pada hari senin tanggal 4 Oktober 2021 sampai selesai di kampus
poltekkes jurusan kesehatan lingkungan dengan sampel sampah yang di
ambil di TPS (tempat pembuangan sementara) di pasar terong dengan
volume wadah awal adalah 24 liter dan volume wadah akhir adalah 26
liter dan berat sampel 9.55 kg serta hasil yang diperoleh dari berat jenis
sampah tersebut adalah 0.331 kg/l.
Berdasarkan hasil pemeriksaan komposisi sampah yang di lakukan
hasil komposisi sampah organik 96.49%% sedangkan sampah anorganik
analisa hasil bahwa hasil dari komposisi sampah anorganik 3.50% dimana
persentase sampah organik lebih tinggi dibanding sampah anorganik,
karena pada sampel sampah lebih banyak golongan sampah organik.
Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar air sampah yang di lakukan,
persentase kadar air sampel adalah 85.49% sedangkan kadar kering sampel
14,51%. dimana persentase kadar kering lebih tinggi disbanding kadar air
sampel, karena pada saat mengambil sampel kondisi lingkungan lembab,
adanya tumpukan sampah organik yang menghasilkan kadar air dalam
sampel banyak sehingga menimbulkan rembesan pada sampah organik
pada saat pengambilan sampah. Faktor yang mempengaruhi juga sebelum
pengambilan 1 hari sebelumnya terjadi hujan dan memicu terjadinya
kandungan kadar air yang banyak.
Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar volatil sampah yang
dilakukan, bahwa persentase kadar volatile adalah 91,63% sedangkan
persentase kadar abu adalah 8,37% dimana dapat dilihat bahwa persentase
kadar volatile jauh lebih banyak dari pada persentase kadar abu. Kadar

12
volatile dalam sampah lebih tinggi dari kadar abunya mengindikasikan
bahwa banyaknya sampel mengandung volatile misalnya unsur C,H, N,
dan lain-lain sedangkan kadar abu mengindikasikan banyaknya dari
sampel yang mudah terbakar.
BAB VI

PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan di laboratorim
poltekkes kemenkes makassar dimana sampel tersebut diambil dilokasi
pasar terong mendapatkan parameter pengkuran berat jenis sampah 0.331
kg/l, komposisi sampah organik 96.49%, komposisi sampah anorganik
3.50%, kadar air sampah 85.49%, kadar kering 14,51%, kadar volatile
91,63%, dan kadar abunya adalah 8,37%.
B. Saran
1. Perhatikan hasil timbangan analitik pada cawan yang ditimbang
2. Perhatikan prosedur kerja yang dilakukan dalam pengukuran
komponen sampah

13
DAFTAR PUSTAKA
Dwi Mina Intan P,dkk, 2012. Kadar Air,Kadar Volatile Dan Kadar Abu Sampah.
Program Studi Teknik Lingkungan. Fakultas Teknik Universitas Baru
Riau.(https://id.scribd.com/doc/133969441/5-Kadar-Air-Vol-Dan-Abu).
Diakses tanggal 7 Oktober 2021.
Rahim, Fatmawati. 2016. Laporan Berat Jenis Sampah, Komposisi, Kadar Air
Sampah, Volatil Sampah dan Daur Ulang Kertas. (Online)
(http://fatmawatirahim19.blogspot.com/2017/04/laporan-berat-jenis-
sampah-komposisi.html?m=1). Di akses tangggal 7 Oktober 2021.

14
LAMPIRAN

Pengambilan Sampel

Pemeriksaan Berat Jenis Sampah

Pemeriksaan Kadar Air

15
Pemeriksaan Kadar Volatil

16
17

Anda mungkin juga menyukai